Você está na página 1de 20

ANALISIS KEBIJAKAN HUTANG DAN KEBIJAKAN INVESTASI

SEBAGAI MEDIASI PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


(Studi pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI )
Oleh :
Hamdani Harfan
Program Studi Magister Manajemen
Universitas Andalas
ABSTRAK
This research examine financial ratio, such as profitability ratio, debt
policy and investment policy which effect to banking prive to book value. The debt
and investment policy are mediate variable between profitability ratio and prive to
book value variable. The data were obtained from financial reports year 2010
2014 of 26 listed go public banking companies in Indonesia Stock Exchange.The
purposive sampling method, path analysis, t-test and F-test were conducted by
using STATA verse 13rd to examine the hypotheses. The result showed that (1)
ROA and PER has a positive significant impact to PBV; (2) the DER and DAR has
no significant impact to PBV; (3) ROA has inderectly negative significant impact
to PER, DAR, and DER; (4) As mediation, only PER which impact to relation of
ROA and PBV, which explain by ROA has negative significant impact to PBV
through PER, mean while other mediated variable, DER and DAR has no impact;
(5) From all of financial ratios, the ROA are the most dominantly impact to PBV.
The Impact of ROA to PBV can be conclude as directly impact.
Key words : Prive to Book Value (PBV), Profitabilitas (ROA),Debt Equity Ratio
(DER), Debt Asset Ratio (DAR),Price Earning Ratio (PER)

PENDAHULUAN
Ditengah ketatnya persaingan dunia usaha, perusahaan dituntut untuk
saling mengoptimalkan nilai jualnya, masing-masing perusahaan dari tahun
ke tahun berusaha untuk menunjukkan kelebihan perusahaan kepada
masyarakat, dan industri perbankan merupakan salah satu dari banyak
sektor yang ikut dalam persaingan dunia usaha tersebut, dimana perbankan
lebih fokus pada sektor jasa dalam melayani masyarakat.
Tujuan perusahaan menunjukkan kelebihan dalam memberikan jasa
ini tentunya untuk meningkatkan keuntungan dan mengoptimalkan nilai jual
perusahaan. Bagi perusahaan yang sudah go publik nilai perusahaan tadi
dapat terlihat melalui harga sahamnya. Harga saham yang diperjualbelikan
di pasar bursa merupakan indikator nilai perusahaan bagi perusahaan
terbuka yang menerbitkan saham dipasar modal (Fama, 1978). Semakin
tinggi harga saham maka semakin tinggi nilai suatu perusahaan tersebut
(Ayungnitias & Kurnia, 2013). Sehingga harga saham tersebut dapat
dijadikan proksi nilai perusahaan.
Dengan semakin tingginya persaingan bisnis menuntut bank untuk
meningkatkan kinerjanya agar dapat menarik investor untuk
menginvestasikan dananya pada bank yang bersangkutan, dengan tingginya
investasi yang diberikan investor kedalam perusahaan, maka nilai
perusahaan pun akan mengalami kenaikan, yang berarti investor percaya
kepada manajemen perusahaan, bahwa dimasa yang akan datang modal
yang ditanamkan investor akan mendapatkan pengembalian yang positif
dengan kenaikan nilai perusahaan.
Kepentingan manager dalam meningkatkan nilai perusahaannya
terkadang bertolak belakang dengan kepentingan para pemegang sahamnya,
sehingga menjadi konflik antara manager dan pemegang sahamnya. Disatu
sisi manager cenderung mengutamakan kepentingan sendiri, dan pemegang
saham kurang suka dengan hal tersebut, Perbedaan kepentingan antara
manajemen dan pemegang saham ini disebut agency cost, dan menjadi
konflik dari suatu permasalahan didunia bisnis, namun agency cost ini bisa
dikurangi melalui peningkatan hutang (Jensen C. M., 1967), Peningkatan
hutang akan meningkatkan leverage, sehingga meningkatkan kemungkinan
kesulitan keuangan atau kebangkrutan, Jensen (2001), menjelaskan untuk
memaksimalkan nilai perusahaan tidak hanya dengan nilai ekuitas saja yang
harus diperhatikan, tetapi semua jenis sumber keuangan seperti hutang juga
harus diperhatikan, hutang memaksa managemen untuk bekerja lebih
efisien, karna jika perusahan tidak bekerja dengan efisien, maka perusahaan
akan sulit menutupi hutangnya. Dari sudut pandang investor, salah satu
indikator penting untuk melihat prospek perusahaan dimasa yang akan
datang yaitu dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas
perusahaan (Herawati, 2012).
Menurut Myers (1997) perusahaan dengan tingkat pertumbuhan
yang tinggi cenderung mengurangi hutang. Hal ini berkaitan dengan
tingginya hutang akan mengakibatkan tingginya rasio kebangkutan suatu

perusahaan tersebut. Selain dari kebijakan hutang, kebijakan investasi juga


memiliki dampak terhadap nilai perusahaan.
Menurut Fahmi (2014), investasi dinegara berkembang dianggap
oleh banyak pihak memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan
negara maju. Ini terjadi karena konstruksi hukum, politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan masih dianggap rapuh atau sangat riskan untuk bisa
mengalami goncangan.
Untuk melihat proyeksi keuntungan yang diharapkan investor, salah
satu rasio yang dipakai investor sebelum menginvestasikan dananya adalah
dengan Price Earning Ratio (PER). Alasan utama mengapa Price Earning
Ratio digunakan dalam analisis investasi adalah karena PER akan
memudahkan dan membantu para analis dan investor dalam memperbaiki
judgement, karena harga saham pada saat ini merupakan cermin prospek
perusahaan di masa yang akan datang. Dibanding dengan metode arus kas,
metode ini memiliki kelebihan antara lain karena memudahkan dan
kepraktisan serta adanya standar yang memudahkan pemodal untuk
melakukan perbandingan dengan industri lain yang sama (Sartono & Munir,
1997). Pada penelitian ini nilai perusahaan di proxy kan melalui Price Book
Value (PBV), dimana PBV yang tinggi mencerminkan kemakmuran para
pemegang saham (Bringham & Gapenski, 2006).
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur Sejauhmana Pengaruh DER
dan DAR sebagai variable mediasi ROA terhadap PBV.

