Você está na página 1de 2

nilah Wajah-wajah Nenek Moyang

Manusia
Yunanto Wiji Utomo | Laksono Hari W | Senin, 9 Januari 2012 | 18:20 WIB

Share:

Daily MailSahelanthropus

tchadensis

Foto:
1 2 3 4 Play Slideshow

DRESDEN, KOMPAS.com Alkisah, spesies manusia pertama kali muncul di Afrika dan kemudian
menyebar ke seluruh penjuru Bumi. Dalam penyebarannya, proses evolusi berlangsung
menyesuaikan dengan tempat tinggal serta gaya hidup.
Ada beragam fosil nenek moyang manusia alias manusia purba yang ditemukan. Namun, banyak
penemuan tak disertai dengan gambaran wajah manusia purba yang sebenarnya. Alhasil, manusia
saat ini pun kesulitan membayangkan leluhurnya.
Sebuah pameran di Dresden, Jerman, akhir-akhir ini berupaya menyajikan wajah manusia purba
yang lebih realistis. Ilmuwan yang ikut terlibat menggunakan teknik digitalisasi komputer untuk
menggambarkan 27 wajah manusia purba yang direkonstruksi berdasarkan fosil yang ditemukan.
Salah satu yang digambarkan adalah Sahelanthropus tchadensis. Spesies itu adalah spesies
manusia paling purba, hidup 7 juta tahun lalu, sebelum manusia dan simpanse terpisah secara
genetik berdasarkan teori evolusi.

Spesies lain adalah Homo rudolfensis yang hidup 2 juta tahun lalu. Berdasarkan hasil rekonstruksi,
spesies ini memiliki rahang lebar, hidung pesek, mata relatif sempit, serta dahi kecil.
Tak ketinggalan pula Homo erectus yang hidup 1 juta tahun lalu. Satu teori menyebutkan bahwa
spesies ini berasal dari Afrika, lalu bermigrasi ke India, China, dan Jawa. Teori lain menyebutkan
bahwa spesies ini berasal dari Asia dan pindah ke Afrika.
Ada pula Homo neanderthalensis yang diperkirakan merupakan kerabat terdekat Homo sapiens,
manusia modern. Jenis ini hidup sekitar 60.000 tahun lalu. Beberapa penelitian mengungkapkan
bahwa manusia modern pernah kawin dengan spesies ini.
Ada banyak versi tentang asal-usul manusia. Teori "Out of Africa" adalah yang paling kuat, tetapi
banyak pula tandingannya. Pameran ini berupaya memperkenalkan lokasi penggalian di Afrika dan
hasil penelitian para arkeolog dengan cara yang lebih menarik

Você também pode gostar