Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pergaulan dalam masyarakat, ketika kita ingin memanggil seseorang kita
menggunakan awalan kalimat wahai, hai, atau ya. Misalnya: wahai Mursyid, hai
Jaluddin, ya Rahim dan sebagainya.
Dalam bahasa Arab juga terdapat kata yang digunakan untuk mengawali
memanggil seseorang. Dalam tatanan atau grammatical atau dalam bahasa Arab
disebut ilmu Nahwu, untuk memanggil seseorang
digunakan untuk memanggil yang diawali dengan kata, sebelum memanggil nama
orang tersebut.
Adapun dalam bahasa Arab kata tersebut dinamakan harfun al-nida/almunada, terdapat beberapa macam harfun al-nida dalam bahasa Arab yang perlu
diketahui sebelum menggunakannya.
B. Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang masalah di atas, sehingga rumusan masalah
yang pemakalah timbulkan adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan harfun al-nida atau al-munada?
2. Apa macam macam dari pada harfun al-nida atau al-munada?
3. Bagaimana penggunaan harfun al-nida atau al-munada?
C. Tujuan:
Adapun tujuan dari pada makalah ini adalah sesuai dengan perumusan
masalah diatas adalah:
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kalimat Panggilan
Kalimat panggilan dalam Bahasa Arab memiliki 2 (dua) unsur, yaitu huruf
panggilan ( ) dan kata panggilan ().
1. Hurfu al-nida ()
a. Definisi harfu al-nida
Definisi Nida (kata seru) : Tholabul-Iqbal (mohon perhatian) dengan
menggunakan salah satu huruf Nida yang menggantikan tugas Fiil ADUU (
Yaa Shaahibas-Sayyaarata Tamahhal! = hai si empunya mobil, pelanpelan!
Contoh nida dengan huruf nida taqdiran (dikira-kira) :
Shaahibas-Sayyaarata Tamahhal! = si empunya mobil, pelan-pelanlah!
Nida secara bahasa artinya panggilan, sedangkan secara terminologi dalam
ilmu balaghah ialah menurut Abdul Qodir Husain dalam kitabnya Fan AlBalagoh.2
.
1Ibnu Toha, 2012Pengertian Nida, Manada dan Mandub dia akses dari
https://nahwusharaf.wordpress.com/2012/02/26/pengertian-nida-munada-dan-mandub-alfiyah-bait-573-574/,
pada tanggal 15/12/2016
2M. Fadholi, M Khasbullah, , di akses dari https://ahlibahasaarab.blogspot.co.id/2014/10/makalahnahwu-bab-nida.html, pada tanggal 15/12/2016
Nida ialah tuntutan mutakallim yang menghendaki orang yang diajak bicara
menghadapnya dengan menggunakan salah satu huruf nida.
Dan nida menurut Abdul Aziz Atiq dalam kitabnya Ilmu Maani.
, , , , , , : ." "
. ,
Nida ialah tuntutan mutakalim terhadap orang yang dipanggil untuk
menghadapnya dengan menggunakan salah satu huruf tertentu yang menjadi
ganti dari fiil adu. dan huruf-huruf nida ada delapan yaitu:
, , , , , , ,
a)
dan
:
Hai Mursyid
, , ,,
a)
( ai), contoh
b)
( ya), contoh:
( ayaa) contoh:
d)
( hayaa), contoh:
(Aa), contoh:
a)
( wa), contoh:
Aduh kepalaku
Boleh juga menggunakan huruf Nida Yaa sebagai Nida Mandub, bilaman
ada qorinah yg menunjukkan tentang itu.
Contoh Syair oleh Jarir bin Athiyyah yang berduka atas kematian Umar bin
Abdul Aziz dan menyebut-nyebut keagungannya.
