Você está na página 1de 76

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam menyambut era Globalisasi sekarang ini, sebuah perusahaan harus mampu untuk
mengikuti perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar perusahaan. Tentunya untuk
mengikuti perubahan perubahan yang terjadi tersebut sangatlah tidak mudah. Perusahaan
yang cenderung berpikiran tradisional dan tidak mengharapkan adanya perubahan, tentunya
akan menemui banyak kesulitan dalam menghadapi operasinya.
Setiap perusahaan tentunya memiliki strategi masing masing dalam berbisnis.
Permasalahannya adalah tepatkah strategi itu dipergunakan oleh perusahaan tersebut. Karena
bila ternyata strategi yang diterapkan oleh perusahaan tersebut tidak sesuai dengan keadaannya,
maka strategi tersebut akan mengakibatkan kegagalan bagi perusahaan tersebut.
Berbagai cara dapat dilakukan dalam rangka mencapai keberhasilan dan kesuksesan
suatu perusahaan. Strategi yang diterapkan perusahaan untuk tiap tiap bidang di dalamnya
pun berbeda beda, mulai dari bagian produksi, distribusi, penjualan, maupun promosinya.
Target perusahaan yang akan dicapai oleh suatu perusahaan tentunya harus didukung dengan
adanya suatu strategi yang tepat agar perusahaan dapat mengalami peningkatan kualitas
usahanya.
Strategi perusahaan dalam meningkatkan penjualannya dilakukan dengan berbagai cara,
salah satunya adalah dengan peningkatan promosi, yang tentunya akan mengakibatkan
peningkatan biaya. Tentunya cara cara seperti ini diharapkan dapat mempengaruhi tingkat
penjualan secara signifikan.
Agar lebih mengerti dengan jelas mengenai strategi strategi berbisnis suatu
perusahaan maka dengan ini penulis melakukan studi penelitian terhadap PT. XXXX XXXXX, suatu
perusahaan yang begerak dalam bidang usaha penjualan sepatu dan sandal. Perusahaan ini

2
terus menerus melakukan perluasan usahanya dengan mendirikan Boutique Boutique baru,
mengingat semakin ketatnya persaingan didalam industri sepatu.
Strategi yang akan dibahas adalah tentang perkembangan daripada perusahaan itu
sendiri dan keluaran yang dihasilkan. Hal ini tergantung tentunya pada faktor faktor internal
dan eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan adalah kekuatan dan kelemahan
perusahaan, sedangkan faktor eksternal perusahaan adalah peluang dan ancaman yang akan
dihadapi oleh perusahaan.
Tiap tiap perusahaan tentunya memiliki faktor internal dan eksternal yang berbeda,
oleh karena itu tentunya strategi yang dipergunakan tentunya akan berbeda beda pula, belum
tentu strategi yang dipergunakan oleh suatu perusahaan dapat dipergunakan oleh perusahaan
lain. Oleh karena itu sangatlah perlu bagi kita untuk mempelajari strategi bisnis dasar agar kita
dapat mengetahui penerapan strategi yang tepat bagi suatu perusahaan.
Dengan mempelajari kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan maka kita dapat
memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kekuatan perusahaan, serta dengan mempelajari
peluang dan ancaman maka kita dapat mengetahui peluang apa yang dapat dipergunakan
perusahaan dalam meningkatkan labanya, serta dapat mengurangi ancaman dari luar
perusahaan yang akan menganggu kinerja perusahaan.
Penulisan skripsi ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan untuk mengenali,
menganalisis, dan memahami implikasi dari penerapan suatu strategi bisnis tertentu. PT. XXXX
XXXXX adalah perusahaan yang melakukan penjualan produk produk sepatu dan sandal,
penelitian yang dilakukan pada perusahaan ini akan menghasilkan data yang akan diolah
sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan juga bagi
perusahaan itu sendiri. Adanya perubahan harga BBM, munculnya pesaing pesaing usaha yang
baru mengharuskan suatu perusahaan untuk bertindak antisipatif atau bila perlu menerapkan
strategi perusahaan yang baru.
Untuk menganalisa strategi yang diterapkan oleh PT. XXXX XXXXX dalam menjalankan
bisnisnya, maka penulis mengambil topik Analisis Strategi Bisnis Pada PT. XXXX XXXXX.

1.2 Identifikasi Masalah


Semakin ketatnya persaingan usaha tentunya mengharuskan tiap perusahaan untuk dapat
merumuskan suatu strategi yang tepat. Perusahaan tentunya menemui permasalahan dalam
menetapkan strategi yang tepat, maka dalam penulisan skripsi ini penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apa faktor faktor Internal dan Eksternal pada PT. XXXX XXXXX ?
2. Strategi apa yang telah dijalankan oleh PT. XXXX XXXXX melalui Analisis SWOT?
3. Alternatif strategi bisnis lainnya yang dapat digunakan oleh PT. XXXX XXXXX?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan daripada penulisan ini adalah :
1. Untuk menganalisis aspek internal dan eksternal PT. XXXX XXXXX.
2. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi PT.
XXXX XXXXX dalam menjalankan strateginya.
3. Dapat mengetahui strategi yang dapat dijalankan oleh PT. XXXX XXXXX dalam
meningkatkan penjualannya dengan menganalisa SWOT perusahaan.
Adapun manfaat daripada penulisan ini adalah :
1. Manfaat bagi peneliti:

Dalam jangka pendek berguna sebagai dasar penyusunan skripsi agar dapat
memperoleh data yang akurat dan terbaru.

Dalam jangka panjang hasil riset dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan dalam usaha pemecahan masalah perusahaan.

2. Manfaat bagi perusahaan:


Sebagai dasar pengambilan keputusan PT. XXXX XXXXX dalam memecahkan masalah
atau persoalan perusahaan.
3. Bagi Mahasiswa Lainnya

4
Untuk membantu mahasiswa lainnya yang ingin mengetahui bagaimana sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang industri sepatu dapat maju dan berkembang, dan
untuk membantu mahasiswa lainnya yang ingin membuat karya tulis tentang perusahaan
yang begerak di bidang industri ini.
4. Bagi Masyarakat Luas
Untuk memberikan pandangan yang positif bagi masyarakat mengenai industri
distributor sepatu dan sandal.

1.4 Sistematika Penulisan


BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan
manfaat penelitian terhadap PT. XXXX XXXXX. Pada akhir bab ini diberikan garis besar isi
skripsi dalam sistematika pembahasan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang akan mendukung penelitian ini dari
metode metode yang menjadi dasar bagi analisa permasalahan yang ada dan
pemecahan tersebut. Landasan teori ini didapat dari studi pustaka mengenai hal hal
yang berhubungan dengan penelitian skripsi ini.
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Memberikan gambaran secara lengkap dan menyeluruh mengenai perusahaan yang
dijadikan obyek penelitian yaitu PT. XXXX XXXXX, yaitu perusahaan yang bergerak dalam
bidang penjualan sepatu dan sandal, termasuk informasi informasi yang diperoleh dari
hasil wawancara dengan pihak pihak yang terkait dalam manajemen perusahaan
tersebut.
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

5
Memperlihatkan metode metode analisis yang dilakukan selama penelitian serta hasil
dari penelitian penelitian tersebut.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup dari penulisan skripsi ini dimana akan dijelaskan
simpulan yang merupakan rumusan dari analisa dan pembahasan bab bab
sebelumnya, dan dari simpulan tersebut akan dihasilkan saran saran yang dapat
dipergunakan oleh pihak perusahaan sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah
yang akan dihadapi perusahaan tersebut.

6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Dan Konsep Strategi
Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia ( stratos = militer ; dan ag =

memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Konsep ini relevan
dengan situasi pada zaman dulu yang sering diwarnai perang, dimana jendral dibutuhkan untuk
memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi juga bisa
diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material
pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada
pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karekteristik medan lawan,
karekteristik medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orangorang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang
mungkin terjadi.
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert. Jr (2001), konsep strategi dapat didefinisikan
berdasarkan dua perspektif yang berbeda yaitu : (1) dari perspektif apa suatu organisasi ingin
dilakukan (intends to do), dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan
(eventually does).
Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk
menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Makna yang
terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan penting yang aktif,
sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Dalam lingkungan yang turbulen dan
selalu mengalami perubahan, pandangan ini lebih banyak diterapkan.
Sedangkan berdasarkan perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan
atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap
organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara
eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya
menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan.

7
Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi
perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota
organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif
atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.
Strategi merupakan cara untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi yang
digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha dapat termasuk perluasan geografis, diversifikasi,
akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan, divestasi, likuidasi, dan usaha
patungan. Sasaran dapat ditentukan sebagai hasil yang spesifik yang ingin dicapai sebuah
organisasi dengan melakukan misi dasarnya. Jangka panjang berarti lebih dari satu tahun.
Sasaran perlu untuk keberhasilan organisasi karena menyatakan arah, membantu dalam evaluasi,
menciptakan sinergi, mengungkapkan prioritas, memfokuskan koordinasi, dan menyediakan
dasar untuk perencanaan, pengorganisasian, memotivasi, dan mengendalikan aktivitas secara
efektif. Sasaran harus menantang, dapat diukur , konsisten, pantas, dan jelas.
2.2 Level Strategi
Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu level korporasi, level unit bisnis
atau lini bisnis, dan level fungsional (Tjiptono, 2002, p4).
1.

Strategi Level Korporasi, dirumuskan oleh manajemen puncak yang mengatur


kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau unit bisnis lebih dari satu.

2.

Strategi Level Unit Bisnis, lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan operasi
suatu bisnis tertentu.

3.

Strategi Level Fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi


manajemen yang dapat mendukung strategi level unit bisnis.

2.3 Tipe-tipe strategi


Menurut Rangkuti (2000, p6-7) pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan
berdasarkan 3 tipe strategi yaitu, strategi manajemen, strategi investasi dan strategi bisnis.
1.

Strategi Manajemen, meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan
orientasi pengembangan strategi secara makro, misalnya : strategi pengembangan

8
produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar,
strategi mengenai keuangan, dan sebagainya.
2.

Strategi Investasi, merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi, misalnya :


apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha
mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu
divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya.

3.

Strategi Bisnis, sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini
berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya : strategi pemasaran,
strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategistrategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.4 Pengertian Manajemen Strategi Dan Perencanaan Strategi Bisnis


2.4.1 Pengertian Manajemen Strategi
Hariadi, Bambang (2003, p3) berpendapat bahwa strategi manjemen adalah suatu
proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi,
menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai nilai yang
terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.
Menurut John A Pearce II dan Richard B. Robinson yang dikutip dalam buku Tunggal
Amin Widjaja (2004, p2) manajemen strategi adalah kumpulan keputusan dan tindakan yang
merupakan hasil dari formulasi dan implementasi, rencana yang didesain untuk mencapai tujuan
suatu perusahaan. Manajemen strategi terdiri dari sembilan tugas kritikal sebagai berikut:
1. Memformulasi misi (mission) perusahaan termasuk pernyataan yang luas mengenai maksud

(purpose), falsafah (philosophy) dan sasaran (goal).


2. Mengembangkan suatu profil perusahaan (company profile) yang merefleksi pada kondisi
internal dan kemampuannya.
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk baik faktor kompetitif maupun faktor
yang berhubungan dengan konteks umum.

9
4. Menganalisis opsi perusahaan dengan menandingi sumber daya perusahaan dengan
lingkungan eksternalnya.
5. Mengidentifikasi opsi yang paling diiinginkan dengan menilai setiap opsi dipandang dari sudut
misi perusahaan.
6. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang dan strategi total (grand strategies) yang akan
mencapai opsi yang paling diinginkan.
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan kumpulan
tujuan jangka panjang yang dipilih dari strategi secara keseluruhan (grand strategies).
8. Mengimplementasikan pilihan strategi dengan alat alokasi sumber daya yang dianggarkan
yaitu memadani tugas tugas, manusia, struktur, teknologi dan menekankan sistem
ganjaran.
9. Menilai keberhasilan proses strategik sebagai masukan untuk pengambilan keputusan di
masa yang akan datang.
Seperti yang ditunjukkan kesembilan tugas diatas, manajemen strategi mencakup
perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalian atas keputusan keputusan dan
tindakan tindakan perusahaan yang berkaitan dengan strategi.
Strategi diartikan oleh para manajer sebagai rencana mereka yang berskala besar dan
berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna
mencapai sasaran sasaran perusahaan.
Komponen penting manajemen strategi adalah:

Analisis lingkungan bisnis untuk mendeteksi peluang dan ancaman bisnis

Analisis profil perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Strategi bisnis yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Misi perusahaan.

