Você está na página 1de 24

anatomi fisiolgi sistem integumen

anatomi fisiolgi sistem integumen


Sub pokok bahasan :
Pengertian dan anatomi kulit
Fungsi kulit
Lapisan kulit
Pelengkap kulit
Persyarafan kulit
Pembuluh darah
Warna kulit
Hubungan Fisiologi kulit dengan Organ lain

1. Pengertian dan anatomi kulit

Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh,merupakan


organ terberat dan terbesar dari tubuh.
Seluruh kulit beratnya sekitar 14% dari berat tubuh
Pada orang dewasa 2,7-3,6 kg
Luasnya 1,5 -1,9 meter persegi
Tebal kulit bervariasi mulai 0,5 mm-6mm tergantung dari letak,umur dan jenis
kelamin
Kulit tipis terletak pada kelopak mata,penis, labium minor
Kulit bagian medial terletak pada lengan atas
Kulit tebal terletak pada telapak tangan,telapak kaki, punggung,bahu dan bokong
Fungsi kulit
1. Pelindung
2. Peraba atau Alat komunikasi
3. Alat Pengatur Panas
4. Tempat Penyimpanan dan Produksi Vit D untuk pertumbuhan Tulang
5. Alat Absorpsi

6. Eksresi

Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan


selaput lendir yang melapisi rongga yang berfungsi sebagai :
1.pelindung
melindungi organ-organ tubuh.
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu
berikut:
- Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia.
Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti
batu bata di permukaan kulit.
- Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi;
selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.
- Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut dari
kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri di
permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat, akan
menghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu menghambat
pertumbuhan mikroba.
- Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada stratum
basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya.
Pigmen ini bertugas melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi
genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh
melanin, maka dapat timbul keganasan.
- Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang pertama
adalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap mikroba.
Kemudian ada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba yang masuk
melewati keratin dan sel Langerhans.

2. peraba atau alat komunikasi


Merasakan sentuhan
Rasa nyeri
Perubahan suhu tekanan kulit dari jaringan subcutan
3. alat pengatur panas
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua
cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler.
Pada saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak
serta memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa

keluar dari tubuh. Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan
lebih sedikit keringat dan mempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga
mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh.

vasodilatasi
Kulit melebar, kulit panas,kelebihan panas dipancarkan melalui kelenjar keringat
shg terjadi penguapan cairan pada permukaan kulit
vasokontriksi
Pembuluh darah mengerut,kulit pucat dan dingin,hilangnya keringat dibatasi dan
panas suhu tubuh tidak dikeluarkan
Panas dapat dilepaskan kulit dengan berbagai cara ;
Penguapan
Terjadi melalui pernafasan dan prespirasi kulit
pemancaran
Perpindahan panas dari permukaan suatu objek ke objek lainnya tanpa kontak
diantara keduanya, contoh seseorang yg berdiri didepan kulkas yang terbuka
Konduksi
Perpindahan panas dari permukaan suatu objek ke objek lainnya disertai dengan
kontak diantara keduanya ,contoh seseorang akan kehilangan panas tubuhnya
dengan berendam dengan air dingin selama waktu tertentu
konveksi
Kehilangan panas tubuh yang terjadi karena udara ,contoh udara akan terasa dingin
disaat kita membuka pintu rumah
4. tempat penyimpanan dan produksi vit D untuk pertumbuhan tulang
kulit beraksi sebagai alat penampung air dan lemak ,yang dapat melepaskanya
bila diperlukan
kulit dan jaringan yang ada dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air
daN juga lemak
Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi
kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu
memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang aktif.
Calcitriol adalah hormon yang berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari
traktus gastrointestinal ke dalam pembuluh darah.

Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D sendiri, namun belum


memenuhi kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga pemberian vitamin D
sistemik masih tetap diperlukan.
Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi karena adanya pembuluh
darah, kelenjar keringat, dan otot-otot di bawah kulit
5. alat absorpsi
kulit dapat mengabsorpsi :
sinar ultraviolet yang bereaksi atas prekusor vitamin D yang penting bagi
pertumbuhan perkembangan tulang
obat obat tertentu yg digunakan sebagai salep
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti
vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida.
Permeabilitas kulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan
kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain itu beberapa material
toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4, dan merkuri. Beberapa obat juga
dirancang untuk larut lemak, seperti kortison, sehingga mampu berpenetrasi ke
kulit dan melepaskan antihistamin di tempat peradangan.

Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi,


kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung
melalui celah antarsel atau melalui muara saluran kelenjar; tetapi lebih banyak
yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui muara kelenjar
6. Ekskresi
Zat berlemak, air dan ion2 seperti Na+ disekresikan melalui kulit
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya,
yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar keringat:
- Kelenjar sebasea
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan
melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan
ketika muskulus arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga
sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit. Sebum tersebut
merupakan campuran dari trigliserida, kolesterol, protein, dan elektrolig. Sebum
berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi keratin.
- Kelenjar keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar
dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja
dalam ruangan mengekskresikan 200 mL keringat tambahan, dan bagi orang yang
aktif jumlahnya lebih banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga

merupakan sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekul


organik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea.
Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar
keringat merokrin.
- Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payudara dan pubis, serta aktif
pada usia pubertas dan menghasilkan sekret yang kental dan bau yang khas.
Kelenjar keringat apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem saraf dan hormon
sehingga sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar berkontraksi dan menekan
kelenjar keringat apokrin. Akibatnya kelenjar keringat apokrin melepaskan
sekretnya ke folikel rambut lalu ke permukaan luar.
- Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak tangan dan kaki.
Sekretnya mengandung air, elektrolit, nutrien organik, dan sampah metabolisme.
Kadar pH-nya berkisar 4.0 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah
mengatur temperatur permukaan, mengekskresikan air dan elektrolit serta
melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit perlekatan agen asing dan
menghasilkan dermicidin, sebuah peptida kecil dengan sifat antibiotik.

