Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Nama Mahasiswa
: Candra Widarta
NPM
: 130910015
Dosen
Produk yang Diubah Suai (customized product) Produk yang diubah suai merupakan
sedikit variasi dari konfigurasi standard dan biasanya dikembangkan sebagai respons
terhadap pesanan khusus seorang pelanggan. Contohnya, jam tangan, motor, baterai, dan
kontainer. Pengembangan produk tersebut terutama terdiri atas pengaturan nilai variable
desain, seperti dimensi fisik dan bahan baku. Perusahaan dapat bekerja sangat baik pada
proses produksi produk yang diubah suai secara cepat dengan menggunakan desain dan
proses pengembangan yang sangat terstruktur yang dibuat tidak jauh dari kapabilitas
proses yang akan digunakan.
Produk Berisiko Tinggi (high-risk product)
yang memiliki ketidakpastian besar terkait dengan teknologi atau pasar, sehingga terdapat
risiko teknis atau pasar yang substansial. Proses pengembangan produk umum
dimodifikasi untuk menghadapi situasi berisiko tinggi dengan mengambil langkahlangkah untuk menangani risiko-risiko terbesar di tahap awal pengembangan produk. Hal
ini biasanya memerlukan penyelesaian beberapa desain dan aktivitas proses pengujian
lebih awal. Contohnya, apabila terdapat ketidakpastian yang tinggi terkait kinerja teknis
produk, dapat dipertimbangkan untuk membuat model pengerjaan fitur-fitur penting dan
mengujinya lebih awal dalam proses tersebut. Berbagai solusi mungkin dapat dieksplorasi
secara pararel untuk memastikan bahwa salah satu solusi memberikan hasil terbaik.
Pengkajian terhadap desain harus memperkirakan tingkat risiko secara reguler, dengan
harapan bahwa risiko dapat diminimalkan dari waktu ke waktu dan sesegera mungkin.
Produk yang Dibuat dengan Cepat (quick-build product)
Untuk pengembangan
beberapa produk seperti perangkat lunak dan produk-produk elektronik, pembuatan dan
pengujian model prototipe merupakan proses yang cepat, shingga siklus pembuatan
desain-produksi-pengujian
dapat
diulangi
beberapa
kali.
Dengan
mengkuti
pengembangan konsep pada proses ini, tahap perancangan tingkat sistem mengakibatkan
Rekayasa
serempak
(concurrent
engineering)
Menekankan
integrasi
lintas fungsi
dan
pengembang
an sebuah
produk dan
preoses yang
terkait
secara
penguraian produk menjadi fitur-fitur dengan prioritas tinggi, sedang, dan rendah. Tahap
tersebut diikuti dengan beberapa siklus aktivitas pembuatan desain, produksi,
pengintegrasian, dan pengujian, dimulai dari jenis prioritas yang tertinggi. Proses ini
memanfaatkan siklus pembuatan prototipe yang cepat dengan menggunakan hasil dari
masing-masing siklus untuk mempelajari bagaimana memodifikasi prioritas untuk siklus
berikutnya. Pelanggan mungkin dilibatkan dalam proses pengujian. Ketika waktu atau
anggaran habis, biasanya seluruh fitur dengan prioritas tinggi serta sedang digabungkan
ke dalam pengembangan produk, dan fitur dengan prioritas rendah mungkin dieliminasi
hingga pembuatan produk berikutnya.
Sistem Kompleks Produk dengan skala lebih besar, seperti mobil dan pesawat terbang
merupakan sistem kompleks yang terdiri atas banyak subsistem dan komponen yang
saling berinteraksi. Ketika mengembangkan sistem yang kompleks, modifikasi terhadap
proses pengembangan produk umum menghasilkan sejumlah permasalahan tingkat
sistem. Tahap pengembangan konsep menilai rancangan dari keseluruhan sistem dan
rancangan ganda mungkin dinilai sebagai konsep yang bertentangan dengan keseluruhan
sistem. Perancangan tingkat sistem menjadi sesuatu yang penting. Pada tahap ini, sistem
diuraikan kedalam sejumlah subsistem dan selanjutnya diuraikan lagi menjadi banyak
komponen. Tim dalam tahap ini ditugaskan untuk mengembangkan masing-masing
komponen. Tim tambahan ditugaskan untuk melakukan tantangan khusus, yaitu
mengintegrasikan komponen ke dalam subsistem dan subsistem ke dalam keseluruhan
sistem. Desan komponen yang mendetail merupakan proses yang sangat pararel, sering
kali disebut rekayasa serempak (concurrent engineering), dengan banyak tim
pengembangan yang terpisah bekerja secara bersamaan. Spesialis dalam rekayasa sistem
mengelola interaksi diantara seluruh komponen dan subsistem. Tahap pengujian dan
penyempurnaan tidak hanya mencakup integrasi sistem, tetapi juga pengujian dan
validasi ekstensif produk tersebut.
