Você está na página 1de 47

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat
ditandai dengan tingkat persaingan antarperusahaan yang semakin tinggi. Keadaan
tersebut

mengharuskan

perusahaan

dalam

upaya

pencapaian

tujuannya

(mempertahankan kelangsungan hidup, mengembangkan perusahaan, memperoleh


laba optimal serta dapat memperkuat posisi dalam menghadapi perusahaan
pesaing), tidak terlepas dari usaha pemasaran yang harus dipikirkan dan
direncanakan oleh perusahaan.
Pada zaman modern ini juga banyak sekali minuman olahan yang terbuat
dari susu salah satunya adalah ice cream. Ice Cream merupakan salah satu produk
yang banyak disukai masyarakat mulai dari anak-anak, hingga orang dewasa.
Berbagai merek ice cream dari perusahaan yang berbeda dapat dengan mudah kita
jumpai di pasar sehingga semakin banyak pula alternatif pilihan ice cream untuk
konsumen.
Keputusan pembelian konsumen terhadap produk juga merupakan bagian
yang sangat penting khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang tinggi
dengan pertumbuhan yang rendah. Pada kondisi demikian, keputusan pembelian
terhadap produk sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat berkembang dan
merupakan strategi yang lebih efektif dibandingkan dengan upaya menarik
pelanggan baru. Produk yang kuat, teruji, dan bernilai tinggi terbukti tidak hanya

sukses pada hitungan-hitungan rasional, tetapi juga mengelola sisi-sisi emosional


konsumen.
Ice Cream Wall's yang merupakan salah satu produk PT. Unilever
Indonesia, Tbk. termasuk produk yang disukai oleh banyak orang. Berbagai merek
ice cream dari perusahaan yang berbeda dengan mudah dapat ditemui di pasaran
sehingga semakin banyak pula alternatif pilihan ice cream untuk dikonsumsi
konsumen. Bisnis yang memiliki karakter khas seperti ice cream yang mudah cair,
beraroma, dan membutuhkan peralatan yang khusus, membuat posisi usaha ini
begitu rentan, baik dalam menghadapi persaingan maupun dalam membangun
jaringan pemasaran. PT. Unilever Indonesia Tbk. merupakan salah satu
perusahaan di industri ice cream dengan merek Walls yang telah mendapat posisi
pertama selama 5 tahun terakhir dalam Top Brand For Kids untuk kategori produk
ice cream sebagaimana disajikan pada table.1:
Tabel.1 Top Brand Image Index

Merek
Wall's
Campina
Magnum
Paddle
Pop
Diamond
Hageen
Daz

2012
71,0%
18,9%
6,5%

Top Brand Image (TBI)


2013
2014
2015
73,9%
70,0%
58,6%
11,8%
11,4%
14,0%
5,0%
11,4%
9,7%

2016
70,0%
12,1%
8,1%

3,2%

12,0%

4,9%

1,3%

1,3%

1,6%

0,8%

Sumber data : topbrand-award.com


Pada table.1 dapat dijelaskan bahwa berdasarkan hasil riset yang dilakukan
Frontier Consulting Group pada 5 tahun terakhir, posisi Walls untuk semua

produk dalam Top Brand For Kids Index untuk kategori produk ice cream, Walls
selama 5 tahun terakhir menempati posisi pertama dengan presentase yang besar
dari tahun ke tahun, disusul oleh pesaingnya Campina yang berada di posisi kedua
dengan presentase yang bagus namun di tahun 2014 Campina sempat turun
dengan presentase 11,4%. Kedua merek ini telah mendapat predikat sebagai
merek-merek yang tergolong sebagai merek yang top pada Top Brand Index 5
tahun terakhir untuk kategori ice cream. Selanjutnya di posisi ketiga adalah ice
cream Walls Magnum di mana produk ini adalah salah satu merek dari Walls.
Hal ini menunjukan bahwa produk Walls Magnum telah berhasil masuk ke dalam
produk ice cream yang disukai oleh konsumen.
Ice cream Walls dapat juga dilihat dari tingkat penjualan ice cream yang
ada di Indonesia dan daerah-daerah sekitarnya. Penjualan ice cream Walls hampir
merata di Indonesia, baik di kios-kios kecil sampai ke pusat-pusat perbelanjaan
seperti Mall. Mall sebagai tempat penelitian tingkat penjualan karena pada
umumnya masayarakat Indonesia cenderung lebih suka berbelanja di Mall, di
samping itu Mall juga merupakan salah satu tempat tujuan masyarakat untuk
rekreasi, karenanya tingkat penjualan Ice Cream di Mall dapat memberikan
kontribusi yang besar terhadap target perusahaan. Adapun tingkat penjualan
beberapa merek Ice Cream selama lima tahun terakhir pada beberapa Mall yang
ada di Indonesia pada table.2 di bawah ini:

Tabel 2 Tingkatan penjualan Ice Cream di Indoneisa dari 2012-2016


Merek
Es Krim

Tingkat Penjualan
2012

183,626,66
Wall's

2013

268,830,74

29,2

2
277,006,72

9
30,1

2014

262,611,540

25,15

275,938,020

26,42

250,685,400

24,00

255,234,768

24,43

1,044,369,728

100

31,52
6
147,852,70

Campina

25,38

Diamon

2
122,607,33

d
Indo

0
128,559,05

Meiji

3
582,645,73

4
184,685,40

8
20,1

0
187,280,08

2
20,4

6
917,802,95

21,04
22,06
Jumlah

100

100

Tabel 2,1 Tingkatan penjualan Ice Cream di Indoneisa dari 2012-2016


Merek
Es Krim

Tingkat Penjualan
2015

2016

27,9
Wall's

258,330,000

32,1
316,539,00

1
27,5
Campina 255,304,680

243,418,620

398,485,400
d
Indo

4
22,9
225,485,400

4
23,0
213,538,00

Meiji
Jumlah

7
24,7

8
21,4

Diamon

952,658,100

2
20,1
198,538,020

7
100

983,981,040

2
100

Dari tahun 2012 s/d 2016 terjadi beberapa kali perpindahan tingkat
penjualan tertinggi dari beberapa merek Ice Cream yang ada di Indonesia, Walls
4