3. Lapisan kulit
1. Epidermis
2. Dermis
3. Sub Dermis
Lapisan kulit
1. epidermis / kutikula
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan Avaskuler
terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk,mengandung sel melanosit,
langerhans dan merkel
Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tmpt di tubuh,paling tebal pada
telapak tangan dan kaki
Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit
terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu
epidermis terdiri dari atas lima lapisan (dari lapisan terluar sampai lapisan
terdalam ).

Epidermis terdiri dari atas 5 Lapisan


(dari lapisan terluar sampai lapisan terdalam ).
Stratum germinatium (stratum basale + S.Spinosum )
Berbentuk silidris dengan bentuk yg lonjong,terdapat butir-butir melanin( suatu
pigment yang berwarna hitam,pada lapisan terdalam epidermis). Menjadi pusat
pembelahan sel yang cepat.dan sel baru didorong masuk kelapisan berikutnya
stratum Spinosum / stratum akantosum,yaitu lapisan yang paling tebal dan
terdiri dari banyak glikogen .sel2nya disebut spinosum karena terdiri dari sel yang
berbentuk poligonal / banyak sudut dan mempunyai banyak tanduk (spina),disebut
akantosum sebab sel2nya berduri .
sel melanosit berfungsi sebagai sistem pigmentasi kulit
Langerhans cell berfungsi sebagai sistem imun
Markels cell berfungsi sebagai s. imun,pembentukan fibroblast kolagen
Stratum granulosum, merupakan sel gepeng berkulit kasar dan berinti, sel- sel
tersebut terdapat hanya 2-3 lapisan yang sejajar dengan permukaan kulit
Stratum lusidum , merupakan sel gepeng tanpa inti ,yang jelas terlihat pada
telapak kaki dan tangan dgn ketebalan empat sampai tujuh lapisan sel
Stratum korneum / lapisan tanduk , terdiri dari beberapa lapisan sel gepeng yang
mati dan tidak berinti
Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin ( zat tanduk )
Mekanisme pertumbuhan kulit (kreatinisasi ) terutama dipengaruhi oleh hormon
epidermal Growth factor (EPF)

Fungsi epidermis;
1. proteksi barier
2. organisasi sel
3. sintesis vitamin D dan Sitokinin
4. pembelahan dan mobilisasi sel
5. pigmentasi (melanosit ).
6. pengenalan alergen (sel langerhans )

2. Dermis
Merupakan lapisan kedua dari kulit dan bagian terpenting dari kulit yang sering
disebut true skin
terdiri dari jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya
dengan jaringan subkutis
Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3mm. lapisan
yang mempunyai ketebalan 4x lipat dari lapisan epidermis (kira2 0,25 -2,55 mm)
Lapisan ini mengandung pembuluh darah ,pembuluh limfe dan saraf dan juga
lapisan elastic, fibrosanya padat dan terdapat folikel rambut
Dermis terdiri dari 2 lapisan
1. Bagian atas, pars papilare (stratum papilare)
Menonjol ke epidermis, terdiri dari serabut saraf , dan pembuluh darah yang
memberi nutrisi pada epidermis yg diatasnya
Merupakan lapisan tipis dan terdiri dari jaringan penghubung yang longgar
,menghubungkan lapisan epidermis kelapisan subcutis,
Banyak terdapat sel mast dan sel makrofag yg diperlukan untuk menghancurkan
mikroorganisme
Yang menembus lapisan dermis, dan berfungsi sebagai pelindung dilapisan ini jg
terdapat sejumlah kecil elastin dan kolagen
Serabut elastis bertugas memberikan kelenturan pada kulit dan memberi
kekuatan pada alat disekitar kelenjar dan folikel rambut
sejalan dengan bertambahnya usia, pada simpul kolagen dan serat elastik
mengakibatkan pengeriputan kulit
Serabut kolagen bertugas memberi kekuatan pada kulit
Lapisan ini berbentuk gelombang terjulur ke lapisan epidermis yang tidak
mempunyai pembuluh darah
2. Bagian bawah, pars retikulare(stranum retikularis)
Menonjol kearah subcutan, serabut penunjang yaitu serabut kolagen,elastis dan
serabut retikulus
Merupakan lapisan tebal dan terdiri jaringan penghubung padat dengan susunan
yang tidak merata,
disebut lapisan retikular karena banyak terdapat serat elastin dan kolagen yang
sangat tebal dan saling berangkai satu sama lain menyerupai jaring-jaring
Komponen dari lapisan dermis berisi banyak struktur khusus yang melaksanakan
fungsi kulit terdiri dari :

1.Kelenjar sebaceous
menghasilkan sebum,zat semacam lilin ,asam lemak , trigliserida bertujuan untuk
melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut yang mengandung
banyak lipid, pada orang yang berjenis kulit berminyak, maka kelenjar sebaseanya
lebih aktif memproduksi minyak
kelenjar sebasea ini jg dapat berfungsi untuk proses difusi( perpindahan )
kandungan bahan dalam suatu produk kelapisan paling dalam
Gambar di bawah menunjukkan terjadinya penyumbatan pada kelenjar sebasea
sehingga terbentuk jerawat ( acne )
Jadi bisa disimpulkan jerawat bersumber dari lapisan dermis