10
2.4.2

Pengertian Bisnis
Menurut Hughes dan Kapoor (Sugiyono, 2003, p20) menyatakan bisnis adalah suatu

kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa
guna mendapat keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menurut Brown dan Petrello (Sugiyono, 2003, p20) menyatakan bisnis adalah suatu
lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Menurut
Alma, Buchari (Sugiyono, 2003, p20) menyatakan bisnis adalah sejumlah total usaha yang
meliputi bidang pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi,
perhotelan, usaha jasa dan pemerintah, yang bergerak dalam bidang membuat dan
memasarkan barang dan jasa ke konsumen.
Berdasarkan tiga definisi tersebut, dapat dikemukakan bahwa kegiatan bisnis itu dapat
dilakukan secara individu maupun kelompok yang terorganisir dalam suatu institusi, dengan
tujuan menghasilkan atau memasarkan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat, oleh
karena itu sebenarnya kegiatan bisnis meliputi 2 hal utama, yaitu : proses produksi dan
pemasaran barang dan jasa.
Jadi, bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik dengan cara berkelompok
maupun dengan cara individu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan
memasarkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

2.4.3

Pengertian Strategi Bisnis


Menurut Craig, JC dan Grant, RM (2003, p127) strategi bisnis adalah kebijakan dan

pedoman yang menetapkan bagaimana sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industri
dan, khususnya, basis yang menjadi landasan di mana dia berusaha untuk membangun satu
keuntungan bersaing.
Menurut Rahmat Dwi Jatmiko (2004, p135) strategi bisnis adalah serangkaian
komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk
menyediakan nilai bagi pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif dengan

11
mengeksploitasi kompetensi inti dari pasar produk tunggal atau produk individual dan
spesifik.
2.4.4

Empat Tahap Utama Dalam Pengembangan Strategi Bisnis


Menurut Craig, JC dan Grant, RM (2003, pp6-7) ada empat tahap utama dalam

pengembangan strategi bisnis, yaitu :


1. Perencanaan keuangan
Selama tahun 1950-an, masalah utama yang di hadapi perusahaan-perusahaan besar
adalah perlunya kendali terhadap bisnis yang semakin besar dan beragam.
2. Perencanaan Perusahaan
Pada tahun 1960-an muncul satu keragaman akan perencanaan di tengah ekonomi
pasar kapitalis, dan pada saat itu memperlihatkan garis besar tujuan strategik,
memproyeksikan penjualan dan investasi, dan mengidentifikasi peluang untuk
mengembangkan pasar, produk dan bisnis baru.
3. Analisis industri dan penentuan posisi yang bersaing
Krisis minyak pertama tahun 1973 sampai tahun 1974 menyaksikan kegagalan
peramalan ekonomi dan rencana yang didasarkan pada peramalan tersebut, baik pada
tingkat nasional maupun pada tingkat perusahaan, akibatnya terjadilah pergeseran
fokus. Strategi jadi kurang memperhatikan perencanaan perusahaan dan lebih
memperhatikan penetapan posisi perusahaan untuk menghasilkan laba.
4. Mengeksploitasi keuntungan strategik spesifik perusahaan
Masalah dengan strategi yang didasarkan pada analisis industri dan penentuan posisi
pasar adalah bahwa strategi mendorong perusahaan mengadopsi penentuan posisi
yang serupa.

12
2.4.5 Perencanaan Strategi Bisnis
Setelah strategi diatas, selanjutnya akan dibahas mengenai perencanaan pada suatu
perusahaan yang berkaitan dengan strategi bisnis, dalam buku Madura, Jeff (2001, p217)
yang menggambarkan fungsi fungsi manajemen sebagai berikut:
1. Perencanaan
Fungsi perencanaan merupakan persiapan suatu perusahaan untuk kondisi bisnis di masa
yang akan datang. Sebagai langkah pertama dalam proses perencanaan, perusahaan
menetapkan pernyataan misi, yang menjelaskan tujuan utamanya.
2. Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian adalah pengaturan para karyawan dan sumber sumber lain
dengan cara yang konsisten dengan sasaran perusahaan. Pada saat sasaran suatu
perusahaan dipersiapkan (dari fungsi perencanaan), sumber sumber diadakan dan
diorganisasikan untuk mencapai sasaran itu.
3. Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi kebiasaan kebiasaan orang
lain demi pencapaian sasaran bersama. Hal ini dapat mencakup komunikasi mengenai tugas
pekerjaan kepada para karyawan dan mungkin metode metode untuk menyelesaikan
tugas tugas itu.
4. Pengawasan
Fungsi pengawasan terdiri dari tugas tugas memonitor dan mengevaluasi. Untuk
mengevaluasi tugas, para manajer hendaknya mengukur kinerja dibandingkan dengan
standar dan harapan yang mereka tetapkan. Intinya fungsi pengawasan menilai apakah
ditetapkan dalam fungsi perencanaan telah tercapai.
Dari fungsi fungsi manajemen diatas sangatlah penting di dalam menjalankan suatu
kegiatan kegiatan manajemen guna mencapai suatu proses di dalam menjalankan suatu
kegiatan kegiatan manajemen guna mencapai suatu proses perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing) dan pengawasan (controling).

13
Manajemen dapat juga dijadikan dasar untuk menerapkan usaha dalam berbagai bidang,
seperti dalam bidang keuangan, pemasaran, produksi atau operasi, sistem informasi, SDM,
dan lain lain.
Menurut Michael R. Porter, seperti yang dikutip dalam buku Husein Umar (2002, p34)
menyatakan bahwa strategi generik dibagi menjadi tiga yaitu:

Strategi Diferensiasi (Differentiation Strategy)


Strategi ini cirinya adalah bahwa perusahaan mengambil keputusan untuk membangun
persepsi pasar potensial terhadap suatu produk atau jasa yang unggul agar tampak
berbeda dengan produk yang lain.

Strategi Kemampuan Biaya Menyeluruh (Overall Cost Leadership Strategy)


Cirinya adalah perusahaan lebih memperhitungkan pesaing daripada pelanggan dengan
cara memfokuskan harga jual produk yang murah, sehingga biaya produksi, promosi
maupun riset dapat ditekan bila perlu produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru
produk perusahaan lain.

Strategi Fokus (Focus Strategy)


Cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan pada pangsa pasar yang kecil untuk
menghindar dari pesaing yang menggunakan strategi kepemimpinan biaya menyeluruh
atau diferensiasi.

2.5 Perumusan Strategi


Analisis faktor internal dan eksternal merupakan faktor yang sangat penting dalam
merumuskan strategi bisnis perusahaan. Setiap perusahaan dapat mempunyai tujuan yang
sama, akan tetapi strategi yang digunakan mungkin berbeda disesuaikan dengan
kemampuan masing masing (kekuatan dan kelemahan) serta peluang dan ancaman dari
lingkungan yang dihadapi.
Hariadi, Bambang (2003, p20) berpendapat bahwa ada tiga langkah utama yang
dilakukan perusahaan dalam perumusan strategi, yaitu :

14
1. Mengembangkan visi dan misi
Visi manajemen merupakan suatu perspektif gambaran besar yang diinginkan tentang
siapa kita ini (who we are), apa yang kita kerjakan (what we do) dan kemana kita akan
pergi (where we headed).
2. Penetapan tujuan
Penetapan tujuan merupakan komitmen manajemen untuk mendapatkan hasil tertentu
dalam waktu tertentu. Tujuan harus mengungkapkan tentang seberapa jauh kinerja yang
ingin dicapai, kinerja macam apa dan kapan. Penetapan tujuan harus menetapkan apa
yang ingin dicapai, kapan, dan siapa yang bertanggung jawab.
3. Menyusun strategi
Setiap organisasi butuh sejumlah strategi untuk membimbing mencapai tujuan atau
target tertentu dan bagaimana menjalani misi organisasi dengan sukses. Strategi untuk
perusahaan secara keseluruhan, untuk tiap unit bisnis dan untuk tiap fungsi dalam
organisasi. Tidak ada satu strategi yang berlaku untuk segala situasi.

2.6 Strategi Bersaing


Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing bilamana memiliki sesuatu
yang lebih atas pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertahankan diri atas
kekuatan persaingan yang mencoba menekan perusahaan. Startegi bersaing perusahaan
merupakan langkah langkah strategis yang terencana maupun yang tidak terencana untuk
dapat memiliki keunggulan bersaing sehingga dapat menarik perhatian dari konsumen.
Keunggulan bersaing dalam pasar akan memudahkan perusahaan untuk meraih
keuntungan lebih besar daripada pesaing dan memberikan kesempatan hidup lebih lama
dalam persaingan.
Menurut Michael E. Porter yang dikutip dalam buku Hariadi, Bambang (2003, p49) pola
umum peta persaingan dalam pasar biasanya melibatkan lima kekuatan yang masing

15
masing saling menekan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Kekuatan-kekuatan
tersebut berasal dari Lima Kekuatan Persaingan Dalam Industri:
1. Ancaman Pendatang Baru (The Threat Of New Entrants)
2. Daya Tawar Pelanggan (The Bargaining Power Of Costumers)
3. Daya Tawar Pemasok (The Bargaining Power Of Suppliers)
4. Ancaman Produk atau Jasa Substitusi (The Threat Of Substitutes Products Or Services)
5. Persaingan Diantara Kontestan Yang Ada (The Jockeying Among Current Contestants or

Rivalry Among Existing Firms)


Ancaman
Pendatang Baru

Kekuatan
Tawar
Menawar
Supplier

Persaingan Dikalangan
Anggota Industri

Kekuatan
Tawar
Menawar
Pembeli

Persaingan Diantara
Sesama Penjual

Ancaman Produk
Substitusi

Sumber : Hariadi, Bambang (2003, p50)


Gambar 2.1 Tekanan Lima Kekuatan Persaingan Dalam Industri
Tunggal, Amin Widjaja (2004, p53) berpendapat bahwa kekuatan kekuatan bersaing
yang terbesar menentukan kemampulabaan dari suatu industri, dengan demikian merupakan
kepentingan yang paling besar dalam formulasi strategi. Setiap industri mempunyai struktur
yang mendasar atau sekumpulan karakteristik ekonomi teknis dasar yang menimbulkan

16
kekuatan bersaing tersebut. Beberapa karakteristik adalah krtikal terhadap kekuatan dari
setiap kekuatan bersaing. Karakteristik karakteristik tersebut akan didiskusikan dibawah ini:
1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Pendatang baru dalam suatu industri membawa kapasitas yang baru, keinginan untuk
memperoleh pangsa pasar dan sumber daya yang substansial. Keseriusan ancaman
pendatang baru tergantung pada hambatan yang ada pada reaksi dari pesaing yang ada,
yang pendatang baru dapat perkirakan. Apabila hambatan untuk masuk adalah tinggi dan
pendatang baru mendapatkan pembalasan yang tajam dari pesaing yang telah berurat akar,
sudah jelas pendatang baru tersebut tidak mengajukan suatu ancaman masuk yang serius.

2. Pemasok (Suppliers) Yang Berpengaruh


Pemasok dapat mempergunakan kekuatan daya tawar untuk peserta dalam industri
dengan meningkatkan harga atau mengurangi mutu barang atau jasa yang dibeli. Dengan
demikian, pemasok yang berpengaruh dapat menekan ke mampulabaan suatu industri yang
tidak dapat menutup kenaikan biaya melalui harga jualnya.

3. Pembeli (Costumers) Yang Berpengaruh


Pembeli atau pelanggan juga dapat menekan harga menurut kualitas lebih tinggi atau
layanan lebih banyak dan mengadu domba semua anggota industri.
Suatu kelompok pembeli adalah berpengaruh apabila:

Pembeli terkonsentrasi dan pembelian dalam volume besar. Pembeli dengan volume
besar khususnya merupakan kekuatan besar.

Produk yang dibeli dari industri adalah standar dan tidak berdiferensiasi.

Pembeli memperoleh laba yang rendah, yang menciptakan insentif yang besar untuk
mengurangi biaya pembelian.

Mutu produk pembeli sangat besar dipengaruhi oleh produk industri, pembeli pada
umumnya kurang sensitif harga.

17

Produk industri tidak menghemat uang pembeli.

Pembeli menempatkan suatu ancaman yang dapat dipercaya melakukan integrasi ke hulu
untuk membuat produk industri.

4. Ancaman Produk Substitusi


Produk perusahaan sering menghadapi persaingan yang ketat dengan produk dari
industri lain yang dapat menjadi alternatif bagi konsumen untuk memilih. Suatu produk dapat
menjadi substitusi atau pengganti bagi produk lain jika konsumen menganggap produk
produk tersebut mempunyai fungsi yang serupa.
Tekanan persaingan dari produk substitusi akan mendorong suatu perusahaan
menjalankan strategi yang untuk meyakinkan pelanggan bahwa produk mereka berbeda
daripada produk substitusi dengan melalui berbagi bentuk differentiate strategy seperti harga
yang bersaing , kualitas yang beda, pelayanan yang lebih baik, dan kinerja yang lebih sesuai
dengan keinginan konsumen atau kombinasi.

5. Perebutan Posisi (Jockeying For Position)


Persaingan

diantara pesaing

yang

ada

mengambil bentuk

yang

sama dalam

memperebutkan poisisi dengan menggunakan taktik taktik seperti : kompetisi harga,


pengenalan produk, dan persaingan advertensi.

2.7 Analisis Lingkungan Usaha


Umar, Husein (2002, p74) berpendapat bisnis perusahaan sebagai suatu sistem akan
berkaitan dengan sekumpulan faktor tertentu yang dapat mempengaruhi arah dan kebijakan
perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Lingkungan Internal
Lingkungan ini merupakan aspek aspek (kekuatan dan kelemahan) yang ada dalam
perusahaan.

18
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan ini mencakup sejumlah variabel (peluang dan ancaman) yang berada diluar
organisasi, yang dibagi menjadi dua kategori yaitu : Lingkungan Jauh (remote

environment) dan Lingkungan Industri (industry environment).


Dengan demikian analisis lingkungan usaha sangat diperlukan bagi suatu perusahaan,
baik perusahaan yang bergerak dalam bidang industri maupun yang bergerak dalam bidang
jasa. Hal ini sangat diperlukan dalam maksud untuk mengidentifikasi peluang ( Opportunities)
usaha yang ada, dan disaat yang sama untuk mengetahui ancaman (Threats) usaha yang
perlu mendapat antisipasi, yang selanjutnya dari peluang dan ancaman yang ada
dikombinasikan dengan kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness) perusahaan.

2.8 Metodologi Penelitian


2.8.1 Jenis dan Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri atau lebih (independen) tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Dalam jenisnya
penelitian ini menggunakan studi kasus.
2.8.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, yang lalu diolah dan disusun sesuai dengan analisis dalam
penyusunan skripsi ini, maka penulis melakukan pengumpulan data melalui:

Penelitian kepustakaan (library research)

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang sifatnya teoritis. Hal ini
dilakukan penulis dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku ilmiah, catatancatatan kuliah, karya tulis, artikel, serta data-data lain yang berhubungan dengan
pembahasan skripsi yang disusun.

19

Penelitian lapangan (field research)

Dalam metode ini, penulis mengumpulkan data dengan cara berhubungan langsung
dengan keadaan yang sebenarnya, dengan cara:

Wawancara (interview). Penulis melakukan tanya jawab dengan pihakpihak terkait yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan
dibahas.

Pengamatan

(observasi).

