Você está na página 1de 19

BAB 1

PENDAHULAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ahklak mulia dalam pergaulan adalah akhlak yang sesuai dengan ketentuan
yang ada dalam dalam alquran dan hadist. Akhlak dalam pergaulan yang baik
telah diajarkan oleh rasullullah kepada setiap umat khususnya umat islam. Setiap
aturan dalam islam tentang akhlak dalam pergaulan bertujuan tentang cara
bagaimana manusia memposisikan dirinya sebagai mahkluk tuhan demi terwujud
suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat sesuai dengan yang
diingankan oleh Allah SWT.
Akhlak yang baik adalah fondasi agama dan merupakan hasil dari usaha
orang-orang yang bertakwa. Memiliki akhlak yang baik, seseorang akan diangkat
derajatnya kederajat yang lebih tinggi oleh tuhan. Aklhak mulia tersebut
menyangkut tentang etika, budi-pekerti dan moral sebagai manifestasi dari
pendidikan agama.
Tegaknya aktivitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itu yang
dapat menerangkan bahwa orang itu telah memiliki akhlak yang baik. Semua
bermuara pada realisasi tanggung jawab kepada Allah SWT. Jika seseorang telah
memahami tentang akhlak maka akan menghasilkan kebiasaan hidup yang baik
yang diinginkan oleh Allah SWT.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.

Beberapa aturan tentang pergaulan dalam islam


Ahklak pergaulan dalam bermasyarakat
Penyimpangan pergaulan menurut islam

1.3 TUJUAN PENULISAN


Penulisan makalah yang bertemakan akhlak pergaulan dalam islam ini
bertujuan untuk mengkaji lebih jauh seperti apa pandangan islam tentang akhlak
pergaulan dalam hidup dan kehidupan serta menyadari betapa pentingnya akhlak
yang baik dalam pergaulan sehari-hari.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
) berasal dari
Dilihat dari sudut etimologi perkataan Akhlak (
bahasa Arab jama dari Khuluqun ( ) yang menurut lughat diartikan adat
kebiasaan ( al-adat ), perangai, tabiat ( al-sajiyyat ), watak ( al-thab ), adab / sopan
santun ( al-muruat ), dan agama ( al-din ) . Kata tersebut mengandung segi-segi
persesuaian dengan perkataan Khalqun ( ) yang berarti kejadian, serta erat
hubungannya dengan Khaliq ( ) yang berarti pencipta dan makhluq
( ) yang berarti yang di ciptakan dan dari sinilah asal mula perumusan ilmu
akhlak yang merupakan koleksi ugeran yang memungkinkan timbulnya hubungan
yang baik antara Makhluk dengan Khaliq dan antara Makhluk dengan makhluk .
Prof. Dr. Ahmad Amin dalam bukunya Al- Akhlaq merumuskan pengertian
akhlak sebagai: Akhlak ialah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,
menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh setengah manusia kepada yang
lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan
mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.
Menurut Imam Ghazali, akhlak yang mulia mempunyai empat perkara yaitu
bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukkan
hawa nafsu) dan bersifat adil.
Kata akhlak tersebut banyak ditemukan dalam hadits Nabi Saw. Dalam salah
satu haditsnyaRasulullah Saw. bersabda, Sesungguhnya aku hanya diutus untuk
menyempurnakanakhlak yang mulia. (HR. Ahmad). Sedangkan dalam al-Quran
hanya ditemukan bentuk tunggal dari akhlaq yaitu khuluq. Allah menegaskan,
Dan sesungguhnyakamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. al-Qalam
(68): 4). Khuluq adalah ibarat dari kelakuan manusia yang membedakan baik dan
buruk, lalu dipilih yang baik untuk dipraktikkan dalam perbuatan, sedang yang
buruk dibenci dan dihilangkan .
Sehingga akhlak juga dibagi menjadi dua,yaitu akhlak baik (Al-Hamidah) dan
akhlak buruk (Adz-Dzamimah).
Kata yang setara maknanya dengan akhlak adalah moral dan etika. Kata-kata
ini sering disejajarkan dengan budi pekerti, tata susila, tata krama atau sopan .

