Você está na página 1de 15

Aliran Daya Sistem Distribusi

(Aliran Daya Seimbang/Tidak Seimbang)


(Analisa Sistem Tenaga I)

2 sks
I Made Ari Nrartha, ST., MT
http://arinrartha02.blogspot.com
nrartha@te.ftunram.ac.id

Pemodelan Sistem Distribusi


Sistem distribusi digambarkan oleh saluran distribusi,
kapasitor shunt, unit-unit pembangkit, dan beban.
Saluran Distribusi
Zaa

VA
VB
VC

Va
Zac
Zan
Zbn

VN

Z aa
Z
[Z abcn ] = ba
Z ca

Z na

Zbb

Zab

Zcc

Zbc

Znn

Zcn

Vb
Vc

Z ab
Z bb

Z ac
Z bc

Z cb
Z nb

Z cc
Z nc

Z an
Z bn
Z cn

Z nn

Vn

Zaa n
[Zabc ] = Zba n
Zca n

Zab n
Zbb n
Zcb n

Zac n
Zbc n
Zcc n

Model Saluran Distribusi


Hubungan antara tegangan bus dengan arus cabang dari
saluran :
Va VA Zaa n
V = V Z
b B ba n
Vc VC Zca n

Zab n
Z bb n
Zcb n

Zac n I Aa
Z bc n I Bb
Zcc n I Cc

Impedansi seri dari saluran ke l digambarkan oleh matrik 3 x


3 sebagai berikut (Cheng dan Shirmohammadi, 1995)
Z aa ,l

Z l = Z ab ,l
Z ac ,l

Z ab ,l
Z bb ,l
Z bc ,l

Analisa Sistem Tenaga I

Z ac ,l

Z bc ,l
Z cc ,l

Lanjutan Model Saluran Distribusi


Model
saluran
pada
jaringan
distribusi
dapat
direpresentasikan sebagai rangkaian nominal phi, seperti
pada Gambar berikut: (Zimmerman, 1992).

Analisa Sistem Tenaga I

Model Saluran Distribusi Lanjutan


Jaringan distribusi tersebut mempunyai impedansi seri dan
admitansi shunt yang terbagi merata di kedua ujung
rangkaian dari bus i ke bus k. Nilai impedansi dan admitansi
tiga fasa setiap elemen tersusun dalam dimensi matrik 3 x 3.

Analisa Sistem Tenaga I

Model Beban
Hubungan tiga fase beban bisa hubungan bintang () atau
delta ().
Hubungan bintang () diketanahkan dapat dimodelkan
sebagai :
Daya konstan :
S
0
0

S = 0
S
0
I Li = (S Li / Vi )
a , Li

Li

Arus Konstan :
I Li = [I a , Li

b , Li

S c , Li

0
y c , Li

I c , Li ]

I b , Li

Impedansi Konstan :
I Li = YLiVi

Analisa Sistem Tenaga I

y a , Li

YLi = 0
0

y b , Li
0

Lanjutan Model Beban


Hubungan delta () dapat dimodelkan sebagai:
Daya konstan :

I Li = T S Lppi (TVi )
T

1 1 0
T = 0
1 1
1 0
1

S Lppi

S ab. Li

= 0
0

0
S bc , Li
0

0
S ca , Li

Arus Konstan :
I Li = T I Lppi
T

I Lppi = [I ab , Li

I bc , Li

I ca , Li ]

Impedansi Konstan :
I Li = T YLppiV ppi
T

Analisa Sistem Tenaga I

YLppi

Yab , Li

= 0
0

0
Ybc , Li
0

0
Yca , Li

V ppi

Vab ,i

= Vbc ,i
Vca ,i

Model Kapasitor Shunt


Kapasitor shunt dapat dimodelkan sebagai beban
impedansi konstan hubungan bintang () atau delta ().

Model Y Kapasitor Shunt Tiga Fase

Analisa Sistem Tenaga I

Unit-unit Pembangkit
Unit-unit pembangkit diklasifikasikan sebagai bus PQ atau
PV konstan. Untuk unit PQ, pemodelannya identik dengan
model beban daya konstan, tetapi arus diinjeksikan ke
sistem. Untuk unit PV, hubungan bus dimodelkan sebagai bus
PV, jika perhitungan pembangkitan daya reaktif Qig melebihi
limit pembangkitan reaktifnya, maka pembangkitan daya
reaktif diset pada limit pembangkitan reaktifnya dan pada
bus tersebut diset sebagai bus PQ. Beberapa unit penyimpan
energi yang tersebar juga dimodelkan sebagai bus arus
konstan tetapi untuk tujuan aliran daya model PQ sudah
cukup.