Komponen dari lapisan dermis berisi banyak struktur khusus yang melaksanakan
fungsi kulit terdiri dari :
2. Eccglrie sweat glands atau kelenjar keringat
Mengatur penguapan untuk mendinginkan tubuh saat suhu lingkungan
meningkat yang kita kenal dengan keringat dan membuang sisa metabolisme tubuh
sebagian besar terdiri dari garam dan urea
Pembuluh darah memberikan nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin , oksigen
maupun zat-zat penting lainnya untuk metabolisme sel kulit , selain itu pembuluh
darah
3. Folikel rambut, merupakan tempat pangkal tumbuhnya rambut
4. syaraf nyeri dan reseptor sentuh,
syarat-syarat yang membuat kita peka dan dapat merasakan nyeri atau sakit, bila
ada sesuatu yang menciderai kulit jg syaraf2 yg berfungsi memberi rasa sentuhan
pada kita sehingga kita dapat merasakan panas, dingin, meraba benda2 lain
Subcutis / hypodermis
Subcutis terdiri dari kumpulan2 sel lemak dan diantaranya terdapat serabutserabut jaringan ikat dermis
Lapisan lemak ini disebut penikulus adiposus berguna sbgai shockbreker atau
pegas bila terjadi tekanan trauma mekanis yg menim

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling
luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar
(keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan
internal atau lingkungan eksternal).
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ
yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah
dehidrasi, lemak toko dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga
membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu
dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah
garis pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini
juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang
berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk
mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit
termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah,
pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yg menutupi,
kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan
jaringan ikat (dermis) dan lapisan subkutan yang mendasari (hypodermis atau
subcutis).

Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen.
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut
muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada
jauh di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati,
mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada
pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya
sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari
keratin protein yang kaya akan sulfur.
1.2 Rumusan Masalah
1.

Apa yang dimaksud dengan sistem integumen?

2.

Bagaimana struktur kulit?

3.

Kelenjar apa saja yang etrdapat pada kulit?

4.

Apa saja peran dari kulit?

BAB II
SISTEM INTEGUMEN

2.1 Pengertian dan struktur kulit


Sistem integumen terdiri dari kulit dengan kelenjar-kelenjarnya, rambut, kuku,
dan reseptor-reseptor khusus yang terdapat pada kulit.
Kulit
Kulit adalah suatu organ dengan struktur yang cukup kompleks dan memiliki
berbagai kategori yang vital. Kulit merupakan organ tubuh yang memiliki luas paling
besar, yaitu 1,9 m2 pada orang dewasa.[1]
Struktur kulit terdiri dari dua lapis, yaitu epidermis dan dermis yang melekat satu
sama lain.
A. Epidermis
Ialah bagian luar kulit yang agak tipis, terdiri dari jaringan epitel skuamosa
bertingkat yang megalami keratinisasi. Biasanya epidermis berupa permukaan yang
berbatasan dengan dunia luar. Jaringan ini tidak memiliki pembuluh darah dan selselnya sangat rapat.
Kulit yang halus seperti kulit leher memiliki epidermis yang tipis, sedangkan kulit
yang tebal seperti telapak tangan memiliki epidermis yang tebal.
Epidermis merupakan epitel berlapis gepeng yang terdiri dari lima lapisan, dari
dalam ke luar terdiri dari:

1.

Stratum basalis

Disebut juga stratum germinativum yang terdiri dari satu lapis sel kolumner,
terletak diatas membran basalis. Sel-sel ini selalu mengadakan mitosis dimana
pembelahan selnya berlangsung cepat pada lapisan ini. Sel-sel hasil mitosis
kemudian didorong ke atas menjadi lapisan-lapisan sel diatas stratum basalis
2.

Stratum spinosum

Disebut juga lapisan sel spina atau tanduk. Terdiri dari beberapa lapis sel. Di bawah
mikroskop sel-sel ini terlihat memiliki tonjolan-tonjolan (duri) yang meneyerupai
spina dan saling melekat dengan sel lainnya. Spina adalah bagian penghubung
intraseluler yang disebut desmosom. Diskus merkel untuk rasa raba terletak di
dalam stratum spinosum

3.

Startum granulosum

Terdiri dari beberapa lapis sel yang sudah memipih dan menunjukkan tandatanda kematian sel karena kekurangan nutrein. Hal ini disebabkan epidermis tidak
mengandung pembuluh darah, sehingga nutrein berasal dari difusi makanan dari
lapisan dermis di bawahnya. Makin jauh dari dermis, nuterin makin sedikit, sehingga
akhirnya sel-sel akan mati.
Sel-sel stratum granulosum mengandung suatu zat yang disebut
keratohialin, merupakan cikal bakal dari keratin (zat tanduk). Keratin ialah suatu
protein kedap air yang terdapat pada permukaan luar kulit.
Keratin ini merupakan protein keras dan resillien, anti air serta melindungi
permukaan kulit yang terbuka.
4.

Stratum lucidum

Terdiri dari beberapa lapis sel mati yang jernih, tembus cahaya karena mengandung
eledin. Eledin ialah suatu zat antara keratohialin dan keratin. Stratum lucidum
hanya terdapat pada kulit yang tebal seperti telapak tangan dan kaki.
5.

Stratum korneum

Merupakan lapisan permukaan epidermis. Terdiri dari puluhan lapis sel yang sudah
mati berbentuk pipih dan penuh dengan keratin
Stratum korneum membentuk lapisan kedap air yang dapat menahan serangan
mikroorganisme, cahaya, sentuhan, zat kimia, dan sebagainya. Stratum ini selalu
luluh (contohnya ketombe, lapisan-lapisan kotoran yang terlepas di permukaan
kulit/daki) dan kemudian diganti oleh laipsan dibawahnya. Hal ini terjadi karena
stratum basalis selalu mengadakan mitosis, sel-sel baru didorong keatas, kemudian
mati dan luluh. Waktu yang diperlukan untuk melengkapi proses ini sekitar 2-3
minggu.

