Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
VOLUME37,NO.1,JUNI2010:5064
PencegahandanPenangananPerilakuAgresifRemaja
MelaluiPengelolaanAmarah
(AngerManagement)
LaelaSiddiqah1
FakultasPsikologi
UniversitasGadjahMada
Abstract
This study examined the effectivity of the anger management program for reducing
aggressioninrisksadolescents.Throughthecognitivebehavioralapproach,theprogramwas
designedtoprocessthecognitive,affective,andbehavioraspectstogetherformanaginganger
andfacingtheprovocativesituationwithoutaggression.Fourteenparticipantsinexperimental
groupfollowingeigthsessionsofangermanagementprogramin4weeks,and14participants
incontrolgroupdonotobtainanytreatment.Themeasurementofaggressiontobeheldbefore
theprogramstartandaweekaftertheprogramend.WiththeAnavaMixedDesign,theresult
show that the anger management program have a significant effect in the changes of the
participants aggression [F(1,22)=6.300, p<0.05, 2=0.06]. The changes of aggression in
experimentalgroupprovethattheangermanagementprogramhaspracticalmeaningfulland
usefulforreducetheaggressioninyouth.Intheotherhand,thehigheraggressionatposttest
incontrolgroupprovethattheaggressionwillbeincreasediftherewasnotreatmentforthe
adolescents with the highrate of anger. Future studies with larger samples may be able to
detectthesignificantcontributionsoftheangermanagementprogramforreducingaggressive
behaviorinyouth.
Keywords:aggressivebehavior,anger,angermanagement,youth
50
PENCEGAHANDANPENANGANANPERILAKUAGRESIFREMAJA
SIDDIQAH
Ruminative
Attention
Situasi
Provokatif
Interpretasi
Otomatis
Interpretasi
permusuhan
Re
kr
ui
Pe
tm
ni
en
la i
t
an
ul
an
g
Keterangan:
:prosesyangdapatmeningkatkan
amarah&agresi
:prosesyangdapatmenurunkan
amarah&agresi
Me
m
pe
rk
ua
t
Memunculkan
Self-Distraction
n
Me
ap
gk
an
Upaya
Menekan
Pengendalian
Diri
Amarah
Perilaku
Agresif
ProgramPengelolaan
Amarah
Gambar1.Kerangkapikirpenelitianberdasarteoriintegrasikognitiftentangtraitanger(Wilkowski
&Robinson,2008.DalamPersonalityandSocialPsychologyReview,Vol.12No.1hlm.14).
52
JURNALPSIKOLOGI
PENCEGAHANDANPENANGANANPERILAKUAGRESIFREMAJA
Metode
Partisipan
Partisipan adalah 28 remaja lakilaki,
pelajar kelas XI dari 2 Sekolah Menengah
Atas di wilayah kota Yogyakarta, dengan
rerata usia 16 tahun, yang terpilih melalui
seleksi berdasarkan skor tingkat amarah,
sertadirekomendasikangurusebagaisiswa
berisiko.
DesainPenelitian
Desain yang dipakai dalam penelitian
ini adalah the untreated control group design
with pretest and posttest (Cook & Campbell,
1979), yaitu bagian dari desain eksperimen
dua kelompok (between subject design) yang
dirancang dengan membagi subjek tanpa
penugasansecararandomkedalamkelom
pok eksperimen, yaitu yang menerima
manipulasi eksperimental dan ke dalam
kelompok kontrol, yaitu kelompok yang
beradadalamkondisikontrolyangdiguna
kan untuk menentukan nilai dari variabel
tergantungtanpamanipulasieksperimental
darivariabelbebas.
Perlakuan
Perlakuan berupa program pengelola
an amarah Stay Cool diberikan selama 4
minggu sebanyak delapan sesi, meliputi
pengenalanterhadapemosimarah,menge
nali tandatanda amarah dan pemicu ama
rah, menggunakan teknikteknik mereda
kan amarah, dan mencari alternatif solusi
pemecahan masalah. Setiap pertemuan
berlangsungselama4560menit.Pendekat
an kelompok digunakan dengan pertim
53
SIDDIQAH
Pengantardan
Perkenalan
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
Pembukaan
Kontrakbelajar
Aturankelompok
Latihan1:Kenali Pemahamantentang
Amarahmu!
amarah
Mengenalitanda
tandaamarah
Latihanpernafasan&
hitungmundur
Latihan2:
Mengenalipemicu
PemicuAmarah amarah
(Triggers)
Latihanrelaksasiotot
Latihan3:What Mengenaliberbagai
HaveIDone?
macamekspresi
marahyangimpulsif
&destruktif
Latihanselftalk
Latihan4:
Evaluasilatihandiri
EvaluasiDiri
Latihan
Latihan5:
Konsekuensiperilaku
ThinkingAhead Alternatifsolusi
Latihan6:Review Modifikasisituasi
Latihan
CloseandReward Kontrakpribadi
Penguatan&apresiasi
PENCEGAHANDANPENANGANANPERILAKUAGRESIFREMAJA
SIDDIQAH
Hasil
Dari data deskriptif rerata skor peri
lakuagresifkeduakelompok(lihatTabel4)
diketahui bahwa rerata skor perilaku
agresifKEsaatpretestlebihbesardaripada
KK, dengan selisih deviasi standar yang
tidak besar, yang menunjukkan bahwa
kondisiperilakuagresifdikeduakelompok
padasaatpretesttidakterlalujauhberbeda.
