Você está na página 1de 9

PERENCANAAN BALOK PRATEGANG UNTUK JEMBATAN

Suatu jembatan beton komposit, balok induk (main beam) dan


balok melintang (diafragma) beton pratekan precast sedangkan
plat lantai jembatan tebal 25 cm dari beton bertulang dicor
setempat. Sketsa potongan memanjang dan melintang seperti
pada gambar dibawah ini.

Pelat lantai kendaraan : Mutu K 250 tebal 25 cm dicor setempat


Tebal lapisan asphalt rata-rata 10 cm.
Diafragma : Beton pracetak ( precast ) K 400 ukuran 300 x 700
mm
Jarak antara diafragma L = 4.500 mm
Balok Induk : Beton prategang pracetak ( precast ) post
tension, mutu K 500
Jarak antara balok induk B = 1.750 mm
Rencanakan dimensi balok induk tengah (h, a, b,
t, ha, hb, dan seterusnya).
Luas baja prategang (AP) dan posisinya untuk ditengah-

tengah bentangan jembatan dengan persyaratan tidak


diperbolehkan terjadi tegangan tarik pada penampang
baik pada saat stressing maupun pada saat layan
(jembatan sudah berfungsi).
Untuk perencanaan ini kehilangan gaya prategang total
diperkirakan 20%.
Referensi : Untuk baja prategang dapat dipergunakan tabeltabel dibawah ini :
Tabel Tipikal Baja Prategang

Penyelesaian :
Dicoba balok dengan spesifikasi berikut :

Perhitungan Properti Balok :


Luas
A
Luas
B
Luas
C
Luas
D

= 20 x 70
= 2 x x 10
x 25

= 20 x 65
= 2 x x 10
x 15

=
1440 cm2
= 250 cm2
= 1300
cm2
= 150 cm2

Luas E = 35 x 50
Luas Total (A
Balok)

= 1750
cm2
= 4850
cm2

Statis momen terhadap sisi bawah balok :


Sehingga,
yb = 302291,67 /
4850
yt = 120 62,33

Momen Inersia balok terhadap c.g.c :

= 62,33
cm
= 57,67
cm

Perhitungan Properti Balok Komposit :


Lebar pelat efektif : BE L
= x 2330 = 582,5
cm
BE B
= 175 cm (dipilih)
BE 16t + bf
= 16 x 20 + 70 = 470
cm
Nb: Untuk lebar pelat efektif dipilih yang paling kecil

Lebar pelat transformasi : BTR = n x BE = 0,707 x 1750 =


123,744 124 cm

Statis momen terhadap sisi bawah balok :


(Apelat + Abalok) x yb

= Apelat x 132,5 + Abalok x yb

(3100 + 4850) x yb

= (3100 x 132,5) + (4850 x 62,33)

yb

= 89,69 cm

yt

= (120 + 25) 89,69


= 55,31 cm

Berat sendiri balok precast : g = 0,485 x 1 x 2500 = 1212,5


kg/m
Momen ditengah bentang akibat balok =

Berat pelat lantai : gpl = 0,25 x 1,75 x 1 x 2400 = 1050 kg/m


Momen ditengah bentang akibat pelat =

Berat asphalt : gas = 0,1 x 1,75 x 1 x 2240 = 392 kg/m


Momen ditengah bentang akibat asphalt =

Tegangan tekan yang diijinkan pada saat layan, sesuai SNI 032874-2002
Fc = 0,60 x fc = 0,60 x 415 = 249 kg/cm2

Persyaratan tidak diijinkan adanya tegangan tarik disisi


bawah balok, jadi :
fb1 + fb2 + fb3 + fb4 + fb5 = 0

PE = 250729,333 kg
Kontrol tegangan disisi atas balok :
fbalok = fa1 + fa2 + fa3 + fa4 + fa5

fbalok = -91,418 kg/cm2 (Tekan)

Jadi tegangan tekan disisi atas balok : fbalok = 91,418 kg/cm2


Fc = 249 kg/cm2 OK
Tegangan tekan yang diijinkan pada pelat : Fcpelat = 0,6 x 207,5
= 124,5 kg/cm2
Tegangan tekan pada pelat : fpelat =

Jadi tegangan tekan pada pelat : fpelat = 8,518 kg/cm2 Fcplat = 124,5
kg/cm2 OK

Kehilangan gaya prategang 20%, jadi :


Pi

= 1,20 x PE

= 1,20 x 250729,333

300875,199 kg
fpy

= 0,85 x fpu

= 0,85 x 1725 = 146,25 MPa = 14662,50

kg/cm2
Ap

= Pi / fpy

= 300875,199 / 14662,50

= 20,52 cm2

Kontrol Tegangan pada Saat Prategangan :

Tegangan pada sisi bawah balok :

fcb = -98,055 (Tekan)


Jadi tegangan tekan disisi bawah balok : fcb = 98,055 kg/cm2
Fc = 249 kg/cm2 OK
Tegangan pada sisi atas balok :

fcb = -28,708 (Tekan)


Jadi tegangan tekan disisi bawah balok : fcb = 28,708 kg/cm2
Fc = 249 kg/cm2 OK
KESIMPULAN : DESAIN PENAMPANG OK, AMAN, DAN
DAPAT DIPAKAI

Você também pode gostar