Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
2
terus menerus melakukan perluasan usahanya dengan mendirikan Boutique Boutique baru,
mengingat semakin ketatnya persaingan didalam industri sepatu.
Strategi yang akan dibahas adalah tentang perkembangan daripada perusahaan itu
sendiri dan keluaran yang dihasilkan. Hal ini tergantung tentunya pada faktor faktor internal
dan eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan adalah kekuatan dan kelemahan
perusahaan, sedangkan faktor eksternal perusahaan adalah peluang dan ancaman yang akan
dihadapi oleh perusahaan.
Tiap tiap perusahaan tentunya memiliki faktor internal dan eksternal yang berbeda,
oleh karena itu tentunya strategi yang dipergunakan tentunya akan berbeda beda pula, belum
tentu strategi yang dipergunakan oleh suatu perusahaan dapat dipergunakan oleh perusahaan
lain. Oleh karena itu sangatlah perlu bagi kita untuk mempelajari strategi bisnis dasar agar kita
dapat mengetahui penerapan strategi yang tepat bagi suatu perusahaan.
Dengan mempelajari kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan maka kita dapat
memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kekuatan perusahaan, serta dengan mempelajari
peluang dan ancaman maka kita dapat mengetahui peluang apa yang dapat dipergunakan
perusahaan dalam meningkatkan labanya, serta dapat mengurangi ancaman dari luar
perusahaan yang akan menganggu kinerja perusahaan.
Penulisan skripsi ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan untuk mengenali,
menganalisis, dan memahami implikasi dari penerapan suatu strategi bisnis tertentu. PT. XXXX
XXXXX adalah perusahaan yang melakukan penjualan produk produk sepatu dan sandal,
penelitian yang dilakukan pada perusahaan ini akan menghasilkan data yang akan diolah
sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan juga bagi
perusahaan itu sendiri. Adanya perubahan harga BBM, munculnya pesaing pesaing usaha yang
baru mengharuskan suatu perusahaan untuk bertindak antisipatif atau bila perlu menerapkan
strategi perusahaan yang baru.
Untuk menganalisa strategi yang diterapkan oleh PT. XXXX XXXXX dalam menjalankan
bisnisnya, maka penulis mengambil topik Analisis Strategi Bisnis Pada PT. XXXX XXXXX.
Dalam jangka pendek berguna sebagai dasar penyusunan skripsi agar dapat
memperoleh data yang akurat dan terbaru.
Dalam jangka panjang hasil riset dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan dalam usaha pemecahan masalah perusahaan.
4
Untuk membantu mahasiswa lainnya yang ingin mengetahui bagaimana sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang industri sepatu dapat maju dan berkembang, dan
untuk membantu mahasiswa lainnya yang ingin membuat karya tulis tentang perusahaan
yang begerak di bidang industri ini.
4. Bagi Masyarakat Luas
Untuk memberikan pandangan yang positif bagi masyarakat mengenai industri
distributor sepatu dan sandal.
5
Memperlihatkan metode metode analisis yang dilakukan selama penelitian serta hasil
dari penelitian penelitian tersebut.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup dari penulisan skripsi ini dimana akan dijelaskan
simpulan yang merupakan rumusan dari analisa dan pembahasan bab bab
sebelumnya, dan dari simpulan tersebut akan dihasilkan saran saran yang dapat
dipergunakan oleh pihak perusahaan sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah
yang akan dihadapi perusahaan tersebut.
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Dan Konsep Strategi
Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia ( stratos = militer ; dan ag =
memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Konsep ini relevan
dengan situasi pada zaman dulu yang sering diwarnai perang, dimana jendral dibutuhkan untuk
memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi juga bisa
diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material
pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada
pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karekteristik medan lawan,
karekteristik medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orangorang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang
mungkin terjadi.
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert. Jr (2001), konsep strategi dapat didefinisikan
berdasarkan dua perspektif yang berbeda yaitu : (1) dari perspektif apa suatu organisasi ingin
dilakukan (intends to do), dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan
(eventually does).
Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk
menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Makna yang
terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan penting yang aktif,
sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Dalam lingkungan yang turbulen dan
selalu mengalami perubahan, pandangan ini lebih banyak diterapkan.
Sedangkan berdasarkan perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan
atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap
organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara
eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya
menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan.
7
Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi
perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota
organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif
atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.
Strategi merupakan cara untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi yang
digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha dapat termasuk perluasan geografis, diversifikasi,
akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan, divestasi, likuidasi, dan usaha
patungan. Sasaran dapat ditentukan sebagai hasil yang spesifik yang ingin dicapai sebuah
organisasi dengan melakukan misi dasarnya. Jangka panjang berarti lebih dari satu tahun.
Sasaran perlu untuk keberhasilan organisasi karena menyatakan arah, membantu dalam evaluasi,
menciptakan sinergi, mengungkapkan prioritas, memfokuskan koordinasi, dan menyediakan
dasar untuk perencanaan, pengorganisasian, memotivasi, dan mengendalikan aktivitas secara
efektif. Sasaran harus menantang, dapat diukur , konsisten, pantas, dan jelas.
2.2 Level Strategi
Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu level korporasi, level unit bisnis
atau lini bisnis, dan level fungsional (Tjiptono, 2002, p4).
1.
2.
Strategi Level Unit Bisnis, lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan operasi
suatu bisnis tertentu.
3.
Strategi Manajemen, meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan
orientasi pengembangan strategi secara makro, misalnya : strategi pengembangan
8
produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar,
strategi mengenai keuangan, dan sebagainya.
2.
3.
Strategi Bisnis, sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini
berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya : strategi pemasaran,
strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategistrategi yang berhubungan dengan keuangan.
9
4. Menganalisis opsi perusahaan dengan menandingi sumber daya perusahaan dengan
lingkungan eksternalnya.
5. Mengidentifikasi opsi yang paling diiinginkan dengan menilai setiap opsi dipandang dari sudut
misi perusahaan.
6. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang dan strategi total (grand strategies) yang akan
mencapai opsi yang paling diinginkan.
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan kumpulan
tujuan jangka panjang yang dipilih dari strategi secara keseluruhan (grand strategies).
8. Mengimplementasikan pilihan strategi dengan alat alokasi sumber daya yang dianggarkan
yaitu memadani tugas tugas, manusia, struktur, teknologi dan menekankan sistem
ganjaran.
9. Menilai keberhasilan proses strategik sebagai masukan untuk pengambilan keputusan di
masa yang akan datang.
Seperti yang ditunjukkan kesembilan tugas diatas, manajemen strategi mencakup
perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalian atas keputusan keputusan dan
tindakan tindakan perusahaan yang berkaitan dengan strategi.
Strategi diartikan oleh para manajer sebagai rencana mereka yang berskala besar dan
berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna
mencapai sasaran sasaran perusahaan.
Komponen penting manajemen strategi adalah:
Misi perusahaan.
10
2.4.2
Pengertian Bisnis
Menurut Hughes dan Kapoor (Sugiyono, 2003, p20) menyatakan bisnis adalah suatu
kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa
guna mendapat keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menurut Brown dan Petrello (Sugiyono, 2003, p20) menyatakan bisnis adalah suatu
lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Menurut
Alma, Buchari (Sugiyono, 2003, p20) menyatakan bisnis adalah sejumlah total usaha yang
meliputi bidang pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi,
perhotelan, usaha jasa dan pemerintah, yang bergerak dalam bidang membuat dan
memasarkan barang dan jasa ke konsumen.
Berdasarkan tiga definisi tersebut, dapat dikemukakan bahwa kegiatan bisnis itu dapat
dilakukan secara individu maupun kelompok yang terorganisir dalam suatu institusi, dengan
tujuan menghasilkan atau memasarkan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat, oleh
karena itu sebenarnya kegiatan bisnis meliputi 2 hal utama, yaitu : proses produksi dan
pemasaran barang dan jasa.
Jadi, bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik dengan cara berkelompok
maupun dengan cara individu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan
memasarkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2.4.3
pedoman yang menetapkan bagaimana sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industri
dan, khususnya, basis yang menjadi landasan di mana dia berusaha untuk membangun satu
keuntungan bersaing.
Menurut Rahmat Dwi Jatmiko (2004, p135) strategi bisnis adalah serangkaian
komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk
menyediakan nilai bagi pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif dengan
11
mengeksploitasi kompetensi inti dari pasar produk tunggal atau produk individual dan
spesifik.
