Você está na página 1de 7

5.

Tanggung Jawab
Konsep
Dalam sila keempat pancasila, adanya kebebasan harus disertai dengan
tanggung jawab baik terhadap masyarakat bangsa maupun secara moral terhadap
Tuhan yang Maha Esa. Tanggung jawab ialah kesadaran manusia atas tingkah laku
atau perbuatannya, berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Jadi,
walaupun warga negara diberikan kebebasan tetapi harus tetap sadar atas tingkah
laku dan perbuatannya. Setiap warga negara masih harus berbuat berdasarkan

dengan hak dan kewajibannya.


Nilai yang terkandung
Adapun nilai yang terkandung dalam tanggung jawab yaitu:
a. Nilai tanggung jawab
b. Nilai kebijaksanaan
c. Nilai keikhlasan
Moral yang terkandung
Adapun moral yang terkandung dalam tanggung jawab yaitu:
a. Melakukan kewajiban sebagai warga negara dengan baik.
b. Bijaksana dalam memilih apa saja hal yang perlu dilakukan dan tidak perlu
dilakukan sebagai warga negara.
c. Menjalankan setiap kewajiban dengan ikhlas dan tanpa pamrih agar tidak

melenceng dari peraturan-peraturan yang berlaku.


Norma yang terkandung
Adapun norma yang terkandung dalam tanggung jawab yaitu:
Ide, pikiran atau pendapat yang dikeluarkan mesti dilandasi akal sehat, niat
baik dan norma-norma yang berlaku. Setiap warga negara bebas mengemukakan
pendapat asal bertanggung jawab bahwa pendapat tersebut tidak bertentangan
dengan falsafah negara Indonesia yakni Pancasila, UUD 1945 dan Tujuan Negara

RI.
Analisis
Dalam sila keempat pancasila, setiap warga negara diberikan kebebasan,
baik kebebasan berpendapat, kebebasan memilih, dan lain sebagainya. Namun,
kebebasan tersebut tidak dapat dilakukan dengan semena-mena oleh warga negara.
Setiap warga negara memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab tersebut antara lain
yaitu berbuat sebagaimana hak dan kewajiban yang dimiliki. Setiap apa saja yang
dilakukan warga negara tidak boleh bertentangan dengan falsafah negara Indonesia
yakni Pancasila, UUD 1945, dan Tujuan Negara RI. Jadi, warga negara harus

bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan-keputusan yang diambil.


Implementasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Masyarakat yang menerima suap dari calon wakil rakyat dengan tujuan agar
memilih calon wakil rakyat tersebut untuk dapat menduduki kursi dalam
pemerintahan. Hal tersebut berarti bahwa masyarakat tersebut tidak memiliki
tanggung jawab berdasarkan sila keempat pancasila. Dalam sila keempat pancasila,
setiap warga negara memiliki kebebasan, namun harus disertai dengan tanggung
jawab. Setiap tindakan yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan norma dan
aturan yang berlaku. Sedangkan menerima suap berarti bertentangan dengan UU
No.11 Tahun 1980 Pasal (3) Tentang Tindak Pidana Suap yang berbunyi:
Barang siapa menerima sesuatu atau janji, sedangkan ia mengetahui atau patut
dapat menduga bahwa pemberian sesuatu atau janji itu dimaksudkan supaya ia
berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan
kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum, dipidana
karena menerima suap dengan pidana penjara selama-lamanya 3 (tiga) tahun atau
denda sebanyak-banyaknya Rp.15.000.000.- (lima belas juta rupiah).
6. Demokrasi
Konsep
Hakikat sila keempat pancasila yaitu demokrasi. Demokrasi dalam arti
umum yaitu pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat. Secara sederhana, demokrasi
yang melibatkan segenap bangsa dalam pemerintahan baik yang tergabung dalam
pemerintahan dan kemudian adalah peran rakyat yang diutamakan. Konsep
demokrasi yang berarti setiap langkah yang diambil pemerintah harus ada kaitannya
dengan unsur dari, oleh dan untuk rakyat. Disini, rakyat menjadi unsur utama dalam

demokrasi. Itulah yang seharusnya menjadi realita yang membangun bangsa.


