Você está na página 1de 3

Alkohol dan Fenol yang disebut sebagai alkohol aromatik mempunyai rumus struktur ROH.

Dimana pada alkohol (alkohol alifatik) R adalah gugus alkil. Sedangkan perbedaan nya
dengan fenol adalah gugus R nya adalah gugus aril. Alkohol merupakan suatu senyawa organik
yang tersusun dari unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Sifat lain dari alkohol dapat
ditentukan dari letak gugus hidroksil pada atom C yang dikenal sebagai; alkohol primer dimana
gugus hidroksida terikat oleh atom karbon primer; alkohol sekunder dimana gugus hidroksida
terikat oleh atom sekunder; alkohol tersier dimana gugus hidroksida terikat oleh atom karbon
tersier.
Sedangkan fenol mempunyai rumus struktur yang serupa dengan alkohol tetapi gugus
fungsinya melekat langsung pada cincin aromatik, dan dengan Ar-(sebagai aril) maka rumus
umum fenol dituliskan sebagai Ar-OH. Fenol lebih asam dari alkohol karena anion yang
dihasilkan dan distabilkan oleh resonansi, dengan muatan negatifnya disebar (delokalissai) oleh
cincin aromatik.
Istilah alkohol dalam kehidupan sehari-hari sering dikaitkan dengan minuman keras.
Bahan aktif dalam minuman keras atau minuman beralkohol adalah etanol atau etil alkohol.
Berbeda dengan alkohol adalah etanol atau etil alkohol. Berbeda dengan alkohol yang sudah
tidak asing lagi bagi orang awam, fenol justru sangat jarang disebut di kalangan masyarakat.
Padahal, fenol juga termasuk golongan alkohol dan biasa disebut alkohol aromatic. Sedangkan,
alkohol yang dimaksud oleh kebanyakan orang merupakan alkohol alifatik.
Pada alkohol juga ada yang bersifat optis aktif yaitu dapat memutar atom atom karbon
asimetris (C kiral) yaitu keempat gugus yang terikat berbeda satu sama lain. Hal ini akan
menyebabkan adanya isomer optic dengan jumlah isomer adalah 2n2 dengan n adalah jumlah
atom yang asimetris (C*). Contoh alkohol yang bersifat optis aktif adalah 2-butanol yang
mempunyai 2 isomer optic yang satu sama lain adalah bayangan cermin. Pembuatan alkohol
secara alami yangumum adalah pembuatan methanol yang dapat disuling dari kayu dan etanol
dari hasil fermentasi dari disakarida (gula tebu) dengan ragi.
Fenol (fenil alkohol) mempunyai substituen pada kedudukan orto, meta atau para. Fenol
berguna dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara. Turunan senyawa fenol
(fenolat) banyak terjadi secara alami sebagai flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain.
Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh.
Semakin besar struktur suatu alkohol atau fenol, maka biasanya titik didih semakin tinggi.
Ketika ukuran suatu alkohol bertanbah besar, maka probabilitas alkohol menjadi berwujud padat
semakin besar. Sebagian besar senyawa fenol berwujud padat. Sebagian kecil alkohol larut dalam

air karena gugus hidroksi pada alkohol dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air.
Namun ketika ukuran gugus alkil pada alkohol bertambah besar, kelarutannya dalam air akan
berkurang. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gugus alkil yang dapat mengganggu
pembentukan ikatan hydrogen antara gugus hidroksi dengan air. Jika gangguan ini menjadi
cukup besar, akibatnya molekul molekul air akan menolak molekul molekul alkohol untuk
menstabilkan kembali ikatan hydrogen antar molekul air. Jika gugus non polar (seperti gugus
alkil) terikat pada cincin aromatic, maka kelarutan fenol dalam air akan berkurang. Hal ini yang
menjadi alas an mengapa gugus non polar sering disebut gugus hidrofob.
Alkohol dan fenol merupakan dua senyawa organik yang mempunyai struktur yang serupa,
tetapi gugus fungsi pada fenol melekat langsung pada cincin aromatik.Hidrokarbon berlaku
sebagai dasar pengelompokan senyawa organik. Suatu senyawa non hidrokarbon yang mana
mengandung rantai karbon atau cincin atom-atom karbon yang sama.Yang akan dibahas terbatas
pada derivate sederhana yang diperoleh dari menggantikan satu, dua, atau tiga atom hydrogen
dalam molekul hidrokarbon, dengan atom oksigen atau gugus hidroksil. Adanya atom-atom atau
gugus-gugus atom menentukan sebagian besar sifat fisika dan kimia molekul itu. Atom ataupun
gugus atom yang paling menentukan sifat suatu zat dirujuk sebagai gugus fungsional.
Alkohol dan fenol adalah senyawa yang sama-sama mengandung gugus OH. Walaupun
sama-sama memiliki gugus -OH, akan tetapi sifat kedanya tidaklah sama.
Salah satu perbedaan utama adalah fenol bersifat jutaan kali lebih asam daripada alkohol.
Penambahan sejumlah larutan natrium hidroksida ke dalam fenol akan menyebabkan gugs OH
dalam molekul terdeprotonasi, hal ini tidak akan terjadi pada alkohol.
Perbedaannya:
1. Alkohol memiliki rantai karbon terbuka, fenol memiliki rantai karbon tertutup/melingkar.
2. Alkohol dan fenol bersifat asam lemah. Namun, sifat asam pada fenol lebih kuat dari pada
alkohol karena fenol memiliki anion dengan muatan negatif yang disebar oleh cincin karbon
melingkar. Alkohol adalah asam yang sangat sangat sangat lemah, hampir netral.
3. Alkohol tidak bereaksi dengan basa (karena sifatnya yang sangat lemah), sedangkan feno
bereaksi dengan basa.
4. Alkohol bereaksi dengan Na atau PX3, sedangkan fenol tidak bereaksi. (X adalah halogen)
5. Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat, sedangkan fenol tidak
Sifat-Sifat Alkohol
A. Sifat Fisik
1. Tiga suku pertama alkohol (metanol, etanol, dan propanol) mudah larut dalam air denga semua
perbandingan.
2. Alkohol merupakan cairan tidak berwarna (jernih) dan berbau khas
3. Titik cair dan titik didihnya meningkat sesuai dengan bertambahnya Mr alkanol.

B. Sifat Kimia
1. Ikatan Hidrogen, Antarmolekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
2. Kepolaran, Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH. Kepolaran alkohol akan makin
kecil jika suhunya makin tinggi.
3. Reaksi Dengan Logam, Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
4. Oksidasi, Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan oksidator, tetapi
alkohol tersier tidak.
Fenol mempunyai sifat-sifat yaitu:
1.

Mempunyai sifat asam.Atom H dapat diganti tak hanya dengan logam (seperti alkohol)tetapi
juga dengan basa,terjadi fenolat.Sifat asam dari fenol-fenol lemah dan fenolat ini dapat diuraikan

dengan asam karbonat.


2. Mudah dioksidasi,juga oleh oksigen udara dan memberikan zat-zat warna ,mereduksi larutan
fehling dan Ag beramoniak.
3. Memberi reaksi-reaksi berwarna dengan FeCl3
4. Mempunyai sifat Antiseptik, beracun, mengikis

Você também pode gostar