pun sempat turun dalam penjualannya selama 2 tahun di tahun 2013-2014 walau
di tingkatan Top Brand Walls selalu berada di posisi atas namun dalam tingkat
penjualan Walls mengalami penurunan, hal ini tentu erat kaitannya dengan
loyalitas konsumen terhadap beberapa merek Ice Cream tersebut.
Pengalaman-pengalaman positif yang dialami konsumen terhadap suatu
merek yang nantinya akan menimbulkan efek emosional dan kepuasan dibenak
konsumen. Dampak-dampak tersebutlah yang pada akhimya akan membentuk
suatu kepercayaan terhadap suatu merek, sehingga akan berujung pada
peningkatan loyalitas merek.
Melihat fenomena di atas membuat Walls ingin memenuhi keinginan
konsumen dan juga terus berusaha untuk menguasai pasar yang ada dengan
adanya tempat distribusi penjualan produk Ice Cream Walls di mana-mana.
Sehingga Walls harus bisa mendapatkan tempat dalam struktur ingatan konsumen
lebih kuat dibandingkan dengan pesaing. Dan dilihat dari semua permasalahan
tersebut dapat mempengaruhi kepuasaan konsumen melalui keputusan pembelian
atau tidak.
Dengan kondisi tersebut, penulis berkeinginan mengkaji lebih lanjut yang
dituangkan dalam bentuk penelitian dengan judul: "Pengaruh Faktor Sosial,
Pribadi, dan Psikologi Terhadap keputusan Pembelian Pada Produk ice cream
wall's di Samarinda
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka perumusan
masalah adalah sebagai berikut:

1. Apa saja faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi keputusan


pembelian ice cream Walls ?
2. Bagaimana pengaruh faktor eksternal dan internal terhadap keputusan
pembelian ice cream Walls ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Mengetahui faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi keputusan
pembelian ice cream Walls.
2. Mengetahui pengaruh faktor eksternal dan internal terhadap keputusan
pembelian ice cream Walls.
1.4. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan hasil penelitiannya dapat bermanfaat,
demikian juga penelitian ini. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian

ini

diharapkan

dapat

dipergunakan

untuk

mengembangkan pengetahuan di bidang pemasaran.


b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung teori yang telah ada
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk mengaplikasikan teori yang telah diterima di


bangku kuliah dan memperdalam ilmu yang diperoleh terutama yang
berhubungan dengan manajemen pemasaran.
b. Bagi Pihak Lain
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
evaluasi

bagi peneliti lain yang berminat terhadap penelitian yang

berkaitan dengan masalah perilaku konsumen.


2) Membantu konsumen dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
c. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan terutama
mengenai perilaku konsumen dalam keputusan pembelian, sehingga dapat
menjadi arahan bagi kebijakan pemasaran di perusahaan tersebut

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Teori Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menurut Kotler (2005:183),Suatu proses penilaian dan
pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu
dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan. Perilaku
konsumen menurut Machfoedz (2005:37), adalah tindakan yang dilakukan orang
dalam pembelian dan pemanfaatan suatu produk. Sedangkan Swasta & Handoko
(2000:10), berpendapat Perilaku konsumen (consumen behavior) dapat di
definisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang barang dan jasa-jasa termasuk
di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
kegiatan kegiatan tersebut. Tahap terakhir yaitu ketika konsumen sudah
melakukan pembelian terhadap produk tertentu.
Menurut (Mangkunegara, 2009) perilaku konsumen merupakan suatu
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, dan
menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang dapat dipengaruhi oleh
lingkungan1 . Sedangkan menurut (Kotler & Keller, 2008) Perilaku konsumen
adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. (Peter & Olson, 2006) menyatakan
bahwa perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan

kondisi perilaku dan kejadian di sekitar lingkungan dimana manusia melakukan


aspek pertukaran dalam kehidupan mereka.
2.2. Faktor - faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
Faktor Sosial
a. Group
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil.
Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung
disebut membership group. Membership group terdiri dari dua, meliputi primary
groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang
lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan,
perkumpulan profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.
203-204).
b. Roles and Status
Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulanperkumpulan, organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada
seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran
membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan
oleh masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006, p.135).
Faktor Pribadi
a. Gaya hidup

Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang


bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat (opini) yang
bersangkutan.
b. Kepribadian
Tiap orang mempunyai kepribadian yang khas dan ini akan memengaruhi
perilaku pembeliannya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi yang
unik yang menimbulkan tanggapan relatif konstan terhadap lingkungannya
sendiri.
Faktor Psikologis
a. Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari
kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh
suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah
hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan
psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika
kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut
berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk
memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003,
p.214).
b. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan
menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari

10

dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari
rangsangan yang sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215).
2.3. Pengertian Keputusan Pembelian
Pembelian adalah keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah
membeli atau tidak, kapan membeli, di mana membeli, dan bagaimana cara
pembayarannya (Sumarwan, 2003). Sedangkan keputusan konsumen merupakan
suatu keputusan sebagai pemilikan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan
alternatif (Sumarwan, 2003) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
keputusan pembelian adalah suatu keputusan konsumen sebagai pemilikan
tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif mengenai proses, cara, perbuatan
membeli, dengan mempertimbangkan faktor lain tentang apa yang dibeli, waktu
membeli, dimana membelinya serta cara pembayarannya.
Untuk memahami pembuatan keputusan konsumen, terlebih dahulu harus
dipahami sifat-sifat keterlibatan konsumen dengan produk atau jasa (Sutisna,
2003) Memahami tingkat keterlibatan konsumen terhadap produk atau jasa berarti
pemasar berusaha mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan seseorang merasa
harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk atau jasa.
Tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi oleh
stimulus (rangsangan). Dengan perkataan lain, apakah seseorang merasa terlibat
atau tidak terhadap suatu produk ditentukan apakah dia merasa penting atau tidak
dalam pengambilan keputusan pembelian produk atau jasa. Oleh karena itu, bisa
dikatakan bahwa ada konsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi dalam
pembelian suatu produk atau jasa, dan ada juga konsumen yang mempunyai

11

keterlibatan yang rendah atas pembelian suatu produk atau jasa.