Ditinjau dari jenis sel yang menyusunnya, epidermis mengandung empat jenis sel,
yaitu:
1.
Keratinosit: sel-sel epidermis yang sedang berada dalam proses
pembentukan keratin. Jenis sel ini paling banyak terdapat dalam epidermis.
2.
Sel Langerhans: sejenis sel seperti makrophag yang berasal dari sumsum
tulang yang penting dalam pembentukan immunitas, karena berperan dalam
penyajian antigen kepada helper-T sel
3.
Sel Granstein: berperan dalam penyajian antigen kepada suppresor-T sel.
Sehingga sel ini berperan dalam sisitem immunitas.
4.
Melanosit: sel-sel pembentuk pigmen melanin, suatu pigmen yang berperan
dalam pembentukan warna kulit.
B. Dermis
Terletak dibawah epidermis. Terdiri dari jaringan ikat yang mengandung serat-serat
elastis dan kolagen. Dermis pada kelopak mata sangat tipis, sehingga kulit kelopak
mata dapat melipat,tetapi dermis sangat tebal pada telapak tangan dan kaki.
Didalam dermis terdapat ujung-ujung syaraf/reseptor, pembuluh darah, pembuluh
lymph, kelenjar dan folikel rambut.
Bagian atas dermis disebut lapisan papiler. Lapisan ini mengandung tonjolantonjolan dermis yang disebut papila dermis yang masuk kedalam epidermis.
Didalam papila dermis terdapat pembuluh darah kapiler dan korpus Meissner
(reseptor raba). Pembuluh darah ini diperlukan untuk memberi nutrein kepada
epidermis. Pada telapak tagan dan telapak kaki papila yang ada sangat banyak dan
tinggi, jumlahnya sekitar 65.000/inci persegi (10.400/cm2).
Bagian bawah dermis disebut lapisan retikuler, mengandung folikel rambut, kelenjar
sebacca (lemak), kelenjar keringat, dan korpus Paccini (reseptor untuk tekanan)
Pada orang-orang tua, jaringan ikat elastis dari dermis berkurang sehingga kulit
terlihat keriput.
C. Lapisan sub kutan
Terletak di bawah kulit, terdiri dari jaringan ikat jarang dan jaringan lemak. Seratserat dari dermis menembus masuk ke dalam lapisan sub kutan dengan demikian
kulit menempel erat ke lapisan sub kutan. Sedangkan lapisan sub kutan melekat
lagi ke jaringan dibawahnya, misalnya pada facia otot dan periosteum tulang.

Gambar 1. Struktur mikroskopis kulit

Gambar 2. Diagram dari kulit yang memperihatkan struktur di dalam dermis

Gambar 3. Pandangan mikroskop dari kulit ari

Warna kulit
Warna kulit seseorang tergantung pada tiga faktor yang saling berinteraksi.
1.
Kapiler darah yang berada dalam dermis akan menyebabkan kulit berwarna
semu merah
2.
Pigmen karoten yang terutama terdapat di dermis akan menyebabkan kulit
berwarna kuning kejinggaan. Pigmen karoten banyak terdapat pada orang-orang ras
Asia

3.
Pigmen melamin yang terutama terdapat pada lapisan epidermis terbawah
(spinosum dan basalis) menyebabkan kulit berwarna hitam gelap. Sel-sel
pembentuk melamin disebut melanosit terdapat pada stratum basalis. Jumlah
melanosit (sekitar 1.000/mm2 sampai 2.000/mm2) tidak bervariasi antar ras, tetapi
perbedaan genetik salam besarnya jumlah produksi melamin dan pemecahan
pigmen yang lebih melebar mengakibatkan perbedaan ras. Melamin diproduksi dari
asam amino tyrosin dengan bantuan enzim tyrosinase. Puting susu, areola dan area
sirmumanal, skrotum, penis dan labia mayora adalah area tempat terjadinya
pigmentasi yang besar, sedangkan telapak tangan dan telapak kaki mengandung
sedikit pigmen.
Sinar ultar violet dari MSH (Melanocyt Stumulating Hormon) dari hypophyse diduga
akan mengaktifkan enzim-enzim pembentuk melamin, sehingga seseorang yang
sering berjemur kulitnya akan menghitam.
Seseorang yang hilang kemampuan dalam memproduksi melamin disebut albino,
maka kulitnya akan berwarna putih kemerahan. Iris berwarna merah, dan rambut
memutih. Penyakit ini bersifat keturunan. Bila melanosit banyak di suatu tempat
maka akan terlihat sebagai bercak kehitaman (freekleks)
Sidik Jari
Sidik jari adalah gambaran khas dari tonjolan dan lekukan yang terdapat pada
permukaan kulit telapak ujung jari tangan dan kaki, yang ditentukan secara
genetis. Sidik jari setiap orang berbeda dan tidak akan berubah sepanjang
hidupnya.
Sidik jari sudah terbentuk pada janin sewaktu epidermis berkembang menyesuaikan
diri dengan perkembangan tonjolan papila dermis. Pada telapak dan jari-jari
terdapat kelenjar keringat yang salurannya bermuara pada tonjolan-tonjolan
epidermis di jari-jari, maka telapak tangan dan jari selalu basah, sehingga sewaktu
tangan memegang sesuatu akan tampak sidik jari pada benda-benda tersebut.

2.2 Derivat epidermis


Derivat epidermis ialah struktur pada tubuh yang tumbuh/ berkembang dari
epidermis sewaktu janin.
Struktur-struktur tubuh tersebut meliputi:
a.
Rambut dan kuku yang berfungsi untuk memproteksi tubuh terhadap
lingkungan
b.
Kelenjar-kelenjar yang berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh dan
membasahi kulit/rambut
A.