2.4.4
12
2.4.5 Perencanaan Strategi Bisnis
Setelah strategi diatas, selanjutnya akan dibahas mengenai perencanaan pada suatu
perusahaan yang berkaitan dengan strategi bisnis, dalam buku Madura, Jeff (2001, p217)
yang menggambarkan fungsi fungsi manajemen sebagai berikut:
1. Perencanaan
Fungsi perencanaan merupakan persiapan suatu perusahaan untuk kondisi bisnis di masa
yang akan datang. Sebagai langkah pertama dalam proses perencanaan, perusahaan
menetapkan pernyataan misi, yang menjelaskan tujuan utamanya.
2. Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian adalah pengaturan para karyawan dan sumber sumber lain
dengan cara yang konsisten dengan sasaran perusahaan. Pada saat sasaran suatu
perusahaan dipersiapkan (dari fungsi perencanaan), sumber sumber diadakan dan
diorganisasikan untuk mencapai sasaran itu.
3. Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi kebiasaan kebiasaan orang
lain demi pencapaian sasaran bersama. Hal ini dapat mencakup komunikasi mengenai tugas
pekerjaan kepada para karyawan dan mungkin metode metode untuk menyelesaikan
tugas tugas itu.
4. Pengawasan
Fungsi pengawasan terdiri dari tugas tugas memonitor dan mengevaluasi. Untuk
mengevaluasi tugas, para manajer hendaknya mengukur kinerja dibandingkan dengan
standar dan harapan yang mereka tetapkan. Intinya fungsi pengawasan menilai apakah
ditetapkan dalam fungsi perencanaan telah tercapai.
Dari fungsi fungsi manajemen diatas sangatlah penting di dalam menjalankan suatu
kegiatan kegiatan manajemen guna mencapai suatu proses di dalam menjalankan suatu
kegiatan kegiatan manajemen guna mencapai suatu proses perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing) dan pengawasan (controling).
13
Manajemen dapat juga dijadikan dasar untuk menerapkan usaha dalam berbagai bidang,
seperti dalam bidang keuangan, pemasaran, produksi atau operasi, sistem informasi, SDM,
dan lain lain.
Menurut Michael R. Porter, seperti yang dikutip dalam buku Husein Umar (2002, p34)
menyatakan bahwa strategi generik dibagi menjadi tiga yaitu:
14
1. Mengembangkan visi dan misi
Visi manajemen merupakan suatu perspektif gambaran besar yang diinginkan tentang
siapa kita ini (who we are), apa yang kita kerjakan (what we do) dan kemana kita akan
pergi (where we headed).
2. Penetapan tujuan
Penetapan tujuan merupakan komitmen manajemen untuk mendapatkan hasil tertentu
dalam waktu tertentu. Tujuan harus mengungkapkan tentang seberapa jauh kinerja yang
ingin dicapai, kinerja macam apa dan kapan. Penetapan tujuan harus menetapkan apa
yang ingin dicapai, kapan, dan siapa yang bertanggung jawab.
3. Menyusun strategi
Setiap organisasi butuh sejumlah strategi untuk membimbing mencapai tujuan atau
target tertentu dan bagaimana menjalani misi organisasi dengan sukses. Strategi untuk
perusahaan secara keseluruhan, untuk tiap unit bisnis dan untuk tiap fungsi dalam
organisasi. Tidak ada satu strategi yang berlaku untuk segala situasi.
15
masing saling menekan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Kekuatan-kekuatan
tersebut berasal dari Lima Kekuatan Persaingan Dalam Industri:
1. Ancaman Pendatang Baru (The Threat Of New Entrants)
2. Daya Tawar Pelanggan (The Bargaining Power Of Costumers)
3. Daya Tawar Pemasok (The Bargaining Power Of Suppliers)
4. Ancaman Produk atau Jasa Substitusi (The Threat Of Substitutes Products Or Services)
5. Persaingan Diantara Kontestan Yang Ada (The Jockeying Among Current Contestants or
Kekuatan
Tawar
Menawar
Supplier
Persaingan Dikalangan
Anggota Industri
Kekuatan
Tawar
Menawar
Pembeli
Persaingan Diantara
Sesama Penjual
Ancaman Produk
Substitusi
16
kekuatan bersaing tersebut. Beberapa karakteristik adalah krtikal terhadap kekuatan dari
setiap kekuatan bersaing. Karakteristik karakteristik tersebut akan didiskusikan dibawah ini:
1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Pendatang baru dalam suatu industri membawa kapasitas yang baru, keinginan untuk
memperoleh pangsa pasar dan sumber daya yang substansial. Keseriusan ancaman
pendatang baru tergantung pada hambatan yang ada pada reaksi dari pesaing yang ada,
yang pendatang baru dapat perkirakan. Apabila hambatan untuk masuk adalah tinggi dan
pendatang baru mendapatkan pembalasan yang tajam dari pesaing yang telah berurat akar,
sudah jelas pendatang baru tersebut tidak mengajukan suatu ancaman masuk yang serius.
Pembeli terkonsentrasi dan pembelian dalam volume besar. Pembeli dengan volume
besar khususnya merupakan kekuatan besar.
Produk yang dibeli dari industri adalah standar dan tidak berdiferensiasi.
Pembeli memperoleh laba yang rendah, yang menciptakan insentif yang besar untuk
mengurangi biaya pembelian.
Mutu produk pembeli sangat besar dipengaruhi oleh produk industri, pembeli pada
umumnya kurang sensitif harga.
17
Pembeli menempatkan suatu ancaman yang dapat dipercaya melakukan integrasi ke hulu
untuk membuat produk industri.
diantara pesaing
yang
ada
mengambil bentuk
yang
sama dalam
18
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan ini mencakup sejumlah variabel (peluang dan ancaman) yang berada diluar
organisasi, yang dibagi menjadi dua kategori yaitu : Lingkungan Jauh (remote
Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang sifatnya teoritis. Hal ini
dilakukan penulis dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku ilmiah, catatancatatan kuliah, karya tulis, artikel, serta data-data lain yang berhubungan dengan
pembahasan skripsi yang disusun.
19
Dalam metode ini, penulis mengumpulkan data dengan cara berhubungan langsung
dengan keadaan yang sebenarnya, dengan cara:
Wawancara (interview). Penulis melakukan tanya jawab dengan pihakpihak terkait yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan
dibahas.
Pengamatan
(observasi).
Penulis
mengamati
secara
langsung
ke
obyek
20
Tabel 2.1 Operasional Variabel
Variabel
Dimensi
Indikator
1. Strategi Bisnis
SWOT
Kombinasi
antara
faktor
2. Persaingan Industri
Strategi SO
Strategi ST
Strategi WO
Startegi WT
Bauran Pemasaran
Nama Merk
a. Product
Keragaman Produk
b. Price
Kualitas
c.
Bahan Baku
Place
d. Promotion
Harga
Tempat
Pembelian
(Stockist)
Ada promosi, melalui iklan
di televisi dan surat kabar.
Sumber : Sekaran (2000, p35)
Instrumen Pengukuran
Instrumen pengukuran yang digunakan adalah untuk mengukur faktor internal, yaitu kekuatan
dan kelemahan perusahaan, serta faktor eksternal, yaitu peluang dan ancaman dalam bentuk
kuisioner. Adapun angka untuk pemberian bobot baik untuk faktor internal maupun faktor
ekternal adalah sebagai berikut:
1. pengaruhnya kecil
2. pengaruhnya sedang
3. pengaruhnya paling besar
Pembagian nilai rating pada faktor internal adalah:
1. kelemahan utama
2. kelemahan kecil
21
3. kekuatan kecil
4. kekuatan utama
Sedangkan pemberian nilai rating pada faktor eksternal adalah:
1. Ancaman utama
2. Ancaman kecil
3. Peluang Kecil
4. Peluang utama
Analisis SWOT
Analisis
ini
dilakukan
untuk
mengidentifikasi
kekuatan
(Strengths),
kelemahan
(Weakness) dalam lingkungan internal perusahaan, dan peluang (Opportunities) serta ancaman
(Threats)
lingkungan internal terutama ditujukan terhadap faktor keberhasilan kunci ( Key Success Factor).
Jadi dengan analisis ini diharapkan akan diperoleh cara untuk mengembangkan dan
memanfaatkan kekuatan serta penopang atau mengurangi kelemahan dengan maksud untuk
memanfaatkan peluang dan mengurangi ancaman.
Dari analisis ini ada empat kemungkinan identifikasi lingkungan yang dihadapi
perusahaan:
Terdapat peluang dalam suatu industri dan perusahaan mempunyai kekuatan untuk
mendapatkannya sehingga harus disusun strategi yang bersifat agresif.
Terdapat peluang dalam suatu industri akan tetapi perusahaan mempunyai kelemahan
yang pokok untuk mendapatkannya, sehingga harus disusun strategi yang bersifat
perubahan haluan (Turnaround).
Terdapat ancaman dalam suatu industri dan perusahaan mempunyai kekuatan untuk
mendapatkannya, sehingga harus disusun strategi bisnis yang bersifat diversifikasi.