Sedangkan pergaulan sendiri memiliki makna interaksi antara sesama manusia,baik


individu dengan individu,tau individu dengan kelompok,contoh disekitar kita bisa
jadi masyarakat, teman sekolah, teman bermain dan lain sebagainya.
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu, individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar
dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang lakukan akan
mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan
yang negatif. Pergaulan yang positif dapat berupa kerjasama antar individu atau
kelompok guna melakukan hal hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang
negatif lebih mengarah ke pergaulan bebas. Pergaulan bebas adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, melewati batas-batas norma yang ada dan bertolak
belakang dengan aturan-aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan
dalam pandangan islam.
2.2 Fakta Pergaulan Laki-laki & Perempuan saat ini
Fenomena pergaulan bebas dimasyarakat saat ini sangat memprihatinkan,
terutama pada kaum remaja. Pergaulan bebas yang identik dengan dunia gemerlap,
pemakaian narkoba & seks bebas sudah menjadi hal yang biasa terjadi
dimasyarakat. Dikalangan remaja menganggap hubungan antar lawan jenis tanpa
pembatas (yang disebut dengan pacaran) sebagai hal yang biasa. Akibatnya saat ini
banyak kita dengar berita dimedia kasus tentang kehamilan diluar nikah,
pemerkosaan, aborsi dan tingginya angka penderita HIV/AIDS. Sebuah survei
yang pernah dilakukan menyebutkan separuh gadis jabotabek tidak perawan lagi.
Sedangkan disurabaya, remaja lajang yang sudah tidak perawan mencapai 54%,
dimedan 52%, bandung 47% dan yogyakarta 37% ( BKKN.go.id,2010). Dan
menurut Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), bila tahun-tahun
sebelumnya penyebab utama HIV/AIDS adalah narkoba suntik, sekarang ini telah
bergeser ke perilaku seks bebas dengan proporsi sekitar 55 %.
Pertanyaanya adalah mengapa hal ini bisa terjadi..??
Penyebab akan maraknya pergaulan bebas dimasyarakat, khususnya kaum remaja
saat ini diantaranya adalah:
Faktor lingkungan seperti keluarga/orang tua, teman dan masyarakat:
yaitu: terjadinya konflik didalam keluarga, seperti orang tua yang sibuk kerja dan
3

melupakan waktu bersama anak, sehingga menimbulkan hubungan yang kaku


antara anak dan orang tua, hal ini mengakibatkan kecenderungan anak untuk
mencari perhatian dengan melakakukan hal yang terlarang, atau ketidakpedulian
orang tua terhadap pergaulan anak remaja, mereka menganggap masalah pergaulan
adalah masalah anak muda, serta kesenjangan social dimasyarakat bahwa banyak
para remaja sekarang menganggap orang tua mereka ketinggalan jaman dalam
urusan anak muda sehingga mereka cenderung untuk meninggalkan orang tua dan
menentukan pilihannya sendiri bagaimana mereka akan bergaul.
Kurangnya pemahaman agama dan lemahnya iman
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu yang
dapat membentuk keribadian seseorang. Dengan agama seseorang dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi sebaliknya bagi orang
yang kurang pengetahuannya tentang agama dan lemahnya iman yang tertanam
dalam diri dan fikiran seseorang, maka akan mendorong untuk cenderung
melakukan hal-hal yang negative yang bertentangan dengan syariat islam.
Faktor perubahan zaman:
Pada era globalisasi saat ini, akibat dari kemajuan system komunikasi,
pengaruh media masa dan serangan peradapan barat di negeri kaum muslim (
westernisasi ) telah mengendalikan cara berpikir sehingga mengubah pemahaman
(mafahim) kita tentang kehidupan, tolok-ukur (maqayis) terhadap segala sesuatu,
dan keyakinan (qanaat) yang telah tertancap di dalam jiwa kita terhadap Islam,
akibatnya menjadikan taraf berpikir umat merosot, lunturnya keimanan individu,
lemahnya control sosial/masyarakat dan kurang/tidak adanya peran preventif dari
negara atau pemerintah. Kemenangan peradaban Barat atas umat Islam telah
merambah ke seluruh aspek kehidupan, termasuk aspek pergaulan pria & wanita,
jauh dari hukum-hukum dan pandangan Islam.

2.3 Hukum Pergaulan Menurut Islam


Islam menjunjung tinggi kodrat manusia sebagai makhluk yang memiliki
naluri melestarikan keturunan (gharizah al-naw), tetapi islam tidak mengajarkan
pergaulan bebas. Dalam Syariat Islam, masalah pergaulan laki-laki dan wanita
telah diatur secara lengkap mulai dari cara berpakaian, cara bergaul, tempat
pertemuan dan hal-hal yang muncul akibat dari hubungan/interaksi antara laki-laki
dan perempuan tersebut dan segala sesuatu yang tercabang dari hubungan tersebut.
Dalam Islam negara berkewajiban mengawal penerapan hukum-hukum pergaulan
antara laki-laki dan perempuan sesuai yang disyariatkan Allah SWT.

