Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Definisi Pegas
Pegas merupakan
elemen
elastis
dimana
pegas
tersebut
dapat
pegas
akan
kembali
seperti
sebelum
terbebani.
Pegas dikatakan elemen mesin flexibel yang digunakan untuk memberikan gaya,
torsi, dan juga untuk menyimpan atau melepaskan energi. Energi disimpan
pada benda padat dalam bentuk twist, stretch, atau kompresi. Energi di-recover
dari sifat elastis material yang telah terdistorsi. Pegas haruslah memiliki
kemampuan untuk mengalami defleksi elastis yang besar. Beban yang bekerja
pada pegas dapat berbentuk gaya tarik, gaya tekan, atau torsi (twist force).
Pegas umumnya beroperasi dengan high working stresses dan beban yang
bervariasi secara terus menerus. Beberapa contoh spesifik aplikasi pegas adalah :
1. Untuk menyimpan
dan mengembalikan
kawat.
(a)
(b)
(c)
(d)
sebagai tempat untuk pemasangan beban. Bagian hook akan mengalami tegangan
yang relatif lebih besar dibandingkan bagian coil, sehingga kegagalan umumnya
terjadi pada bagian ini. Kegagalan pada bagian hook ini sangat berbahaya karena
segala sesuatu yang ditahan pegas akan terlepas. Salah satu metoda untuk mengatasi
kegagalan hook adalah dengan menggunakan pegas tekan untuk menahan beban
tarik seperti ditunjukkan pada gambar 1(c). Pegas wire form juga dapat untuk
memberikan/menahan beban torsi seperti pada gambar 1(d). Pegas tipe ini banyak
digunakan pada mekanisme garage door counter balance, alat penangkap tikus,
dan lain-lain.
Spring washer dapat memiliki bentuk yang sangat bervariasi, tetapi lima
tipe yang banyak digunakan ditunjukkan pada gambar 2(a). Spring washer hanya
mampu menyediakan beban tekan aksial. Pegas jenis ini memiliki defleksi yang
relatif kecil, dan mampu memberikan beban yang ringan. Volute spring, seperti
pada
gambar
spring
dapat
memiliki
bentuk
yang
bevariasi,
dengan
dikontrol dari bentuk dan panjang beam. Pegas beam mampu memberikan atau
menahan beban yang relatif besar, tetapi dengan defleksi yang terbatas.
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 2. Spring washer dan flat spring : (a) lima tipe spring washer, (b) Volute
spring, (c) Beam Spring, (d) Power spring
Power spring seperti ditunjukkan pada gambar 2(d) sering juga disebut
pegas motor atau clock spring. Fungsi utamanya adalah menyimpan energi dan
menyediakan twist. Contoh aplikasinya adalah pada windup clock, mainan anakanak. Tipe yang kedua disebut dengan constant force spring. Kelebihan pegas ini
adalah defleksinya atau stroke yang sangat besar dengan gaya tarik yang hampir
konstan.
3.3. Material Pegas
Material pegas yang ideal adalah material yang memiliki kekuatan
ultimate yang tinggi, kekuatan yield yang tinggi, dan modulus elastisitas atau
modulus geser yang rendah
untuk
menyediakan
kemampuan
penyimpanan
pemilihan material. Material pegas yang baik haruslah memiliki sifat loss
coefficient yang rendah, kekuatan fatigue tinggi, ductility tinggi, ketahanan tinggi
serta harus tahan creep.
Pegas dapat dibuat dari berbagai jenis bahan sesuai pemakaiannya. Bahan
baja dengan penampang lingkaran adalah yang paling banyak dipakai. Bahan-bahan
pegas terlihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Jenis Material Penyusun Pegas
PERHITUNGAN PEGAS
Pitch (p)
Didefinisikan sebagai jarak aksial antara kumparan yang berdekatan pada
daerah yang tidak terkompresi, persamaan matematikanya adalah :
Pitch (p) =
Atau dapat dicari dengan cara :
Pitch of The Coil (p) =
Tegangan pada pegas helik :
Torsi = 1 x
Sehingga:
1 =
3x
1 =
Sehingga, tegangan geser maksimum yang terjadi di permukaan dalam lilitan pegas
ulir adalah :
d =
n =
G =
modulus kekakuan
W =
Beban aksial
C =
tegangan geser
K =
faktor Wahl
Contoh Permasalahan:
1. Sebuah kumparan pegas kompresi yang terbuat dari baja paduan adalah memiliki
spesifikasi sebagai berikut:
diameter koil = 50 mm; diameter kawat = 5 mm; Jumlah koil aktif = 20. Jika
spring dikenakan ke beban aksial dari 500 N; hitung tegangan geser maksimum
(abaikan pengaruh kelengkungan).