Hummilta Amron Azhiiman Fashthobarta Lahu # Wa Qumta Fiihi Bi
Amrillaahi Yaa Umaroo. = Kau bebani dirimu dengan hal yang mulia,
karenanya engkau bersabar dan kau tegakkan didalamnya sesuai perintah
Allah, Oh Umar!3
Semua huruf diatas mempunyai arti yang sama yaitu: WAHAI. Tetapi
hanya penggunaannya yang berbeda.4
3. Cara Penggunaan Huruf al-Nida
dan
dan dan untuk munada yang di panggil itu jauh dari tempat kita
berada.
Dan
dan dekat.
Dan
pertolongan kepada Allah, dan tidak boleh menggunakan selain dari huruf
B. AL-Munada
1. Definisi Munada
Munada Adalah Isim Yang Jatuh Setelah Huruf-Huruf Nida (Panggilan),
Contoh :
a.
( , ).
Biasanya
()
()
tidak bertanwin.
Sedangkan yang dimaksud dengan Munada Nakirah Maqshudah ialah
Munada yang yang di gunakan untuk menganggil seseorang secara umum
disertai dengan maksud memanggilnya.
Seperti contoh : ( )artinya: Wahai Laki-laki . sedangkan I'rab nya
adalah Rafa' (atau berharkat dhammah dan tidak bertanwin). Jika kita
perhatikan, ada perbedaan antara Munada Mufrad Alam dengan Munada
Nakirah maqshudah, yaitu dari sisi maknanya, jika munada Mufrad Alam
bermakna Khusus, sedangkan Munada Nakirah Maqshudah bermakna
umum. akan tetapi ada persamaan pada I'rabnya yaitu BerI'rab Rafa' (atau
c.
)
( ,
Artinya :
Wahai laki laki pegang tanganku. Sedangkan I'rab munada Nakirah Ghair
Maqsudah adalah Nasab (atau berharkat fathah yang bertanwin). Jika kita
perhatikan pada munada ini, ada perbedaan dengan munada Nakirah
maqshudah, yaitu pada harkatnya. sedangkan
Munada Nakirah
(
) .
I'rabnya adalah Nashab (atau berharkat Fathah yang tidak bertanwin) pada
isim Munadanya.
Untuk lebih jelas memahami tentang Munada Mufrad Mudhaf, coba kita
perhatikan contoh ini :
(
) .
Adapun
()
(
) adalah
()
(
) sebagai
Mudhaf ilaihi Dan jangan lupa, perhatikan lafadz munada Mudhaf yaitu
e.
pada lafadz (
) ia berharkat Fathah yang tidak bertanwin.
Sedangkan Yang di maksud dengan Tentang Munada Tasybih Mudhaf
adalah Munada yang isimnya menyerupai Idhafah , seperti contoh :
)
(
10
)
(
jangan lupa, perhatikan lafadz munada Tasybih Mudhaf, yaitu pada lafadz
#
Wahai penduduk Naman al-Arak! Yakinlah bahwa sesungguhnya kalian
berada dalam lubuk hatiku 7
Sekalipun penduduk Naman al-Arak jauh, tetapi penyair
menggunakan hamzah sebagai isyarat bahwa penduduk itu selalu dekat
dihatinya.
b. Dan kadang-kadang munada yang dekat dianggap sebagai munada yang
jauh, lalu dipanggil dengan huruf Nida selain hamzah dan ay. Hal ini
sebagai isyarat atas ketinggian derajat Munada, atau kerendahan
martabatnya, atau kelalaian atau kebekuan hatinya.
1) Yang dipanggil sangat tinggi derajatnya, seperti perkataan Abu Nawas :
#
Ya Tuhan ku ! sekalipun dosa-dosaku sangat besar, namun sungguh aku
yaqin bahwa ampunanmu jauh lebih besar.
7Abdul Aziz Atiq, 1985, Ilmul Maanii, Bairut, Daarun Nahdotil Arobiyah, h. 811
11
Sekalipun Allah dekat Aqrobu min Habil Warid, tetapi Abu Nawas
menggunakan huruf Nida ya yang biasanya dipergunakan untuk
panggilan jauh. Hal ini dikarenakan Allah sangat tinggi jauh melebihi
derajatnya. Jauh perbedaan dalam derajat dan kedudukan seakan-akan jauh
dalam tempat.
