Você está na página 1de 27

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA RW 05 KELURAHAN WONOKOYO


Asuhan keperawatan pada agregat lansia di RW 05 Kelurahan Wonokoyo dilakukan
dalam beberapa tahap asuhan keperawatan meliputi pengkajian awal dan penetapan
agregat asuhan, pembuatan instrumen, penetapan masalah agregat, pemprioritasan
masalah, perencanaan kegiatan, implementasi dan evaluasi. Berikut ini kami sampaikan
hasil penerapan asuhan keperawatan pada lansia di RW 05 Kelurahan Wonokoyo.
3.1 PENGKAJIAN
Demografi wilayah
Kelurahan wonokoyo RW 5 terletak di kecamatan kedungkandang kota malang, di RW 5
tersebut terdiri dari 3 RT. Kelurahan wonokoyo RW 5 sebagian besar areanya terdiri dari
ladang, dan pekebunan. Wilayah ini termasuk daerah dataran tinggi juga di kelilingi
pegunungan dan bukit-bukit. berdasarkan data survei sebagian besar masyarakat bertani,
masyarakat mayoritas beragama islam dan untuk berkomunikasi sehari-hari menggunakan
bahasa madura.
Data pengkajian kelompok lansia
Lansia di RW 5 di kelurahan wonokoyo ada 23 lansia yang terdiri dari 3 RT. RT 1 terdiri dari
6 lansia , RT 2 dari 13 lansia dan RT 3 terdiri dari 4 lansia. Jumlah lansia perempuan di RW
5 terdapat 18 orang dan laki-laki sebanyak 5 orang.
Posyandu lansia di RW 5 wonokoyo
posyandu lansia biasanya diadakan 1 bulan sekali, pada minggu pertama awal bulan. Setiap
hari selasa. Kader lansia yang berada di RW 5 terdiri dari 5 kader lansia. Yang memiliki
tugas masing-masing. Sebelum diadakannya posyandu lansia kader memberitahu lansia
bahwa besok akan di adakan posyandu. Kegiatan posyandu biasanya terdiri dari
pemeriksaan kesehatan, dan pemberian obat-obatan oleh petugas kesehatan puskesmas
kedung kandang. Petugas biasanya terdiri dari dua orang.
katagori lansia menurut DEPKES tahun 2009
lansia awal: 46 - 56
lansia akhir: 56 65
Manula: 65 keatas
Lansia awal
4

Lansia akhir
15

Manula
4

jumlah
23

Berdasarkan kategori yang telah di tentukan dapat diketahui bahwa warga yang
termasuk dalam lansia berjumlah 23 orang dari 3 RT yang telah di survey oleh karena itu
kami mengambil responden dengan teknik total sampling.
Data Umum
a. Alamat

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa dari 23 lansia, 13 orang (57%)


dari RT 2, 6 orang (26%) dari RT 1, dan 4 (17%) dari RT 3
b. Jenis kelamin

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa 23 lansia sebanyak 18 orang


(78%) berjenis kelamin perempuan, dan sebanyak 5 (22%) orang berjenis
kelamin laki-laki

c. Pekerjaan

Berdasarka data pekerjaan diatas dietahui bahwa dari 23 lansia 15 orang


(65%) petani, 7 (31%) ribu rumah tangga dan 1 orang (4%) kuli bangunan
d. Pendidikan

Berdasarkan data di atas di ketahui bahwa dari 23 orang lansia tidak


sekolah
e. Minum kopi

Berdasarkan data di atas di ketahui bahwa dari 23 orang lansia, 11 orang (46%)
minum kopi dan 12 (54%) tidak minum kopi
f.

