Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Ditengah ketatnya persaingan dunia usaha, perusahaan dituntut untuk
saling mengoptimalkan nilai jualnya, masing-masing perusahaan dari tahun
ke tahun berusaha untuk menunjukkan kelebihan perusahaan kepada
masyarakat, dan industri perbankan merupakan salah satu dari banyak
sektor yang ikut dalam persaingan dunia usaha tersebut, dimana perbankan
lebih fokus pada sektor jasa dalam melayani masyarakat.
Tujuan perusahaan menunjukkan kelebihan dalam memberikan jasa
ini tentunya untuk meningkatkan keuntungan dan mengoptimalkan nilai jual
perusahaan. Bagi perusahaan yang sudah go publik nilai perusahaan tadi
dapat terlihat melalui harga sahamnya. Harga saham yang diperjualbelikan
di pasar bursa merupakan indikator nilai perusahaan bagi perusahaan
terbuka yang menerbitkan saham dipasar modal (Fama, 1978). Semakin
tinggi harga saham maka semakin tinggi nilai suatu perusahaan tersebut
(Ayungnitias & Kurnia, 2013). Sehingga harga saham tersebut dapat
dijadikan proksi nilai perusahaan.
Dengan semakin tingginya persaingan bisnis menuntut bank untuk
meningkatkan kinerjanya agar dapat menarik investor untuk
menginvestasikan dananya pada bank yang bersangkutan, dengan tingginya
investasi yang diberikan investor kedalam perusahaan, maka nilai
perusahaan pun akan mengalami kenaikan, yang berarti investor percaya
kepada manajemen perusahaan, bahwa dimasa yang akan datang modal
yang ditanamkan investor akan mendapatkan pengembalian yang positif
dengan kenaikan nilai perusahaan.
Kepentingan manager dalam meningkatkan nilai perusahaannya
terkadang bertolak belakang dengan kepentingan para pemegang sahamnya,
sehingga menjadi konflik antara manager dan pemegang sahamnya. Disatu
sisi manager cenderung mengutamakan kepentingan sendiri, dan pemegang
saham kurang suka dengan hal tersebut, Perbedaan kepentingan antara
manajemen dan pemegang saham ini disebut agency cost, dan menjadi
konflik dari suatu permasalahan didunia bisnis, namun agency cost ini bisa
dikurangi melalui peningkatan hutang (Jensen C. M., 1967), Peningkatan
hutang akan meningkatkan leverage, sehingga meningkatkan kemungkinan
kesulitan keuangan atau kebangkrutan, Jensen (2001), menjelaskan untuk
memaksimalkan nilai perusahaan tidak hanya dengan nilai ekuitas saja yang
harus diperhatikan, tetapi semua jenis sumber keuangan seperti hutang juga
harus diperhatikan, hutang memaksa managemen untuk bekerja lebih
efisien, karna jika perusahan tidak bekerja dengan efisien, maka perusahaan
akan sulit menutupi hutangnya. Dari sudut pandang investor, salah satu
indikator penting untuk melihat prospek perusahaan dimasa yang akan
datang yaitu dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas
perusahaan (Herawati, 2012).
Menurut Myers (1997) perusahaan dengan tingkat pertumbuhan
yang tinggi cenderung mengurangi hutang. Hal ini berkaitan dengan
tingginya hutang akan mengakibatkan tingginya rasio kebangkutan suatu
KAJIAN PUSTAKAN
A. Teori Keagenan
Teori keagenan atau agency theory dikemukakan oleh Jensen dan
Meckling (1976) menjelaskan tentang pemisahan pengendalian perusahaan
yang berdampak pada munculnya hubungan antara agen dan prinsipal. Yang
dimaksud dengan agen adalah pihak yang mengelola perusahaan atau pihak
manajemen, sedangkan prinsipal adalah pemilik perusahaan atau para
pemegang saham.
B. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan tercermin dari nilai sekarang dari semua
keuntungan perusahaan yang diharapkan dimasa depan. Teori perusahaan
dijadikan acuan oleh pihak manajer dalam pengambilan keputusan
manajerial (Salvatore, 2005). Semakin tinggi harga saham maka semakin
tinggi nilai suatu perusahaan tersebut (Ayungnitias & Kurnia, 2013).
