Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
FAUZUL ASMY
1607036753
BAB IV
HUKUM HAK ASASI MANUSIA DAN DEMOKRASI DALAM ISLAM
A. HUKUM ISLAM
1. Pengertian syariah dan Fiqih
a. Pengertian Syariah
Istilah syariah dalam kontekskajian hukum islam lebih
menggambarkan kumpulan norma-norma hukum yang merupakan hasil dari
tasyri. Tasyri merupakan bentuk masdhar dari syariah yang berarti
menciptakan dan menetapkan syariah.
Syariah adalah seperangkat normah Ilahi yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia lain dalam
kehidupan sosial, hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan
hidupnya.
b. Pengertian Fiqih
Fikih artinya adalah faham atau pengertian. Jika dihubungkan dengan
perkataan ilmu, maka Ilmu Fikih berarti adalah ilmu yang bertugas
menentukan dan menguraikan norma-norma hukum dasar yang terdapat
dalam Al-Quran dan ketentuan yang terdapat dalam hadits Nabi Saw.
Perbedaan antara syariat dan fikih adalah :
Syariat adalah wahyu Allah yang terdapat dalam al-Quran dan kitabkitab hadits. Fikih adalah pemahaman manusia yang memenuhi syarat
untuk berijtihad tentang syariat dan hasil pemahaman itulah yang
disebut fikih.
Syariat bersifat fundamental, sedankan fikih bersifat instrumental
Syariat ketetapan Allah dan rasul dan bersifat abadi, sedangkan fikih
karya manusia yang dapat berubah dari massa ke masa.
Syariat hanya satu, sedang fikih mungkin lebihdari satu.
Syariat menunjukkan padakesatuan dalam islam, sedangkan fikih
menunjukkan keragamannya.
2. Sifat dan Tujuan Hukum Islam
a. Sifat Hukum Islam
Istishab
Ialah menjadikan lestari keadaan sesuatu yang sudah ditetapkan pada masa
lalu sebelum ada dalil yang mengubahnya.
Istihsan
Yaitu menerapkan hukum suatu perbuatan berdasarkan prinsip-prinsip
umum agam islam, seperti prinsip keadilan dan kasih sayang.
Istislah
Yaitu menetapkan hukum berdasarkan tujuan atau kemanfaatannya sesuai
dengan tujuan syariat.
Zadd al-zariah
Menurut istilah ulama ushul ialah sesuatu yang menjadi jalan bagi yang
diharamkan atau yang dihalalkan, maka ditetapkan hukum sarana itu
menurut yang ditujunya.
Urf
Adalah perkataan atau perbuatan yang dikenal di kalangan masyarakat dan
menjadi adat kebiasaan diantara mereka.
BAB V
ETIKA MORAL DAN AHLAK
1. Pengertian etika
Etika, perkataa ini berasal dari yunani ethos yang dalam bentuk tunggal
mempunyai arti tempat tinggal, padang rumput, kebiasaan, akhlak, watak,
perasaan, sikap dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak artinya kebiasaan.
2. Pengertian moral
Perkataan moral berasal dari bahasa latin mores kata jamakdari mos
yang berarti keebiasaan. Dalam bahasa indonesia, moral diartikan dengan arti
susila. Yang dimaksud dengan moral ialah sesuai dengan ide-ide yang diterima
tentang tindakan manusia mana yang baikdan wajar, disesuaikan dengan ukuranukuran yang oleh umum diterima yang meliputi kesatuan sosial atau lingkungan
terntentu.
3. Pengertian ahlak
Dilihat dari sudut bahasa, pengertian ahlak adalah bentuk jamak dari
kata khuluk, arti segi budi pekerti perangai tingkah laku, atau tabiat.
Ahmad Amin memeri pengertian ahlak itu ialah :suatu ilmu yang
menjelaskan arti baik dan buruk, menjelaskan apa yag seharusnya dilakukan oleh
setengah manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dicapai oleh
manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa
yang harus diperbuat.
