Você está na página 1de 2

Apa itu masalah?

Masalah memiliki banyak makna tergantung bagaimana cara kita melihatnya. Ada yang
mengatakan hidup adalah masalah. Ilustrasi yang biasa dipakai untuk yang mengatakan
hidup adalah masalah, yakni hidup itu ibarat ikan dan masalah itu ibarat air. Ikan tanpa air
akan mati. Kalau tak ingin punya masalah ya keluar dari air, alias mati. Adapula yang
mengartikan masalah adalah selisih antara harapan dan realita. Semakin besar selisihnya
maka semakin besar masalah yang dihadapi. Pendapat kedua sejatinya mengatakan bahwa
kalau tak ingin punya masalah, hanya ada satu kuncinya yaitu, jangan punya harapan.
Sanggupkah hidup tanpa harapan? Ada juga yang mengartikan masalah adalah antitesa
dari bahagia. Namun tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa masalah adalah
kebahagian. Masalah bisa juga dianggap sebagai sesuatu yang sangat setia daripada
siapapun dan apapun, ia akan ada saat kamu menginginkan dan tidak menginginkannya.
Semua tergantung sudut pandang. Semua itu pilihan. Akan ada banyak pilihan, tidak
memilih pun adalah pilihan.
Kenapa muncul masalah?
Biang kerok yang menimbulkan masalah adalah ketidakpastian hidup. Kita tidak benarbenar tahu apa yang terjadi dimasa mendatang. Secanggih apapun metode peramalan yang
digunakan selalu saja ada komponen error (ketidakpastian) dalam metode tersebut.
Komponen error ini akan semakin besar apabila informasi yang diperoleh semakin kecil.
Kehadiran agama memberi nuansa lain dalam memandang hidup. Agama menawarkan janji
sehingga seolah-olah hidup menjadi suatu kepastian bila mengikuti resep-resep yang
ditawarkannya. Itulah sebabnya dalam agama selalu diperkenalkan konsep doa. Hakikat
doa adalah untuk menetralisir ketidakpastian hidup. Bagi mereka yang mempercayainya
maka sebesar apapun masalahnya itu bukan menjadi masalah. Bagi mereka yang ragu atau
sama sekali tidak percaya, maka mereka akan memandang hidup sebagaimana adanya,
dan bertahan hidup melalui berbagai kekuatan. Kekuatan yang paling kuat adalah informasi.
Masalah memiliki kelas, masalah yang dihadapi seorang kepala rumah tangga akan
berbeda dengan masalah yang dihadapi oleh seroang kepala negara. Tidak semua orang
dapat merasakan dan mengalami masalah seorang kepala negara. Siapa yang tak ingin
menjadi kepala negara bila ia diberi kecerdasan yang luar biasa dan akses yang luas untuk
menjadi kepala negara? Ada yang berkata orang besar adalah orang yang memiliki masalah
yang besar, yaitu tanggungjawab besar.

Dampak dari adanya masalah?

Masalah memberi dampak yang berbeda pada setiap manusia. Perbedaan itu terjadi karena
manusia berbeda dalam memahami apa itu masalah dan juga berbeda dalam menghadapi
masalah. Bila masalah menjadi suatu sosok yang mengerikan maka hidup akan dihantui
oleh sesuatu yang mengerikan. Bila masalah itu dianggap sebagai jalan untuk mencapai
kebahagian, maka manusia akan berusaha mengenali masalah tersebut dan menyelesaikan
kemudian menemukan hikmah-hikmah dibalik semua masalah yang datang.
Bagaimana menyikapi masalah?
Tak kenal maka tak sayang. Jadi kenali apa masalah yang sedang dihadapi. Kalau sudah
kenal

masuk

kelangkah

selanjutnya,

yaitu

menentukan

metode

penyelesaiannya.

Metodenya tentu banyak bisa melalui pendekatan sains, agama, ataupun filsafat, dan
lainnya, atau kombinasi dari beberapa metode, kemudian evaluasi hasil tes tersebut. Kalau
masalah terselesaikan, maka selalu ada bonus untuk manusia, selanjutnya manusia
dihadapkan pada level masalah yang lebih tinggi, kenali lagi masalah tersebut dan
seterusnya.

Você também pode gostar