TP3-2
desain produk. Kriteria yang paling mendasar adalah kriteria yang terhubung secara
Menjelaskan
bagaimana
kriteria yang
berbeda
dapat
memberikan
pengaruh
terhadap
desain
langsung dengan hal yang diinginkan pelanggan. Menyesuaikan desain produk dengan
keinginan target kelompok pelanggan merupakan hal penting dari sudut pandang
pemasaran. Nilai adalah kriteria lain yang dibahas pada bagian ini. Kriteria ini melibatkan
pendesainan produk sehingga dapat diproduksi dengan biaya yang rendah, tetapi tetap
mempertahankan fitur yang diinginkan oleh pelanggan. Selanjutnya, kriteria yang terkait
dengan kemampuan proses manufaktur produk juga penting untuk menjalankan proses
manufaktur dengan biaya rendah. Terakhir, akan dibahas mengenai pengaruh lingkungan
dari suatu produk dan hubungannya dengan desain produk.
Pendesainan untuk Pelanggan
Sebelum membahas secara mendetail mengenai cara dan alasan mendesain dean
memproduksi produk, permasalahan desain produk dari sudut pandang pengguna perlu
ditelaah (atau, mungkin secara lebih akurat, diberikan pendapat). Pada beberapa tahun
terakhir, perusahaan telah banyak mengembangkan usaha dan kemajuan teknologi
khususnya
di
konsumen dilupakan.
Pendesainan untuk estetika dan pengguna secara umum diistilahkan dengan desain
industrial.
Penyebaran
fungsi mutu
(quality
function
deploymentQFD)
Proses yang
membantu
sebuah
peruasahaan
menentukan
karakteristik
produk yang
penting bagi
pelanggan
dan untuk
mengevaluasi
produknya
terkait
produkproduk yang
Rumah
mutu (house
of quality)
Sebuah
matriks yang
membantu
tim desain
produk untuk
menjabarakn
kebutuhan
pelanggan ke
dalam tujuan
operasional
dan teknis.
membantu tim menjabarkan kebutuhan pelanggan ke dalam tujuan nyata dari operasi atau
rekayasa. Karakteristik produk dan tujuan yang penting untuk perbaikan digabungkan dan
diperinci dalam rumah tersebut. Proses ini mendorong departemen lain untuk
meningkatkan kerjasama, sehingga dapat memahami tujuan dan permasalahan satu sama
lain dengan lebih baik. Namun, manfaat yang paling besar dari rumah mutu adalah bahwa
rumah mutu membantu tim untuk berfokus pada penciptaan produk yang memuaskan
pelanggan.
Langkah pertama dalam pembuatan rumah mutu adalah dengan membuat daftar
kebutuhan pelanggan terhadap produk tersebut. Kebutuhan ini seharusnya di peringkat
berdasarkan urutan tingkat arti penting. Pelanggan kemudian diminta untuk
membandingkan produk perusahaan dengan produk pesaing. Selanjutnya dikembangkan
serangkaian karakteristik teknis suatu produk. Karakteristik teknis sebaiknya
berhubungan secara langsung dengan kebutuhan pelanggan. Evaluasi terhadap
karakteristik ini harus mendukung atau menyanggah persepsi pelanggan mengenai
produk tersebut. Data ini kemudian digunakan untuk mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan produk terkait karakteristik teknis.
