Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PEMBAHASAN
A. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses reaksi dimana senyawa sederhana
anorganik akan disusun menjadi senyawa kompleks organic melalui beberapa
tahapan. Proses fotosintesis terjadi pada daun tepatnya pada bagian kloroplas.
Semua bagian yang berwarna hijau pada tumbuhan, termasuk pada batang
hijau dan buah yang belum matang memiliki kloroplas. Terdapat kira-kira
setengah juta kloropkas tiap millimeter persegi permukaan daun. Kloroplas
ditemukan terutama pada mesofil, yaitu jaringan yang terdapat pada bagian
dalam daun tepatnya dibawah lapisan epidermis (Campbell, 2002).
Secara bahasa fotosintesis memiliki arti penyusunan dengan energi
cahaya. Organisme fotosintetik mampu memanfaatkan energi matahari untuk
menyusun senyawa karbon dan memnghasilkan energi. Secara lebih spesifik
energi
cahaya
digunakan
untuk
membentuk
karbohidrat
melalui
B. Tumbuhan C3
Fotosintesis ini disebut mekanisme C3, karena molekul yang pertama
kali terbentuk setelah fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3, 3fosfogliserat. Pada mekanisme C3 apabila Kondisi lingkungan panas, kering,
dan
terik-kondisi
yang
menyebabkan
stomata
tertutup
maka
akan
menyebabkan CO2 tidak bisa masuk dan O2 tidak bisa keluar sehingga terjadi
fotorespirasi (Thomas, 2001). Beberapa spesies tumbuhan tertentu, memiliki
cara lain sehingga fiksasi karbon yang meminimumkan fotorespirasi. Dua
adaptasi fotosintetik yang paling penting ini ialah fotosintesis C4 dan CAM.
Dalam fotosintesis C3 berbeda dengan C4, pada C3 karbondioksida masuk ke
siklus calvin secara langsung (Thomas, 2001).
Struktur kloroplas pada tumbuhan C3 homogen. Tumbuhan C3
mempunyai suatu peran penting dalam metabolisme, tumbuhan C3
mempunyai kemampuan fotorespirasi yang rendah karena mereka tidak
memerlukan energi untuk fiksasi sebelumnya.
Tumbuhan tipe C3 memproduksi sedikit energi dalam bentuk glukosa
apabila stomatanya tertutup pada hari yang panas dan kering. Tingkat CO2
yang menurun dalam daun akan mengurangi bahan ke siklus Calvin. Kondisi
ini semakin buruk ketika, rubisko dapat menerima O2 sebagai pengganti CO2.
Karena konsentrasi O2 melebihi konsentrasi CO2 dalam ruang udara daun,
rubisko menambahkan O2 pada siklus Calvin dan bukannya CO2 (Thomas,
2001). Tidak seperti respirasi sel, fotorespirasi tidak menghasilkan ATP. Dan
tidak seperti fotosintesis, fotorespirasi tidak menghasilkan makanan, tapi
menurunkan keluaran fotosintesis dengan menyedot bahan organic dari siklus
Calvin (Thomas, 2001).
Tumbuhan C3 melakukan proses reaksi terang pada bagian mesofil daun
dengan RUBP sebagai pengikat karbondioksida pada reaksi gelas/ siklus
Calvin. Berikut adalah skematis proses fotosintesis tumbuhan C3:
electron dari ATP maupun NADPH hasil reaksi terang digunakan untuk
mereduksi tiap PGA menjadi fosfogliseraldehida (PGAL). Dua molekul
PGAL dapat membentuk satu glukosa. Siklus Calvin telah lengkap bila
pembentukan glukosa disertai dengan generasi RuBP. Satu molekul CO2
yang tercampur menjadi enam molekul CO2 . Ketika enam molekul CO2
bergabung dengan enam molekul RuBP dihasilkan satu glukosa dan enam
RuBP sehingga siklus dapat dimulai lagi. Contoh tumbuhan: legum (polongpolongan), gandum, padi.