1. Hukum-hukum yang berkaitan dengan aturan pergaulan laki-laki &


perempuan diantaranya adalah:
a. Hayaatul am (kehidupan umum)
b. Hayaatul khas (kehidupan khusus)
c. Ikhtilat (campur baur laki2 & perempuan)
d. Khalwat (berdua-duaan, bersepi-sepi)
A. (Hayaatul Aam) Kehidupan Khusus:
Yang dimaksud dari kehidupan khusus ini adalah setiap tempat (ruang) yang
membutuhkan ijin terlebih dahulu sebelum memasukinya.
Contoh: rumah, kamar, ruang kantor, mobil pribadi, perkumpulan khusus lakilaki/perempuan, dll. Islam telah menetapkan kehidupan khusus seseorang di dalam
rumahnya berada dalam kontrol dan wewenang penuh dirinya semata, seraya
melarang siapa pun memasuki rumahnya tanpa seizinnya. Allah SWT berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang
demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. (TQS An-Nr [24]:
27).
Dalam ayat ini, Allah SWT melarang manusia memasuki rumah orang lain
kecuali seizin penghuninya. Allah SWT juga menganggap bahwa, memasuki
rumah orang lain tanpa izin penghuninya sebagai sikap liar, sedangkan memasuki
rumah orang lain dengan seizin penghuninya dianggap sebagai sikap sopan.
Sementara itu, bila orang yang meminta izin tidak menjumpai seorang pun di
dalam rumah yang hendak dimasukinya, ia tidak boleh masuk sampai ada izin
untuknya. Jika penghuninya mengatakan, Kembalilah! maka ia wajib kembali
dan tidak boleh memaksa untuk masuk. Allah SWT berfirman:Jika kamu tidak
menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu
mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu,Kembali (saja)-lah, maka
hendaklah kamu kembali. Itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan. (TQS an-Nr [24]: 28)
Dan untuk rumah yang tidak berpenghuni, harus dipertimbangkan. Jika orang
yang hendak memasuki memiliki keperluan di rumah tersebut, ia boleh
memasukinya, walaupun tanpa ada izin. Ketentuan ini merupakan pengecualian
dari rumah yang diharuskan meminta izin lebih dulu sebelum memasukinya. Allah
SWT berfirman: Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan
untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa
yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.(TQS an-Nr [24]: 29)

Dalam kehidupan khusus harus meminta izin untuk memasukinya, sekalipun


termasuk mahram (kec. hamba sahaya dan anak-anak) yang belum baligh boleh
memasuki rumah tanpa meminta izin penghuninya terlebih dulu, kecuali dalam tiga
waktu yaitu: sebelum shalat subuh, menjelang zuhur, dan setelah shalat isya.
Dalam tiga keadaan ini, mereka harus meminta izin. Waktu-waktu tersebut
dianggap sebagai aurat. Pada waktu-waktu tersebut, orang mengganti bajunya
menjelang tidur atau setelah bangun tidur. Sebelum subuh adalah waktu orang
bangun tidur dan mengganti pakaian tidurnya. Menjelang zuhur adalah waktu
istirahat siang (qaylulah) atau tidur dan orang-orang juga berganti pakaian.
Sedangkan setelah shalat isya adalah waktu orang untuk tidur dan mengganti
pakaian biasa dengan pakaian tidur. Tiga keadaan ini dipandang sebagai aurat yang
mengharuskan para hamba sahaya dan anak-anak yang belum baligh meminta izin
terlebih dulu. Di luar ketiga waktu tersebut, mereka boleh memasuki rumah tanpa
izin,
Sebagaimana firman Allah: Hai orang-orang yang beriman, hendaklah
budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum
balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu:
sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)-mu di tengah
hari dan sesudah sembahyang Isya. (Itulah) tiga `aurat bagi kamu. Tidak ada
dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka
melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain).
Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan apabila anakanakmu telah sampai umur
balig, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum
mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (TQS an-Nr [24]: 58-59)
Wanita hidup bersama para wanita atau mahramnya, selain itu tidak boleh.
Interaksi antara pria asing dengan wanita dalam kehidupan khusus adalah
HARAM, kecuali pada keadaan yang dibolehkan syara. Interaksi pria-wanita
asing dalam kehidupan khusus diperbolehkan pada: Jamuan makan (terbatas pada
orang yang diundang, perempuan harus disertai mahramnya dan menutup aurat),
Silaturahmi, terbatas pada ulil arham (orang-orang yang memiliki hubungan
kekerabatan, baik mahram atau bukan)
B. Kehidupan Umum:
Syara menetapkan pada dasarnya laki-laki dan perempuan terpisah (berada di
komunitas masing-masing) dan tidak boleh terjadi ikhtilath, karena haram
hukumnya. Diperbolehkan adanya interaksi laki-laki dan perempuan jika terdapat
6