Dari pengertian ahlak diatas dapat diketahui bahwa pokok
pembahasannya adalah tingkah laku manusia untuk menetapkan nilai-nilai aik
atau buruknya perbuatan itu.
7. Tawazun (keseimbangan)
C. Hubungan tasawuf dengan ahlak
Mamahami agama islam dari sudut hukum hanya akan menjangkau
aspek formal dan aturan yang lahir saja. Sedangkan dari formalisme rasional
belum bisa menjangkau aspekmoral yang merupakan aspek kejiwaan dan
kemasyarakatan dalam islam. Sehingga muncul upaya segolangan ulama mencoba
mengembangkan cara pendekatan mistik untuk menjangkau kedalaman agama
islam. Dari usaha dan ijtihad batin ini lahirlah konsep moral.
Manusia berahlak adalah manusia yang sui dan sehat hatinya.
Sedangkan manusia yang tidak berahlak adalah manusia yang kotor dan sakit
hatinya.
Pada dasarnya tasawuf merupakan pola hidup sederhana
memperbanyak ibadah dengan mendekatkan diri kepada Allah, mensucikan jiwa
dengan menjauhi hawa nafsu. Cikal bakalnya bermula dari praktek para pemuka
generasi pertama umat islam, baik dari kalangan sahabat, tabiin dan generasi
sesudahnya, sebagai cara untuk mencapai kebenaran dan hidayah (Allah).
Tasawuf adalah upaya spritual bagaimana agar manusia memilih akhlak
al-karimah. Caranya yaitu dengan tasafiat al-Qalb. Metode tasfiat al-gaib yang
disepakati orang sufi adalah dawan al-Zikri (selalu ingat pada tuhan).
D. Ahktualisasi akhlak dalam kehidupan
Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, maka manusia
berahlak adalah manusia yang menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
dalam hubungan dengan tuhan dan alam lingkungan.
Beberapa aspek ruang lingkup akhlak :
1. Akhlak terhadap diri sendiri
Setiap orang mempunyai kewajiban moral terhadapa dirinya sendiri
yang harus ia tunaikan, diantaranya ialah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
BAB VI
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM
objektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Secara
etimologi ilmu berarti kejelasan, karena itu segala yang terbentuk dari akar
katanya mempunyai ciri kejelasan.
Seni adalah hasil ungkapan akal budi manusia dengan segala prosesnya.
Seni merupakan eksperi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa tersebut berkembang
menjadi bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan keindahan. Keindahan
yang hakiki identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai abadi.
2. Sumber ilmu pengetahuan
Al-Quran adalah kitab suci yang mengajak manusia yang berfikir
cerdas untuk membaca dan mangamati semua realita dialam ini. Ayat-ayat Alquran yang diturunkan pertama kali adalah berisi perintah belajar dan
menemukan ilmu pengetahuan. Perintah tersebut berbunyi :Bacalah dengan
menyebut nama tuhanmu yang maha Mulia. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia yang mengajar
manusia dengan perantaraan kalam. Dan dia mengajarkan kepada manusia apaapa yang tidak diketahuinya.
Orang yang berilmu itu adalah orang yang mampu melihat kebenaran
yang disampaikan Tuhan melalui para rasulnya dan mereka menyadari bahwa apa
saja yang diturunkan Allah kepada rasulNya tersebut mengandung kebenaran yang
pasti seperti yang difirmankan Allah.
D. Tanggung jawab ilmuan terhadap lingkungan
Manusia merupakan bagian dari segala hal yang ada dalam lingkungan
hidup. Antara manusia dengan segala zat, unsur dan segala keadaan yang ada
dialam lingkungan terdapat hubungan timbal balik sehingga membentuk suatu
ekosistem.