Merokok

Berdasarkan data di atas di ketahui bahwa dari 23 orang lansia, 8 orang


(35%) lansia merokok, dan 15 orang (60%) lansia tidak merokok
g. Sedang mengkonsumsi obat

Berdasarkan data di atas di ketahui bahwa dari 23 orang lansia, 11 orang


(48%) lansia tidak sedang mengkonsumsi obat, 11 orang (48%) lansia
mengkonsumsi obat, dan 1 orang (4%) lansia engkonsumsi obat alternatif

h. Gejala atau penyakit yang diderita

Berdasarkan data di atas di ketahui bahwa dari 23 orang lansia, 12 orang


(52%) nyeri sendi kaki, 8 orang (35%) hipertensi, 1 orang (5%) diabetes
mellitus, 1 orang (4%) batuk sesak nafas, 1 oranga (4%) gangguan
penglihatan.
Data Khusus
a. Asam urat

Penyebab

Ya

tidak

Bengkak

71%

29%

Kulit terasa Paas

58%

42%

Susah Tidur

67%

37%

Resiko jatuh

25%

75%

Skala nyeri

Berdasarkan data di atas di ketahui bahwa dari 12 orang lansia yang


menderita asam urat 5 orang(42%) mengalami nyeri sendi ringan,
sedangkan 5 orang (41%) mengalami nyeri sedang. 2 orang (17%)
mengalami nyeri berat

b. Hipertensi
Penyebab

Ya

Tidak

Sakit kepala

75%

25%

Susah tidur

37%

65%

Telinga
berdengung

65%

35%

Kaku leher

33%

67%

Pengkihatan
kabur

75%

25%

Cepat lelah

37%

63%

palpitasi
Riwayat HT

100%
29%

71%

Riwayat
perdarahan saat
HT

100%

Memiliki penyakit
ginjal karena HT

100%

Mual saat
Hipertensi

100%

Memiliki penyakit
jantung

100%

Riwayat stroke

25%

Riwayat keluarga
meninggal krena
HT
Cepat lelah

75%
100%

37%

63%

WEB OF CAUTION
WEB of Caution (WOC) Kesehatan Lansia Di RW 5 Kelurahan Wonokoyo
23 orang
lansia
Sebanyak 100 % Lansia
tidak sekolah
Tingkat pendidikan
rendah terkait
kesehatan
Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
Nyeri
kronis
Resiko
Jatuh

Taraf pendidikan lansia di desa wonokoyo rw


5 rendah
Sebanyak 65% lansia mengatakan sering
merokok dan 52% minum kopi

Sebanyak 12 orang (52%) nyeri sendi kaki,


8 orang (35%) hipertensi, 1 orang (5%)
diabetes mellitus, 1 orang (4%) batuk
sesak nafas, 1 oranga (4%) gangguan
penglihatan.
Sebanyak 12 orang lansia yang menderita

asam urat. 5 orang(42%) mengalami nyeri


sendi ringan, 5 orang (41%) mengalami nyeri
sedang. 2 orang (17%) mengalami nyeri
berat

ANALISA DATA
Dari identifikasi masalah tersebut, maka analisa datanya yaitu :
No.
1

Analisa Data
DS :

Etiologi
Lansia

a. Kader mengatakan masih


penyuluhan kesehatan yang
di adakan di RW 5 wonokoyo
b. Tingkat pendidikan lansia di

Masalah

dengan

taraf Perilaku kesehatan

pendidikan

rendah cenderung beresiko

kurangnnya pemahaman b.d

gagal

kesehatan minum kopi, melakukan tindakan


merokokketidakoptimala

mencegah masalah

sehingga tingkat kesadaran

n pemeliharaan kesehatan kesehatan ditandai


kurang
bagi lansi perilaku dengan

kesehatan masyarakat di san

cenderung beresiko

wonokoyo rw 5 rendah

pemahaman, status
ekonomi

rendah
c. Kader mengatakan semakin

merokok

lama lansia yang datang ke


posyandu semakin sedikit
d. Kader mengatakan bahwa
lansia di desa wonokoyo rw 5
jarang kontrol ke puskesmas
DO :
a. 40% lansia merokok
b. 46% lansia sering minum
kopi
DS :
a. Beberapa lansia mengatakan linulinu
b. Lansia mengatakan mengalami