22
Terdapat ancaman dalam suatu industri dan disamping itu perusahaan mempunyai
kelemahan yang pokok di bidang yang bersangkutan, sehingga harus disusun strategi
yang bersifat defensif.
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness) internal
perusahaan, dan peluang (Opportunities) serta ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal
perusahaan. Analisis SWOT berdasarkan asumsi bahwa suatu strategi yang efektif
memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimkan kelemahan dan ancaman suatu
perusahaan. Apabila diterapkan secara tepat, asumsi sederhana ini mempunyai implikasi
yang berpengaruh untuk merancang suatu strategi yang berhasil. Analisis lingkungan industri
memberikan informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman dalam
lingkungan suatu perusahaan, yang merupakan fokus utama dalam analisis SWOT.
adalah
statistik
yang
digunakan
untuk
menganalisa
data
dengan
cara
23
Tabel 2.2 Diagram Matrik SWOT
IFAS
STRENGTHS (S)
WEAKNESSES (W)
kekuatan internal
kelemahan internal
OPORTUNITIES (O)
STRATEGI SO
STRATEGI WO
peluang eksternal
meminimalkan kelemahan
memanfaatkan peluang
THREATS (T)
STRATEGI ST
STRATEGI WT
ancaman eksternal
mengatasi ancaman
menghindari ancaman
EFAS
BERBAGAI PELUANG
KELEMAHAN
INTERNAL
3. MENDUKUNG STRATEGI
1. MENDUKUNG STRATEGI
TURNAROUND
AGRESIF
4. MENDUKUNG STRATEGI
2. MENDUKUNG STRATEGI
DEFENSIF
DIVERSIFIKASI
KEKUATAN
INTERNAL
BERBAGAI ANCAMAN
Sumber : Rangkuti, Freddy (2004, p19)
Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT
Keterangan Sel:
-
24
-
Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat, tetapi di lain pihak, ia
menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini
adalah meminimalkan masalah masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik.
BOBOT
RATING
BOBOT X RATING
KOMENTAR
STRATEGI EKSTERNAL I
II
III
IV
PELUANG
(OPPORTUNITIES)
ANCAMAN
(WEAKNESS)
SUMBER : RANGKUTI, FREDDY (2004, P150)
TABEL 2.4 INTERNAL FAKTOR ANLAYSIS SUMMARY (IFAS)
FAKTORFAKTOR
BOBOT
RATING
BOBOT X RATING
KOMENTAR
STRATEGI INTERNAL I
II
III
IV
KEKUATAN
(STRENGTHS)
KELEMAHAN
(WEAKNESS)
SUMBER : RANGKUTI, FREDDY (2004, P24)
25
Keterangan :
Pada kolom I, merupakan identifikasi dari faktor faktor strategi internal dan
eksternal.
Pada kolom II, pengisian bobot, diisi mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai
dengan 0,0 (tidak penting). Faktor faktor tersebut kemungkinan dapat
memberikan dampak terhadap faktor strategis.
Pada kolom III, pengisian rating, diisi dengan skala peringkat, yaitu:
Rating 4 : Sangat Baik
Rating 3 : Diatas Rata Rata
Rating 2 : Rata Rata
Rating 1 : Dibawah Rata Rata
Nilai rating untuk peluang dan ancaman selalu bertolak belakang. Kalau faktor peluang lebih
besar, maka diberi nilai 4, sedangkan apabila faktor ancamannya yang lebih besar, maka
diberikan nilai -4. Begitu pula pemberian nilai untuk kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Pada kolom IV, merupakan perkalian antara kolom II dan kolom III atau bobot dikalikan
rating.
Setelah mendapatkan hasil tabel EFAS dan IFAS, nilanya dimasukkan kedalam Matriks
Internal dan Matriks Eksternal, untuk dapat melihat strategi yang dapat diterapkan.
26
Total Skor Faktor Strategi Internal
4.0
KUAT
3.0
TINGGI
3.0
MENENGAH
2.0
LEMAH
RATA - RATA
2.0
1.0
II
III
PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
PENCIUTAN
IV
IV
STABILITAS
PERTUMBUHAN
PENCIUTAN
STABILITAS
RENDAH
1.0
VII
VIII
IX
PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
LIKUIDASI
II.
III.
Kolom pada matriks dipergunakan untuk data kekuatan bisnis perusahaan atau posisi
bersaing perusahaan melalui produk. Nilai posisi pada kolom terbagi tiga yaitu : kuat ,
rata rata, dan lemah.
27
Baris pada matriks digunakan untuk data kemenarikan produk di pasar industrinya
yang akan terbagi atas tiga tingkat kemenarikan yaitu : tinggi, biasa, dan rendah.
Sel sel matrik yang berbentuk akan diisi oleh macam macam strategi utama yang
akan
dipilih
untuk
dijadikan
strategi
yang
dianggap
paling
tepat
untuk
TINGGI
DAYA TARIK
MENENGAH
INDUSTRI
TINGGI
RATA RATA
LEMAH
1. PERTUMBUHAN
2. PERTUMBUHAN
3. PENGURANGAN
KONSENTRASI VIA
KONSENTRASI VIA
TURNAROUND
INTEGRASI
INTEGRASI
VERTIKAL
HORISONTAL
4. STABILITAS
5. TUMBUH
6. PENGURANGAN
ISTRIRAHAT HATI
KONSENTRASI VIA
CAPTIVE COMPANY
HATI
INTEGRASI
SELLING OUT
HORISONTAL
STABILITAS TIDAK
BERUBAH PROFIT
RENDAH
7. PETUMBUHAN
8. PERTUMBUHAN
9. PENGURANGAN
DIVERSIFIKASI
DIVERSIFIKASI
BANKRUPTCY
28
29
BAB 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Perkembangan Perusahaan
Perusahaan yang menjadi objek penelitian untuk skripsi ini adalah PT. XXXX XXXXX
yang berkedudukan di Jl. XXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXx XXXXXXXXx. Pada awalnya
perusahaan ini didirikan oleh Ibu XXXXX dan XXXXXX, namun pada tahun 2003 kepemilikan
saham PT. XXXX XXXXX dimiliki oleh Ibu. Aulia Sucipto Lays & Ibu Jap Foei Foei berdasarkan
akta nomor 19 tanggal 17 Februari 2003, yang dibuat dihadapan notaris Ny. Mutiara
Hartanto S.H yang berkedudukan di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor C.550. HT. 03. 02 Tahun
1998 Tanggal 23 November 1998. Dengan modal dasar Rp 12.500.000 yang terbagi dalam
125 saham.
Susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:
Aulia Singgih
124 saham
1 saham
125 saham
= Rp 12.400.000,= Rp
100.000,- (+)
= Rp 12.500.000,-
Sampai saat ini jumlah karyawan dan karyawati PT. XXXX XXXXX sebanyak 36 orang
yang terbagi ke dalam beberapa divisi. PT. XXXX XXXXX adalah perusahaan yang bergerak di
bidang sepatu dan sandal yang merupakan distributor sepatu dan sandal tunggal atau
dengan kata lain perusahaan ini tidak memiliki anak perusahaan. Untuk sistem penjualannya
dilakukan secara konsinyasi atau titip jual melalui counter-counter yang terdapat di pusat
perbelanjaan di Jakarta, Bandung, Medan dan Surabaya maupun membuka butik sepatu milik
sendiri. Label atau brand yang dipasarkan oleh perusahaan ini adalah Andre Valentino dan
Studio Nine.
Dengan berkembangnya dunia usaha dan teknologi dari tahun ke tahun, PT. XXXX
XXXXX juga mengalami perkembangan dan mulai menjajaki perluasan usaha kerjasama
dengan orang lain.
30
PT. XXXX XXXXX bergerak dalam bidang penjualan sepatu dan sandal. Adapun merk
atau brand yang diperjualbelikan adalah:
1.
Andre Valentino
Andre Valentino adalah sebuah brand sepatu yang merupakan lisensi dari Italy yang
sudah lama dikenal dengan modelnya yang sederhana (casual) tapi tetap mengikuti mode.
Produk ini dibagi menjadi 3 kategori yaitu:
1) Andre Valentino Mens Shoes
2) Andre Valentino Ladies Shoes
3) Andre Valentino Children
Dengan slogan Chic & Comfort brand ini memiliki cukup banyak pelanggan yang
tertarik untuk membeli, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya pelanggan yang
mengikuti program member yang diadakan olehPT. XXXX XXXXX, data yang diperoleh dariPT.
XXXX XXXXX tercatat ada 2.056 member. Banyak pelanggan yang tertarik untuk menjadi
member karena adanya kelebihan (privilege) dengan menjadi member akan mendapatkan
discount sebesar 10% setiap melakukan transaksi pembelanjaan di setiap BOUTIQUE Andre
Valentino.
