Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
berikut:
1.
Ibnu Katsir menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan amal shalih di sini adalah amal
yang bermanfaat dan sesuai dengan al-Quran dan Hadis Nabi saw.
2.
Muhammad Abduh berpendapat bahwa amal shalih adalah segala perbuatan yang
berguna bagi pribadi, keluarga, kelompok, dan manusia secara keseluruhan.
3.
Az-Zamakhsyari berpendapat bahwa amal shalih adalah segala perbuatan yang sesuai
dengan dalil akal, al-Quran dan sunah Nabi
harus disertai dengan niat yang ikhlas karena Allah semata, sesuai
dengan tuntunan Al-Qur'an dan Hadits dan tahu ilmunya sehingga dapat
mendatangkan kebaikan bagi si pelaku.
Al-Qur'an menyebutkan ungkapan "amal saleh" pada dua tempat, yaitu
Q.S.
Al-Fatir
5:10
dan Q.S. Attaubah: 120. Ayat pertama mengungkapkan: "Kepada-Nyalah
akan naik perkataan-perkataan yang baik, dan amalan kebajikan Dia akan
mengangkatnya.
(
Q.S.
Fatir:10
).
Sedangkan, ayat kedua menjelaskan tentang semua tindakan dalam jihad
di jalan Allah sebagaimana amal saleh. Adapun ayat yang menjelaskan
tentang amal yang tidak saleh (amal gair shalih) dikaitkan dengan
pembangkangan kan'an terhadap seruan ayahnya, Nabi Nuh AS (Q.S.
Hud:46).
Al-Qur'an menghubungkan kata"amanu" (mereka beriman) dan "amilusshalihat" (mereka beramal saleh) dengan kata sambung "wa" (dan) pada
50 ayat Al-Qur'an, antara lain: Q.S. Al-Baqarah: 25,28,82,277, Ali 'Imron:
57,122,173, At-Tin:6, Al-Bayyinah: 7, dan Al-'Ashr: 3. Dalam 10 ayat yang
lainnya, yaitu: An-Nisa': 124, Hud: 11, Al-Isra': 9, Al-Kafh 18: 2,46,
Maryam: 76, Taha: 75,122, Al-Anbiya': 49, An-Nur: 55, Al-Qur'an juga
menyebutkan kata "as-salehat" tetapi tidak menghubungkannya secara
langsung dengan "amanu".
Dari apa yang ditemukan pada ayat-ayat Al-Qur'an diatas, dapat
disimpulkan bahwa amal saleh merupakan wujud dari keimanan
seseorang. Artinya, orang yang beriman kepada Allah SWT harus
menampakkan keimanannyadalam bentuk amal saleh. Iman dan Amal
Saleh ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Mereka
bersatu padu dalam suatu bentuk yang menyebabkan ia disebut mata uang.
Iman tanpa Amal Saleh juga dapat diibaratkan pohon tanpa buah.
Dengan demikian, seorang yang mengaku beriman harus
keislaman, begitu pula orang yang mengaku islam
keislamannya. Iman dan Islam seperti bangunan yang kokoh
diwujudkan dalam bentuk amal saleh yang menunjukkan
menjalankan amalan
harus menyatakan
di dalam jiwa karena
nilai-nilai keislaman.
Dalam bentuk ayat tersebut, Allah SWT menjanjikan kepada mereka yang beriman
dan beramal saleh memperoleh surga na'im (sarat nikmat), maghfirah (ampunan
Allah), dan pahala yang besar (arjun azhim). Selain itu, Amal saleh merupakan kunci
keberuntungan bagi manusia.
Namun Dia memuji sikap menyembunyikan amal karena bisa selamat dari
perusak amal yang besar tersebut, sedangkan sedikit orang yang bisa
selamat darinya. Terkadang sikap menampakkan amal adalah sesuatu yang
terpuji, ketika memang tidak bisa disembunyikan, seperti jihad, haji, shalat
jumat, dan shalat jamaah. Maka bentuk menampakkan amal-amal tersebut
adalah dengan bersegera melakukannya dan menampakkan keinginan
melakukannya dengan tujuan menyemangati (orang lain) dengan syarat
tidak terkotori kotoran riya`.
