Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pada asersi kelengkapan, auditor tidak begitu khawatir karena kebanyakan pegawai akan
bereaksi untuk menagih kepada majikannya jika meraka tidak dibayar tepat pada
waktunya. Namun kecurangan bisa terjadi di asersi keberadaan atau keterjadiaan.
Pegawai bisa saja terlibat dalam pembuatan daftar gaji dengan nama-nama fiktif dan
mengalihkan cek gaji tersebut untuk kepentingan mereka.
Pada perusahaan manufaktur, apabila perputaran tenaga kerjanya cukup sering, maka
perlu diamati apakah ada kemungkinan tetap dimasukkannya nama pegawai yang telah
keluar dalam daftar gaji yang harus dibayar.
Mengenai dana pensiun juga bisa menyebabkan adanya salah perhitungan atau
perhitungan yang rumit.
Jadi, risiko bawaan pada siklus personalia cukup tinggi terjadi pada asersi keberadaan dan
keterjadiaan, penilaian atau pengalokasian, serta penyajian dan pengungkapan.
Prosedur Analitis
Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial, misalnya
apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari jumlah yang diperkirakan auditor. Prosedur
ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan pernagkat lunak audit digeneralisasi,
mengelompokkan (sort) pegawai berdasarkan kategori pegawai dan kemudian menganalisis gaji
atau upah rata-rata per kategori pegawai.
Adapun prosedur analitis yang biasa digunakan dalam audit siklus personalia antara lain:
Rasio
Biaya tenaga kerja rata-rata
per kelompok tenaga kerja
Rumus
Total kelompok biaya tenaga
kerja : Jumlah tenaga kerja
dalam kelompok bersangkutan
Total pendapatan : Jumlah
karyawan penuh waktu
Kartu waktu hadir. Kartu yang digunakan bagi setiap pegawai untuk mencatat jam
kerja yang telah dilakukan pegawai yang bersangkutan.
Catatan waktu kerja. Formulir yang digunakan untuk mencatat waktu kerja seorang
pegawai pada suatu pekerjaan tertentu.
Daftar gaji & upah. Daftar yang menunjukkan nama pegawai, pendapatan kotor,
potongan-potongan, dan pembayaran bersih untuk suatu periode.
Rekening bank gaji & upah. Rekening giro yang dibuka di bank, khusus untuk
keperluan pembayaran gaji dan upah.
Cek gaji/upah. Perintah tertulis kepada bank untuk membayar sejumlah tertentu kepada
pegawai yang menunjukkan cek tersebut di bank.
Arsip pegawai. Berisi data kepegawaian untuk setiap pegawai yang meliputi informasi
pengangkatan pegawai yang bersangkutan, evaluasi jabatan, dll.
File induk data personil. File komputer yang berisi data terkini semua karyawan yang
diperlukan untuk menghitung gaji dan upah.
File induk pendapatan karyawan. File komputer yang berisi pendapatan kotor,
potongan-potongan, dan pendapatan bersih setiap pegawai.
Pengangkatan karyawan
Kelengkapan
Penilaian atau
Pengalokasian
dicatat (NA1)
Penyajian dan
Pengungkapan
Tujuan Audit
Tujuan khusus audit untuk siklus personalia adalah sebagai berikut :
Asersi
Tujuan
Audit
Saldo
Keberadaan
Transaksi
Rekening
Biaya gaji dan upah serta Saldo utang gaji dan upah
atau keterjadian
Kelengkapan
selama
periode
yang diaudit
Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta
biaya
PPh
karyawan utang
PPh
karyawan
semua
utang
neraca
Utang gaji dan upah serta
dan
Kewajiban
Penilaian
Pengalokasian
telah
dicatat.Distribusi
dengan benar
dan Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta
Pengungkapan
neraca.Laporan
telah
memuat
tentang
program
pension
yang dapat diprediksi dengan pemberian jasa, maka auditor dapat menekankan pada prosedur
analitis dalam pengembangan strategi audit. Jika beban kompensasi didasarkan atas upah per jam
dan menunjukkan tingkat variabilitas yang tinggi sepanjang periode berjalan, maka auditor dapat
menekankan pendekatan penilaian tingkat risiko pengendalian yang lebih rendah.
Materialitas, Risko Bawaan, dan Prosedur Analitis
A.