KAJIAN PUSTAKAN
A. Teori Keagenan
Teori keagenan atau agency theory dikemukakan oleh Jensen dan
Meckling (1976) menjelaskan tentang pemisahan pengendalian perusahaan
yang berdampak pada munculnya hubungan antara agen dan prinsipal. Yang
dimaksud dengan agen adalah pihak yang mengelola perusahaan atau pihak
manajemen, sedangkan prinsipal adalah pemilik perusahaan atau para
pemegang saham.
B. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan tercermin dari nilai sekarang dari semua
keuntungan perusahaan yang diharapkan dimasa depan. Teori perusahaan
dijadikan acuan oleh pihak manajer dalam pengambilan keputusan
manajerial (Salvatore, 2005). Semakin tinggi harga saham maka semakin
tinggi nilai suatu perusahaan tersebut (Ayungnitias & Kurnia, 2013).
Sedangkan menurut Keown (2011) nilai perusahaan merupakan nilai pasar
atau surat beharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai
perusahaan diukur dengan Price to Book Value (PBV) yaitu rasio yang
mengukur nilai perusahaan dengan membandingkan harga saham per lembar
saham. Mengacu pada penelitian Martikarini (2012).

C. Tingkat Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba
(keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Return On Asset (ROA)
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan rasio laba dari
aktiva yang digunakan. Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang
terpenting diantara rasio profitabilitas yang ada (Ang R. , 1997). Return On
Asset (ROA) diperoleh dari cara membandingkan laba bersih setelah pajak
terhadap total aktiva (James & John, 2009).
D. Kebijakan Hutang
Hutang (kewajiban) merupakan pengorbanan ekonomis yang wajib
dilakukan perusahaan dimasa yang akan datang dalam bentuk penyerahan
aktiva atau pemberian jasa yang disebabkan oleh transaksi sebelumnya
(Mardiasmo, 1997). Selain itu hutang mengurangi jumlah kas bebas yang
tersedia dalam perusahaan (D'Mello & Mercedes, 2010).
Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara hutang dan
modal sendiri dalam menanggung risiko atau batas perluasan usaha dengan
menggunakan modal pinjaman (Ismaya, 2006). DAR merupakan rasio
antara total hutang (total debt), baik hutang jangka pendek (current liability)
dan hutang jangka panjang (long term debt) terhadap total aktiva (total
asset) baik aktiva lancar (current asset) maupun aktiva tetap (fixed asset)
dan aktiva lainnya (other asset).
E. Kebijakan Investasi
Menurut Frank, Franco dan Michael (1994) manajemen investasi
adalah proses pengelolaan uang. PER (Price Earning Ratio), yang
menunjukkan perbandingan antara closing price dengan laba per lembar
saham (earning per share).
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana yang
dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa
yang akan datang (Tandelilin, 2001).

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Sampel
Jenis penelitian yang akan dilakukan tergolong pada penelitian
kuantitatif. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah sektor
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20102014. Dalam penelitian ini populasinya adalah bank yang terdaftar di BEI
pada tahun 2010 2014 yang berjumlah 36 bank menggunakan data panel.
Sampel dalam penelitian ini adalah sektor perbankan yang terdaftar di BEI.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini, diambil berdasarkan
purposive sampling method

B. Variabel Penelitian
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas yaitu ROA (X1),
Menurut Sekaran (2014), variabel mediasi atau variabel intervening
adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel mediasi adalah
DAR (X2), DER (X3) dan PER (X4).
Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur
menggunakan PBV.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang berupa data yang terkait dengan ROA, DAR,DER PER, PBV sektor
perbankan yang terdaftar di BEI. Data diperoleh dari www.idx.co.id,
www.finance.yahoo.com, dan dari data sekunder yang diterbitkan oleh
pemerintah atau lembaga seperti JSX atau IDX, dalam bentuk laporan
penelitian, ICMD (Indonesian Capital Market Directory), dari Januari
2010- Desember 2014.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik dokumentasi. Penulis mengumpulkan data yang terkait dengan
ROA, DAR,DER, PER, PBV sektor perbankan yang terdaftar di BEI.
a. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik data
yang dikumpulkan, baik untuk variabel bebas maupun variabel terikat.
2. Analisis Induktif
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Path
Analysis. Diagram jalur merupakan sebuah struktur yang lengkap dari
hubungan kausal antar variabel, yang terdiri dari hubungan
substruktur yang menyerupai struktur regresi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Variabel Penelitian
Untuk membuktikan adanya pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen melaui tiga variabel mediasi, diperlukan data tentang return on
asset (ROA), debt equity ratio (DER), debt asset ratio (DAR), price earning ratio
(PER), dan price book value (PBV) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
BEI selama periode yang diteliti yaitu tahun 2010 sampai tahun 2014.
Untuk lebih mempermudah dalam melihat gambaran mengenai variabel yang
diteliti dan setelah melalui proses pengolahan dengan menggunakan program
Stata versi 13, berikut tabel yang menjelaskan variabel tersebut secara statistik.

