Você está na página 1de 17

MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL

Teori produksi

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


EKONOMI MANAJERIAL SEMESTER V
DOSEN PENGAMPU
Dr. Supawi Pawenang, SE, MM
NAMA : DONI SUPRAYITNO
NIM : 2014020120
Donysatria53@gmail.com
Doni ekonomi manajemen.blogspot.co.id

Program Sarjana Manajemen


Fakultas Ekonomi
UniversitasIslam Batik Surakarta
2017

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul TEORI PRODUKSI . Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan fakultas ekonomi UNIBA Surakarta bapak Drs. Sri Hartono, SE,
MSi
2.

Dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Manajerial UNIBA Surakarta


bapak Dr. Supawi Pawenang, SE, MM

3.

Teman- teman fakultas ekonomi manajemen UNIBA Surakarta yang telah


memberi masukan serta banyak memberikan pengetahuan kepada penulis
dalam menyusun tugas ini serta kepada semua pihak yang telah
membantu, sehingga makalah ini bisa selesai dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca, khususnya dari teman-teman mahasiswa dan dosen
pembimbing. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Surakarta, 2 Januari 2017

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Dalam melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan
menawarkan barangnya diperlukan analis keatas berbagai aspek kegiatan
memproduksinya. Pertama-tama dianalisis sampai mana factor-faktor produksi
akan dignakan untuk menghasilkan barang yang akan diproduksikan. Setelah itu
perlu dilihat biaya produksi untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Dan
pada

akhirnya

perludianalisis

bagaimana

seorang

pengusaha

akan

membandingkan hasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang


dikeluarkannya. Untuk menentukan tingkat produksi yang akan memberikan
keuntungkan yang maksimum kepadanya.
Produksi dan biaya produksi bagaikan keeping uang mata logam berisi
dua. Jika produksi berbicara tentang nilai fisik penggunaan factor produksi, biaya
mengukurnya dengan nilai uang. Dalam ekonomi yang sudah modern, di mana
peranan uang amat penting, maka ukuran efisiensi yang paling baik (walaupun
bukan paling lengkap) addalah uang. Sesuatu yang efisien secara teknis, belum
tentu secara finan-sial dan ekonomi menguntungkan.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana dimensi jangka pendek dan jangka panjang dalam teori produksi?
2. Bagaimana produksi dengan satu factor produksi variable?
3. Bagaimana produksi dengan dua factor produksi variable?
4. Bagaimana konsep biaya?
5. Bagaimanaketerkaitan antara produksi, produktivitas, dan biaya?
6. Bagaimana biaya produksi dalam jangka pendek?
7. Bagaimana biaya produksi dalam jangka panjang?

I.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui jangka pendek dan jangka panjang dalam teori produksi
2. Mengetahui produksi dengan satu factor produksi variable
3. Mengetahui produksi dengan dua factor produksi variable

4. Mengetahui konsep biaya


5. Mengetahui keterkaitan antara produksi, produktivitas, dan biaya
6. Mengetahui biaya produksi dalam jangka pendek
7. Mengetahui biaya produksi dalam jangka panjang

BAB II
TEORI PRODUKSI

Teori produksi merupakan :


Konsep Produksi dapat dibedakan menjadi:

Konsep Lama:
Sebatas pada proses transformasi input menjadi output

Konsep Modern:
- Transformasi input menjadi output
- Pemberian nilai tambah
- Menghindari pemborosan
- Menyesuaikan permintaan dan kapasitas
pasar

Definisi Produksi (berdasarkan konsep modern)


Suatu proses transformasi input produksi menjadi output produksi, melalui
penciptaan nilai tambah agar dapat dijual di pasar global dengan harga yang
kompetitif.
Catatan:
Untuk mewujudkan definisi itu, maka perlu memahami sistem produksi.
Penjabaran Definisi:

Definisi modern ini menunjukkan bahwa orientasi produksi telah bergeser


menjadi customer oriented, dari yang semula producer oriented.

Pergeseran orientasi ini terjadi karena semakin banyaknya pesaing dan


semakin ketatnya persaingan.

Pesaing sendiri bukan hanya produsen barang-barang sejenis, melainkan


lebih luas lagi. Lihat konsepnya Michael Porter.

Pesaing dan Ancaman persaingan:

Pendatan
g Baru

Keberadaan

Pembeli

Sesama
Industri

Pemasok
Penghentian

Penghentian
Keberadaan

Barang
Pengganti
Hal Utama dalam Sistem Produksi:

Kegiatan produksi

Penggunaan teknologi

Produktivitas tenaga kerja

Alokasi dan penggunaan Sumber daya

Catatan:
Ini menentukan karakteristik masing-masing sistem produksi

Karakter Sistem Produksi

Adanya interkoneksi antar komponen

Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya

Adanya aktivitas untuk merealisasikan

Adanya mekanisme pengoperasian dan pengendalian sumber daya


produksi, yang dapat dibedakan menjadi sumber daya:
- Struktural: bahan baku, alat, tenaga kerja
- Fungsional: perencanaan, pengendalian, supervisi, dll.