hajat/kebutuhan yang diperbolehkan/diharuskan syara untuk dipenuhi, yang mau


tidak mau mengharuskan adanya interaksi. Pertemuan laki-laki dan perempuan
pada kehidupan umum tanpa ada interaksi, contohnya: di masjid, kampus,
kendaraan umum, tempat rekreasi, tempat-tempat umum, sementara yang disertai
interaksi (ikhtilath) yang diperbolehkan: pendidikan, jual beli / muamalah,
kesehatan,ibadah haji, dengan catatan: sebatas hajat yang dibolehkan
C. Ikhtilat
Definisi ikhtilat adalah bertemunya laki-laki dan perempuan (yang bukan
mahramnya) di suatu tempat secara campur baur dan terjadi interaksi di antara
laki-laki dan wanita itu (misal bicara, bersentuhan, berdesak-desakan, dll).
Hukumnya adalah haram, dan merupakan dosa menurut syariah (Hukum
Islam). Contoh ikhtilat: para penumpang laki-laki dan perempuan yang berada di
suatu gerbong kereta api yang sama secara berdesakan-desakan; para penumpang
laki-laki dan perempuan dalam bus di jam sibuk; di sebuah restoran, dalam satu
meja ada laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, mereka makan dan ngobrol
bersama.
Mengapa ikhtilat diharamkan? Karena melanggar perintah syariah untuk
melakukan infishal, yaitu keterpisahan antara komunitas laki-laki dan perempuan.
Contoh kehidupan yang Islami adalah sebagaimana yang dicontohkan oleh
rasulullah SAW di dalam kehidupan di masjid: Shalat berjamaah: terpisah
(shaf /barisan antara laki-laki dan perempuan diatur secara terpisah, yaitu shaf lakilaki didepan dekat imam dan shaf perempuan dibelakang shaf lai-laki), Pengajian
di masjid: terpisah secara tempat duduk/ waktu, Ketika keluar dari masjid,
perempuan dipersilahkan keluar terlebih dahulu (HR. Bukhari).
Ikhtilat yang diperbolehkan
Dalam kehidupan publik, seperti di pasar, rumah sakit, masjid, sekolah,
jalan raya, lapangan, kebun binatang, dan sebagainya, dengan 2 (dua)
syarat, yaitu:
1. pertemuan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan itu untuk
melakukan perbuatan yang dibolehkan syariah, seperti aktivitas jual beli,
belajar mengajar, merawat orang sakit, pengajian di masjid, melakukan
ibadah haji, dan sebagainya
2. aktivitas yang dilakukan itu mengharuskan pertemuan antara laki-laki
dan perempuan. Jika tidak mengharuskan pertemuan antara laki-laki dan
perempuan, hukumnya tetap tidak boleh. Contohnya jual-beli

Bahaya Ikhtilat
Ikhtilat memudahkan terjadinya berbagai kemaksiatan, diantaranya adalah:
1. Terjadinya khalwat
2. Terjadinya pelecehan seksual, seperti persentuhan laki-laki & perempuan
bukan mahram.
3. Terjadinya perzinahan yang diawali dengan ikhtilat, yakni zina
menyentuh, melihat dan mendengar. Dalam kitabnya At Thuruqul
Hukmiyyah, Imam Ibnul Qayyim berkata: Ikhtilat antara laki-laki &
perempuan adalah sebab terjadinya banyak perbuatan keji dan
merajalelanya zina (intisyar az zina).
D. Khalwat
Khalawat asal katanya dari khala-yakhlu yang artinya sepi dari orang lain atau
kondisi dimana tidak ada orang lain. Secara istilah, khalwat sering digunakan
untuk hubungan antara dua orang (laki-laki & perempuan bukan mahram) dimana
mereka menyepi dari pengetahuan atau campur tangan pihak lain, kecuali hanya
mereka berdua. Khalawat hukumnya: Haram, sebagaimana firman Allah swt:
Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali
bersama mahram. (Muttafaq alaih, dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma)
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia
berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya, karena setan akan
menyertai keduanya. (HR. Ahmad)
Contoh khalwat
Contohnya adalah berduanya seorang pria dengan wanita yang bukan
mahramnya di atas kendaraan. Walaupun pria tersebut sedang mengemudikan
mobil, misalnya. Keberadaan keduanya di atas mobil memang kelihatan oleh orang
lain. Tetapi pembicaraan antara keduanya tidak didengar oleh siapapun. Termasuk
dalam kategori perbuatan khlawat adalah khalwat profesi. Yaitu khalwat yang
terjadi karena tuntutan profesi. Konsultan, dokter, perawat, adalah sebagian
contoh. Profesi-profesi ini rentan untuk bisa berdua dengan klien atau pasiennya.
2.4 Tuntunan Islam di dalam pergaulan
1. Laki-laki dan perempuan menundukkan pandangan
2. Berpakaian yang sempurna sesuai syariat
3. Larangan safar bagi wanita sehari semalam tanpa mahram
8