Variabel

Tabel B.1Deskripsi Statistik Variabel Penelitian


Obs
Mean
Std. Dev.
Min
Max

ROA

1301,530769

0,7447716

0,22

3,41

DER

1308,385462

2,288536

3,93

15,62

DAR

1300,8833846

0,0315136

0,78

0,94

PER

13014,21408

9,643156

3,07

71,79

PBV

1301,783846

1,118683

0,38

6,07

Sumber : Hasil Olahan Statistik

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel B.1 dapat terlihat bahwa


dari 26 bank yang terdaftar, variabel ROA mempunyai mean (rata-rata)
sebesar 1,53%. Besarnya ROA tersebut sesuai dengan ketentuan BI yaitu
ROA yang baik harus berada diatas 1,5%. Sementara variabel variabel DER
mempunyai mean sebesar 8,38%, variabel DAR 0.88%, PER mempunyai
mean 14,21 kali, dan PBV mempunyai mean sebesar 1,78 kali.
Hasil pengujian signifikansi variabel bebas secara parsial sebagaimana
pada pembahasan sebagai berikut :
B. Pembahasan
1. Pengaruh ROA Terhadap PBV Pada Perusahaan Perbankan
Karena nilai P>|t|=0,000 <=5% maka variabel profitabilitas (ROA)
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Koefisien beta
bertanda positif sebesar 0.8228615 yang mengandung makna bahwa
jika profitabilitas perusahaan (
) meningkat 1 poin maka nilai
perusahaan (PBV) juga akan meningkat, yaitu sebesar 0,82 kali dengan
asumsi variabel bebas yang lain konstan. Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa ROA berpengaruh signifikan positif terhadap PBV.
Artinya nilai perusahaan juga akan dinilai semakin baik di mata
investor. Apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
meningkat, maka harga saham juga akan meningkat. Hal ini dapat
memungkinkan perusahaan untuk membiayai aktifitas dari dana yang
berasal dari sumber internal yang tersedia dalam laba ditahan, sehingga
informasi dalam ROA akan menjadi nilai positif bagi investor dan dapat
meningkatkan nilai perusahaan.
2. Pengaruh ROA Terhadap DAR dan DER Pada Perusahaan
Perbankan
Berdasarkan Error! Reference source not found. dapat diketahui bahwa
nilai Adjusted R2 yang diperoleh adalah sebesar 0,1773, artinya DER
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI (2010-2014) dapat dijelaskan
oleh variabel bebasnya yaitu ROA sebesar 17%. Berdasarkan Error!
Reference source not found. dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R2 yang

diperoleh adalah sebesar 0.1453, artinya DAR perusahaan perbankan yang


terdaftar di BEI (2010-2014) dapat dijelaskan oleh variabel bebasnya yaitu
ROA sebesar 14% Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan
hutang yang diukur melalui Debt Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Hal ini tidak terbukti atau (Hipotesis Ditolak) karena
tingkat signifikansi yang ditemukan sebesar 0,077 (7%) atau lebih besar dari
0,005 (5%). kebijakan hutang yang diukur melalui Debt to Asset Ratio tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, hal ini tidak terbukti atau (Hipotesis
Ditolak) karena tingkat signifikansi yang ditemukan sebesar 0,104 (10%)
atau lebih besar dari 0,005 (5%).
Peneliti menyimpulkan bahwa memang kebijakan hutang tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sebesar apapun kenaikan hutang
dari perusahaan itu tidak berpengaruh kepada nilai perusahaan tersebut, dan
dimata para investor pun kebijakan hutang tidak bisa dijadikan sebuah rasio
utama untuk menilai perusahaan, karena disisi lain hutang yang tinggi bisa
berdampak pada ketidak percayaan publik pada perusahaan.
Dengan asumsi bahwa apabila perusahaan menghasilkan laba,
prioritas utama adalah membayar hutang daripada pembagian deviden,
sehingga investor berfikir bahwa hutang adalah sinyal negatif dari
perusahaan, dan disisi lain kenaikan hutang dijadikan sinyal positif bagi
perusahaan untuk menarik para investor. Dengan asumsi, kebijakan hutang
ditujukan untuk pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, karena
itu dari hasil penelitian ini, bisa disimpulkan bahwa besar kecilnya hutang
tidak terlalu diperhatikan investor, karena investor lebih melihat bagaimana
pihak manajemen perusahaan menggunakan dana tersebut dengan efektif
dan efisien untuk mencapai nilai tambah bagi perusahaan, hal ini juga telah
dibahas diatas, bahwa rata-rata PBV yang mengindikasikan ketidak
konsistenan hubungan antar keduanya.
3. Pengaruh ROA Terhadap PER Pada Perusahaan Perbankan
Berdasarkan Error! Reference source not found. dapat diketahui bahwa
nilai Adjusted R2 yang diperoleh untuk model 1 sebesar 0,0523 artinya PER
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI (2010-2014) dapat dijelaskan
oleh variabel bebasnya yaitu ROA sebesar 5%
Karena nilai P>|t|=0,000 <=1% maka variabel profitabilitas (ROA)
berpengaruh sangat signifikan terhadap kebijakan investasi (PER). Koefisien
beta bertanda negatif, yaitu sebesar
mempunyai arti bahwa jika
profitabilitas perusahaan meningkat 1 poin maka untuk PER akan menurun
sebesar 0.23 kali. Menurut Kurniawan (2012) bahwa PER juga merupakan
angka psikologis bagi investor dimana PER yang kecil akan lebih menarik
dibandingkan dengan PER tinggi. PER rendah ini disebabkan oleh laba per
saham yang relatif tinggi dibandingkan dengan harga sahamnya sehingga
tingkat returnnya lebih baik dan payback period-nya lebih singkat lagi. PER
yang kecil merupakan salah satu pertimbangan utama bagi value investing
disamping faktor-faktor lainnya. Peneliti tidak bisa mengatakan bahwa
ketika ROA naik PER turun maka para investor akan mengurangi

