Você está na página 1de 13

audit siklus personalia

Pengertian siklus personalia


Siklus personalia suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang
bersangkutan dengan pemberian kompensasi kepada pimpinan dan pegawai perusahaan. Jenisjenis kompensasi tersebut meliputi gaji, upah (per jam, per hari, atau per unit pekerjaan), komisi,
bonus, tunjangan, opsi membeli saham, berbagai kesejahteraan (benefit) yang diberikan kepada
pegawai (misalnya asuransi kesehatan).
Siklus personalia berkaitan dengan dua siklus lain. Pembayaran kompensasi kepada karyawan
dan pembayaran pajak penghasilan karyawan yang dipotong perusahaan dari penghasilan
karyawan berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas dalam siklus pengeluaran. Kemudian,
pendistribusian biaya tenaga kerja pabrik ke barang dalam proses berkaitan dengan siklus
produksi. Namun untuk kelompok transaksi utama dalam siklus ini adalah transaksi-transaksi
penggajian/pengupahan.

Materialitas, Risiko Bawaan, dan Prosedur


Analitis
Materialitas
Untuk perusahaan jasa seperti bank, kantor akuntan publik, atau perusahaan asuransi, jasa
personalia biasanya merupakan salah satu pos biaya yang besar. Sedangkan pada lembagalembaga pendidikan, jasa personalia umumnya adalah sebagai pengeluaran utama. Dengan
berkembangnya perusahaan jasa maka akan menyababkan semakin pentingnya peranan tenaga
kerja, sehingga siklus jasa personalia pada banyak perusahaan merupakan bidang audit material.
Di lain pihak, saldo rupiah utang gaji dan upah pada umumnya tidak begitu signifikan, namun
pengungkapan yang berkaitan dengan opsi saham dan program pensiun biasanya merupakan
pengungkapan yang material.
Risiko Bawaan
Risiko bawaan yang ada pada siklus personalia adalah:

Pada asersi kelengkapan, auditor tidak begitu khawatir karena kebanyakan pegawai akan
bereaksi untuk menagih kepada majikannya jika meraka tidak dibayar tepat pada
waktunya. Namun kecurangan bisa terjadi di asersi keberadaan atau keterjadiaan.
Pegawai bisa saja terlibat dalam pembuatan daftar gaji dengan nama-nama fiktif dan
mengalihkan cek gaji tersebut untuk kepentingan mereka.

Pada perusahaan manufaktur, apabila perputaran tenaga kerjanya cukup sering, maka
perlu diamati apakah ada kemungkinan tetap dimasukkannya nama pegawai yang telah
keluar dalam daftar gaji yang harus dibayar.

Mengenai dana pensiun juga bisa menyebabkan adanya salah perhitungan atau
perhitungan yang rumit.

Jadi, risiko bawaan pada siklus personalia cukup tinggi terjadi pada asersi keberadaan dan
keterjadiaan, penilaian atau pengalokasian, serta penyajian dan pengungkapan.
Prosedur Analitis
Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial, misalnya
apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari jumlah yang diperkirakan auditor. Prosedur
ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan pernagkat lunak audit digeneralisasi,
mengelompokkan (sort) pegawai berdasarkan kategori pegawai dan kemudian menganalisis gaji
atau upah rata-rata per kategori pegawai.
Adapun prosedur analitis yang biasa digunakan dalam audit siklus personalia antara lain:
Rasio
Biaya tenaga kerja rata-rata
per kelompok tenaga kerja

Rumus
Total kelompok biaya tenaga
kerja : Jumlah tenaga kerja
dalam kelompok bersangkutan
Total pendapatan : Jumlah
karyawan penuh waktu