Pada bagian berikut, kita mendeskripsikan pendekatan yang lebih formal yang
Analisis
nilai/rekayas
a nilai
(value
analysis/value
engineering
VA/VE)
Analaisis yang
bertujuan
untuk
menyederhan
akan produk
dan proses
dengan
mencapai
kinerja yang
setara atau
yang lebih
baik dengan
biaya yang
lebih rendah.
sering digunakan sebagai pedoman dalam proses pendesainan dan peningkatan desain
produk.
QFD dan
VA/VE
Digunakan
untuk
memastikan
bahwa hal
yang
diinginkan
pelanggan
dipertimbang
Namun, interprestasi lain dari kata desain adalah perincian bahan, ukuran, dan
toleransi dari masing-masing bagian suatu produk. Inilah yang menjadi fokus pada
bagian ini. Ini merupakan aktivitas yang dimulai dengan menggambar bagian,
merakitnya, kemudian memprosesnya lebih lanjut di stasiun kerja desain berbantu
komputer (computer-aided designCAD) seperti yang digambarkan dalam Lampiran B
yang berjudul Teknologi Operasi, dimana dibuat penggambaran perakitan dan
penggambaran bagian yang terperinci. Secara tradisional, gambar tersebut kemudian
diberikan kepada teknisi manufaktur dan perakitan yang bertugas mengoptimalkan
proses untuk memproduksi produk jadi. Biasanya, pada tahap ini ditemukan
permasalahan manufaktur dan perakitan, serta terdapat permintaan perubahan desain.
Sering kali, perubahan desain benar-benar harus dilakukan dan mengakibatkan
tambahan biaya yang cukup besar dan tertundanya peluncuran produk jadi.
Umumnya, sikap dari desainer adalah Kami mendesainnya: Anda membuatnya.
Saat ini, hal tersebut diistilahkan pendekatan lintas dinding (over-the-wall approach),
di mana desainer duduk pada satu sisi ruangan dan mengirimkan desain tersebut kepada
teknisi manufaktur yang berada di ruangan lain. Teknisi rekayasa manufaktur tersebut
kemudian harus menghadapi permasalahan yang muncul karena mereka tidak dilibatkan
dalam proses pendesainan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
berkonsultasi dengan teknisi manufaktur selama tahap pendesainan. Kerja tim semacam
itu dapat mencegah munculnya berbagai masalah. Tim rekayasa serempak (concurrent
engineering) ini membutuhkan alat analisis untuk membantu mereka mempelajari
desain yang diajukan serta mengevaluasinya dari segi kesulitan dan biaya manufaktur.
Cara Kerja Desain untuk Manufaktur dan Perakitan (Design for Manufacturing
and assemblyDFMA) Perhatikan contoh tahapan desain konseptual. Tampilan 3.4
terbesar
yang
berhubungan
dengan
DFMA
berasal
dari
DFMA
Diorientasika
n pada
rekayasa
produk
dengan
menekankan
pada
4. Sekrup Motor (2). Pada sebagian besar kasus, pengencang terpisah tidaklah
dibutuhkan karena biasanya dipasang alat pengencang yang diperlukan dalam
desain (contohnya, mengencangkan bagian pada posisinya).
5. Sensor. Ini adalah subrakitan standar yang lain.
6. Set screw. Serupa dengan 4, bagian ini tidak diperlukan.
7. Stand-off (2). Bagian ini tidak memenuhi kriteria kedua; stand-off tidak
dapat digabungkan pada base.
8. End plate. Bagian ini harus terpisah untuk memungkinkan pembongkaran
(menerapkan kriteria ketiga).
9. Sekrup end plate (2). Bagian ini tidak diperlukan.
10. Bushing plastik. Dapat dibuat dari bahan yang sama dengan end plate,
sehingga bushing plastic dan end plate dapat dikombinasikan.
11. Penutup. Dapat dikomobinasikan dengan end plate.
12. Sekrup penutup (4). Tidak diperlukan.
Dari analisis tersebut, dapat diketahui bahwa jika subrakitan motor dan sensor
dapat dikencangkan atau diserap ke base, dan jika penutup plastik dapat dirancang untuk
menutup dengan kencang, hanya diperlukan 4 komponen terpisah, bukan 19. Empat jenis
komponen ini secara teoritis merupakan jumlah minimal yang dibutuhkan untuk
mengatasi kendala dari desain produk.
