Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Otitis eksterna adalah suatu kondisi peradangan pada telinga, biasanya disebabkan
oleh infeksi, dan mempengaruhi hingga 10% dari populasi. Saat ini paling sering terjadi pada
anak-anak, dan lebih mungkin terjadi pada mereka yang sering terpapar oleh air.
Membersihkan daerah yang terinfeksi, penggunaan obat topikal dan pencegahan merupakan
dasar pengobatan. Artikel ini akan meninjau berbagai jenis otitis eksterna dan pilihan
pengobatan.
Kata kunci : otitis eksterna, otologi, infeksi telinga
INTRODUKSI
Otitis eksterna, juga dikenal sebagai swimmers ear. Merupakan suatu kondisi di mana
terdapat peradangan pada kanalis auditorius eksterna. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, termasuk infeksi, alergi dan penyakit dermatologi. Infeksi bakteri akut merupakan
penyebab paling umum pada otitis eksterna.
Otitis eksterna dapat terjadi pada semua kelompok usia. Diperkirakan sebanyak 10%
orang mengalami otitis eksterna selama masa hidup mereka. Otitis eksterna lebih sering
terjadi pada anak-anak, dan puncaknya pada kelompok usia 10-14-tahun. Biasanya, hal itu
terjadi pada musim panas daripada musim dingin, karena terjadi peningkatan partisipasi
kegiatan air di luar ruangan, ketika hangat.
MEKANISME OTITIS EKSTERNA
Kanalis auditori eksterna (liang telinga) dirancang untuk melawan partikel asing dan
infeksi. Bagian luar tulang rawan dilapisi dengan folikel rambut dan kelenjar serumen.
Lapisan liang telinga mengalami deskuamasi sel terus-menerus, terjadi migrasi sel diikuti
pengeluaran debris keratin dan serumen. Serumen mempertahankan lingkungan asam dalam
7 | Page
liang telinga, dan memiliki sifat lengket sebagi perangkap partikel, mencegah penetrasi lebih
dalam ke telinga.
Terganggunya barier kulit-serumen merupakan langkah pertama dalam patogenesis
otitis eksterna. Hal ini dapat disebabkan oleh :
1. Paparan air saat renang. Kelembaban yang berlebihan menyebabkan maserasi kulit dan
kerusakan barier kulit-serumen, mengubah mikroflora liang telinga menjadi didominasi
oleh bakteri Gram negatif.
2. Trauma, seperti yang diakibatkan dari pembersihan yang berlebihan atau menggaruk
yang berlebihan pada liang telinga. Hal ini dapat menyebabkan lecet/luka di sepanjang
lapisan tipis kulit liang telinga, sehingga memungkinkan organisme memiliki akses ke
jaringan yang lebih dalam.
3. Perangkat yang menyumbat saluran telinga, seperti alat bantu dengar, earphone, atau topi
penyelam.
4. Dermatitis kontak alergi, yang biasanya disebabkan oleh obat ototopikal, misalnya
neomisin, benzokain, dan propilen glikol, serta kosmetik atau shampoo. Ini merupakan
hipersensitivitas tipe IV Gell dan Coombs. Dimana paparan sekunder dengan alergen
memulai terjadinya respon inflamasi.
5. Kondisi dermatologi, misalnya psoriasis dan dermatitis atopik.
Saat terjadi penurunan pertahanan alami, organisme patogen seperti Pseudomonas
aeruginosa (38 %), Staphylococcus epidermidis (9 %) dan S. aureus (8 %) dapat
menggantikan flora normal. Organisme lain yang dapat menyebabkan infeksi termasuk
pathogen anaerob (4-25 %), seperti bacteroides dan peptostreptococci, dan infeksi jamur (210 %).
GEJALA DAN TANDA
Pruritis, nyeri telinga, discharge dan gangguan pendengaran adalah gejala umum dari
otitis eksterna. Telinga mungkin lembut pada pemeriksaan dan otoscopi, liang telinga tampak
edema dan eritematosa. Jika ada cairan dari telinga mungkin berwarna putih, kuning, coklat,
atau abu-abu. Pada penyakit yang memberat mungkin dapat mengakibatkan nyeri, eritema
periaurikula, limfadenopati, dan demam.
8 | Page
9 | Page
2. Terapi topikal
Terapi topikal sangat efektif dalam mengobati otitis eksterna, dan memberikan
pengobatan dengan konsentrasi tinggi pada bagian yang terinfeksi dan jaringan yang
meradang, dengan efek samping yang minimal. Beberapa agen topikal yang tersedia
untuk mengobati otitis eksterna, termasuk antibiotik, antiseptik, glukokortikoid, dan
acidifying solutions (larutan asam). Pengobatan dapat diberikan sebagai agen tunggal dan
formula kombinasi. Paling banyak digunakan dalam bentuk cair, meskipun salep dan
bubuk juga tersedia.
Tabel daftar agen ototopikal tersedia di Afrika Selatan :
a. Antiseptik
Antiseptik berfungsi sebagai agen bakteriostatik, bukan sebagai agen
bakteriosidal, seperti antibiotik. Selain itu efektif juga terhadap infeksi jamur.