Manfaat dalam Audit


Untuk menilai kewajaran biaya
tenaga kerja berdasarkan
kelompoknya
Pendapatan per karyawan
Digunakan dalam mengukur
produktivitas tiap pegawai.
Biasanya digunakan dalam
perusahaan jasa
Persentase biaya tenaga kerja Total biaya tenaga kerja : Total Untuk pengujian kewajaran
terhadap total pendapatan
pendapatan
biaya tenaga kerja. Data ini
biasanya dibandingkan dengan
data statistik bidang usaha
Persentase PPh karyawan
Total pajak penghasilan :
Menguji kewajaran biaya tenaga
terhadap total pendapatn
Pendapatan bruto karyawan
kerja. Data ini biasanya
kotor karyawan
dibandingkan dengan standar
tarif pajak
Perbandingan biaya tenaga
Biaya tenaga kerja tahun ini :
Pengujian kewajaran biaya
kerja (gaji, upah, bonus)
Biaya tenaga kerja tahun lalu
tenaga kerja apabila selisih
dengan biaya tahun lalu atau
berbeda secara signifikan lebih
anggaran
dari 1,0
Perbandingan utang gaji
Utang gaji tahun ini : Utang gaji Pengujian kewajaran utang gaji
tahun ini dengan utang gaji
tahun lalu disesuaikan dengan apabila rasio berbeda signifikan
tahun lalu
tingkat pertumbuhan dalam
volume biaya tenaga kerja

Rasio pajak penghasilan


karyawan dengan total biaya
tenaga kerja
Persentase biaya
kesejahteraan karyawan
terhadap biaya tenaga kerja
bruto

Pajak penghasilan karyawan :


Total biaya tenaga kerja
Total biaya kesejahteraan
karyawan : Biaya tenaga kerja
bruto

Pengujian kewajaran pajak


penghasilan karyawan
berdasarkan rasio tahun lalu
Pengujian kewajaran biaya
kesejahteraan karyawan.
Biasanya dibandingkan dengan
data statistik bidang usaha.

Aktivitas Pengendalian Transaksi


Penggajian/Pengupahan
Dokumen dan Catatan
Adapun dokumen dan catatan yang penting dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksitransaksi penggajian/pengupahan:

Otorisasi personil. Memo yang diterbitkan oleh departemen personalia tentang


pengangkatan pegawai beserta semua perubahan status pegawai untuk pembuatan daftar
gaji & upah.

Kartu waktu hadir. Kartu yang digunakan bagi setiap pegawai untuk mencatat jam
kerja yang telah dilakukan pegawai yang bersangkutan.

Catatan waktu kerja. Formulir yang digunakan untuk mencatat waktu kerja seorang
pegawai pada suatu pekerjaan tertentu.

Daftar gaji & upah. Daftar yang menunjukkan nama pegawai, pendapatan kotor,
potongan-potongan, dan pembayaran bersih untuk suatu periode.

Rekening bank gaji & upah. Rekening giro yang dibuka di bank, khusus untuk
keperluan pembayaran gaji dan upah.

Cek gaji/upah. Perintah tertulis kepada bank untuk membayar sejumlah tertentu kepada
pegawai yang menunjukkan cek tersebut di bank.

Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja. Laporan yang menunjukkan pengklasifikasian


rekening dari pendapatn kotor para pegawai pabrik untuk setiap periode pembayaran.

Formulir pajak penghasilan karyawan. Formulir-formulir yang disediakan oleh


Direktorat Jenderal Pajak untuk pembayaran pajak atas gaji & upah pegawai yang telah
dipotong.

Arsip pegawai. Berisi data kepegawaian untuk setiap pegawai yang meliputi informasi
pengangkatan pegawai yang bersangkutan, evaluasi jabatan, dll.

File induk data personil. File komputer yang berisi data terkini semua karyawan yang
diperlukan untuk menghitung gaji dan upah.

File induk pendapatan karyawan. File komputer yang berisi pendapatan kotor,
potongan-potongan, dan pendapatan bersih setiap pegawai.

Fungsi-Fungsi dan Pengendalian yang terkait


Pengolahan transaksi penggajian/pengupahan menyangkut fungsi-fungsi berikut:

Permulaan transaksi penggajian/pengupahan meliputi:

Pengangkatan karyawan

Pemberiaan otorisasi perubahan gaji/upah

Penerimaan jasa meliputi:


Pembuatan data kehadiran dan waktu kerja

Pencatatan transaksi penggajian/pengupahan meliputi:


Penyiapan dan pencatatan daftar gaji/upah

Pembayaran gaji/upah meliputi:

Pembayarn gaji/upah dan mengamankan upah yang belum/tidak diambil

Pembayarn pajak penghasilan karyawan

Pengujian Substantif Saldo-Saldo


Penggajian/ Pengupahan
Pengujian substantif saldo-saldo penggajian/ pengupahan biasanya dilakukan pada tanggal
neraca atau mendekati tanggal neraca.

