Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
HIPOGLIKEMI
A. Pengertian (Rosa M Sacharin, 1986)
Hypoglikemi adalah konsentrasi glukose darah di bawah 40mg/100ml. Hypoglikemi
merupakan keadaan yang serius dan keadaan semakin gawat jika anak semakin muda.
Sel otak tidak mampu hidup jika kekurangan glukose. Hypoglikemi dapat terjadi
berkaitan dengan banyak penyakit, misalnya pada neonatus dengan ibu diabetes dan
mengalami Hyperglikemi in utero, atau sebagai komplikasi cidera dingin. Selama masa
menggigil simpanan glikogen tubuh tidak mencukupi, tetapi jika dihangatkan terjadi
peningkatan kebutuhan glikogen. Simpanan glikogen menurun dan cadangan tidak dapat
memenuhi kebutuhan pada pemanasan.
B. Etiologi (Arif Masjoer 2001)
Etiologi Hypoglikemi pada diabetes militus (DM)
1. Hypoglikemi pada DM stadium dini
2. Hypoglikemi dalam rangka pengobatan DM
a.
Penggunaan insulin
b. Penggunaan sulfonilura
c.
b. Insulinoma
c.
Hipopituitarisme
a.
yaitu glukagon, epinefrin, kartisol, dan hormon pertumbuhan akan meningkat. Terjadilah
keadaan kortison sebaliknya (katabolik) yaitu sintetis glikogen, protein dan trigliserida
menurun sedangkan pemecahan zat-zat tersebut akan meningkat.
Pada keadaan penurunan glukosa darah yang mendadak: glukogen dan epinefrilah yang
sangat berperan. Kedua hormon tersebut akan memacu glikogenolisis, glukoneogenisis, dan
proteolisis di otot dan lipolisis di jaringan lemak. Dengan demikian tersedia bahan untuk
glukoneogenesis yaitu asam amino terutama alanin, asam laktat, piruvat, sedangkan hormon,
kontraregulator yang lain berpengaruh sinergistk glukogen dan adrenalin tetapi perannya
sangat lambat. Secara singkat dapat dikatakan dalam keadaan puasa terjadi penurunan insulin
dan kenaikan hormon kontraregulator. Keadaan tersebut akan menyebabkan penggunaan
glukosa hanya di jaringan insulin yang sensitif dan dengan demikian glukosa yang jumlahnya
terbatas hanya disediakan untuk jaringan otak.
Walaupun metabolik rantai pendek asam lemak bebas, yaitu asam asetoasetat dan asam
hidroksi butiran (benda keton) dapat digunakan oleh otak untuk memperoleh energi tetapi
pembentukan benda-benda keton tersebut memerlulan waktu beberapa jam pada manusia.
Karena itu ketogenesis bukan merupakan mekanisme protektif terhadap terjadinya
hipoglikemia yang mendadak.
Selama homeostatis glukosa tersebut di atas berjalan, hipoglikemia tidak akan terjadi.
Hipoglikemia terjadi jika hati tidak mampu memproduksi glukosa karena penurunan bahan
pembentukan glukosa, penyakit hati atau ketidakseimbangan hormonal.
E. Manifestasi klinis (Arif Masjoer 2001)
Gejala-gejala hipoglikemia terjadi dari dua fase, yaitu:
1. fase I gejala-gejala akibat aktifitas pusat autonom di hipotalomus sehingga hormon epinefrin
dilepaskan. Gejala awal ini merupakan peringatan karena saat itu pasien masih sadar
sehingga dapat diambil tindakan yang perlu untuk mengatasi hipoglikemia lanjutan.
2.
fase II, gejala-gejala yang terjadi akibat mulai terganggunya fungsi otak, karena itu
dinamakan gejala neurologis.
Penelitian pada orang bukan diabetes menunjukkan adanya gangguan fungsi otak yang lebih
awal dari fase I dan dinamakan gangguan fungsi otak subliminal. Di samping gejala
peringatan dan neurologist, kadang-kadang hipoglikemia, menunjukan gejala yang tidak
khas. Peringatan kadang-kadang gejala fase adrienergik tidak muncul dan pasien langsung
jatuh pada fase gangguan fungsi otak. Terdapat dua jenis hilangnya kewaspadaan yaitu akut
dan kronik.