Penulis

mengamati

secara

langsung

perusahaan untuk mendapatkan data-data informasi mengenai

ke

obyek

yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.

2.8.3 Definisi Operasional dan Instrumen Pengukuran


Definisi Operasional
Sekaran (2000, p35) berpendapat mengoperasikan suatu konsep agar dapat diukur,
dikerjakan dengan cara mengamati dimensi perilaku yang tersirat dalam suatu konsep , yang
mana kemudian diterjemahkan menjadi elemen elemen yang dapat diamati dan diukur dengan.
Mendefinisikan suatu konsep agar dapat dioperasikan melibatkan beberapa tahap, yaitu dengan
mengetahui terlebih dahulu variabel, dimensi, dan indikatornya seperti yang ada di Tabel 2.1 di
bawah ini:

20
Tabel 2.1 Operasional Variabel
Variabel

Dimensi

Indikator

1. Strategi Bisnis

SWOT

Kombinasi

antara

faktor

faktor internal perusahaan dan


faktor eksternal perusahaan.

2. Persaingan Industri

Strategi SO

Strategi ST

Strategi WO

Startegi WT

Bauran Pemasaran

Nama Merk

a. Product

Keragaman Produk

b. Price

Kualitas

c.

Bahan Baku

Place

d. Promotion

Harga
Tempat

Pembelian

(Stockist)
Ada promosi, melalui iklan
di televisi dan surat kabar.
Sumber : Sekaran (2000, p35)

Instrumen Pengukuran
Instrumen pengukuran yang digunakan adalah untuk mengukur faktor internal, yaitu kekuatan
dan kelemahan perusahaan, serta faktor eksternal, yaitu peluang dan ancaman dalam bentuk
kuisioner. Adapun angka untuk pemberian bobot baik untuk faktor internal maupun faktor
ekternal adalah sebagai berikut:
1. pengaruhnya kecil
2. pengaruhnya sedang
3. pengaruhnya paling besar
Pembagian nilai rating pada faktor internal adalah:
1. kelemahan utama
2. kelemahan kecil

21
3. kekuatan kecil
4. kekuatan utama
Sedangkan pemberian nilai rating pada faktor eksternal adalah:
1. Ancaman utama
2. Ancaman kecil
3. Peluang Kecil
4. Peluang utama

Analisis SWOT
Analisis

ini

dilakukan

untuk

mengidentifikasi

kekuatan

(Strengths),

kelemahan

(Weakness) dalam lingkungan internal perusahaan, dan peluang (Opportunities) serta ancaman

(Threats)

lingkungan eksternal perusahaan. Analisis kekuatan dan kelemahan yang ada di

lingkungan internal terutama ditujukan terhadap faktor keberhasilan kunci ( Key Success Factor).
Jadi dengan analisis ini diharapkan akan diperoleh cara untuk mengembangkan dan
memanfaatkan kekuatan serta penopang atau mengurangi kelemahan dengan maksud untuk
memanfaatkan peluang dan mengurangi ancaman.

Dari analisis ini ada empat kemungkinan identifikasi lingkungan yang dihadapi
perusahaan:

Terdapat peluang dalam suatu industri dan perusahaan mempunyai kekuatan untuk
mendapatkannya sehingga harus disusun strategi yang bersifat agresif.

Terdapat peluang dalam suatu industri akan tetapi perusahaan mempunyai kelemahan
yang pokok untuk mendapatkannya, sehingga harus disusun strategi yang bersifat
perubahan haluan (Turnaround).

Terdapat ancaman dalam suatu industri dan perusahaan mempunyai kekuatan untuk
mendapatkannya, sehingga harus disusun strategi bisnis yang bersifat diversifikasi.

22

Terdapat ancaman dalam suatu industri dan disamping itu perusahaan mempunyai
kelemahan yang pokok di bidang yang bersangkutan, sehingga harus disusun strategi
yang bersifat defensif.
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness) internal

perusahaan, dan peluang (Opportunities) serta ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal
perusahaan. Analisis SWOT berdasarkan asumsi bahwa suatu strategi yang efektif
memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimkan kelemahan dan ancaman suatu
perusahaan. Apabila diterapkan secara tepat, asumsi sederhana ini mempunyai implikasi
yang berpengaruh untuk merancang suatu strategi yang berhasil. Analisis lingkungan industri
memberikan informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman dalam
lingkungan suatu perusahaan, yang merupakan fokus utama dalam analisis SWOT.

2.8.4 Teknik Analisis Data


Dalam hal teknik analisis data, penulis menggunakan statistik Deskriptif. Statistik
deskriptif

adalah

statistik

yang

digunakan

untuk

menganalisa

data

dengan

cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya


tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara
variabel melalui analis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat
perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi.
Teknik data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Diagram Analisis SWOT dan
Matriks Eksternal dan Matrik Internal.
Berdasarkan matriks SWOT tersebut, dapat disusun empat strategi utama yaitu : SO

(Strengths, Opportunities), WO (Weakness, Opportunities), ST (Strengths, Threats), dan WT


(Weakness, Threats).

23
Tabel 2.2 Diagram Matrik SWOT
IFAS

STRENGTHS (S)

WEAKNESSES (W)

Tentukan 5-10 faktor-faktor

Tentukan 5-10 faktor-faktor

kekuatan internal

kelemahan internal

OPORTUNITIES (O)

STRATEGI SO

STRATEGI WO

Tentukan 5-10 faktor-faktor

Ciptakan strategi yang

Ciptakan strategi yang

peluang eksternal

mengunakan kekuatan untuk

meminimalkan kelemahan

memanfaatkan peluang

untuk memanfaatkan peluang

THREATS (T)

STRATEGI ST

STRATEGI WT

Tentukan 5-10 faktor-faktor

Ciptakan strategi yang

Ciptakan strategi yang

ancaman eksternal

mengunakan kekuatan untuk

meminimalkan kelemahan dan

mengatasi ancaman

menghindari ancaman

EFAS

Sumber : Hariadi, Bambang (2003, p31)

BERBAGAI PELUANG

KELEMAHAN
INTERNAL

3. MENDUKUNG STRATEGI

1. MENDUKUNG STRATEGI

TURNAROUND

AGRESIF

4. MENDUKUNG STRATEGI

2. MENDUKUNG STRATEGI

DEFENSIF

DIVERSIFIKASI

KEKUATAN
INTERNAL

BERBAGAI ANCAMAN
Sumber : Rangkuti, Freddy (2004, p19)
Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT
Keterangan Sel:
-

Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki


peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang
harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif (Growth Oriented Strategy).

24
-

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki


dari segi internal strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi diversifikasi (produk atau pasar) .

Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat, tetapi di lain pihak, ia
menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini
adalah meminimalkan masalah masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik.

Kuardan 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan


tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Matriks Internal dan Eksternal


Internal Matrik dan Eksternal Matrik merupakan proses mengidentifikasi faktor faktor
strategis internal maupun eksternal yang mempengaruhi kegiatan perusahaan. Hasil dan nilai
yang didapat kemudian dimasukkan ke dalam matrik internal dan matrik eksternal, untuk
melihat strategi yang tepat untuk digunakan oleh suatu perusahaan.
Tabel 2.3 Eksternal Faktor Analysis Summary (EFAS)
FAKTORFAKTOR

BOBOT

RATING

BOBOT X RATING

KOMENTAR

STRATEGI EKSTERNAL I

II

III

IV

PELUANG
(OPPORTUNITIES)
ANCAMAN
(WEAKNESS)
SUMBER : RANGKUTI, FREDDY (2004, P150)
TABEL 2.4 INTERNAL FAKTOR ANLAYSIS SUMMARY (IFAS)
FAKTORFAKTOR

BOBOT

RATING

BOBOT X RATING

KOMENTAR

STRATEGI INTERNAL I

II

III

IV

KEKUATAN
(STRENGTHS)
KELEMAHAN
(WEAKNESS)
SUMBER : RANGKUTI, FREDDY (2004, P24)

25
Keterangan :

Pada kolom I, merupakan identifikasi dari faktor faktor strategi internal dan
eksternal.

Pada kolom II, pengisian bobot, diisi mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai
dengan 0,0 (tidak penting). Faktor faktor tersebut kemungkinan dapat
memberikan dampak terhadap faktor strategis.

Pada kolom III, pengisian rating, diisi dengan skala peringkat, yaitu:
Rating 4 : Sangat Baik
Rating 3 : Diatas Rata Rata
Rating 2 : Rata Rata
Rating 1 : Dibawah Rata Rata

Nilai rating untuk peluang dan ancaman selalu bertolak belakang. Kalau faktor peluang lebih
besar, maka diberi nilai 4, sedangkan apabila faktor ancamannya yang lebih besar, maka
diberikan nilai -4. Begitu pula pemberian nilai untuk kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Pada kolom IV, merupakan perkalian antara kolom II dan kolom III atau bobot dikalikan
rating.

Pada kolom V, merupakan intereprestasi mengapa faktor faktor tersebut terpilih.

Setelah mendapatkan hasil tabel EFAS dan IFAS, nilanya dimasukkan kedalam Matriks
Internal dan Matriks Eksternal, untuk dapat melihat strategi yang dapat diterapkan.

26
Total Skor Faktor Strategi Internal
4.0

KUAT
3.0

TINGGI

3.0

MENENGAH

2.0

LEMAH

RATA - RATA
2.0

1.0

II

III

PERTUMBUHAN

PERTUMBUHAN

PENCIUTAN

IV

IV

STABILITAS

PERTUMBUHAN

PENCIUTAN

STABILITAS

RENDAH

1.0

VII

VIII

IX

PERTUMBUHAN

PERTUMBUHAN

LIKUIDASI

SUMBER : RANGKUTI, FREDDY (2004, P151)


GAMBAR 2.3 INTERNAL DAN EKSTERNAL MATRIKS
Keterangan:

Pemberian Nomor masing masing sel adalah:


I.

Strategi konsentrasi melalui Integrasi Vertikal

II.

Strategi konsentrasi melalui Integrasi Horisontal

III.

Strategi Berbenah Diri (Turnaround)

IV. Strategi Stabilitas


V.

Strategi Konsentrasi melalui Integrasi Horisontal atau Stabilitas (tidak ada


perubahan terhadap laba)

VI. Strategi Divestasi


VII.

Strategi Diversifikasi Konsentrik

VIII. Strategi Diversifikasi Konglomerat


IX. Strategi Likuiditasi atau Bangkrut

Kolom pada matriks dipergunakan untuk data kekuatan bisnis perusahaan atau posisi
bersaing perusahaan melalui produk. Nilai posisi pada kolom terbagi tiga yaitu : kuat ,
rata rata, dan lemah.

27

Baris pada matriks digunakan untuk data kemenarikan produk di pasar industrinya
yang akan terbagi atas tiga tingkat kemenarikan yaitu : tinggi, biasa, dan rendah.

Sel sel matrik yang berbentuk akan diisi oleh macam macam strategi utama yang
akan

dipilih

untuk

dijadikan

strategi

yang

dianggap

paling

tepat

untuk

mengimplementasikan oleh perusahaan yang berkenaan dengan produk mereka.


Bentuk matriks tersebut akan menjadi seperti berikut ini:
Kekuatan Bisnis Atau Posisi Persaingan
Tabel 2.5 Matriks Internal dan Eksternal dengan Pemetaan Strategi

TINGGI

DAYA TARIK

MENENGAH

INDUSTRI

TINGGI

RATA RATA

LEMAH

1. PERTUMBUHAN

2. PERTUMBUHAN

3. PENGURANGAN

KONSENTRASI VIA

KONSENTRASI VIA

TURNAROUND

INTEGRASI

INTEGRASI

VERTIKAL

HORISONTAL

4. STABILITAS

5. TUMBUH

6. PENGURANGAN

ISTRIRAHAT HATI

KONSENTRASI VIA

CAPTIVE COMPANY

HATI

INTEGRASI

SELLING OUT

HORISONTAL
STABILITAS TIDAK
BERUBAH PROFIT
RENDAH

7. PETUMBUHAN

8. PERTUMBUHAN

9. PENGURANGAN

DIVERSIFIKASI

DIVERSIFIKASI

BANKRUPTCY

SUMBER : RANGKUTI, FREDDY (2004, P151)

28

29
BAB 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Perkembangan Perusahaan
Perusahaan yang menjadi objek penelitian untuk skripsi ini adalah PT. XXXX XXXXX
yang berkedudukan di Jl. XXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXx XXXXXXXXx. Pada awalnya
perusahaan ini didirikan oleh Ibu XXXXX dan XXXXXX, namun pada tahun 2003 kepemilikan
saham PT. XXXX XXXXX dimiliki oleh Ibu. Aulia Sucipto Lays & Ibu Jap Foei Foei berdasarkan
akta nomor 19 tanggal 17 Februari 2003, yang dibuat dihadapan notaris Ny. Mutiara
Hartanto S.H yang berkedudukan di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor C.550. HT. 03. 02 Tahun
1998 Tanggal 23 November 1998. Dengan modal dasar Rp 12.500.000 yang terbagi dalam
125 saham.
Susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:
Aulia Singgih

124 saham

Jap Foei Foei

1 saham
125 saham

= Rp 12.400.000,= Rp

100.000,- (+)

= Rp 12.500.000,-

Sampai saat ini jumlah karyawan dan karyawati PT. XXXX XXXXX sebanyak 36 orang
yang terbagi ke dalam beberapa divisi. PT. XXXX XXXXX adalah perusahaan yang bergerak di
bidang sepatu dan sandal yang merupakan distributor sepatu dan sandal tunggal atau
dengan kata lain perusahaan ini tidak memiliki anak perusahaan. Untuk sistem penjualannya
dilakukan secara konsinyasi atau titip jual melalui counter-counter yang terdapat di pusat
perbelanjaan di Jakarta, Bandung, Medan dan Surabaya maupun membuka butik sepatu milik
sendiri. Label atau brand yang dipasarkan oleh perusahaan ini adalah Andre Valentino dan
Studio Nine.
Dengan berkembangnya dunia usaha dan teknologi dari tahun ke tahun, PT. XXXX
XXXXX juga mengalami perkembangan dan mulai menjajaki perluasan usaha kerjasama
dengan orang lain.