Sedangkan menurut Keown (2011) nilai perusahaan merupakan nilai pasar
atau surat beharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai
perusahaan diukur dengan Price to Book Value (PBV) yaitu rasio yang
mengukur nilai perusahaan dengan membandingkan harga saham per lembar
saham. Mengacu pada penelitian Martikarini (2012).
C. Tingkat Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba
(keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Return On Asset (ROA)
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan rasio laba dari
aktiva yang digunakan. Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang
terpenting diantara rasio profitabilitas yang ada (Ang R. , 1997). Return On
Asset (ROA) diperoleh dari cara membandingkan laba bersih setelah pajak
terhadap total aktiva (James & John, 2009).
D. Kebijakan Hutang
Hutang (kewajiban) merupakan pengorbanan ekonomis yang wajib
dilakukan perusahaan dimasa yang akan datang dalam bentuk penyerahan
aktiva atau pemberian jasa yang disebabkan oleh transaksi sebelumnya
(Mardiasmo, 1997). Selain itu hutang mengurangi jumlah kas bebas yang
tersedia dalam perusahaan (D'Mello & Mercedes, 2010).
Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara hutang dan
modal sendiri dalam menanggung risiko atau batas perluasan usaha dengan
menggunakan modal pinjaman (Ismaya, 2006). DAR merupakan rasio
antara total hutang (total debt), baik hutang jangka pendek (current liability)
dan hutang jangka panjang (long term debt) terhadap total aktiva (total
asset) baik aktiva lancar (current asset) maupun aktiva tetap (fixed asset)
dan aktiva lainnya (other asset).
E. Kebijakan Investasi
Menurut Frank, Franco dan Michael (1994) manajemen investasi
adalah proses pengelolaan uang. PER (Price Earning Ratio), yang
menunjukkan perbandingan antara closing price dengan laba per lembar
saham (earning per share).
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana yang
dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa
yang akan datang (Tandelilin, 2001).
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Sampel
Jenis penelitian yang akan dilakukan tergolong pada penelitian
kuantitatif. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah sektor
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20102014. Dalam penelitian ini populasinya adalah bank yang terdaftar di BEI
pada tahun 2010 2014 yang berjumlah 36 bank menggunakan data panel.
Sampel dalam penelitian ini adalah sektor perbankan yang terdaftar di BEI.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini, diambil berdasarkan
purposive sampling method
B. Variabel Penelitian
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas yaitu ROA (X1),
Menurut Sekaran (2014), variabel mediasi atau variabel intervening
adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel mediasi adalah
DAR (X2), DER (X3) dan PER (X4).
Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur
menggunakan PBV.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang berupa data yang terkait dengan ROA, DAR,DER PER, PBV sektor
perbankan yang terdaftar di BEI. Data diperoleh dari www.idx.co.id,
www.finance.yahoo.com, dan dari data sekunder yang diterbitkan oleh
pemerintah atau lembaga seperti JSX atau IDX, dalam bentuk laporan
penelitian, ICMD (Indonesian Capital Market Directory), dari Januari
2010- Desember 2014.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik dokumentasi. Penulis mengumpulkan data yang terkait dengan
ROA, DAR,DER, PER, PBV sektor perbankan yang terdaftar di BEI.
a. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik data
yang dikumpulkan, baik untuk variabel bebas maupun variabel terikat.
2. Analisis Induktif
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Path
Analysis. Diagram jalur merupakan sebuah struktur yang lengkap dari
hubungan kausal antar variabel, yang terdiri dari hubungan
substruktur yang menyerupai struktur regresi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Variabel Penelitian
Untuk membuktikan adanya pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen melaui tiga variabel mediasi, diperlukan data tentang return on
asset (ROA), debt equity ratio (DER), debt asset ratio (DAR), price earning ratio
(PER), dan price book value (PBV) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
BEI selama periode yang diteliti yaitu tahun 2010 sampai tahun 2014.
Untuk lebih mempermudah dalam melihat gambaran mengenai variabel yang
diteliti dan setelah melalui proses pengolahan dengan menggunakan program
Stata versi 13, berikut tabel yang menjelaskan variabel tersebut secara statistik.