I.
ma bayi
nggal lahir
10 September 2008
kul
13.00 WIB
ia
1 hari
is kelamin
Perempuan
ak ke-
1 (satu)
amat
ma Ibu
Ny. Dewinta
Nama Ayah
: Tn. Jaya
27 tahun
Umur
: 35 tahun
ama
Islam
Agama
: Islam
ku
Jawa
Suku
: Sunda
ndidikan
Diploma 3
Pendidikan
: S2
kerjaan
Wiraswasta
Pekerjaan
: PNS
amat
:
37 C2
mur
Keluhan Utama
Keluarga mengatakan bayi baru lahir usia 1 hari dengan keluhan bayi sejak lahir hanya
menangis pelan, ekstremitas kebiru-biruan dan bayi kurang aktif
2. Riwayat Kesehatan
a.
isi
Orangtua mengatakan bayinya tidak mau menyusui terpasang infus pada bayi
b. Pola Eliminasi
: BAB
BAK
c. Kebersihan bayi
Pemeriksaan
RR
: 170 /menit
: 70 /menit
BB
: 4,5 kg
3) Reflek
p (secking)
(tidak ada) bayi tidak mau menghisap sesuatu yang menempel di mulut.
aping)
am (graping)
4) APGAR score
Menit 1
Apperance (warna kulit)
Menit 2
Pulse (nadi)
Grimace (reflek)
Activity (tanus)
Respiratory (pernafasan)
1
5
2
6
5) Antopometri
Berat badan
: 4,5 kg
Panjang badan : 49 cm
Lingkar kepala
Lingkar dada
: 30 cm
Lingkar lengan
: 8 cm
: 34 cm
b. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
UUB
: cembung
UUK
: datar
Mavlage
: tidak ada
Chepal hematoma
: tidak ada
Bentuk kepala
: bundar
Odema
: tidak ada
Luka
: tidak ada
Diameter
: 3 cm
Keadaan luka
: tidak ada
2. Mata
a.
Bentuk mata
b. Strabismus
: tidak ada
c.
: normal
Pupil mata
d. Sklera
: putih, ikterik
e.
Keadaan
: bersih
f.
Bulu mata
: normal
g. Konjungtiva
: tidak pucat
3. Hidung
a.
Bentuk
b. Lubang hidung
c.
d. Keadaan
4. Mulut
: tidak ada
a.
Bentuk
b. Palatum
c.
: baik
Gusi
d. Reflek hisap
: tidak ada
Posisi
: simetris
b. Keadaan
6. Leher
a.
: tidak ada
7. Dada
a.
Posisi
: simetris
b. Mamae
c.
Suara nafas
8. Perut
b. Bentuk
c.
Ekstremitas atas : simetris tangan kanan dan kiri, pada punggung telapak tangan kanan
terpasang infus.
Jari-jari tangan
Pergerakan
Varises
tidak ada
Tonus sendi
tidak ada
Jari-jari kaki
Pergerakan
lemah
b. Ekstremitas bawah
Varises
tidak ada
Tonus sendi
tidak ada
Keadaan
10. Genetalia
Jenis kelamin : perempuan
Vagina
: simetris
Anus
: ada
: 18,6 gr%
Eritrosit
: 4,5 juta/ul
Leukosit
: 9700 juta/ul
Trombosit
: 20500 /ul
GDS
: 46
Bilirubin
Total
: 8,42 mg/dl
Direk
: 2,9 mg/dl
Indirek
: 5,52 mg/dl
a.:
2. Masalah
a.
Gangguan pada kebutuhan nutrisi karena daya isap tidak ada dan sangat lemah
DS
DO
c.
Dukungan psikologis dan komunikasi terampil agar bayi aktif untuk bergerak.
V. Rencana Manajemen
1. Observasi keadaan umum bayi dan tanda-tanda vital
a.
: 4500 gr
Suhu : 35 C
Pols
: 170 /menit
RR
: 70 /menit
2. Pemberian nutrisi
a.
c.
Ajarkan pada ibu untuk mengolesi madu atau sirup pada mukosa pipi bayi.
Periksa jumlah HB
pols
: 170 /menit
Membungkus bayi dengan handuk kering dan bersih di atas perut ibu bila tali pusat panjang.
Mengeringkan tubuh dan kepala bayi dengan handuk untuk menghilangkan air ketuban dan
mencegah kehilangan suhu tubuh dengan evaporasi.
b.
