Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
AHMAD BASOFI MUJAHIDIN
(10.038)
(10.046)
(10.055)
SIH MIKUWATI
(10.069)
Pokok Bahasan
Tujuan
halus
Tempat
Waktu
09.30 s.d 10.05).
Sasaran
: Skill play
2.
Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter
dan perawat
3.
4.
Anak menjadi kooperatif pada perawat dan tindakan
keperawatan
5.
6.
Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang
normal
7.
Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi anak
terhadap suatu permainan
8.
Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman
bermain yang tepat
9.
Agar anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress
karena sakit
10.
Anak dapat merasakan suasana yang nyaman dan aman
seperti dirumah Sebagai alat komunikasi antara perawat klien.
RENCANA PELAKSANAAN :
N
o
Terapis
Waktu
Subjek terapi
Persiapan
5
menit
Ruangan,alat,anak dan
keluarga siap
1. Menyiapkan ruangan.
2. Menyiapkan alat-alat.
3. Menyiapkan anak dan keluarga
2
Proses :
1. Membuka proses terapi bermain
dengan mengucap kan salam,
memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan pada anak dan
keluarga tentang tujuan dan
manfaat bermain, menjelaskan
cara permainan.
3. Mengajak anak bermain .
4. Mengevaluasi respon anak dan
keluarga.
1
menit
2
menit
7
menit
Menjawab salam,
Memperkenalkan diri,
Memperhatikan
Bermain bersama
dengan antusias dan
mengungkapkan
perasaannya
3
menit
3
Penutup (1 menit).
Menyimpulkan, mengucapkan salam
2
menit
Memperhatikan dan
menawab salam
Metode
: Bermain bersama
Media
gambar
Materi
: Terlampir
Leader 2
: Dega Agassa S.
Notulen
: Sih Mikuwati
Fasilitator
: Fika Nuraini
SETTING
Keterangan :
: Leader
: Notulen
: Peserta/ Klien/Anak
: Keluarga Klien
: Fasilitator
EVALUASI
1. A.
PENDAHULUAN
PRESCHOOL
1. Pengertian Preschool
Menurut Joyce Engel (1999), yang dikatakan anak usia pra sekolah
adalah anak-anak yang berusia berkisar 3-6 tahun. Ada beberapa
aspek yang perlu diperhatikan untuk mengukur tingkat pertumbuhan
dan perkembangan anak.
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun
( Wong, 2000), anak usia prasekolah memiliki karakteristik tersendiri
dalam segi pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam hal
pertumbuhan, Secara fisik anak pada tahun ketiga terjadi
penambahan BB 1,8 s/d 2,7 kg dan rata-rata BB 14,6 kg.penambahan
TB berkisar antara 7,5 cm dan TB rata-rata 95 cm.
2. Aspek Bahasa
Pada awal masa prasekolah perbendaharaan kata yang dicapai jarang
dari 900 kata,mengunjak tahun keempat sudah mencapai 1500 kata
atau lebih dan pada tahun kelima sampai keenam mencapai 2100
kata,mengunakan 6 sampai 8 kata,menyebut 4 warna atau
lebih,dapat menggambar dengan banyak komentar serta
menyebutkan bagiannya,mengetahui waktu seperti hari,minggu dan
bulan,anak juga sudah mampu mengikuti 3 perintah sekaligus.
3. Aspek Sosial
Pada tahun ketiga anak sudah hamper mampu berpakaian dan makan
sendiri,rentang perhatian meningkat ,mengetahui jenis kelaminnya
sendiri,dalam permainan sering mengikuti aturannya sendiri tetapi
anak sudah mulai berbagi.tahun keempat anak sudah cenderung
mandiri dank eras kepala atau tidak sabar,agresif secara fisik dan
vweerbal,mendapat kebanggan dalam pencapaian,masih mempunyai
banyak rasa takut.pada akhir usia prasekolah anak sudah jarang
memberontak,lebih tenang,mandiri,dapat dipercaya,lebih
bertanggungjawab,mencoba untuk hidup berdasarkan
outran,bersikap lebih baik,dalam permainan sudah mencoba
mengikuti aturan tetapi kadang curang.
Personal social
4. Aspek Kognitif
Tahun ketiga berada pada fase pereptual,anak cenderung egosentrik
dalam berfikir dan berperilaku,mulai memahami waktu,mengalami
perbaikankonsep tentang ruang,dan mulai dapat memandang konsep
dari perspektif yang berbeda. Tahun keempat anak berada pada fase
inisiatif,memahami waktu lebih baik,menilai sesuatu menurut
dimensinya,penilaian muncul berdasarkan persepsi,egosentris mulai
berkurang,kesadaran social lebih tinggi,mereka patuh kepada orang
tua karena mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar
atau salah. Pada akhir masa prasekolah anaka sudah mampu
memandang perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya,anak sangat ingin tahu tentang factual dunia.
Motorik halus
Motorik kasar
Memanjat
Menaiki sepeda roda tiga
Belajar menalikan tali sepatu, mengkancing, menyikat gigi
6. Macam Bermain
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh
dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
1. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat
permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada
bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha
membongkar.
1. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat
dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah
bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi
kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau
musik,menonton televisi dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan
dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
1. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai
energi untuk aktif bermain.
2. Tidak ada variasi dari alat permainan.
3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
4. Tidak mempunyai teman bermain.
1. C.
2. 1.
1. 2.
Keuntungan Menggambar
1. 3.
Metode menggambar
1. 4.
Hal hal yang perlu diperhatikan saat
menggambar
Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf
perkembangan anak.
5. Evaluasi
Peserta terapi bermain menggambar mampu:
Anak bisa menggambar sesuai dengan tingkat perkembangan
Membedakan warna dan bentuk gambar
Menulis dan mengambar
Merasa senang,tenang terkait hospitalisasi.
DAFTAR PUSTAKA :
Soetjiningsih, 1988, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.
Markum.A.H, 1991, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta
http://zaebetterhealth.blogspot.com/2009/01/tumbuh-kembang-anakusia-prasekolah.html
http://jauharieffendy.blogspot.com/2008/08/pembelajaranmenggambar-untuk-anak.html