Você está na página 1de 5

Afiesh

www.afiesh.blogspot.com

AQUAPONIK
Akuaponik merupakan salah satu cara mengurangi pencemaran air yang dihasilkan oleh
budidaya ikan dan juga menjadi salah satu alternatif mengurangi jumlah pemakaian air yang
dipakai oleh sistem budidaya. Teknologi akuaponik merupakan salah satu alternatif yang
dapat diterapkan dalam rangka pemecahan keterbatasan air. Disamping itu teknologi
akuaponik juga mempunyai keuntungan lainnya berupa pemasukan tambahan dari hasil
tanaman yang akan memperbesar keuntungan para peternak ikan.
Akuaponik itu sendiri yaitu memanfaatkan secara terus menerus air dari pemeliharaan
ikan ke tanaman dan sebaliknya dari tanaman ke kolam budidaya. Intinya adalah penyediaan
air yang optimum untuk masing-masing komoditas dengan memanfaatkan sistem resirkulasi
air. Sistem teknologi akuaponik ini muncul sebagai jawaban atas adanya permasalahan
semakin sulitnya mendapatkan sumber air yang sesuai untuk budidaya ikan, khususnya di
lahan yang sempit, akuaponik yang merupakan salah satu teknologi hemat lahan dan air yang
dapat dikombinasikan dengan berbagai tanaman sayuran. Beberapa hal berkaitan dengan
pemeliharaan ikan agar baik dalam teknologi akuaponik adalah sebagai berikut:
Jenis Ikan : Padat Tebar

Ikan Mas : 10-200 ekor/m2

Ikan Nila : 100-150 ekor/m2

Ikan Gurame : 5-10 ekor/m2

Ikan Lele : 100-150 ekor/m2

Ikan Patin : 10-15 ekor/m2

Wadah Pemeliharaan
Wadah pemeliharaan ikan prinsipnya mempunyai pembuangan air yang dapat
menyedot kotoran ikan ataupun sisa pakan yang digunakan untuk dialirkan kedalam bak
filter misalnya dengan menggunakan ember ember plastik ukuran 10-20 l atau papan
kayu yang dibentuk menjadi seperti bak saluran air yang dilapisi plastik. luasan ember
sebagai filter yang digunakan adalah 25% dari permukaan wadah pemeliharaan ikan
seperti pada gambar. Sehingga air yang kotor menjadi bersih kembali. Medianya terdiri
dari : batu kerikil atau batu apung lebih dianjurkan untuk digunakan karena jika memakai
tanah maka seringkali jalannya air lebih terhambat karena tanah-tanah halus juga ikut
hanyut dan menyumbat lubang pengeluaran
Sistem Resirkulasi

Afiesh
www.afiesh.blogspot.com
Secara ringkasnya dapat digambarkan sebagai berikut, air yang berasal dari wadah
pemeliharaan ikan dialirkan dengan menggunakan pompa air ke filter yang juga berfungsi
sebagai tempat untuk menanam tanaman, kemudian air yang sudah difilter tersebut
dialirkan kembali kedalam kolam ikan dialirkan secara terus menerus, sehingga amoniak
yang berada di kolam akan tersaring sampai 80 % oleh tanaman tersebut..jenis tanaman
yang sudah dicoba dan berhasil cukup baik adalah kangkung, tomat, sawi dan fetchin atau
pokchai. Karena media filter tidak menggunakan tahah maka agar tanaman dapat tumbuh
baik perlu disemaikan dulu sampai bibit berumur 1-1,5 bulan baru siap dipindahkan pada
sistem akuaponik dengan jarak tanam :
Jenis Tanaman - Jarak Tanam