investasinya, tapi investor bisa menilai dengan PER yang turun namun ROA
naik apakah akan menambah investasi atau menurunkannya.
4. Pengaruh DAR dan DER Terhadap PBV Pada Perusahaan
Perbankan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan hutang yang diukur
melalui Debt Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal
ini tidak terbukti atau (Hipotesis Ditolak) karena tingkat signifikansi yang
ditemukan sebesar 0,077 (7%) atau lebih besar dari 0,005 (5%).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan hutang yang diukur
melalui Debt to Asset Ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
hal ini tidak terbukti atau (Hipotesis Ditolak) karena tingkat signifikansi
yang ditemukan sebesar 0,104 (10%) atau lebih besar dari 0,005 (5%).
peneliti menyimpulkan bahwa memang kebijakan hutang tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sebesar apapun kenaikan hutang
dari perusahaan itu tidak berpengaruh kepada nilai perusahaan tersebut,
dan dimata para investor pun kebijakan hutang tidak bisa dijadikan sebuah
rasio utama untuk menilai perusahaan, karena disisi lain hutang yang
tinggi bisa berdampak pada ketidak percayaan publik pada perusahaan.
karena investor lebih melihat bagaimana pihak manajemen perusahaan
menggunakan dana tersebut dengan efektif dan efisien untuk mencapai
nilai tambah bagi perusahaan
5. Pengaruh PER Terhadap PBV Pada Perusahaan Perbankan
Koefisien PER bertanda positif sebesar
artinya bahwa
jika
meningkat 1 poin maka nilai perusahaan (PBV) juga akan
meningkat sebesar 0,64 kali dengan asumsi variabel bebas yang lain
konstan, Hasil penelitian juga ini sejalan dengan konsep dalam buku
Fahmi (2014) yang mengatakan bahwa bagi para investor semakin tinggi
PER maka pertumbuhan laba yang diharapkan juga akan mengalami
kenaikan, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan

6. Pengaruh DER dan DAR Sebagai Mediasi ROA Terhadap PBV


Pada Perusahaan Perbankan
Karena profitabilItas (ROA) berpengaruh terhadap kebijakan hutang
(DER), tetapi DER tidak mempengaruhi nilai perusahaan (PBV) maka
ROA tidak berpengaruh tidak langsung terhadap PBV melalui DER.
Sehingga dalam penelitian ini pengaruh ROA terhadap PBV melalui DER
itu tidak bisa dijelaskan karena hasil dari penelitian menunjukkan tidak
signifikannya DER terhadap PBV.
7. Pengaruh PER Sebagai Mediasi ROA Terhadap PBV
Pada
Perusahaan Perbankan
Besarnya pengaruh profitabilitas (ROA) terhadap nilai perusahaan
(PBV) melalui kebijakan investasi perusahaan (PER) dapat dihitung dengan

= 0.8228615 x -0.2286536 x. 6396926 = 0.120358319


sehingga diperoleh pengaruh tidak langsung sebesar -0.120358319, yang
berarti ROA bepengaruh signifikan negatif sebesar 0.12% terhadap PBV
melalui PER, dengan kata lain ketika ROA naik 1% maka PBV akan turun
012 kali jika melalui PER. Hal ini dikarenakan bahwa ketika ROA naik,
PER turun, sehingga membuat PBV juga turun ketika ROA naik melalui
PER, bisa diambil kesimpulan bahwa ketika ROA naik tapi PER turun itu
mengindikasikan bahwa kenaikan harga saham tidak sebesar kenaikan
profitabilitas, sehingga PER dan PBV dihari ini juga ikut turun.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pendahuluan, kajian teori dan pengolahan data serta
pembahasan yang telah dilakukan pada bab terdahulu, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1. Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap Debt to
Equity Ratio (DER). Hal ini dikarenakan pengujian hipotesis mengenai
pengaruh variabel ROA terhadap DER. Nilai koefisien ROA
sebesar
mengandung pengertian bahwa jika profitabilitas
perusahaan meningkat 1 poin maka perusahaan akan mengambil
kebijakan menurunkan hutang (DER) sebesar 0,42%.
2. Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap Debt to
Aset Ratio (DAR). Variabel profitabilitas (ROA) berpengaruh signifikan
terhadap kebijakan hutang (DAR). Nilai koefisien ROA
sebesar
mengandung pengertian bahwa jika profitabilitas
perusahaan meningkat 1 poin maka perusahaan akan mengambil
kebijakan menurunkan hutang (DAR) sebesar 0,38%.
3. Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap Price
Earning Ratio (PER). Karena nilai P>|t|=0,000 <=1% maka variable
profitabilitas (ROA) berpengaruh sangat signifikan terhadap PER.
Koefisien Beta bertanda negatif yaitu sebesar
mempunyai
arti bahwa jika profitabilitas perusahaan meningkat 1 poin maka PER
akan menurun sebesar 0.23%.
4. Return On Asset (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap Price
Book Value (PBV). Koefisien beta
bertanda positif sebesar
0.8228615. Angka ini mengandung makna bahwa jika profitabilitas
perusahaan (
) meningkat 1 poin maka nilai perusahaan (PBV) juga
akan meningkat 0,822 kali dengan asumsi variable bebas yang lain
konstan.
5. Sedangkan koefisien X2 Debt Equity Ratio (DER) tidak bermakna,
karena tidak mempengaruhi nilai perusahaan Price Book Value(PBV).
6. Sedangkan koefisien X3 Debt Asset Ratio (DAR) tidak bermakna,
karena tidak mempengaruhi nilai perusahaanPrive Book Value (PBV).