4. Larangan berkhalwat
5. Larangan wanita keluar rumah tanpa izin suami
6. Larangan ikhtilat (hendaknya terpisah (infishol) antara jamaah perempuan dan
jamaah laki-laki di dalam kehidupan khusus, maupun kehidupan umum)
7. Hubungan kerja sama laki-laki dan perempuan hanyalah bersifat umum dalam
urusan-urusan muamalat
1. Laki-laki dan perempuan menundukkan pandangan
Hendaknya setiap muslim menjaga pandangan matanya dari melihat lawan jenis
secara berlebihan dan menghindari berpandangan mata secara bebas.
Allah Subhanahu wa Taala telah berfirman dalam surat [An-Nur30-31)]
Katakan (wahai Nabi) kepada kaum mukminin, hendaklah mereka menjaga
pandangan serta kemaluan mereka (dari halhal yang diharamkan) hingga
firman-Nya- Dan 1okum111 pula kepada kaum mukminat, hendaklah mereka
menjaga pandangan serta kemaluan mereka (dari hal-hal yang diharamkan).
Dalam Shahih Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma, dia berkata:
Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tentang
pandangan yang tiba-tiba (tanpa sengaja)? Maka beliau bersabda: Palingkan
pandanganmu.
2. Berpakaian yang sempurna sesuai syariat
Memakai jilbab: Allah SWT berfirman, Hai Nabi, katakanlah kepada istriistrimu dan anak-anak perempuanmu dan juga kepada istri-istri orang mumin:
Hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga tidak diganggu.
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. [QS. Al-Ahzab (33):59]
Memakai Khimar: Allah SWT berfirman, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa 1okum1 daripadanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. [QS. An-Nur (24):31]
Tidak bertabarruj: dan hendaklah kamu tetap dirumahmu dan janganlah kamu
berhias dan bertigkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.[QS. AlAhzab (33):33]
Boleh menanggalkan pakaian luar bagi yang sudah tua (monopouse) tanpa
bertabarruj: [QS. An-nur (24):60]
Hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu riwayat Imam Muslim, Rasulullah
shallallhu alaihi wa al lihi wasallam bersabda:
Dua golongan dari penduduk neraka yang saya belum pernah melihatnya
sebelumnya: Kaum yang mempunyai cambuk-cambuk seperti ekor-ekor sapi untuk
memukul manusia dengannya dan para perempuan yang berpakaian tapi telanjang
9

berjalan berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk onta, mereka tidaklah


masuk 1okum dan tidak (pula) menghirup baunya, padahal baunya dihirup dari
jarak begini dan begini.
3. Larangan safar bagi wanita sehari semalam tanpa mahram
Janganlah wanita safar (bepergian jauh) kecuali bersama dengan mahromnya,
dan janganlah seorang (laki-laki) menemuinya melainkan wanita itu disertai
mahromnya. Maka seseorang berkata: Wahai Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam sesungguhnya aku ingin pergi mengikuti perang anu dan anu, sedangkan
istriku ingin menunaikan ibadah haji. Beliau bersabda: Keluarlah (pergilah
berhaji) bersamanya (istrimu). [HSR. Imam Bukhari (Fathul Baari IV/172),
Muslim (hal. 978) dan Ahmad I/222 dan 246]
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata: Nabi Shallallahu alaihi wa
sallam bersabda:
Tidak halal (boleh) bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari
akhir safar sejauh sehari semalam (perjalanan) dengan tanpa mahram (yang
menyertainya). [HSR. Imam Bukhari (Fathul Baari II/566), Muslim (hal. 487)
dan Ahmad II/437; 445; 493; dan 506]
4 & 5. Larangan Khalwat dan Ikhtilat

Khalwat dan ikhtilat merupakan jalan menuju kemaksiatan dalam bentuk


zina, yaitu seperti zina menyentuh, melihat dan mendengar.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman: Dan janganlah kalian mendekati


perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek
jalan. (Al-Isra`: 32)

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah


radhiyallahu anhu: Telah ditulis bagi setiap Bani Adam bagiannya dari
zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah
memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah(lisan) zinanya
adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah
melangkah, sementara kalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka
kemaluan lah yang membenarkan atau mendustakan. (HR. Muslim)
6. Larangan wanita keluar rumah tanpa izin suami