Manusia adalah mahkluk yang paling mulia dan yang paling sempurna
dibanding dengan mahkluk lain karena dia dianugrahi akal, hati, pendengaran,
penglihatan dan segala anggota tubuh lainnya yang lebih sempurna dari mahkluk
lainnya. Kemampuan manusia lebih baik, maka manusia ditawari oleh Allah untuk
memikul amanah dan manusia menyatakan sanggup memikul amanah tersebut
seperti yang dinyatakan Allah dalam firmannya : sesungguhnya kami telah
menawarkan amanah kepada langit dan bumi dan gunung-gunung maka semuanya
enggan untuk memikul amanah tersebut, mereka khawatir akan menghianatinya
dan dipikullah amanah itu oleh manusia, sesungguhnya manusia itu zolim lagi
bodoh. (Q.S.,33:72).
BAB VII
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
pada umumnya. Agama islam adalah agama yang Allah turunkan sejak manusia
pertama, Nabi pertama yaitu nabi Adam, dan akhir proses turunnya agama islam
baru terjadi pada masa kerasullan nabi Muhammad SAW pada awal abad VII
masehi.
Ajaran agama islam memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Sesuai dengan fitrah hidup manusia, artinya : ajaran agama islam mengandung
petunjuk yang sesuai dengan sifat dasar manusia.
b. Ajarannya sempurna
c. Kebenarannya mutlak
d. Mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan
e. Fleksibel dan ringan
f. Berlaku secara universal
g. Sesuai dengan akal pikiran manusia
h. Inti ajarannya Tauhid dan seluruh ajarannya mencerminkan ketauhidan Allah
SWT
i. Menciptakan rahmat
2. Kerahmatan islam bagi seluruh alam
Ketika islam mulai disampaikan oleh Rasullullah SAW kepada
masyarakat arab, tanggapan yang mereka sampaikan kepada Rasullullah adalah
sikapheran, aneh dan ganjil. Islam dianggapnya sebagai ajaran meyimpang dari
tradisi leluhur yang telah mendarah daging bagi masyarakat arab yang telah
mereka taat secara turun menurun dan mereka tidak mau tahu apakahtradisi
tersebut salah atau benar.
3. Fungsi islam sebagai rahmat Allah tidak tergantung pada penerimaan
atau penilaian manusia
Bentuk-bentuk kerahmatan Allah pada ajaran agama islam yaitu :
a. Islam menjuluki manusia jalan hidup yang benar. Ajaran islam sebagainya
bersifat supra rasional, artinya di atas kemampuan akal manusia untuk
mengetahuinya.
b. Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi
yang diberikan oleh Allah secara bertanggung jawab, sekalipun Allah
memberikan petunjuk kebenaran bagi manusia, tetapi Allah tidak memaksakan
kehendakNya itu.
c. Islam menghargai dan menghormati semua manusia sebagai hamba Allah,
baik mereka muslim maupun non muslim.
d. Islam pengatur pemanfaatan alam secara baik dan proporsional
e. Islam menghormati kondisi fisik individu manusiadan memberikan perlakuan
yang spesifik pula
Mendirikan masjid
Menyelenggarakan pengajian
Mendirikan lembaga wakaf
Mendirikan lembaga pendidikan islam
Mendirikan lembaga keuangan dan perbankan syariah
Mendirikan media masa islam : koran, radio, televise, dll
Mendirikan panti rehabilitasi anak-anak nakal
Membuat jaringan informasi sosial
BAB VIII
MASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Didasari atas suka sama suka, dan tidak ada unsur paksaan
Memberi peluang untuk meneruskan atau membatalkan transaksi
Menyempurnakan takaran dan timbangan
Tidak boleh menyembunyikan cacat barang
Dilarang jual beli tipuan (jual beli gharar)
Dilarang menimbun barang
Dilarang menjual barang yang haram
Dilarang menjual barang dengan dua aqad
Dilarang menjual barang dengan manipulasi kualitas/harga
Dilarang jual beli barang yang sedang proses aqad
Dianjurkan perikatan itu secara tertulis dan pakai saksi
a. Zakat
Adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah SWT, diserahkan
kepada orang-orang yang berhak. Sedangkan menurut BAZIS DKI Jakarta
(1987:XIII), zakat adalah salah satu rukun islam yang merupakan ibadah kepada
Allah SWT sekaligus merupakan amal social kemasyarakatan dan kemanusian
dalam wujud mengkhususkan jumlah harta atau nilainya milik perorangan atau
badan hukum untuk memberikan kepada yang berhak dengan syarat-syarat
tertentu.