30
PT. XXXX XXXXX bergerak dalam bidang penjualan sepatu dan sandal. Adapun merk
atau brand yang diperjualbelikan adalah:
1.

Andre Valentino

Andre Valentino adalah sebuah brand sepatu yang merupakan lisensi dari Italy yang
sudah lama dikenal dengan modelnya yang sederhana (casual) tapi tetap mengikuti mode.
Produk ini dibagi menjadi 3 kategori yaitu:
1) Andre Valentino Mens Shoes
2) Andre Valentino Ladies Shoes
3) Andre Valentino Children
Dengan slogan Chic & Comfort brand ini memiliki cukup banyak pelanggan yang
tertarik untuk membeli, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya pelanggan yang
mengikuti program member yang diadakan olehPT. XXXX XXXXX, data yang diperoleh dariPT.
XXXX XXXXX tercatat ada 2.056 member. Banyak pelanggan yang tertarik untuk menjadi
member karena adanya kelebihan (privilege) dengan menjadi member akan mendapatkan
discount sebesar 10% setiap melakukan transaksi pembelanjaan di setiap BOUTIQUE Andre
Valentino.
BOUTIQUE Andre Valentino tersebut tersebar di beberapa daerah di Indonesia, tempat
yang dipergunakan untuk menjadi lokasi BOUTIQUE terbilang cukup strategis karena setiap
BOUTIQUE terletak di Kawasan Perbelanjaan (Mall) yang merupakan tempat yang paling
tepat untuk menjaring konsumen, serta memperluas pemasaran produk.
BOUTIQUE Andre Valentino terletak di:

Mal Kelapa Gading II, 1st Floor #231, Jakarta

Mal Puri Indah, Ground Floor #24, Jakarta

Pondok Indah Mal II, South Skywalk, 1st Floor #S114, Jakarta

Cibubur Junction, Upper Ground Floor #08-08A, Jakarta

Cihampelas Walk, Ground Floor #22, Bandung

Plaza Araya, 1st Floor #33, Malang

31

Boulevard Mall, Ground Floor #88, Manado

Mal Ciputra Seraya, 1st Floor #24, Pekanbaru

Panakkukang Square, 2nd Floor #66, Makassar

Plaza Ambarrukmo, 1st Floor #B42, Yogyakarta

Penjualan produk Andre Valentino selain dilakukan melalui butik-butik yang ada,
produk ini juga dapat dipasarkan melalui kerjasama dengan beberapa Departement Stores
terkemuka, kerjasama dilakukan dengan pengunaan sistem pembagian margin (konsinyasi)
yang berbeda beda pada tiap Departement Stores. Departement Stores yang menjalin
kerjasama denganPT. XXXX XXXXX antara lain adalah:

Sogo Dept. Store (Jakarta, Surabaya, Medan, Bali)

Metro Dept. Store (Jakarta, Bandung)

Centro Dept. Store (Jakarta, Bali, Yogyakarta)

Matahari (Citos - Jakarta, Manado, Medan)

Java Dept. Store (Jakarta, Makassar)

Diamond Dept. Store (Jakarta)

Mega Dept. Store (Pekanbaru)

Target Pasar yang dituju brand ini adalah kalangan menengah keatas dengan target
konsumen yang berumur antara 25 41 tahun. Harga produk ini untuk kategori mens wear
berkisar antara Rp 439.000 sampai dengan Rp1.250.000, untuk kategori ladies wear berkisar
antara Rp 329.000 sampai dengan Rp 729.000, sedangkan untuk kategori childrens wear
harganya berkisar antara Rp 199.000 sampai dengan Rp 499.000.
2.

Studio Nine

Produk Studio Nine adalah produk second line dari PT. XXXX XXXXX dimana target
pasar yag dituju berbeda dengan produk Andre Valentino. Target pasar produk ini adalah
konsumen menengah kebawah. Produk ini dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
1) Studio Nine Mens
2) Studio Nine Ladies

32
Dan dalam perkembangannya menurut Product Executive Studio Nine produk ini akan
segera meluncurkan kategori produk untuk anak anak (childrens wear). Harga yang
diberikan pada produk ini cenderung lebih murah dari produk Andre Valentino yaitu untuk
Studio Nine Men Shoes berkisar antara Rp 239.000 sampai dengan Rp 439.000, sedangkan
untuk Studio Nine Ladies Shoes harganya berkisar antara Rp 159.000 sampai dengan Rp
329.000, hal ini mungkin dilakukan oleh PT. XXXX XXXXX karena bahan yang dipergunakan
untuk produksi produk ini tidak merupakan kulit murni seperti yang dipergunakan oleh
produk Andre Valentino.

3.1.1 Visi dan Misi PT. XXXX XXXXX


Visi:

Membuat sebuah pemikiran dari suatu pendekatan yang positif dan membantu
kita untuk membangun relasi yang baik dengan customer dan tim; Menghargai
satu sama lain merupakan inti terpenting dari sebuah perilaku antara tim,

customer dan supplier.


Misi:

1)

Saling jujur dan menghargai antar anggota tim

2)

Memiliki rasa tanggung jawab dan kerjasama yang tinggi

3)

Memiliki ide atau inovasi serta kreativitas yang mendukung jalannya


perusahaan.

4)

Adanya semangat yang tinggi antar anggota tim

5)

Melihat perubahan sebagai sebuah kesempatan untuk maju.

3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan


Pada awalnya PT. XXXX XXXXX menjalankan usahanya dengan cukup baik, tetapi
menjelang krisis ekonomi pada tahun 1998 di Indonesia dan juga di luar negeri PT. XXXX
XXXXX mengalami kemunduran perekonomiaan, hal ini dapat terjadi karena sebagian besar
bahan bahan / material seperti kulit, lem, sol sepatu untuk bahan pembuatan produk sepatu
ini mengalami kenaikan harga beli, akibat dari penurunan nilai mata uang yang cukup tinggi
pada waktu itu.

33
Meskipun kondisi perusahaan pada saat itu sudah sangat buruk, tetapi perusahaan dapat
terus bertahan dalam mempertahankan tingkat penjualan, dengan cara peningkatan promosi dan
juga mengadakan perluasan pasar secara terus menerus, agar pangsa pasar yang dimiliki dapat
mengalami peningkatan, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan tingkat penjualan
PT. XXXX XXXXX.
Tingkat perolehan pendapatan PT. XXXX XXXXX mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun (dimulai dari tahun 2000 sampai dengan 2005), hal ini juga dibantu dengan adanya
perbaikan tingkat perekonomian di Indonesia.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT. XXXX XXXXX terus menerus melakukan
kegiatan kegiatan perluasan pasar, seperti pembukaan butik butik dan counter counter
sepatu di Jakarta dan juga di luar kota, seperti Pekanbaru, Medan, Balikpapan dan Malang.
Kegiatan promosi yang dijalankan oleh PT. XXXX XXXXX juga ditingkatkan, salah satunya dengan
memasang iklan di media media cetak, seperti koran dan majalah, serta radio. Dengan
dimulainya program membership bagi pelanggan, maka perusahaan juga telah melakukan cara
cara untuk mempertahankan pelanggan dengan mengirimkan kartu kartu undangan
pembukaan butik, kartu natal, kartu lebaran, dan juga kartu ucapan ulang tahun.
Perusahaan juga terus menerus melakukan peningkatan kualitas produk, dengan
meningkatkan quality control di pabriknya yaitu PT. SEPATU CEMERLANG KREASI yang terletak
di Tangerang. Produk produk yang dipasarkan juga mendapatkan garansi selama 1 bulan, dan
kemudahan untuk melakukan reparasi tanpa adanya batasan waktu pengunaan produk (biaya
reparasi yang dibebankan kepada pelanggan sangat minim, tergantung dari kerusakan produk).
Analisis lima kekuatan Porter merupakan metode yang sangat berguna dan bermanfaat
dalam meramalkan persaingan yang terjadi di pasar yang bergerak dalam suatu industri yang
sama, serta untuk kekuatan manakah yang paling mempengaruhi secara dominan. PT. XXXX
XXXXX tentunya harus dapat mempergunakan analisis lima kekuatan persaingan dalam industri
agar PT. XXXX XXXXX dapat melakukan antisipasi dan pengambilan keputusan yang paling tepat
dalam menjalankan bisnisnya.

34
Ancaman Pendatang
Baru
- PT. LINTAS TENGGARA
SEJAHTERA - Produk
Clarks dan Andrew
- PT. ZOELINDO ELITE
NUGRAHA - Produk Zoe

Kekuatan Tawar
Menawar Supplier
- PT. Sepatu
Cemerlang Kreasi

Persaingan
Dikalangan
Anggota Industri
- PT.PUTERA
KONSEPINDO - Produk
Hush Puppies

Kekuatan Tawar Menawar


Pembeli
- PT. Panen Lestari Internusa
- PT. Metropolitan Retailmart

- PT. MAHKOTA
Produk Kickers dan Piere
Cardin

Ancaman Produk
Substitusi
Sesama Penjual
- Tidak ada produk
substitusi
Sumber : PT. XXXX XXXXX
Gambar 3.1 Tekanan Lima Kekuatan Persaingan dalam Industri

1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru (Threat Entry of New Comer)


Faktor - faktor hambatan:

Skala Ekonomi
Pada dasarnya pendatang baru dalam suatu bisnis yang sudah cukup

ketat

persaingannya akan menemui hambatan hambatan dalam menjalankan bisnisnya,


misalnya pada proses produksi, hal ini mengakibatkan mereka harus melakukan produksi
dalam skala yang kecil, hal ini terjadi karena tingkat biaya produksi cukup tinggi, biaya
biaya ini mencakup pembelian mesin mesin produksi, lahan pabrik, biaya upah

35
karyawan dan biaya biaya lainnya. Sebaliknya pada perusahaan yang tengah berupaya
pada skala produksi yang terus diperbesar dan proses produksi yang harus selalu
diefisienkan sehingga harga per unit barang menjadi lebih rendah, hal ini disebabkan
karena perusahaan tersebut sudah mengalami balik modal.

Diferensiasi Produk
Untuk menciptakan suatu produk dibutuhkan suatu inovasi terhadap produk tersebut dan
pengalaman dalam membuatnya, agar produk tersebut dapat dipergunakan secara layak,
dan tidak mudah untuk ditiru serta memiliki ciri khas, hal ini tentunya mengakibatkan
tingginya tingkat biaya yang dibutuhkan. Kebanyakan pemain baru mengikuti atau
meniru produk-produk yang sudah ada tetapi dengan mengurangi kualitas dan mutu dari
produknya sehingga harga jual produknya lebih rendah.

Kecukupan Modal
Menjalankan suatu usaha tidaklah mudah karena memerlukan modal yang tidak kecil dan
saluran distribusi yang baik. Meskipun modal yang dikeluarkan cukup besar jumlahnya
tetapi modal tersebut dapat dengan mudah diperoleh kembali, hal ini disebabkan oleh
karena kita sebagai distributor hanya menyalurkan dan menjual produk tersebut ke
outlet-outlet dan counter-counter yang ada di kota-kota dan daerah-daerah yang
menjual produk tersebut. Oleh karena itu jika perusahaan pendatang baru ingin
membuat produk sendiri tidaklah mudah karena membutuhkan biaya yang cukup besar
untuk memproduksi barangnya yang mengakibatkan tingginya biaya modal yang
dibutuhkan.

Akses ke Saluran Distribusi


Pemain baru sangat sulit menembus pasar yang ada sekarang, hal ini diakibatkan oleh
kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang cara berpromosi. Penetrasi pasar
membutuhkan biaya tambahan yang sangat besar, hal ini dilakukan untuk membangun
saluran distribusi antara penjual dan pembeli. Promosi produk merupakan salah satu

36
faktor yang sangat penting dalam usaha untuk menembus pasar dan melakukan
perluasan jaringan distribusi.
2. Ancaman Produk Subtitusi (Threat of Subtitution Product)
Kenaikan harga jual produk menyebabkan timbulnya barang subtitusi atau barang
pengganti yang dapat mempengaruhi penjualan produk utama. Meskipun masih ada
konsumen yang membeli produk utama dengan kualitas yang lebih baik, tetapi tidak
menutup kemungkinan bahwa pangsa pasarnya dapat direbut karena adanya konsumen
yang membeli produk kelas dua yang kualitas produknya tidak sebaik produk utama. Hal
ini dapat mengakbiatkan perpindahan konsumen, sehingga loyalitas konsumen sulit
terjaga. PT. XXXX XXXXX bergerak dalam penjualan sepatu dan sandal yang tidak
memiliki produk substitusi untuk menggantikan produknya.
3. Kekuatan Tawar Menawar Supplier (The Bargaining Power of Suppliers)
PT. XXXX XXXXX mengutamakan kualitas dan mutu produk yang baik. Agar para
konsumennya tidak beralih ke produk perusahaan lain maka kualitas dan mutu produk
harus terjaga, oleh karena itu penawaran produk yang berkualitas rendah dapat
memberikan dampak negatif bagi perusahaan sehingga dapat mempengaruhi tingkat
penjualan perusahaan, yang pada akhirnya perusahaan tidak dapat bersaing dengan baik
didalam pasar industri yang ada. PT. XXXX XXXXX sebagai distributor tunggal pemegang
merek Andre Valentino dan Studio Nine tidak memiliki distributor, karena produknya
didistribusikan dan dipasarkan secara langsung oleh perusahaan melalui penjualan di
butik butik dan counter counter lainnya.
4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (The Bargaining Power of Customers)
Kekuatan tawar menawar pembeli memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
volume penjualan

perusahaan. Daya tawar pembeli terus menerus mengalami

perubahan mengingat jumlah populasi produk yang semakin tinggi. Untuk mengantisipasi
kendala itu maka PT. XXXX XXXXX terus menerus melakukan pemantauan terhadap
pengembangan

mutu dan

kualitas produk

yang

beraneka ragam agar dapat

37
menyesuaikan produk-produk yang dijual terhadap daya tawar menawar konsumen. PT.
XXXX XXXXX memiliki konsumen yang cukup banyak, hal ini dapat terlihat dari jumlah
anggota yang sudah menjadi member untuk produk Andre Valentino, oleh karena itu PT.
XXXX XXXXX harus terus menjaga hubungan baik dengan para pelanggan agara
konsumen tetap mempergunakan produk-produk dari perusahaan.
5. Persaingan Diantara Sesama Penjual (The Jockeying Among Current Rivalry)
Pada dasarnya dalam setiap bisnis pasti terdapat persaingan, setiap perusahaan pasti
ingin mencapai posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan pesaingnya dalam bidang
yang sama. Sifat persaingan yang terjadi diantara para pebisnis tersebut berbeda
beda, dari persaingan yang halus sampai pada tingkat persaingan yang saling
menjatuhkan tergantung pada seberapa agresif perusahaan perusahaan melakukan
tindakan tindakan yang mengancam perolehan laba pesaingnya, serta seberapa
diperhatikannya etika dalam berbisnis oleh perusahaan perusahaan yang bersaing
dalam industri sejenis. Pesaing utama PT. XXXX XXXXX sekarang ini adalah produk Hush
Puppies dan Camel Active. Dalam rangka mempertahankan tingkat penjualannya, para
pelaku bisnis tersebut terus menerus melakukan promosi dan melakukan pengembangan
produk, serta tetap mempertahankan mutu dan kualitas produknya.

