Você está na página 1de 1

Manusia dan Organisasi

Umat manusia sebagai makhluk Allah SWT tidak terlepas dari organisasi, ini
merupakan karakteristik peradaban manusia yang bermasyarakat dan selalu dalam
keadaan berdampingan dengan sebuah organisasi. Manusia tidak dapat terlepas dari
keterbatasan dan kelemahan, karena hal itu merupakan kodrat atau ketetapan dari
Allah SWT yang khalik. Dari segi ilmu Al-Quran telah menjelaskan keterbatasan ilmu
manusia dalam QS. 17:85, Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah:
Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikit. Berangkat dari keterbatasan tersebut, maka manusia butuh sarana untuk

mencapai tujuan, sarana tersebut adalah organisasi.


Organisasi dalam Islam

Hubungan organisasi atau perusahaan dengan pekerja, dalam hal ini berkaitan dengan :
a. Keputusan perekrutan, promosi tenaga kerja
Islam mendorong kita untuk selalu memperlakukan muslim secara adil. Hal itu
merupakan keharusan , Allah berfirman dalam surat An Nisaa ayat 58.
Sehubungan dengan surat itu maka, masalah perekrutan secara syariah sama
tertibnya dengan mmilih seorang pemimpin, yaitu memilih siapa diantara orangorang tersebut yang paling banyak kelebihannya dan paling lengkap kriterianya.
Pemilihan berdasarkan kelayakannya. Perekrutan juga harus menerapkan prinsip
keadilan, artinya jabatan diberikan kepada orang yangberhak dan berkompeten.
b. Penghargaan terhadap keyakinan pekerja
Pengusaha muslim tidak boleh memperlakukan pekerjanya seolah-olah islam tidak
berlaku selama waktu kerja. Sebagai contoh, pekerja muslim harus diberi waktu
untuk melaksanakan sholat, tidak boleh dipaksa untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan moral islam, dan lainnya.
c. Akuntabilitas dan Hak Pribadi
Sebagaimana dalam sebuah hadist dari Annas bin Malik yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhari, untuk tidak menahan upah siapa pun. Prinsip kebajikan seharusnya
merasuk dalam hubungan bisnis dan pekerja. Pada suatu saat, sebuah usaha
mungkin berjalan kurang memuaskan dan para pekerjanya mungkin menanggung
pengurangan upah sementara untuk waktu kerja yang sama. Demikian juga, tidak
melakukan penekanan yang semestinya terhadap para pekerja untuk bekerja
secara membabi buta.

Você também pode gostar