Lansia linu-linu pada Nyeri kronis


sendi
terhambat
terganggu

aktivitas

pola

tidur

respon

rendah,

perubahan siklus tidur dan

inflamasi nyeri kronis

perubahan aktivitas
c. Lansia mengatakan sering lelah
DO :
a. Sebanyak 8 orang lansia yang
menderita asam urat 36%
mengalami nyeri sendi ringan,
sedangkan 28% mengalami
nyeri sendi berat.
b. Usia >5tahun

Adapun prioritas diagnosanya adalah :


1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d gagal melakukan tindakan mencegah
masalah kesehatan ditandai dengan kurang pemahaman, status ekonomi rendah,
merokok
2. Nyeri kronis b.d usia lebih dari 50 tahun

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


No

tgl

Dx
Keperawata
n

3-12017

Perilaku
kesehatan
cenderung
beresiko b.d
gagal
melakukan
tindakan
mencegah
masalah
kesehatan
ditandai
dengan
kurang
pemahaman,
status
ekonomi
rendah,
merokok

Tujuan

Kriteria Hasil

Intervensi

NOC: Perilaku Berhenti Merokok

NIC: Bantuan Penghentian


Merokok

No
.

Indikator

Mengekspresikan
keinginan untuk
berhenti merokok

Mengidentifikasi
konsekuensi negatif
dari penggunaan rokok

Mengidentifikasi
hambatan untuk
berhenti merokok

Menyesuaikan strategi
berhenti merokok
sesuai ketentuan

Berhenti merokok

Komitmen tanpa rokok

NOC: Perilaku Patuh : Diet yang Disarankan

1. Catat status merokok


saat ini dan riwayat
merokok
2. Tentukan kesiapan
pasien untuk belajar
berhenti merokok
3. Bantu identifikasi
alasan untuk
berhenti dan
hambatan untuk
berhenti
4. Bantu pasien untuk
termotivasi dalam
rangka tinggalkan
rokok
5. Bantu memilih
metode terbaik
untuk berhenti
merokok ketika

No
.

Indikator

Memilih makanan dan


cairan yang sesuai
dengan diet yang
disarankan

Menggunakan
informasi gizi pada
label untuk
menentukan pilihan

pasien siap
6. Sarankan untuk
menghindari
tembakau

NIC: Pengajaran: Proses


Penyakit

Memilih porsi sesuai


dengan diet yang
ditentukan

1. Kaji tingkat
pengetahuan pasien
terkait dengan
proses penyakit yang
spesifik

Memakan makanan
yang sesuai dengan
diet yang ditentukan

2. Review pengetahuan
pasien mengenai
kondisinya

Meminum minuman
yang sesuai dengan
diet yang ditentukan

3. Kenali mengenai
pasien mengenai
kondisinya

Menghindari makanan
dan minuman yang
tidak diperbolehkan
dalam diet

4. Jelaskan mengenai
proses penyakit
mengenai kebutuhan

Mengikuti rekomendasi
untuk jumlah makanan

5. Berikan informasi
mengenai kondisinya
6. Identifikasi

perubahan mengenai
kondisi fisik pasien

per hari

NOC: Perilaku Promosi Kesehatan


No
.

Indikator

Menggunakan perilaku
yang menghindari
resiko

Keseimbangan aktivitas
dan istirahat

Mempertahankan tidur
yang adekuat

Memperoleh
pemeriksaan rutin

Menghindari
penggunaan tembakau

Mengikuti diet sehat

7. Diskusikan
perubahan gaya
hidup yang mungkin
dibutuhkan untuk
mencegah
komplikasi di masa
depan
8. Edukasi pasien
mengenai tindakan
untuk mengontrol
meminimalisir gejala
9. Eksplorasi sumbersumber dukungan
yang ada
10.Edukasi mengenai
tanda gejala yang
harus dilaporkan
kepada tenaga
kesehatan
11.Perkuat informasi
yang diberikan oleh
tim kesehatan yang
lain