3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan


Suatu struktur organisasi yang digambarkan dalam bagan organisasi merupakan sumber
informasi otoritatif. Dari struktur organisasi dapat terlihat tugas, wewenang dan
tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam organisasi dan hubungan antar bagian
dalam organisasi itu. Suatu struktur organisasi yang baik apabila dilaksanakan dengan
konsekuen akan menjadi dasar yang kuat bagi tercapainya tujuan perusahaan.

38
Struktur Organisasi PT. XXXX XXXXX

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. XXXX XXXXX


Sumber: PT. XXXX XXXXX, 2005

39
Adapun tugas dan wewenang dari setiap bagian dari struktur organisasi PT. XXXX
XXXXX adalah sebagai berikut:
1.

Director
Tugas dan wewenang Director adalah :
a.

Memimpin dan mengendalikan jalannya perusahaan untuk mencapai tujuan


yang telah ditetapkan.

b.

Mengatur jalannya perusahaan.

c.

Mengatur pembagian pekerjaan sesuai dengan divisinya masing masing.

d.

Memberikan sangsi terhadap karyawan karyawan dalam perusahaan, dapat


juga memberhentikan atau melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

e.

Mengawasi pelaksanaan operasi melalui laporan yang diterima.

f.

Menyetujui

dan

menetapkan

program

kerja

dan

rencana

anggaran

perusahaan.
g.

Merupakan pengambil keputusan terakhir atas perencanaan, investasi dan


masalah dalam perusahaan.

h.

Menerima hasil laporan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan dari

General Manager secara berkala.


i.
2.

Memimpin rapat direksi dan memberikan petunjuk kepada bawahan.

General Manager
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.

Membantu Director dalam menjalankan perusahaan.

b.

Membantu Director dalam pembagian tugas setiap divisi.

c.

Bertanggung jawab kepada Director.

d.

Menjalin hubungan dengan perusahaan perusahaan lain untuk kepentingan


perusahaan.

e.

Memberikan hasil laporan kegiatan perusahaan kepada Director secara


berkala.

40

3.

f.

Membantu memberikan saran dan nasehat kepada Director.

g.

Bertanggung jawab untuk menggerakan apa yang direncanakan perusahaan.

h.

Mengkoordinir dan mengawasi aktivitas Manager dibawahnya.

Operation Manager
Tugas dan wewenangnya adalah :

4.

a.

Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan operasional perusahaan.

b.

Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan operasional di perusahaan.

Driver
Tugas dan wewenangnya adalah :

5.

a.

Mengirim barang ke counter.

b.

Mengambil barang yang diretur dari setiap counter.

Customer Service
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.

Menerima, melayani dan mencatat komplain customer untuk direparasi.

b.

Mengirim barang reparasi ke PT. Sepatu Cemerlang Kreasi (SCK) untuk


direparasi.

c.
6.

Mengirim kembali barang hasil reparasi ke counter/customer.

Controller
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.

Mengontrol/re-check weekly/monthly stock antara komputer dan counter,


semua stock harus balance.

7.

EDP Engineer
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.

Memasukkan semua data barang masuk dari supplier (SCK) dan barang retur
dari counter dan boutique.

b.

Mencetak barcode untuk setiap barang.

41
c.

Membuat user name dan password

untuk komputer masing - masing

karyawan.
8.

Warehouse Supervisor
Tugas dan wewenangnya adalah :

a.

Bertanggung jawab terhadap sirkulasi (keluar masuk) barang di gudang yang


baru masuk (datang/retur) dan barang yang akan keluar ke counter/store.

b.
9.

Mengecek semua barang yang akan masuk dan keluar dari gudang.

Product Executive
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.

Membuat laporan pemesanan barang yaitu OTB per brand.

b.

Membuat PO per brand dan per article.

c.

Membuat analisa barang salable/unsalable per article, dan kemudian


mengkategorikan tiap article dalam daftar acara (Normal, 20%, 50%, Special

Price).
d.

Membuat laporan jumlah (Qty) barang per brand per acara.

e.

Membuat analisa ranking sales toko/counter per brand based on value,

quantity, dan average.


10. Shoes and Sandal Clerk
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.

Mencatat setiap pengeluaran dan penerimaan persediaan pada bukti


penerimaan dan pengeluaran barang.

b.

Menyiapkan barang yang akan dikirim ke counter/store.

c.

Membuat stok list untuk menginformasikan barang yang dipesan itu ada atau
tidak berdasarkan surat pesanan.

42
11. Sales and Marketing Manager
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.

Merencanakan,

mengkoordinasi

dan

mengawasi

pelaksanaan

kegiatan

perjanjian produk dan berusaha untuk meningkatkan penjualan dengan


mempelajari situasi pasar.
b.

Memberikan persetujuan terhadap penjualan konsinyasi.

c.

Menganalisa dan menilai pelaksanaan seluruh kegiatan penjualan serta


mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran
produk.

12. Administration Staff


Tugas dan wewenangnya adalah :
a.

Menerima surat pesanan dan retur barang dari setiap counter.

b.

Membuat surat jalan terhadap barang yang akan dikirim ke store/counter.

c.

Membuat Faktur Inter Store Transfer (IST) untuk penjualan konsinyasi.

13. Adv & Promotion Supervisor


Tugas dan wewenangnya adalah :
a.

Menyiapkan seluruh rencana promosi semua brand.

b.

Menyiapkan material promosi per brand (POP, Banner, poster, dll).

c.

Mengelola database customer untuk kepentingan promosi.

d.

Mengelola website www.andrevalentino.com.

e.

Mengelola visual merchandising display semua store/counter.

f.

Berhubungan dengan pihak luar yang berkaitan dengan A&P program.

g.

Bekerja sama dengan Sales Division untuk mensukseskan acara-acara dari

Sales Division.
14. SPG/Counter Supervisor
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.

Mengkoordinir program acara sales.

43
b.

Mengumpulkan weekly/monthly report.

c.

Mediator antara SPG dan manajemen.

d.

Merekrut/merolling/mendischarge SPG store/counter.

e.

Mengatasi tugas SPG di semua store/ counter.

f.

Menginput semua stock counter.

15. SPG
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.

Menerima/meretur barang.

b.

Menjual barang.

c.

Membuat laporan weekly/monthly stock report/daily sales report.

d.

Menerima komplain customer untuk direparasi dan diteruskan ke kantor (


bagian customer service).

16. Finance and Accounting Manager


Tugas dan wewenangnya adalah :
a.

Merumuskan tujuan rencana jangka pendek dan panjang, strategi, dan


kebijakan di bidang keuangan dan akuntansi.

b.

Menyetujui dan menetapkan program kerja dan rencana anggaran tahunan


unit organisasi keuangan dan akuntansi.

c.

Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas pencatatan transaksi sesuai


dengan prinsip dan sistem akuntansi yang berlaku termasuk pelaporan
keuangan dan manajemen.

d.

Bertanggung jawab atas penyajian laporan akuntansi dan keuangan


perusahaan.

17. Accounting
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.

Membuat laporan keuangan (GL, P&L, Jurnal) per bulan per perusahaan.

b.

Membuat laporan penjualan counter.

44
c.

Membuat laporan penjualan.

18. Finance
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.

Mencatat penerimaan kas dan pengeluaran kas di buku kas finance.

b.

Mengecek mutasi dan saldo bank setiap hari.

c.

Mengkontrol dan menerima penagihan dan pembayaran dari customer.

d.

Melakukan pembayaran hutang dan pengeluaran perusahaan.

19. Tax
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.

Membuat laporan keuangan (GL, P&L, Jurnal) per bulan per perusahaan untuk
kepentingan perpajakan (tax).

b.

Membuat/mengisi SSP per bulan.

45
BAB 4
HASIL dan ANALISIS PENELITIAN
4.1 Hasil penelitian
Data yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah data primer berupa data-data dari
perusahaan dengan berbagai personel yang terkait dalam perencanaan strategi bisnis
perusahaan dengan kuesioner. Untuk dapat mengetahui pangsa pasar yang sedang dihadapi
perusahaan saat ini dan lebih jauh mengenai bagaimana analisis terhadap strategi bisnis yang
akan dijalankan oleh PT. XXXX XXXXX. Maka kelompok kami akan menyajikan data-data yang
kami peroleh mengenai lingkungan perusahaan baik lingkungan internal maupun lingkungan
eksternal.
Dalam mengidentifikasikan lingkungan internal meliputi kekuatan dan kelemahan, dan
lingkungan eksternal yang meliputi peluang dan ancaman, dari PT. XXXX XXXXX

maka telah

dilakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini. Tujuan
dari pembagian kuesioner ini adalah untuk mendapatkan berbagai rincian mengenai faKtor
internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan perusahaan dan faktor eksternal yang meliputi
peluang dan ancaman bagi perusahaan. Jawaban dari kuesioner tersebut kemudian direkapitulasi
dengan rincian sebagai berikut:

4.1.1 Rekapitulasi Faktor Kekuatan Internal PT. XXXX XXXXX


Berikut ini hasil rekapitulasi terhadap faktor internal PT. XXXX XXXXX, yaitu faktor
kekuatan perusahaan :

46
Tabel 4.1 Rekapitulasi Faktor Kekuatan Internal PT. XXXX XXXXX
No

Faktor kekuatan perusahaan

Produk yang memiliki kualitas yang baik

Harga produk yang relatif stabil

Adanya layanan purna jual

Lokasi perusahaan yang strategis

Adanya brand image yang baik

Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)

1. Produk yang memiliki kualitas yang baik


Kualitas suatu produk merupakan salah satu faktor penting dalam mempertahankan
pelanggan, agar pelanggan tidak beralih kepada perusahaan lain. Produk yang dihasilkan oleh
PT. XXXX XXXXX memiliki kualitas yang baik, karena produknya terbuat dari bahan bahan
yang berkualitas. Sebagai contoh bahan pembuat sepatu terbuat dari bahan kulit yang diimpor
langsung dari Portugal, Italy, dan Spanyol. Serta dengan adanya quality control yang baik pula
yang dilakukan oleh pihak manajemen pabrik maka produk PT. XXXX XXXXX dapat bertahan di
pasaran dan dapat mempertahankan tingkat penjualan produknya.

2. Harga produk yang relatif stabil


Mutu dan kualitas produk merupakan salah satu jaminan agar pelanggan tidak beralih
kepada konsumen lain, tetapi harga yang diberikan merupakan salah satu cara untuk menarik
konsumen untuk membeli produk tersebut, oleh karena itu produk PT. XXXX XXXXX tidak
pernah mengalami kenaikan harga yang terlalu signifikan, pemberian harga dari waktu ke
waktu pun cenderung sama, hanya mengalami kenaikan dalam proporsi yang tidak terlalu
besar, tergantung pada tingkat perubahan yang terjadi pada biaya produksi. Sebagai contoh
baru baru ini ketika Indonesia sedang mengalami kenaikan harga BBM, maka produk PT.
XXXX XXXXX hanya menaikkan harganya sebesar 5%.

47

3. Adanya layanan purna jual


PT.SAGA MACHIE sudah menyediakan layanan purna jual yang cukup baik. Bila terdapat
kerusakan pada produk dalam jangka waktu kurang dari 1 bulan, maka PT. XXXX XXXXX akan
melakukan penggantian produk (product replacement) apabila memang kerusakan terjadi
akibat kesalahan produksi. Produk yang sudah lama dipergunakan juga dapat direparasi
apabila sudah mulai mengalami kerusakan, dalam hal ini pelanggan dikenakan biaya sesuai
dengan kerusakan yang ada, sehingga konsumen dapat merasa terlayani dengan baik,
sehingga dapat tumbuh loyalitas konsumen terhadap produk tersebut.

4. Lokasi perusahaan yang strategis


Lokasi perusahaan PT. XXXX XXXXX cukup strategis karena terletak di jantung kota
jakarta, yakni di kawasan Gunung Sahari, PT. XXXX XXXXX memiliki tempat penyimpanan
produk jadi yang sama dengan kantor perusahaan tersebut yang terletak di Jalan Gunung
Sahari Raya no 60 61, Kompleks Gunung Sahari Permai Blok E4 dan E5 dengan 5 (lima)
lantai dengan panjang 15m dan lebar 10m setiap lantainya, sehingga memudahkan pengiriman
apabila ada order barang ke kantor oleh counter counter

dan butik yang ada. Dalam

menunjang kegiatan operasionalnya PT. XXXX XXXXX sudah memiliki kendaraan sendiri untuk
melakukan pengiriman pesanan oleh tiap butik dan counter yang ada, sehingga pesanan dari
butik dan counter dapat cepat diantarkan.