BOUTIQUE Andre Valentino tersebut tersebar di beberapa daerah di Indonesia, tempat
yang dipergunakan untuk menjadi lokasi BOUTIQUE terbilang cukup strategis karena setiap
BOUTIQUE terletak di Kawasan Perbelanjaan (Mall) yang merupakan tempat yang paling
tepat untuk menjaring konsumen, serta memperluas pemasaran produk.
BOUTIQUE Andre Valentino terletak di:
Pondok Indah Mal II, South Skywalk, 1st Floor #S114, Jakarta
31
Penjualan produk Andre Valentino selain dilakukan melalui butik-butik yang ada,
produk ini juga dapat dipasarkan melalui kerjasama dengan beberapa Departement Stores
terkemuka, kerjasama dilakukan dengan pengunaan sistem pembagian margin (konsinyasi)
yang berbeda beda pada tiap Departement Stores. Departement Stores yang menjalin
kerjasama denganPT. XXXX XXXXX antara lain adalah:
Target Pasar yang dituju brand ini adalah kalangan menengah keatas dengan target
konsumen yang berumur antara 25 41 tahun. Harga produk ini untuk kategori mens wear
berkisar antara Rp 439.000 sampai dengan Rp1.250.000, untuk kategori ladies wear berkisar
antara Rp 329.000 sampai dengan Rp 729.000, sedangkan untuk kategori childrens wear
harganya berkisar antara Rp 199.000 sampai dengan Rp 499.000.
2.
Studio Nine
Produk Studio Nine adalah produk second line dari PT. XXXX XXXXX dimana target
pasar yag dituju berbeda dengan produk Andre Valentino. Target pasar produk ini adalah
konsumen menengah kebawah. Produk ini dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
1) Studio Nine Mens
2) Studio Nine Ladies
32
Dan dalam perkembangannya menurut Product Executive Studio Nine produk ini akan
segera meluncurkan kategori produk untuk anak anak (childrens wear). Harga yang
diberikan pada produk ini cenderung lebih murah dari produk Andre Valentino yaitu untuk
Studio Nine Men Shoes berkisar antara Rp 239.000 sampai dengan Rp 439.000, sedangkan
untuk Studio Nine Ladies Shoes harganya berkisar antara Rp 159.000 sampai dengan Rp
329.000, hal ini mungkin dilakukan oleh PT. XXXX XXXXX karena bahan yang dipergunakan
untuk produksi produk ini tidak merupakan kulit murni seperti yang dipergunakan oleh
produk Andre Valentino.
Membuat sebuah pemikiran dari suatu pendekatan yang positif dan membantu
kita untuk membangun relasi yang baik dengan customer dan tim; Menghargai
satu sama lain merupakan inti terpenting dari sebuah perilaku antara tim,
1)
2)
3)
4)
5)
33
Meskipun kondisi perusahaan pada saat itu sudah sangat buruk, tetapi perusahaan dapat
terus bertahan dalam mempertahankan tingkat penjualan, dengan cara peningkatan promosi dan
juga mengadakan perluasan pasar secara terus menerus, agar pangsa pasar yang dimiliki dapat
mengalami peningkatan, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan tingkat penjualan
PT. XXXX XXXXX.
Tingkat perolehan pendapatan PT. XXXX XXXXX mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun (dimulai dari tahun 2000 sampai dengan 2005), hal ini juga dibantu dengan adanya
perbaikan tingkat perekonomian di Indonesia.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT. XXXX XXXXX terus menerus melakukan
kegiatan kegiatan perluasan pasar, seperti pembukaan butik butik dan counter counter
sepatu di Jakarta dan juga di luar kota, seperti Pekanbaru, Medan, Balikpapan dan Malang.
Kegiatan promosi yang dijalankan oleh PT. XXXX XXXXX juga ditingkatkan, salah satunya dengan
memasang iklan di media media cetak, seperti koran dan majalah, serta radio. Dengan
dimulainya program membership bagi pelanggan, maka perusahaan juga telah melakukan cara
cara untuk mempertahankan pelanggan dengan mengirimkan kartu kartu undangan
pembukaan butik, kartu natal, kartu lebaran, dan juga kartu ucapan ulang tahun.
Perusahaan juga terus menerus melakukan peningkatan kualitas produk, dengan
meningkatkan quality control di pabriknya yaitu PT. SEPATU CEMERLANG KREASI yang terletak
di Tangerang. Produk produk yang dipasarkan juga mendapatkan garansi selama 1 bulan, dan
kemudahan untuk melakukan reparasi tanpa adanya batasan waktu pengunaan produk (biaya
reparasi yang dibebankan kepada pelanggan sangat minim, tergantung dari kerusakan produk).
Analisis lima kekuatan Porter merupakan metode yang sangat berguna dan bermanfaat
dalam meramalkan persaingan yang terjadi di pasar yang bergerak dalam suatu industri yang
sama, serta untuk kekuatan manakah yang paling mempengaruhi secara dominan. PT. XXXX
XXXXX tentunya harus dapat mempergunakan analisis lima kekuatan persaingan dalam industri
agar PT. XXXX XXXXX dapat melakukan antisipasi dan pengambilan keputusan yang paling tepat
dalam menjalankan bisnisnya.
34
Ancaman Pendatang
Baru
- PT. LINTAS TENGGARA
SEJAHTERA - Produk
Clarks dan Andrew
- PT. ZOELINDO ELITE
NUGRAHA - Produk Zoe
Kekuatan Tawar
Menawar Supplier
- PT. Sepatu
Cemerlang Kreasi
Persaingan
Dikalangan
Anggota Industri
- PT.PUTERA
KONSEPINDO - Produk
Hush Puppies
- PT. MAHKOTA
Produk Kickers dan Piere
Cardin
Ancaman Produk
Substitusi
Sesama Penjual
- Tidak ada produk
substitusi
Sumber : PT. XXXX XXXXX
Gambar 3.1 Tekanan Lima Kekuatan Persaingan dalam Industri
Skala Ekonomi
Pada dasarnya pendatang baru dalam suatu bisnis yang sudah cukup
ketat
35
karyawan dan biaya biaya lainnya. Sebaliknya pada perusahaan yang tengah berupaya
pada skala produksi yang terus diperbesar dan proses produksi yang harus selalu
diefisienkan sehingga harga per unit barang menjadi lebih rendah, hal ini disebabkan
karena perusahaan tersebut sudah mengalami balik modal.
Diferensiasi Produk
Untuk menciptakan suatu produk dibutuhkan suatu inovasi terhadap produk tersebut dan
pengalaman dalam membuatnya, agar produk tersebut dapat dipergunakan secara layak,
dan tidak mudah untuk ditiru serta memiliki ciri khas, hal ini tentunya mengakibatkan
tingginya tingkat biaya yang dibutuhkan. Kebanyakan pemain baru mengikuti atau
meniru produk-produk yang sudah ada tetapi dengan mengurangi kualitas dan mutu dari
produknya sehingga harga jual produknya lebih rendah.
Kecukupan Modal
Menjalankan suatu usaha tidaklah mudah karena memerlukan modal yang tidak kecil dan
saluran distribusi yang baik. Meskipun modal yang dikeluarkan cukup besar jumlahnya
tetapi modal tersebut dapat dengan mudah diperoleh kembali, hal ini disebabkan oleh
karena kita sebagai distributor hanya menyalurkan dan menjual produk tersebut ke
outlet-outlet dan counter-counter yang ada di kota-kota dan daerah-daerah yang
menjual produk tersebut. Oleh karena itu jika perusahaan pendatang baru ingin
membuat produk sendiri tidaklah mudah karena membutuhkan biaya yang cukup besar
untuk memproduksi barangnya yang mengakibatkan tingginya biaya modal yang
dibutuhkan.
36
faktor yang sangat penting dalam usaha untuk menembus pasar dan melakukan
perluasan jaringan distribusi.
2. Ancaman Produk Subtitusi (Threat of Subtitution Product)
Kenaikan harga jual produk menyebabkan timbulnya barang subtitusi atau barang
pengganti yang dapat mempengaruhi penjualan produk utama. Meskipun masih ada
konsumen yang membeli produk utama dengan kualitas yang lebih baik, tetapi tidak
menutup kemungkinan bahwa pangsa pasarnya dapat direbut karena adanya konsumen
yang membeli produk kelas dua yang kualitas produknya tidak sebaik produk utama. Hal
ini dapat mengakbiatkan perpindahan konsumen, sehingga loyalitas konsumen sulit
terjaga. PT. XXXX XXXXX bergerak dalam penjualan sepatu dan sandal yang tidak
memiliki produk substitusi untuk menggantikan produknya.