NIC: Pendidikan Kesehatan


1. Tagetkan pada
sasaran yang
beresiko tinggi dan
rentan usia yang
akan mendapatkan
manfaat besar dari
pendidikan
kesehatan
2. Identifikasi faktor
internal/eksternal
yang dapat
meningkatkan atau
mengurangi motivasi
untuk berprilaku
sehat
3. Tentukan
pengetahuan
kesehatan dan gaya
hidup prilaku saat ini
pada individu,
keluarga atau
kelompok sasaran
4. Kembangkan materi
pendidikan tertulis
yang tersedia dan
sesuai audien
sasaran

5. Tekankan pentingya
pola makan yang
sehat tidur,
berolahraga dan lainlain bagi individu,
keluarga dan
kelompok

3-12017

Nyeri

kronis

b.d usia lebih


dari 50 tahun

NOC: Kontrol Nyeri


No
.

Indikator

Mengenali kapan nyeri


terjadi

Menggambarkan faktor
penyebab nyeri

Menggunakan tindakan
pencegahan nyeri

Menggunakan tindakan
pengurangan tanpa
analgesik

NIC: Akupresur
1

2. Tentukan jenis
akupresur yang
dapat diaplikasikan
3. Untuk penanganan
terhadap individu
tertentu
4. Tentukan hasil yang
diharapkan

Menggunakan
analgesik yang
dianjurkan
Melaporkan nyeri yang
terkontrol

NOC: Kepuasan Klien: Manajemen Nyeri


No
.

Indikator

Nyeri terkontrol

1. Tentukan tingkat
kenyamanan
psikologis individu
dengan melakukan
sentuhan

5. Ruju pada buku teks


akupresur untuk
dapat menyesuaikan
etiologi, lokasi dan
gejal pada titik tekan
yang tepat setelah
pelatihan tingkat
lanjut mengenai
teknik akupresur
6. Tentukan titik tekan
untuk menstimulasi,
tergantung hasil

Tingkat nyeri dipantau


secara reguler

Mengambil tindakan
untuk mengurangi
nyeri

Memberikan pilihan
pilihan untuk
memanajemen nyeri

Memberikan informasi
tentang pembatasan
aktivitas

Informasi disediakan
untuk mengurangi
nyeri

yang diharapkan
7. Jelaskan pada
individu bahwa akan
mencari area yang
lunak
8. Priksa secara
mendalam dengan
ibu jari atau buku jari
untuk area yang
memiliki sensitifitas
tekanan yang tinggi
pada lokasi umum
dari area titik tekan
9. Rekomendasikan
teknik relaksasi
profresif dan atau
latihan peregangan
10.Ajarkan keluarga
untuk bisa
melakukan
penanganan
akupresur
11.Dokumentasikan
tindakan dan respon
individu terhadap
akupresur

NIC: Menejemen nyeri


1. Lakukan pengajian
komprehensif yang
meliputi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas atau
beratnya nyeri dan
faktor pencetus
2. Gunakan komunikasi
terapi terapeutik
untuk mengetahui
pengalamn nyeri.
3. Gali pengetahuan
dan kepercayaan
pasien mengenai
nyeri
4. Tentukan akibat dari
pengalaman nyeri
terhadap kualitas
hidup pasien (tidur,
nafsu makan,
perasaan,
kenyamanan,
performa kerja)
5. Gali bersama pasien
faktor-faktor yang

dapat menurunkan
atau memperberat
nyeri
6. Ajarkan prinsipprinsip menejemen
nyeri
7. Ajarkan penggunaan
tehnik non
farmakologi
(hipnosis, relaksasi,
musik, akupresur,
kompres
hangat/dingin)
8. Lakukan kompres
hangat/dingin pada
area nyeri

1.7 Plan Of Action (POA)


No
1

Kegiatan (Strategi)