5. Adanya brand image yang baik


Brand Image suatu produk merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan
penjualan pada suatu perusahaan. Produk PT. XXXX XXXXX yaitu Andre Valentino dan Studio
Nine pada dasarnya sudah cukup dikenal oleh konsumen, oleh karena kualitas dan mutu
produknya yang terjaga, sehingga pada dasarnya produk ini sudah mempunyai brand image
yang baik.

48
4.1.2 Rekapitulasi Faktor Kelemahan Internal PT. XXXX XXXXX
Berikut ini hasil rekapitulasi terhadap faktor internal

PT. XXXX XXXXX , yaitu faktor

kelemahan perusahaan:

Tabel 4.2 Rekapitulasi Faktor Kelemahan Internal PT. XXXX XXXXX


No

Faktor Kelemahan Perusahaan

Model Kurang Mengikuti Trend Pasar

Kurangnya Disiplin Karyawan

Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota

Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur

Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman

Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)


1. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
Sepatu yang merupakan produk PT. XXXX XXXXX sebagai salah satu aksesoris fashion
tentunya harus mengikuti perkembangan mode yang ada saat ini. Model model sepatu
yang ada pada saat ini cenderung tidak berubah, dan meskipun setiap bulannya terdapat
artikel sepatu baru, tetapi modelnya tidak mengikuti perkembangan pasar yang ada dan
cenderung kontemporer. Tentunya hal ini merupakan salah satu kelemahan yang sangat
berpengaruh bagi peningkatan penjualan produk PT. XXXX XXXXX.

2. Kurangnya Displin Karyawan


PT. XXXX XXXXX memiliki total karyawan sebanyak 36 orang yang tersebar pada
berbagai divisi yang berbeda. Tidak tegasnya peraturan mengenai kedisplinan karyawan
dalam perusahaan mengakibatkan karyawan sering terlambat masuk kerja, dan jam istirahat
yang melebihi waktu yang diberikan, sehingga jam kerja karyawan menjadi berkurang dan
kinerja perusahaan menjadi terganggu.

49
3. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar Kota
Pengiriman Barang ke luar kota seperti Pekanbaru dan Balikpapan sering menghadapi
hambatan berupa keterlambatan waktu pengiriman, akibat dari lamanya pekerja di bagian
gudang dalam mempersiapkan produk baru yang sudah dipesan oleh counter dan butik di
luar kota. Sehingga hal ini sangat mempengaruhi penjualan dan kinerja perusahaan,
terutama ketiadaan produk-produk baru (New Arrival) tersebut yang

dapat menimbulkan

kesan yang buruk di mata konsumen.

4. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur


Pembagian tugas terhadap karyawan pada PT. XXXX XXXXX tidak terfokus pada fungsi
dan tugas masing masing departemen yang menyebabkan kinerja karyawan tidak dapat
dioptimalkan. Hal ini terjadi akibat dari sedikitnya jumlah karyawan yang bekerja, sehingga
tanggung jawab yang dipegang oleh masing masing divisi sangat besar, misalnya : Bagian
Personalia

yang

pada

dasarnya

bertugas

mengawasi

kegiatan

operasional,

dapat

mengerjakan pekerjaan lain yang bukan merupakan bagian dari tanggung jawabnya.

5. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman


Pengiriman barang ke Counter dan Butik dalam kota dan luar kota sering menemui
hambatan berupa kerusakan produk pada saat pengangkutan dan pengiriman produk, hal ini
mungkin terjadi akibat dari kelalaian dari pekerja yang bertugas dan bertanggung jawab
dalam melakukan pengangkutan dan pengiriman baik dalam kota maupun luar kota.

50
4.1.3 Rekapitulasi Faktor Peluang Eksternal PT. XXXX XXXXX
Berikut ini hasil rekapitulasi terhadap faktor eksternal PT. XXXX XXXXX yaitu faktor
peluang perusahaan:
Tabel 4.3 Rekapitulasi Faktor Peluang Eksternal PT. XXXX XXXXX
No

Faktor Peluang Perusahaan

Pangsa Pasar Yang Luas

Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat

Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain

Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru

Peluang Untuk Melakukan Ekspor

Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)


1. Pangsa Pasar Yang Luas
Dengan masih luasnya pangsa pasar yang tersedia dan belum terlayaninya pasar
tersebut dapat memberikan peluang kepada PT. XXXX XXXXX untuk memperluas area
pemasarannya. Misalnya :

masih banyaknya daerah daerah di Indonesia yang daerahnya

strategis dan berpotensi untuk dapat dijadikan peluang bagi PT. XXXX XXXXX untuk memasarkan
produknya.

Jakarta
Bandung
Malang
Pekanbaru
Balikpapan
Medan

Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)


2. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
Majunya perkembangan dunia mode yang terus menerus mengalami perkembangan
memberikan peluang bagi PT. XXXX XXXXX untuk dapat meningkatkan penjualan dengan cara

51
melakukan perubahan perubahan pada produknya, sehingga makin banyak konsumen yang
tertarik untuk membeli produk tersebut.

3. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain


Dengan adanya kerjasama dengan perusahaan lain maka PT. XXXX XXXXX dapat
menciptakan peluang baru untuk dapat memasarkan produknya kepada konsumen dalam hal ini
sebuah perusahaan yang melakukan pembelian dalam skala yang besar. Contoh : PT. XXXX
XXXXX melakukan kerjasama dengan PT.EXCELCOMINDO dengan menyediakan sepatu untuk
sebagian karyawan PT.EXCELCOMINDO.

4. Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru


Seiring dengan perkembangan pembangunan di Indonesia, maka banyak pula
dibangunnya pusat pusat perbelanjaan baru seperti mall, yang merupakan salah satu jaringan
utama PT. XXXX XXXXX untuk memasarkan produknya, baik dalam bentuk penjualan melalui
counter counter pada Departement Stores maupun dengan membuka butik butik baru di mall
mall tersebut. Hal ini memberikan peluang kepada PT. XXXX XXXXX untuk dapat memperluas
jaringan pemasarannya.

5. Peluang Untuk Melakukan Ekspor


PT.SAGA MACHIE merupakan salah satu penghasil produk dengan pangsa pasar yang
cukup luas. Dengan masuknya era globalisasi tidak menutup kemungkinan bagi PT. XXXX XXXXX
untuk memperluas area pemasaran produknya hingga ke luar negeri dengan cara melakukan
ekspor produknya. Produk yang dihasilkan oleh PT. XXXX XXXXX merupakan produk yang dapat
dipergunakan oleh konsumen di luar negeri, karena produknya bersifat global.

52
4.1.4 Rekapitulasi Faktor Ancaman Eksternal PT. XXXX XXXXX
Berikut ini hasil rekapitulasi terhadap faktor eksternal PT. XXXX XXXXX, yaitu

faktor

ancaman perusahaan:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Faktor Ancaman Eksternal PT. XXXX XXXXX
No

Faktor Ancaman Perusahaan

Banyaknya Pendatang Baru

Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia

Situasi Politik Yang tidak Menentu

Adanya Produk Peniru

Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik

Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)


1. Banyaknya Pendatang Baru
Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis apapun pasti akan mempunyai
pesaing yang bergerak dalam bisnis yang sama, begitu pula dengan PT. XXXX XXXXX.
Perusahaan pesaing yang menjadi kompetitor utama PT. XXXX XXXXX cukup banyak, sehingga
PT. XXXX XXXXX harus dapat mengatasi persaingan bisnis pada bidang yang sama dengan cara
meningkatkan kualitas produk dan Sumber Dayanya.

2. Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia yang kompeten tentunya menjadi salah satu faktor penentu
kesuksesan suatu organisasi. Dalam hal ini PT. XXXX XXXXX memiliki Sumber Daya Manusia yang
cukup kompeten di bidangnya, tentunya tidak menutup kemungkinan adanya perpindahan
karyawan ke perusahaan lain, hal ini dapat mengakibatkan PT. XXXX XXXXX kehilangan sumber
dayanya.

53
3. Situasi Politik Yang tidak Menentu
Situasi politik dalam negeri yang tidak menentu merupakan salah satu ancaman bagi
suatu perusahaan, tidak terkecuali pada PT. XXXX XXXXX. Karena dengan situasi politik yang
tidak menentu secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja dari perusahaan. Misalnya :
Situasi politik dalam negeri yang sering mengalami gejolak politik yang tidak stabil dapat
mempengaruhi pasar secara tidak langsung, yang mengakibatkan terganggunya kegiatan
ekonomi . Hal ini dapat mengakibatkan terhambatnya perusahaan untuk melakukan kegiatan
operasionalnya.

4. Adanya Produk Peniru


Dalam berbagai industri, perusahaan bersaing ketat dengan produsen produk sejenis dari
perusahaan lain. Contohnya adalah sepatu yang diproduksi oleh perusahaan lain dapat saja
meniru model yang dikeluarkan oleh PT. XXXX XXXXX, hal ini tentunya sangat berpengaruh pada
tingkat penjualan produk PT. XXXX XXXXX di pasar.

5. Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik


Produk yang diproduksi oleh pabrik PT. XXXX XXXXX sering mengalami keterlambatan
dalam pengiriman ke kantor, sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan terhambatnya
pengiriman barang dari kantor ke butik dan counter yang sudah memesan produk tersebut.
Keterlambatan pengiriman tersebut dapat mengakibatkan stock produk yang ada di butik dan
counter mengalami kekurangan, hal ini tentunya dapat sangat mempengaruhi tingkat penjualan.

4.1.5 Hasil Kuesioner Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal PT. XXXX XXXXX
Untuk langkah selanjutnya dalam tahap pengumpulan data, yaitu dengan mengunakan
kuesioner pembobotan faktor internal dan faktor eksternal untuk menentukan bobot pada faktor
internal dan eksternal. Dari hasil bobot tersebut akan digunakan untuk mengukur kemungkinan

54
relative dengan metode perbandingan berpasangan. Berikut ini adalah hasil dari kuesioner
pembobotan internal perusahaan (Tabel 4.5) dan eksternal perusahaan (Tabel 4.6).

Tabel 4.5 Kuesioner Pembobotan Faktor Internal PT. XXXX XXXXX

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Keterangan
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Harga produk yang relatif stabil
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Adanya layanan purna jual
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Lokasi perusahaan yang strategis
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Adanya brand image yang baik
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Kurangnya Disiplin Karyawan
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Adanya layanan purna jual
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Lokasi perusahaan yang strategis
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Adanya brand image yang baik
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Kurangnya Disiplin Karyawan
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Adanya layanan purna jual
B. Lokasi perusahaan yang strategis
A. Adanya layanan purna jual
B. Adanya brand image yang baik
A. Adanya layanan purna jual
B. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar

Mana yang
lebih
berpengaruh
(A dan B)

Bobot

55
A. Adanya layanan purna jual
B. Kurangnya Disiplin Karyawan
A. Adanya layanan purna jual
22
B. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
A. Adanya layanan purna jual
23
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Adanya layanan purna jual
24
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Lokasi perusahaan yang strategis
25
B. Adanya brand image yang baik
A. Lokasi perusahaan yang strategis
26
B. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
A. Lokasi perusahaan yang strategis
27
B. Kurangnya Disiplin Karyawan
A. Lokasi perusahaan yang strategis
28
B. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
A. Lokasi perusahaan yang strategis
29
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Lokasi perusahaan yang strategis
30
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Adanya brand image yang baik
31
B. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
A. Adanya brand image yang baik
32
B. Kurangnya Disiplin Karyawan
A. Adanya brand image yang baik
33
B. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
A. Adanya brand image yang baik
34
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Adanya brand image yang baik
35
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
36
B. Kurangnya Disiplin Karyawan
A. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
37
B. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
A. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
38
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
39
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Kurangnya Disiplin Karyawan
40
B. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
A. Kurangnya Disiplin Karyawan
41
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Kurangnya Disiplin Karyawan
42
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
43
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
44
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
45
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)
21

56

Tabel 4.6 Kuesioner Pembobotan Faktor Eksternal PT. XXXX XXXXX

No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Keterangan
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Peluang Untuk Melakukan Ekspor
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Banyaknya Pendatang Baru
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Situasi Politik Yang tidak Menentu
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Adanya Produk Peniru
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Peluang Untuk Melakukan Ekspor
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Banyaknya Pendatang Baru
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Situasi Politik Yang tidak Menentu
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Adanya Produk Peniru
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
A. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
B. Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
A. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
B. Peluang Untuk Melakukan Ekspor
A. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
B. Banyaknya Pendatang Baru
A. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
B. Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
A. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
B. Situasi Politik Yang tidak Menentu

Mana yang
lebih
berpengaruh
(A dan B)

Bobot

57
23

A. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain


B. Adanya Produk Peniru
24 A. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
B. Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
25 A. Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
B. Peluang Untuk Melakukan Ekspor
26 A. Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
B. Banyaknya Pendatang Baru
27 A. Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
B. Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
28 A. Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
B. Situasi Politik Yang tidak Menentu
29 A. Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
B. Adanya Produk Peniru
30 A. Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
B. Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
31 A. Peluang Untuk Melakukan Ekspor
B. Banyaknya Pendatang Baru
32 A. Peluang Untuk Melakukan Ekspor
B. Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
33 A. Peluang Untuk Melakukan Ekspor
B. Situasi Politik Yang tidak Menentu
34 A. Peluang Untuk Melakukan Ekspor
B. Adanya Produk Peniru
35 A. Peluang Untuk Melakukan Ekspor
B. Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
36 A. Banyaknya Pendatang Baru
B. Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
37 A. Banyaknya Pendatang Baru
B. Situasi Politik Yang tidak Menentu
38 A. Banyaknya Pendatang Baru
B. Adanya Produk Peniru
39 A. Banyaknya Pendatang Baru
B. Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
40 A. Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
B. Situasi Politik Yang tidak Menentu
41 A. Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
B. Adanya Produk Peniru
42 A. Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
B. Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
43 A. Situasi Politik Yang tidak Menentu
B. Adanya Produk Peniru
44 A. Situasi Politik Yang tidak Menentu
B. Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
45 A. Adanya Produk Peniru
B. Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)

58
4.1.6 Hasil Kuesioner Penilaian Skor Faktor Internal dan Eksternal PT. XXXX XXXXX
Langkah ini merupakan langkah terakhir dari tahap pengumpulan data, tahap ini adalah
pemberian nilai skor terhadap faktor internal dan eksternal kepada perusahaan. Berikut ini adalah
hasil dari kuesioner pemberian nilai skor faktor internal (Tabel 4.7) dan faktor eksternal (Tabel
4.8).
Tabel 4.7 Hasil Kuesioner Penilaian Skor Faktor Internal PT. XXXX XXXXX
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sumber

Faktor Internal PT. XXXX XXXXX


Produk yang memiliki kualitas yang baik
Harga produk yang relatif stabil
Adanya layanan purna jual
Lokasi perusahaan yang strategis
Adanya brand image yang baik
Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
Kurangnya Disiplin Karyawan
Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
: Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)

Skor
4
4
4
4
4
2
1
2
2
1

Tabel 4.8 Hasil Kuesioner Penilaian Skor Faktor Eksternal PT. XXXX XXXXX
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sumber

Faktor Eksternal PT. XXXX XXXXX


Pangsa Pasar Yang Luas
Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
Peluang Untuk Melakukan Ekspor
Banyaknya Pendatang Baru
Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
Situasi Politik Yang tidak Menentu
Adanya Produk Peniru
Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
: Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)

Skor
4
4
3
3
4
2
1
1
1
2

59
4.1.7 Tahap I : Tahap Input Data PT. XXXX XXXXX
Setelah data data yang dibutuhkan terkumpul, tahap selanjutnya adalah menginput
data data tersebut ke dalam penentuan bobot dengan perbandingan berpasangan baik untuk
faktor internal maupun untuk faktor eksternal PT. XXXX XXXXX. Kemudian hasil hasil dari tabel
penentuan bobot tersebut dinormalisasi agar dapat diperoleh bobot akhir yang akan
dipergunakan dalam matriks IFAS dan matriks EFAS.

