Você está na página 1de 12

ANGGARAN DASAR

BADAN USAHA MILIK DESA


MARGO RAHAYU
DESA PASIR
KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN

BAB I
NAMA, WAKTU, KEDUDUKAN DAN WILAYAH KERJA
Pasal 1
1) Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa Margo Rahayu yang
selanjutnya disebut BUM Desa Margo Rahayu
2) BUM Desa Margo Rahayu didirikan pada tanggal 27 Februari 2016
untuk waktu yang tidak terbatas.
3) BUM Desa Margo Rahayu berkedudukan di Desa Pasir Kecamatan
Ayah Kabupaten Kebumen
4) Wilayah kerja BUM Desa Margo Rahayu adalah di Desa Pasir
Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen

BAB II
AZAS, VISI, MISI, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
BUM Desa Margo Rahayu berazaskan Pancasila serta berlandaskan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 3
(1) Visi BUM Desa Margo Rahayu adalah Berdikari
(2) Misi BUM Desa Margo Rahayu adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan lapangan pekerjaan
b. Memberikan pelayanan yang maksimal
c. Menggali potensi Desa untuk didayagunakan
d. Membuka pola wirausaha masyarakat
e. Kewirausahaan syariah
Pasal 4

1)

Pembentukan

BUM Desa

Margo Rahayu

dimaksudkan

guna

mendorong dan menampung seluruh kegiatan ekonomi masyarakat


yang berkembang sesuai adat istiadat/budaya setempat untuk dikelola
bersama oleh pemerintah desa dan masyarakat.
2)

Tujuan pendirian BUM Desa Margo Rahayu adalah Meningkatkan


Ekonomi Masyarakat Desa.

BAB III
JENIS USAHA DAN PERMODALAN
Pasal 5
1)

Jenis usaha BUM Desa Margo Rahayu meliputi usaha-usaha antara


lain :
a. Pengelolaan air minum desa;
b. Pariwisata;
c. Peternakan, pertanian dan perkebunan;
d. Perikanan budaya;
e. Penyewaan dan jasa;
f. Simpan-pinjam;
g. Sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya

Pasal 6
Permodalan, keuangan dan harta benda BUM Desa MARGO RAHAYU dapat
berasal dari :
a.
b.
c.
d.

e.

penyertaan modal Desa;


penyertaan modal masyarakat Desa;
Hibah dari pihak ketiga; dan
Bantuan Dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota yang disalurkan melalui mekanisme APB
Desa; dan
Hasil Usaha BUM Desa.
Pasal 7

1)

BUM Desa Margo Rahayu adalah Badan Usaha Milik Desa yang
dimiliki oleh pemerintah Desa dan masyarakat dengan komposisi
kepemilikan mayoritas oleh pemerintah Desa.

2)

Dalam

perkembangannya,

masyarakat

dapat

berperan

dalam

kepemilikan BUM Desa Margo Rahayu melalui penyertaan modal


maksimal 49 %.

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 8
1)

Organisasi BUM Desa Margo Rahayu berada di luar struktur


organisasi Pemerintahan Desa

2)

Susunan organisasi BUM Desa Margo Rahayu terdiri dari :


a. penasihat;
b. pelaksana operasional; dan
c. pengawas

Pasal 9
1) Penasihat sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat (2) huruf a dijabat
oleh Kepala Desa.
2) Pelaksana operasional sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat (2)
huruf b, terdiri atas direktur atau manajer, sekretaris, bendahara, dan
kepala unit usaha
3) Pengawas sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat (2), huruf c terdiri
atas:
a. Ketua;
b. Wakil Ketua merangkap anggota;
c. Sekretaris merangkap anggota;
d. Anggota.

BAB V
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
Pasal 10
1.

Pendapatan bersih diperoleh dari hasil transaksi dikurangi dengan


pengeluaran biaya dan kewajiban pada pihak lain, serta penyusutan
atas barang-barang inventaris dalam 1 (satu) tahun buku.