2.4. Keputusan Konsumen


Peter dan Olson (1999) menyatakan bahwa pengambilan keputusan
konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih satu
diantaranya. Perilaku pembelian merupakan suatu proses keputusan dan tindakan
orang-orang yang terlibat dalam penggunaan dan pembelian produk. Sedangkan
Kotler dan Amstrong (2008) menyatakan bahwa keputusan pembelian merupakan
tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian
produk. Kotler dan Amstrong (2008:224) menyatakan dalam pengambilan
keputusan yang kompleks dengan keterlibatan tinggi terdapat tahap-tahap atau
proses yang dilakukan, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian.
2.5 Studi Empiris (Penelitian Terdahulu)
Penelitian terdahulu digunakan sebagai bahan referensi dalam penyusunan
penelitian, penelitian terdahulu yang digunakan adalah penelitian yang memiliki
relevansi dengan tema yang di angkat yaitu mengenai Keputusan Pembelian
Konsumen, adapun penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi
dalam penelitian yaitu :
1. Penelitian Novel Haliana ( 2006 ) yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk
Mie Instan Merek Indomie Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk Mie Instan

12

Merek Indomie ini bertujuan untuk mengetahui apakah diantara faktor


budaya, sosial, pribadi dan psikologis dapat berpengaruh terhadap keputusan
pembelian yang akan dilakukan. dan dari faktor tersebut ingin diketahui
faktor manakah yang paling berpengaruh secara dominan terhadap keputusan
pembelian produk Mie Instan merek Indomie.
2. Sedangkan menurut penelitian Amalia Firda (2011) yang berjudul Analisis
Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi Dan Psikologis Terhadap Keputusan
Pembelian Minuman Penambah Tenaga Cair Merek M 150 Di Semarang
Proses hilangnya tubuh dan yang membutuhkan pasokan ion pengganti
adalah proses alami akan terjadi pada setiap manusia. Ada banyak cara yang
dapat dilakukan untuk menggantikan hilangnya ion tersebut, misalnya dengan
menkonsumsi makanan yang dibutuhkan oleh tubuh kita, tapi banyak lebih
memilih untuk memasok energy yang hilang oleh minuman energy sebagai
sumber daya suplemen.
3. Penelitian Ari Luhur (2010) yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Minuman Energi
studi kasus pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh budaya,
social, kepribadian dan psikologi yang merangsang konsumen untuk membeli
minuman energy. Data yang digunakan dalam penelitian ini telah tercapai dari
data kuesioner dari beberapa responden di daerah yang dipilih data akan
dianalisis dengan regresi dan analisis korelasi.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Eddy Priyono ( 2012 ) yang berjudul
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih
Kafe Di Kota Surakarta cafee telah menjadi hiburan yang muncul diantara
orang-orang perkotaan di solo. Oleh karena itu, ada banyak aspek pemasaran

13

yang peneliti tertarik untuk mempelajarinya. Diantara semua isu-isu, perilaku


konsumen di kalangan konsumen cafee menjadi perhatian utama dalam
penelitian ini.
5. Dan penelitian yang dilakukan oleh Sari Listyorini berjudul Analisis FaktorFaktor Gaya Hidup Dan Pengaruh Terhadap Pembelian Rumah Sehat
Sederhana (Studi pada Pelanggan Perumahan Puri Dinar Mas PT. Ajisaka di
Semarang) Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami perubahan gaya hidup
pelanggan dalam pembelian RSH (Rumah Sehat Sederhana) dengan menggunakan
factor AIO. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah factor gaya hidup dengan
pendekatan Aktivitas, Minat, Opini memiliki pengaruh terhadap keputusan
pembelian RSH. Dengan analisis faktor diperoleh hasil bahwa ada 5 faktor baru yang
dipertimbangkan oleh konsumen dalam pembelian RSH yaitu factor sosial, factor
keluarga, faktor kesenangan, faktor referensi dan faktor identitas. Analisis regresi
menunjukkan dua faktor yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
yaitu faktor sosial (aktivitas, sosial masyarakat, lokasi dan masa depan) dan faktor
identitas (kerja dan selera desain).

2.6 Mapping Theory


No.
1

Peneliti
Novel

Judul
Analisis Faktor-

Haliana

Faktor

Variabel
Independent :

Hasil Penelitian
Faktor-faktor,

1) Faktor-faktor

Psikologis,

Mempengaruhi

2) Psikologis

berpengaruh

Konsumen

Dependent :

terhadap

dalam

1) Keputusan

keputusan

Pengambilan

Pembelian

pembelian

yang

Tahun
2006

Keputusan
Pembelian

14

Produk
Instan

Mie
Merek

Indomie

Amalia
Firda

Analisis

2011

Independent :

Sosial,

Pengaruh Faktor

1) Sosial

Psikologi,

Budaya, Sosial,

2) Budaya

Pribadi,

Pribadi

3) Psikologi

berpengaruh

Psikologis

4) Pribadi

terhadap

Terhadap

Dependent :

keputusan

Keputusan

1) Keputusan

pembelian

Pembelian

Pembelian

Dan

Budaya,

Minuman
Penambah
Tenaga

Cair

Merek M 150
3

Ari Luhur

Di Semarang
Analisis Faktor-

Independent :

Pribadi,

1) Pribadi

Psikiologi,

Mempengaruhi

2) Psikologis

berpengaruh

Keputusan

Dependent :

terhadap

Konsumen

1) Keputusan

keputusan

Dalam

Pembelian

pembelian

Faktor

Yang

2010

Pembelian
Minuman
Energi

15

Eddy

Analisis Faktor-

Priyono

Faktor

Independent :

Kenyamanan,

1) Kenyamanan

LiveShow,

Mempengaruhi

2) Live Show

Psikologi,

Konsumen

3) Psikologis

berpengaruh

Dalam Memilih

Dependent :

terhadap

Kafe Di Kota

1) Keputusan

keputusan

Pembelian
Independent :

pembelian
Gaya
Hidup,

1) Gaya Hidup

Psikologis,

2) Psikologis

berpengaruh

Pengaruh

Dependent :

terhadap

Terhadap

1) Keputusan

keputusan

Pembelian

Pembelian

pembelian

Yang

Sari

Surakarta
Analisis Faktor-

Listyorini

Faktor

Gaya

Hidup

Dan

Rumah

2012

2012

Sehat

Sederhana
(Studi

pada

Pelanggan
Perumahan Puri
Dinar Mas PT.
Ajisaka

di

Semarang)

2.7.
H1

Hipotesis
: Faktor

social secara simultan diduga berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian produk ice cream Walls.