60

Tabel 4.9 Penentuan Bobot Dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Internal PT.
XXXX XXXXX
No

Perbandingan Berpasangan

S1

Produk yang memiliki kualitas yang baik

S2

Harga produk yang relatif stabil

S3

Adanya layanan purna jual

S4

Lokasi perusahaan yang strategis

S5

Adanya brand image yang baik

W1

Model Kurang Mengikuti Trend Pasar

W2

Kurangnya Disiplin Karyawan

W3
W4

Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar


kota
Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur

W5

Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman


TOTAL

1.0

0.3

0.3

0.3

0.3

3.0

3.0

1.0

1.0

0.5

3.0

0.3

3.0

1.0

1.0

1.0

3.0

0.3

3.0

2.0

1.0

1.0

0.3

0.3

3.0

0.3

0.3

3.0

1.0

3.0

0.3

3.0

3.0

3.0

0.3

1.0

2.0

3.0

0.3

2.0

3.0

1.0

0.5

1.0

3.0

3.0

2.0

3.0

3.0

2.0

0.3

3.0

3.0

2.0

1.0

1.0

1.0

2.0

0.3

0.5

19.8

14.6

11.2

18.8

16.2

14.4

Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)

Tabel 4.10 Normalisasi Bobot Faktor Internal PT. XXXX XXXXX


No

Normalisasi bobot

61

S1
S2
S3
S4
S5
W1

W2

W3
W4
W5

Produk yang
memiliki kualitas
yang baik
Harga produk yang
relatif stabil
Adanya layanan
purna jual
Lokasi perusahaan
yang strategis
Adanya brand image
yang baik
Model Kurang
Mengikuti Trend
Pasar
Kurangnya Disiplin
Karyawan
Keterlambatan
Pengiriman Barang
Ke Luar kota
Pembagian Tugas
Kerja Yang Tidak
Teratur
Kerusakan Barang
Pada Saat
Pengiriman
TOTAL

0.05051

0.02055

0.02679

0.01596

0.01852

0.20833

0.03968

0.21739

0.15152

0.06849

0.08929

0.02660

0.18519

0.02083

0.02381

0.10870

0.15152

0.06849

0.08929

0.05319

0.18519

0.02083

0.23810

0.03261

0.15152

0.13699

0.08929

0.05319

0.01852

0.02083

0.03968

0.03261

0.15152

0.02055

0.02679

0.15957

0.06173

0.20833

0.02381

0.05435

0.01515

0.20548

0.26786

0.15957

0.01852

0.06944

0.07937

0.03261

0.10101

0.20548

0.02679

0.10638

0.18519

0.06944

0.07937

0.05435

0.02525

0.06849

0.26786

0.15957

0.12346

0.20833

0.15873

0.10870

0.15152

0.13699

0.02679

0.15957

0.18519

0.13889

0.07937

0.03261

0.05051

0.06849

0.08929

0.10638

0.01852

0.03472

0.23810

0.32609

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)

Tabel 4.11 Penentuan Bobot Dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Eksternal PT.
XXXX XXXXX

O1

No

Perbandingan Berpasangan
Pangsa Pasar Yang Luas

O2

Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat

O3

Adanya Penawaran Kerjasama Dengan


Perusahaan Lain
Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan
baru
Peluang Untuk Melakukan Ekspor

O4
O5

1.0

2.0

0.3

0.3

0.3

0.5

0.5

1.0

2.0

0.3

0.3

0.3

3.0

0.5

1.0

0.3

1.0

0.3

3.0

3.0

3.0

1.0

3.0

0.3

3.0

3.0

1.0

0.3

1.0

0.3

62
T1

Banyaknya Pendatang Baru

T2
T3

Adanya Kemungkinan Perpindahan


Sumber Daya Manusia
Situasi Politik Yang tidak Menentu

T4

Adanya Produk Substitusi

T5

Keterlambatan Pengiriman Produk Dari


Pabrik
TOTAL

2.0

3.0

3.0

3.0

3.0

1.0

1.0

3.0

0.5

0.3

2.0

1.0

1.0

1.0

2.0

1.0

2.0

0.3

0.3

0.3

2.0

3.0

0.5

3.0

0.3

3.0

2.0

3.0

3.0

0.3

15.1

19.8

16.8

12.5

16.1

7.3

Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)

Tabel 4.12 Normalisasi Bobot Faktor Eksternal PT. XXXX XXXXX


No

Normalisasi Bobot

O1

Pangsa Pasar Yang


Luas

0.06623

0.10101

0.01786

0.02400

0.01863

0.06849

0.07634

0.08621

0.03311

0.05051

0.11905

0.02400

0.01863

0.04110

0.02290

0.08621

0.19868

0.02525

0.05952

0.02400

0.06211

0.04110

0.15267

0.04310

0.19868

0.15152

0.17857

0.08000

0.18634

0.04110

0.22901

0.08621

0.19868

0.15152

0.05952

0.02400

0.06211

0.04110

0.03817

0.04310

0.13245

0.15152

0.17857

0.24000

0.18634

0.13699

0.07634

0.25862

0.06623

0.15152

0.02976

0.02400

0.12422

0.13699

0.07634

0.02586

0.06623

0.05051

0.11905

0.08000

0.12422

0.04110

0.22901

0.08621

O2
O3
O4
O5
T1
T2
T3

Perkembangan Dunia
Mode Yang Pesat
Adanya Penawaran
Kerjasama Dengan
Perusahaan Lain
Munculnya Pusat
Pusat Perbelanjaan
baru
Peluang Untuk
Melakukan Ekspor
Banyaknya Pendatang
Baru
Adanya Kemungkinan
Perpindahan Sumber
Daya Manusia
Situasi Politik Yang
tidak Menentu

T4

Adanya Produk
Substitusi

0.01987

0.01515

0.11905

0.24000

0.03106

0.41096

0.07634

0.25862

T5

Keterlambatan
Pengiriman Produk

0.01987

0.15152

0.11905

0.24000

0.18634

0.04110

0.02290

0.02586

63
Dari Pabrik
TOTAL

1.00

1.00

1.00

Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

64
4.1.8 Matriks IFAS (Internal Faktor Analysis Summary)
Didalam Matrik IFAS ini, data yang diperoleh adalah data yang berasal dari Tabel
normalisasi bobot faktor internal PT. XXXX XXXXX dan juga data yang diperoleh dari kuesioner
penilaian skor faktor internal PT. XXXX XXXXX.
Tabel 4.13 Matriks IFAS PT. XXXX XXXXX
No
S1
S2
S3
S4
S5
W1
W2
W3
W4
W5

Faktor Internal
Produk yang memiliki kualitas yang baik
Harga produk yang relatif stabil
Adanya layanan purna jual
Lokasi perusahaan yang strategis
Adanya brand image yang baik
Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
Kurangnya Disiplin Karyawan
Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
Total
Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)
No
S3
S5
S2
S1
W3
S4
W1
W4
W5
W2

Faktor Internal (diurut berdasarkan nilai)


Adanya layanan purna jual
Adanya brand image yang baik
Harga produk yang relatif stabil
Produk yang memiliki kualitas yang baik
Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
Lokasi perusahaan yang strategis
Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
Kurangnya Disiplin Karyawan
Total
Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)

B
0.07171
0.08093
0.11679
0.06140
0.10184
0.10791
0.09344
0.13818
0.10173
0.12608
1.00

S
4
4
4
4
4
2
1
2
2
1

B*S
0.46716
0.40736
0.32372
0.28684
0.27636
0.2456
0.21582
0.20346
0.12608
0.09344
2.64584

B*S
0.28684
0.32372
0.46716
0.24560
0.40736
0.21582
0.09344
0.27636
0.20346
0.12608
2.64584

65
4.1.9 Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Didalam matrik EFAS ini, data yang diperoleh adalah data yang berasal dari tabel
normalisasi bobot faktor eksternal PT. XXXX XXXXX dan juga data yang diperoleh dari kuesioner
penilaian faktor eksternal PT. XXXX XXXXX.
Tabel 4.14 Matriks EFAS PT. XXXX XXXXX
No
O1
O2
O3
O4
O5
T1
T2
T3
T4
T5

Faktor Eksternal
Pangsa Pasar Yang Luas
Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
Peluang Untuk Melakukan Ekspor
Banyaknya Pendatang Baru
Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
Situasi Politik Yang tidak Menentu
Adanya Produk Peniru
Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
Total
Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)
No
O4
O1
O5
T1
O2
O3
T5
T4
T3
T2

Faktor Eksternal (diurut berdasarkan nilai)


Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
Pangsa Pasar Yang Luas
Peluang Untuk Melakukan Ekspor
Banyaknya Pendatang Baru
Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
Adanya Produk Peniru
Situasi Politik Yang tidak Menentu
Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
Total
Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)

B
0.08876
0.06692
0.06779
0.11943
0.08064
0.15589
0.08928
0.09944
0.14289
0.08897
1.00

S
4
4
3
3
4
2
1
1
1
2

B*S
0.35829
0.35504
0.32256
0.31178
0.26768
0.20337
0.17794
0.14289
0.09944
0.08928
2.32827

B*S
0.35504
0.26768
0.20337
0.35829
0.32256
0.31178
0.08928
0.09944
0.14289
0.17794
2.32827

66
4.1.10 Tahap II : Tahap Pencocokan Data PT. XXXX XXXXX
Dalam tahap pencocokan ini, digunakan dua metode, yaitu: matriks internal eksternal
dan diagram matriks SWOT. Hal ini dilakukan agar diperoleh strategi yang benar-benar tepat
untuk dijalankan oleh PT. XXXX XXXXX.
Hasil Matrik Internal Eksternal (IE)
Tabel 4.15 Hasil Matrik Internal Eksternal (IE)
Kekuatan Internal Bisnis

KUAT

RATA - RATA

(3.0-4.0)

(2.0-2.99)

4.0

3.0
I. GROWTH

TINGGI
(3.0-4.0)

Konsentrasi

3.0

SEDANG

(1.0-1.99)
2.0

II. GROWTH
melalui

Konsentrasi

melalui

Integrasi Horisontal

IV. STABILITY

V. GROWTH

(2.0-2.99)

Konsentrasi

melalui

STABILITY

(1.0-1.99)
1.0

Captive Company
Atau Divestment

perubahan

profit strategi

2.0

RENDAH

ada

Turnaround

IV.RETRENCHMENT

Integrasi Horisontal
Tak

1.0
III. GROWTH

Integrasi Vertikal

Hati-hati

LEMAH

VII. GROWTH

VIII. GROWTH

IX.RETRENCHMENT

Difersifikasi konsentrik

Difersifikasi

Bangkrut

Konglomerat

Likuidasi

Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)

atau

67
Berdasarkan hasil dari tabel Matrik IFAS (tabel 4.13) dan tabel Matrik EFAS (tabel 4.14),
diketahui bahwa nilai IFASnya adalah 2,64854 dan nilai EFASnya adalah 2,32827. dengan
demikian PT. XXXX XXXXX berada pada sel nomor 5, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan
mengalami suatu masa pertumbuhan. Dengan demikian dapat diketahui strategi yang sebaiknya
dijalankan adalah strategi pertumbuhan melalui Integrasi Horisontal. Strategi pertumbuhan
melalui Integrasi Horisontal adalah suatu kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara
membangun di lokasi lain, dan meningkatkan jenis produk serta jasa.
Karena perusahaan berada dalam daya tarik industri sedang, strategi yang diterapkan
adalah konsolidasi. Tujuannya relatif lebih difensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan
kehilangan profit. Perusahaan yang berada di sel ini dapat memperluas pasar, fasilitas produksi,
dan teknologi melalui pengembangan internal dan eksternal perusahaan.

