Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Diberitakan Fox News, Senin 21 Januari 2013, McD dan pemilik waralabanya, Finley's
Management Co, setuju membayar "uang damai" tersebut kepada warga Dearbon Heights
yang pertama kali menggugat, Ahmed Ahmed, klinik kesehatan Huda dan Museum Nasional
Arab
Amerika
di
Dearbon,
dan
pengacara
yang
menangani
kasus
ini.
Gugatan dilayangkan Ahmed setelah dia membeli sandwich isi daging ayam di salah satu
rantai McD di Dearborn. Namun dia mengaku daging ayam itu tidak halal, tidak sesuai
dengan label yang tertera.
Maksudnya, daging ayam itu disembelih dengan cara yang tidak sesuai dengan syariat Islam,
yaitu dengan mengucapkan nama Allah. McDonald's Dearbon adalah satu dari dua cabang
waralaba ini yang menyajikan ayam berlabel halal. Hal ini karena Dearbon adalah salah satu
wilayah
dengan
populasi
Muslim
terbesar
di
AS,
sekitar
150.000
orang.
Sulit dibuktikan apakah ayam itu halal atau tidak. Namun pengacara Ahmed, Kassem
Dakhlallah, bersikeras mengatakan bahwa cabang McDonald di Dearbon telah kehabisan
produk halal yang akhirnya menyajikan menu non-halal. Beberapa orang saksi dari restoran
dan distributor mengakuinya.
Pihak McD dan Finley membantah tuduhan tersebut dan mengatakan mereka menyajikan
ayam yang halal. Namun restoran ini tidak ingin memperpanjang kasusnya dan bersedia
memberikan ganti rugi.
Menurut gugatan, McDonald's harus membayarkan ganti rugi ke setiap orang yang memesan
menu itu antara September 2005 hingga Jumat lalu. Namun ini mustahil. Akhirnya, kedua
pihak setuju memberikannya kepada komunitas Muslim melalui beberapa lembaga.
Ini bukan kali pertama McDonald's bermasalah dengan keyakinan umat beragama.
Sebelumnya tahun 2002, McD sepakat mendonasikan US$10 juta pada komunitas Hindu di
Amerika Serikat sebagai penyelesaian kasus salah label.
McD pada kasus itu melabeli kentang goreng dan kentang tumbuk sebagai makanan
vegetarian. Namun setelah ditelusuri, penyajian menu ini menggunakan minyak sayur yang
mengandung ekstrak sapi untuk perasa. Sapi dianggap hewan suci bagi umat Hindu dan
dilarang dimakan.