Tujuan

Sasaran

Memberikan pendidikan

Meningkatkan

Lansia

kesehatan terkait konsep

pengetahuan

hipertensi kepada lansia

lansia

Bentuk

Waktu/Tempat

Media

Ceramah

Rabu, 27

Leaflet

dan Tanya

Januari 2015

Kegiatan

Jawab

mengenai

Penanggung
Jawab

Pendanaan

Semua

Swadaya

mahasiswa

kelompok

Semua

Swadaya

mahasiswa

kelompok

Kantor
Kelurahan

hipertensi

Tulusrejo

Rabu, 3 Februari
2016 di
Posyandu

Leaflet

Lansia RW 3
Tulusrejo
2

Meningkatkan keterampilan

Meningkatkan

kader dengan memberikan

kemampuan

pelatihan penggunaan alat-

dan

Diskusi dan

alat posyandu (mengukur

keterampilan

Tanya jawab

tekanan darah) serta

dalam

pendokumentasian

penggunaan

menggunakan KMS

alat-alat
posyandu

Kader

Pelatihan,

Rabu,27 Januari

Handout,

Semua

Swadaya

Role play,

2016

Buku

mahasiswa

kelompok

Posyandu Balita
RW 3 Tulusrejo

saku,
Alkes,
KMS

serta
pendokumentasian
menggunakan
KMS

Posyandu

Launching Posyandu Lansia


RW 3 Tulusrejo

Kader

lansia
Rabu,3 Februari
2016
Rumah Bu

Alkes,

Semua

Swadaya

KMS,

mahasiswa

masyarakat

Timbanga

dan kader

n berat

posyandu

badan

Rustamaji

Home visite ke lansia binaan

Meningkatkan

dan lansia resume

kesiapan
lansia dalam

Lansia

Praktik

Selasa-Sabtu,

Booklet,

Semua

Swadaya

relaksasi

26-30 Januari

alkes

mahasiswa

kelompok

otot

2016

meningkatkan

progresif,

manajemen

ceramah,

Rumah lnsia
yang

kesehatan diri

diskusi,
Tanya jawab

bersangkutan

1.7.1
a. Man

5M Gerontologi

Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk
masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader
sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Padahal ada beberapa macam kader
bisa dibentuk sesuai dengan keperluan menggerakkan partisipasi masyarakat atau
sasarannya dalam program pelayanan kesehatan tetapi kader posyandu lansia belum
terbentuk, oleh karena itu direncanakan akan di lakukan perekrutan saat ada perkumpulan
PKK dengan cara suka rela akan tetapi jika tidak ada yang suka rela menawarkan diri maka
akan di tunjuk orang sebanyak sekitar 12 orang secara acak oleh PJ pokja.
b. Money
Dana sangat diperlukan untuk membentuk dan mengembangkan posyandu lansia
serta untuk menjalankan posyandu lansia. Sumber pendanaan di RW 3 adalah dari iuran
warga per bulan sebanyak Rp.100.000 dan juga dari sumbangan suka rela dari warga
setempat.
c. Market
Menurut wawancara yang di lakukan kepada ketua RW 3 di dapatkan jumlah lansia
sebanyak kurang lebih 50 orang dengan menggunakan rumus slovin didapatkan sample
sebanyak 45 orang dengan demikian jumlah warga yang akan di berikan quisoner untuk
mengetahuai keadaan umum warga yaitu sebanyak 45 orang yang di pilih secara acak.
Promosi kepada lansia untuk datang ke posyandu lansia dapat di lakukan dengan
membuat pengumuman pada saat perkumpulan PKK, pada saat pengajian, pada saat
tahlilan dll serta dapat pula secara langsung mengajak lansia untuk datang ke posyandu
lansia tersebut.
d. Method
Posyandu lansia / kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu bentuk pelayanan
kesehatan bersumber daya masyarakat atau /UKBM yang dibentuk oleh masyarakat
berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu sendiri khususnya pada penduduk usia lanjut.
Pengertian usia lanjut adalah mereka yang telah berusia 60 tahun keatas.
e. Material
Sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan dalam kegiatan posyandu lansia
ini