b. Infak
Adalah membelanjakan, menggunakan atau mengeluarkan harta secara
sukarela yang dilakukan seseorang setiap kali ia memperoleh rezki, sebanyak
dikehendaki sendiri.
c. Sedekah
Adalah derma atau pemberian yang dilakukan dengan harapan
memperoleh ridha Allah SWT. Sedangkan menurut M.Daud Ali (1998:23),
sedekah adalah pemberian sukarela yang dilakukan oleh seseorang kepada orang
lain, terutama orang-orang miskin, setiap kesempatan terbuka yang tidak
ditentukan baik jenis, jumlah, maupun waktunya.
d. Wakaf
Adalah memberikan harta yang tahan lama serta dapat memberikan
manfaat untuk kepentingan umum. Harta wakaf tidak boleh dijual hanya boleh
diambil manfaatnya, karena lazimnya harta wakaf dalam bentuk tanah, kebun
,masjid/mushalla, lembaga pendidikan, rumah, kendaraan dan lain-lain.
2.
Zakat, infak, sedekah dan wakaf merupakan ibadah yang bernilai sosial
dan juga mengembangkan serta meningkatkan perekonomian umat islam. Oleh
karena itu harus dikelola dengan managemen yang baik, serta terstruktur dan
professional baik dari segi perencenaan, pengoraganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaannya.
BAB IX
PERNIKAHAN DAN WARISAN
A. PERNIKAHAN
1. Kedudukan dan Hukum Pernikahan
Manusia sebagai mahkluk psiko-fisik dituntut untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan yang berkenan dengan tuntutan
fisiknya maupun kebutuhan ruhaninya. Pemenuhan kebutuhan hidup berlandaskan
syariat, akan memelihara kehormatan manusia sebagai makhluk Allah SWT yang
paling mulia dan menghindarkannya dari dosa dan kehinaan.
Tujuan pernikahan dalam islam adalah sakinah, yaitu terwujudnya
ketenangan dan kelapangan jiwa, keluasan hidup dan kehidupan, dan terpenuhinya
kebutuhan fitrah jasmani dan rohani.
Pernihakah adalah sunnah rasul, tetapi dilihat dari niat dan kasus yang terjadi pada
calon pasangan, pernikahan dapat digolongkan kepada lima macam hukum, yaitu :
3. Pelaksanaan Pernikahan
1. Adanya wali
2. Sighat nikah atau ijab qabul, yaitu penyerahan dari wali perempuan dan
penerimaan dari pihak pergantian laki-laki.
3. Saksi, yaitu dua orang laki-laki yang menjadi saksi pernikahan dan
bertanggung jawab atas sah tidaknya suatu aqad nikah yang dilaksanakan.
b.
suaminya pemabuk
c.
d.
Thalaq yang jatuh dengan idwadl tidak bisa dirujuk, kecuali dengan
perkawinan baru.
4) Fasakh
Adalah perceraian yang diputuskan oleh hakim atas permintaan pihak istri.