Penyelesaian:
Dik: D = 50 mm; d = 5 mm; n = 20; W = 500 N
Jawab:
Shear stress factor, adalah:
2.
Sebuah pegas helik terbuat dari kawat dengan diameter 6 mm dan memiliki
diameter luar dari 75 mm. Jika tegangan geser diperbolehkan 350 MPa dan
modulus kekakuan 84 kN/mm2, tentukan beban aksial dan defleksi per koil
pegas.
Dik: d = 6 mm; D0 = 75 mm; = 350 Mpa = 350 N/mm 2; G = 84 kN/ mm2 =
84x103 N/mm2.
Penyelesaian:
Dapat dicari diameter pegas
d = 6 mm, D = D0 d = 75 6 = 69 mm
Sehingga,
D0 = D + d = 19,36 + 4 = 23,36 mm
Dimana :
M = momen lentur = W x y
d = diameter kawat
K = Faktor Wahl =
Keterangan: L
= panjang kawat
n = jumlah lilitan
Defleksi
Dalam kasus pegas terbuat dari kawat persegi dengan tiap sisi sama dengan b,
kemudian mengganti t = b, persamaan diatas menjadi :
Contoh permasalahan :
1.
Diketahui:
D = 60 mm; d = 6 mm; M = 6 Nm = 6000 Nmm; C= 10; E= 200 kN/mm 2 = 200 x
103 kN/mm2 ; n = 5,5.
Jawab :
Wahls stress factor,
Tegangan lentur :
= lebar plat
= tebal plat
= momen inersia =
= modulus permukaan =
Ketika ujung pegas A ditarik oleh gaya W, maka momen lentur pada pegas :
M=Wxy
Momen lentur terbesar terjadi pada pegas di B yang berada pada jarak maksimum dari
beban tarik W.
Dengan asumsi bahwa kedua ujung pegas dijepit, sudut defleksi (dalam radian) dari
pegas adalah :
Contoh permasalahan
1.
Sebuah pegas terbuat dari plat dengan lebar 6 mm dan tebal 0,25 mm. Panjang
plat adalah 2,5 meter. Dengan asumsi tegangan maksimum 800 MPa terjadi pada
titik momen lentur terbesar. Jika E = 200 kN/mm2, hitunglah momen lentur,
jumlah putaran pegas, dan energi regangan yang tersimpan pada pegas.
Penyelesaian:
Diketahui:
b = 6 mm; t = 0,25 mm; l = 2,5 m = 2500 mm; b = 800 MP =800 N/mm2 ;
E = 200 kN/mm2 = 200 x 103 N/mm2.
Jawab :
Momen lentur pada pegas :
Jika M = Momen lentur pada pegas, dan kita ketahui bahwa tegangan lentur
maksimum pada material pegas (b) :
berat biasanya menggunakan pegas ganda, yaitu pegas primer dan sekunder. Saat
kendaraan berat tidak menerima beban berat maka yang digunakan saat itu pegas
primer, sedangkan saat diberi beban berat maka pegas primer dan sekunder akan
bekerja bersama-sama.
Analisis Pegas Daun
Pada kasus plat tunggal, salah satu ujungnya dijepit dan ujung lainnya
diberikan beban W seperti ditunjukkan pada Gambar dibawah. Plat ini dapat
digunakan sebagai pegas datar.
Defleksi maksimum untuk kantilever dengan beban terkonsentrasi pada ujung bebas
adalah :
Jika pegas bukan tipe kantilever tetapi seperti balok tumpuan sederhana
(untuk konstruksi dimana pegas ditumpu pada kedua ujungnya), dengan panjang 2L
dan beban di tengah 2W, seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Dari atas kita melihat bahwa pegas seperti pegas mobil dengan panjang 2L di pusat
dan diberikan beban 2W, dapat diperlakukan sebagai kantilever ganda.
Selanjutnya jika plat kantilever dipasang seperti ditunjukkan pada Gambar. 8, maka
persamaan (i) dan (ii) dapat ditulis sebagai :
dua
kondisi
susunan
pegas,
yaitu
susunan
pegas
triangular
Keterangan:
W = beban total = WG + WF
Panjang Selanjutnya =
Panjang ke (n-1) =
Panjang efektif
Sebuah pegas truk memiliki 12 daun, dua di antaranya adalah daun yang tersusun
rata. Panjang busur pegas 1,05 m dan panjang tidak efektifnya 85 mm. Beban
pusat 5,4 kN dengan tegangan yang diizinkan 280 MPa. Tentukan ketebalan dan
lebar pegas daun serta defleksi pegas. Perbandingan tebal total dan lebar pegas
adalah 3.