Elemen dalam sistem produksi

Elemen input

Elemen Proses

Elemen Output

Elemen Input dalam Sistem Produksi:

Elemen Input Tetap:


- tidak tergantung dengan jumlah produksi
- bersifat jangka pendek (short run)

Elemen Input Variabel:


- tergantung dengan jumlah total produksi
- bersifat jangka panjang (long run)

Macam-macam input:
tenaga kerja, modal, material, energi, tanah, informasi, manajerial, dll.

Elemen Proses dalam Sistem Produksi:

Definisi:
Kegiatan pengintegrasian secara sekuensial dari input yang beragam dan
pemberian nilai tambah agar menjadi produk yang mampu dijual di pasar
secara kompetitif

Kegunaan/ kapasitas proses:


- kapasitas sbg penyimpan material

- kapasitas sbg pengubah material


- kapasitas sbg penyedia informasi kegiatan
Catatan:
Proses produksi berbeda-beda tergantung pada pola produksi yang diterapkan
Macam-macam Pola Produksi:

Flow Process: (proses produksi mengalir)


cocok untuk produksi yang menggunakan tipe yang sama dan berurutan

Job shop process: proses produksi yang cocok digunakan untuk produk
yang beragam dengan proses yang berbeda.

Cellular process: gabungan antara flow process dan job shop process

Project process: pola produksi yang menyeluruh mulai dari perencanaan,


pengadaan input, hingga produksi

Pemilihan pola produksi (hal yang perlu diperhatikan):

Kapasitas:
Kemampuan maksimum yang bisa digunakan

Efisiensi:
ukuran untuk mengetahui penggunaan sumber daya

Efektivitas:
ukuran untuk mengetahui derajat pencapaian output

Fleksibilitas:
Untuk mengukur karakteristik perubahan proses.

Elemen Output Dalam Sistem Produksi (perlu mempertimbangkan):

Kesesuaian jumlah produksi dengan permintaan pasar

Tingkat efektivitas sistem produksi


(dapat diukur dg rasio output aktual terhadap output yang direncanakan)

Prosentase (banyaknya) produk cacat

Biaya per unit produk

Karakteristik produk
(apakah telah sesuai dengan keinginan konsumen?)

Konsep Dasar Teori Produksi (berorientasi efisiensi, yang dibedakan menjadi):

Efisiensi Teknik: Fokus pada produksi output maksimum dengan


menggunakan input yang tetap

Efisiensi Ekonomis: Fokus pada produksi output dengan jumlah tertentu


dengan menggunakan input yang minimal

Catatan:
Kedua fokus di atas mempunyai konsekuensi yang berbeda. Kecenderungan
sistem produksi modern lebih memilih fokus kedua, yang dianggap sebagai
perbaikan dari fokus pertama.

Efisiensi Teknik (kecenderungannya):

Terjadi over supply (S>D),


karena polanya cenderung tidak memperhatikan daya serap pasar.

Perusahaan sebagai pemrakarsa pasar (sedang melakukan penetrasi pasar)

Akan linear, jika Output maksimum maka Input juga bertambah, sehingga
produktivitas rata-rata akan lebih besar dibanding dengan output yang
dikendalikan.

Akan terjadi biaya tambahan akibat over supply, yaitu biaya penyimpanan,
pengangkutan, dll.

Efisiensi Ekonomis (kecenderungannya):

Supply produk relatif sesuai dengan demand

Terjadi reduksi atas pemborosan dari:


- over supply
- wasting time
- transportation
- inventory
- motion
- scrap and rework

Catatan: efisiensi ekonomis ini yang dikembangkan Toyota dengan metode Just in
Time Production System (sistem produksi tepat waktu).

Produksi (Dimensi waktunya dibedakan):

Jangka Pendek
- kombinasi input tetap dalam periode waktu
tertentu
- ada pembedaan input tetap (modal) dan input
variabel (tenaga kerja)

Jangka Panjang
- perubahan kombinasi input produksi telah terjadi
- semua input dihitung variabel

Konsep Produksi Jangka pendek:

Membedakan antara efisiensi teknik dan efisiensi ekonomis

Mempertimbangkan 2 input produksi:


- Modal dianggap sbg fixed input
- input (jam) tenaga kerja sbg variable input

Memperhitungkan efisiensi, melalui pengembangan data, dg menentukan


AP dan MP masing-masing input.