2.

Perhitungan satu buku BUM Desa Margo Rahayu dimulai tanggal 1


Januari sampai dengan 31 Desember tahun berjalan.

Pasal 11

Pembagian

pendapatan

bersih

ditetapkan

berdasarkan

musyawarah

Penasihat dan pengelola Badan Usaha Milik Desa, setelah dikurangi biaya
operasional, dengan ketentuan:
a. Pemupukan modal usaha

: 20 %

b. Deviden (keuntungan untuk Pemilik Saham)

: 20 %

c. Kas Desa

: 30 %

d. Pendidikan dan pelatihan pengurus

:5%

e. Komisaris

:3%

f.

:3%

Pengawas

g. Honor Pengelola

: 10 %

h. Dana Sosial

:3%

BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN

Hal-hal yang belum diatur di dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga, dan/atau dilakukan perubahan seperlunya yang
diputuskan melalui musyawarah desa.

BAB VII
PENUTUP
Anggaran Dasar BUM Desa Margo Rahayu ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Demikian Anggaran Dasar BUM Desa Margo Rahayu ditetapkan oleh
Pimpinan sidang/rapat yang diberi kuasa oleh Musyawarah Desa.

Pasir, 2 Maret 2016


Pimpinan Sidang,
(Sijo Harjono)

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI


BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) MARGO RAHAYU
DESA PASIR KECAMATAN AYAH
KABUPATEN KEBUMEN

BADAN PENGAWAS
1. SIJO HARJONO
2. SUDARSO
3. SIMIN

KOMISARIS
SUKAMSO

Direktur
MISWAN FAUZI

Sekretaris
MARSINAH

Kepala Unit
Usaha
Perikanan &
Budidaya

TRI KUSMIATI

Kepala Unit
Usaha
Pertanian,
Peternakan
Perkebunan
TURISMAN

Bendahara
EKA PUJI LESTARI

Kepala Unit
Usaha simpan
pinjam

SURATMI

Kepala Unit
Usaha
pariwisata &
Perdagangan

ENDANG TURASIH

Kepala Unit
Usaha
penyewaan &
jasa

ARIF ADI SAPUTRO

KETERANGAN :
Garis Koordinasi
Garis Intruksi/Perintah

KEPALA DESA PASIR

SUKAMSO

ANGGARAN RUMAH TANGGA


BADAN USAHA MILIK DESA
MARGO RAHAYU
DESA PASIR
KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN

Kepala Unit
Usaha
sumberdaya
lokal & TTG

AGUS TRIYONO

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga atau selanjutnya disebut ART BUM Desa Margo
Rahayu merupakan pengaturan lebih lanjut dari AD BUM Desa Margo
Rahayu dan bersumber pada Anggaran Dasar yang berlaku dan oleh
karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam
Anggaran Dasar termaksud.
BAB II
ORGANISASI PENGELOLA BUM DESA
Pasal 2
(1) Organisasi pengelola BUMDes sebagaima termaksud dalam pasal 2,
terdiri atas:
a. Badan Musyawarah
b. Badan Pengawas atau Pemeriksa
c. Penasihat atau Komisaris; dan
d. Pelaksana Operasional atau direksi
(2) Badan Musyawarah atau disingkat BAMUS, merupakan badan tertinggi
dalam struktur organisasi BUMDes, yang terdiri dari :
a. Kepala Desa sebagai perwakilan Pemerintah Desa
b. Ketua dan Anggota BPD
c. Perwakilan masyarakat dalam hal ini diwakili oleh para ketua RW,
RT, Tokoh Masyarakat, dan Lembaga Kemasyarakatan Desa
(3) Badan
Pengawas
atau
Pemeriksa
BUMDes
adalah
Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) yang bertindak sebagai fungsi kontrol
terhadap jalannya operasional manajemen BUMDes.
(4) Penasihat atau Komisaris BUMDes secara dejure dijabat oleh Kepala
Desa
(5) Pelaksana Operasional atau Direksi BUMDes, terdiri atas
a. 1 (satu) orang Direktur;
b. 1 (satu) orang Sekretaris;
c. 1 (satu) orang Bendahara; dan
d. Kepala Unit Usaha atau Manajer

(6) Jumlah kepala unit usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) huruf
d, disesuaikan dengan jumlah unit usaha
(7) Struktur organisasi BUMDes sebagaimana tercantum dalam Anggaran
Dasar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Rumah
Tangga.