Materialitas
Untuk perusahaan-perusahaan jasa dan perusahaan professional, jasa personalia biasanya
merupakan salah satu pos biaya yang besar. Pada lembaga-lembaga pendidikan, jasa personalia
pada umumnya merupakan pengeluaran yang utama. Perkembangan yang pesat pada
perusahaan-perusahaan jasa menyebabkan semakin pentingnya peranan tenaga kerja, sehingga
siklus jasa personalia pada banyak perusahaan merupakan bidang audit yang material. Di lain
pihak, saldo rupiah utang gaji dan upah pada umumnya tidak begitu signifikan, namun
pengungkapan yang berkaitan dengan opsi saham dan program pensiun biasanya merupakan
pengungkapan yang material.
B.
Risko Bawaan
Auditor umunya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan pada siklus personalia,
karena kebanyakan pegawai akan segera beraksi untuk menagih kepada majikannya jika mereka
tidak dibayar tepat pada waktunya. Namun kecurangan (asersi keberadaan atau keterjadian)
merupakan masalah besar bagi auditor. Volume transaksi pembayaran tenaga kerja bisa cukup
tinggi. Pada perusahaan manufaktur, dasar perhitungan upah kotor bisa berupa waktu dan atau
jumlah hasil kerja. Oleh karena itu, perhitungan bisa menjadi masalah yang kompleks dan risiko
bawaan untuk asersi penilaian dan pengalokasian bisa menjadi tinggi. Sebagai kesimpulan dapat
dikatakan bahawa risiko bawaan cukup tinggi untuk asersi keberadaan atau keterjadian, penilaian
atau pengalokasian,serta penyajian dan pengungkapan.
C.
Prosedur Analitis
Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial seperti
misalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari jumlah yang diperkirakan auditor.
Prosedur ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan pernagkat lunak audit
digeneralisasi, mengelompokkan pegawa berdasar kategori pegawai, dan kemudian menganalisis
gaji atau upah rata-rata per kategori pegawai.
Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
Seperti untuk kelompok transaksi utama lainnya, kelima komponen pengendalian internal
dianggap relevan dengan siklus jasa personalia. Beberapa faktor lingkungan pengendalian
mempunyai relevansi yang bersifat langsung. Keseluruhan tanggung jawab atas masalah
personalia seringkali diserahkan kepada wakil direktur hubungan industrial atau tenaga kerja,
atau kepada manajer SDM atau personalia. Departemen SDM biasanya bertanggung jawab atas
otorisasi pengangkatan personel dan mengotorisasi pembayaran gaji, upah, serta tunjangan.
Dewan direktur biasanya menetapkan gaji pejabat dan bentuk-bentuk kompensasi pejabat
lainnya. Departemen yang mungkin secara signifikan terlibat dalam pemrosesan transaksi gaji
dan upah meliputi pencatatan waktu, penggajian, serta kantor bendahara. Aktivitas pemantauan
yang dapat diterapkan atas penggajian mencakup umpan balik dari karyawan mengenai masalah
pembayaran, umpan balik dari badan pemerintah mengenai masalah pelaporan serta pembayaran
pajak gaji dan upah, penilaian efektivitas pengendalian gaji dan upah oleh auditor internal,dan
pengawasan kompensasi eksekutif oleh komite audit.
II.
A.
AKTIVITAS
PENGENDALIAN
TRANSAKSI
PENGGAJIAN
transaksi penggajian :
a.
Otorisasi personalia
d. Register penggajian
e.
f.
Cek gaji
j.
a.
Mengangkat karyawan
Mengotorisasi perubahan gaji dan upah
mengidentifikasi potensi salah saji serta pengendalian yang diperlukan. Pengujian atas
pengendalian yang terprogram untuk mendukung penilaian risiko pengendalian yang rendah
biasanya akan mencakup suatu pengujian langsung atas program tersebut, pengujian atas
pengendalian umum untuk memastikan bahwa program itu tidak dapat diubah tanpa otorisasi dan
pengujian atas prosedur yang menindaklanjuti penyimpangan / pengecualian. Auditor biasanya
akan menguji pengendalian ini dengan mengajukan pertanyaan kepada sejumlah individu yang
terlibat dalam menjalankan sistem tersebut, memeriksa dokumen dan laporan serta melakukan
kembali pengendalian atas beberapa transaksi untuk memastikan bahwa pengendalian telah
dijalankan secara efektif.
III.
terbatas. Apabila prosedur analitis menunjukkan adanya fluktuasi yang tidak wajar, mak
diperlukan pengujian detil lebih banyak.
2.
3.
memperoleh
bukti
yang
mendukung
tujuan
audit
yang
berkaitan
dengan
asersi
mengevaluasi statistic produktivitas karyawan. Apabila karyawan bisa lebih produktif maka
perusahaan akan dapat mencapai profitabilitas yang lebih baik dalam industri. Para akuntan