10

Islam melarang wanita untuk keluar dari rumahnya kecuali ^okum^^


suaminya, karena suami memiliki hak atas istrinya. Maka tidak dibenarkan seorang
istri keluar dari rumah suaminya kecuali atas izinn suaminya. Jika seorang istri
keluar tanpa ^okum^^ suaminya, maka perbuatannya termasuk ke dalam
kemaksiatan, dan dia dianggap telah berbuat nusyuz (pembangkangan) sehingga
tidak berhak mendapatkan nafkah dari suaminya.
Sabda Rasullullah Shalallahu alaihi wasalaam :
Hak suami terhadap isterinya adalah isteri tidak menghalangi permintaan
suaminya sekalipun semasa berada di atas punggung unta , tidak berpuasa
walaupun sehari kecuali dengan izinnya, kecuali puasa wajib. Jika dia tetap
berbuat demikian, dia berdosa dan tidak diterima puasanya. Dia tidak boleh
1okum1, maka pahalanya terhadap suaminya dan dosanya untuk dirinya sendiri.
Dia tidak boleh keluar dari rumahnya kecuali dengan izin suaminya. Jika dia
berbuat demikian, maka Allah akan melaknatnya dan para malaikat memarahinya
kembali , sekalipun suaminya itu adalah orang yang alim. (Hadits riwayat Abu
Daud Ath-Thayalisi daripada Abdullah Umar)
Ibn Baththah telah menuturkan sebuah riwayat dalam kitab Ahkam An-Nisa, yg
brsumber dari Anas ra: kisah seorang wanita yang taat kepada suami meskipun
ayahnya sedang sakit, bahkan meninggal.
7. Hubungan kerja sama laki-laki dan perempuan hanyalah bersifat umum
dalam urusan-urusan muamalat atau tolong menolong dalam kebaikan.
Hubungan laki-laki dengan perempuan ^okum asalnya infishal (terpisah).
Boleh berinteraksi dalam urusan-urusan muamalat, bukan hubungan yang bersifat
khusus.
Sudah dibahas di bagian ikhtilat.
2.5 ATURAN PERGAULAN DALAM ISLAM
Islam telah mengatur etika pergaulan. Perilaku tersebut merupakan batasanbatasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus
diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para pelakunya. Perilaku yang
menjadi batasan dalam pergaulan adalah
Menutup Aurat.
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurot demi
menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota tubuh
yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan
mahramnya terutama kepada lawan jenis jenis agar tidak membangkitkan nafsu
birahi serta menimbulkan fitnah.
11

Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurat
bagi wanita yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.
Di samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga
memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis
sehingga tembus pandang.
Secara khusus bagi wanita Allah SWT berfirman: dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya (QS. 24: 31).
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, Hai Nabi, katakanlah kepada istriistrimu dan
anak-anak perempuanmu dan juga kepada istri-istri orang mumin: Hendaklah
mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga tidak diganggu. Dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. (QS. 33: 59)
Dalam hal menjaga aurat, Nabi menegaskan sebuah tata krama yang harus
diperhatikan, beliau bersabda:
Tidak dibolehkan laki-laki melihat aurat (kemaluan) laki-laki lain, begitu
juga perempuan tidak boleh melihat kemaluan perempuan lain. Dan tidak boleh
laki-laki berkumul dengan laki-laki lain dalam satu kain, begitu juga seorang
perempuan tidak boleh berkemul dengan sesama perempuan dalam satu kain.
(HR. Muslim).
Menjauhi perbuatan zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada
batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang
menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh
nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak
sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya
akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Quran
Allah berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 32: Dan janganlah kamu mendekati
zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang
buruk
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan
zina, islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut :
12

Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan


mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah
syetan, mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus
pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu syetan.
Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara
fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang
disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa
disertai nafsu birahi tidaklah dilarang. Nabi bersabda, Barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah berkhalwat dengan seorang wanita
(tanpa disertai mahramnya) karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syaithan
(HR. Ahmad).
Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : janganlah
sekali-kali salah seorang diantara kalian bersunyi-sunyi dengan perempuan, kecuali
disertai muhrimnya.(HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah
Riyadush Shalihin).
2.6 AKHLAK PERGAULAN DALAM MASYARAKAT
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran
islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan
remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :
a.

Mengucapkan Salam

Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim,
ucapan salam adalah doa. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan
teman tersebut.
Allah swt berfirman:

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah
yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat. (QS.
An-Nur/24: 27)
b.