16

H2

: Faktor pribadi secara simultan diduga berpengaruh positif terhadap


keputusan pembelian produk ice cream Walls.

H3

: Faktor psikologis secara simultan diduga berpengaruh positif terhadap


keputusan pembelian produk ice cream Walls.

2.8. Kerangka Penelitian

Keputus
an
Pembelia
n
Sosial

Pribadi

Psikologi
s

17

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Winarno Surakhmad (1998: 139) mengemukakan: Metode penelitian
diskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada masa sekarang, karena
banyak sekali ragam penyelidikan demikian, metode penelitian deskriptif lebih
merupakan istilah umum yang mencakup teknik dekriptif. Diantaranya ialah
penyelidikan yang menuturkan, menganalisa dan mengklasifikasikan penyelidikan
dengan teknik survey, dengan teknik interview, angket, observasi atau dengan test,
studi kasus, studi komparatif, studi waktu dan gerak, analisis kuantitatif, studi
kooperatif dan operasional. Alasan digunakan metode deskriptif dalam penelitian
ini karena peneliti bermaksud untuk memecahkan masalah yang ada pada masa
sekarang.
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan hanya
sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu.
(Sugiyono, 2012:61).

18

Roscoe dalam buku Methods For Business yang dikutip oleh Sugiyono
(2012:74) memberikan saran bahwa bila dalam penelitian akan melakukan analisis
dengan multivariate (korelasi atau regresi berganda misalnya), maka jumlah
anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Jumlah sampel
yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 5 variabel x 10 = 50 responden.
3.3. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan
data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau
setidak-tidaknya

pada

pengetahuan

dan

atau

kekayaan

pribadi.

(Sugiyono,2010:194)
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu
apa yang bisa diharapkan dari responden. (Sugiyono, 2010:199). Pada penelitian
ini data dan informasi diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang
disediakan dengan jumlah alternative respon (tanggapan) sesuai dengan jumlah
skala likert yakni 5. Artinya bagi responden yang menjawab angka 5 artinya

19

responden sangat setuju dengan pernyataan yang disediakan oleh peneliti.


Sedangkan apabila responden memberikan jawaban 1 artinya responden
menjawab sangat tidak setuju dengan perntaan yang diajukan oleh peneliti.

c. Observasi
Observasi

sebagai

teknik

pengumpulan

ciri

yang

spesifik

bila

dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau
wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang observasi tidak
terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. (Sugiyono,
2010:165)
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2012:166) mengemukakan bahwa,
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis. Dalam penelitian ini peneliti melakukan
observasi di seluruh Kecamatan di Kota Samarinda sebelum memulai menyebar
kuisioner.
d. Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
membaca beberapa buku, literature, jurnal, referensi yang berkaitan dengan judul
skripsi yang akan diteliti dan akan dilakukan survey terhadap jasa tersebut.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
dengan cara wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan
(kuesioner). Kemudian kuesioner dibagikan kepada responden yang dipilih secara
acak (random) dengan menggunakan teknik accidentil random sampling, yaitu
dengan memilih konsumen yang memiliki lemari es merek Polytron.

20

3.4. Alat Analisis


Alat analisis dan pengujian hipotesis merupakan salah satu unsur
terpenting dari suatu penelitian. Dimana penentuan-penentuan alat analisis dan
pengujian hipotesis harus dilakukan dengan tepat agar permasalahan yang
dihadapi dapat diukur dan dipecahkan.
3.5. Model Penelitian
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan bantuan melalui program
SPSS (Statistical Product And Service Solution) versi 20.00 for windows. Adapun
alat analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Uji Validitas
Uji validitas item digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam
kuisioner atau skala, apakah item-item pada kuisioner tersebut sudah tepat dalam
mengukur apa yang ingin diukur.
Dengan

menggunakan

metode

korelasi

pearson,

yaitu

dengan

mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total item. Skor total item
adalah penjumlahan dari keseluruhan item.
Keputusan untuk validitas :
Jika r hitung > r tabel, maka item dikatakan valid
Jika r hitung < r tabel, maka item dikatakan tidak valid
(Priyatno, 2013:20)
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah
alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

21

pengukuran tersebut diulang. Metode uji reliabilitas yang sering digunakan


adalah Cronboachs Alpha. Metode ini sangat cocok digunakan pada skor
berbentuk skala misalnya 1-4 atau 1-5.
Menurut Sekaran (1992) yang dikutip oleh Priyatno, pengambilan
keputusan untuk uji reliabilitas adalah sebagai berikut :
Cronboachs Alpha < 0,6
= reliabilitas buruk
Cronboachs Alpha 0,6-0,79 = reliabilitas diterima
Cronboachs Alpha 0,8
= reliabilitas baik
(Priyatno, 2013:30)
c. Analisis Korelasi Pearson
Korelasi Pearson atau dikenal juga dengan korelasi Product Moment
Pearson, merupakan analisis untuk mengukur keeratan hubungan antara dua
variabel yang mempunyai distribusi data normal. Data yang digunakan adalah
tipe interval atau rasio. Dalam perhitungan korelasi Pearson akan didapat
koefisien korelasi yang menunjukkan keeratan hubungan antara dua variabel
tersebut. Nilai koefisien korelasi berkisar antara 0 sampai 1 atau 0 sampai -1.
Semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan semakin erat. Jika mendekati 0
maka hubungan semakin lemah. (Priyatno, 2012:103)
d. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya
pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel
dependen dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel
independen. (Priyatno, 2012:127)

22

Adapun persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut :


Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan :
Y
= Kepuasan Nasabah (Customer Satisfaction)
a
= Konstanta
X1
= Kehandalan (Reliability)
X2
= Daya Tanggap (Responsiveness)
X3
= Jaminan (Assurance)
X4
= Empati (Empathy)
X5
= Bukti Langsung (Tangible)
b1, b2, b3, b4, b5 = Besaran koefisien dari masing-masing variabel
e
= Kesalahan Estimasi
e. Uji F (Simultan)
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Pembuktian hipotesis pertama (uji F) dengan menggunakan asumsi bahwa:
Ho : b1, b2, b3, b4, b5 = 0
Artinya, secara simultan antara 5 variabel independen yaitu kehandalan, daya
tanggap, jaminan, empati, dan bukti langsung tidak berpengaruh secara
signifikansi terhadap variabel dependen (kepuasan nasabah).
Ha : b1, b2, b3, b4, b5 0
Artinya, secara simultan antara 5 variabel independen yaitu kehandalan, daya
tanggap, jaminan, empati, dan bukti langsung berpengaruh secara signifikansi
terhadap variabel dependen (kepuasan nasabah).
Ada dua cara untuk menguji hipotesis pertama, yaitu :
1) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel :
Ho diterima jika Fhitung < Ftabel
Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel
2) Berdasarkan probalitas (hasil perhitungan ANOVA program SPSS)
23

Ho diterima jika Fsignifikan > 0,05


Ho ditolak jika Fsignifikan < 0,05
(Priyatno, 2012:137-138)
f. Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen.
Dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
Ho : b = 0
Artinya secara parsial antara 5 variabel independen yaitu kehandalan, daya
tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen (kepuasan nasabah)
Ho : b 0
Artinya secara parsial antara 5 variabel independen yaitu kehandalan, daya
tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen (kepuasan nasabah)
Ada dua cara untuk menguji hipotesis tersebut, yaitu :
1) Membandingkan thitung dengan ttabel :
Ho diterima jika thitung < ttabel
Ho ditolak jika thitung > ttabel
2) Berdasarkan signifikansi :
Ho diterima bila tsignifikan > 0,05
Ho ditolak bila tsignifikan < 0,05
(Priyatno, 2012:130-140)
g. Koefisien Determinasi
R Square (R2) atau kuadrat dari R, yaitu menunjukkan nilai koefisien
determinasi. Angka ini akan diubah ke bentuk persen, yang artinya persentase

24

sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. (Priyatno,


2012:123)

25

BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini saya menguraikan tentang data-data yang telah
dikumpulkan, untuk mempermudah dalam menganalisis yang akan dijabarkan
dalam bab berikutnya.
4.1

Data Deskripsi Responden


Penelitian ini mengkaji pengaruh Faktor Sosial, Psikologis, dan
Pribadi terhadap Keputusan Pembelian Produk Ice Cream Walls di Kota
Samarinda. Dari hasil observasi dilapangan, produk ice cream walls
tumbuh dan berkembang dengan pesat yang diakibatkan semakin
meningkatnya konsumen ice cream walls yang didasari oleh kecenderungan
masyarakat akan makanan dan minuman dingin ice cream walls.
Penelitian yang dilakukan terhadap 50 orang responden konsumen ice
cream walls telah memberikan informasi berupa data demografi responden
yang berkaitan dengan Jenis Kelamin, usia, wilayah kecamatan tempat
tinggal responden, pekerjaan responden dan jumlah produk yang
dikonsumsi responden secara rinci karakteristik dari responden/konsumen
ice cream walls di samarinda dapat dijelaskan dalam diagram column
sebagai berikut :

Gambar Diagram Column 4.1

26

Chart Title
30
25
20
JENIS KELAMIN 15
10
5
0

Sumber : Data Primer (kuesioner)


Berdasarkan diagram column diatas diketahui bahwa dari 50
responden konsumen ice cream di samarinda terdiri dari pengguna Pria sebesar
42% dan nasabah Wanita sebesar 58%.
Gambar Diagram Column 4.2
Karakteristik USIA

Chart Title
25
20
15
10
5
DATA STATUS USIA

Sumber : Data Primer (kuesioner)


27

Diagram column diatas menjelaskan bahwa konsumen ice cream di


samarinda yang menjadi responden paling banyak adalah berumur 21-23 tahun
sebesar 61%, kemudian diikuti oleh nasabah yang berumur 18-20 tahun sebesar
39%, untuk umur 24-26 tahun sebesar 32%, dan >26 tahun sebesar 0%.
Gambar Diagram Pie 4.3
Karakteristik Pekerjaan

Chart Title
20
15
Axis Title

10
5
0
PELAJAR/MAHASISWA

WIRASWASTA

Sumber : Data Primer (kuesioner)


Diagram diatas menjelaskan bahwa status pekerjaan responden sebagian
besar sebagai pelajar/mahasiswa yakni mencapai 38%, kemudian wiraswasta
sebesar 35%, pegawai sebesar 27%, dan untuk lain lain tidak ada atau sebesar
0%.

Gambar Diagram Pie 4.4

28

Karakteristik

Domisili

Chart Title

Axis Title

12
10
8
6
4
2
0

Sumber : Data Primer (kuesioner)


Diagram diatas menjelaskan bahwa domisili responden sebagian besar
bertempat tinggal di samarinda seberang yakni sebesar 24%, kemudian loa janan
ilir sebesar 22%, palaran sebesar 16%, samarinda ilir sebesar 12%, samarinda ulu
sebesar 8%, samarinda kota 6%, dan untuk sambutan,sungai kunjang, sungai
pinang sebesar 4%, dan samarinda ulu tidak ada atau sebesar 0%.
4.2 Penyajian Data
Berikut ini penulis menyajikan data yang akan saya bahas untuk membantu
dalam menganalisa masalah yang ada. Sebelum kuesioner disebar ke 50
responden, terlebih dahulu saya melakukan uji validitas dan uji reliabilitas

29

kuesioner terhadap 50 responden. Berikut hasil skor atau nilai yang diperoleh dari
penyebaran kuesioner terhadap 50 responden :

Tabel 4.5
Tabulasi Hasil Jawaban
Variabel Phisikologi (X1)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

X1.1
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
2
3
3
4
4
5
3
3
4
4
3
3
4
4
4
3
3

X1.2
4
4
3
1
4
3
3
3
4
4
3
2
3
2
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3

X1.3
4
4
3
4
3
4
4
2
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4

X1.4
3
3
2
2
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
4
2
4
3
4
4
2
4
4
3
3
3
4
3