yaitu

Meja,

timbangan,

alat

tulis,

pengukur

tinggi

badan,

Stetoschope,

Sphygmomanometer, KMS , Obat-obatan Sederhana. Sementara alat untuk posyandu


hanya tersedia 1 buah tensi digital sedangkan yang lain belum tersedia. Untuk itu kader
perlu bekerja sama dengan puskesmas untuk menyiapkan alat-alat tersebut karena tanpa
alat-alat tersebut posyandu lansia tidak dapat berjalan.

IMPLEMENTASI
No.Dx
1.

Nama Kegiatan
Pelatihan KMS

Tanggal
Jumat 30

kepada kader

Desember

lansia

1,2

2016

Pelatihan kader

Sabtu, 31

lansia tentang

Desember

pengertian,

Implementasi
a. Menjelaskan tujuan pengisian KMS
b. Menjelaskan manfaat tujuan KMS
c. Mengajarkan menghitung IMT

2016

urat, resiko jatuh, sesak nafas, nutrisi gastritis, OA


b. Peserta memahami penyebab hipertensi, BPH,
gastritis, OA
c. Peserta memahami tanda dan gejala hipertensi,

dan gejala,
penatalaksanaan

BPH, asam urat, resiko jatuh, sesak nafas, nutrisi

non farmakologi

gastritis, OA Peserta memahami pencegahan dan

dan farmokologi,

penatalaksanaan farmokologi dan non farmakologi

tentang penyakit

hipertensi, BPH, asam urat, resiko jatuh, sesak

yang sering

nafas, nutrisi gastritis, OA


d. Peserta memahami komplikasi hipertensi, BPH,

dialami oleh
lansia

kader

dengan

pelatihan KMS
O: kader mengerti dengan tujuan ,manfaat,

dan IMT
A: P:kader bisa mengisi KMS secara mandiri
a. Peserta memahami definsi hipertensi, BPH, asam S: Kader mengatakan memahami tentang

asam urat, resiko jatuh, sesak nafas, nutrisi

penyebab, tanda

S:

Evaluasi
mengatakan senang

pengertian, penyebab, tanda dan gejala,


penatalaksanaan

non

farmakologi

dan

farmokologi, tentang penyakit yang sering


dialami oleh lansia
O: kader sangat antusias dengan pelatihan
tentang pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, penatalaksanaan non farmakologi
dan farmokologi, tentang penyakit yang
sering dialami oleh lansia
A: maslah teratasi
P: Kader bisa memberikan penyuluhan

asam urat, resiko jatuh, sesak nafas, nutrisi pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
gastritis, OA

penatalaksanaan

non

farmakologi

dan

farmokologi, tentang penyakit yang sering


dialami oleh lansia, secara mandiri
1,2

Home visite

Selasa-

pada 24 lansia

Sabtu,

a. Menjelaskan tujuan pertemuan


b. Menetapkan kontrak waktu

S: sebagian besar lansia mengatakan


nyeri di area persendian kaki dan

binaan

20-31
Desember
2016

c. Menanyakan

keluhan

yang

dirasakan

(pengkajian)
d. Menentukan masalah keperawatan
e. Memberikan
penyuluhan
tentang

klien

mengeluh pusing berkurang


O:

konsep

klien

koopieratif

dan

tampak

antusiaus
A: masalah teratasi
P:intervensi di lanjutkan oleh kader

hipertensi dan asam urat, meliputi definisi, etiologi,


tanda gejala, penatalaksanaan, pencegahan dan
f.

komplikasi hipertensi.
Menjelaskan kepada lansia tentang nutrisi untuk

penderita hipertensi dan diet Asam Urat


g. Memberkan pendidikan kesehatan

tentang

relaksasi otot progresif, meliputi definisi, manfaat


dan indikasi.
h. Mengajarkan lansia cara melakukan relaksasi otot
i.

progresif dan ROM.