3. Kekuatan Tawar Menawar Supplier (The Bargaining Power of Suppliers)
PT. XXXX XXXXX mengutamakan kualitas dan mutu produk yang baik. Agar para
konsumennya tidak beralih ke produk perusahaan lain maka kualitas dan mutu produk
harus terjaga, oleh karena itu penawaran produk yang berkualitas rendah dapat
memberikan dampak negatif bagi perusahaan sehingga dapat mempengaruhi tingkat
penjualan perusahaan, yang pada akhirnya perusahaan tidak dapat bersaing dengan baik
didalam pasar industri yang ada. PT. XXXX XXXXX sebagai distributor tunggal pemegang
merek Andre Valentino dan Studio Nine tidak memiliki distributor, karena produknya
didistribusikan dan dipasarkan secara langsung oleh perusahaan melalui penjualan di
butik butik dan counter counter lainnya.
4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (The Bargaining Power of Customers)
Kekuatan tawar menawar pembeli memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
volume penjualan
perubahan mengingat jumlah populasi produk yang semakin tinggi. Untuk mengantisipasi
kendala itu maka PT. XXXX XXXXX terus menerus melakukan pemantauan terhadap
pengembangan
mutu dan
kualitas produk
yang
37
menyesuaikan produk-produk yang dijual terhadap daya tawar menawar konsumen. PT.
XXXX XXXXX memiliki konsumen yang cukup banyak, hal ini dapat terlihat dari jumlah
anggota yang sudah menjadi member untuk produk Andre Valentino, oleh karena itu PT.
XXXX XXXXX harus terus menjaga hubungan baik dengan para pelanggan agara
konsumen tetap mempergunakan produk-produk dari perusahaan.
5. Persaingan Diantara Sesama Penjual (The Jockeying Among Current Rivalry)
Pada dasarnya dalam setiap bisnis pasti terdapat persaingan, setiap perusahaan pasti
ingin mencapai posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan pesaingnya dalam bidang
yang sama. Sifat persaingan yang terjadi diantara para pebisnis tersebut berbeda
beda, dari persaingan yang halus sampai pada tingkat persaingan yang saling
menjatuhkan tergantung pada seberapa agresif perusahaan perusahaan melakukan
tindakan tindakan yang mengancam perolehan laba pesaingnya, serta seberapa
diperhatikannya etika dalam berbisnis oleh perusahaan perusahaan yang bersaing
dalam industri sejenis. Pesaing utama PT. XXXX XXXXX sekarang ini adalah produk Hush
Puppies dan Camel Active. Dalam rangka mempertahankan tingkat penjualannya, para
pelaku bisnis tersebut terus menerus melakukan promosi dan melakukan pengembangan
produk, serta tetap mempertahankan mutu dan kualitas produknya.
38
Struktur Organisasi PT. XXXX XXXXX
39
Adapun tugas dan wewenang dari setiap bagian dari struktur organisasi PT. XXXX
XXXXX adalah sebagai berikut:
1.
Director
Tugas dan wewenang Director adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Menyetujui
dan
menetapkan
program
kerja
dan
rencana
anggaran
perusahaan.
g.
h.
General Manager
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
40
3.
f.
g.
h.
Operation Manager
Tugas dan wewenangnya adalah :
4.
a.
b.
Driver
Tugas dan wewenangnya adalah :
5.
a.
b.
Customer Service
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.
b.
c.
6.
Controller
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.
7.
EDP Engineer
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.
Memasukkan semua data barang masuk dari supplier (SCK) dan barang retur
dari counter dan boutique.
b.
41
c.
karyawan.
8.
Warehouse Supervisor
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.
b.
9.
Mengecek semua barang yang akan masuk dan keluar dari gudang.
Product Executive
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.
b.
c.
Price).
d.
e.
b.
c.
Membuat stok list untuk menginformasikan barang yang dipesan itu ada atau
tidak berdasarkan surat pesanan.
42
11. Sales and Marketing Manager
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.
Merencanakan,
mengkoordinasi
dan
mengawasi
pelaksanaan
kegiatan
c.
b.
c.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Sales Division.
14. SPG/Counter Supervisor
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.
43
b.
c.
d.
e.
f.
15. SPG
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.
Menerima/meretur barang.
b.
Menjual barang.
c.
d.
b.
c.
d.
17. Accounting
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.
Membuat laporan keuangan (GL, P&L, Jurnal) per bulan per perusahaan.
b.
44
c.
18. Finance
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.
b.
c.
d.
19. Tax
Tugas dan wewenangnya adalah :
a.
Membuat laporan keuangan (GL, P&L, Jurnal) per bulan per perusahaan untuk
kepentingan perpajakan (tax).
b.
45
BAB 4
HASIL dan ANALISIS PENELITIAN
4.1 Hasil penelitian
Data yang diambil dari penulisan skripsi ini adalah data primer berupa data-data dari
perusahaan dengan berbagai personel yang terkait dalam perencanaan strategi bisnis
perusahaan dengan kuesioner. Untuk dapat mengetahui pangsa pasar yang sedang dihadapi
perusahaan saat ini dan lebih jauh mengenai bagaimana analisis terhadap strategi bisnis yang
akan dijalankan oleh PT. XXXX XXXXX. Maka kelompok kami akan menyajikan data-data yang
kami peroleh mengenai lingkungan perusahaan baik lingkungan internal maupun lingkungan
eksternal.
Dalam mengidentifikasikan lingkungan internal meliputi kekuatan dan kelemahan, dan
lingkungan eksternal yang meliputi peluang dan ancaman, dari PT. XXXX XXXXX
maka telah
dilakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini. Tujuan
dari pembagian kuesioner ini adalah untuk mendapatkan berbagai rincian mengenai faKtor
internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan perusahaan dan faktor eksternal yang meliputi
peluang dan ancaman bagi perusahaan. Jawaban dari kuesioner tersebut kemudian direkapitulasi
dengan rincian sebagai berikut:
46
Tabel 4.1 Rekapitulasi Faktor Kekuatan Internal PT. XXXX XXXXX
No
47
menunjang kegiatan operasionalnya PT. XXXX XXXXX sudah memiliki kendaraan sendiri untuk
melakukan pengiriman pesanan oleh tiap butik dan counter yang ada, sehingga pesanan dari
butik dan counter dapat cepat diantarkan.
48
4.1.2 Rekapitulasi Faktor Kelemahan Internal PT. XXXX XXXXX
Berikut ini hasil rekapitulasi terhadap faktor internal
kelemahan perusahaan:
49
3. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar Kota
Pengiriman Barang ke luar kota seperti Pekanbaru dan Balikpapan sering menghadapi
hambatan berupa keterlambatan waktu pengiriman, akibat dari lamanya pekerja di bagian
gudang dalam mempersiapkan produk baru yang sudah dipesan oleh counter dan butik di
luar kota. Sehingga hal ini sangat mempengaruhi penjualan dan kinerja perusahaan,
terutama ketiadaan produk-produk baru (New Arrival) tersebut yang
dapat menimbulkan
yang
pada
dasarnya
bertugas
mengawasi
kegiatan
operasional,
dapat
mengerjakan pekerjaan lain yang bukan merupakan bagian dari tanggung jawabnya.
50
4.1.3 Rekapitulasi Faktor Peluang Eksternal PT. XXXX XXXXX
Berikut ini hasil rekapitulasi terhadap faktor eksternal PT. XXXX XXXXX yaitu faktor
peluang perusahaan:
Tabel 4.3 Rekapitulasi Faktor Peluang Eksternal PT. XXXX XXXXX
No
strategis dan berpotensi untuk dapat dijadikan peluang bagi PT. XXXX XXXXX untuk memasarkan
produknya.
Jakarta
Bandung
Malang
Pekanbaru
Balikpapan
Medan
51
melakukan perubahan perubahan pada produknya, sehingga makin banyak konsumen yang
tertarik untuk membeli produk tersebut.
52
4.1.4 Rekapitulasi Faktor Ancaman Eksternal PT. XXXX XXXXX
Berikut ini hasil rekapitulasi terhadap faktor eksternal PT. XXXX XXXXX, yaitu
faktor
ancaman perusahaan:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Faktor Ancaman Eksternal PT. XXXX XXXXX
No
53
3. Situasi Politik Yang tidak Menentu
Situasi politik dalam negeri yang tidak menentu merupakan salah satu ancaman bagi
suatu perusahaan, tidak terkecuali pada PT. XXXX XXXXX. Karena dengan situasi politik yang
tidak menentu secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja dari perusahaan. Misalnya :
Situasi politik dalam negeri yang sering mengalami gejolak politik yang tidak stabil dapat
mempengaruhi pasar secara tidak langsung, yang mengakibatkan terganggunya kegiatan
ekonomi . Hal ini dapat mengakibatkan terhambatnya perusahaan untuk melakukan kegiatan
operasionalnya.