Penentuan Risiko Detektif


Pengujian pengendalian atas efektivitas pengendalian untuk risiko ini memungkinkan auditor
untuk menetapkan tingkat risiko deteksi pada tingkat rendah, sehingga tingkat risiko deteksi bisa
diterima untuk kebanyakan asersi penggajian/ pengupahan adalah moderat atau tinggi.
Akibatnya, pengujian tersebut seringkali dibatasi hanya dengan menerapkan prosedur analitis
atas rekening-rekening biaya dan utang biaya yang bersangkutan,serta pengjuian detil terbatas.
Apabila prosedur analitis menunjukkan adanya fluktuasi yang tidak wajar, mak diperlukan
pengujian detil lebih banyak.
Perancangan Pengujian Substantif
Program audit yang bisa dipertimbangkan untuk mengaudit saldo rekening utang gaji/ upah sama
dengan apa yang telah diidentifikasi. Namun dalam hal ini auditor tidak perlu mengkonfirmasi
utang gaji/ upah. Uraian tentang pengujian substantif khusus untuk saldo-saldo
penggajian/pengupahan yang akan dijelaskan di bawah ini dibatasi hanya prosedur-prosedur
berikut :

Menghitung ulang utang-utang yang berkaitan dengan penggajian/ pengupahan

Mengaudit program kesejahteraan karyawan dan program pension

Mengaudit opsi saham

Melakukan verifikasi atas kompensasi kepada para pejabat perusahaan

Tujuan khusus audit untuk siklus personalia


Asersi
Keberadaan dan
Keterjadiaan

Kelengkapan

Hak dan Kewajiban

Penilaian atau
Pengalokasian

Tujuan Audit Kelompok Transaksi


Biaya gaji dan upah serta biaya PPh
karyawan dalam pembukuan berkaitan
dengan kompensasi atas jasa yang
diberikan selama periode yang diaudit
(AT1)
Biaya gaji dan upah serta biaya PPh
karyawan mencakup semua biaya yang
terjadi untuk jasa personalia selama
periode yang diaudit (L1)

Tujuan Audit Saldo Rekening


Saldo utang gaji dan upah serta
utang PPh karyawan
mencerminkan jumlah terutang
per tanggal neraca (AT2)

Utang gaji dan upah serta utang


PPh karyawan mencakup semua
utang kepada karyawan dan
utang kepada negara per tanggal
neraca (L2)
Utang gaji dan upah serta utang
PPh karyawan adalah kewajiban
perusahaan klien (HK1)
Biaya gaji dan upah serta PPh karyawan Utang gaji dan upah serta utang
telah dihitung dengan teliti dan telah
PPh karyawan telah dihitung

dicatat (NA1)

Penyajian dan
Pengungkapan

Biaya gaji dan upah serta biaya PPh


karyawan telah diidentifikasikan dan
dikelompokkan dengan benar dalam
laporan rugi laba (SU1)

dengan teliti dan telah dicatat


(NA2)Distribusi biaya tenaga
kerja pabrik telah dihitung dan
dicatat dengan benar (NA3)
Utang gaji dan upah serta utang
PPh karyawan telah
diidentifikasikan dan
diklasifikasikan dengan benar
dalam neraca (SU2)Laporan
keuangan telah memuat
pengungkapan yang tepat
tentang program pensiun dan
program benefit lainnya (SU3)

Audit Siklus Jasa Personalia


I.

MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS JASA PERSONALIA


Siklus personalia suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan
yang bersangkutan dengan pemberian kompensasi kepada pimpinan dan pegawai perusahaan.
Jenis-jenis kompensasi ini meliputi gaji, upah per jam, dan insetif, komisi, bonus, opsi saham,
dan tunjangan karyawan. Siklus personalia berkaitan dengan dua siklus lain. Pembayaran
kompensasi kepada karyawan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan yang dipotong
perusahaan dari penghasilan karyawan berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas dalam
siklus pengeluaran. Kemudian, pendistribusian biaya tenaga kerja pabrik ke barang dalam proses
berkaitan dengan siklus produksi.
Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan Strategi
Audit. Sebelum melanjutkan audit atas jasa personalia, adalah penting bagi auditor untuk
memahami:
a. Pentingnya jasa personalia bagi keseluruhan entitas.
b. Sifat kompensasi, karena kompensasi per jam memerlukan sistem pengendalian yang berbeda
dengan kompensasi gaji.
c. Pentingnya berbagai paket kompensasi seperti bonus, opsi saham dan hak apresiasi saham, serta
penggajian pensiun.

Tujuan Audit
Tujuan khusus audit untuk siklus personalia adalah sebagai berikut :
Asersi

Tujuan Audit Kelompok

Tujuan

Audit

Saldo

Keberadaan

Transaksi
Rekening
Biaya gaji dan upah serta Saldo utang gaji dan upah

atau keterjadian

biaya PPh karyawan dalam serta utang PPh karyawan


pembukuan berkaitan dengan mencerminkan jumlah yang
kompensasi atas jasa yang terutang per tanggal neraca
diberikan

Kelengkapan

selama

periode

yang diaudit
Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta
biaya

PPh

karyawan utang

PPh

mencakup semua biaya yang mencakup

karyawan

semua

utang

terjadi untuk jasa personalia kepada karyawan dan utang


selama periode yang diaudit
Hak

neraca
Utang gaji dan upah serta

dan

Kewajiban
Penilaian

kepada Negara per tanggal

utang PPh karyawan adalah


kewajiban perusahaan klien
atau Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta

Pengalokasian

biaya PPh karyawa telah utang PPh karyawan telah


dihitung dengan teliti dan dihitung dengan teliti dan
telah dicatat

telah

dicatat.Distribusi

biaya tenaga kerja pabrik


telah dihitung dan dicatat
Penyajian

dengan benar
dan Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta

Pengungkapan

biaya PPh karyawan telah utang PPh karyawan telah


diidentifikasi
dikelompokkan

dan diidentifikasi dengan benar


dengan dalam

benar dalam laporan rugi- keuangan


laba

neraca.Laporan
telah

memuat

pengungkapan yang tepat

tentang

program

pension

dan program benefit lainnya

Menggunakan Mengembangkan Strategi Audit Pemahaman tentang Bisnis dan Industri


untuk Mengembangkan Strategi Audit
Hal-hal yang penting untuk dipahami auditor sebelum mengaudit siklus jasa
pesrsonalia :

Pentingnya jasa personalia bagi keseluruhan entitas


Sifat kompensasi, karena kompensasi per jam memerlukan sistem pengendalian yang

berbeda dengan kompensasi gaji.


Pentingnya berbagai paket kompensasi seperti bonus, opsi saham dan hak apresiasi
saham serta perjanjian pensiun.
Jika kompensasi suatu entitas terutama didasarkan atas gaji dan menunjukkan hubungan

yang dapat diprediksi dengan pemberian jasa, maka auditor dapat menekankan pada prosedur
analitis dalam pengembangan strategi audit. Jika beban kompensasi didasarkan atas upah per jam
dan menunjukkan tingkat variabilitas yang tinggi sepanjang periode berjalan, maka auditor dapat
menekankan pendekatan penilaian tingkat risiko pengendalian yang lebih rendah.
Materialitas, Risko Bawaan, dan Prosedur Analitis
A.

Materialitas
Untuk perusahaan-perusahaan jasa dan perusahaan professional, jasa personalia biasanya
merupakan salah satu pos biaya yang besar. Pada lembaga-lembaga pendidikan, jasa personalia
pada umumnya merupakan pengeluaran yang utama. Perkembangan yang pesat pada
perusahaan-perusahaan jasa menyebabkan semakin pentingnya peranan tenaga kerja, sehingga

siklus jasa personalia pada banyak perusahaan merupakan bidang audit yang material. Di lain
pihak, saldo rupiah utang gaji dan upah pada umumnya tidak begitu signifikan, namun
pengungkapan yang berkaitan dengan opsi saham dan program pensiun biasanya merupakan
pengungkapan yang material.