Padasaatposttest,skorperilakuagresifKE
lebih rendah dibandingkan skor perilaku
agresif KK dan deviasi standar KE lebih
kecil daripada deviasi standar KK
(SKE=11,048 dan SKK=24,275). Semakin kecil
nya nilai deviasi standar pada KE menun
jukkan bahwa individu dalam KE menjadi
semakin homogen, yaitu berkurang
agresivitasnya.
Tabel4
DeskripsiStatistikSkorPerilakuAgresif
pre Eksperimen
Kontrol
Total
90.25
79.17
Deviasi
Standar
26.355
24.018
84.71
25.301
24
post Eksperimen
Kontrol
Total
83.67
92.25
87.96
11.048
24.275
18.959
12
12
24
Kelompok
Rerata
N
12
12
PENCEGAHANDANPENANGANANPERILAKUAGRESIFREMAJA
perilakuagresipadaKEsemakinhomogen.
Sementaraitu,peningkatanperilakuagresif
diKKmenunjukkanbahwaapabilaremaja
yang berisiko tidak diberi perlakuan
tertentu,makabesarkemungkinanperilaku
agresifnya akan semakin meningkat dari
waktukewaktu.
40
92
20
90
88
86
-20
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Skor
84
-40
82
-60
group
eksperimen
kontrol
80
78
Rerata
skor
-80
Subjek
( 1-12: Kelompok Eksperimen
; 13-24: Kelompok Kontrol )
pre
post
waktu pengukuran
Gambar3.Grafikperubahanskorperilakuagresif
57
SIDDIQAH
80
70
50
Rerata Skor
Rerata Skor
60
40
30
20
5
4
3
2
10
0
Waktu Pengukuran
Pengelolaan Amarah di Awal Program
Pengelolaan Amarah di Tengah Program
Pengelolaan Amarah di Akhir Program
1
0
sesi 5
sesi 8
waktu pengukuran
PENCEGAHANDANPENANGANANPERILAKUAGRESIFREMAJA
mantraitusedikitmbantu,tapiyangpaling
sulit itu relaksasi, soalnya ribet dan
kesuwen(Ry).
Untukmenjagakontinuitasprogram,setiap
di awal sesi fasilitator menyampaikan
ringkasan materi dan latihan dari sesi
Buatkuyangpalingefektifituyangpaling
simpel, ngatur nafas, yang katakata
160
pre test
post test
140
120
100
80
60
40
20
0
1
6
7
Subjek
10
11
12
Gambar6.PerilakuagresifpartisipanKEpadasaatsebelum&sesudahperlakuan
AM1
AM3
AM2
90
80
78
76 77
72
68
70
61
60
skor
40
76
74
71
71
67
66
66
75
68
68
66
72
67
63
59
55
53
50
77
57 58
54
51
60
58 57
46
43
40
34 33
30
20
10
0
1
10
11
12
subjek
Gambar7.PengelolaanamarahpartisipanKE
JURNALPSIKOLOGI
59
SIDDIQAH
Diskusi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
program pengelolaan amarah Stay Cool
hanyamemberikansumbangansebesar6%
dalam mengurangi perilaku agresif remaja
berisiko. Perbedaan skor perilaku agresif
partisipan dalam KE antara sebelum dan
sesudahperlakuantidaksignifikan,namun
penurunan yang terjadi menunjukkan
bahwa program pengelolaan amarah
bermanfaatsecarapraktisuntukmembantu
partisipan memberdayakan dirinya dalam
mengendalikan perilakunya, mengingat
perilaku agresif merupakan masalah
perilakuyangbegitukompleksdanbanyak
faktor yang mempengaruhinya (Currie,
2004;Knorthetal.,2007).Goldstein&Glick
(1994) menyatakan bahwa perilaku agresif
pada remaja cenderung konsisten dan
seringkali terjadi begitu cepat, terlebih jika
mendapatkan dukungan dari lingkungan
sebayanya, sehingga sangat memungkin
kan remaja masih memilih berperilaku
agresif ketika menghadapi suatu permasa
lahan atau konflik setelah program
berakhir.Halinijugayangmenjadipertim
banganterhadaphasilpenelitian,mengapa
60
PENCEGAHANDANPENANGANANPERILAKUAGRESIFREMAJA
kemampuan
mengendalikan
diri
(Wilkowski & Robinson, 2008), yang perlu
dipraktekkan dalam kehidupannya sehari
hari dan dirasakan manfaatnya oleh
partisipan.