BAB III
HAK. KEWAJIBAN DAN WEWENANG PENGELOLA / PENGURUS
Pasal 3
(1) Penasihat dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak:
a. Mendapat tunjangan / intensif;
b. Menggunakan fasilitas sarana / prasarana yang dimiliki BUM Desa
untuk kelancaran pengelolaan BUM desa Margo Rahayu
(2) Penasihat dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban:
a. Memberikan
nasihat kepada
pelaksana operasional dalam
melaksanakan pengelolaan BUM desa Margo Rahayu
b. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap
penting bagi pengelolaan BUM desa Margo Rahayu
c. Mengendalaikan pelaksanaan pengelolaan BUM desa Margo Rahayu
(3) Penasihat berwenang
a. Meminta penjelsasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan
yang menyangkut pengelolaan usaha Desa; dan
b. Melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan
kinerja BUM desa Margo Rahayu
Pasal 4
(1) Pelaksanan Operasional dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak:
a. Mendapat tunjangan / intensif;
b. Menggunakan fasilitas sarana / prasarana yang dimiliki BUM Desa
untuk kelancaran pengelolaan BUM Desa Margo Rahayu
(2) Pelaksanan Operasional dalam melaksanakan tugasnya mempunyai
kewajiban:
a. Melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa Margo Rahayu agar
menjadi lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau
pelayanan umum masyarakat desa
b. Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa
c. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa
lainnya
(3) Pelaksana Operasional Berwenang
a. Membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa
setiap bulan;
b. Membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa
setiap bulan;
c. Memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa
kepada masyarakat desa melalui Musyawarah Desa sekurangkurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 5
(1) Pelaksanan Operasional dalam melaksanakan tugasnya mempunyai
hak:
a. Mendapat tunjangan / intensif;
b. Menggunakan fasilitas sarana / prasarana yang dimiliki BUM
Desa untuk kelancaran pengelolaan BUM Desa Margo Rahayu
(2) Pengawas dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban
menyelenggarakan Musyawarah/Rapat Umum untuk membahas
kinerja BUM Desa sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali
(3) Pengawas berwenang menyelenggarakan Musyawarah/Rapat Umum
Pengawas untuk:
a. Pemilihan dan pengangkatan pengawas
b. Penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM
Desa; dan
c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja
Pelaksana Operasional.

BAB IV
TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PENGURUS
Pasal 6
(1) Masa kerja pengurus dan/atau pelaksanan operasional adalah selama 5
(lima) tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan dan dapat diangkat
kembali untuk 1 (satu) periode berikutnya
(2) Pelaksana Operaional dan Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh
Komisaris/Penasihat berdasarkan persetujuan Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) dalam musyawarah/ rembug desa
(3) Persyaratan menjadi Pelaksana Operasional meliputi:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
c. Berdomisili dan menetap di Desa;
d. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap
usaha ekonomi Desa; dan
e. Berpendidikan miniman setikat SMU/ Madrasah Aliah / SMK atau
sederajat dan/ atau SMP tetapi mempunyai pengalaman dalam usaha
f. Paling rendah berusia 20 (dua puluh) tahun
(4) Pelaksana Operasional dapat diberhentikan dengan alasan:
a. Meninggal dunia;
b. Telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa;
c. Mengundurkan diri
d. Tidak dapat melaksankan tugas dengan baik sehigga menghambat
perkembangan kinerja BUM Desa;
e. Terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

BAB V
JENIS KEGIATAN USAHA
Pasal 7
(1) Jenis usaha BUM Desa Margo Rahayu meliputi usaha-usaha antara
lain:
a. pengelolaan air minum desa;
b. pariwisata ;
c. peternakan, pertanian,perkebunan;
d. perikanan budidaya;
e. penyewaan dan jasa;
f. simpan pinjam;
g. sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya;
(2) Pengembangan usaha BUM Desa dapat dikembangkan sesuai dengan
potensi dan kemampuan yang ada.

