Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Lansia akhir
15
Manula
4
jumlah
23
Berdasarkan kategori yang telah di tentukan dapat diketahui bahwa warga yang
termasuk dalam lansia berjumlah 23 orang dari 3 RT yang telah di survey oleh karena itu
kami mengambil responden dengan teknik total sampling.
Data Umum
a. Alamat
c. Pekerjaan
Berdasarkan data di atas di ketahui bahwa dari 23 orang lansia, 11 orang (46%)
minum kopi dan 12 (54%) tidak minum kopi
f.
Merokok
Penyebab
Ya
tidak
Bengkak
71%
29%
58%
42%
Susah Tidur
67%
37%
Resiko jatuh
25%
75%
Skala nyeri
b. Hipertensi
Penyebab
Ya
Tidak
Sakit kepala
75%
25%
Susah tidur
37%
65%
Telinga
berdengung
65%
35%
Kaku leher
33%
67%
Pengkihatan
kabur
75%
25%
Cepat lelah
37%
63%
palpitasi
Riwayat HT
100%
29%
71%
Riwayat
perdarahan saat
HT
100%
Memiliki penyakit
ginjal karena HT
100%
Mual saat
Hipertensi
100%
Memiliki penyakit
jantung
100%
Riwayat stroke
25%
Riwayat keluarga
meninggal krena
HT
Cepat lelah
75%
100%
37%
63%
WEB OF CAUTION
WEB of Caution (WOC) Kesehatan Lansia Di RW 5 Kelurahan Wonokoyo
23 orang
lansia
Sebanyak 100 % Lansia
tidak sekolah
Tingkat pendidikan
rendah terkait
kesehatan
Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
Nyeri
kronis
Resiko
Jatuh
ANALISA DATA
Dari identifikasi masalah tersebut, maka analisa datanya yaitu :
No.
1
Analisa Data
DS :
Etiologi
Lansia
Masalah
dengan
pendidikan
gagal
mencegah masalah
cenderung beresiko
wonokoyo rw 5 rendah
pemahaman, status
ekonomi
rendah
c. Kader mengatakan semakin
merokok
aktivitas
pola
tidur
respon
rendah,
perubahan aktivitas
c. Lansia mengatakan sering lelah
DO :
a. Sebanyak 8 orang lansia yang
menderita asam urat 36%
mengalami nyeri sendi ringan,
sedangkan 28% mengalami
nyeri sendi berat.
b. Usia >5tahun
tgl
Dx
Keperawata
n
3-12017
Perilaku
kesehatan
cenderung
beresiko b.d
gagal
melakukan
tindakan
mencegah
masalah
kesehatan
ditandai
dengan
kurang
pemahaman,
status
ekonomi
rendah,
merokok
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
No
.
Indikator
Mengekspresikan
keinginan untuk
berhenti merokok
Mengidentifikasi
konsekuensi negatif
dari penggunaan rokok
Mengidentifikasi
hambatan untuk
berhenti merokok
Menyesuaikan strategi
berhenti merokok
sesuai ketentuan
Berhenti merokok
No
.
Indikator
Menggunakan
informasi gizi pada
label untuk
menentukan pilihan
pasien siap
6. Sarankan untuk
menghindari
tembakau
1. Kaji tingkat
pengetahuan pasien
terkait dengan
proses penyakit yang
spesifik
Memakan makanan
yang sesuai dengan
diet yang ditentukan
2. Review pengetahuan
pasien mengenai
kondisinya
Meminum minuman
yang sesuai dengan
diet yang ditentukan
3. Kenali mengenai
pasien mengenai
kondisinya
Menghindari makanan
dan minuman yang
tidak diperbolehkan
dalam diet
4. Jelaskan mengenai
proses penyakit
mengenai kebutuhan
Mengikuti rekomendasi
untuk jumlah makanan
5. Berikan informasi
mengenai kondisinya
6. Identifikasi
perubahan mengenai
kondisi fisik pasien
per hari
Indikator
Menggunakan perilaku
yang menghindari
resiko
Keseimbangan aktivitas
dan istirahat
Mempertahankan tidur
yang adekuat
Memperoleh
pemeriksaan rutin
Menghindari
penggunaan tembakau
7. Diskusikan
perubahan gaya
hidup yang mungkin
dibutuhkan untuk
mencegah
komplikasi di masa
depan
8. Edukasi pasien
mengenai tindakan
untuk mengontrol
meminimalisir gejala
9. Eksplorasi sumbersumber dukungan
yang ada
10.Edukasi mengenai
tanda gejala yang
harus dilaporkan
kepada tenaga
kesehatan
11.Perkuat informasi
yang diberikan oleh
tim kesehatan yang
lain
5. Tekankan pentingya
pola makan yang
sehat tidur,
berolahraga dan lainlain bagi individu,
keluarga dan
kelompok
3-12017
Nyeri
kronis
Indikator
Menggambarkan faktor
penyebab nyeri