Rambut

Rambut atau pili ada pada hampir seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian besar
berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna, atau tersamar. Rambut

terminal biasanya kasar dan dapat dilihat. Rambut ini tertanam dikulit kepala, alis
dan bulu mata, ketika masa pubertas rambut ini akan menggantikan posisi rambut
vellus diarea ketiak dan pubis sebagai bagian dari karakteristik seksual sekunder.
Rambut dibagi menjadi:
a.

Batang rambut

Terdiri dari sel-sel yang mengandung udara pada rambut putih. Lapisan sel terluar
mengandung keratin.
b.

Akar rambut

Bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Akar rambut memiliki struktur yang
sama dengan batang rambut. Disekeliling akar rambut terdapat folikel rambut yang
terdiri dari lapisan epidermis. Ujung folikel membentuk suatu lekukan disebut papila
akar rambut. Papila berisi pembuluh darah yang memberi nutrein pada rambut yang
sedang tumbuh. Papila akar rambut diselaputi oleh satu lapisan sel-sel germinal
yang berfungsi dalam pembentukan sel-sel rambut baru.
Folikel rambut terbentuk karena pertumbuhan ke dalam dari epidermis sewaktu
fetus berumur 4 bulan. Dari folikel ini kemudian tumbuh rambut, mula-mula
terbentuk halus disebut lanugo yang terdapat pada bayi yang baru lahir. Kemudian
lanugo dan rambut-rambut lainnya pada bayi luluh dan diganti dengan rambutrambut yang lebih kasar dan kuat.
Pada beberapa tempat tidak terdapat rambut, seperti pada telapak tangan dan
kaki, organ-organ lain seperti bagian tertentu alat kelamin, bibir dan sebagainya.
Akar dan batang rambut tersusun dari tiga lapisan epitelium yaitu: Kurtikel, lapisan
terluar yang tersusun dari sel-sel mati yang bersisik, korteks, yaitu lapisan tengah
yang terkeratinisasi, membentuk bagian utama batang rambut. Bagian ini
mengandung jumlah pigmen beragam yang menentukan warna rambut dan sebuah
medula atau aksis sentral, tersusun dari dua sampai tiga lapisan sel. Pertumbuhan
medula buruk bahkan sering kali tidak terjadi, terutama pada rambut pirang.[2]

Gambar 4. Gambar rambut dalam folikelnya

Gambar 5. Pembentukan sebuah folikel rambut

Gambar 6. Contoh-contoh ujung akhir saraf sensori yang terdapat di dalam kulit
Warna rambut
Warna rambut tergantung pada pigmen melamin yang dikandungnya. Melamin
terbentuk oleh melanosit yang etrdapat pada lapisan germinal folikel dengan
bantuan enzim tyrosinase.
Pada akar rambut terdapat ujung-ujung dendrit yang melingkar-lingkar, ujung
dendrit ini bertindak sebagai reseptor rasa raba.
Otot penegak rambut
Suatu otot muscullus errector pilli yang menghubungkan akar rambut dengan
papila dermis. Otot ini akan berkontraksi bila kita kedinginan atau merasa takut.
Kelenjar sebacca

Ialah suatu kelenjar yang mensekresikan lemak untuk membasahi rambut dan kulit.
Umunya kelenjar ini bermuara pada akar rambut tetapi dapat juga bermuara
langsung pada kulit; misalnya di bibir.
Pertumbuhan Rambut
Seperti kulit, rambut tumbuh karena lapisan germinal pada akar rambut bermitosis,
sedangkan pada lapisan atas rambut biasanya sudah mati. Umumnya rambut
tumbuh 1 cm/bulan sampai beberapa waktu kemudian istirahat (tidak tumbuh) dan
rontok. Rambut yang rontok diganti oleh rambut-rambut baru. Pertumbuhan rambut
bersifat siklik (siklus)
a.
Ada periode pertumbuhan pasti yang diikuti dengan fase istirahat, jika rambut
telah mencapai batas pertumbuhan maksimal
1.
Selama masa istirahat, bagian dasar rambut berubah menjadi suatu massa
keratinisasi menyerupai pentungan yang tetap melekat pada folikel.
2.
Setelah masa istirahat, bulbus rambut yang baru terbentuk dari bagian bawah
massa yang lama, sehingga rambut lama menjadi rontok.
3.
Disuatu saat tertentu, 90% rambut kepala sedang tumbuh dengan aktif,
sedangkan 10% sisanya beristirahat
b.
Rambut dikulit kepala tumbuh dalam masa 2 sampai 6 tahun, dan kemudian
memasuki fase istirahat selama 3 bulan selama rontok
c.
Rambut di tubuh tumbuh sepanjang kurang lebih 0,05 inci/minggu.
Sedangkan, rambut pada kulit kepala membutuhkan waktu sekitar 7 minggu untuk
dapat tumbuh sepanjang satu inci.
d.
Kebotakan adalah suatu detertorasi folikel yang progresif. Prevalensinya lebih
besar pada laki-laki karena memiliki karakteristik pengaruh genetik kelamin yang
hanya akan muncul jika hormon laki-laki ada dalam tubuh.
B.