C. Tumbuhan C4
Pada tumbuhan tipe C4 yang menjadi cirinya adalah produk awal
reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam oksaloasetat, malat, dan aspartat
( hasilnya berupa asam-asam yang berkarbon C4). Reaksinya berlangsung di
mesofil daun, yang terlebih dahulu bereaksi dengan H2O membentuk
HCO3 dengan bantuan enzim karbonik anhidrase. Memiliki sel seludang
pembuluh di samping mesofil. Tiap molekul CO2 yang difiksasi memerlukan
2 ATP. Perbedaannya disbanding tumbuhan C3 ada pada mekanisme fiksasi
CO2. Pada tumbuhan C4 karbondioksida pertama kali akan diikat oleh
senyawa yang disebut PEP (phosphoenolphyruvate / fosfoenolpiruvat) dengan
bantuan enzim PEP karboksilase dan membentuk oksaloasetat, suatu senyawa
4C. Itu sebabnya kelompok tumbuhan ini disebut tumbuhan C4 atau C4
pathway. PEP dibentuk dari piruvat dengan bantuan enzim piruvat-fosfat
dikinase. Berbeda dengan rubisco, PEP sangat lemah berikatan dengan O2.
Ini berarti bisa menekan terjadinya fotorespirasi sekaligus mampu menangkap
lebih banyak CO2 sehingga bisa meningkatkan laju produksi glukosa
(Campbell, 2002).
Pengikatan CO2 oleh PEP tersebut berlangsung di sel-sel mesofil
(daging daun). Oksaloasetat yang terbentuk kemudian akan direduksi karena
menerima H+ dari NADH dan berubah menjadi malat, kemudian ditransfer
menuju ke sel seludang pembuluh (bundle sheath cells) melalui
plasmodesmata. Sel-sel seludang pembuluh adalah kelompok sel yang
mengelilingi jaringan pengangkut xilem dan floem. Di dalam sel-sel seludang
Diketahui tumbuhan C4
memiliki jumlah relative sedikit yaitu kurang dari 4% dari seluruh spesies
tumbuhan terestrial (Sageet,1999). Meskipun memiliki jumlah yang relative
sedikit
tumbuhan
C4
berkontrinusi
menyumbang
seperempat
dari
D. Tumbuhan CAM
Adaptasi fotosintetik kedua utuk kondisi yang gersang telah
mengalami perkembangan pada tumbuhan sukulen (tumbuhan penyimpan
air), bermacam-macam kaktus, nanas, dan perwakilan beberapa family
tumbuhan lainnya. Tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari dan
menutupnya pada siang hari, yang merupakan kebalikan tumbuhan pada
umumnya. Menutup stomata pada siang hari membantu tumbuhan gurun
untuk menghemat air, tetapi juga mencegah CO2 memasuki daunnya. Selama
malam hari tumbuhan ini mengambil CO2 dan melakukan proses
metabolisme (Campbell, 2002).
Cara fiksasi karbon inilah yang disebut metabolism asam
krasulase, diberi nama sesuai family Crassulasea, suatu sukulen dimana
proses ini pertama kali ditemukan. Sel mesofil tumbuhan CAM menyimpan
asam organic yang dibuatnya selama malam hari didalam vakuolanya hingga
pagi, ketika stomata tertutup. Pada siang hari, ketika reaksi terang terus
memasok ATP dan NADPH untuk siklus gelap, CO2 dilepas dari asam
organic yang dibuat pada malam harisebelum dimasukkan kedalam gula
dalam kloroplas (Campbell, 2002).
C4
adaptif di daerah panas dan
kering
pembuluh
Produk awal reduksi CO2
(fiksasi CO2) adalah asam
oksaloasetat, malat, dan
aspartat ( hasilnya berupa
asam-asam yang berkarbon
C4)
Reaksinya berlangsung di
mesofil daun, yang terlebih
dahulu bereaksi dengan H2O
membentuk HCO3 dengan
bantuan enzim karbonik
anhidrase
Memiliki sel seludang di
samping mesofil
Tiap molekul CO2 yang
difiksasi memerlukan 2 ATP
Tumbuhan c4 juga
mengalami siklus calvin
seperti peda tumbuhan C3
dengan bantuan enzim
Rubisko
KESIMPULAN
Perbedaan yang mendasar antara tumbuhan tipe C3, C4 dan CAM adalah
pada reaksi yang terjadi di dalamnya. Pada tumbuhan yang bertipe C3 produk
awal reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam 3-fosfogliserat atau PGA. Terdiri
atas sekumpulan reaksi kimia yang berlangsung di dalam stroma kloroplas yang
tidak membutuhkan energi dari cahaya mataharai secara langsung. Sumber energi
yang diperlukan berasal dari fase terang fotosintesis. Sekumpulan reaksi tersebut
terjadi secara simultan dan berkelanjutan. Memerlukan energi sebanyak 3 ATP.