4.1.5 Hasil Kuesioner Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal PT. XXXX XXXXX
Untuk langkah selanjutnya dalam tahap pengumpulan data, yaitu dengan mengunakan
kuesioner pembobotan faktor internal dan faktor eksternal untuk menentukan bobot pada faktor
internal dan eksternal. Dari hasil bobot tersebut akan digunakan untuk mengukur kemungkinan
54
relative dengan metode perbandingan berpasangan. Berikut ini adalah hasil dari kuesioner
pembobotan internal perusahaan (Tabel 4.5) dan eksternal perusahaan (Tabel 4.6).
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Keterangan
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Harga produk yang relatif stabil
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Adanya layanan purna jual
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Lokasi perusahaan yang strategis
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Adanya brand image yang baik
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Kurangnya Disiplin Karyawan
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Produk yang memiliki kualitas yang baik
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Adanya layanan purna jual
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Lokasi perusahaan yang strategis
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Adanya brand image yang baik
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Kurangnya Disiplin Karyawan
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Harga produk yang relatif stabil
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Adanya layanan purna jual
B. Lokasi perusahaan yang strategis
A. Adanya layanan purna jual
B. Adanya brand image yang baik
A. Adanya layanan purna jual
B. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
Mana yang
lebih
berpengaruh
(A dan B)
Bobot
55
A. Adanya layanan purna jual
B. Kurangnya Disiplin Karyawan
A. Adanya layanan purna jual
22
B. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
A. Adanya layanan purna jual
23
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Adanya layanan purna jual
24
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Lokasi perusahaan yang strategis
25
B. Adanya brand image yang baik
A. Lokasi perusahaan yang strategis
26
B. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
A. Lokasi perusahaan yang strategis
27
B. Kurangnya Disiplin Karyawan
A. Lokasi perusahaan yang strategis
28
B. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
A. Lokasi perusahaan yang strategis
29
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Lokasi perusahaan yang strategis
30
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Adanya brand image yang baik
31
B. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
A. Adanya brand image yang baik
32
B. Kurangnya Disiplin Karyawan
A. Adanya brand image yang baik
33
B. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
A. Adanya brand image yang baik
34
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Adanya brand image yang baik
35
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
36
B. Kurangnya Disiplin Karyawan
A. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
37
B. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
A. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
38
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
39
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Kurangnya Disiplin Karyawan
40
B. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
A. Kurangnya Disiplin Karyawan
41
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Kurangnya Disiplin Karyawan
42
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
43
B. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
A. Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
44
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
A. Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
45
B. Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)
21
56
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Keterangan
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Peluang Untuk Melakukan Ekspor
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Banyaknya Pendatang Baru
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Situasi Politik Yang tidak Menentu
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Adanya Produk Peniru
A. Pangsa Pasar Yang Luas
B. Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Peluang Untuk Melakukan Ekspor
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Banyaknya Pendatang Baru
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Situasi Politik Yang tidak Menentu
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Adanya Produk Peniru
A. Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
B. Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
A. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
B. Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
A. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
B. Peluang Untuk Melakukan Ekspor
A. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
B. Banyaknya Pendatang Baru
A. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
B. Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
A. Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
B. Situasi Politik Yang tidak Menentu
Mana yang
lebih
berpengaruh
(A dan B)
Bobot
57
23
58
4.1.6 Hasil Kuesioner Penilaian Skor Faktor Internal dan Eksternal PT. XXXX XXXXX
Langkah ini merupakan langkah terakhir dari tahap pengumpulan data, tahap ini adalah
pemberian nilai skor terhadap faktor internal dan eksternal kepada perusahaan. Berikut ini adalah
hasil dari kuesioner pemberian nilai skor faktor internal (Tabel 4.7) dan faktor eksternal (Tabel
4.8).
Tabel 4.7 Hasil Kuesioner Penilaian Skor Faktor Internal PT. XXXX XXXXX
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sumber
Skor
4
4
4
4
4
2
1
2
2
1
Tabel 4.8 Hasil Kuesioner Penilaian Skor Faktor Eksternal PT. XXXX XXXXX
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sumber
Skor
4
4
3
3
4
2
1
1
1
2
59
4.1.7 Tahap I : Tahap Input Data PT. XXXX XXXXX
Setelah data data yang dibutuhkan terkumpul, tahap selanjutnya adalah menginput
data data tersebut ke dalam penentuan bobot dengan perbandingan berpasangan baik untuk
faktor internal maupun untuk faktor eksternal PT. XXXX XXXXX. Kemudian hasil hasil dari tabel
penentuan bobot tersebut dinormalisasi agar dapat diperoleh bobot akhir yang akan
dipergunakan dalam matriks IFAS dan matriks EFAS.
60
Tabel 4.9 Penentuan Bobot Dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Internal PT.
XXXX XXXXX
No
Perbandingan Berpasangan
S1
S2
S3
S4
S5
W1
W2
W3
W4
W5
1.0
0.3
0.3
0.3
0.3
3.0
3.0
1.0
1.0
0.5
3.0
0.3
3.0
1.0
1.0
1.0
3.0
0.3
3.0
2.0
1.0
1.0
0.3
0.3
3.0
0.3
0.3
3.0
1.0
3.0
0.3
3.0
3.0
3.0
0.3
1.0
2.0
3.0
0.3
2.0
3.0
1.0
0.5
1.0
3.0
3.0
2.0
3.0
3.0
2.0
0.3
3.0
3.0
2.0
1.0
1.0
1.0
2.0
0.3
0.5
19.8
14.6
11.2
18.8
16.2
14.4
Normalisasi bobot
61
S1
S2
S3
S4
S5
W1
W2
W3
W4
W5
Produk yang
memiliki kualitas
yang baik
Harga produk yang
relatif stabil
Adanya layanan
purna jual
Lokasi perusahaan
yang strategis
Adanya brand image
yang baik
Model Kurang
Mengikuti Trend
Pasar
Kurangnya Disiplin
Karyawan
Keterlambatan
Pengiriman Barang
Ke Luar kota
Pembagian Tugas
Kerja Yang Tidak
Teratur
Kerusakan Barang
Pada Saat
Pengiriman
TOTAL
0.05051
0.02055
0.02679
0.01596
0.01852
0.20833
0.03968
0.21739
0.15152
0.06849
0.08929
0.02660
0.18519
0.02083
0.02381
0.10870
0.15152
0.06849
0.08929
0.05319
0.18519
0.02083
0.23810
0.03261
0.15152
0.13699
0.08929
0.05319
0.01852
0.02083
0.03968
0.03261
0.15152
0.02055
0.02679
0.15957
0.06173
0.20833
0.02381
0.05435
0.01515
0.20548
0.26786
0.15957
0.01852
0.06944
0.07937
0.03261
0.10101
0.20548
0.02679
0.10638
0.18519
0.06944
0.07937
0.05435
0.02525
0.06849
0.26786
0.15957
0.12346
0.20833
0.15873
0.10870
0.15152
0.13699
0.02679
0.15957
0.18519
0.13889
0.07937
0.03261
0.05051
0.06849
0.08929
0.10638
0.01852
0.03472
0.23810
0.32609
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
Tabel 4.11 Penentuan Bobot Dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Eksternal PT.
XXXX XXXXX
O1
No
Perbandingan Berpasangan
Pangsa Pasar Yang Luas
O2
O3
O4
O5
1.0
2.0
0.3
0.3
0.3
0.5
0.5
1.0
2.0
0.3
0.3
0.3
3.0
0.5
1.0
0.3
1.0
0.3
3.0
3.0
3.0
1.0
3.0
0.3
3.0
3.0
1.0
0.3
1.0
0.3
62
T1
T2
T3
T4
T5
2.0
3.0
3.0
3.0
3.0
1.0
1.0
3.0
0.5
0.3
2.0
1.0
1.0
1.0
2.0
1.0
2.0
0.3
0.3
0.3
2.0
3.0
0.5
3.0
0.3
3.0
2.0
3.0
3.0
0.3
15.1
19.8
16.8
12.5
16.1
7.3
Normalisasi Bobot
O1
0.06623
0.10101
0.01786
0.02400
0.01863
0.06849
0.07634
0.08621
0.03311
0.05051
0.11905
0.02400
0.01863
0.04110
0.02290
0.08621
0.19868
0.02525
0.05952
0.02400
0.06211
0.04110
0.15267
0.04310
0.19868
0.15152
0.17857
0.08000
0.18634
0.04110
0.22901
0.08621
0.19868
0.15152
0.05952
0.02400
0.06211
0.04110
0.03817
0.04310
0.13245
0.15152
0.17857
0.24000
0.18634
0.13699
0.07634
0.25862
0.06623
0.15152
0.02976
0.02400
0.12422
0.13699
0.07634
0.02586
0.06623
0.05051
0.11905
0.08000
0.12422
0.04110
0.22901
0.08621
O2
O3
O4
O5
T1
T2
T3
Perkembangan Dunia
Mode Yang Pesat
Adanya Penawaran
Kerjasama Dengan
Perusahaan Lain
Munculnya Pusat
Pusat Perbelanjaan
baru
Peluang Untuk
Melakukan Ekspor
Banyaknya Pendatang
Baru
Adanya Kemungkinan
Perpindahan Sumber
Daya Manusia
Situasi Politik Yang
tidak Menentu
T4
Adanya Produk
Substitusi
0.01987
0.01515
0.11905
0.24000
0.03106
0.41096
0.07634
0.25862
T5
Keterlambatan
Pengiriman Produk
0.01987
0.15152
0.11905
0.24000
0.18634
0.04110
0.02290
0.02586
63
Dari Pabrik
TOTAL
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
64
4.1.8 Matriks IFAS (Internal Faktor Analysis Summary)
Didalam Matrik IFAS ini, data yang diperoleh adalah data yang berasal dari Tabel
normalisasi bobot faktor internal PT. XXXX XXXXX dan juga data yang diperoleh dari kuesioner
penilaian skor faktor internal PT. XXXX XXXXX.