Penyelesaian:
Diketahui:
n = 12; nF = 2; 2L1 = 1.05 m = 1050 mm; l = 85 mm; 2W = 5,4 kN = 5400 N atau
W = 2700 N; F = 280 Mpa = 280 N/mm2
Panjang efektif:
2L
= 482,5 mm
2W
= 5,4 KN = 5400 N
= 2700 N
Karena mengingat bahwa rasio dari total kedalaman pegas (n t) dan lebar pegas
(b) adalah 3, maka:
Dengan asumsi bahwa daun awalnya tidak memiliki tegangan, sehingga tegangan
maksimum atau tegangan lentur untuk panjang penuh daun (F) adalah:
dimana suatu benda tidak dapat lagi kembali ke bentuk semula akibat gaya yang
diberikan terhadap benda terlalu besar disebut sebagai batas elastis. Sedangkan
hukum Hooke merupakan gagasan yang diperkenalkan oleh Robert Hooke yang
menyelidiki hubungan antar gaya yang bekerja pada sebuah pegas/benda elastis
lainnya agar benda tersebut bisa kembali ke bentuk semua atau tidak melampaui batas
elastisitasnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Hukum Hooke mengkaji jumlah gaya
maksimum yang dapat diberikan pada sebuah benda yang sifatnya elastis (seringnya
pegas) agar tidak melwati batas elastisnya dan menghilangkan sifat elastis benda
tersebut.
Keterangan:
F = Gaya luar yang diberikan (N)
k = Konstanta pegas (N/m)
x = Pertanbahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)
BESARAN DAN RUMUS DALAM HUKUM HOOKE DAN ELASTISITAS
1. Tegangan
Tegangan merupakan keadaan dimana sebuah benda mengalami pertambahan panjang
ketika sebuah benda diberi gaya pada salah satu ujungnya sedangkan ujung lainnya
ditahan. Contohnya, misal seutas kawat dengan luas penampang x m2, dengan panjang
mula-mula x meter ditarik dengan gaya sebesar N pada salah satu ujungnya
sedangkan pada ujung yang lain ditahan maka kawat akan mengalami pertambahan
panjang sebesar x meter. Fenomena ini mengambarkan suatu tegangan yang mana
dalam fisika disimbolkan dengan dan secara matematis dapat ditulis seperti berikut
ini.
Keterangan:
F = Gaya (N)
A = Luas penampang (m2)
= Tegangan (N/ m2 atau Pa)
2. Regangan
Regangan merupakan perbandingan antara pertambahan panjang kawat dalam x
meter dengan panjang awal kawat dalam x meter. Regangan dapat terjadi
dikarenakan gaya yang diberikan pada benda ataupun kawat tersebut dihilangkan,
sehingga kawat kembali ke bentuk awal.
Hubungan ini secara matematis dapat dituliskan seperti dibawah ini.
Keterangan:
e = Regangan
L = Pertambahan panjang (m)
Lo = Panjang mula-mula (m)
Sesuai dengan persamaan di atas, regangan (e) tidak memiliki satuan dikarenakan
pertambahan panjang (L) dan panjang awal (Lo) adalah besaran dengan satuan
yang sama
3. Modulus Elastisitas (Modulus Young)
Dalam fisika, modulus elastisitas disimbolkan dengan E. Modulus elastisitas
menggambarkan perbandingan antara tegangan dengan regangan yang dialami bahan.
Dengan kata lain, modulus elastis sebanding dengan tegangan dan berbanding terbalik
regangan.
Keterangan:
E = Modulus elastisitas (N/m)
e = Regangan
= Tegangan (N/ m2 atau Pa)
4. Mampatan
Mampatan merupakan suatu keadaan yang hampir serupa dengan regangan.
Perbedaannya terletak pada arah perpindahan molekul benda setelah diberi gaya.
Berbeda halnya pada regangan dimana molekul benda akan terdorong keluar setelah
diberi gaya. Pada mampatan, setelah diberi gaya, molekul benda akan terdorong ke
dalam (memampat).
5. Hubungan Antara Gaya Tarik dan Modulus Elastisitas
Jika ditulis secara matematis, hubungan antara gaya tarik dan modulus elastisitas
meliputi:
Keterangan:
F = Gaya (N)
E = Modulus elastisitas (N/m)
e = Regangan
= Tegangan (N/ m2 atau Pa)
A = Luas penampang (m2)
E = Modulus elastisitas (N/m)
L = Pertambahan panjang (m)
Lo = Panjang mula-mula (m)
6. Hukum Hooke
Hukum Hooke menyatakan bahwa jika gaya tari tidak melampaui batas elastis
pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya.
Secara matematis ditulis sebagai berikut.