BAB VI
SANKSI
Pasal 8
(1) Bagi pemanfaat BUMDesa Margo Rahayu yang melanggar ketentuan
dapat dikenakan sanksi / hukuman:
(2) Sanksi dimaksud adalah
a. Keterlambatan pembayaran angsuran sesuai batas waktu yang
ditentukan setiap lewat tanggal 10 dikenakan sanksi denda
keterlambatan sebesar Rp. 10.000,-;
b. Konsumen peternak yang menjual atau melelang hewan ternaknya
tanpa seijin dari pengelola BUMDesa Margo Rahayu wajib
mengembalikan permodalan ditambah dengan jasa sebesar 12% per
tahun;
c. Kehilangan atas kelalaian ditanggung oleh nasabah.
Pasal 9
(1) Keuntungan usaha berasal dari Jasa Pelayanan Unit Usaha BUMDesa
Margo Rahayu
(2) Besarnya jasa usaha ditetapkan berdsarkan Musyawarah Umum
a. Jasa keuangan sebesar 12% per tahun
b. Jasa peternakan sebesar 25%, dihitung dari keuntungan penjualan;
c. Jasa unit usaha lainnya disesuaikan dengan perkembangan pasar,
dengan pertimbangan tidak membebani masyarakat dan konsumen.

BAB VII
SUMBER PERMODALAN

Pasal 10
Permodalan, keuangan dan harta benda BUM Desa Margo Rahayu dapat
berasal dari:
a. penyertaan modal Desa;
b. penyertaan modal masyarakat Desa;
c. Hibah dari pihak ketiga;
d. Bantuan Dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa; dan
e. Hasil Usaha BUM Desa.

Pasal 11
(1) Modal BUM Desa yang berasal dari pemerintah desa sebagaimana
dimaksud dalam pasal 10 huruf a, merupakan kekayaan desa yang
dipisahkan
(2) Modal BUM Desa yang berasal dari tabungan masyarakat sebagaimana
dimaksud pasal 10 huruf b merupakan simpanan masyarakat
(3) Modal BUM Desa yang berasal dari pemerintah, Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kabupaten/ Kota sebagaimana dimaksud pasal 10
huruf d dapat berupa dana tugas pembantuan

BAB VIII
KEPAILITAN BUM DESA
Pasal 12
(1) Kerugian yang dialami BUM Desa menjadi beban BUM Desa
(2) Dalam hal BUM Desa tidak dapat menutupi kerugian dengan aset dan
kekayaan yang dimilikinya, dinyatakan rugi melalui Musyawarah Desa
(3) Dalam hal BUM Desa tidak dapat menutupi kerugian dengan aset dan
kekayaan yang dimilikinya, dinyatakan pailit sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan mengenai kepailitan.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini dapat diatur
kemudian oleh musyawarah BUM Desa.
Demikian Anggaran Rumah Tangga BUM Desa margo Rahayu ditetapkan
oleh pengelola BUM Desa margo Rahayu yang diberi kuasa oleh
Musyawarah Desa.

Ditetapkan di Pasir
Pada tanggal 2 Maret 2016
Pengelola BUM Desa margo Rahayu
1. Miswan, SE

Manager

...............................

2. Eka Pujiasih

Sekretaris

...............................

3. Marsinah

Bendahara

...............................

Mengetahui
Pengawas

Komisaris

SIJO HARJONO

SUKAMSO

Você também pode gostar