Catatan: AP (average product)= Q/L dan MP (marginal product) = DQ/DL

Kesimpulan Produksi Jangka Pendek:

Ketika input tenaga kerja (L) = 0, maka tdk ada output yang diproduksi

MPL akan meningkat seiring penambahan L optimum, jika melewati


optimum maka MPL akan menurun (law of deminishing return)

Produktivitas rata-rata input maksimum ketika APL=MPL, , berarti (E=1)

Jika MP>AP maka AP meningkat, berarti (E>1)

Jika MP<AP maka AP menurun, berarti (E<1)

Jika AP menurun berarti penggunaan input telah melampaui batas optimum

Fungsi Produksi

Proses transformasi nilai tambah dari I menjadi O dapat dianalisis melalui


fungsi produksi.  O = f(I)

Fungsi produksi yang paling banyak digunakan adalah fungsi produksi


Cobb-Douglas yang mengambil bentuk linear logaritmik. Notasinya:
Q = aLb
Q = kuantitas output produksi
L = kuantitas input tenaga kerja
a = konstanta
b = elastisitas

Fungsi Cobb-Douglas
Q = aLb
Q = kuantitas output produksi
L = kuantitas input tenaga kerja
a = konstanta (intersep)(indeks efisiensi yang mencerminkan hubungan antara Q
dan L, jika a makin besar maka efisiensi penggunaan L makin besar).
b = elastisitas (sensitivitas Q thd L. atau (%DQ/%DL) = (DQ/DL)(L/Q) =
(DQ/DL)/(Q/L) = MPL/APL

Penggunaan fungsi Cobb-Douglas

Untuk menganalisis sistem produksi aktual, caranya adalah dengan


mentransformasi data variabel ke dalam bentuk linear logaritmik.

Dari fungsi Q = aLb menjadi:


lnQ = a + b ln L

Catatan: bentuk di atas disebut double log.


Logaritma naturan (ln) berbilangan dasar e=2,71828

Kurva Isoquan

Definisi: Kurva yang mewakili semua kombinasi yang berbeda dari semua
input, yang ketika digabungkan dengan efisien akan menghasilkan jumlah
output yang sama

Kegunaan: untuk mengakui kemungkinan keragaman kedua faktor dalam


sistem produksi dua input satu output.

Esensinya: menunjukkan kemampuan substitusi antar input

Kemiringan kurva isoquan memberikan kunci tentang substitusi faktor


input

Marginal Rate of Technical Substitution

Jumlah satu faktor input yang harus disubstitusikan untuk satu faktor input
lain jika output ingin tidak berubah

MRTS= DY/DX = Kemiringan kurva isoquan

Hubungan substitusi input yang ditunjukkan oleh kurva isoquan berkaitan


langsung dengan konsep MP yang menurun, karena MRTS = 1(MPx/MPy)

MRTS:

MRTS memiliki hubungan dengan MP.


Misal: ada 2 input, K dan L, maka tambahan produksi (DQ) diperoleh dari
kontribusi perubahan K dan L.

Secara Matematis:
DQ = (MPL)(DL) + (MPK)(DK)
(MPL)(DL) + (MPK)(DK) = 0
(MPK)(DK) = - (MPL)(DL)
(DK) = - (MPL)(DL)/(MPK)
-(DK)/(DL) = (MPL) /(MPK)
MRTS = -(DK)/(DL) = (MPL) /(MPK)
ini merupakan bukti bahwa MRTS punya hubungan dengan MP

Kurva Isocost

Kurva yang menunjukkan kombinasi input yang menghasilkan biaya


terkecil (least cost combination of input)

Berguna untuk menganalisis ongkos pembelian input

Serupa dengan garis anggaran konsumen (consumers budget line)

Jika produksi dg 2 input K dan L, dengan satuan r untuk K dan w untuk L,


maka dapat ditulis dengan persamaan sbb:
C = wL + rK

Persamaan di atas dapat diubah dalam bentuk hubungan ketergantungan


antar input menjadi:
rK = C wL  K = (C/r) (w/r)L
persamaan ini untuk menggambarkan kurva isocost yang memiliki slope
negatif sebesar (w/r).

Contoh soal Isocost

Misal anggaran Rp.400jt. Harga input K Rp.50jt, input L Rp.25jt. Maka


persamaan biaya total produksinya adalah:
25L + 50K = 400
 ingat bahwa C = wL + rK

dalam hubungan ketergantungan antar input


K = (C/r) (w/r)L
K = 400/50 25/50 L
K = 8 0,5 L

Saliban vs Salibin

Saliban mengaku

Saliban tutup mulut

Salibin mengaku

Salibin tutup mulut

Hukuman 8 tahun untuk

Salibin 20 tahun

masing- masing

Saliban bebas

Salibin bebas

Masing- masing 1 tahun

Saliban 20 tahun

Irak Vs Iran

Irak produksi tinggi

Irak produksi rendah

$40M untuk masing-

Irak untung $30M

masing

Iran untung $60M

Iran produksi

Iran untung $30M

$50M untuk masing-

rendah

Irak untung $60M

masing

Iran produksi tinggi

DAFTAR PUSTAKA
Supawi Pawenang, 2016, Modul Ekonomi Manajerial, UNIBA
https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-mikro/teori-fungsi-produksi/

Você também pode gostar