Barangsiapa yang memulai mengamalkan suatu amal shalih dan
manusia mencontohnya,maka dia akan mendapatkan pahalanya dan
pahala orang yang mengamalkannya sampai hari Kiamat. Jika tidak
terpenuhi syarat tersebut di atas,maka sikap menyembunyikan amal
itu lebih utama (Az-Zawajir : 1/118).
Dan berdasarkan hal inilah ,maka tidak mengapa Anda memberitahu istri
Anda tentang sebagian amal shalih Anda, hingga Anda bisa mendorongnya
untuk mencontoh Anda dan bersungguh-sungguhlah dalam mengikhlaskan
amal untuk Allah Taala saja dan membersihkannya dari riya`. Wallahu
alam(Islamqa.info/ar/135634).
AMAL
Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan,
sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh ialah perbuatan
baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala yang berlipat di
akhirat.
Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap perbuatan
kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal dalam Islam tidak hanya
terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan
hukum-hukum agama. Ilmu dalam dalam ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia
seperti meliputi ilmu agama, ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini jika dikembangkan
dengan benar dan baik maka memberikan dampak yang positif bagi peradaban manusia.
Misalnya pengembangan sains akan memberikan kemudahan dalam lapangan praktis manusia.
Demikian juga pengembangan ilmu-ilmu sosial akan memberikan solusi untuk pemecahan
masalah-masalah di masyarakat.
Nilai yang hidup dan nyata adalah amal,hidup berkembangnya peradaban berdasarkan
perkembangan ilmu yang korelatif dengan perubahan yang terjadi dalam arus, maka ilmu
menjadi tiang bagi berdirinya peradaban. Ilmu harus memiliki keterjangkauan dengan realitas
yang ada, ilmu harus mampu membumi dan dapat diterapkan dalam menjawab arus
perubahan. Ilmu akan mati jika ilmu tidak memberikan konsepsi yang jelas pada realita, maka
dari itu ilmu harus melandaskan dirinya pada realita yang ada.
Penerapan ilmu dinamakan alam perbuatan, maka ilmu akan membumi nilainya jika
manyetuh realita (amal perbuatan). Objek dan tujuan ilmu adalah relaita. Realita merupakan
perubahan atas arus perkembangan zaman, mulai dari perkembangan sosial, politik, ekonomi
dan lain sebagainya.
Seiring dengan perubahan dan perkembangan arus kehidupan manusia tersebut, maka nilai
yang tetap harus berimplikasi pada perkembangan ilmu yang relevan dengan keadaan
zamannya. Nilai dikatakan hidup jika menyentuh realita dengan impilikasi dari ilmu
pengetahuan.
Keutamaan orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus, diungkapkan Allah dalam
ayat-ayat berikut:
Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?
Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. AzZumar [39] : 9).
Allah berikan al-Hikmah (Ilmu pengetahuan, hukum, filsafat dan kearifan) kepada siapa
saja yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al-Hikmah itu, benar-benar ia telah
dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (berdzikir) dari firman-firman Allah. (QS. Al-Baqoroh [2] : 269).
Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS Mujaadilah [58] :11)
Rasulullah saw pun memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-anaknya dengan
sebaik mungkin. Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu diciptakan buat menghadapi zaman
yang sama sekali lain dari zamanmu kini. (Al-Hadits Nabi saw). Menuntut ilmu itu diwajibkan
bagi setiap Muslimin, Sesungguhnya Allah mencintai para penuntut ilmu. (Hadis Nabi saw).
1)beriman kepada Allah,. Amalan orang yg berbuat syirik tidak akan di terima.
2)ikhlas,. Bahwasanya amalan shaleh dilakukan semata-mata karena mengharap ridha Allah.
3)mengikuti dan melaksanakan ajaran nabi Muhammad,. Kita tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan apa yang
disyaratkan Rosullullah. Jika salah satu dari syarat tidak ada, maka amalannya ditolak.
Allah berfirman dalam surat Al-Furqon ayat 23 yang artinya
"dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu berterbangan"(AlFurqon:23)