Você está na página 1de 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Bola Mata

Gambar 2.1 Anatomi mata

Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. Bola mata di bagian
depan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentuk
dengan dua kelengkungan yang berbeda. Bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan,
yaitu : (Ilyas and Yulianti 2014)
1. Sklera, merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata,
merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata. Bagian terdepan sklera
disebut kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam
bola mata. Kelengkungan kornea lebih besar daripada sklera (Ilyas and Yulianti
2014).
2. Jaringan uvea, merupakan jaringan vaskuler. Jaringan sklera dan uvea dibatasi
oleh ruang yang potensial mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan pada
ruda paksa yang disebut perdarahan suprakoroid. Jaringan uvea terdiri dari iris,
badan siliar, dan koroid (Ilyas and Yulianti 2014).
3. Retina, merupakan bagian mata yang terletak paling dalam dan mempunyai 10
lapisan yang merupakan lapisan membran neurosensoris yang akan merubah sinar
menjadi rangsangan pada saraf optik dan diteruskan ke otak (Ilyas and Yulianti
2014).

2.1.1 Sklera
Sklera merupakan lapisan keruh dari jaringan ikat padat yang dapat dilihat di
anterior sebagai bagian putih mata. Sklera berhubungan erat dengan kornea dalam
bentuk lingkaran yang disebut limbus. Sklera ditembus beberapa pembuluh darah dan
nervus, termasuk nervus opticus di posterior dan menyediakan perlekatan berbagai
musculus yang terlibat dalam gerak bulbus oculi (Drake, Vogl and Mitchell 2014).
2.1.2 Kornea
Lanjutan dari sklera adalah kornea yang transparan. Kornea menutup 1/6
bagian permukaan anterior bulbus oculi dan transparan, sehingga memungkinkan
cahaya masuk ke dalam bulbus oculi (Drake, Vogl and Mitchell 2014).
Kornea terdiri atas lapis :
1. Epitel
Tebalnya 550 m, terdiri dari 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang saling
tumpang tindih; satu lapis sel basal; sel poligonal; dan sel gepeng (Ilyas and
Yulianti 2014).
2. Membran Bowman
Terletak di bawah membaran basal epitel kornea yang merupakan kolagen
yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan
stroma. Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi (Ilyas and Yulianti
2014).
3. Stroma
Bagian ini menyusun 90% ketebalan kornea. Keratosit merupakan sel stroma
kornea yang merupakan fibroblas terletak diantara serat kolagen stroma (Ilyas
and Yulianti 2014).
4. Membran Descement
Bagian ini merupakan membran aselular dan merupakan bagian batas
belakang stroma kornea

dihasilkan sel endotel dan merupakan membran

basalnya (Ilyas and Yulianti 2014).


5. Endotel
2.1.3 Iris
Iris melengkapi tunica vasculosa bulbus oculi di anterior. Iris merupakan
bagian yang berwarna dengan oculus dengan celah centralis (pupil). Pengaturran pupil
dilakukan oleh serabut otot polos dalam iris, yaitu (Drake, Vogl and Mitchell 2014) :

1. Sphincter pupillae, merupakan serabut dalam pola sirkuler. Kontraksi serabutserabut tersebut menyebabkan konstiksi celah pupil (Drake, Vogl and Mitchell
2014).
2. Dilator pupillae, merupakan serabut yang tersusun dalam pola radial. Kontraksi
serabut-serabut tersebut memperlebar atau dilatasi pupil (Drake, Vogl and Mitchell
2014).
2.1.4 Humor Aqueous dan Trabekular Meshwork
COA dan COP berisi cairan bening humor aqueous yang disekresikan dari epitel
siliaris. Cairan ini mengalir dari bagian depan lensa, melalui pupil masuk ke COA dan
kembali ke sirkulasi vena melalui canal of Schlemm yang berada di sudut COA
(Drake, Vogl and Mitchell 2014).
Trabekular meshwork atau canal of Schlemm terdiri dari beberapa lapisan,
masing-masing lapisan terdapat jaringan ikat kolagen yang dilapisi oleh lapisan
endotel (Drake, Vogl and Mitchell 2014).
2.1.5 Badan Silier
Badan silier berbentuk segitiga dengan basis di bagian depan. Iris menempel pada
bagian tengah dari basis. Badan silier terdiri dari musculus siliaris, stroma, dan sel
epithelial sekretori (Drake, Vogl and Mitchell 2014).
2.1.6 Lensa
Lensa berbentuk bikonveks, sirkuler, dan transparan yang terletak di belakang
pupil. Lensa diikat oleh badan silier melalui ligamentum suspensorium atau Zonula
Zinii (Drake, Vogl and Mitchell 2014).
2.1.7 Koroid
Koroid adalah lapisan di antara sclera dan retina yang berwarna coklat gelap dan
terdapat banyak vaskularisasi. Koroid meluas dari ora serrate menuju ke arpertura
nervus optikus pada sclera (Ilyas and Yulianti 2014).
2.1.8 Viterous