Hasil jangka panjang dari program
pengelolaan amarah terhadap agresivitas
dilaporkanbahwasetelah3tahunprogram
berakhir, siswa yang agresif menunjukkan
penurunandalamketerlibatannyamenggu
nakan obatobatan dan alkohol, dan rasa
percaya diri mereka tampak meningkat,
meskipun dalam perilaku agresifnya
tampak tidak ada perubahan (Skiba &
McKelvey,2000).Untukitudiperlukansesi
tambahan (booster session) setelah program
berakhir untuk dapat mempertahankan
kemampuan dan ketrampilan yang telah
dicapai serta meningkatkan hasil atau
pengaruh jangka panjang program terha
dapperilakusiswa(Hermann&Mcwhirter,
2003),danataumemberikanintervensiatau
materi lain yang sifatnya melengkapi dan
meningkatkan manfaat program pengelo
laan amarah, misalnya pendidikan moral
dan ketrampilan sosial (Goldstein & Glick,
1994). Dalam penelitian ini, partisipan
hanya mendapatkan 8 sesi dan tanpa sesi
tambahan atau materi pelengkap lain,
mengingatketerbatasanwaktuyangadadi
lapangan, sehingga dapat dikatakan
efektivitas program pengelolaan amarah
StayCoolbelumoptimal.
Dibandingkan dengan KK yang
menunjukkanpeningkatanperilakuagresif,
partisipandalamKEtampakmenjadilebih
berhatihati dengan mempertimbangkan
risiko yang mungkin dihadapinya ketika
akanbertindakdestruktifsetelahmengikuti
program. Meningkatnya perilaku agresif
partisipan di KK juga dapat menjadi bukti
bahwaapabilatidakdilakukansuatuupaya
tertentu terhadap remaja yang berisiko
untuk menurunkan kecenderungan perila
ku agresifnya, maka perilaku agresif
JURNALPSIKOLOGI
SIDDIQAH
Kepustakaan
Anderson, C.A., & Huesmann, L.R. (2007).
Human aggressin: A socialcognitive
view. Dalam Hogg, M.A., Cooper, J.
The sage handbook of social psychology:
SagePublication.
Blake, C. S., & Hamrin, V. (2007). Current
approaches to the assessment and
management of anger and aggression
inyouth:Areview.JournalofChildand
Adolescent Psychiatric Nursing, 20(4),
209221.
Berkowitz, L. (1995). Agresi: Sebab dan
akibatnya.Terjemahan.Jakarta.Pustaka
BinamanPressindo.
Berkowitz,L.(2003).Affect,aggression,and
antisocial Behavior. Dalam Davidson,
R.J, Scherer, K.R., Goldsmith, H.H.
Handbook of Affective Sciences. Oxford:
UniversityPress.Hlm.804823.
Cook,T.D.,&Campbell,D.T.(1979).Quasi
experimentation.Design&analysisissues
forfieldsettings.USA:HoughtonMifflin
Company.
Cornell,D.G.,Peterson,C.S.,&Richards,H.
(1999). Anger as a predictor of ag
gression among incarcerated ado
JURNALPSIKOLOGI
PENCEGAHANDANPENANGANANPERILAKUAGRESIFREMAJA
lescent.JournalofConsultingandClinical
Psychology,62(1),108115.
Currie, M. (2004). Doing anger differently:
A group percussion therapy for angry
adolescent boys. International Journal of
GroupPsychotherapy,54(3),275294.
Deffenbacher, J.L, Oetting, E.R., &
DiGiuseppe, R.A. (2002). Principles of
empirically supported intervention
applied to anger management. The
CounselingPsychologist,30(2),262280.
Dunbar, B. (2004). Anger management: A
holistic approach. Journal of the Ame
rican Psychiatric Nurses Association, 10
(1),1623.
Dwivedi, K., & Gupta, A. (2000). Keeping
cool: anger management through
groupwork.SupportforLearning,15(2),
7681.
Elfida, D. (1995). Hubungan kemampuan
mengontrol diri dengan kecende
rungan perilaku delinkuen. Skripsi.
Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta.
Tidakditerbitkan.
Franzoi, S.L. (2003). Social Psychology. 3rd
edition.McGrawHillCompany.
Goldstein, A.P., & Glick, B. (1994).
Aggression replacement training:
Curriculum and evaluation. Simulation
&Gaming,25(1),926.
Hawthorne,G.,Mouthaan,J.,Forbes,D.,&
Novaco,R.W.(2006).Responcategories
and anger measurement: do fewer
categories result in poorer measure
ment? Development of the DAR5.
Social Psychiatry Epidemiology, 41, 164
172.
Hermann, D. S., & McWhirter, J.J. (2003).
Anger and aggression management in
youngadolescent:Aexperimentalvali
dation of SCARE program. Education
and Treatment of Children, 26 (3), 273
302.
JURNALPSIKOLOGI
SIDDIQAH
64
JURNALPSIKOLOGI