Analisa Sistem Tenaga I

Metoda-metoda Penyelesaian SAD3F


Metoda Fast Decouple,
Dipilih karena perumusan lebih sederhana dan bisa dihitung
secara paralel P dan Q.

Metoda Kompensasi (Backward & Forward)


Metoda ini dimulai dengan menghitung arus dari ujung saluran
sampai pangkal saluran (backward) dilanjtkan dengan menghitung
jatuh tegangan dari pangkal sampai ujung saluran (forward),
proses ini diulang-ulang sampai didapatkan konvergensi (nilai arus
setiap saluran dan tegangan setiap bus tidak berubah lagi)

Analisa Sistem Tenaga I

Metoda Kompensasi (Backward & Forward)


Metoda didasarkan pada kompensasi telah dikembangkan oleh
Cheng dan Shirmohammadi, 1995. Prosedur utamanya adalah:
1.
Baca data jaringan bentuk indek jaringan,
2.
Bentuk matrik impedansi ZB dan matrik sensitif ZV bus PV,
Sistem mesh yang jarang diubah ke jaringan radial dengan
memutus semua loop. Pada ZB, elemen diagonal adalah
jumlah dari impedansi saluran yang terbentuk dari hubungan
loop dua bus dan elemen off diagonal adalah jumlah dari
impedansi saluran dua loop. ZV dapat dibentuk dari bus PV
pada bus feeder dengan cara yang sama seperti ZB.
3.
Lakukan iterasi arus backward dan tegangan forward. Jika
kesalahan daya maksimum pada masing-masing bus untuk
semua fase lebih kecil dari kriteria konvergensi p, lakukan
langkah berikutnya.
Analisa Sistem Tenaga I

Lanjutan Metoda Kompensasi


3.

4.

Hitung kesalahan tegangan VB. Untuk j yang dipisahkan


dalam dua bus terakhir, j1 dan j2, didapatkan :
V B , j = V j1 V j 2
Jika kesalahan tegangan maksimum lebih besar dari
kriteria tegangan, b, perbaharui injeksi arus J
menggunakan persamaan dibawah ini, lanjutkan ke
langkah 3, atau ke langkah berikutnya.
Z B J = VB

5.

J = J + J
Untuk j, kompensasi arus -Jj adalah injeksi pada bus akhir
j1 dan kompensasi arus Jj diinjeksikan pada bus akhir j2.
Analisa Sistem Tenaga I

Lanjutan Metoda Kompensasi


6.

7.

Hitung penyimpangan tegangan bus PV (VV). Untuk bus PV ke i,


Vv,i= Vset,i V1,I
dengan V1,j adalah magnitude tegangan urutan positif pada bus i, dan Vset,i adalah nilai
setting tengangan pada bus PV ke i.
Jika penyimpangan tegangan PV maksimum lebih besar dari pada kriteria konvergensi
tegangan bus PV, v, perbaharui injeksi arus Iq bus, kembali ke langkah 3 atau aliran
daya selesai.
Z V I q = VV

i
= i q ,i e
qa , i
i qb , i = i q , i e

i qc , i = i q , i e

j ( 90

j ( 90

j ( 90

va , i

ba , i

vc , i

arus mendahului sebesar 900, yang akan mengurangi pembangkitan daya reaktif. Jika
VV,i < 0 (V1,j lebih besar dari Vset,i),
I q ,i = I q ,i + I q ,i
sehingga pembangkitan daya reaktif akan berkurang diinjeksikan pada bus PV ke i.
Jika VV,I > 0 (V1,i lebih kecil dari Vset,i),
I q ,i = I q ,i I q ,i
sehingga kelebihan pembangkitan daya rekatif akan diinjeksikan pada bus PV ke i.

Analisa Sistem Tenaga I

Program Aliran Daya 3 Fase


Metoda Kompensasi
Data (Format data File),
Program Utama
Program untuk menulis ke file

Analisa Sistem Tenaga I

SELESAI

Você também pode gostar