Berjabat tangan

Berjabat tangan dengan bersalaman dapat menunjukkan keakraban,


kerukunan, persahabatan, atau permintaan maaf . menurut sebuah hadis berjabat
tangan dilakukan dengan menyambut tangan dari yang menjabatnya, bukan dengan
13

menunduk, mendekap atau memeluk. Berjabat tangan dilakukan hanya dengan


sesama mahram, maka diharamkan sesuai hukum fikih seorang laki-laki menjabat
tangan wanita yang bukan mahramnya, begitu pula sebaliknya. Tak pernah
sekali-kali tangan Rasulullah menyentuh tangan wanita yang tidak halal
baginya. (HR. Bukhari Muslim).
c.

Menghindari berkhalwat (berdua-duaan dengan lawan jenis)

Khalwat menurut bahasa berarti pengasingan diri. Rasulullah melarang


perbuatan ini, karena seorang Muslim menyepi dengan wanita yang bukan
mahramnya, maka setan akan menjadi teman ketiganya. Barang siapa beriman
kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah bersendirian dengan seorang wanita
di suatu tempat tanpa disertai mahramnya, karena sesungguhnya yang ketiga
adalah setan. (HR. Ahmad)
Dalam hal menjaga pandangan Allah berfirman dalam surah An-Nur ayat 30-31
yang artinya:
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya,
dan memelihara kemaluannya: yang demikian itu lebih suci bagi mereka.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Dan bukanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluanya dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung kedadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau
ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka,
atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki
mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan
(sesama islam mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan
laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan terhadap perempuan, atau anakanak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka
menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar
kamu beruntung. (QS. An-Nur24: 30-31)
d.

Mencari teman yang baik

Agar remaja tidak terjerumus pada pergaulan bebas dan tindakan kenakalan
remaja, remaja hendaklah memilih teman yang baik dalam pergaulannya.
Pergaulan akan mempengaruhi prilaku seseorang. Orang yang berteman dengan
14

orang yang baik kemungkinan besar ia akan baik. Sebaliknya orang yang berteman
dengan orang jahat kemungkinan besar ia akan jahat. Karena itu remaja hendaknya
memilih teman yang baik agar ia juga ikut baik. Hal ini telah dimisalkan oleh
Rasulullah saw melalui ungkapannya:
Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik (solehah) dan teman yang jahat
adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api pandai besi.
Pembawa minyak wangi mungkin akan menciptakan minyak wanginya itu atau
engkau membeli darinya atau engkau hanya akan mencium aroma harumnya itu.
Sedangkan peniup api tukang besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau
akan mencium darinya bau yang tidak sedap. (HR. Bukhari)
a.

Meminta izin

kita sebagai umat yang beragama tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik
teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus
meminta izin terlebih dahulu.
b.

Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda

Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih
tua dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus
menyayangi kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah
memberikan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan
penuh kasih sayang.
c.

Bersikap santun dan tidak sombong

Bersikap santun sangat dianjurkan oleh islam dalam bergaul karena dengan
bersikap santun teman yang bergaul dengan kita akan mersa nyaman dekat dengan
kita, islampun melarang semua mahluknya untuk sombong karena perbuatan
tersebut sangat dibenci oleh allah, dan hanya allah lah yang berhak untuk
sombong.
d.

Berbicara dengan perkataan yang sopan

utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan


gaya yang wajar .
e.

Tidak boleh saling menghina


15

Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam


pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.
f.

Tak boleh saling membenci dan iri hati

Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada
akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati
merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan
serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.
g.

Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat

waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah,


sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.
e.

Mengajak untuk berbuat kebaikan

Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan
mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk
berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.
Demikian beberapa tata cara pergaulan yang dilandasi nilai-nilai moral dan ajaran
islam. Tata cara tersebut hendaknya dijadikan pedoman dalam bergaul. Mudahmudahan ini bisa kita jadikan renungan atau muhasabah.
2.7 PENYIMPANGAN PERGAULAN MENURUT ISLAM
a.

Penggunaan narkoba

Penggunaan dan peredaran narkoba saat ini semakin meluas, tidak hanya dari
kalangan dewasa saja tetapi anak-anak dan juga remaja. Kenyataan menunjukkan
bahwa saat ini banyak sekali siswa-siswi usia sekolah yang menggunakan narkoba
dari SMA, mahasiswi bahkan siswa-siswi Sekolah Dasar.
Adapun tata cara pengedar narkoba untuk meracuni akal fikiran para remaja
sebagai berikut :
Datang dari teman yang mula-mula menawarkan narkoba dengan alasan
menjernihkan fikiran yang sedang kacau sehingga terpengaruh.
Para pengedar yang mendatangi sekolah-sekolah atau kampus yang semula
menghasut para siswa-siswi untuk mencoba dan kemudian mereka merasa
ketagihan.
16

Datang dari rasa ingin tahu dan ingin mencoba.


b.