Badan viterus mempunyai konsistensi seperti gel yang transparan, mengisi 4/5
bagian dari bola mata. Badan vitreous terdiri dari 99% air, beberapa elektrolit dan
mukoprotein (Ilyas and Yulianti 2014).
2.1.9 Retina
Retina terdapat pada bagian dalam bola mata yang terdiri dari 10 lapisan dan
memenuhi dari bola mata. Macula lutea adalah daerah pada bagian posterior retina
yang berwarna kekuningan dengan adanya cekungan di bagian sentral yang disebut
fovea centralis. Bagian ini merupakan bagian paling sensitif pada retina (Ilyas and
Yulianti 2014).

2.2 Fisiologi Humor Aqueous

Gambar 2.2 Drainase Aqueous Humor


Tekanan intraokuler ditentukan oleh kecepatan pembentukan humor aqueous dan
tahanan terhadap aliran keluarnya humor aqueous. Humor aqueous adalah suatu
cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan posterior mata. Dan volumenya adalah
sekitar 250 ml/menit. Tekanan osmotik sedikit lebih tinggi daripada plasma.
Komposisi humor aqueous serupa dengan plasma kecuali bahwacairan ini memiliki
konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat yang lebih tinggi dan protein, urea, dan
glukosa yang lebih rendah (Wijana 1983).

Humor aqueous diproduksi oleh korpus siliaris. Ultrafiltrat plasma yang


dihasilkan di stroma procesus siliaris dimodifikasi oleh fungsi sawar dan procesus
sekretorius epitel siliaris. Setelah masuk ke kamera posterios, humor aqueous
mengalir melalui pupil ke kamera anterior lalu kejalinan terbekula disudut kamera
anterior. Selama periode ini, terjadi pertukaran differential komponen-komponen
dengan darah di iris. Peradangan atau trauma intraokuler dapat menyebabkan
peningkatan konsentrasi protein. Hal ini disebut humor aqueous plasmoid dan sangat
mirip dengan serum darah (Wijana 1983).
Jalinan trabekula terdiri dari berkas-berkas jaringan kolagen dan elastic yang
dibungkus oleh sel-sel trabekula yang membentuk suatu saringan dengan ukuran poripori semaking mengecil sewaktu mendekati kanalis schlemm. Kontraksi otot ciliaris
melalui insersinya kedalam jalinan trabekula memperbesar ukuran pori-pori dijalinan
tersebut sehingga kecepatan drainase humor aqueous juga meningkat (Wijana 1983).
Aliran humor aqueous kedalam kanalis schlemm bergantung pada pembentukan
saluran-saluran transeluler siklik dilapisan endotel. Saluran efferens dari kanalis
schlemm (sekitar 30 saluran pengumpul dan 12 vena aquous) menyalurkan cairan
kedalam system vena. Sejumlah kecil humor aqueous keluar dari mata antara berkas
otot siliaris dan lewat sela-sela sclera (aliran uveo scleral) (Wijana 1983).

Works Cited
Ilyas, Sidarta, and Sri Rahayu Yulianti. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta,
2014.
Drake, Richard L., A. Wayne Vogl, and Adam W. M. Mitchell. Gray
Dasar-Dasar Anatomi. London: Elsevier, 2014.
Wijana, N. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta, 1983.

Você também pode gostar