Memotivasi lansia untuk menerapkan pola hidup
sehat melalui manajemen diet, relaksasi otot

progresif dan ROM.


j. Monitoring latihan otot progresif dan ROM.
k. Mengevaluasi penerapan diet DASH, relaksasi

2.

Pemberian
pelatihan
mengurangi
nyeri dan
menurunkan

Selasa, 3
januari 2017

otot progresif dan ROM.


l. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
m. Melakukan terminasi
a. Menjelaskan tujuan pertemuan tentang pemberian
pelatihan mengurangi nyeri (kompres hangat) dan
menurunkan tekanan darah (taichong)
b. Mengkaji tingkat nyeri dan tekanan darah lansia di
Posyandu
c. Memberikan pelatihan tentang kompres hangat

S:
-

pasien mengatakan bahwa nyeri

yang di rasakannnya berkurang


Pasien mengatakan mengerti manfaat
dari akupresure taichong dan kompres
hangat

tekanan darah

untuk mengurangi nyeri dan akupresur taichong


untuk menurunkan tekanan darah
d. Diskusi tanya jawab dengan warga tentang
pelatihan yang telah diberikan
e. Melakukan terminasi kepada yang menghadiri

O:
-

Pasien tampak kooperatif


Tekanan darah pasien menurun rata-

rata 10mmHg
Skala nyeri berkurang 2 tingkat dari

awal
A: Masalah teratasi sebagian
P
Kompres hangat bisa
-

dilakukan

secara mandiri oleh klien


Kader dapat membantu klien untuk
melakukan
akupresur

kompres

hangat

dan

Evaluasi Sumatif
a. Pelatihan KMS kepada kader lansia
Berdasarkan hasil evaluasi, kader yang mengikuti pelatihan mengenai KMS
sebanyak 5 orang. Kader tampak sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan KMS.
Hal ini dapat dilihat dari 5 orang kader yang aktif bertanya saat sesi tanya jawab dan
diskusi dibuka. Kader mengatakan senang mendapatkan pelatihan ini. Melalui
pelatihan ini pula kader lansia menyatakan bahwa mereka mendapatkan banyak
pengetahuan mengenai pengisian KMS.
b. Penyuluhan Tentang Penyakit yang sering muncul pada lansia
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kader lansia terdapat 2 orang kader yang
datang dari 5 kader yang menjadi kader posyandu lansia. Para kader posyandu
lansia sangat antusias mengikuti penyuluhan tentang penyakit tersebut. Dari 2 kader
posyandu lansia yang hadir , kedua kader tersebut dapat mengerti tentang penyakit
tersebut. Para kader posyandu mengatakan kegiatan penyuluhan kader ini sangat
bermanfaat untuk menabah pengetahuan mereka tentang penyakit yang sering
muncul pada lansia dan bisa mengajar pada lansia di desa mereka
c. Home Visite Pada Lansia Binaan
Berdasarkan evaluasi pada tingkat perilaku kesehatan cenderung beresiko
yang di lakukan pada 23 lansia binaan, diperoleh hasil tingkat perilaku beresiko klien
cenderung menurun terait hipertensi dan asam urat.
Sedangkat untuk evaluasi penerapan relaksasi otot progresif,ROM, diit
hipertensi dan asam urat yang telah dilakukan selama 2 kali dalam kurun waktu 2
hari diperoleh hasil bahwa dapat penurunan tekanan darah sebanyak 10 mmHg dan
nyeri berkurang.
Pada penerapan intervensi kompres hangat dan akkupressure taichong pada
lansia untuk mengurangi nyeri sendi dan penurunan hipertensi yang di lakukan
selama 1 hari di peroleh hasil terjadi penurunan rata-rata skal nyeri sebesar 2 dan
hipertensi 10mmHg.

Você também pode gostar