Variabel
ROA
1301,530769
0,7447716
0,22
3,41
DER
1308,385462
2,288536
3,93
15,62
DAR
1300,8833846
0,0315136
0,78
0,94
PER
13014,21408
9,643156
3,07
71,79
PBV
1301,783846
1,118683
0,38
6,07
investasinya, tapi investor bisa menilai dengan PER yang turun namun ROA
naik apakah akan menambah investasi atau menurunkannya.
4. Pengaruh DAR dan DER Terhadap PBV Pada Perusahaan
Perbankan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan hutang yang diukur
melalui Debt Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal
ini tidak terbukti atau (Hipotesis Ditolak) karena tingkat signifikansi yang
ditemukan sebesar 0,077 (7%) atau lebih besar dari 0,005 (5%).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan hutang yang diukur
melalui Debt to Asset Ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
hal ini tidak terbukti atau (Hipotesis Ditolak) karena tingkat signifikansi
yang ditemukan sebesar 0,104 (10%) atau lebih besar dari 0,005 (5%).
peneliti menyimpulkan bahwa memang kebijakan hutang tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sebesar apapun kenaikan hutang
dari perusahaan itu tidak berpengaruh kepada nilai perusahaan tersebut,
dan dimata para investor pun kebijakan hutang tidak bisa dijadikan sebuah
rasio utama untuk menilai perusahaan, karena disisi lain hutang yang
tinggi bisa berdampak pada ketidak percayaan publik pada perusahaan.
karena investor lebih melihat bagaimana pihak manajemen perusahaan
menggunakan dana tersebut dengan efektif dan efisien untuk mencapai
nilai tambah bagi perusahaan
5. Pengaruh PER Terhadap PBV Pada Perusahaan Perbankan
Koefisien PER bertanda positif sebesar
artinya bahwa
jika
meningkat 1 poin maka nilai perusahaan (PBV) juga akan
meningkat sebesar 0,64 kali dengan asumsi variabel bebas yang lain
konstan, Hasil penelitian juga ini sejalan dengan konsep dalam buku
Fahmi (2014) yang mengatakan bahwa bagi para investor semakin tinggi
PER maka pertumbuhan laba yang diharapkan juga akan mengalami
kenaikan, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pendahuluan, kajian teori dan pengolahan data serta
pembahasan yang telah dilakukan pada bab terdahulu, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1. Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap Debt to
Equity Ratio (DER). Hal ini dikarenakan pengujian hipotesis mengenai
pengaruh variabel ROA terhadap DER. Nilai koefisien ROA
sebesar
mengandung pengertian bahwa jika profitabilitas
perusahaan meningkat 1 poin maka perusahaan akan mengambil
kebijakan menurunkan hutang (DER) sebesar 0,42%.
2. Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap Debt to
Aset Ratio (DAR). Variabel profitabilitas (ROA) berpengaruh signifikan
terhadap kebijakan hutang (DAR). Nilai koefisien ROA
sebesar
mengandung pengertian bahwa jika profitabilitas
perusahaan meningkat 1 poin maka perusahaan akan mengambil
kebijakan menurunkan hutang (DAR) sebesar 0,38%.
3. Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap Price
Earning Ratio (PER). Karena nilai P>|t|=0,000 <=1% maka variable
profitabilitas (ROA) berpengaruh sangat signifikan terhadap PER.
Koefisien Beta bertanda negatif yaitu sebesar
mempunyai
arti bahwa jika profitabilitas perusahaan meningkat 1 poin maka PER
akan menurun sebesar 0.23%.
4. Return On Asset (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap Price
Book Value (PBV). Koefisien beta
bertanda positif sebesar
0.8228615. Angka ini mengandung makna bahwa jika profitabilitas
perusahaan (
) meningkat 1 poin maka nilai perusahaan (PBV) juga
akan meningkat 0,822 kali dengan asumsi variable bebas yang lain
konstan.
5. Sedangkan koefisien X2 Debt Equity Ratio (DER) tidak bermakna,
karena tidak mempengaruhi nilai perusahaan Price Book Value(PBV).
6. Sedangkan koefisien X3 Debt Asset Ratio (DAR) tidak bermakna,
karena tidak mempengaruhi nilai perusahaanPrive Book Value (PBV).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan maka dapat
diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel independen, tiga
variable mediasi dan satu variable dependen. Sedangkan Prive Book
Value (PBV) mungkin dipengaruhi oleh variabel lain, sehingga
disarankan untuk tidak hanya dengan melihat kelima variabel tersebut
tetapi juga memperhatikan variabel lain.