Keterangan:
F = Gaya luar yang diberikan (N)
k = Konstanta pegas (N/m)
x = Pertanbahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)
Hukum Hooke untuk Susuna Pegas
6a. Susunan Seri
Apabila dua buah pegas yang memiliki tetapan pegas yang sama dirangkaikan secara
seri, maka panjang pegas menjadi 2x. Oleh karena itu, persamaan pegasnya yaitu:
Keterangan:
Ks = Persamaan pegas
k = Konstanta pegas (N/m)
Sedangkan persamaan untuk n pegas yang tetapannya dan disusun seri ditulis seperti
berikut ini.
Keterangan:
n = Jumlah pegas
6b. Susunan Paralel
Apabila pegas disusun secara paralel, panjang pegas akan tetap seperti semula,
sedangkan luas penampangnya menjadi lebih 2x dari semula jika pegas disusun 2
buah. Adapun persamaan pegas untuk dua pegas yang disusun secara paralel, yaitu:
Keterangan:
Kp = Persamaan pegas susunan paralel
k = Konstanta pegas (N/m)
Sedangkan persamaan untuk n pegas yang tetapannya sama dan disusun secara
paralel, akan dihasilkan pegas yang lebih kuat karena tetapan pegasnya menjadi lebih
besar. Persamaan pegasnya dapat ditulis sebagai berikut.
Keterangan:
n = Jumlah pegas
D. APLIKASI HUKUM HOOKE
Dalam pengaplikasian hukum Hooke sangat berkaitanerat dengan benda benda
yang prinsip kerjanya menggunakan pegas dan yang bersifat elastis. Prinsip hukum
Hooke telah diterapkan pada beberapa benda-benda berikut ini.
Mikroskop yang berfungsi untuk melihat jasad-jasad renik yang sangat kecil
yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang
Teleskop yang berfungsi untuk melihat benda-beda yang letaknya jauh agar
tampak dekat, seperti benda luar angkasa
Jam kasa atau kronometer yang dimanfaatkan untuk menentukan garis atau
kedudukan kapal yang berada di laut
Ayunan pegas
Beberapa benda yang telah disebutkan diatas memiliki peranan penting dalam
kehidupan manusia. Dengan kata lain, gagasan Hooke memberi dampak
positif terhadap kualitas hidup maunsia.
RINGKASAN
Pengertian pegas, macam pegas, dan fungsi pegas
Pegas merupakan elemen elastis dimana pegas tersebut dapat terdeformasi pada
waktu pembebebanan dengan menyimpan energi, bila beban dilepaskan pegas akan
kembali seperti sebelum terbebani.
MACAM PEGAS :
Berdasarkan jenis beban yang diterima : pegas tekan, pegas tarik, pegas puntir
Berdasarkan coraknya : pegas ulir, pegas volut, pegas daun, pegas piring, pegas
cincin, pegas batang puntir, pegas spiral, pegas karet.
FUNGSI PEGAS:
1.) Menympan Energi > contoh : penggerak jam, drum penggulung, mainan anak2,
pengarah balik katup dan batang pengendali
2.) Mlunakkan Kejutan > untuk melunakkan tumbukan antara lain sebagai pegas
roda, gandar, dan pegas kejut pada kendaraan bermotor.
3.) Pendistribusian Gaya > contohnya pada pembebenan roda dari kendaraan dan
landasan mesin
4.) Elemen Ayun > contohnya sebagai pegas pemberat, pembalik atau penghentian
ayunan
5.) Pembatas Gaya > seperti penggunaan pada mesin pres
6.) Pengukur > pengukur seperti pada timbangan
F =-kx
Dimana F adalah gaya yang bekerja pada pegas dalam Newton (N),
k adalah konstanta pegas, dalam Newton per meter (N / m),
x adalah perpindahan pegas dari posisi kesetimbangan.
Konstanta pegas, k, merupakan perwakilan dari bagaimana kekakuan pegas.
Pegas yang kaku (lebih sulit untuk meregangkan) memiliki konstanta pegas
yang lebih tinggi.
Perpindahan dari sebuah benda adalah pengukuran jarak yang menjelaskan bahwa
perubahan dari normal, atau keseimbangan, posisi.
Hukum Hooke adalah representasi dari deformasi elastis linear. Elastis berarti bahwa
pegas akan kembali ke bentuk aslinya setelah gaya luar (massa) dihilangkan. Linear
menggambarkan hubungan antara gaya dan perpindahan. Fakta bahwa konstanta
pegas adalah konstan (itu adalah sifat dari pegas itu sendiri), menunjukkan bahwa
hubungan yang linear.
Sumber
https://brainly.co.id/tugas/1626746
http://ilmualam.net/hukum-hooke-padapegas.html
http://rumushitung.com/2013/04/06/gaya-pegasfisika/
http://www.softilmu.com/2015/12/PengertianKonsep-Rumus- Besaran-Aplikasi-Hukum-HookeAdalah.html#