Tabel 4.13 Matriks IFAS PT. XXXX XXXXX
No
S1
S2
S3
S4
S5
W1
W2
W3
W4
W5
Faktor Internal
Produk yang memiliki kualitas yang baik
Harga produk yang relatif stabil
Adanya layanan purna jual
Lokasi perusahaan yang strategis
Adanya brand image yang baik
Model Kurang Mengikuti Trend Pasar
Kurangnya Disiplin Karyawan
Keterlambatan Pengiriman Barang Ke Luar kota
Pembagian Tugas Kerja Yang Tidak Teratur
Kerusakan Barang Pada Saat Pengiriman
Total
Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)
No
S3
S5
S2
S1
W3
S4
W1
W4
W5
W2
B
0.07171
0.08093
0.11679
0.06140
0.10184
0.10791
0.09344
0.13818
0.10173
0.12608
1.00
S
4
4
4
4
4
2
1
2
2
1
B*S
0.46716
0.40736
0.32372
0.28684
0.27636
0.2456
0.21582
0.20346
0.12608
0.09344
2.64584
B*S
0.28684
0.32372
0.46716
0.24560
0.40736
0.21582
0.09344
0.27636
0.20346
0.12608
2.64584
65
4.1.9 Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Didalam matrik EFAS ini, data yang diperoleh adalah data yang berasal dari tabel
normalisasi bobot faktor eksternal PT. XXXX XXXXX dan juga data yang diperoleh dari kuesioner
penilaian faktor eksternal PT. XXXX XXXXX.
Tabel 4.14 Matriks EFAS PT. XXXX XXXXX
No
O1
O2
O3
O4
O5
T1
T2
T3
T4
T5
Faktor Eksternal
Pangsa Pasar Yang Luas
Perkembangan Dunia Mode Yang Pesat
Adanya Penawaran Kerjasama Dengan Perusahaan Lain
Munculnya Pusat Pusat Perbelanjaan baru
Peluang Untuk Melakukan Ekspor
Banyaknya Pendatang Baru
Adanya Kemungkinan Perpindahan Sumber Daya Manusia
Situasi Politik Yang tidak Menentu
Adanya Produk Peniru
Keterlambatan Pengiriman Produk Dari Pabrik
Total
Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)
No
O4
O1
O5
T1
O2
O3
T5
T4
T3
T2
B
0.08876
0.06692
0.06779
0.11943
0.08064
0.15589
0.08928
0.09944
0.14289
0.08897
1.00
S
4
4
3
3
4
2
1
1
1
2
B*S
0.35829
0.35504
0.32256
0.31178
0.26768
0.20337
0.17794
0.14289
0.09944
0.08928
2.32827
B*S
0.35504
0.26768
0.20337
0.35829
0.32256
0.31178
0.08928
0.09944
0.14289
0.17794
2.32827
66
4.1.10 Tahap II : Tahap Pencocokan Data PT. XXXX XXXXX
Dalam tahap pencocokan ini, digunakan dua metode, yaitu: matriks internal eksternal
dan diagram matriks SWOT. Hal ini dilakukan agar diperoleh strategi yang benar-benar tepat
untuk dijalankan oleh PT. XXXX XXXXX.
Hasil Matrik Internal Eksternal (IE)
Tabel 4.15 Hasil Matrik Internal Eksternal (IE)
Kekuatan Internal Bisnis
KUAT
RATA - RATA
(3.0-4.0)
(2.0-2.99)
4.0
3.0
I. GROWTH
TINGGI
(3.0-4.0)
Konsentrasi
3.0
SEDANG
(1.0-1.99)
2.0
II. GROWTH
melalui
Konsentrasi
melalui
Integrasi Horisontal
IV. STABILITY
V. GROWTH
(2.0-2.99)
Konsentrasi
melalui
STABILITY
(1.0-1.99)
1.0
Captive Company
Atau Divestment
perubahan
profit strategi
2.0
RENDAH
ada
Turnaround
IV.RETRENCHMENT
Integrasi Horisontal
Tak
1.0
III. GROWTH
Integrasi Vertikal
Hati-hati
LEMAH
VII. GROWTH
VIII. GROWTH
IX.RETRENCHMENT
Difersifikasi konsentrik
Difersifikasi
Bangkrut
Konglomerat
Likuidasi
atau
67
Berdasarkan hasil dari tabel Matrik IFAS (tabel 4.13) dan tabel Matrik EFAS (tabel 4.14),
diketahui bahwa nilai IFASnya adalah 2,64854 dan nilai EFASnya adalah 2,32827. dengan
demikian PT. XXXX XXXXX berada pada sel nomor 5, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan
mengalami suatu masa pertumbuhan. Dengan demikian dapat diketahui strategi yang sebaiknya
dijalankan adalah strategi pertumbuhan melalui Integrasi Horisontal. Strategi pertumbuhan
melalui Integrasi Horisontal adalah suatu kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara
membangun di lokasi lain, dan meningkatkan jenis produk serta jasa.
Karena perusahaan berada dalam daya tarik industri sedang, strategi yang diterapkan
adalah konsolidasi. Tujuannya relatif lebih difensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan
kehilangan profit. Perusahaan yang berada di sel ini dapat memperluas pasar, fasilitas produksi,
dan teknologi melalui pengembangan internal dan eksternal perusahaan.
BERBAGAI PELUANG
KELEMAHAN
INTERNAL
3. MENDUKUNG STRATEGI
1. MENDUKUNG STRATEGI
TURNAROUND
AGRESIF
4. MENDUKUNG STRATEGI
2. MENDUKUNG STRATEGI
DEFENSIF
DIVERSIFIKASI
KEKUATAN
INTERNAL
BERBAGAI ANCAMAN
Sumber : Hasil Kuesioner PT. XXXX XXXXX (2005)
Berdasarkan hasil dari tabel matrik IFAS (tabel 4.13) dan tabel Matrik EFAS (tabel 4.14),
diketahui bahwa nilai IFAS nya 2,64584 dan nilai EFAS nya 2,32827 dan juga berdasarkan
perhitungan dari jumlah nilai kekuatan (S) setelah dikali dengan skor lebih besar daripada jumlah
nilai kelemahan (W) setelah dikali dengan skor, yang berarti perusahaan mempunyai kekuatan
dari segi internalnya. Begitu pula dengan jumlah nilai peluang (O) setelah dikali dengan nilai skor
68
yang lebih besar daripada jumlah nilai ancaman (T) setelah dikali dengan skor, yang berarti
perusahaan mempunyai banyak peluang. Dengan demikian, PT. XXXX XXXXX berada pada
kuadran ke-1 (satu), yaitu suatu keadaan dimana PT. XXXX XXXXX memiliki kekuatan dari segi
internal dan juga mempunyai banyak peluang. Oleh karena itu, PT. XXXX XXXXX harus
menggunakan serta memanfaatkan kekuatan internalnya secara maksimal dan memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi yang tepat adalah dengan menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang yang besar yaitu dengan strategi agresif.
69
4.1.12 Hasil Matrik SWOT
Tabel 4.16 Hasil Matrik SWOT
IFAS
STRENGHTS (S)
WEAKNESSES (W)
keluar kota.
baik
pasar.
W4 Pembagian tugas kerja yang tidak
yang baik
teratur.
EFAS
OPORTUNITIES (O)
O4 Munculnya pusat-pusat
STRATEGI SO
perbelanjaan baru.