Kangkung - 10 cm

Cabai - 40 cm

Tomat - 40 cm

Terong sayur - 40 cm
Dalam kondisi semula, sisa perkumuhan hidupan akuatik yang diternak di dalam

tangki/akuarium akan menyebabkan air menjadi bertoksik kepada hidupan akuatik tersebut,
tetapi kandungan toksik ini sebaliknya pula akan bertukar menjadi suatu sumbangan nutrisi
yang tinggi zat dan khasiatnya bagi tumbuhan yang ditanam secara hidroponik.
Sistem Akuaponik ini akan menyalurkan air dari tangki hidupan akuatik yang bertoksik
itu kepada tumbuhan dan ianya akan menyerap dan mendapatkan sepenuhnya zat nutrien
yang dihasilkan daripada perkumuhan hidupan akuatik tadi. Selepas itu, secara semulajadi
tanaman itu akan membekalkan semula air yang bersih dan bebas toksik bagi hidupan
akuatik tersebut.
Hidupan akuatik yang tinggal dalam air tawar amat sesuai untuk diaplikasikan kepada
sistem Akuaponik ini kerana kebanyakan tanaman memerlukan air tawar untuk hidup.
Hidupan air masin boleh juga digunakan, tetapi tanaman yang akan digunakan juga perlulah
sesuai dengan air masin itu tadi.
Sistem ini akan memastikan kitaran semulajadi ini akan berterusan tanpa henti. Air
hanya perlu ditambah apabila hanya untuk menggantikan kekurangan air yang disebabkan
oleh penyerapan oleh tanaman, penyejatan secara semulajadi oleh udara dan juga apabila
tangki ikan tadi dibersihkan.
FUNGSI

Afiesh
www.afiesh.blogspot.com
Akuaponik
1.

Bahagian

terdiri

Akuakultur

daripada
:

dua

Digunakan

(2)

bahagian

utama

untuk

menternak

hidupan

iaitu

akuatik

2. Bahagian Hidroponik : Digunakan untuk membesarkan tanaman


Peralatan yang terpenting di dalam aplikasi sistem Akuaponik adalah pam air. Tanpa
pam air, sistem ini tidak akan dapat berfungsi dengan sepenuhnya kerana pam air boleh
diibaratkan sebagai 'jantung' kepada sistem ini. Pam air inilah yang akan membawa air sisa
takungan hidupan akuatik yang bertoksik itu kepada tumbuhan untuk diserap sebagai sumber
nutrien untuk pembesaran tanaman.
SEJARAH
Sepertimana sistem lain, sistem Akuaponik ini juga mempunyai sejarahnya yang
tersendiri, walaupun terdapat beberapa perdebatan mengenai awal kewujudannya.
Dalam sejarah kuno, dikatakan, kaum etnik Aztec (satu suku kaum Mexico yang
mendominasi keseluruhan besar Mesoamerika yang hidup sekitar abad ke-14 hingga 16) yang
memulakan penggunaan sistem Akuaponik ini dalam kehidupan seharian mereka.
Di Asia pula, China Selatan dan Thailand dikatakan telah lama mengamalkan kaedah
Akuaponik ini dalam penanaman padi dimana terdapat kombinasi dengan hidupan akuatik
seperti ikan keli, belut, puyu dan pelbagai lagi spesis ikan air tawar.
Di negara Barat pula, para saintis di Institut New Alchemy (Cape Cod, 1969-1991)
telah memulakan eskperimen bagaimana untuk menukarkan sisa perkumuhan ikan kepada
baja yang boleh digunakan sebagai sumber pembesaran tumbuhan.
Negara Amerika Syarikat, Kanada, Barbados (Amerika Selatan) dan juga Australia
telah mula mempopularkan sistem Akuaponik ini yang terdapat dalam skala besar dan juga
skala kecil. Mereka mula mempelbagaikan jenis hidupan akuatik dan juga tanaman yang
sesuai diaplikasikan ke dalam sistem ini.
Manakala di Malaysia, sistem ini masih boleh dikatakan baru dikalangan warganya
kecuali mereka yang berkecimpung di dalam bidang akuakultur dan teknologi agro.
Akuaponik adalah suatu perpaduan sistem budidaya antara sub sistem hidroponik
dengan sub sistem akuakultur sehingga menjadi suatu sistem produksi pangan terpadu
(tanaman dan ikan). Dewasa ini, Akuaponik menjadi sebuah model produksi pangan
berkelanjutan yang menekankan pada konsep aliran nutrien yang memadukan prinsip-prinsip
ekologis sehingga teknologi ini lebih alami dan sangat ramah lingkungan, menghasilkan
produk organik karena bebas dari kontaminasi bahan kimia (misalnya;disinfektan, pestisida,