7. Koefisien PER bertanda positif sebesar


artinya bahwa jika
(
) meningkat 1 poin maka nilai perusahaan (PBV) juga akan
meningkat 0,64 kali dengan asumsi variable bebas yang lain konstan.
8. Karena profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap kebijakan hutang
(DER), tetapi DER tidak mempengaruhi nilai perusahaan (PBV) maka
ROA tidak berpengaruh tidak langsung terhadap PBV melalui DER
karena profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh tidak langsung terhadap
PBV melalui DER maka dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan tidak
dipengaruhi profitabilitas melalui kebijakan hutang (DER) akan tetapi
dipengaruhi varibel lain diluar model.
9. Karena profitabilitas (ROA) berengaruh terhadap kebijakan hutang
(DAR), tetapi DAR tidak mempengaruhi Nilai Perusahaan (PBV) maka
ROA tidak berpengaruh tidak langsung terhadap PBV melalui DAR
karena Profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh tidak langsung terhadap
PBV melalui DAR maka dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan tidak
dipengaruhi profitabilitas melalui kebijakan hutang (DAR) akan tetapi
dipengaruhi varibel lain diluar model.
10. Besarnya pengaruh profitabilitas (ROA) terhadap nilai perusahaan
(PBV) melalui kebijakan investasi (PER) dapat dihitung dengan
=0.8228615x 0.2286536 x.6396926 =0.120358319
sehingga diperoleh pengaruh tidak langsung sebesar -0.120358319.
11. Pengaruh langsung profitabilitas (ROA) terhadap nilai perusahaan(PBV)
sebesar 0.8228615. Sedangkan pengaruh tidak langsung ROA baik
melalui kebijakan hutang (DER) dan kebijakan investasi perusahaan
(PER) nilainya lebih kecil dari pengaruh langsung, maka disimpulkan
bahwa hubungan yang sebenarnya antara profitabilitas perusahaan
dengan nilai perusahaan adalah langsung,

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan maka dapat
diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel independen, tiga
variable mediasi dan satu variable dependen. Sedangkan Prive Book
Value (PBV) mungkin dipengaruhi oleh variabel lain, sehingga
disarankan untuk tidak hanya dengan melihat kelima variabel tersebut
tetapi juga memperhatikan variabel lain.
2. Bagi peneliti selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan peneliti
selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut berkaitan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan seperti
menambah periode penelitian, menganti objek penelitian pada sektor
atau indeks tertentu dan menambah variabel penelitian. Selain itu,
peneliti selanjutnya dapat menggunakan proksi lain untuk menghitung
nilai nilai perusahaan tidak hanya Price Book Value (PBV)
3. Bagi investor agar dapat lebih memperhatikan rasio keuangan sebuah
perusahaan sehingga dapat menjadi pedoman untuk menanamkan modal

10

di perusahaan tersebut dengan tujuan mendapatkan laba dimasa yang


akan datang.
4. Bagi perusahaan agar dapat menjadi acuan untuk memberikan kebijakan
keuangan dalam perusahaan, baik kebijakan hutang atau kebijakan
lainnya demi meningkatkan nilai perusahaan dimasa yang akan datang.

C. Implikasi Penelitian
Hasil penelitian ini tidak selalu sama dengan penelitian sebelumnya,
namun hasil yang didapat dalam penelitian ini dapat menambah keyakinan
kita bahwa:
1. Analisis profitabilitas penting bagi investor sebagai dasar pengambilan
keputusan untuk menilai suatu perusahaan, dimana terlihat dalam
beberapa teori yang dibahas diatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nilai perusahaan itu dipengaruhi oleh tingginya pertumbuhan
profitabilitas, sehingga profitabilitas adalah salah satu faktor yang bisa
investor gunakan untuk menilai suatu perusahaan, yang implikasinya
untuk menghasilkan keuntungan dimasa yang akan datang. disamping itu
profitabilitas juga penting bagi perusahaan dalam keputusan-keputusan
keuangan untuk meningkatkan nilai perusahaan.
2. Analisis kebijakan hutang baik melaui DER dan DAR penting bagi
investor sebagai dasar pengambilan keputusan untuk menilai suatu
perusahaan. Tetapi hal itu tidaklah satu-satunya pertimbangan yang
dipergunakan, sebab dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa
kebijakan hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Terlihat bahwa kebijakan hutang bukanlah faktor utama bagi para
investor ataupun perusahaan dalam menilai tingginya nilai perusahaan
dan arah dari profitabilitas perusahaanpun adalah langsung, sebenarnya
tidak ada hubungan melalui kebijakan hutang dalam menilai perusahaan,
khususnya perbankan. Ketika profitabilitas naik, maka perusahaan
menaikkan atau menurunkan kebijakan hutang itu tidak akan berdampak
pada nilai perusahaan dimata investor. Investor lebih melihat kinerja
perusahaan yang efektif dan efisien melaui profitabilitas dalam menilai
perusahaan.
3. Analisis kebijakan investasi sangatlah penting, ketika perusahaan
menghasilkan laba dari kebijakan-kebijakannya, maka investor
memerlukan suatu alat untuk melihat apakah laba yang dihasilkan
perusahaan tersebut melalui investasi tersebut layak untuk ditanamkan
modal, melalui PER sebagai alat ukur kebijakan investasi bagi investor.
Tinggi dan rendahnya PER menjadi alat ukur bagi para investor dalam
menetukan laba dimasa yang akan datang. Namun dalam praktik nya
investor memang harus meneliti lebih dalam, dalam menentukan
kebijakan PER ketika berinvestasi dalam perusahaan karena banyak
faktor yang membuat tinggi atau rendahnya PER dalam menentukan
kebijakan investasi. Ketika nilai PER menunjukkan perusahaan tersebut
Under Value, yaitu dimana pendapatan tinggi tapi harga saham tidak
menunjukkan harga yang sebenarnya, disinilah investor harus
11

