Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
D 1091 14 1010
untuk menyimpan dan memanipulasi data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan atau
kepentingan tertentu.
Definisi Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem untuk mendayagunakan dan
menghasil gunakan pengolahan dan analisis data spasial (keruangan) serta data non- spasial
(tabular), dalam memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan,
baik yang berorientasi ilmiah, komersil, pengelolaan maupun kebijaksanaan. Berikut adalah
beberapa keuntungan penggunaan SIG (Hanafi. 2011)
SIG mempunyai kemampuan untuk memilih dan mencari detail yang diinginkan,
menggabungkan satu kumpulan data dengan kumpulan data lainnya, melakukan perbaikan
data dengan lebih cepat dan memodelkan data serta menganalisis suatu keputusan. SIG
dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik yang dapat digunakan untuk menampilan
informasi-informasi tertentu. Peta-peta tematik tersebut dapat dibuat dari peta-peta yang
sudah ada sebelumnya, hanya dengan memanipulasi atribut-atributnya. SIG memiliki
kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi menjadi
beberapa layer data spasial, dengan layer permukaan bumi dapat direkonstruksi kembali.
Dengan demikian aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan berkenaan dengan
(Budianto, Eko. 2010.):
Lokasi = Ada apa di lokasi tertentu (di lereng gunung, di desa A), apa yang terjadi di
lokasi tersebut (rawan banjir, ada deposit emas, curah hujannya tinggi, dan
sebagainya).
Kondisi = Dimana lokasi jalan yang paling macet, berapa besar potensi tambang yang
ada di Kabupaten X dan sebagainya.
Pola = Bagaimana hubungan antara jenis tanah dan produksi gondorukem, bagaimana
pola penyebaran penyakit di sekitar kawasan industri kayu dsb.
Simulasi/Modeling = Berapa besar menurunnya erosi bila luas hutan di hulu Sungai
Jeneberang meningkat sebesar 1.000 hektar
skalanya. Sebuah titik menggambarkan kota jika pada peta skala kecil, tetapi
menggambarkan objek tertentu yang ebih spesifik dalam wilayah kota,
misalnya pasar, jika pada peta skala besar.
b) Garis
Sebuah garis juga dapat menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda
menurut skalanya. Sebuah garis menggambarkan jalan atau sungai pada peta
skala kecil, tetapi menggambarkan batas wilayah administratif pada peta skala
bear.
c) Area
Seperti halnya titik dan garis, area juga dapat menggambarkan objek yang
berbeda menurut skalanya. Area dapat menggambarkan wilayah hutan atau
sawah pada peta skala besar.
2) Data atribut
Data atribut adalah data yang berupa penjeasan dari setiap fenomena yang
terdapat di permukaan bumi. Data atribut berfungsi untuk menggambarkan gejala
topografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif. Oleh karena itu, data
atribut sangat penting dalam menjelaskan seluruh objek geografi. Contohnya,
atribut kualitas tanah terdiri atas status kepemilikian lahan, luas lahan, tingkat
kesuburan tanah dan kandungan mineral dalam tanah.
d. Manusia
Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana
dan pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem
informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem
sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya seharihari.
e. Manajemen
Manajemen merupakan perangakat dalam SIG yang terdiri atas sumber daya
manusia. Suatu proyek SIG akan berhasil jika dilakukan dengan manajemen yang
baik. Oleh karena itu, SIG harus dikerjakan oleh orang-orang yang tepat, yang
memiliki keahlian dalam bidang SIG sesuai dengan tingkatannya. Manusia sebagai
pengguna SIG memiliki tingkatan kemampuan yang berbeda-beda. Mulai dari tingkat
spesialis yang mendesain dan memelihara sistem hingga pengguna SIG. Namun,
secara umum orang-orang yang terlibat dalam SIG dibedakan menjadi tiga, yaitu staf
operasional yang meliputi pengguna akhir, staf profesional teknik yang meliputi
atialis dan programer, serta manajer yang bertanggung jawab atas SIG secara
keseluruhan.