Kuku

Kuku ialah kulit yang telah berubah. Merupakan epidermis berbentuk zat tanduk
yang terdapat pada ujung-ujung jari kaki dan jari tangan. Seperti rambut, kuku
dapat tumbuh karena terdapat lapisan germinal pada akar kuku. Pada umumnya
kuku berwarna merah jambu karena warna merah pembuluh darah yang berada di
bawahnya.
Kuku tertanam didalam palung kuku. Dermisnya memuat garis-garis lekukan dan
bukan papil-papil seperti pada kulit. Palung kuku mendapat pelayanan persarafan
berlimpah dan banyak mengandung pembuluh darah. Bagian proximal kuku terletak
di dalam lipatan kulit yang merupakan bagian paling tipis dalam daerah ini. Bagian
putih yang disebut lunula karena bentuknya seperti setengah bulan,
merupakanawal kuku tumbuh maju. Badan kuku ialah bagian yang tidak dituutp dan
yang dengan kuat terikat dalam palung kuku. Ujung distal kuku bebas dan setiap
sisi dibatasi oleh lipatan kulit.

2.3 Kelenjar-kelenjar Pada kulit


1.

Kelenjar keringat (Sudorifera)

Menghasilkan keringat terutama terdiri dari air, garam-garam urea, sedikit asam
amino, asam lemak, dan amoniak. Keringat berfungsi dalam ekresi dan
keseimbangan suhu tubuh. Berdasarkan struktur dan lokasinya kelenjar keringat
dibagi menjadi 2 jenis yaitu [3]:
a.
Kelenjar keringat ekrin adalah kelenjar tubuler simpel dan berpilin serta tidak
berhubungan dengan folikel rambut. Kelenjar ini penyebarannya meluas keseluruh
tubuh, terutama pada telapak tangan, telapak kaki, dan dahi. Sekresi dari kelenjar
ini (keringat) mengandung air dan membantu pendinginan evaporatif tubuh.
b.
Kelenjar keringat apokrin adalah kelenjar keringat terspesialisasi yang besar
dan bercabang dengan penyebaran yang terbatas. Kelenjar ini ditemukan pada
aksila, areola payudara dan regia anogenital
1)
Kelenjar apokrin yang ditemukan di lipatan ketiak dan area anogenital
memiliki duktus yang membuka ke bagian atas folikel rambut. Kelenjar ini mulai
berfungsi pada masa pubertas untuk merespon stres atau kegembiraan dan
mengeluarkan semacam sekresi tidak berbau yang kemudian akan berbau jika
bereaksi dengan bakteri
2)
Kelenjar seruminosa pada saluran pada telinga menghasilkan serumen atau
getah telinga. Hasil kelenjar ceruminose dengan kelenjar sebasea ialah cerumen
(kotoran telinga)
3)
Kelenjar mamae adalah kelenjar apokrin termodifikasi yang mengalami
spesialisasi untuk memproduksi susu
2.
Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum yang baisanya dialirkan ke folikel
rambut. Kelenjar sebasea, rambut, dan kelenjar keringat apokrin membentuk unit
pilosebasea, tetapi hanya terbentuk pada rambut di area genitalia, bibir, puting
susu, dan areola payudara.
2.4

Peran Kulit

PERAN KULIT DALAM TERMOREGULASI


Panas tubuh dihasilkan dari aktivitas metabolik dan pergerakan otot. Panas seperti
ini harus dikeluarkan, atau suhu tubuh akan naik di atas batas normal; pada
lingkungan bersuhu dingin, panas harus dipertahankan, atau suhu tubuh akan turun
dibawah batas normal
A. Pengeluaran panas di kulit berlangsung melalui evaporasi air yang disekresi oleh
kelenjar keringat dan juga melalui proses perspirasi tak kasat mata (difusi molekul
air melalui kulit)

1.
Pada cuaca panas dan lembab, keringat sangat banyak keluar, tetapi tingkat
evaporasi sangat rendah. sehingga mengakibatkan rasa tidak nyaman. Dengan
demikian berkeringat sebagai salah satu mekanisme pendinginan hanya akan
efisien pada tingkat kelembaban yang lebih rendah
2.
Pengeluaran keringat dikendalikan melalui sistem saraf, yang merespon
pemanasan atau pendinginan darah secara berlebihan
B. Retensi panas adalah salah satu fungsi dari kulit dan jaringan adiposa lapisan
sub kutan. Lemak merupakan insulator panas untuk tubuh dan derajat insulasi
bergantung pada jumlah jaringan adiposa
C. Pembuluh darah dalam papila dermal juga dikendalikan oleh sistem saraf
1.
Jika pembuluh darah berdilatasi, aliran darah ke permukaan kulit meningkat,
sehingga konduksi panas pada bagian eksterior dapat terjadi
2.
Pembuluh darah berkontriksi untuk menurunkan aliran darah kepermukaan
kulit dalam upaya mempertahankan panas tubuh sentral.
FUNGSI KULIT
Kulit sebagai organ pengatur panas. Suhu tubuh seseorang adalah tetap meskipun
menjadi perubahan suhu lingkungan. Hal itu dipertahankan karena penyesuaian
antara panas yang hilang dan panas yang dihasilkannya, yang diatur oleh pusat
pengatur panas. Pusat ini segera menyadari bila ada perubahan pada panas tubuh,
karena suhu darah yang mengalir melalui medula oblongata. Suhu normal (sebelah
dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak ialah 36 C sampai 37,5 C. Suhu kulit
sedikit lebih rendah[4].
Persarafan vaso-motorik mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara, yaitu vasodilatasi dan vaso-kontriksi. Pada vaso-dilatasi arteriol memekar, kulit menjadi lebih
panas, dan kelebihan panas cepat terpancar dan hilang, dan juga hilang karena
kelenjar keringat bertambah aktif dan karena itu terjadi penguapan cairan dari
permukaan tubuh. Padavaso-kontriksi pembuluh darah dalam kulit mengerut, kulit
menjadi pusat dan dingin, keringat hampir dihentikan dan hilangnya panas dibatasi.
Dengan pengendalian ini pelepasan panas ditambah atau dikurangi sesuai dengan
kebutuhan tubuh.
Kulit adalah organ utama yang berurusan dengan pelepasan panas dari tubuh.
Banyak panas juga hilang melalui paru-paru, dan sebagian kesil melalui feses dan
urine.
Panas dilepas oleh kulit dengan berabagi cara:
Dengan penguapan. Jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah
yang mengalir melalui pembuluh dalam kulit.
Dengan pemancaran, panas dilepas pada udara disekitarnya
Dengan konduksi, panas dialihkan kebenda yang disentuh, seperti pakaian, dan