4.1.11 Hasil Diagram SWOT

BERBAGAI PELUANG

KELEMAHAN
INTERNAL

3. MENDUKUNG STRATEGI

1. MENDUKUNG STRATEGI

TURNAROUND

AGRESIF

4. MENDUKUNG STRATEGI

2. MENDUKUNG STRATEGI

DEFENSIF

DIVERSIFIKASI

KEKUATAN
INTERNAL

BERBAGAI ANCAMAN
Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)

Berdasarkan hasil dari tabel matrik IFAS (tabel 4.13) dan tabel Matrik EFAS (tabel 4.14),
diketahui bahwa nilai IFAS nya 2,64584 dan nilai EFAS nya 2,32827 dan juga berdasarkan
perhitungan dari jumlah nilai kekuatan (S) setelah dikali dengan skor lebih besar daripada jumlah
nilai kelemahan (W) setelah dikali dengan skor, yang berarti perusahaan mempunyai kekuatan
dari segi internalnya. Begitu pula dengan jumlah nilai peluang (O) setelah dikali dengan nilai skor

68
yang lebih besar daripada jumlah nilai ancaman (T) setelah dikali dengan skor, yang berarti
perusahaan mempunyai banyak peluang. Dengan demikian, PT. XXXX XXXXX berada pada
kuadran ke-1 (satu), yaitu suatu keadaan dimana PT. XXXX XXXXX memiliki kekuatan dari segi
internal dan juga mempunyai banyak peluang. Oleh karena itu, PT. XXXX XXXXX harus
menggunakan serta memanfaatkan kekuatan internalnya secara maksimal dan memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi yang tepat adalah dengan menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang yang besar yaitu dengan strategi agresif.

69
4.1.12 Hasil Matrik SWOT
Tabel 4.16 Hasil Matrik SWOT
IFAS

STRENGHTS (S)

WEAKNESSES (W)

S3 Adanya layanan purna jual

W3 Keterlambatan pengiriman barang

S5 Adanya brand image yang

keluar kota.

baik

W1 Model kurang mengikuti trend

S2 Harga produk yang relatif stabil


S1 Produk yang memiliki kualitas

pasar.
W4 Pembagian tugas kerja yang tidak

yang baik

teratur.

S4 Lokasi perusahaan yang strategis

W5 Kerusakan barang pada saat


pengiriman.

EFAS

W2 Kurangnya disiplin karyawan.

OPORTUNITIES (O)
O4 Munculnya pusat-pusat

STRATEGI SO

perbelanjaan baru.

STRATEGI WO

Mempertahankan
meningkatkan

kualitas

dari

brand

image

O1 Pangsa pasar yang luas.

produk

O5 Peluang untuk melakukan

yang baik dan menambah pusat-

ekspor.

pusat penjualan yang baru (S1,

O2 Perkembangan dunia mode


yang pesat.

dengan

dan

untuk

O3 Adanya penawaran kerjasama


dengan perusahaan lain.

jaringan

dalam

kinerja

perusahaan

(W3, W4, O5)

Memperbaiki sistem penjualan


dan mengatasi masalah-masalah

Menambah
penjualan

meningkatkan

karyawan

S5, O4, O1).

Memperbaiki sistem manajemen

internal perusahaan (W4, W2,

tempat-tempat
dan

W1, O3)

memperluas

penjualan

melalui

ekspor (S2, S4, O5, O2)


THREATS (T)
T1 Banyaknya pendatang baru.

STRATEGI ST

T5 keterlambatan pengiriman
produk dari pabrik.
T4 Adanya produk peniru.
T3 Situasi politik yang tidak
menentu.
T2 Adanya kemungkinan

Meningkatkan kualitas produk

STRATEGI WT

Meningkatkan kinerja dari

dengan harga yang relatif stabil

karyawan agar bekerja dengan

sehingga mengurangi peniruan

baik dan memperbaiki sistem

produk (S2, S1, T4)

pengiriman produk (W3, W5,

Meningkatkan pengiriman produk

W2, T2)

kepada butik dan outlet yang


ada.(S1, S4, T5)

perpindahan sumber daya


manusia.
Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)

70
4.2 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di PT. XXXX XXXXX maka penulis
mendapatkan hasil penelitian berupa berikut:
Tabel 4.17 Faktor Kekuatan PT. XXXX XXXXX
No
S3
S5
S2
S1
S4

Faktor Kekuatan (diurut berdasarkan nilai)


Adanya layanan purna jual
Adanya brand image yang baik
Harga produk yang relatif stabil
Produk yang memiliki kualitas yang baik
Lokasi perusahaan yang strategis

Total
0.46716
0.40736
0.32372
0.28684
0.2456

Tabel 4.18 Faktor kelemahan PT. XXXX XXXXX


No
W3
W1
W4
W5
W2

Faktor Kelemahan (diurut berdasarkan nilai)


Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
Kurangnya Disiplin Karyawan

Total
0.27636
0.21582
0.20346
0.12608
0.09344

Tabel 4.19 Faktor Peluang PT. XXXX XXXXX


No
O4
O1
O5
O2
O3

Faktor Peluang (diurut berdasarkan nilai)


Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
Pangsa Pasar Yang Luas
Peluang Untuk Melakukan Ekspor
Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain

Total
0.35829
0.35504
0.32256
0.26768
0.20337

Tabel 4.20 Faktor Ancaman PT. XXXX XXXXX


No
T1
T5
T4
T3
T2

Faktor Eksternal (diurut berdasarkan nilai)


Banyaknya Pendatang Baru
Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
Adanya Produk Peniru
Situasi Politik Yang tidak Menentu
Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia

B*S
0.31178
0.17794
0.14289
0.09944
0.08928

Berdasarkan diagram SWOT maka dapat diketahui bahwa PT. XXXX XXXXX sedang
menjalankan strategi

SO (Strength and Opportunities) yaitu strategi dimana perusahaan

menggunakan kekuatan dan peluang yang dimiliki untuk menjalankan usahanya. Dengan

71
demikian PT. XXXX XXXXX sebaiknya berkonsentrasi untuk melakukan inovasi produk,
mempertahankan kualitas produk dan harga yang stabil serta memperluas jaringan pemasaran
perusahaan dan memanfaatkan fasilitas perusahaan yang ada dengan baik.
Untuk meningkatkan kualitas produk dan melakukan inovasi produk, PT. XXXX XXXXX dapat
melakukan hal hal sebagai berikut:
1. Perusahaan harus selalu dapat membuat inovasi terbaru dan juga model yang lebih
menarik sehingga membuat konsumen bangga untuk menggunakan produk tersebut.
2. Perusahaan harus dapat mengantisipasi perkembangan pasar yang semakin bersaing
dengan hadirnya pesaing dan pendatang baru.
3. Perusahaan harus berkerja keras agar dapat menjaga kualitas dari produk yang ada
untuk memenuhi standar baku perusahaan.
4. Perusahaan harus dapat mempertahankan harga jual produknya yang lebih stabil
sehingga dapat berpengaruh dengan kehadiran produk-produk lokal yang sejenis.

Untuk memperluas jaringan penjualannya dan memaksimalkan penggunaan fasilitas, PT.


XXXX XXXXX dapat melakukan hal-hal berikut:
1. Untuk memperluas jaringan penjualannya perusahaan harus membuka butik-butik dan
outlet-outlet di kota-kota lainnya yang dianggap mempunyai pangsa pasar yang besar
dan strategis dengan fasilitas pelayanan yang lengkap untuk memperluas penjualannya
sehingga produknya dapat dikenal secara luas oleh konsumen.
2. Fasilitas yang ada harus lebih ditingkatkan untuk mencapai hasil yang maksimal agar
dapat memberikan citra yang baik kepada konsumen, sehingga secara tidak langsung
dapat membantu kinerja dari perusahaan.
3. Perusahaan harus terus berupaya meningkatkan tenaga pemasaran yang handal dalam
melakukan tugasnya untuk menawarkan barang dan mendistribusikannya kepada
konsumen, hal itu dapat dilakukan dengan menawarkan produknya kepada department
store yang bergerak dibidang penjualan fashion.

72
Perbandingan strategi yang telah dijalankan PT. XXXX XXXXX dengan strategi yang telah
diperoleh berdasarkan perhitungan skripsi penulis di PT. XXXX XXXXX :

Strategi yang dijalankan PT. XXXX XXXXX adalah strategi pertumbuhan dengan
integrasi horizontal dengan membuat cabang-cabang butik serta outlet-outlet
penjualan diberbagai kota dan daerah.

Strategi yang diperoleh penulis berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan


dalam skripsi di PT. XXXX XXXXX adalah strategi pertumbuhan dengan integrasi
horizontal.

Kesimpulannya : Strategi yang dijalankan PT. XXXX XXXXX sudah relevan dengan
strategi yang diperoleh penulis berdasarkan landasan teori dan perhitungan
skripsi penulis.

73
BAB 5
SIMPULAN dan SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan analisa dari bab sebelumnya maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :

Kekuatan (Strenghts) pada PT. XXXX XXXXX adalah berupa: produk yang memiliki
kualitas yang baik, harga produk yang relatif stabil, adanya layanan purna jual, lokasi
perusahaan yang strategis, dan adanya brand image yang baik.

Sehingga dengan

adanya brand image dan harga produk yang relatif stabil serta ditunjang dengan kualitas
produk maka akan mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam meningkatkan
kekuatan perusahaan.

Peluang (Opportunities) pada PT. XXXX XXXXX adalah berupa : pangsa pasar yang luas,
perkembangan dunia mode yang pesat, adanya penawaran kerjasama dengan
perusahaan lain, munculnya pusat-pusat perbelanjaan baru, dan peluang untuk
melakukan ekspor. Berdasarkan peluang-peluang yang ada di atas perusahaan dapat
memasarkan produknya lebih luas kepada konsumen.

Berdasarkan IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS (External Factor Analysis

Summary) diketahui bahwa nilai IFAS nya 2,64584 dan nilai EFAS nya 2,32827. maka
strategi yang tepat yang dapat direkomendasikan untuk PT. XXXX XXXXX adalah
Integrasi Horisontal yaitu memperluas perusahaan dengan cara membangun butik-butik
dan outlet-outlet baru di kota-kota dan daerah-daerah.

Berdasarkan hasil dari diagram SWOT yang ada dalam Bab 4 PT. XXXX XXXXX berada
pada kuadran ke 1, dimana memiliki kekuatan dari segi internal dan mempunyai banyak
peluang, sehingga strategi yang tepat adalah dengan mengunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang yang lebih besar yaitu dengan strategi agresif.

Berdasarkan hasil matrik SWOT dapat diketahui bahwa PT. XXXX XXXXX sebaiknya
mengunakan strategi SO yaitu strategi yang mengunakan kekuatan untuk memanfaatkan

74
peluang. Hasil dari matrik SWOT yang didapat berupa mempertahankan dan
meningkatkan kualitas produk dengan brand image yang baik serta menambah pusatpusat penjualan produk yang baru dan memperluas jaringan penjualan melalui ekspor.

5.2 Saran
Setelah penulis melakukan analisis-analisis yang dilakukan di PT. XXXX XXXXX adapun saransaran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut:

Strategi yang dapat diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy). Ini merupakan situasi yang
menguntungkan perusahaan tersebut untuk memilih peluang yang ada dengan melihat
kekuatan perusahaan tersebut sehingga peluang dapat dimanfaatkan secara benar dan
tepat oleh perusahaan.

Berdasarkan peluang yang ada dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, PT. XXXX
XXXXX perlu memperluas pangsa pasarnya ke berbagai daerah yang mempunyai pangsa
pasar yang potensial untuk mengembangkan jaringan penjualan serta mengembangkan
produk-produknya dalam mengikuti perkembangan mode agar penjualan dapat lebih
ditingkatkan.

Karyawan harus dapat meningkatkan loyalitasnya terhadap perusahaan agar perusahaan


dapat memaksimalkan hasil kinerja perusahaan tersebut, dan juga perusahaan harus
memperhatikan kebutuhan dari karyawan.

Perusahaan harus terus menjaga hubungan baik yang sudah terjadi dengan membermember yang ada untuk dapat menjaga citra yang baik dimata konsumen, sehingga
perusahaan dapat mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada.

Perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan mode yang ada agar produk-produk
yang ada tidak ketinggalan jaman, dan perusahaan harus sering mengeluarkan koleksikoleksi produk terbaru ke butik-butik dan outlet-outlet yang ada.

75

Perusahaan

harus

dapat

meminimalisir

kelemahan-kelemahan

yang

ada

dalam

perusahaan agar dapat bersaing di dalam pasar serta harus terus melakukan inovasiinovasi agar tidak terancam oleh pesaing-pesaing yang lain.
5.3. Keterbatasan Skripsi
Dalam penulisan skripsi ini penulis menemui adanya keterbatasan keterbatasan dalam
melakukan pengumpulan data.
Keterbatasan keterbatasan itu berupa :

Keterbatasan dalam mengumpulkan data yaitu karena data data yang diperoleh dari
perusahaan tidak semuanya dapat dipublikasikan dan dilampirkan sebagai informasi
kepada pembaca.

Keterbatasan referensi buku buku yang ada, karena stok buku terbitan tahun 2000
keatas terbatas.

76
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. (2004). Manajemen Strategis : Konsep. Seventh Edition. PT. Intan Sejati Klaten,
Indonesia
Hariadi, Bambang. (2003). Strategi Manajemen. BanyuMedia Publishing, Jakarta.
Hisrich, Robert D. William P Peter. (2000). Entrepreneurship. Fourth Edition. Mc Graw Hill
Companies, Singapore.
Madura, Jeff. (2001). PengantarBisnis. Edisi Pertama. Salemba Empat, Jakarta.
Rangkuti, Fredy. (2000). Analisis dan Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, Indonesia.
Robinson and Pearce. (2000). Strategic Management: Formulation, Implementation and Control.
Seventh Edition. Mc Graw Hill Higher Education, Singapore.
Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta, Bandung, Indonesia.
Supranto, J. (2003). Statistik Teori dan Aplikasi. Erlangga, Jakarta.
Suryana. (2000). Kewirausahaan. PT. Salemba Empat, Jakarta.
Tjiptono, Fandy. (2001). Strategi Bisnis, Andi Offset, Jakarta.
Triandaru, Sigit. (2001). Ekonomi Mikro: Pendekatan Kontemporer. PT. Salemba Empat, Jakarta.
Tunggal, Amin Widjaja. (2004). Manajemen Strategik. Edisi Pertama. Harvarindo, Jakarta.
Umar, Husein. (2002). Strategic Management In Action. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
Indonesia.
Umar, Husein. (2003). Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen. Cetakan Ketiga. PT. SUN,
Jakarta.

Você também pode gostar