Menghidupkan radian warmer untuk menghangatkan bagian dada bayi dengan meletakkan
bayi terlentang di bawah alat pemancar panas. Alat pemancar perlu disiapkan sebelumnya
agar kasur tempat diletakkan bayi juga hangat.
c.
b.
Menyentil telapak kaki bayi dan memberikan rangsangan yang dapat menimbulkan atau
mempertahankan pernafasan
Memperhatikan dan menilai pernafasan bayi yaitu bayi dapat bernafas normal
b. Menghitung frekuensi denyut jantung bayi bila > 100/menit maka lanjutkan menilai warna
kulit, bila terjadi sianosis perifer lakukan observasi dan pemantauan.
7. Mela
a.
d. Mengajarkan pada ibu untuk merawat tali pusat dan melakukan perawatan tali pusat secara
teratur
e.
Menjelaskan dan menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif karena merupakan
makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologis, dan sosial.
ASI mengandung nutrisi, hormon, untuk kekebalan faktor pertumbuhan.
b.
Anjurkan kepada ibu mengenai cara pemberian ASI minimal 3-4 jam sekali dengan porsi
sedikit 30 cc tapi sering.
IVFD (Intra Vena Fluid Drip) dekstrose 10% + aminofilin 2 cc sebanyak atau dengan
kecepatan 10 tetes/menit
Oksigen (O2)
VII. Evaluasi
1. Ibu mengerti tentang kondisi bayinya saat ini, bahwa bayinya dalam keadaan kurang sehat
dan sangat lemah, bayi lahir tanggal 09 September 2008, pukul 13.00 WIB, bayi segera
memerlukan penanganan, jenis kelamin perempuan.
BB : 4,5 kg; PB : 49 cm; LK : 34 cm; LD : 30 cm; LILA : 8 cm.
2. Suhu tubuh bayi telah dipertahankan
a.
Perawatan tali pusat telah dilakukan dengan kasa steril yang sebelumnya tali pusat
dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan kasa steril lalu dibungkus dengan kasa
steril saja tanpa dibubuhi apa-pun.
c.
Ibu mengerti dan akan melatih bayinya untuk belajar menghisap sesuatu yang menyentuh
bibirnya.
CATATAN PERKEMBANGAN
1. Tanggal 10 September 2008 pukul 08.00 WIB pada hari ke-2 dari kelahiran bayi
S
d. Tanda-tanda vital :
BB
: 4400 gr
Temp : 350C
e.
: 70 x/ menit
Pols
: 170 x/ menit
Eliminasi
BAB
: 1 x/ hari
BAK
: 5-6 x/ hari
RR
Bayi baru lahir umur 2 hari pemenuhan oksigen ke jaringan berhubungan dengan suplai
oksigen sudah mulai terpenuhi
DS: keluarga mengatakan bayinya sudah mau minum ASI sedikit
DO: bayi sudah tampak aktif dan reflek hisap sudah mulai ada
Kebutuhan:
1. Pertahankan suhu tubuh
2. Pemenuhan kebutuhan cairan
3. Pemenuhan kebutuhan nutrisi
: 4400 gr
Temp : 350C
RR
: 70 x/menit
Pols
: 170 x/menit
2. Tanggal 13 September 2008 pukul 08.00 WIB pada hari ke-5 dari kelahiran bayi
S
RR
: 35,50C
Temp
: 65x/menit
Pols
: 160x/menit
: Diagnosa
Bayi baru lahir normal umur 5 hari
Pemenuhan oksigen yang berhubungan dengan suplai oksigen sudah terpenuhi
a.
: 4200 gr
Temp : 35,50C
RR
: 65 x/menit
Pols
: 160 x/menit
3. Tanggal 16 September 2008 pukul 08.00 WIB pada hari ke-8 dari kelahiran bayi
S
Ibu mengatakan merasa bahagia karena keadaan bayinya saat ini sudah sangat aktif
dan membaik , keluarga berencana akan pulang hari ini pukul 12.00 WIB setelah dilakukan
visit dokter
O
hari
2. Menganjurkan pada ibu agar tetap memberikan ASI
3. Anjurkan pentingnya immunisasi pada bayi untuk mencegah penyakit infeksi
4. Anjurkan pada ibu untuk membawa anaknya ke Posyandu secara rutin untuk memantau
tumbuh kembang anak
DAFTAR PUSTAKA
M Sacharin, Rosa. 1986. Prinsip Keperawatan Pediatrik., Jakarta: EGC.
Masjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapus.
Saifudin, Abdul Bari, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.