berinvestasi, karena ada kemungkinan bahwa harga saham akan naik


dimasa yang akan datang. Namun PER yang stabil dimana harga saham
dan pendapatannya naik secara konstan, akan membuat PER mengalami
kenaikan, disini investor juga bisa menginvestasikan dananya.
Karena kenaikan PER menunjukkan pendapatan hari ini sesuai dengan
harga sahamnya, sehingga ada kemungkinan harga saham akan naik,
namun investor harus lebih jeli dalam menganalisis PER dalam
berinvestasi untuk menilai perusahaan, adakalanya PER masuk dalam
kategori Over value, dan disaat itu investor harus mengalihkan dana
yang ada untuk investasi diluar perusahaan tersebut.
Dalam hasil penelitian diatas terlihat adanya hubungan antara
profitabilitas terhadap nilai perusahaan melaui PER, peneliti dapat
mengartikan bahwa ketika pendapatan naik, PER nya turun itu berarti
perusahaan dalam keadaan Under value, dimana harga saham hari ini
lebih rendah dari yang seharusnya, sehingga membuat PBV sebagai
proxy dari nilai perusahaan juga ikut turun, karena harga saham yang
Under value, namun kondisi seperti ini adalah saat yang tepat bagi
investor dalam menginvestasikan dananya dalam perbankan, karena ada
kesempatan untuk keuntungan dimasa yang akan datang.
4. Penelitian dengan melihat pengaruh rasio keuangan terhadap
pembayaran nilai perusahaan ini juga dapat dikembangkan dengan
menggunakan pengamatan yang lebih panjang, sehingga memiliki
kekuatan data yang lebih baik untuk dibandingkan.

D. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan maka dapat
diberikan beberapa keterbatasan penelitian sebagai berikut:
1. Sampel Penelitian hanya perusahaan perbankan saja, dan sampel hanya
sebanyak 26 perusahaan.
2. Variabel bebas dalam penelitian ini hanya dapat menjelaskan 70% nilai
perusahaan, ada 30% lagi yang bisa dijelaskan oleh variable lain.
3. Penelitian ini hanya fokus meneliti keadaan setelah krisis 2008, sedangkan
periode sebelum krisis tidak masuk dalam objek penelitian.
4. Penelitian ini menggunakan PER (Price Earning Ratio) untuk memproksikan
keputusan investasi. PER memiliki kelemahan, yaitu rasio ini memiliki
penaksiran masa depan yang tidak pasti, ada banyak indikator untuk menilai
PER dalam kebijakan investasi.

12

DAFTAR PUSTAKA
Afzal, A., & Rohman, A. (2012). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan.
Diponegoro Journal Of Accounting , 1, 09.
Agustin, F. (2013). Analisis Pengaruh PBV,EPS,DER,ROA Terhadap Price
Erning Ratio Pada Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2012. Jurnal Universitas Semarang .
Ang, R. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Media Staff
Indonesia.
Ang, R. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft.
Ayungnitias, D., & Kurnia. (2013). Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan, Kebijakan Dividen dan Kebijakan Investasi sebagai Variabel
Antara. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi , 1, 35-57.
Ayuningtias, D., & Kurnia. (2013). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan: Kebijakan Deviden Dan Kesempatan Investasi Sebagai
Variabel Antara. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi , 1.
Barasa, T. N. (2009). Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) Debt To Asset Ratio
(DAR) Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Universitas Sumatera Utara .
Bringham, E. F., & Daves, P. R. (2004). Intermediate Financial Management (8
ed.). South-Western: Thomson.
Bringham, E. F., & Gapenski, L. C. (1996). Intermediate Finance Management (5
ed.). Harbor Drive; The Dryden Press.
Bringham, E., & Gapenski, L. (2006). Intermediate Financial Management (7
ed.). Sea Harbor Drive: The Dryden Press.
Bringham, E., & Houston, J. (2001). Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Bringham, H. (2011). Fundamentals Of Financial Mnagement (11 ed.). Jakarta:
Salemba Empat.
Cahyono, J. e. (2000). 22 Strategi dan Teknik Meraih Untung di Bursa Saham (1
ed.). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Copeland, T. E., & J. F. (1992). Financial Theory and corporate policy. USA:
Addison-Wesley Publishing Company, Inc.
Cortez, M. A., & Susanto, S. (2012). The Determinants of Corporate Capital
Structure: Evidence from Japanese Manufacturing Companies. Journal of
International Business Research , 11, 121-133.

13

Damodaran, A. (2001). Theory and Practice. USA: John Wiley & Sons,Inc.
Darmayanti, D., & Hartini, T. (2013). Pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas,Pertumbuhan Penjualan,Dan Ukuran Perusahaan, Terhadap
Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Sektor Customer Goods Di BEI
Periode 2008-2012. Jurnal STIE MDP .
D'Mello, R., & Mercedes, M. (2010). Long-term debt and overinvestment agency
problem. Elsevier Journal of Bangking and Finance , 34, 324-335.
Donalson, G. (1961). Corporate Debt Capacity: a Study of Corporate Debt Policy
and the Determinant of Corporate Debt Capacity. Harvard Business
School, Division of Research .
Fahmi, I. (2014). Manajemen Keuangan Perusahaan Dan Pasar Modal (Pertama
ed., Vols. ISBN:978-602-1357-07-3). Jakarta: Mitra Wavana Media.
Fama, E. (1978). The Effect of a Firm's Investment and Financing Decision on
The Welfare of its Security Holders. American Economic Review , 68,
272-278.
Fernandar, G. I., & Raharja, S. (2012). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan.
Diponegoro Jounal Of Acconting , 1, 1-10.
Frank, J. F., Franco, M., & Michael, F. G. (1994). Foundations of financial
Markets and Instution. Prentice-Hall Inc.
Gatchev, V. P., & Veva, T. (2009). How do Firms Their Investment. Elsevier
Journal of Corporate Finance , 15, 179-195.
Gaud, P., Hoesli, M., & Bender, A. (2007). Debt Equity Choice in Europe.
Elsevier International Review of Financial Analysis , 16, 201-222.
Ghozali, I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (3 ed.).
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gitman, J. L. (2003). Principles of Managerial Finance (10 ed.). United States:
Pearson Education, Inc.
Gitosudarmono, I. (2000). Manajemen Pemasaran (II ed.). Yogyakarta: BPFE.
Gujarati, D. (2006). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Halim, & Supomo, B. (2001). Akuntansi Manajemen (1 ed.). Yogyakarta: BPFE
Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi Yogya.
Hartono. (2004). Pengaruh Profitabilitas, Kesempatan Investasi, dan Defisit Arus
Kas Terhadap Kebijakan Pendanaan Perusahaan. Prespektif Jurnal
Ekonomi Pembangunan , 9 (2).
Hartono, J. (1998). Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

14

Hartono, J. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Kedua ed.).