Dengan konveksi (pengaliran) karena mengalirnya udara yang telah panas, maka
udara yang menyentuh permukaan tubuh diganti dengan udara yang lebh dingin.
Inilah faktor-faktor yang harus diperhatikan bila mau mendinginkan tubuh yang
terlampaui panas, baik dengan membiarkan udara mengalir menyentuh kulit
dengan cara mengipas, mengusap badan, atau merendam dalam air dingin.
Keringat adalah sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pengendalian saraf
simpatis. Keringat terutama berisi larutan garam dengan konsentrasi kira-kira 1/3
dari yang ada didalam plasma. Hal ini hendaknya dibedakan dengan perspirasi atau
pelepasan air dengan tak terasa yang hanya berupa difusi air secara sederhana
melalui kulit. Dengan perspirasi hilang kira-kira 500 ccm setiap hari, tergantung dari
kebutuhan tubuh akan pengaturan suhu.
Kelenjar keringat adalah alat utama untuk merendahkan suhu tubuh. Berbagai
jumlah air dapat dilepaskan, kira-kira setengah liter sehari pada iklim sedang,
kurang pada iklim dingin dan lebih pada yang panas. Suhu lingkungan yang lebih
tinggi dari suhu tubuh dapat dirasakan cukup nyaman bila udara kering : tetapi
kelembaban dapat menyebabkan rasa sangat tidak enak karena menghalangi
hilangnya suhu tubuh melalui penguapan.
Kulit sebagai Indera Peraba. Rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada
ujung saraf didalam kulit, berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang.
Perasaan panas, dingin, sakit, semua ini perasaan yang berlainan. Didalam kulit
terdapat tempat-tempat tertentu, yaitu tempat perabaan ; beberapa sensitif (peka)
terhadap dingin, beberapa terhadap panas, dan lain lagi terhadap sakit.[5]
Perasaan yang disebabkan tekanan yang dalam, dan perasaan yang memungkinkan
seorang menentukan dan menilai berat suatu benda, timbul pada struktur lebih
dalam, misalnya pada otot dan sendi
Tempat penyimpanan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat
penyimpanan air; jaringan adiposa di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan
lemak yang utama pada tubuh.[6]
Beberapa kemampuan melindungi dari kulit. Kulit adalah relatif tak tertembus air,
dalam arti bahwa ia menghindarkan hilangnya caran dalam jaringan dan juga
menghindarkan masuknya air kedalam jaringan, misalnya tubuh terendam air.
Epidermis menghalangi cedera pada struktur dibawahnya dan karena menutupi
ujung akhir saraf sensori didalam dermis, maka kulit mengurangi rasa sakit. Bila
epidermis rusak, misalnya karena terbakar sampai derajat ketiga, maka proteksi ini
hilang dan setiap sentuhan terasa nyeri, dan exudasi cairan dari dermis yang
sekarang terbuka itu, menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit, dengan
akibatnya bahwa pasien berada dalam bahaya dehidrasi, yang dapat menimbulkan
keadaan yang lebih parah. [7]

BEBERAPA KELAINAN KLINIK


1.

Luka bakar

Merupakan luka-luka pada jaringan tubuh karena denaturasi protein


jaringan/kematian sel yang disebabkan oleh panas, listrik, ataupun zat-zat kimia
(asam, basa).[8]
Luka bakar dapat terjadi pada kulit, selaput lendir, saluran pernafasan, saluran
pencernaan, dan sebagainya. Gejala-gejalanya berupa sakit, bengkak, merah,
melapuh karena permealibitas pembuluh darah meningkat. Tetapi luka bakar yang
hebat dapat pula mengancam jiwa karena:
a.

Shock hypovolemic

Volume darah menurun akibat permeabilitas pembuluh darah meningkat, air,


protein, dan mineral akan keluar ketempat luka bakar dan tubuh akan kekurangan
cairan. Shock hypovolemic juga dapat mengakibatkan anuri (produksi urine
berhenti).
b. Infeksi
Terjadi bila epidermis pada luka bakar terkelupas. Jaringan yang mati dan suasana
basah merupakan tempat ideal bagi berkembang biak bakteri, sehingga infeksi luka
bakar sering sulit diatasi.
c.

Gangguan pernapasan

Terjadi bila asap atau racun terhisap oleh paru-paru, atau terjadi kerusakan pada
saluran pernafasan yang mengakibatkan gagalnya fungsi sistem respirasi.
Parahnya sustu luka bakar ditentukan oleh dua faktor:
a.

Prosentase luas bagian tubuh yang terbakar

Makin luas bagian tubuh yang terbakar makin parah akibatnya. Lihat tabel di bawah
ini
Luas tubuh yang terbakar

b.

kategori

>15%

ringan

15-50%

sedang

>50%

berat

Kedalaman luka bakar


dibagi menjadi:

1.

Luka bakar derajat I

Bila hanya permukaan luar epidermis yang terkena. Contohnya ialah luka bakar
matahari yang disebabkan oleh terjemur cahaya matahari selama 2-8 jam. Gejalagejalanya berupa sakit, merah (menjadi putih bila ditekan), bengkak tetapi tidak
melepuh.
Luka bakar jenis ini bisa sembuh sempurna dalam 3-4 hari dengan terkelupasnya
bagian kulit yang mati.