Nilai yang terkandung
Adapun nilai yang terkandung dalam demokrasi yaitu:
a. Nilai keadilan
b. Nilai kejujuran
c. Nilai keikhlasan
d. Nilai kedewasaan
e. Nilai kerjasama
f. Nilai toleransi
Moral yang terkandung
Adapun norma yang terkandung dalam demokrasi yaitu:
a. Mengatasi
dan
memecahkan
masalah
dengan
jalan
musyawarah mufakat.
b. Memiliki kejujuran dan integritas
c. Besedia menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa
dan ikhlas.
d. Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.

e. Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan

menghargai pendapat warganya


f. Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat
Norma yang terkandung
Adapun norma yang terkandung dalam demokrasi yaitu:
a. Musyawarah. Semangat musyawarah menuntut agar setiap orang menerima
kemungkinan terjadinya partial finctioning of ideals, yaitu pandangan dasar
bahwa belum tentu, dan tidak harus, seluruh keinginan atau pikiran seseorang
atau kelompok akan diterima dan dilaksanakan sepenuhnya.
b. Kesadaran akan pluralisme. Kesadaran masyarakat harus dibangun secara positif
dalam memandang segala perbedaan.
c. Hindari pemikiran bahwa untuk mendapatkan tujuan dapat menghalalkan segala
cara.
d. Permufakatan yang jujur dan sehat adalah hasil akhir musyawarah yang jujur dan
sehat.
e. Kerjasama antar warga masyarakat dengan paradigma saling memiliki pikiran-

pikiran yang positif (positive thinking).


Analisis
Indonesia mengenal demokrasi dalam bentuk demokrasi Pancasila. Dalam
penentuan keputusan, demokrasi Pancasila tidak mengutamakan voting atau
pemungutan suara, separuh jumlah tambah satu dan persentase mayoritas. Dalam
pelaksanaan demokrasi Pancasila, setiap orang dibenarkan ikut serta dalam
musyawarah untuk mengambil keputusan. Mereka dapat mengeluarkan pendapat,
pikiran dan pandangannya. Namun pandangan tersebut harus didasarkan pada
pemikiran dan akal sehat manusia atau didasarkan pada pemikiran yang rasional dan
bermutu tinggi.
Bermutu tinggi berarti berkualitas dan tidak bertentangan dengan
kepentingan rakyat, persatuan dan kesatuan bangsa serta dasar Negara yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang kita sebut dengan Pancasila. Jadi
setiap perbedaan dalam iklim demokrasi Pancasila dipecahkan melalui kesepakatan
bersama atau mufakat. Apabila mufakat telah tercapai, maka setiap orang wajib
dengan ikhlas dan legowo menerima dan melaksanakan keputusan tersebut dengan

sebaik-baiknya.
Implementasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Rakyat ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum (PEMILU) untuk
memilih wakil rakyat. Pemilihan umum merupakan sarana demokrasi guna
mewujudkan system pemerintahan Negara yang berkedaulatan rakyat. Pemerintahan
Negara yang dibentukmelalui pemilihan umum itu adalah yang berasal dari rakyat,

dijalankan sesuai kehendak rakyat dan diabdikan untuk kesejahtraan rakyat. Hanya
pemerintahan Negara yang memancarkan kedaulatan rakyatlah yang memiliki
kewibawaan kuat sebagai pemerintah yang amanah. Pemerintahan yang dibentuk
melalui suatu pemilihan umum akan memiliki legitimasi yang kuat.
7. Ketaatan
Konsep
Taat berarti patuh, ketaatan berarti sikap dimana seseorang mematuhi
sesuatu hal. Dalam sila keempat pancasila ini, ketaatan dapat berarti sikap patuh

terhadap aturan atau norma yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai yang terkandung
Adapun nilai yang terkandung dalam ketaatan yaitu:
a. Nilai kesetiaan
b. Nilai kejujuran
c. Nilai cinta tanah air
d. Nilai tanggung jawab
Moral yang terkandung
Adapun moral yang terkandung dalam ketaatan yaitu:
a. Melakukan tindakan yang tidak bertentangan dengan aturan dan norma yang
berlaku.
b. Mengakui setiap kesalahan yang dilakukan.
c. Melakukan suatu tindakan berdasarkan dengan rasa cinta tanah air, tindakan

yang dilakukan didasari oleh alasan untuk kesejahteraan bangsa.


Norma yang terkandung
Adapun norma yang terkandung dalam ketaatan yaitu:
a. Menaati atau mematuhi peraturan yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
b. Melakukan tindakan yang bermanfaat sesuai dengan falsafah negara Indonesia,

sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, dan tujuan negara RI.


Analisis
Dalam kehidupan, ketaatan merupakan hal yang sangat penting. Taat
kepada aturan dan norma yang berlaku sangat berguna untuk menciptakan
kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan sejahtera. Dengan begitu kita
sebagai warga negara wajib menaati setiap peraturan yang berlaku dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.


Implementasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Menggunakan hak dalam Pemilihan Umum (Pemilu) termasuk contoh
patuh terhadap peraturan yang berlaku, yakni undang-undang tentang pemilu.

8. Kejujuran
Konsep

Kejujuran adalah mengatakan sesuatu dengan sebenar-benarnya. Kejujuran


ialah berkata atau berbuat sesuatu dengan sebenar-benarnya, tidak ada unsur
kebohongan atau manipulasi didalamnya. Kejujuran adakalanya dalam hal ucapan

dan adakalanya dalam hal perbuatan.