Hal ini diperbolehkan dengan syarat :
a. Suaminya gila
b. Suaminya berpenyakit kusta, sopak
c. Suaminya sakit kelamin, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan biologi
istri
d. Suaminya tidak dapat memberika nafkah
e. Suaminya hilang tidak tentu adanya
5) Syiqaq
Adalah perceraian yang diakibatkan oleh pertengkaran diantara suami istri
dan tidak dapat didamaikan lagi
6) Pelanggaran Taliq Thalaq
Adalah thalaq yang dikaitkan dengan sesuatu, jika sesuatu terjadi maka
thalaq akan jatuh. Dalam pelaksanaan seorang istri meminta suaminya berjanji
dengan cara mengucapkan talig thalaq, yaitu thalaq yang dikaitkan (taliq)
dengan perbuatan suami antara lain :
a.
b.
c.
d.
5. Iddah
Iddah adalah masa menunggunya bagi perempuan yang diceraikan atau
ditinggal mati suaminya untuk dapat menikah lagi dengan laki-laki lain. Masa
iddah yang dijalani perempuan itu beraneka ragam, yakni :
a.
Iddah istri yang dicerai dan ia masih haid, lama iddahnya tiga quru(suci)
b.
Iddah istri yang dicerai dan sudah tidak haid (monopause), iddahnya tiga
bulan
c.
Iddah istri yang ditinggal mati suami, lamanya empat bulan sepuluh hari
B. KEWARISAN
1. Hukum Waris
Islam sangat memperhatikan aspek kehidupan manusia yang berhubungan
dengan hak-hak pemilikan harta benda dari orang-orang yang meninggal dunia.
Peraturan tentang pembagian harta peninggalan (pusaka) ini dinamai hukum waris
atau faraidl.
2. Pusaka dengan sebab Perkawinan
a. Pusaka Istri
Istri dalam mempusakai harta peninggalan suaminya mempunyai dua macam
bagian, yaitu :
i.
ii.
b. Pusaka Suami
Dalam mempusakai harta istrinya, suami mempunyai dua macam bagian,
yaitu :
Adalah anak perempuan yang dilahirkan secara langsung dari orang yang
meninggal, baik yang meninggalkan itu ibunya atau ayahnya. Bagiannya berupa :
a. Setengah, bila ia hanya seorang diri dan tidak mewarisi bersama-sama dengan
saudara laki-laki yang menjadikan dia sebagai ashabah.
b. Dua pertiga, bila anak perempuan itu dua orang atau lebih dan tidak bersamasama dengan saudara laki-laki yang menjadikannya sebagai ashabah bersama
(asbah bilgair).
c. Ushubah, bila ia mewarisi bersama-sama dengan saudara laki-lakinya, baik
anak perempuan itu tunggal maupun banyak dan baik anak laki-lakinya tunggal
atau banyak.
2.
Anak laki-laki
Anak laki-laki tidak termasuk ashabul furudh, ahli waris yang mendapatkan
bagian yang sudah ditentukan kadarnya, tetapi ia termasuk ahli waris ashabah,
penerima sisa peninggalan dari ashabul furudh atau penerima seluruh harta
peninggalan bila tidak ada dzawil furudh seorangpun.
Adapun cara-cara dalam mempusakai dirinci sebagai berikut :
1. Jika orang yang mati hanya meninggalkan seorang atau beberapa orang anak
laki-laki saja, maka anak laki-laki mewarisi seluruh harta secara tashib.
2. Jika orang yang mati meninggalkan seorang atau beberapa orang anak lakilaki dan tidak meninggalkan anak perempuan seorangpun.
3. Jika orang yang mati meninggalkan anak laki-laki dan anak perempuan atau
ashabul furudh, maka seluruh harta atau sisa harta peninggalan setelah diambil
oleh ashabul furudh dibagi dua, dengan ketentuan anak laki-laki mendapat dua
kali lipa dari anak perempuan. Kebanyakan ahli waris dapat dihijab oleh anak
laki-laki, kecuali :
1. Ibu
2. Bapak
3. Suami
4. Istri
5. Anak perempuan
6. Kakek
7. Nenek
3.