2. Bagi peneliti selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan peneliti
selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut berkaitan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan seperti
menambah periode penelitian, menganti objek penelitian pada sektor
atau indeks tertentu dan menambah variabel penelitian. Selain itu,
peneliti selanjutnya dapat menggunakan proksi lain untuk menghitung
nilai nilai perusahaan tidak hanya Price Book Value (PBV)
3. Bagi investor agar dapat lebih memperhatikan rasio keuangan sebuah
perusahaan sehingga dapat menjadi pedoman untuk menanamkan modal
10
C. Implikasi Penelitian
Hasil penelitian ini tidak selalu sama dengan penelitian sebelumnya,
namun hasil yang didapat dalam penelitian ini dapat menambah keyakinan
kita bahwa:
1. Analisis profitabilitas penting bagi investor sebagai dasar pengambilan
keputusan untuk menilai suatu perusahaan, dimana terlihat dalam
beberapa teori yang dibahas diatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nilai perusahaan itu dipengaruhi oleh tingginya pertumbuhan
profitabilitas, sehingga profitabilitas adalah salah satu faktor yang bisa
investor gunakan untuk menilai suatu perusahaan, yang implikasinya
untuk menghasilkan keuntungan dimasa yang akan datang. disamping itu
profitabilitas juga penting bagi perusahaan dalam keputusan-keputusan
keuangan untuk meningkatkan nilai perusahaan.
2. Analisis kebijakan hutang baik melaui DER dan DAR penting bagi
investor sebagai dasar pengambilan keputusan untuk menilai suatu
perusahaan. Tetapi hal itu tidaklah satu-satunya pertimbangan yang
dipergunakan, sebab dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa
kebijakan hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Terlihat bahwa kebijakan hutang bukanlah faktor utama bagi para
investor ataupun perusahaan dalam menilai tingginya nilai perusahaan
dan arah dari profitabilitas perusahaanpun adalah langsung, sebenarnya
tidak ada hubungan melalui kebijakan hutang dalam menilai perusahaan,
khususnya perbankan. Ketika profitabilitas naik, maka perusahaan
menaikkan atau menurunkan kebijakan hutang itu tidak akan berdampak
pada nilai perusahaan dimata investor. Investor lebih melihat kinerja
perusahaan yang efektif dan efisien melaui profitabilitas dalam menilai
perusahaan.
3. Analisis kebijakan investasi sangatlah penting, ketika perusahaan
menghasilkan laba dari kebijakan-kebijakannya, maka investor
memerlukan suatu alat untuk melihat apakah laba yang dihasilkan
perusahaan tersebut melalui investasi tersebut layak untuk ditanamkan
modal, melalui PER sebagai alat ukur kebijakan investasi bagi investor.
Tinggi dan rendahnya PER menjadi alat ukur bagi para investor dalam
menetukan laba dimasa yang akan datang. Namun dalam praktik nya
investor memang harus meneliti lebih dalam, dalam menentukan
kebijakan PER ketika berinvestasi dalam perusahaan karena banyak
faktor yang membuat tinggi atau rendahnya PER dalam menentukan
kebijakan investasi. Ketika nilai PER menunjukkan perusahaan tersebut
Under Value, yaitu dimana pendapatan tinggi tapi harga saham tidak
menunjukkan harga yang sebenarnya, disinilah investor harus
11
D. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan maka dapat
diberikan beberapa keterbatasan penelitian sebagai berikut:
1. Sampel Penelitian hanya perusahaan perbankan saja, dan sampel hanya
sebanyak 26 perusahaan.
2. Variabel bebas dalam penelitian ini hanya dapat menjelaskan 70% nilai
perusahaan, ada 30% lagi yang bisa dijelaskan oleh variable lain.
3. Penelitian ini hanya fokus meneliti keadaan setelah krisis 2008, sedangkan
periode sebelum krisis tidak masuk dalam objek penelitian.
4. Penelitian ini menggunakan PER (Price Earning Ratio) untuk memproksikan
keputusan investasi. PER memiliki kelemahan, yaitu rasio ini memiliki
penaksiran masa depan yang tidak pasti, ada banyak indikator untuk menilai
PER dalam kebijakan investasi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Afzal, A., & Rohman, A. (2012). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan.
