Você está na página 1de 3

Analisis dan Komentar

Kondisi masyarakat di abad 21 ini, cenderung dinamis. Kedinamisan masyarakat,


dapat dilihat dengan adanya perubahan sosial dengan cepat. Soerjono Soekanto,
menjabarkan perubahan-perubahan social sebagai segala perubahan pada
lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi
sistem sosialnya, termasuk di dalam nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola
perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat, (....., hlm....). Dari
pendapatnya, dapat kami pahami, perubahan sosial meliputi perubahan lembaga
masyarakat yang mempengaruhi keseluruhan sistem sosial masyarakat.
menurut emile Durkheim, hukum merupakan refleksi dari solidaritas sosial dalam
masyarakat, terdapat dua macam solidaritas yaitu yang bersifat mekanis
(mechanical solidarity) terdapat pada masyarakat yang sederhana dan homogen
(dimana ikatan dari warganya didasarkan hubungan-hubungan pribadi serta
tujuan yang sama), kemudian yang bersifat organis (organic solidarity) terdapat
pada masyarakat yang heterogen (terdapat pembagian kerja yang kompleks)

((ngejelasin analisis persamaan pendapat para ahli tentang hukum dan


perubahan sosial, mendukung dan tidaknya)).

dari ketiga teori tersebut, maka hukum lebih merupakan akibat daripada faktor penyebab
terjadinya perubahan-perubahan sosial.
Dapat disimpulkan walau tidak terperinci teori dari uraiannya bahwa hukum mempunyai
hubungan timbal-balik dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya di dalam
masyarakat.
Batas-Batas Pengaturan Hukum
Sebagaimana telah kita ketahui pada materi sebelumnya, salah satu pendekatan
hukum ialah terhadap keadaan sosial masyarakat (sosiologis). Pengertian hukum
menurut pandangan ahli sosiologi hukum,
Pendekatan sosiologi murni pada hukum harus melibatkan bukannya penilaian
politik hukum, tetapi lebih-lebih suatu analisis ilmiah tentang kehidupan hukum
sebagai suatu sistem perilaku. Sumbangan bernilai dari usaha tersebut
merupakan suatu teori umum tentang hukum, suatu teori yang dapat
meramalkan dan menjelaskan setiap kejadian perilaku hukum. Karena teori
umum semacam itu sulit sekali diperoleh, maka usaha-usaha untuk mencapainya
merupakan perhatian umum dalam sosioogi hukum. (hlm 27) hukum terdiri dari
perbuatan-perbuatan yang dapat diamati bukannya terdiri dari perbuatanperbuatan yang dapat diamati, bukannya terdiri dari peraturan-peraturan
sebagaimana konsep peraturan atau norma yang digunakan baik dalam literatur
jurispuensi maupun dalam hukum sehari-hari. (hlm 33) Batas-batas sosiologi
Hukum, Donald Black bukunya Hukum, Politik dan Perubahan Sosial (Mulyana W

Kusumah dan Paul S Baut, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta
1998)

Lembaga kemasyarakatan sendiri dapat berupa peraturan, larangan, yang


meliputi hukum adat, agama dan hukum positif secara keseluruhan. Perubahan
lembaga kemasyarakatan turut mempengaruhi sitem sosial masyarakat.
Misalnya, adanya Undang-Undang ITE sebagai adanya perkembangan teknologi.
Meskipun peraturan perundangan tersebut timbul sebagai respon terhadap
perkembangan teknologi dan zaman di masyarakat, namun masyarakat tetap
saja harus bertindak merunut pada peraturan perundangan tersebut. Hal ini
menimbulkan adanya batasan terhadap hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan
masyarakat dalam lingkungan sosialnya.

Você também pode gostar