B.

Risko Bawaan
Auditor umunya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan pada siklus personalia,
karena kebanyakan pegawai akan segera beraksi untuk menagih kepada majikannya jika mereka
tidak dibayar tepat pada waktunya. Namun kecurangan (asersi keberadaan atau keterjadian)
merupakan masalah besar bagi auditor. Volume transaksi pembayaran tenaga kerja bisa cukup
tinggi. Pada perusahaan manufaktur, dasar perhitungan upah kotor bisa berupa waktu dan atau
jumlah hasil kerja. Oleh karena itu, perhitungan bisa menjadi masalah yang kompleks dan risiko
bawaan untuk asersi penilaian dan pengalokasian bisa menjadi tinggi. Sebagai kesimpulan dapat
dikatakan bahawa risiko bawaan cukup tinggi untuk asersi keberadaan atau keterjadian, penilaian
atau pengalokasian,serta penyajian dan pengungkapan.

C.

Prosedur Analitis
Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial seperti
misalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari jumlah yang diperkirakan auditor.
Prosedur ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan pernagkat lunak audit
digeneralisasi, mengelompokkan pegawa berdasar kategori pegawai, dan kemudian menganalisis
gaji atau upah rata-rata per kategori pegawai.
Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
Seperti untuk kelompok transaksi utama lainnya, kelima komponen pengendalian internal
dianggap relevan dengan siklus jasa personalia. Beberapa faktor lingkungan pengendalian
mempunyai relevansi yang bersifat langsung. Keseluruhan tanggung jawab atas masalah
personalia seringkali diserahkan kepada wakil direktur hubungan industrial atau tenaga kerja,
atau kepada manajer SDM atau personalia. Departemen SDM biasanya bertanggung jawab atas

otorisasi pengangkatan personel dan mengotorisasi pembayaran gaji, upah, serta tunjangan.
Dewan direktur biasanya menetapkan gaji pejabat dan bentuk-bentuk kompensasi pejabat
lainnya. Departemen yang mungkin secara signifikan terlibat dalam pemrosesan transaksi gaji
dan upah meliputi pencatatan waktu, penggajian, serta kantor bendahara. Aktivitas pemantauan
yang dapat diterapkan atas penggajian mencakup umpan balik dari karyawan mengenai masalah
pembayaran, umpan balik dari badan pemerintah mengenai masalah pelaporan serta pembayaran
pajak gaji dan upah, penilaian efektivitas pengendalian gaji dan upah oleh auditor internal,dan
pengawasan kompensasi eksekutif oleh komite audit.

II.
A.

AKTIVITAS

PENGENDALIAN

TRANSAKSI

PENGGAJIAN

Dokumen dan Catatan yang Lazim


Dokumen dan catatan berikut ini penting dalam melaksanakan serta mencatat mencatat

transaksi penggajian :
a.

Otorisasi personalia

b. Kartu absen/clock card


c.

Tiket waktu/time ticket

d. Register penggajian
e.

Rekening bank untuk penggajian imprest

f.

Cek gaji

g. Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja


h. SPT pajak gaji dan upah
i.

File personalia karyawan

j.

File induk data personalia

k. File induk penghasilan karyawan


B.

Fungsi-fungsi dan Pengendalian yang Terkait


Pemrosesan transaksi penggajian melibatkan fungsi-fungsi penggajian berikut ini :

a.

Memulai transaksi penggajian yang mencakup :

Mengangkat karyawan
Mengotorisasi perubahan gaji dan upah

b. Penerimaan jasa, mencakup :


Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu
c.

Pencatatan transaksi penggajian, mencakup :

Menyiapkan daftar serta mencatat gaji dan upah


d. Pembayaran gaji dan upah, mencakup :
Membayar gaji dan upah serta menjaga upah yang belum diambil
Menyerahkan SPT pajak gaji dan upah
C.

