Você está na página 1de 4

ASKEB TEORITIS

KELAINAN OVARIUM
SINDROM OVARIUM POLIKISTIK (SOPK)
Tanggal:

Pukul:

(menuliskan tanggal dan waktu dokumentasi)


DATA SUBJEKTIF
1. Biodata Klien
Istri
Nama

Umur

Agama

Suku/bangsa

Pendidikan

Pekerjaan

Alamat

No.Telepon/Hp

Suami

(menanyakan biodata klien dan pasangan untuk mengetahui baik dari


kepercayaan, pendidikan, dan tingkat perekonomian agar lebih memudahkan
tentang

teknik

memberikan

konseling

dan

mengarahkan

pada

penatalaksanaan yang tepat)


2. Keluhan utama
(Menanyakan keluhan apa yang dirasakan klien, meliputi: gejala yang
dirasakan, perubahan fisik, keabnormalan pada tubuh, waktu mulai terjadinya
penyakit, dan pengobatan apa saja yang telah diberikan. Menggali informasi
penting untuk mendukung penegakan diagnosa. Pada sindrom polikistik
ovarium manifestasi klinis yang dapat dilihat antara lain : gangguan
menstruasi dapat berupa amenorhea, oligomenorhea, infertilitas; perubahan
suara kelaki-lakian; jerawat; hirsutisme (pertumbuhan rambut yang
berlebihan pada kulit ditempat yang biasa, seperti kepala dan ekstremitas);
adanya obesitas.)

3. Riwayat kehamilan : (pernah hamil/tidak (kemungkinan infertil)


4. Riwayat menstruasi : (amenorhea, oligomenorhea, tidak teratur)
5. Riwayat kesehatan : (deteksi gangguan atau penyakit yang pernah atau
sedang diderita termasuk pengobatan yang pernah diterima )
6. Riwayat keluarga : (mendeteksi adanya kemungkinan adanya penyakit
keturunan)
7. Riwayat perkawinan : (menanyakan lama perkawinan, dan permasalahan
yang dapat mengganggu kondisi kesehatan klien)
8. Riwayat kontrasepsi : (menenyakan jenis kontrasepsi yang pernah atau
sedang digunakan)
9. Pola kehidupan sehari-hari : (menanyakan pola pemenuhan nutrisi, eliminasi,
hygiene, istirahat dan aktivitas sehari-hari).
DATA OBJEKTIF
1. Keadaaan Umum
: (pada umumnya pasien SPO kondisinya baik)
2. Kesadaran
: (memeriksa kesadaran klien, umumnya masih dalam tahap
composmentis)
3. Pengukuran Umum
a. BB
: (50-60% penderita SOPK mengalami obesitas)
b. TB
: (diperlukan untuk menentukan apakah BB klien normal
ataukah obesitas berdasarkan IMT)
4. Tanda-Tanda Vital (diperiksa untuk mengetahui kestabilan sistem tubuh klien)
a. Tekanan Darah : (umumnya ditemukan hipertensi)
b. Nadi

: (umumnya dalam batas normal)

c. Napas

: (umumnya dalam batas normal)

d. Suhu

: (umumnya dalam batas normal)

5. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan wajah : (dalam batas normal, dapat ditemukan
pertumbuhan rambut berlebih pada daerah dagu, di atas bibir dan
b.
c.
d.
e.
f.
g.

jerawat)
Leher
: (dalam batas normal)
Dada dan Payudara : (dalam batas normal)
Abdomen
: (dalam batas normal)
Punggung
: (dalam batas normal)
Anus
: (dalam batas normal)
Ekstremitas
: (dalam batas normal,

dapat

ditemukan

pertumbuhan rambut berlebih)


h. Genitalia
: (dalam batas normal)
i. Pemeriksaan Penunjang : (sangat penting dilakukan pemeriksaan
penunjang untuk menegakkan diagnosa karena manifestasi klinis /

tanda dan gejala SOPK. Pada SOPK pemeriksaan penunjang yang


dilakukan, antara lain :
Pemeriksaan USG :
Trans abdominal : volume ovarium ( > 10 cm3), folikel dengan

ukuran 5-8 cm ( > 5 )


Trans vaginal : volume ovarium ( > 8 cm 3), folikel dengan
ukuran >6 cm ( > 11 ), ukuran folikel rata-rata ( < 4 mm ),

stroma ovarium meningkat ( 50% atau > 7,6 cm2 ).


Pemeriksaan Hormonal
Pemeriksaan hormonal pada penderita SOPK, memperlihatkan
beberapa kelainan endokrin. Beberapa hormon yang perlu diperiksa :
o Nisbah luteinizing hormon/folikel stimulating hormon : nisbah
2,0 menunjukkan adanya suatu SOPK.
o Kadar 17-hydroxyprogesteron : kadar

200ng/dl

mengkonfirmasikan diagnosa SOPK.


o Testosteron : kadar testosteron 150 ng/dl banyak didapati
pada penderita SOPK.
o Dehydorepiandrosterone-sulfate (DHEAS) : kadar DHEAS
akan normal atau sedikit meningkat pada penderita SOPK.
o Prolaktin : Lima sampai 30% pasien SOPK dilaporkan
mengalami hiperprolati-nemia ringan.
Pemeriksaan insulin dan toleransi glukosa
< 7,0 pada orang dewasa menunjukkan adanya resistensi

insulin.
< 4,5 pada pasien SOPK yang obesitas, euglikemia

ASSESMENT
1. Diagnosia Kebidanan : (Diagnosis dibuat berdasarkan gejala/keluhan,
pemeriksaan fisik, ultrasonografi, hormonal dan tes insulin). contoh : Ibu
usia 25 tahun dengan suspect sindrom ovarium polikistik.
2. Masalah : (sesuatu yang mengganggu ibu baik fisik maupun emosional)
3. Diagnosa Potensial : (Hal yang dapat terjadi jika masalah awal tidak dapat
tertangani dengan baik. Langkah ini membutuhkan antisipasi , bila
memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil terus mengamati kondisi
klien).
4. Kebutuhan Segera : (Bidan harus melakukan tindakan segera yaitu rujukan
kepada dokter ahli kandungan untuk memastikan kondisi pasti dari klien).
PLANNING

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan pasangan.


2. Menjelaskan berbagai prosedur pemeriksaan dan pengobatan yang
diperlukan.
3. Melakukan rujukan kepada spesialis kandungan untuk penatalaksanaan
lebih lanjut atas kondisi klien.

Você também pode gostar