Diponegoro Journal Of Accounting , 1, 09.
Agustin, F. (2013). Analisis Pengaruh PBV,EPS,DER,ROA Terhadap Price
Erning Ratio Pada Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2012. Jurnal Universitas Semarang .
Ang, R. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Media Staff
Indonesia.
Ang, R. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft.
Ayungnitias, D., & Kurnia. (2013). Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan, Kebijakan Dividen dan Kebijakan Investasi sebagai Variabel
Antara. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi , 1, 35-57.
Ayuningtias, D., & Kurnia. (2013). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan: Kebijakan Deviden Dan Kesempatan Investasi Sebagai
Variabel Antara. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi , 1.
Barasa, T. N. (2009). Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) Debt To Asset Ratio
(DAR) Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Universitas Sumatera Utara .
Bringham, E. F., & Daves, P. R. (2004). Intermediate Financial Management (8
ed.). South-Western: Thomson.
Bringham, E. F., & Gapenski, L. C. (1996). Intermediate Finance Management (5
ed.). Harbor Drive; The Dryden Press.
Bringham, E., & Gapenski, L. (2006). Intermediate Financial Management (7
ed.). Sea Harbor Drive: The Dryden Press.
Bringham, E., & Houston, J. (2001). Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Bringham, H. (2011). Fundamentals Of Financial Mnagement (11 ed.). Jakarta:
Salemba Empat.
Cahyono, J. e. (2000). 22 Strategi dan Teknik Meraih Untung di Bursa Saham (1
ed.). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Copeland, T. E., & J. F. (1992). Financial Theory and corporate policy. USA:
Addison-Wesley Publishing Company, Inc.
Cortez, M. A., & Susanto, S. (2012). The Determinants of Corporate Capital
Structure: Evidence from Japanese Manufacturing Companies. Journal of
International Business Research , 11, 121-133.
13
Damodaran, A. (2001). Theory and Practice. USA: John Wiley & Sons,Inc.
Darmayanti, D., & Hartini, T. (2013). Pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas,Pertumbuhan Penjualan,Dan Ukuran Perusahaan, Terhadap
Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Sektor Customer Goods Di BEI
Periode 2008-2012. Jurnal STIE MDP .
D'Mello, R., & Mercedes, M. (2010). Long-term debt and overinvestment agency
problem. Elsevier Journal of Bangking and Finance , 34, 324-335.
Donalson, G. (1961). Corporate Debt Capacity: a Study of Corporate Debt Policy
and the Determinant of Corporate Debt Capacity. Harvard Business
School, Division of Research .
Fahmi, I. (2014). Manajemen Keuangan Perusahaan Dan Pasar Modal (Pertama
ed., Vols. ISBN:978-602-1357-07-3). Jakarta: Mitra Wavana Media.
Fama, E. (1978). The Effect of a Firm's Investment and Financing Decision on
The Welfare of its Security Holders. American Economic Review , 68,
272-278.
Fernandar, G. I., & Raharja, S. (2012). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan.
Diponegoro Jounal Of Acconting , 1, 1-10.
Frank, J. F., Franco, M., & Michael, F. G. (1994). Foundations of financial
Markets and Instution. Prentice-Hall Inc.
Gatchev, V. P., & Veva, T. (2009). How do Firms Their Investment. Elsevier
Journal of Corporate Finance , 15, 179-195.
Gaud, P., Hoesli, M., & Bender, A. (2007). Debt Equity Choice in Europe.
Elsevier International Review of Financial Analysis , 16, 201-222.
Ghozali, I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (3 ed.).
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gitman, J. L. (2003). Principles of Managerial Finance (10 ed.). United States:
Pearson Education, Inc.
Gitosudarmono, I. (2000). Manajemen Pemasaran (II ed.). Yogyakarta: BPFE.
Gujarati, D. (2006). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Halim, & Supomo, B. (2001). Akuntansi Manajemen (1 ed.). Yogyakarta: BPFE
Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi Yogya.
Hartono. (2004). Pengaruh Profitabilitas, Kesempatan Investasi, dan Defisit Arus
Kas Terhadap Kebijakan Pendanaan Perusahaan. Prespektif Jurnal
Ekonomi Pembangunan , 9 (2).
Hartono, J. (1998). Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
14
15
Jensen, M. C. (1986). Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Finance, and
Takeovers. American Economic Review , 76 (2), 323-329.