Mekanismenya tidak sepenuhnya dipahami, tetapi hal itu memberikan suasa liang
telinga menjadi kurang bagus untuk pertumbuhan bakteri dan jamur, dan dapat
mengurangi debris di liang telinga. Pada ulasan sistemik dan penelitian metaanalisis
menunjukkan bahwa agen tersebut efektif seperti agen topikal lainnya, Antiseptik
yang tersedia tercantum dalam Tabel I.
10 | P a g e
Patogen yang paling sering dari otitis eksterna adalah P. aeruginosa dan S.
aureus, diamana tumbuh baik di lingkungan agak asam (pH 6-7), tetapi tumbuh
kurang baik pada pH rendah. Dengan demikian, hanya dengan mengasamkan liang
telinga dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Agen acidifying membantu
menciptakan suasana asam pada liang telinga, dry weeping lesions, dan krusta debris
pada dermatitis kontak. Yang paling umum digunakan sebagai acidifying solutions
(larutan asam) adalah acetic, boric, hydrochloric, dan sulphuric acids. acidifying
solutions (larutan asam) umumnya aman, tetapi mungkin dapat terkait dengan terjadi
iritasi lokal, dengan manifestasinya seperti membakar atau menyengat. Di hadapan
perforasi membran timpani, acidifying solutions (larutan asam) bisa mengiritasi
mukosa telinga tengah. acidifying solutions (larutan asam) yang tersedia tercantum
dalam Tabel I.
c. Antibiotik
Antibiotik topikal sangat efektif dalam mengobati otitis eksterna. Pada satu
review sistematis menemukan bahwa antibiotik topikal meningkatkan angka
kesembuhan klinis mutlak, dibandingkan dengan plasebo, sebesar 46 % [95 %
confidence interval (CI) 29-63 %]. Pada review tersebut juga tidak terdapat perbedaan
yang signifikan ketika membandingkan antibiotik topikal dengan antiseptik, atau
kombinasi antibiotik ditambah glukokortikoid. Tidak ada perbedaan dalam tingkat
kesembuhan antara antibiotik kuinolon dan nonkuinolon.
Regimen antibiotik yang ideal harus memiliki kemampuan spesifik tertentu
untuk melawan patogen yang paling umum yaitu P. aeruginosa dan S. aureus.
Fluorokuinolon
(ofloksasin
dan
siprofloksasin),
polimiksin
(antimikroba
11 | P a g e
13 | P a g e
3. Antibiotik Oral
Penambahan antibiotik oral untuk terapi antibiotik topikal tidak meningkatkan
pengobatan otitis eksterna yang rumit. Antibiotik sistemik, selain antibiotik topikal,
diindikasikan untuk infeksi jaringan yang lebih dalam, karena kurangnya penetrasi yang
memadai dengan terapi topikal. Gabungan antibiotik sistemik dan topikal juga
diindikasikan pada pasien dengan imunosupresi, yaitu pasca-transplantasi, dan mereka
yang menerima kemoterapi atau terapi radiasi, atau dengan risiko tinggi otitis eksterna
maligna.
Antibiotik harus efektif terhadap bakteri patogen, P. aeruginosa dan S. aureus.
Kuinolon (ciprofloxacinatau ofloxacin) biasanya sering digunakan. Ciprofloxacin dapat
diberikan dengan dosis 500 mg dua kali sehari, selama tujuh sampai 10 hari.
4. Kontrol Nyeri
Nyeri dari otitis eksterna dapat ringan sampai berat. Nyeri yang ringan sampai sedang
akan berespon dengan terapi topikal. Banyak kombinasi antiseptik dan analgesik yang
tersedia di Afrika Selatan (lihat Tabel I). pasien dengan nyeri yang berat mungkin
memerlukan parasetamol, suatu nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) atau,
dalam kasus yang sangat berat diberikan analgesik opioid. Perawatan yang baik harus
dilakukan untuk memastikan medikasi nyeri yang tidak membaik pada kasus dengan
pengobatan yang inadekuat.
PENCEGAHAN
Beberapa faktor yang dapat membantu dalam penyembuhan dan pencegahan , otitis
eksterna :
Hindari trauma pada kanalis auditori ekstarna (liang telinga): Hindari penggunaan
earbuds, atau membersihkan telinga dengan jari. Liang telinga memiliki self-cleaning,
dan benda asing dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan epitel yang dapat
menyebabkan otitis eksterna.
Jauhkan kanalis auditori eksterna dari air : Telinga harus diproteksi dari air selama
penyembuhan dari otitis eksterna, dan pada pasien yang sering mengalami serangan
otitis. Hal ini dapat dicapai dengan menempatkan cotton ball, dilapisi dengan petroleum
jelly di liang telinga saat mandi. Pasien yang rentan terkena otitis eksterna tidak boleh
berenang, dan idealnya harus menghindari olahraga air selama tujuh sampai sepuluh hari.
14 | P a g e
Perenang kompetitif harus menggunakan pelindung telinga (air plug). Alat bantu dengar
dan earphone tidak boleh dipakai sampai nyeri dan discharge berkurang. Jika ada
paparan air, metode pengeringan aktif seperti memiringkan telinga untuk mengeluarkan
air, dan dengan lembut mengeringkan telinga, dapat membantu menghindari infeksi
berulang.
15 | P a g e