Você está na página 1de 2

Pada praktikum kali ini, yakni elektrolisis KI yang bertujuan untuk mengetahui peristiwa

terjadinya reaksi kimia oleh arus listrik. Elektrolisis adalah peristiwa penguraian suatu elektrolit
oleh suatu arus listrik. Jika dalam sel volta energi kimia diubah menjadi energi listrik, maka
dalam sel elektrolisis yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu energi listrik diubah menjadi energi
kimia.
Dengan menghubungkan electrode dengan sumber dari energi luar, dalam praktikum ini
yang digunakan adalah power supply, electron dapat dibuat mengalir dalam arah yang
berlawanan. Reaksi kimia dalam hal ini adalah reaksi sebaliknya. Dalam reaksi elektrolisis,
energi listrik digunakan untuk menghasilkan suatu perubahan kimia yang tidak akan terjadi
secara spontan. Jumlah perubahan kimia yang dihasilkan dalam suatu sel elektrolisis berbanding
lurus dengan jumlah muatan listrik yang melalui sel, seperti yang dinyatakan dalam hukum
Faraday dari elektrolisis.
Untuk mengektrolsis suatu senyawa, penting untuk memperhatikan suasana pada waktu
diadakan percobaan. Faktor yang menentukan reaksi kimia elektrolisis antara lain konsentrasi
(keaktifan) elektrolit yang berbeda ada yang bersifat inert (tak aktif) dan elektoda tak inert.
Dalam percobaan ini, elektrolisis KI, larutan KI yang digunakan adalah 0,25 M yang merupakan
konsentrasi yang encer sehingga pada anoda akan terjadi reaksi oksidasi I-menjadi I2 dan pada
katoda akan terjadi reaksi reduksi yakni yang tereduksi adalah H 2O menghasilkan gas H2 dan
OH-. Sehingga pengamatan pada katoda akan terlihat gelembung gas H 2 pada larutan KI yang
dielektrolisis dan pada anoda akan terlihat perubahan warna dari larutan dari warna kuning muda
menjadi warna kunig tua disebabkan karena adanya I 2 yang terbentuk. Pada Anoda yang
teroksidasi adalah I- sebab nilai potensial reduksinya lebih kecil jika dibandingkan dengan H 2O.
Sehingga pada katoda yang tereduksi adalah H2O.
Untuk lebih meyakinkan dalam percobaan ini, pada saat elektrolisis sedang berlangsung,
sebelum kedua zat yang tereduksi/teroksidasi bercampur dalam larutan KI dilakukan pemisahan.
Pada katoda diambil beberapa mL larutan/senyawa hasil elektrolisis untuk selanjutnya dianalisis,
begitu pula perlakukan pada anoda. Pada katoda akan terbentuk ion hidroksida (OH -) sebagai
hasil reduksi dari H2O. Yang kemudian akan diidentifikasi dengan penambahan indikator
phenolptalin. Indikator phenolptalin pada suasana asam tak berwarna sedangkan dalam suasana
basa menghasilkan warna merah muda. Dalam hal ini, setelah larutan pada katoda
ditambahkan Indikator phenolptalin larutan tersebut akan berwarna merah muda dan untuk lebih
lanjutnya larutan tersebut diidentifikasi dengan penambahan FeCl3 dan akan terbentuk endapan
besi (III) hidroksida yang berwarna merah kecoklatan yang menunjukkan adanya ion hidroksida
sehingga dapat disimpulkan pada katoda yang teredukksi adalah H 2O menghasilkan gas H2 dan
OH-. Sedangkan pada anoda menurut hipotesis/ teori yang ada, yang terbentuk adalah I2, untuk
mengidentifikasi adanya I2 dilakukan penambahan larutan CHCl3. karena CHCl3 adalah senyawa
yang non polar dan I2adalah senyawa polar sehingga dalam pengidentifikasiannya akan terlihat
dua lapisan yang terbentuk antar larutan I2 dan CHCl3 karena senyawa polar larut dalam senyawa
yang polar pula sedangkan senyawa non polar larut dalam senyawa non polar. Lapisan yang
paling diatas (lapisan pertama) adalah larutan I2 dan lapisan bawah adalah larutan CHCl 3, hal ini
disebabkan karena massa jenis I2 lebih kecil jika dibangdingkan dengan massa jenis CHCl3.

G. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa dalam peristiwa
reaksi kimia oleh arus listrik atau yang disebut dengan elektrolisis reaksi terjadi pada dua tempat
yakni pada katoda dan anoda. Pada katoda terjadi reaksi reduksi pada percobaan ini yang
tereduksi adalah H2O menjadi gas H2 dan OH-dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi dalam hal
ini adalah I- menjadi I2. Dalam sel elektrolisis yang terjadi adalah energi listrik diubah menjadi
energi kimia. Dengan mengalirkan arus listrik ke dalam suatu larutan atau leburan elektrolit,
akan diperoleh reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis. Faktor yang menentukan reaksi
kimia elektrolisis antara lain konsentrasi (keaktifan) elektrolit yang berbeda ada yang bersifat
inert (tak aktif) dan elektoda tak inert.

Você também pode gostar