Você está na página 1de 2

HIJAB

KITA sebagai kaum muslimin,


terutama wanita muslimah wajib
menggunakan hijab. Namun yang
sering kita tanyakan ialah. Tahukah
kalian arti hijab yang sesungguhnya
itu seperti apa?
Jilbab menjadi ketentuan dalam
islam,dijadikan syariat untuk wanita
menutup aurat. jilbab memiliki
makna sebuah kepatuhan dan
ketaatan akan perintah Allah SWT. di
sisi lain jilbab memiliki banyak
manfaat,yakni menjaga dari
pandangan yang melecehkan. dan
agar kita lebih dikenali sebagai
serang wanita muslimah.banyak
orang berpikir jilbab adalah
kebudayaan orang arab,padahal
jilbab adalah syariat yang tertera
dalam Alquran.
Apa yang menjadi pesan dalam tiap
perkataan dan aktivitas serta apa
yang dikenakan oleh muslimah
dalam berbagai komunitas hijab
tersebut telah dengan gamblang
tersampaikan. Bahwa hijab
bermakna telah menutup aurat, dari
ujung rambut sampai ujung kaki.
Para disainer dalam berbagai
peragaan busana muslim pun
menegaskan hal tersebut.
Namun jika dicermati, apakah makna
hijab yang ingin disampaikan oleh
kebanyakan disainer muslim masa
kini dengan berbagai komunitas
hijab sebagai icon telah mewakili
makna hijab yang sesuai dengan Al
Quran dan Sunnah?
Al Hijab berasal dari kata hajaban
yang artinya menutupi, dengan kata
lain al hijab adalah benda yang
menutupi sesuatu. Dalam kitab Al
Tarifat dijelaskan bahwa Al Hijab

adalah segala sesuatu yang


terhalang dari pencarian kita, dalam
arti bahasa berarti manu yaitu
mencegah, contohnya mencegah diri
kita dari penglihatan orang lain.
Dari berbagai pengertian di atas
maka dapat disimpulkan seperti apa
yang dikatakan oleh Al-Zabidy dalam
kitabnya Taj al-Urus, bahwa yang
dimaksud dengan al-Hijab adalah
segala sesuatu yang menghalangi
antara kedua belah pihak. Artinya
ada sebuah benda yang
menghalangi penglihatan kita
terhadap orang lain, contohnya,
ketika ada dua orang sedang
berbicara, tetapi di tengah-tengah
mereka terdapat tembok yang besar,
sehingga dengan adanya tembok
yang besar itu mengakibatkan kedua
orang tersebut tidak melihat satu
sama lain. Nahtembok inilah yang
dinamakan al-Hijab.
Dalam Al-Quran pun disebutkan
tentang al-Hijab ini, walaupun satu
ayat, tetapi bermakna sangat dalam
sekali terhadap definisi al-Hijab itu
sendiri, sehingga ayat ini diberi
nama dengan Ayat Hijab.
Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu memasuki rumahrumah Nabi kecuali bila kamu
diizinkan untuk Makan dengan tidak
menunggu-nunggu waktu masak
(makanannya), tetapi jika kamu
diundang Maka masuklah, dan bila
kamu selesai makan, keluarlah kamu
tanpa asyik memperpanjang
percakapan. Sesungguhnya yang
demikian itu akan mengganggu Nabi
lalu Nabi malu kepadamu (untuk
menyuruh kamu keluar), dan Allah
tidak malu (menerangkan) yang
benar. Apabila kamu meminta
sesuatu (keperluan) kepada mereka

(isteri- isteri Nabi), Maka mintalah


dari belakang tabir. cara yang
demikian itu lebih suci bagi hatimu
dan hati mereka. dan tidak boleh
kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan
tidak (pula) mengawini isteriisterinya selama-lamanya sesudah ia

wafat. Sesungguhnya perbuatan itu


adalah Amat besar (dosanya) di sisi
Allah, (QS.Al Ahzab:53). []
Sumber: Hukum-hukum Wanita
dalam Fiqih Islam/Karya: Dr. Ahmad
Al-Haji Al-Kurdi /Penerbit: Dina Utama
Semarang

Você também pode gostar