Nilai yang terkandung
Adapun nilai yang terkandung dalam kejujuran yaitu:
a. Nilai kejujuran
b. Nilai keberanian
c. Nilai kedewasaan
d. Nilai tanggung jawab
Moral yang terkandung
Adapun moral yang terkandung dalam kejujuran yaitu:
a. Berkata dan bertindak dengan sebenar-benarnya.
b. Berani mengakui kesalahan yang diperbuat dengan sikap dewasa.
c. Bertanggung jawab atas setiap tindakan yang dilakukan.
Norma yang terkandung
Adapun norma yang terkandung dalam kejujuran yaitu:
a. Mengatakan sesuatu hal yang sebenar-benarnya.
b. Bertindak dengan tidak dibuat-buat.
Analisis
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat diperlukan kejujuran.
Walaupun kejujuran terkadang sulit tetapi tetap harus dilakukan. Berkata dan
bertindak dengan sebenar-benarnya merupakan hal terbaik yang harus dilakukan.
Dalam

kehidupan

berbangsa

dan

bernegara

termasuk

juga

dalam

pengimplementasian sila keempat pancasila, harus dilandasi dengan kejujuran.


Implementasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
a. Ketika sedang bermusyawarah, yang harus dikatakan adalah hal yang sebenarbenarnya agar didapatkan hasil yang baik.
b. Tidak menerima suap pada saat pemilihan umum, karena akan lebih baik
memilih wakil rakyat berdasarkan hati nurani daripada terpaksa hanya karena
materi yang diberikan oleh calon wakil rakyat.

9. Pengendalian Diri
Konsep
Pengendalian diri merupakan suatu keinginan dan kemampuan dalam
menggapai kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang pada hak dan kewajibannya

sebagai individu dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.


Nilai yang terkandung
a. Nilai kerendahan hati
b. Nilai toleransi
c. Nilai kebijaksanaan
Moral yang terkandung

a. Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.


b. Menghormati pendapat orang lain.
c. Dapat memilih hal yang baik dilakukan dan tidak baik dilakukan.
Norma yang terkandung
a. Tidak memaksakan kehendak.
b. Menghargai dan menghormati orang lain.
c. Memaksimalkan kontrol diri
Analisis
Di dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari terdapat nilai dan norma
yang berlaku secara umum serta harus kita hormati dan jalankan sebagai warga
masyarakat yang baik. Hukum pun ada untuk mengatur warga masyarakatnya secara
paksa untuk mengendalikan setiap manusia yang ada di masyarakat tersebut.
Pengendalian diri diperlukan agar dapat hidup serasi, seimbang, dan selaras
dalam berbangsa dan bernegara,
- Serasi adalah kesesuaian/ kesamaan antar semua unsur pendukung agar
-

menghasilkan keterpaduan yang utuh.


Seimbang adalah jumlah yang sama besar antara hak dan kewajiban.
Selaras adalah suatu hubungan baik yang dapat menciptakan ketentraman lahir

dan batin.
Implementasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Pada saat sedang melakukan rapat, ada pendapat seseorang yang tidak
sesuai dengan apa yang kita pikirkan, di saat-saat seperti ini kita harus memiliki
pengendalian diri, kita tidak bisa emosi dan memaksakan kehendak, kita juga harus
menghormati pendapat orang lain, dan mencari penyelesaian dengan jalan
musyawarah mufakat.

DAFTAR PUSTAKA
Bantara,

Dedi.

2015.

Norma-norma

dalam

Demokrasi.

http://diluarpengetahuan.blogspot.co.id/2015/05/norma-norma-dalamdemokrasi.html. (diakses pada 18 desember 2016)


Cah Samin. 2016. Sikap Demokrasi dalam Keluarga, Sekolah, Masyarakat, dan Negara.
http://artikelmateri.blogspot.co.id/2016/03/sikap-demokrasi-dalam-keluargasekolah-masyarakat-negara.html. (diakses pada 18 desember 2016)

Fahroni, Dedi. 2013. Nilai-Nilai Kehidupan. http://dedyfahroni.blogspot.co.id/2013/01/nilainilai-kehidupan.html. (diakses pada 18 desember 2016)
Fakultas Hukum Unsrat. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1980 Tentang
Tindak Pidana Suap. http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_11_80.htm. (diakses pada 18
desember 2016)
Haryanto,
Riski.
2011.

Nilai

Kejujuran

dan

Tanggung

Jawab.

http://rizkyharyanto.blogspot.co.id/2011/07/nilai-kejujuran-dan-tanggungjawab.html. (diakses pada 18 desember 2016)


Yulia, Marita. 2012. Pengendalian Diri.
http://maritayulia.blogspot.co.id/2012/11/pengendalian-diri.html. (diakses pada 18
desember 2016)

Você também pode gostar