f. Basis Data
SIG memiliki basis data tertentu sehingga ia dapat berjalan dengan baik. Basis
data SIG adalah kumpulan data yang saling berkaitan yang diperkukan dalam SIG
baik itu data spasial maupun non spasial. Basis data didefiniskan sebagai suatu
kumpulan file yang memiliki kaitan antara file satu dengan file lain hingga
membentuk satu bangunan data yang hasil akhirnya akan menginformasikan sesuatu
seperti wilayah, organisasi, perusahaan dan instansi dalam batasan tertentu.
Beberapa istilah yang digunakan dalam pengelolaan basis data adalah entitas,
atribut (elemen data), nilai data, record, file, dan struktur data
Dari komponen-komponen diatas diketahui bahwa komponen-komponen tersebut
merupakan suatu kesatuan membentuk sistem yang terdiri dari berbagai komponen, tidak
hanya perangkat keras komputer beserta dengan perangkat lunaknya saja, akan tetapi harus
tersedia data geografis yang benar dan sumberdaya manusia untuk melaksanakan perannya
dalam memformulasikan dan menganalisa persoalan yang menentukan keberhasilan SIG. Jika
terdapat masalah pada salah satu komponen maka akan berdampak pada komponen yang lain,
sehingga sistem informasi geografis tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat berjalan secara optimal jika seluruh komponen
tersebut terpenuhi.
Salah satu pemenfaatan SIG dalam perencanaan yaitu untuk mengetahui kemampuan
suatu lahan dengan melakukan metode skoring melalui aplikasi berupa ArcGis. Analisis
kemampuan lahan merupakan upaya yang dilakukan untuk mengetahui potensi suatu lahan.
Dari analisis ini akan didapatkan penilaian terhadap potensi lahan yang nantinya akan
menjadi acuan untuk menentukan pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang benar. Selain itu,
analisis kemampuan lahan juga dapat digunakan untuk mendukung proses dalam penyusunan
renacana penggunaan lahan di suatu wilayah. Menurut Surat Keputusan Menteri Pertanian
No. 837/Kpts/Um/11/1980 dan No. : 683/Kpts/Um/8/1981 tentang kriteria dan tata cara
penetapan hutan lindung dan hutan produksi, terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kriteria
penetapan fungsi lahan yang dinilai sebagai penentu kemampuan lahan, yaitu :
1. Kelerengan
Kelerengan (%)
Klasifikasi
Nilai skor
0-8
Datar
20
II
8 - 15
Landai
40
III
15 - 25
Agak curam
60
IV
25 - 40
Curam
80
> 40
Sangat curam
100
Jenis tanah
Klasifikasi
skor
Tidak peka
15
Kurang
II
Latosol
peka
30
Agak peka
45
mediteran
Androsol, Laterit, Grumusol, Podsol,
IV
Podsolic
Peka
60
Sangat peka
75
3. Intensitas hujan
Faktor intensitas hujan mempengaruhi analisis kemampuan lahan untuk
penetapan fungsi lahan suatu kawasan berdasarkan intensitas hujan yang dihitung
dalam satuan mm/hari.
Hujan
Klasifikasi
Nilai skor
(mm/hari)
I
0 - 13,6
Sangat redah
10
II
13,6 - 20,7
Rendah
20
III
20,7 - 27,7
Sedang
30
IV
27,7 - 34,8
Tinggi
40
> 34,8
Sangat tinggi
50
Pengertian
SIG
(Sistem
Informasi
Geografis)http:
//www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-sig-sistem-informasi.html#.
diakses
Grafis
Suatu
Objek.
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-sistem-informasi-geografis.html.
diakses pada tanggal 8 November 2016.
Prahasta, Eddy.2005. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung:CV.
Informatika.