9
PGAL yang dihasilkan dapat digunakan dalam peristiwa yaitu sebagai bahan
membangun komponen struktural sel, untuk pemeliharaan sel dan disimpan dalam
bentuk pati.
Pada tumbuhan tipe C4 yang menjadi cirinya adalah produk awal reduksi
CO2 (fiksasi CO2) adalah asam oksaloasetat, malat, dan aspartat ( hasilnya berupa
asam-asam yang berkarbon C4). Reaksinya berlangsung di mesofil daun, yang
terlebih dahulu bereaksi dengan H2O membentuk HCO3 dengan bantuan enzim
karbonik anhidrase. Memiliki sel seludang di samping mesofil. Tiap molekul CO2
yang difiksasi memerlukan 2 ATP. Tumbuhan c4 juga mengalami siklus calvin
seperti peda tumbuhan C3 dengan bantuan enzim Rubisko.
Sedangkan pada tumbuhan tipe CAM yang menjadi ciri mendasarnya
adalah memiliki daun yang cukup tebal sehingga laju transpirasinya rendah.
Stomatanya membuka pada malam hari. Pati diuraikan melalui proses glikolisis
dan membentuk PEP. CO2 yang masuk setelah bereaksi dengan air seperti pada
tumbuhan C4 difiksasi oleh PEP dan diubah menjadi malat. Pada siang hari malat
berdifusi secara pasif keluar dari vakuola dan mengalami dekarboksilasi.
Melakukan proses yang sama dengan tumbuhan C3 pada siang hari yaitu daur
Calvin. Melakukan proses yang sama dengan tumbuhan C4 pada malam hari yaitu
daur Hatch dan Slack.
DAFTAR PUSTAKA
Ana Elizabete Silva. 2008. Photosynthesis and photorespiration in three C4
grasses of different metabolic sub-types, Under water stress.
Universidade de lisboa Faculdade de cincias departamento de
biologia vegetal.
Alistair, Elizabeth. 2007. The response of photosynthesis and stomatal
conductance to rising [CO2 ]: mechanisms and environmental
interactions. Plant, Cell and Environment(2007) 30, 258270
10
Arnold J. Bloom. 2009. As carbon dioxide rises, food quality will decline without
careful nitrogen management. http://CaliforniaAgriculture.ucop.edu
AprilJune 2009
Campbell, Reece. 2002. Biologi Jilid 1 Edisi ke 5. Erlangga: Jakarta
Lincoln, Taiz. 2003. Plant physiology. 3rd edn. Sinauer Associates
Mara, Angelica. 2005. Increase of photosynthesis and starch in potato under
elevated CO2 is dependent on leaf age. Journal of Plant
Physiology162(2005) 429438
Nicholas, Smith. 2012. Plant respiration and photosynthesis in global-scale
models: incorporating acclimation to temperature and CO2 . Global
Change Biology (2012), doi: 10.1111/j.1365-2486.2012.02797.x
R. A. Bueckert. 2013. Photosynthetic Carbon Fixation and Crops. PS&C Prairie
Soils & Crops Journal
Thomas, Sharkey. 2001. Photorespiration. University of Wisconsin, Madison,
Wisconsin, USA. Encyclopedia Of Life Sciences /&2001 Nature
Publishing Group
Yogesh.T.Jasrai. 2013. Growth and chlorophyll levels of selected plants with
varying photosynthetic pathways (C3, C4 and CAM). International
Journal of Scientific & Engineering Research Volume 4, Issue 2,
February-2013 1 ISSN 2229-5518
11