Yogyakarta: BPFE UGM.
Hayati, N. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio (PER)
Sebagai Salah Satu Kriteria Keputusan Investasi Saham Perusahaan Real
Estate Dan Property Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan
Akuntansi , 11, 53-62.
Herawati, T. (2012). Pengaruh Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Universitas Negeri
Padang .
Hermuningsih, S. (2013, Oktober). Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity,
Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik Di
Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan , 128-148.
Hidayat, A. (2013). Pengaruh Kebijakan Hutang Dan Kebijakan Deviden
Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Universitas Negeri Padang .
Husin, S. (2015). Pemerintah Bidik Produksi Mobil di 2020 Capai 2,5 Juta Unit.
Journal of apa gitu .
Husnan, S. (1989). Pembelanjaan Perusahaan (Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan) (Ketiga ed.). Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
ICMD. (2010-2014). (Indonesian Capital Market Directory).
Indahningrum, R. P., & Handayani, R. (2009). Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional,Dividen, Pertumbuhan Perusahaan, Free Cash
Flow dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan. Jurnal
Bisnis dan Akuntansi , 11, 189-207.
Indriantoro, & Supomo, B. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta:
BPFE UGM.
Ismaya, S. (2006). Kamus Akuntansi (1 ed.). Bandung: Pustaka Grafika.
James, V. H., & John, W. M. (2009). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
Jensen, C. M. (1967). The Performance Of Mutual Funds In The Period 19451964. Journal of Finance , 23 (2), 389-416.
Jensen, C. M. (2001). Value Maximization, Stakeholder Theory, And The
Corporate Objective Function. Journal of Applied Corporate Finance , 14
(3), 8-21.
Jensen, C. M., & Meckling, H. W. (1976). Theory Of The Firm: Managerial
Behavior, Agency Cost And Ownership Structure. Journal of Financial
Economic , 3 (4), 305-360.

15

Jensen, M. C. (1986). Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Finance, and
Takeovers. American Economic Review , 76 (2), 323-329.
Jensen, M. C. (1986). Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Finance, and
Takeovers. American Economic Review , 76 (2), 323-329.
Joel, S. G., & Jae, S. K. (1999). Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Press.
Keown, J. A. (2011). Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan (Sepuluh
ed.). Penerbit Indeks.
Kuncoro, M. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Kuncoro, M. (2008). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Rajawali
Press.
Kurniawan, D. (2012, Mei 01). infodatabroker.blogspot.com. Retrieved from
http://infodatabroker.blogspot.com/2012/05/price-earning-ratio-per.html
Latan, H. (2014). Aplikasi Analisis Data Statistik untuk Ilmu Sosial Sains dengan
Stata. Bandung: Alfabeta.
Mardi, R. W. (2008). Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Dan Kebijakan
Deviden Terhadap Struktur Pendanaan. Jurnal Universitas Sumatera
Utara .
Mardiasmo. (1997). Perpajakan. Yogyakarta: Andi.
Martikarini, N. (2012). Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Dan Deviden
Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009-2010. Jurnal Universitas Gunadarma .
Mayangsari, S. (2001). Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan
Pendanaan Perusahaan, Pengujian Pecking Order Hypotesis. Media Riset
Akuntansi, Auditing dan Informasi , 1.
Modigliani, F., & Miller, H. M. (1958). The Cost Of Capital, Corporation Finance
And The Theory Of Investment. American Economic Review , 47 (3), 261297.
Modigliani, F., & Miller, M. H. (1963). Corporate Income Taxes and the Cost of
Capital: A Corelation. American Economic Review , 53 (3), 433-443.
Munawir, S. (2002). Analisis Laporan Keuangan (2 ed.). Yogyakarta: YPKN.
Murtiningtyas, A. I. (2012). Kebijakan Deviden, Kepemilikan Managerial,
Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, Resiko Bisnis Terhadap
Kebijakan Hutang. Accounting Analysis Journal , 1, 2252-6765.

16

Muslim, N. (2008). Pengaruh Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, dan


Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Journal Universitas Negeri
Padang .
Myers, S. C. (1997). Determinants Of Corporate Borrowing. Journal of Financial
Economics , 5, 147-175.
Myers, S. C. (1984). The Capital Structure Puzzle. Journal of Finance , 39 (3),
572-92.
Myers, S., & Brealey, R. (1991). Principles of Corporate Finance (4 ed.). Madrid:
Spain: Mc Graw-Hill.
Ningsih, P. P. (2010). The Influence of Investment Decision, Financing Decision,
And Devidend Policy on Firm Value. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Widya Manggala .
Noerirawan, M. R., & Muid, A. (2012). Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Diponegoro Journal Of
Accounting , 1, 1-12.
Nugroho, A. S. (2006). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur
Modal Perusahaan Properti yang Go-Public di Bursa Efek Jakarta Untuk
Perode Tahun 1994-2004. Journal Universitas Diponegoro .
Nurhayati, M. (2013). Profitabilitas, Likuiditas,dan Ukuran Perusahaan
Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Deviden dan Nilai Perusahaan Sektor
Non Jasa. Jurnal Keuangan dan Bisnis , 5, 144-153.
Ogolmagai, N. (2013). Leverage Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Industri Manufaktur Yang Go Public Di Indonesia. Jurnal EMBA , 1.1,
2303-1174.
Prapaska, J. R., & Mutmainah, S. (2012). Analisis Pengaruh Tingkat
Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan
Deviden Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI
Tahun 2009-2010. Diponegor Journal Of Accounting , 1, 1-12.
Prasetyo, D., Z.A, Z., & Azizah, D. F. (2012). Pengaruh Keputusan Investasi Dan
Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Universitas
Brawijaya .
Purnomo, Y. (1998). Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham (Studi
kasus 5 Rasio Keuangan 30 Emiten di BEJ pengamatan 1992-1996).
Usahawan , No.12.Th.XXVII.
R.J, S., & Robert, S. L. (2002). Wall Street Dictionary, Kamus lengkap Wall
Street. Jakarta: Erlangga.
Rambe, M. F. (2013). Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap
Kebijakan Hutang pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Indonesia.
Jurnal Manajemen dan Bisnis , 13, 1693-7619.
17

Relly, F. K., & Brown, K. C. (1997). Investment Analysis and Portofolio


Management. (5, Ed.) Orlando Florida: The Dryden Press.
Salvatore, D. (2005). Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Jakarta:
Salemba Empat.
Sambharakreshna, Y. (2008). Pengaruh Size Of Firm Growth, dan Profitabilitas,
Terhadap Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Akuntansi, Manajemen
Bisnis, dan Sektor Publik , 1829-9857.
Sanjay, K., & Mark A, T. (2001). The Investment Opportunity Set: The
Determinants, Consequences and Measurement. Journal of Managerial
Finance , 27 (3), 47907-1310.
Sari, I. P., & Abudanti, N. (2012). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan dan
Leverage Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan. Journal
Universitas Udayana , 1427-1441.
Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPEF-YOGYAKARTA.
Sartono, A., & Munir, M. (1997). Pengaruh Kategori Industri terhadap Price
Earning Ratio dan Faktor-Faktor Penentunya. Manajemen keuangan .
Sekaran, U. (2014). Research Methods for Business (4 ed.). Jakarta: Salemba
Empat.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sukamdiani, M. (2011). Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Price
Earning Ratio Saham pada Perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Forum Akademika , 15, 5.
Tandelilin, E. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio (1 ed.).
Yogyakarta: BPFE.
Todd, M. (2004). Corporate Governance and Dividend Policy in Emerging
Markets. Emerging Market Review , 5, 409-426.
Vera, Tobing, R. L., & Ibad, A. (2005). Perbankan Struktur Pendanaan
Perusahaan Multinasional dan Perusahaan Domestik di Indonesia. Jurnal
Ekonomi Perusahaan , 12.
Wijaya, L. R., Bandi, & Wibawa, A. (2010). Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan,Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai
Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII .
Zhang, C. M., & Zuwei, T. C. (2011). The Effect of Leverage on Firm Value and
How The Firm Value and How The Firm Financial Quality Influence on
This Effect. World Journal of Management , 3 (2), 30-53.

18

LAMPIRAN
. ****DESKRIPSI VARIABEL****
.
. des roa der dar per pbv logpbv
storage
variable name
type

display
format

roa
der
dar
per
pbv
logpbv

%9.0g
%9.0g
%9.0g
%9.0g
%9.0g
%9.0g

float
float
float
float
float
float

value
label

variable label
Profitabilitas perusahaan
Kebijakan Hutang 1
Kebijakan Hutang 2
Kebijakan Investasi
Nilai Perusahaan
Logaritma PBV

.
.
.
.
.
. ****STATISTIK DISKRIPSI****
.
.

summarize roa der dar per pbv logpbv


Variable

Obs

Mean

Std. Dev.

Min

Max

roa
der
dar
per
pbv

130
130
130
130
130

1.530769
8.385462
.8833846
14.21408
1.783846

.7447716
2.288536
.0315136
9.643156
1.118683

.22
3.93
.78
3.07
.38

3.41
15.62
.94
71.79
6.07

logpbv

130

.3995192

.6015237

-.967584

1.803359

19

. **********************************
.
. ****PATH ANALYSIS TERINTEGRASI****
.
. **********************************
.
.
.
. pathreg (der roa) (dar roa) (per roa) (logpbv roa der dar per)

der

Coef.

Std. Err.

roa
_cons

-1.294037
10.36633

.2463417
.4190469

n = 130

R2 = 0.1773

dar

Coef.

Std. Err.

roa
_cons

-.0161309
.9080774

.0034575
.0058816

n = 130

R2 = 0.1453

per

Coef.

Std. Err.

roa
_cons

-2.960562
18.74601

1.114116
1.895201

n = 130

R2 = 0.0523

logpbv

Coef.

Std. Err.

roa
der
dar
per
_cons

.664594
.047514
3.118244
.0399029
-4.338039

.0450934
.0266834
1.901802
.0031637
1.507362

n = 130

R2 = 0.7043

t
-5.25
24.74

P>|t|

Beta

0.000
0.000

-.421126
.

sqrt(1 - R2) = 0.9070

t
-4.67
154.39

P>|t|

Beta

0.000
0.000

-.381228
.

sqrt(1 - R2) = 0.9245

t
-2.66
9.89

P>|t|

Beta

0.009
0.000

-.2286536
.

sqrt(1 - R2) = 0.9735

t
14.74
1.78
1.64
12.61
-2.88

P>|t|

Beta

0.000
0.077
0.104
0.000
0.005

.8228615
.1807701
.1633636
.6396926
.

sqrt(1 - R2) = 0.5438

20

Você também pode gostar