Mengonsumsi Khmar

Yang disebut khmar adalah segala sesuatu minuman dan makanan yang bisa
menyebabkan mabuk, seperti dijelaskan dalam hadits berikut:Setiap yang
memabukkan berarti khamr, dan setiap khamr hukumnya haram (HR. Bukhary
dan Muslim).
c. Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan,
baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Seks bebas sangat tidak layak
dilakukan mengingat resiko yang sangat besar.
Pada remaja biasanya akan mengalami kehamilan diluar nikah yang memicu
terjadinya aborsi. Ingat aborsi itu sangatlah berbahaya dan beresiko
kemandulan bahkan kematian. Selain itu tentu saja para pelaku seks bebas sangat
beresiko terinfeksi virus HIV yang menyebabkan AIDS, ataupun penyakit menular
seksual lainnya.
d. Perkelahian antar Kelompok atau Tawuran
Tawuran atau Tubir adalah istilah yang sering digunakan masyarakat Indonesia,
khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan yang
dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Sebab tawuran ada
beragam, mulai dari hal sepele sampai hal-hal serius yang menjurus pada tindakan
bentrok. Tawuran merupakan suatu penyimpangan sosial dan akan menimbulkan
akibat, diantaranya :

Meresahkan warga masyarakat setempat

Memutus tali silaturahmi


2.8 SOLUSI PENYIMPANGAN PERGAULAN
Beberapa solusi yang dapat membendung perilaku penyimpangan social
diantaranya :

Kesadaran diri sendiri


17

Kesadaran diri sendiri sangatlah penting dalam menyelesaikan penyimpangan,


dengan adanya kesadaran dari tiap individu untuk berhenti melakukan
penyimpangan. membantu dalam menyelesaikan penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi.
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
Dengan kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT akan
memberikan kekuatan kepada kita untuk menjauhi semua perbuatan-perbuatan
yang dilarang olehnya dan menjalankan semua yang diperintahkannya.
Perbanyak dzikir
Memperbanyak dzikir, melaksanakan sholat lima waktu akan membentengi diri
kita dari pengaruh dan godaan-godaan setan untuk berbuat hal yang tidak baik.
Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi perilaku manusia, maka untuk menciptakan
generasi yang baik kita harus menciptakan lingkungan yang baik dengan cara lebih
banyak berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang sholeh, memilih teman
yang dekat dengan sang Khalik dan masih banyak cara lain yang bisa kita lakukan.
Keluarga
Keluarga juga punya andil dalam membentuk pribadi seseorang , jadi untuk
memulai perbaikan, maka kita harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Keluarga
adalah sekolah pertama bagi anak. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling kecil,
seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan. Jangan sampai ada kata-kata
bohong, membaca doa setiap melakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan
agama yang baik kepada keluarga dan masih banyak hal lagi yang bisa kita
lakukan, memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik
tetapi kita bisa lakukan itu dengan perlahan dan sabar.
Sekolah atau Kampus
Sekolah atau Kampus adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki
pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja, ada banyak hal yang bisa kita
lakukan di sekolah atau kampus untuk memulai perbaikan remaja, diantaranya
melakukan program mentoring pembinaan lewat kegiatan keagamaan seperti rohis,
patroli keamanan sekolah dan lain sebagainya,jika kita optimalisasikan komponen
18

organisasi ini maka kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin
berkurang dan teratasi.

BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas kita dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain:
a. Islam adalah agama yang sempurna yang di dalamnya pula mengajarkan
mengenai
akhlak pergaulan yang akan menuntun manusia untuk bergaul dengan baik yang
diberkahi oleh allah
b. Islam melarang setiap manusia untuk mendekati semua hal atau perbuatan yang
akan mendatangkan atau berdekatan dengan zina
c. Hidup itu pilihan yang akan menimbulkan sebab dan akibat yang terjadi apabila
kita memilih suatu pilihan seperti halnya pilihan apakah kita akan memilih dan
menetapkan pergaulan yang sesuai dengan ajaran islam atau pergaulan yang sesuai
dengan ajaran yang berkembang di dunia yang modern ini
3.2 SARAN
Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita memiliki akhlak yang terpuji
agar mendapatkan ridho dari Allah SWT termasuk dalan hal pergaulan, baik
sesama jenis maupun dengan berlawanan jenis agar tidak terpengaruh dari godaan
syetan yang akan mengusik keimanan kita kepada Allah SWT. Karena
sesungguhnya hanya orang-orang yang berakhlak mulialah yang akan diterima
oleh Allah SWT di sisinya, dan semoga kita sebagai muslim dan muslimah
termasuk golongan-golongan yang dimuliakan oleh Allah SWT yang akan berada
disampingnya.

19

Você também pode gostar