Menggunakan tindakan
pencegahan nyeri
Menggunakan tindakan
pengurangan tanpa
analgesik
NIC: Akupresur
1
2. Tentukan jenis
akupresur yang
dapat diaplikasikan
3. Untuk penanganan
terhadap individu
tertentu
4. Tentukan hasil yang
diharapkan
Menggunakan
analgesik yang
dianjurkan
Melaporkan nyeri yang
terkontrol
Indikator
Nyeri terkontrol
1. Tentukan tingkat
kenyamanan
psikologis individu
dengan melakukan
sentuhan
Mengambil tindakan
untuk mengurangi
nyeri
Memberikan pilihan
pilihan untuk
memanajemen nyeri
Memberikan informasi
tentang pembatasan
aktivitas
Informasi disediakan
untuk mengurangi
nyeri
yang diharapkan
7. Jelaskan pada
individu bahwa akan
mencari area yang
lunak
8. Priksa secara
mendalam dengan
ibu jari atau buku jari
untuk area yang
memiliki sensitifitas
tekanan yang tinggi
pada lokasi umum
dari area titik tekan
9. Rekomendasikan
teknik relaksasi
profresif dan atau
latihan peregangan
10.Ajarkan keluarga
untuk bisa
melakukan
penanganan
akupresur
11.Dokumentasikan
tindakan dan respon
individu terhadap
akupresur
dapat menurunkan
atau memperberat
nyeri
6. Ajarkan prinsipprinsip menejemen
nyeri
7. Ajarkan penggunaan
tehnik non
farmakologi
(hipnosis, relaksasi,
musik, akupresur,
kompres
hangat/dingin)
8. Lakukan kompres
hangat/dingin pada
area nyeri
Kegiatan (Strategi)
Tujuan
Sasaran
Memberikan pendidikan
Meningkatkan
Lansia
pengetahuan
lansia
Bentuk
Waktu/Tempat
Media
Ceramah
Rabu, 27
Leaflet
dan Tanya
Januari 2015
Kegiatan
Jawab
mengenai
Penanggung
Jawab
Pendanaan
Semua
Swadaya
mahasiswa
kelompok
Semua
Swadaya
mahasiswa
kelompok
Kantor
Kelurahan
hipertensi
Tulusrejo
Rabu, 3 Februari
2016 di
Posyandu
Leaflet
Lansia RW 3
Tulusrejo
2
Meningkatkan keterampilan
Meningkatkan
kemampuan
dan
Diskusi dan
keterampilan
Tanya jawab
dalam
pendokumentasian
penggunaan
menggunakan KMS
alat-alat
posyandu
Kader
Pelatihan,
Rabu,27 Januari
Handout,
Semua
Swadaya
Role play,
2016
Buku
mahasiswa
kelompok
Posyandu Balita
RW 3 Tulusrejo
saku,
Alkes,
KMS
serta
pendokumentasian
menggunakan
KMS
Posyandu
Kader
lansia
Rabu,3 Februari
2016
Rumah Bu
Alkes,
Semua
Swadaya
KMS,
mahasiswa
masyarakat
Timbanga
dan kader
n berat
posyandu
badan
Rustamaji
Meningkatkan
kesiapan
lansia dalam
Lansia
Praktik
Selasa-Sabtu,
Booklet,
Semua
Swadaya
relaksasi
26-30 Januari
alkes
mahasiswa
kelompok
otot
2016
meningkatkan
progresif,
manajemen
ceramah,
Rumah lnsia
yang
kesehatan diri
diskusi,
Tanya jawab
bersangkutan
1.7.1
a. Man
5M Gerontologi
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk
masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader
sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Padahal ada beberapa macam kader
bisa dibentuk sesuai dengan keperluan menggerakkan partisipasi masyarakat atau
sasarannya dalam program pelayanan kesehatan tetapi kader posyandu lansia belum
terbentuk, oleh karena itu direncanakan akan di lakukan perekrutan saat ada perkumpulan
PKK dengan cara suka rela akan tetapi jika tidak ada yang suka rela menawarkan diri maka
akan di tunjuk orang sebanyak sekitar 12 orang secara acak oleh PJ pokja.
b. Money
Dana sangat diperlukan untuk membentuk dan mengembangkan posyandu lansia
serta untuk menjalankan posyandu lansia. Sumber pendanaan di RW 3 adalah dari iuran
warga per bulan sebanyak Rp.100.000 dan juga dari sumbangan suka rela dari warga
setempat.
c. Market
Menurut wawancara yang di lakukan kepada ketua RW 3 di dapatkan jumlah lansia
sebanyak kurang lebih 50 orang dengan menggunakan rumus slovin didapatkan sample
sebanyak 45 orang dengan demikian jumlah warga yang akan di berikan quisoner untuk
mengetahuai keadaan umum warga yaitu sebanyak 45 orang yang di pilih secara acak.