Total
14
15
11
11
14
15
14
11
15
15
11
10
12
11
15
13
17
14
14
16
14
15
14
15
15
13
13
13

Rata"
3.7
4.0
3.0
3.0
3.7
3.7
3.7
2.7
4.0
4.0
3.0
2.3
3.0
2.7
3.7
3.7
4.3
3.7
3.3
4.0
4.0
3.7
3.3
4.0
4.0
3.3
3.0
3.3

30

29
3
4
4
30
3
4
4
31
4
4
4
32
4
4
4
33
4
4
4
34
3
3
2
35
3
3
4
36
4
3
5
37
4
4
4
38
3
3
3
39
4
4
3
40
4
4
4
41
3
4
4
42
5
4
5
43
5
5
5
44
4
4
4
45
3
3
3
46
3
4
3
47
3
2
3
48
4
4
4
49
3
5
3
50
3
3
3
Sumber : Hasil kuesioner yang di peroleh

4
3
2
2
4
3
5
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
2
1
4
3
2

15
14
14
14
16
11
15
15
15
12
14
15
15
17
19
15
12
12
9
16
14
11

3.7
3.7
4.0
4.0
4.0
2.7
3.3
4.0
4.0
3.0
3.7
4.0
3.7
4.7
5.0
4.0
3.0
3.3
2.7
4.0
3.7
3.0

Tabel 4.6
Tabulasi Hasil Jawaban
Variabel Sosial (X2)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

X2.1
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
4
2

X2.2
2
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2

X2.3
3
3
2
2
3
4
2
2
3
3
3
2

Total
8
9
7
6
9
9
7
6
7
7
9
6

Rata"
2.7
3.0
2.3
2.0
3.0
3.0
2.3
2.0
2.3
2.3
3.0
2.0

31

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

3
2
2
2
2
3
4
4
2
2
2
2
4
3
3
2
2
3
2
2
2
4
3
3
2
2
2
2
2
2
4
2
4
3
3
4
3
4
3
4
3
3
4
4
3
3
3
2
4
2
3
3
2
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
1
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
3
4
2
4
3
2
2
2
3
4
5
3
3
4
4
2
3
3
2
2
2
2
2
1
1
1
2
2
4
3
3
3
2
1
3
Sumber : Hasil kuesioner yang di peroleh

7
7
10
6
10
7
6
10
6
6
10
10
10
10
11
8
9
8
7
7
9
5
11
10
10
11
11
9
6
12
10
9
7
6
3
8
9
6

2.3
2.3
3.3
2.0
3.3
2.3
2.0
3.3
2.0
2.0
3.3
3.3
3.3
3.3
3.7
2.7
3.0
2.7
2.3
2.3
3.0
1.7
3.7
3.3
3.3
3.7
3.7
3.0
2.0
4.0
3.3
3.0
2.3
2.0
1.0
2.7
3.0
2.0

32

Tabel 4.7
Tabulasi Hasil Jawaban
Variabel Pribadi (X3)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

X3.1
4
4
2
2
4
3
3
4
2
2
2
3
3
3
3
3
5
3
4
4
4
4
1
4
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3

X3.2
4
4
3
4
4
2
4
3
2
4
2
4
4
3
4
2
5
4
3
5
4
4
4
4
3
4
5
2
2
5
2
4
4
3

X3.3
3
3
2
1
3
2
2
4
3
2
2
2
3
2
3
2
4
3
3
4
4
2
3
3
2
2
4
2
4
4
2
3
3
1

Total
11
11
7
7
11
7
9
11
7
8
6
9
10
8
10
7
14
10
10
13
12
10
8
11
9
9
13
7
10
12
7
10
10
7

Rata"
3.7
3.7
2.3
2.3
3.7
2.3
3.0
3.7
2.3
2.7
2.0
3.0
3.3
2.7
3.3
2.3
4.7
3.3
3.3
4.3
4.0
3.3
2.7
3.7
3.0
3.0
4.3
2.3
3.3
4.0
2.3
3.3
3.3
2.3
33

35
3
3
3
36
4
5
3
37
4
4
3
38
3
4
2
39
3
4
3
40
3
4
3
41
4
4
3
42
2
3
2
43
5
5
3
44
2
3
4
45
3
3
2
46
3
3
4
47
2
2
1
48
3
4
3
49
3
4
3
50
3
2
1
Sumber : Hasil kuesioner yang di peroleh

9
12
11
9
10
10
11
7
13
9
8
10
5
10
10
6

3.0
4.0
3.7
3.0
3.3
3.3
3.7
2.3
4.3
3.0
2.7
3.3
1.7
3.3
3.3
2.0

Untuk Variabel Y atau Keputusan Pelanggan di lakukan uji validitas dan uji
reliabilitas. Dengan nilai total dan rata-rata yang di lampirkan pada tabel. Dan
untuk daftar pernyataan dapat di lihat pada lampiran.

34

BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1

Analisis
5.1.1 Analisis Uji Validitas
Untuk mengetahui validnya variabel item, maka penulis mengumpulkan data

hasil skor atau nilai yang didapat dari penyebaran kuisioner yang diuji cobakan
kepada 50 responden dan melalui program SPSS (Statistical Produc And Service
Solution) versi 20.00

for windows, didapatkan hasil korelasi antar butir

pernyataan sebagai berikut :


Tabel 5.1
Uji Validitas Instrumen Phisikologi (X1)
Correlations

X1.1

X1.2

X1.3

X1.4
Total

Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Correlation

X3.1

X3.2

X3.3

X3.4

Total

.374**

.603**

.072

.698**

50

.007
50

.000
50

.621
50

.000
50

.374**

.346*

.275

.730**

.007
50

50

.014
50

.053
50

.000
50

.603**

.346*

.253

.761**

.000
50

.014
50

50

.076
50

.000
50

.072

.275

.253

.607**

.621
50
.698**

.053
50
.730**

.076
50
.761**

50
.607**

.000
50
1

35

Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
50
50
50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Data olahan dari output SPSS