Memperoleh Pemahaman Dan Menilai Risiko Pengendalian


Proses penilaian risiko pengendalian untuk transaksi penggajian dimulai dengan

mengidentifikasi potensi salah saji serta pengendalian yang diperlukan. Pengujian atas
pengendalian yang terprogram untuk mendukung penilaian risiko pengendalian yang rendah
biasanya akan mencakup suatu pengujian langsung atas program tersebut, pengujian atas
pengendalian umum untuk memastikan bahwa program itu tidak dapat diubah tanpa otorisasi dan
pengujian atas prosedur yang menindaklanjuti penyimpangan / pengecualian. Auditor biasanya
akan menguji pengendalian ini dengan mengajukan pertanyaan kepada sejumlah individu yang
terlibat dalam menjalankan sistem tersebut, memeriksa dokumen dan laporan serta melakukan
kembali pengendalian atas beberapa transaksi untuk memastikan bahwa pengendalian telah
dijalankan secara efektif.

III.

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO PENGGAJIAN


Pengujian substantif saldo-saldo penggajian/ pengupahan biasanya dilakukan pada tanggal

neraca atau mendekati tanggal neraca.


1.

Penentuan Risiko Detektif


Pengujian pengendalian atas efektivitas pengendalian untuk risiko ini memungkinkan
auditor untuk menetapkan tingkat risiko deteksi pada tingkat rendah, sehingga tingkat risiko
deteksi bisa diterima untuk kebanyakan asersi penggajian/ pengupahan adalah moderat atau
tinggi. Akibatnya, pengujian tersebut seringkali dibatasi hanya dengan menerapkan prosedur
analitis atas rekening-rekening biaya dan utang biaya yang bersangkutan,serta pengjuian detil

terbatas. Apabila prosedur analitis menunjukkan adanya fluktuasi yang tidak wajar, mak
diperlukan pengujian detil lebih banyak.
2.

Perancangan Pengujian Substantif


Program audit yang bisa dipertimbangkan untuk mengaudit saldo rekening utang gaji/
upah sama dengan apa yang telah diidentifikasi. Namun dalam hal ini auditor tidak perlu
mengkonfirmasi utang gaji/ upah. Uraian tentang pengujian substantif khusus untuk saldo-saldo
penggajian/ pengupahan yang akan dijelaskan di bawah ini dibatasi hanya prosedur-prosedur
berikut :
Menghitung ulang utang-utang yang berkaitan dengan penggajian/ pengupahan
Mengaudit program kesejahteraan karyawan dan program pensiun
Mengaudit opsi saham
Melakukan verifikasi atas kompensasi kepada para pejabat perusahaan

3.

Menentukan Risiko Deteksi


Pengujian substantif atas saldo-saldo gaji dan upah seringkali dibatasi pada penerapan
prosedur analitis atas akun-akun beban dan pos-pos akrual yang terkait, serta pengujian rincian
yang terbatas. Jika prosedur analitis trsebut mengungkapkan fluktusi yang tidak diduga, maka
akan diperlukan pengujian rincian yang lebih ekstensif.
4.

Merancang Pengujian Substantif


Apabila tidak terungkap fluktuasi yang tidak diduga leh prosedur ini, auditor sudah

memperoleh

bukti

yang

mendukung

tujuan

audit

yang

berkaitan

dengan

asersi

ekstensi/keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, serta penilaian atau alokasi. Yaitu :


a.
b.
c.
d.

Menghitung kembali jumlah-jumlah akrual


Mengaudit tunjangan karyawan dan program pension
Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham
Memverivikasi kompensasi pejabat
IV.

JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS JASA PERSONALIA


Pada saat mengaudit beban dan profitabilitas seorang akuntan public akan sering

mengevaluasi statistic produktivitas karyawan. Apabila karyawan bisa lebih produktif maka
perusahaan akan dapat mencapai profitabilitas yang lebih baik dalam industri. Para akuntan

publik biasanya memiliki keterampilan dalam mengembangkan cara agar pusat-pusat


pertanggungjawaban bertanggung jawab atas penggunaan sumber daya mereka dalam hal ini
sumber daya gaji dan upah.
Akuntan publik dapat membantu klien dengan :
menyarankan ukuran produktivitas karyawan yang tepat atau dengan
mengidentifikasikan langkah-langkah yang dapat diambil klien untuk meningkatkan
produktivitas karyawan.

Você também pode gostar