Promosi kepada lansia untuk datang ke posyandu lansia dapat di lakukan dengan
membuat pengumuman pada saat perkumpulan PKK, pada saat pengajian, pada saat
tahlilan dll serta dapat pula secara langsung mengajak lansia untuk datang ke posyandu
lansia tersebut.
d. Method
Posyandu lansia / kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu bentuk pelayanan
kesehatan bersumber daya masyarakat atau /UKBM yang dibentuk oleh masyarakat
berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu sendiri khususnya pada penduduk usia lanjut.
Pengertian usia lanjut adalah mereka yang telah berusia 60 tahun keatas.
e. Material
Sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan dalam kegiatan posyandu lansia
ini
yaitu
Meja,
timbangan,
alat
tulis,
pengukur
tinggi
badan,
Stetoschope,
IMPLEMENTASI
No.Dx
1.
Nama Kegiatan
Pelatihan KMS
Tanggal
Jumat 30
kepada kader
Desember
lansia
1,2
2016
Pelatihan kader
Sabtu, 31
lansia tentang
Desember
pengertian,
Implementasi
a. Menjelaskan tujuan pengisian KMS
b. Menjelaskan manfaat tujuan KMS
c. Mengajarkan menghitung IMT
2016
dan gejala,
penatalaksanaan
non farmakologi
dan farmokologi,
tentang penyakit
yang sering
dialami oleh
lansia
kader
dengan
pelatihan KMS
O: kader mengerti dengan tujuan ,manfaat,
dan IMT
A: P:kader bisa mengisi KMS secara mandiri
a. Peserta memahami definsi hipertensi, BPH, asam S: Kader mengatakan memahami tentang
penyebab, tanda
S:
Evaluasi
mengatakan senang
non
farmakologi
dan
asam urat, resiko jatuh, sesak nafas, nutrisi pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
gastritis, OA
penatalaksanaan
non
farmakologi
dan
Home visite
Selasa-
pada 24 lansia
Sabtu,
binaan
20-31
Desember
2016
c. Menanyakan
keluhan
yang
dirasakan
(pengkajian)
d. Menentukan masalah keperawatan
e. Memberikan
penyuluhan
tentang
klien
konsep
klien
koopieratif
dan
tampak
antusiaus
A: masalah teratasi
P:intervensi di lanjutkan oleh kader
komplikasi hipertensi.
Menjelaskan kepada lansia tentang nutrisi untuk
tentang
2.
Pemberian
pelatihan
mengurangi
nyeri dan
menurunkan
Selasa, 3
januari 2017
S:
-
tekanan darah
O:
-
rata 10mmHg
Skala nyeri berkurang 2 tingkat dari
awal
A: Masalah teratasi sebagian
P
Kompres hangat bisa
-
dilakukan
kompres
hangat
dan
Evaluasi Sumatif
a. Pelatihan KMS kepada kader lansia
Berdasarkan hasil evaluasi, kader yang mengikuti pelatihan mengenai KMS
sebanyak 5 orang. Kader tampak sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan KMS.
Hal ini dapat dilihat dari 5 orang kader yang aktif bertanya saat sesi tanya jawab dan
diskusi dibuka. Kader mengatakan senang mendapatkan pelatihan ini. Melalui
pelatihan ini pula kader lansia menyatakan bahwa mereka mendapatkan banyak
pengetahuan mengenai pengisian KMS.
b. Penyuluhan Tentang Penyakit yang sering muncul pada lansia
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kader lansia terdapat 2 orang kader yang
datang dari 5 kader yang menjadi kader posyandu lansia. Para kader posyandu
lansia sangat antusias mengikuti penyuluhan tentang penyakit tersebut. Dari 2 kader
posyandu lansia yang hadir , kedua kader tersebut dapat mengerti tentang penyakit
tersebut. Para kader posyandu mengatakan kegiatan penyuluhan kader ini sangat
bermanfaat untuk menabah pengetahuan mereka tentang penyakit yang sering
muncul pada lansia dan bisa mengajar pada lansia di desa mereka
c. Home Visite Pada Lansia Binaan
Berdasarkan evaluasi pada tingkat perilaku kesehatan cenderung beresiko
yang di lakukan pada 23 lansia binaan, diperoleh hasil tingkat perilaku beresiko klien
cenderung menurun terait hipertensi dan asam urat.
Sedangkat untuk evaluasi penerapan relaksasi otot progresif,ROM, diit
hipertensi dan asam urat yang telah dilakukan selama 2 kali dalam kurun waktu 2
hari diperoleh hasil bahwa dapat penurunan tekanan darah sebanyak 10 mmHg dan
nyeri berkurang.
Pada penerapan intervensi kompres hangat dan akkupressure taichong pada
lansia untuk mengurangi nyeri sendi dan penurunan hipertensi yang di lakukan
selama 1 hari di peroleh hasil terjadi penurunan rata-rata skal nyeri sebesar 2 dan
hipertensi 10mmHg.