STRATEGI WO
Mempertahankan
meningkatkan
kualitas
dari
brand
image
produk
ekspor.
dengan
dan
untuk
jaringan
dalam
kinerja
perusahaan
Menambah
penjualan
meningkatkan
karyawan
tempat-tempat
dan
W1, O3)
memperluas
penjualan
melalui
STRATEGI ST
T5 keterlambatan pengiriman
produk dari pabrik.
T4 Adanya produk peniru.
T3 Situasi politik yang tidak
menentu.
T2 Adanya kemungkinan
STRATEGI WT
W2, T2)
70
4.2 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di PT. XXXX XXXXX maka penulis
mendapatkan hasil penelitian berupa berikut:
Tabel 4.17 Faktor Kekuatan PT. XXXX XXXXX
No
S3
S5
S2
S1
S4
Total
0.46716
0.40736
0.32372
0.28684
0.2456
Total
0.27636
0.21582
0.20346
0.12608
0.09344
Total
0.35829
0.35504
0.32256
0.26768
0.20337
B*S
0.31178
0.17794
0.14289
0.09944
0.08928
Berdasarkan diagram SWOT maka dapat diketahui bahwa PT. XXXX XXXXX sedang
menjalankan strategi
menggunakan kekuatan dan peluang yang dimiliki untuk menjalankan usahanya. Dengan
71
demikian PT. XXXX XXXXX sebaiknya berkonsentrasi untuk melakukan inovasi produk,
mempertahankan kualitas produk dan harga yang stabil serta memperluas jaringan pemasaran
perusahaan dan memanfaatkan fasilitas perusahaan yang ada dengan baik.
Untuk meningkatkan kualitas produk dan melakukan inovasi produk, PT. XXXX XXXXX dapat
melakukan hal hal sebagai berikut:
1. Perusahaan harus selalu dapat membuat inovasi terbaru dan juga model yang lebih
menarik sehingga membuat konsumen bangga untuk menggunakan produk tersebut.
2. Perusahaan harus dapat mengantisipasi perkembangan pasar yang semakin bersaing
dengan hadirnya pesaing dan pendatang baru.
3. Perusahaan harus berkerja keras agar dapat menjaga kualitas dari produk yang ada
untuk memenuhi standar baku perusahaan.
4. Perusahaan harus dapat mempertahankan harga jual produknya yang lebih stabil
sehingga dapat berpengaruh dengan kehadiran produk-produk lokal yang sejenis.
72
Perbandingan strategi yang telah dijalankan PT. XXXX XXXXX dengan strategi yang telah
diperoleh berdasarkan perhitungan skripsi penulis di PT. XXXX XXXXX :
Strategi yang dijalankan PT. XXXX XXXXX adalah strategi pertumbuhan dengan
integrasi horizontal dengan membuat cabang-cabang butik serta outlet-outlet
penjualan diberbagai kota dan daerah.
Kesimpulannya : Strategi yang dijalankan PT. XXXX XXXXX sudah relevan dengan
strategi yang diperoleh penulis berdasarkan landasan teori dan perhitungan
skripsi penulis.
73
BAB 5
SIMPULAN dan SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan analisa dari bab sebelumnya maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
Kekuatan (Strenghts) pada PT. XXXX XXXXX adalah berupa: produk yang memiliki
kualitas yang baik, harga produk yang relatif stabil, adanya layanan purna jual, lokasi
perusahaan yang strategis, dan adanya brand image yang baik.
Sehingga dengan
adanya brand image dan harga produk yang relatif stabil serta ditunjang dengan kualitas
produk maka akan mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam meningkatkan
kekuatan perusahaan.
Peluang (Opportunities) pada PT. XXXX XXXXX adalah berupa : pangsa pasar yang luas,
perkembangan dunia mode yang pesat, adanya penawaran kerjasama dengan
perusahaan lain, munculnya pusat-pusat perbelanjaan baru, dan peluang untuk
melakukan ekspor. Berdasarkan peluang-peluang yang ada di atas perusahaan dapat
memasarkan produknya lebih luas kepada konsumen.
Berdasarkan IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS (External Factor Analysis
Summary) diketahui bahwa nilai IFAS nya 2,64584 dan nilai EFAS nya 2,32827. maka
strategi yang tepat yang dapat direkomendasikan untuk PT. XXXX XXXXX adalah
Integrasi Horisontal yaitu memperluas perusahaan dengan cara membangun butik-butik
dan outlet-outlet baru di kota-kota dan daerah-daerah.
Berdasarkan hasil dari diagram SWOT yang ada dalam Bab 4 PT. XXXX XXXXX berada
pada kuadran ke 1, dimana memiliki kekuatan dari segi internal dan mempunyai banyak
peluang, sehingga strategi yang tepat adalah dengan mengunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang yang lebih besar yaitu dengan strategi agresif.
Berdasarkan hasil matrik SWOT dapat diketahui bahwa PT. XXXX XXXXX sebaiknya
mengunakan strategi SO yaitu strategi yang mengunakan kekuatan untuk memanfaatkan
74
peluang. Hasil dari matrik SWOT yang didapat berupa mempertahankan dan
meningkatkan kualitas produk dengan brand image yang baik serta menambah pusatpusat penjualan produk yang baru dan memperluas jaringan penjualan melalui ekspor.
5.2 Saran
Setelah penulis melakukan analisis-analisis yang dilakukan di PT. XXXX XXXXX adapun saransaran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut:
Strategi yang dapat diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy). Ini merupakan situasi yang
menguntungkan perusahaan tersebut untuk memilih peluang yang ada dengan melihat
kekuatan perusahaan tersebut sehingga peluang dapat dimanfaatkan secara benar dan
tepat oleh perusahaan.
Berdasarkan peluang yang ada dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, PT. XXXX
XXXXX perlu memperluas pangsa pasarnya ke berbagai daerah yang mempunyai pangsa
pasar yang potensial untuk mengembangkan jaringan penjualan serta mengembangkan
produk-produknya dalam mengikuti perkembangan mode agar penjualan dapat lebih
ditingkatkan.
Perusahaan harus terus menjaga hubungan baik yang sudah terjadi dengan membermember yang ada untuk dapat menjaga citra yang baik dimata konsumen, sehingga
perusahaan dapat mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada.
Perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan mode yang ada agar produk-produk
yang ada tidak ketinggalan jaman, dan perusahaan harus sering mengeluarkan koleksikoleksi produk terbaru ke butik-butik dan outlet-outlet yang ada.
75
Perusahaan
harus
dapat
meminimalisir
kelemahan-kelemahan
yang
ada
dalam
perusahaan agar dapat bersaing di dalam pasar serta harus terus melakukan inovasiinovasi agar tidak terancam oleh pesaing-pesaing yang lain.
5.3. Keterbatasan Skripsi
Dalam penulisan skripsi ini penulis menemui adanya keterbatasan keterbatasan dalam
melakukan pengumpulan data.
Keterbatasan keterbatasan itu berupa :
Keterbatasan dalam mengumpulkan data yaitu karena data data yang diperoleh dari
perusahaan tidak semuanya dapat dipublikasikan dan dilampirkan sebagai informasi
kepada pembaca.
Keterbatasan referensi buku buku yang ada, karena stok buku terbitan tahun 2000
keatas terbatas.
76
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. (2004). Manajemen Strategis : Konsep. Seventh Edition. PT. Intan Sejati Klaten,
Indonesia
Hariadi, Bambang. (2003). Strategi Manajemen. BanyuMedia Publishing, Jakarta.
Hisrich, Robert D. William P Peter. (2000). Entrepreneurship. Fourth Edition. Mc Graw Hill
Companies, Singapore.
Madura, Jeff. (2001). PengantarBisnis. Edisi Pertama. Salemba Empat, Jakarta.
Rangkuti, Fredy. (2000). Analisis dan Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, Indonesia.
Robinson and Pearce. (2000). Strategic Management: Formulation, Implementation and Control.
Seventh Edition. Mc Graw Hill Higher Education, Singapore.
Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta, Bandung, Indonesia.
Supranto, J. (2003). Statistik Teori dan Aplikasi. Erlangga, Jakarta.
Suryana. (2000). Kewirausahaan. PT. Salemba Empat, Jakarta.
Tjiptono, Fandy. (2001). Strategi Bisnis, Andi Offset, Jakarta.
Triandaru, Sigit. (2001). Ekonomi Mikro: Pendekatan Kontemporer. PT. Salemba Empat, Jakarta.
Tunggal, Amin Widjaja. (2004). Manajemen Strategik. Edisi Pertama. Harvarindo, Jakarta.
Umar, Husein. (2002). Strategic Management In Action. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
Indonesia.
Umar, Husein. (2003). Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen. Cetakan Ketiga. PT. SUN,
Jakarta.