Afiesh
www.afiesh.blogspot.com
antibiotik, dll). Selain itu, akuaponik merupakan sistem akuakultur yang dikembangkan untuk
lahan terbatas sehingga sangat penting untuk pengembangan akuakultur di daerah perkotaan
(urban aquaculture).
Sistem

akuaponik

mengikuti

prinsip-prinsip

berikut2

Produk limbah dari satu sistem biologis perfungsi sebagai nutrient untuk system biologis
berikutnya.
Perpaduan ikan dan tanaman merupakan usaha polikultur yang menghasilkan produk ganda
(ikan dan sayuran).
Air dapat digunakan kembali karena telah melalui resirkulasi dan filtrasi secara biologis.
Produksi pangan lokal ini akan menyediakan akses untuk pangan sehat dan meningkatkan
ekonomi lokal.
Dalam akuaponik, efluen yang kaya nutrien dari bak ikan digunakan sebagai pupuk untuk
produksi tanaman hidroponik. Hal ini baik bagi ikan, karena akar tanaman menjadi media
permukaan untuk tempat tumbuhnya Rhizobacteria yang akan merombak limbah nutrien dari
sistem akuakultur. Nutrien ini dihasikan dari kotoran ikan, alge, dan sisa pakan yang dapat
terakumulasi hingga level toksik dalam bak ikan, tetapi sebaliknya dapat berfungsi sebagai
pupuk cair untuk pertumbuhan tanaman dalam hidroponik. Dengan demikian, hidroponik
berfungsi sebagai biofilter untuk menyerap amonia, nitrat, nitrit, dan fosfor, jadi air yang
bersih kemudian dapat dialirkan kembali ke bak ikan. Bakteri nitrifikasi yang hidup dalam
media filter dan berasosiasi dengan akar tanaman memegang peran utama dalam siklus
nutrient; tanpa mikroorganisme ini keseluruhan system akan berhenti berfungsi.
Akuakulturis dan petani menggunakan akuaponik karena beberapa alasan :
1; Petani melihat kotoran ikan sebagai sumber pupuk organic yang baik bagi pertumbuhan
tanaman.
2; Pembudidaya ikan melihat hidroponik sebagai salah satu metode biofltrasi untuk
memfasilitasi akuakultur resirkulasi intensif.
3; Petani melihat akuaponik sebagai cara untuk memperkenalkan produk organik ke pasar
karena hanya menggunakan pupuk dari kotoran ikan yang telah melalui proses biologis.
4; Menghasilkan dua produk sekaligus dari satu unit produksi.
5; Akuaponik dapat menghasilkan sayuran segar dan ikan sebagai sumber protein pada
daerah-daerah kering dan ketersediaan lahan terbatas.
6; Akuaponik adalah model produksi pangan yang berkelanjutan dengan perpaduan tanaman
dan ikan dan sikulus nutrien.

Afiesh
www.afiesh.blogspot.com
7; Selain untuk aplikasi komersial, akuaponik telah menjadi tempat pembelajaran yang
populer bagi masyarakat maupun siswa-siswa kejuruan perikanan tentang biosistem
terpadu.
Akuaponik merupakan perpaduan dua sistem yaitu hidroponik dan aquaculture.
Sistem ini memadukan antara tanaman dan hewan air. Penjelasannya sangat sederhana, dalam
teknik aquaculture dimana ikan menjadi bahan utama terkendala dalam peningkatan kadar
amonia yang dihasilkan oleh kotoran ikan. sedangkan tanaman membutuhkan nutrisi yang
hampir semuanya terpenuhi oleh kotoran ikan. Maka akan terjalin hubungan simbiosis antara
satu sama lain yang dapat menguntungkan keduanya. Selain itu dengan memadukan
keduanya anda akan mendapat keuntungan lebih.

Você também pode gostar