2) Yang dipanggil dianggap sangat rendah kedudukannya, seperti dalam
firman Allah menghikayatkan kata ejekan Firaun terhadap Nabi Musa8.
.
Sungguh aku mengira engkau orang terkena sihir hai Musa !
Sekalipun
Nabi
Musa
dekat
dihadapannya
tetapi
Firaun
#
Wahai pengumpul harta yang tidak ada batas ? untuk apakah kau
kumpulkan semua itu sedangkan engkau akan mati ?
#
Wahai kuburan Maan ! bagaiman engkau bisa menutupi
kedermawanannya sedangkan daratan dan lautan penuh dengan
kebaikannya.
c. Al-Igroo (mendorong, memberi semangat,) seperti yang ditujukan kepada
orang yang sedang teraniaya :
! ,
10
Wahai yang memiliki kekuatan terhadap orang-orang yang lemah
9Ali Al Jaarim, Mustofa Amin, 2007 Al-Balagoh Al-Wadih Jakarta, Rufah Faris, h. 224
10Ali Al Jaarim, Mustofa Amin, 2007, h. 223
13
!
Alangkah indahnya musim semi
f. An-nudbah (ratapan atau mengaduh) seperti:
Duhai hatiku ini
g. Al-ikhtishos (mengkhususkan) seperti:
Hanya dengan ilmu kalianlah wahai para pemuda, Negara itu akan
terhormat dan bangkit11
14
1.
Dan Kami berfirman: Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini,
dan makanlah makanan makanannya yang banyak lagi baik dimana saja
kamau sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu
masuk orang orang yang zalim. QS. Al- Baqoroh ayat 35
2.
Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan rukulah bersama orang
orang yang ruku. QS. Al-Imran ayat 43
3.
Kaum Tsamud berkata: Hai Shaleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah
sesorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami
untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak bapak kami? Dan
sesungguhnya kami betul betul dalam keraguan yang menggelisahkan
terhadap agama yang kamu serukan kepada kami. QS. Al-Hud ayat 62
5.
Dan difirmankan: Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan)
berhentilah, dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera
itupun berlabuh di atas bukit judi, dan dikatakan: binasalah orang orang
yang zalim QS. Al-Hud ayat 44
15
6.
. ,
( ) ,
16
BAB III
KESIMPULAN
Harfu al-Nida adalah huruf yang di gunakan untuk menyeru atau
memanggil. Dan yang di panggil atau isim setelah harfu al-nida disebut munada.
Harfu al-nida ada tujuh yaitu:
An-nudbah
(ratapan
(mengkhususkan).
17
atau
mengaduh),
Al-ikhtishos
DAFTAR PUSTAKA
Ibnu Toha, 2012Pengertian Nida, Manada dan Mandub dia akses dari
https://nahwusharaf.wordpress.com/2012/02/26/pengertian-nida-munada-danmandub-alfiyah-bait-573-574/,
Fadholi M, Khasbullah .M, , di akses dari
https://ahlibahasaarab.blogspot.co.id/2014/10/makalah-nahwu-bab-nida.html,
Bismilahku, Bab Penjelasan Tentang Munada. http://bismillahku.blogspot.com /
2011/06/bab-penjelasan-tentang-munada.html
Kyai Mojo, Munada http://pondokpesantrenkyaimojo.blogspot.com /
2012/03/ munada.html
Ferky Fielnanda, Makalah Huruf Al-Nida,
http://refkyfielnanda.blogspot.com /2011/03/ makalah-huruf-al-nida.html
http://nahwusharaf.wordpress.com/2012/02/26/pengertian-nida-munada-danmandub-alfiyah-bait-573-574/
Atiq A. A, 1985, Ilmul Maanii, Bairut, Daarun Nahdotil Arobiyah,
18