.000
50

50

Tabel 5.2
Uji Validitas Instrumen Sosial (X2)
Correlations
X1.1

X1.2

X1.3

Pearson
1
.479**
.382**
Correlation
X2.1
Sig. (2-tailed)
.000
.006
N
50
50
50
Pearson
.479**
1
.448**
Correlation
X2.2
Sig. (2-tailed)
.000
.001
N
50
50
50
Pearson
.382**
.448**
1
Correlation
X2.3
Sig. (2-tailed)
.006
.001
N
50
50
50
Pearson
.789**
.805**
.776**
Correlation
Total
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
50
50
50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data olahan dari output SPSS

Total
.789**
.000
50
.805**
.000
50
.776**
.000
50
1

50

Tabel 5.3
Uji Validitas Instrumen Pribadi (X3)

36

Correlations
X2.1

X2.2

X2.3

Pearson
1
.402**
.421**
Correlation
X3.1
Sig. (2-tailed)
.004
.002
N
50
50
50
Pearson
.402**
1
.435**
Correlation
X3.2
Sig. (2-tailed)
.004
.002
N
50
50
50
Pearson
.421**
.435**
1
Correlation
X3.3
Sig. (2-tailed)
.002
.002
N
50
50
50
Pearson
.762**
.798**
.787**
Correlation
Total
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
50
50
50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Total
.762**
.000
50
.798**
.000
50
.787**
.000
50
1

50

Sumber : Data olahan dari output SPSS


Tabel 5.4
Uji Validitas Variabel Y
Correlations

Y1.1

Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Y1.1

Y2.1

Y3.1

Y4.1

Total

.365**

.339*

.337*

.680**

50

.009
50

.016
50

.017
50

.000
50

37

Pearson
.365**
1
.168
Correlation
Y2.1
Sig. (2-tailed)
.009
.243
N
50
50
50
Pearson
.339*
.168
1
Correlation
Y3.1
Sig. (2-tailed)
.016
.243
N
50
50
50
Pearson
.337*
.537**
.282*
Correlation
Y4.1
Sig. (2-tailed)
.017
.000
.047
N
50
50
50
Pearson
.680**
.704**
.671**
Correlation
Total
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
50
50
50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Data olahan dari output SPSS
Setelah
analisis

.537**

.704**

.000
50

.000
50

.282*

.671**

.047
50

.000
50

.775**

50

.000
50

.775**

.000
50

50

5.1.2 Analisis Uji Reliabilitas

validitas,

maka selanjutnya dilakukan analisis reliabilitas untuk menunjukkan bahwa


reliabel atau tidak reliabelnya alat ukur pada kuesioner yang disebar kepada 50
responden. Hasil yang didapat melalui program SPSS (Statistical Produc And
Service Solution) versi 21.00 for windows adalah sebagai berikut :
Tabel 5.5
Nilai Cronbachs Alpha Variabel Psikologi (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.641
4
Sumber Data : Output SPSS

38

Tabel 5.6
Nilai Cronbachs Alpha Variabel Sosial (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.698
3
Sumber Data : Output SPSS

Tabel 5.7
Nilai Cronbachs Alpha Variabel Pribadi (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.683
3
Sumber Data : Output SPSS
Tabel 5.8
Nilai Cronbachs Alpha Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.659
4
Sumber Data : Output SPSS
Dari tabel diatas dapat diketahui nilai Cronbachs Alpha dari masingmasing variabel. Pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas sebagai berikut :
a. Cronbachs alpha < 0.6 = reliabilitas buruk
b. Cronbachs alpha 0.6 - 0.79 = reliabilitas diterima

39

c. Cronbachs alpha 0.8 = reliabilitas baik

5.1.3

Analisis Uji F
Tabel 5.9
Asumsi Uji F Pengaruh Variabel Independent X
Terhadap Variabel Dependent Y
(Secara Simultan)
Variabel Dependent

Variabel Independent

Keputusan Pembelian (Y)

Phisikologi (X1)
Sosial (X2)
Pribadi (X3)

R2 = 0.379
F signifikan = 0.000
Tingkat Signifikansi = 0,05 (5%)

F hitung = 9.350
F tabel = 2.81

Sumber : Data olahan dari output SPSS

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent secara simultan


atau bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent.

40

Hipotesisnya adalah :
a. Ho : b1, b2, b3, b4, b5 = 0
(Artinya, secara simultan antara 5 variabel independent (sosial, psikologi, dan
pribadi) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent
(keputusan pembelian)
b. Ha : b1, b2, b3, b4, b5 0
(Artinya, secara simultan antara 3 variabel independent (sosial, psikologi, dan
pribadi)

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent

(keputusan pembelian).
Ada dua cara untuk pengujian hipotesis diata, yaitu :
Membandingkan F hitung dengan F tabel :
Ho diterima bila F hitung < F tabel
Ho ditolak bila F hitung > F tabel
Membandingkan F signifikan dengan 0.05
Ho diterima bila F signifikan > 0.05
Ho ditolak bila F signifikan < 0.05
Dengan menggunakan tingkat keyakinan (Level of Confidence) 95%, =
5%, df 1 (jumlah variabel 1) = 3, dan df 2 (n-k-1) atau
jumlah variabel 1)= 45. Hasil diperoleh untuk

(jumlah responden
tabel

dilampiran)
a. Pengujian hipotesis dengan cara membandingkan F

sebesar 2.81.(lihat

hitung

dengan

tabel,

yaitu sebagai berikut :


Karena F hitung > F tabel (9.350 > 2.81), maka Ho ditolak dan Ha diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel independent

41

Sosial (X1), Pribadi (X2), dan Phisikologi (X3) berpengaruh signifikan


terhadap variabel dependent keputusan pembelian (Y).
b. Selanjutnya pengujian hipotesis dengan cara membandingkan

F signifikan

dengan 0.05 yaitu sebagai berikut :


Karena F signifikan < 0.05 (0.000 < 0.05) sehingga terbukti secara simultan
variabel independent Phisikologi (X1), Sosial (X2), dan Pribadi (X3),
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent keputusan pembelian
(Y) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima.
Sedangkan sumbangan pengaruh variabel independent terhadap variabel
dependent yang menggunakan koefisien determinasi adalah R2 = 0.379 (37.9%).
Jadi, sumbangan pengaruh variabel social, pribadi dan phisikologi sebesar 37.9%
terhadap keputusan pembelian konsumen , sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti.
5.1.4

