Você está na página 1de 3

ASKEB KASUS

KELAINAN OVARIUM
SINDROM OVARIUM POLIKISTIK (SOPK)
Kasus
Seorang perempuan, Ny. NH berumur 30 tahun datang ke BPM Kencana pada
tanggal 18 April 2013 dengan keluhan utama ingin punya anak dan haid tidak
teratur. Haid terakhir adalah pada bulan Desember 2012. Sejak awal mendapat
haid sudah tidak teratur, tetapi 1-2 tahun terakhir merasakan haid semakin
jarang. Keputihan (-), nyeri perut bagian bawah saat haid (-). Terlambat haid bulan
ini sudah dilakukan pemeriksaan tes kehamilan memberikan hasil negatif (-).
pernah berobat untuk infertilitas di RS 2 tahun yang lalu, dan dinyatakan tidak ada
apa-apa. Ia diberi pil KB untuk membuat haidnya teratur, namun meras badan
bertambah gemuk dan ingin punya anak maka obat dihentikan setelah diminum 34 bulan. saat itu haid menjadi teratur setiap bulan dengan lama haid 5-8 hari,
darah haid cukup banyak dan tidak ada keluhan selama haid. Selama minum obat
merasa sering pusing dan berat badan terus meningkat. Keluhan banyak buang air
kecil terutama malam, banyak minum dan selalu lapar. Keluhan lain yang
diungkapkan Ny. NH, banyak tumbuh rambut di daerah muka, dagu, lengan dan
kaki, jerawat kadang timbul serta rambut banyak rontok. Perdarahan pervaginam
(-). Saat berhubungan dengan suami tidak ada keluhan. Hasil pemeriksaan fisik,
BB 90 kg, TB 160 cm, TD 140/85 mmHg, nadi 85 kali/menit, RR 18 kali/menit,
suhu 37o C.
Tanggal: 18 April 2013
Pukul: 10.30 WIB
Tempat : BPM Kencana

DATA SUBJEKTIF

1. Biodata Klien
Istri

Suami

Nama

: Ny. NH

Tn. JK

Umur

: 30 tahun

33 tahun

Agama

: Islam

Islam

Suku/bangsa

: Jawa

Jawa

Pendidikan

: SMA

Sarjana

Pekerjaan

: Ibu RT

Pegawai Swasta

Alamat

: jl. Sumbersari gang 5 no. 206, Malang

No.Telepon/Hp

: 0754245252

042564322

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak mendapat haid sejak Desember 2012 dan ingin
memiliki anak serta mengeluhkan tumbuh banyak rambut di daerah muka,
dagu, lengan dan kaki, jerawat kadang timbul serta rambut banyak rontok.
3. Riwayat kehamilan : belum pernah hamil
4. Riwayat Menstruasi : Menarche : usia 15 tahun, tidak teratur, tidak ada nyeri
haid, lamanya 7 hari, ganti pembalut 2x/hari.
5. Riwayat kesehatan : pernah menjalani terapi hormon selama 2 tahun untuk
bisa hamil.
6. Riwayat kesehatan keluarga : ayah menderita kencing manis, adik wanita
ayah juga tidak memiliki anak dengan riwayat haid tidak teratur.
7. Riwayat perkawinan : usia pernikahan 5 tahun.
8. Riwayat kontrasepsi : tidak mengikuti KB
9. Pola kehidupan sehari-hari :
a Nutrisi : makan 3 kali sehari
b Eliminasi
BAB
: 1 x/hari
BAK
: 7 x/hari
c Personal hygiene
Frekuensi mandi
: 2 x/hari
Frekuensi ganti pakaian : sesuai kebutuhan
d Istirahat : tidur siang 1,5 jam, tidur malam 8 jam
e Aktivitas : membersihkan rumah
DATA OBJEKTIF
1. Keadaaan Umum
: baik
2. Kesadaran
: composmentis
3. Pengukuran Umum
a. BB
: 90 kg

b. TB
: 160 cm
4. Tanda-Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 140/85 mmHg
b. Nadi

: 85 kali/menit

c. Napas

: 18 kali/menit

d. Suhu

: 37o C

5. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan wajah : banyak tumbuh rambut di daerah muka, dagu, dan
b.
c.
d.
e.
f.
g.

jerawat
Leher
: dalam batas normal
Dada dan Payudara : dalam batas normal
Abdomen
: dalam batas normal
Punggung
: dalam batas normal
Anus
: dalam batas normal
Ekstremitas
: dalam batas normal, terdapat rambut pada lengan

dan kaki
h. Genitalia

: keputihan (-), perdarahan (-), peradangan vagina

(-).
i. Pemeriksaan dalam : ostium uteri eksterna menutup, tidak ada massa
pada kedua adnexa (tidak ada nyeri goyang portio)

ASSESMENT
1. Diagnosia Kebidanan : Ibu usia 30 tahun dengan oligomenorhea dan
obesitas suspect sindrom ovarium polikistik.
2. Masalah : ibu belum bisa hamil hingga saat ini
3. Diagnosa Potensial : sindrom ovarium polikistik
4. Kebutuhan Segera : merujuk klien ke layanan kesehatan yang lebih
memadai untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut serta dirujuk ke
spesialis kandungan dan kebidanan untuk penatalaksaan selanjutnya.
PLANNING
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan pasangan.
2. Menjelaskan berbagai prosedur pemeriksaan dan pengobatan yang
diperlukan.
3. Melakukan rujukan kepada spesialis kandungan untuk penatalaksanaan
lebih lanjut atas kondisi klien.

Você também pode gostar