Adalah anak perempuan dari anak laki-laki orang yang meninggal dunia
(bintul ibni) dan anak perempuannya cucu laki-laki pancar laki-laki (bintu-ibnil
ibni) sampai kebawah.
Hak pusaka cucu perempuan pancar laki-laki, yaitu :
a.
b.
Bila tidak ada ahli waris yang menghijabnya, sebagaimana halnya cara
pusaka saudara kandung. Hanya kalau sudah tidak ada sisa harta peninggalan,
mereka tidak bisa menggabungkan diri kepada saudara-saudara seibu dalam
mendapat 1/3, karena mereka tidak mempunyai garis yang sama dalam
mempertemukan nasabnya kepada ibu, seperti saudara-saudara kandung.
6. Pusaka anak-anak saudara (kemenakan laki-laki), paman-paman dan
anak-anak paman(saudara sepupu laki-laki)
Mereka tergolong ahli waris ashabah yang utama setelah anak laki-laki, cucu
laki-laki pancar laki-laki sampai kebawah, bapak, kakek terus keatas, saudara
kandung dan saudara seayah.
Sistem kewarisan diatur dan ditetapkan dalam ajaran islam untuk melindungi
keluarga dari perselisihan dan perpecahan serta menjamis hak-hak anggota
keluarga atas harta yang ditinggalkan. Dengan demikian hak-hak pemilikan atas
harta pusaka dapat diserahkan kepada ahli warisnya secara adil.
BAB X
SISTEM POLITIK ISLAM
A. Pengertian Politik
Kata politik berasal dari bahasa latin politicus yang berarti relating to
citizen (hubungan warga negara), keduanya berasal dari kata polis yang berarti
kota. Dalam bahasa arab, politik bisa diartikan dengan kaya siyasah, kata ini
diambil kata sasa-yasuusu yang diartikan mengemudi, mengendalikan dan
mengatur.
Dalam Al-quran tidak dibahas secara teknis permasalahan politik, karena
Al-quran ditujukan kepada semua manusia yang linatas ras, etnis, waktu dan
tempat. Sehingga dengan hanya mengemukakan prinsip dan norma-norma politik
Politik merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan, bukan dijadikan
sebagai tujuan akhir atau satu-satunya.
2.
3.
4. Manusia diberi amanah sebagai khalifah untuk mengatur alam ini secara
bijak.
5.
6.
Ketaatan kepada pemimpin wajib hukumnya setelah taat kepada Allah dan
Rasul.
7.
2.
Kemestian bermusyawarah
ijtihadiyyah
3.
4.
dalam
menyelesaikan
masalah-masalah
5.
6.
7.
8.
9.
b.
Mengamankan batas-batas teritorial negara islam dan umat islam yang hidup
dinegara itu terhadap seluruh musuh yang berusaha menyebarkan fitnah
terhadap agama mereka atau mengganggu negara mereka.
c.
Politik luar negeri bermakna mengatur hubungan negara dan rakyatnya serta
instansi-instansi yang ada dibawahnya, dengan negara-negara lain dan organisasiorganisasi kenegaraan lainnya.
Dalam keadaan damai, hubungan antara negara dengan negara lain harus
dipenuhi dengan keamanan, kepercayaan serta tidak diisi dengan segala macam
ketegangan dan mengintai kelengahan apalagi sampai pada permusuhan.
Adapun prinsip-prinsip politik luar negeri dalam keadaan damai adalah :
a.
Menjaga perdamaian
b.
Menegakkan keadilan
c.
Memenuhi janji
d.
e.
1.
2.
Melakukan Persiapan
Suatu negara dituntut mempersiapkan diri dan menyiapkan segala
persiapan yang dapat dilakukan untuk menghadapi suatu permusuhan dari
manapun.
3.
Hal ini merupakan landasan menjadikan negara islam selalu berada dalam
keamanan dan ketentraman.
4.
5.
musuh
sebagai
penghormatan
terhadap