Você está na página 1de 6

1. Dokter menyimpulkan Tn.

D mengalami GERD (VVV)


a. Bagaimana histologi saluran pencernaan yang normal dan yang terkena GERD?
Pada esofagus, perubahan morfologi yang disebabkan oleh GERD
sangat bervariasi dan non-spesifik, seperti hiperplasia sel basal, elongasi
papilla vaskular, intercellular edema, adanya intraepithelial eosinophils,
intraepithelial lymphocytosis, ballooning degeneration of squamous cells
and
ulceration/erosions.
GERD
juga
memberikan
efek
pada
gastroesophageal junctional mucosa dan juga epitel yang berlapis serta
peradangan pada mukosa cardia gaster.

Normal

Mengidap GERD

2. Tuan D, usia 40 tahun berobat ke dokter umum karena mengeluh nyeri pada ulu hatinya
disertai perut kembung, sering disertai sendawa setelah makan, terasa asam di mulut (VV)
a. Pada abdomen, ulu hati termasuk pada region sebelah mana dan sebutkan organ
dan jaringan lain yang ada disekitarnya? Jelaskan
Ulu hati disebut dengan epigastrium adalah salah satu bagian dari sembilan
pembagian lokasi perut. Ulu hati terletak di antara ujung tulang dada bagian
bawah dan di bawah lengkung tulang iga.

Setiap rasa sakit atau ketidaknyamanan pada daerah ini lebih lanjut
disebut dengan nyeri ulu hati atau epigastric pain. Letak ulu hati tepat di
nomor 2, Rasa sakit di ulu hati atau disebut juga sakit perut bagian atas
(tengah-kiri), tentu terkait dengan masalah pada organ-organ yang berada di
dalamnya, meliputi , pankreas, duodenum dan bagian dari hati (ulu
hati=kepala atau pangkal hati) juga bagian dari dinding perut yang terdiri dari
otot, peritoneum dan fascia. Nyeri ulu hati bisa menjalar sampai ke punggung,
atau menyebar ke daerah lain, setiap karakteristik gejala yang muncul bisa
menunjukkan apa yang menjadi penyebab nyeri ulu hati.
5. Pemeriksaan endoskopi, terdapat erosi di mukosa esophagus dangaster(V)
a. Bagaimana histologi dari esophagus dan gaster?
Histologi Esofagus
Dinding esofagus terdiri dari 4 lapisan yaitu : mukosa, submukosa, lapisan
otot dan jaringan fibrous. Berbeda dengan daerah lain pada saluran pencernaan,
esofagus tidak memiliki lapisan serosa. Hal ini menyebabkan esofagus lebih sensitif
terhadap trauma mekanik
Mukosa
Mukosa esofagus terdiri dari 3 lapisan yaitu membran mukosa, lamina propria
dan mukosa muskularis. Membran mukosa dibentuk oleh epitel skuamus bertingkat
tidak berkeratinisasi yang merupakan kelanjutan dari epitel di faring dan melapisi
seluruh permukaan esofagus bagian dalam kecuali pada daerah pertemuan esofagus
dan lambung yang dibentuk oleh epitel skuamus dan kolumnar. Epitel pada esofagus
memiliki fungsi utama untuk melindungi jaringan di bawahnya. Lamina propria
merupakan jaringan ikat yang terdiri dari serat kolagen dan elastin serta pembuluh
darah dan saraf. Mukosa muskularis adalah lapisan tipis otot polos yang terdapat pada
seluruh bagian esofagus, semakin ke proksimal semakin tipis dan semakin ke distal
semakin tebal.
Submukosa
Submukosa esofagus menghubungkan membran mukosa dan lapisan
muskularis yang terdiri dari limfosit, sel plasma, sel-sel saraf (pleksus Meissners),

jaringan vaskular (pleksus Heller) dan kelenjar mukosa. Kelenjar mukosa ini
menghasilkan mukus untuk lubrikasi jalannya makanan di dalam esofagus. Selain itu
sekresi dari kelenjar esofagus ini sangat penting untuk pembersihan dan pertahanan
jaringan terhadap asam.
Muskularis propria
Lapisan ini memiliki fungsi motorik, terdiri dari otot longitudinal di bagian
luar dan sirkuler di bagian dalam. Pada esofagus bagian atas komposisinya sebagian
besar terdiri otot bergaris dan bagian bawah sebagian besar terdiri dari otot polos. Di
antaranya terdapat campuran dari kedua macam otot tersebut yang disebut dengan
zona transisi.
Jaringan fibrous
Jaringan fibrous adalah

jaringan yang melapisi esofagus dari luar dan

menghubungkan esofagus dengan struktur-struktur di sekitarnya. Komposisinya terdiri


dari jaringan ikat, pembuluh darah kecil, saluran limfatik dan serabut-serabut saraf.

Histologi Gaster

Gaster terdiri dari beberapa lapisan, yaitu tunika mukosa (epitel, lamina propia,
muskularis mukosa), submukosa, tunika muskularis, dan tunika serosa.
Mukosa gaster dilapisi oleh epitel kolumner simpleks non goblet, peralihan jenis sel
yang sangat nyata terdapat pada celah gastroesofageal, yaitu dari epitel skuamous simpleks
menjadi epitel kolumner simpleks.

Mukosa gaster yang kosong mengadakan lipatan-lipatan yang memanjang,


atau rugae, dan akan menjadi rata jika gaster dalam keadaan penuh sehingga
permukaan relatif licin. Namun, bila diamati lebih dekat tampak alur pola sempit
saling berhubungan yang membatasi daerah-daerah cembung berdiameter 2-4mm.
Bila daerah ini diamati dengan pembesaran, masing-masing ditandai dengan banyak
sekali foveola gastrika dangkal. Pada gambaran histologik, foveola itu tampak sebagai
invaginasi tubuler epitel permukaan, yang merupakan tempat muara dari kelenjar
gaster yang tubular panjang yang menempati sebagian besar dari mukosa. Mukosa
gaster biasanya ditutupi oleh lapis mukus pelumas yang melindungi epitel terhadap
abrasi oleh makanan.
Lamina propia terdiri atas anyaman longgar serta retikuler dan kolagen dan
sedikit sekali elastin. Selain fibroblast, anyaman fibrosa ini mengandung limfosit,
eosinophil, sel mast dan beberapa sel plasma. Disini terdapat banyak kelenjar.
Umumnya terdapat kumpulan kecil-kecil jaringan limfoid.
Submukosa adalah lapis jaringan ikat padat yang cukup tebal dengan berkas
serat kolagen kasar dengan banyak serat elastin. Terdapat banyak selsel limfosit,
eosinophil, sel mast dan sel plasma. Sedikit sel adiposa terdapat disini. Pada lapis ini
pula terdapat banyak arteriol, sebuah pleksus venosus dan jaringan limfe. Tidak
dijumpai adanya kelenjar.

Otot dinding lambung dikatakan terdiri dari tiga lapis otot yaitu obliq, sirkuler,
longitudinal, namun lapis-lapis ini saling menyatu pada bidang temunya dan tidak
jelas batas-batasnya.
Kontraksi muskularis diatur dengan amat tepat oleh pleksus saraf otonom di
antara lapis-lapis ini.
Tunika serosa merupakan lapisan yang melapisi gaster.

b. Bagaimana gambaran dari perubahan struktur histologi esophagus dan gaster pada
kondisi erosi?

Thin basal zone layer, papillae


<50% epithelial thickness

Elongated papillae

Moderate basal cell hyperplasia

Você também pode gostar