2.

Luka bakar derajat II

Bila bagian kulit yang mati mencakup semua bagian dalam epidermis dan bagian
atas dermis. Gejala-gejalanya berupa kulit terasa sakit, bengkak, merah, panas, dan
melepuh. Penyembuhan dari luka bakar jenis ini berawal dari regenerasi jaringan
epithel pada derivat-dervat epidermis. Misalnya folikel rambut, kelenjar keringat,
dan kelenjar sebasea yang tidak mati.
3.

Luka bakar derajat III

Terjadi bila semua bagian kulit yaitu epidermis, dermis, dan semua derivat
epidermis mati terbakar. Luka bakar derajat III sering tidak melepuh.
Rasa sakit berasal dari jaringan subdermis, kulit menjadi merah dan bengkak. Tetapi
kulit tidak berasa bila diraba karena reseptor-reseptor syaraf telah rusak.
Penyembuhan berlangsung lama, terjadi jaringan-jaringan parut yang hebat yang
sering menimbulkan kontraktur (penciutan kulit) setelah sembuh. Pertumbuhan kulit
bersal dari jaringan kulit sekitarnya.
Pertolongan dan pengobatan luka bakar;
Untuk luka bakar yang hebat mencakup:

Menjauhkan penderita dari kebakaran. Luka bakar dari zat-zat kimia seperti
asam atau basa harus disiram air. Pakaian dari bahan sintesis yang masih terbakar
harus segera dilepaskan

Mengingat luka bakar sering mengenai saluran pernafasan, ventilasi peruparu harus dipertahankan, bila perlu dilakukan pernafasan buatan.

Pemberian larutan infus untuk mengatasi shock

Pembersihan luka-luka

Pemberian tetanus toxoid dan antibiotika

Sebagian pertolongan di atas perlu dilakukan di rumah sakit.


Untuk luka bakar ringan, kecil, tidak luas, dan tidak berkomplikasi, pertolongannya
berupa:

Luka bakar secepatnya dicelupkan ke dalam air bersih dingin; hal ini dilakukan
karena air dingin dapat menarik panas dari luka bakar, sehingga meringankan luka
bakar, mengurangi sakit juga dapat mencuci luka bakar dari zat kimia

Lepuh yang telah pecah atau diduga akan pecah harus dibersihkan, bila perlu
dicuci dengan air dan sabun. Kemudian luka diberi obat misalnya jenis perak
sulfadiasine.

Lepuh yang utuh tidak perlu dipecahkan karena pemecahan lepuh akan
mengundang infeksi.

Pemberian antibiotika

2.

Jerawat

Acne ialah suatu peradangan dari kelenjar sebasea terutama didaerah wajah, leher,
dada, dan punggung. Biasanya ache terjadi sewaktu pubertas, karena sewaktu
pubertas kadar hormon androgen (hormon pria) meningkat.
Hormon-hormon ini akan merangsang pertumbuhan dan sekresi dari kelenjarkelenjar sebasea. Sekret dari kelenjar sebasea yang berupa kompleks lemak,
merupakan media yang cocok bagi pertumbuhan berbagai bakteri, terutama jenis
propioni-bacterium acnes.
Lipase yang dihasilkan bakteri ini akan menghasilkan asam lemak bebas, kemudian
bersama dengan metabolit bakteri lainnya mengakibatkan peradangan dari kelenjar
sebasea.
Bila hasil peradangan kelenjar terbuka keluar kulit (kontak dengna udara) akan
menghaislkan comedo (bintik hitam). Bila peradangan bertambah parah akan
menimbulkan papula (sejjenis pembengkakan padat), nanah, bahkan cysta (kantong
nanah).
Acne yang dalam sering menimbulkan luka parut yang menjengkelkan. Acne yang
tidak terbuka keluar kulit menimbulkan apa yang disebut bintik putih (white head).
Perlu ditekankan bahwa hormon-hormon androgen dapat dalam bentuk testosteron
atau dapat pula dalam bentuk hoemon-hormon lainnya. Semua jenis hormon di atas
dapat dihasilkan oleh cortex kelenjar adrenal, ovarium, dan testis
Pengobatan:

Bila kulit berlemak harus dicuci beberapa kali sehari

Pengeluaran comedo harus hati-hati

Pemberian cream atau gel dari tretinoin (turunan vitamin A)

3.

Dermatitis (eczema)

Ialah suatu perdangan pada permukaan kulit yang biasanya terasa gagal dengan
tanda-tanda merah, bengkak, melepuh, berair dan berkoropeng
Ditnjau dari segi penyebarannya. Dermatitis dibagi menjadi:
a. Exogen, dimana penyebabnya berasal dari luar tubuh misalnya karena terkena
karbol, sabun, obat-obatan cat rambut, getah tumbuh-tumbuhan, zat warna,
kosmetik, dan lain-lain
b. Endogen, penyebabnya tidak jelas diketahui, sering dihubungkan dengan emosi
dan keadaan/bakat tubuh seseorang

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kulit adalah suatu organ dengan struktur yang cukup kompleks dan memiliki
berbagai kategori yang vital. Kulit merupakan organ tubuh yang memiliki luas paling
besar, yaitu 1,9 m2 pada orang dewasa. Struktur kulit terdiri dari dua lapis, yaitu
epidermis dan dermis yang melekat satu sama lain. Epidermis merupakan epitel
berlapis gepeng yang terdiri dari lima lapisan, dari dalam ke luar terdiri dari
Stratum basalis, Stratum spinosum, Startum granulosum, Stratum lucidum dan
Stratum korneum

Você também pode gostar