Analisis Uji t
Tabel 5.10
Asumsi Uji t Pengaruh Variabel Independent X
Terhadap Variabel Dependent Y
(Secara Parsial)

Variabel Depedent : Kepuasan Pelanggan


Variabel Independent

t hitung

Phisikologi (X1)

2.548

0.014

Sosial (X2)

1.717

0.093

Pribadi (X3)

3.572

0.001

signifikan

t tabel = 1.679
Tingkat Signifikansi = 0,05 (5%)
42

Sumber : Data olahan dari output SPSS

Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh variable independen secara parsial


terhadap variable dependen.
Hipotesisnya adalah :
a) Ho : B = 0
(Artinya variable X tidak berpengaruh terhadap variabel Y)
b) Ha ; b = 0
(Artinya variable X berpengaruh terhadap variable Y)
Taraf signifikansi menggunakan 0.05
t hitung dan t kritis :
t hitung adalah nilai yang didapat pada hasil output SPSS (table Coefficiets)
t kritis dapat di cari pada table statistic atau biasa di sebut dengan t table pada
signifikansi 0.05/2 =0.025 (uji 2 sisi) dengan df = n-k-1 (n = jumlah sampel, k =
jumlah variable independen) maka dapat diketahui t kritis
Pengambilan keputusan :
t hitung < t kritis maka Ho diterima
t hitung > t kritis maka Ho ditolak
Dengan menggunakan tingkat keyakinan (Level of Confidence) 95%, maka
nilai t

tabel

dapat dilihat dengan = 0.05 : 2 = 0.025 (uji 2 sisi) dengan derajat

kebebesan (df) n-k-1 atau 50-4-1 = 45. Dengan pengujian 2 sisi hasil diperoleh
untuk t tabel sebesar 1.679 (lihat pada lampiran).
Dari tabel uji t di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

43

1. secara parsial Variabel Phisikologi berpengaruh signifikan terhadap


keputusan pembelian. Hal ini karena nilai t hitung > t tabel (2,548 > 1,679) dan
t signifikan < 0.05 (0.014 < 0.05) sehingga Ho ditolak.
2. secara parsial Variabel Sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Hal ini karena nilai t

hitung

< t tabel

(1.717 < 1,679)

dan t signifikan > 0.05 (0.093 > 0.05) sehingga Ho ditolak.


3. Secara parsial Variabel Pribadi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
nasabah. Hal ini karena nilai t

hitung

>t

tabel

( 3.572 > 1,679) dan t

signifikan

<

0.05 (0.001 < 0.05) sehingga Ho ditolak.

44

BAB VI
PENUTUP
6.1

KESIMPULAN
Setelah peneliti melakukan perhitungan dengan menggunakan alat
bantu SPSS versi 23.00 for windows pada bab V sebagai bab analisis dan
pembahasan tentang pengaruh factor social, phisikologi, dan pribadi
terhadap keputusan pembelian ice cream walls di Samarinda, maka peneliti
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
6.1.1 Uji Hipotesis pertama ( Uji f )
Hasil Uji hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini
menyatakan bahwa secara simultan antara 3 variabel independent
yaitu Sosial (Social X1), Pribadi (Personal X2), dan Phisikologi
(Physicology X3) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen yaitu Keputusan Pembelian (Y). Terbukti sesuai dengan
pengujian hipotesis

hitung

> F

tabel

dan F

signifikan

< 0.05 sehingga

Ho ditolak. Sedangkan kontribusi variabel independent terhadap


variabel dependent yang menggunakan koefisien determinasi adalah
R2 = 0.379 (37,9%). Jadi, pengaruh variable Sosial (Social X1), Pribadi
(Personal X2), dan Phisikologi (Physicology X3) sebesar 37%
terhadap Keputusan Pembelian (Y) , sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti.
6.1.2 Uji hipotesis ke dua ( Uji t )

45

Uji hipotesis

ke dua

diajukan dalam penelitian ini yang

menyatakan bahwa variabel Pribadi (X3) berpengaruh yang dominan


terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y), atau Ho ditolak. Karena
dapat diketahui bahwa nilai Beta variable Pribadi sebesar 0,513
(51.3%) lebih besar dari variabel lainnya,
6.2

SARAN SARAN
Berdasarkan dari kesimpulan yang dibuat maka penulis dapat
memberikan saran yang akan berguna nantinya sehingga dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun saran-saran yang diberikan
sebagai berikut :

1. Peneliti yang akan datang yang berkeinginan untuk mengembangkan


penelitian

ini

untuk

dapat

melakukan

penelitian

dengan

menguji

pengaruhsosial, pribadi dan physikologi terhadap keputusan pembelian ice


cream walls, mengambil populasi dan sampel yang lebih banyak. Dengan
melakukan hal yang demikian akan diperoleh hasil yang lebih baik.
2. Manajer Perusahaan untuk lebih peduli kepada pihak-pihak lain yang terkait
dengan penelitian ice cream walls, misalnya meningkatkan kepedulian kepada
peneliti yaitu meluangkan waktu, bersedia menjadi responden dan memberi
informasi yang diperlukannya.
3. Manajer Perusahaan untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan bagi
pegawainya dengan mendiskusikan informasi tentang pengaruh

factor

social terhadap keputusan pembelian ice cream, pengaruh factor pribadi

46

terhadpa keputusan pembelian ice cream, dan pengaruh factor phisikologi


terhadap keputusan pembelian ice cream walls
4. Dimensi Keputusan Pembelian yang terdiri dari phisikologi (physikology
X1), sosial (social X2), dan pribadi (personal X3) terbukti signifikan
mempengaruhi tingkat keputusan pembelian ice cream walls oleh karena itu
pihak manajemen ice cream walls harus menaruh perhatian secara serius
terhadap variabel-variabel di atas agar produsen bisa merasa puasats produk
yang diberikan oleh bimoli dan tidak pindah ke merk lain.
5. Disarankan pada pihak manajemen untuk lebih memperhatikan dan
meningkatkan lagi variabel Pribadi, karena terbukti memiliki pengaruh yang
dominan terhadap keputusan pembelian ice cream walls. agar para
produsen merasa puas bahkan juga menambah produsen lebih banyak lagi.
Sehingga memungkinkan ice cream walls menjadi yang terbaik.

47

Você também pode gostar