Pada poin ini, tim desain bebas untuk memutuskan mengapa banyaknya bagian
yang digunakan di atas jumlah minimal. Keputusan dapat didasarkan pada pertimbangan
praktis, teknis, atau ekonomis. Pada contoh ini, dapat dibuktikan bahwa dua sekrup
dibutuhkan untuk mengencangkan motor dan satu set screw dibutuhkan untuk memasang
sensor, karena semua alternatif tidak akan praktis untuk produk bervolume rendah
semacam ini. Namun, desain sekrup dapat diubah dengan membuat modifikasi pada
ujungnya untuk mempermudah perakitan.
Tampilan 3.6 merupakan gambar rakitan motor drive yang didesain ulang dengan
menggunakan hanya tujuh komponen terpisah. Perhatikan bagaimana komponen-
komponen tersebut dieliminasi. Penutup plastik baru didesain untuk ditutupkan dengan
kencang ke pelat base. Perakitan produk baru ini jauh lebih sederhana dan seharusnya
jauh lebih murah karena jumlah komponen dikurangi.
Desain
Ramah
Lingkungan
(ecodesign)
Upaya yang
dilakukan
dengan
mempertimbang
kan lingkungan
dalam desain
dan
pengembangan
produk atau
jasa.Pertimbang
an dengan
siklus hidup
secara
keseluruhan,
termasuk bahan
baku,
Desain Ramah Lingkungan (Ecodesign) Desain ramah lingkungan adalah suatu upaya
yang dilakukan dengan mempertimbangkan lingkungan dalam desain dan pengembangan
produk atau jasa. Ecodesign adalah pengembangan atas persyaratan penting lain dalam
proses desain, seperti kualitas, biaya, kemampuan manufaktur, fungsionalitas, ketahanan,
ergonomika, dan estetika. Oleh karena itu, produk dengan desain ramah lingkungan
bersifat inovatif, memiliki performa lingkungan yang lebih baik, dan memiliki kualitas
yang kurang lebih sama dengan standar pasar. Hal tersebut membuat penerapan desain
ramah lingkungan semakin penting untuk bisnis dan memberikan keuntungan yang pasti
bagi perusahaan yang menggunakan desain ramah lingkungan. Desain ramah lingkungan
mengadopsi pendekatan terintegrasi terhadap hubungan antara produk dan jasa serta
lingkungan pada tiga tingkat, yaitu:
Seluruh siklus hidup produk atau jasa dipertimbangkan. Dampak suatu produk
terhadap lingkungan tidak hanya terjadi saat proses produksi dan penggunaan
atau ketika produk telah menjadi limbah, tetapi sepanjang siklus hidupnya.
Dampak tersebut meliputi pengambilan dan pengangkutan sumber daya yang
dibutuhkan untuk membuat produk, proses manufaktur, distribusi, penggunaan
untuk memperoleh produk yang lebih efisien dari segi ekonomi maupun lingkungan.
Produsen membuat produk menggunakan bahan yang lebih sedikit; menggunakan lebih
sedikit air, energi, dan lain-lain; serta menghasilkan lebih sedikit limbah yang akan
dikelola. Akibatnya, biaya manufaktur berkurang. Pengguna membeli produk yang lebih
andal dan tahan lama dan hanya akan memerlukan sedikit energi atau barang habis pakai
serta dapat dengan mudah diperbaiki ketika diperlukan. Masyarakat akan mendapatkan
manfaat dengan meningkatnya ketersediaan sumber daya di masa depan untuk produk
atau jasa lain dan dengan pencegahan kemungkinan kerusakan lingkungan, sehingga
menghemat biaya terkait perawatan atau pemulihan.
Selain itu, regulasi Eropa mengakui dan menekankan tanggung jawab produsen
dalam meminimalkan dampak produk dan jasa mereka terhadap lingkungan. Desain
ramah lingkungan dapat membantu produsen untuk menjalankan tanggung jawab tersebut
dan patuh terhadap perundang-undangan terkait produk.
TPS3-3
Membandingka
n kriteria desain
produk jasa
dengan produk
manufaktur.