Jensen, M. C. (1986). Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Finance, and
Takeovers. American Economic Review , 76 (2), 323-329.
Joel, S. G., & Jae, S. K. (1999). Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Press.
Keown, J. A. (2011). Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan (Sepuluh
ed.). Penerbit Indeks.
Kuncoro, M. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Kuncoro, M. (2008). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Rajawali
Press.
Kurniawan, D. (2012, Mei 01). infodatabroker.blogspot.com. Retrieved from
http://infodatabroker.blogspot.com/2012/05/price-earning-ratio-per.html
Latan, H. (2014). Aplikasi Analisis Data Statistik untuk Ilmu Sosial Sains dengan
Stata. Bandung: Alfabeta.
Mardi, R. W. (2008). Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Dan Kebijakan
Deviden Terhadap Struktur Pendanaan. Jurnal Universitas Sumatera
Utara .
Mardiasmo. (1997). Perpajakan. Yogyakarta: Andi.
Martikarini, N. (2012). Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Dan Deviden
Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009-2010. Jurnal Universitas Gunadarma .
Mayangsari, S. (2001). Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan
Pendanaan Perusahaan, Pengujian Pecking Order Hypotesis. Media Riset
Akuntansi, Auditing dan Informasi , 1.
Modigliani, F., & Miller, H. M. (1958). The Cost Of Capital, Corporation Finance
And The Theory Of Investment. American Economic Review , 47 (3), 261297.
Modigliani, F., & Miller, M. H. (1963). Corporate Income Taxes and the Cost of
Capital: A Corelation. American Economic Review , 53 (3), 433-443.
Munawir, S. (2002). Analisis Laporan Keuangan (2 ed.). Yogyakarta: YPKN.
Murtiningtyas, A. I. (2012). Kebijakan Deviden, Kepemilikan Managerial,
Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, Resiko Bisnis Terhadap
Kebijakan Hutang. Accounting Analysis Journal , 1, 2252-6765.
16
18
LAMPIRAN
. ****DESKRIPSI VARIABEL****
.
. des roa der dar per pbv logpbv
storage
variable name
type
display
format
roa
der
dar
per
pbv
logpbv
%9.0g
%9.0g
%9.0g
%9.0g
%9.0g
%9.0g
float
float
float
float
float
float
value
label
variable label
Profitabilitas perusahaan
Kebijakan Hutang 1
Kebijakan Hutang 2
Kebijakan Investasi
Nilai Perusahaan
Logaritma PBV
.
.
.
.
.
. ****STATISTIK DISKRIPSI****
.
.
Obs
Mean
Std. Dev.
Min
Max
roa
der
dar
per
pbv
130
130
130
130
130
1.530769
8.385462
.8833846
14.21408
1.783846
.7447716
2.288536
.0315136
9.643156
1.118683
.22
3.93
.78
3.07
.38
3.41
15.62
.94
71.79
6.07
logpbv
130
.3995192
.6015237
-.967584
1.803359
19
. **********************************
.
. ****PATH ANALYSIS TERINTEGRASI****
.
. **********************************
.
.
.
. pathreg (der roa) (dar roa) (per roa) (logpbv roa der dar per)
der
Coef.
Std. Err.
roa
_cons
-1.294037
10.36633
.2463417
.4190469
n = 130
R2 = 0.1773
dar
Coef.
Std. Err.
roa
_cons
-.0161309
.9080774
.0034575
.0058816
n = 130
R2 = 0.1453
per
Coef.
Std. Err.
roa
_cons
-2.960562
18.74601
1.114116
1.895201
n = 130
R2 = 0.0523
logpbv
Coef.
Std. Err.
roa
der
dar
per
_cons
.664594
.047514
3.118244
.0399029
-4.338039
.0450934
.0266834
1.901802
.0031637
1.507362
n = 130
R2 = 0.7043
t
-5.25
24.74
P>|t|
Beta
0.000
0.000
-.421126
.
t
-4.67
154.39
P>|t|
Beta
0.000
0.000
-.381228
.
t
-2.66
9.89
P>|t|
Beta
0.009
0.000
-.2286536
.
t
14.74
1.78
1.64
12.61
-2.88
P>|t|
Beta
0.000
0.077
0.104
0.000
0.005
.8228615
.1807701
.1633636
.6396926
.
20