Você está na página 1de 2

Penghasilan Bruto = 3.000.000 x 12 = 36.000.

000
Dikurangi Biaya Jabatan (5% atau maksimal 6.000.000) = 5% X 36.000.000 = 1.800.000
dikurangi dengan PTKP (K/1) = 28.350.000 ( 24.300.000+2.025.000+2.025.000)
Penghasilan Kena Pajak = 36.000.000 1.800.000 28.350.000 = 5.850.000
PPh pasal 21 setahun = 5% x 5.850.000 = 292.500
PPh pasal 21 sebulan = 292.500 / 12 = 24.375
cukup mudah bukan, anda bisa mempelajari lebih detail aturan ini di PER-31/PJ/2012 dan
lampiranya

SRI & AGUS


Penghasilan Bruto = 2.500.000 x 12 = 30.000.000
Penghasilan Bruto = 2.500.000 x 9 = 22.500.000
dikurangi dengan PTKP (K/1) = 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak = 54.000.000 - 22.500.000 = - 31.500.000

( Tidak ada penghasilan yang terkena pajak ).


PPh pasal 21 setahun = 5% x 5.850.000 = 292.500
PPh pasal 21 sebulan = 292.500 / 12 = 24.375

Rohani

Penghasilan Bruto = 6.000.000 x 12 = 72.000.000


Penghasilan Bruto = 6.000.000 x 9 = 54000000
dikurangi dengan PTKP (K/1) = 54.000.000

Penghasilan neto setahun: 12/2 x Rp12.000.000 = 72.000.000


72.000.000-54.000.000

=(12/2*RC[-24]-54000000)*0.05
Penghasilan Kena Pajak = 54.000.000 - 22.500.000 = - 31.500.000

( Tidak ada penghasilan yang terkena pajak ).


PPh pasal 21 setahun = 5% x 5.850.000 = 292.500
PPh pasal 21 sebulan = 292.500 / 12 = 24.375

Mulai tanggal 1 Januari 2014, penomoran Bukti Potong PPh Pasal 21 diseragamkan dengan format :
1.1mm.yyxxxxxxx untuk Bukti Potong
1.2mm.yyxxxxxxx untuk Bukti Potong
1.3mm.yyxxxxxxx untuk Bukti Potong
1.4mm.yyxxxxxxx untuk Bukti Potong
mm : masa pajak
yy : 2 digit terakhir dari tahun pajak
xxxxxxx : nomor urut

1721-A1
1721-A2
PPh Pasal 21 Tidak Final/26l ( formulir 1721 VI )
PPh Pasal 21 Final ( formulir 1721 VII )

Nomor urut berlanjut selama 1 tahun pajak. Nomor urut kembali ke 0000001 di tahun berikutnya.

Você também pode gostar