Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. PENDAHULUAN
Setiap larutan mempunyai kespesifikan masingmasing, yaitu dalam hal penyerapan terhadap sinar
elektromagnetik. Suatu larutan akan mempunyai daerah
penyerapan terbaik pada panjang gelombang
maksimum.
Apabila
dua
komponen
larutan
dicampurkan menjadi satu, maka akan menghasilkan
absorbansi
yang
berbeda,
yaitu
merupakan
penjumlahan absorbansi masing-masing larutan pada
panjang gelombang yang dikehendaki.[1]
Spektroskopi UV-VIS ini merupakan gabungan
antara spektroskopi UV dan Visible. Menggunakan dua
buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan
sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih
canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar
sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang
dilengkapi dengan monokromator. Untuk sistem
spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan
paling populer digunakan. Kemudahan metode ini
adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna
juga untuk sample tak berwarna. Spektroskopi
ultraviolet-visible atau spektrofotometri ultravioletvisible (UV-Vis atau UV / Vis) melibatkan spektroskopi
dari foton dalam daerah UV-Vis. Ini berarti
menggunakan cahaya dalam terlihat dan berdekatan
(dekat ultraviolet (UV) dan dekat dengan inframerah
(NIR)) kisaran. Penyerapan dalam rentang yang terlihat
secara langsung mempengaruhi warna bahan kimia
yang terlibat. Di wilayah ini dari spektrum
elektromagnetik, molekul mengalami transisi elektronik.
Penyerapan sinar uv dan sinar tampak oleh molekul,
melalui 3 proses yaitu :
Keterangan :
Io = Intensitas sinar datang
It = Intensitas sinar yang diteruskan
a = Absorptivitas
b = Panjang sel/kuvet
c = konsentrasi (g/l)
A = Absorban
Jika dalam satu larutan yang mengandung n komponen,
maka:
Prosedur Percobaan
100 %
didapatan rata-rata dari %recovery untuk masingmasing variasi konsentrasi untuk Co pada pajang
gelombang 729 nm adalah 100% sedangkan Ni pada
panjang gelombag 512 nm adalah 99,9603%
Prosedur selanjutnya adalah menentukan konsentrasi
larutan unknown dengan menggunakan kurva kalibrasi
yang ada. Larutan campuran yang diuji adalah
campuran dari larutan Co2+ dan Ni2+ yang tidak
diketahui
konsentrasinya,
sehingga
dicari
konsentrasinya menggunakan persamaan yang telah
diperoleh dari kurva kalibrasi Co2+ dan Ni2+. Larutan
tersebut dimasukkan telah dietahui dan diuji
absorbansinya oleh asisten, didapatkan absorbansi
larutan Unknown pada panjang gelombang 512 nm dan
726 nm. Berikut adala data absorbansi larutan
unknown
Tabel 4. Data Absorbansi Larutan Unknown
Sehingga perhitungan untuk konsentrasi Co dan Ni
pada larutan unkwon adalah,
A512 : 0.2122 = 4.925 XCo + 0.065 XNi
(1)
A726 : 0.2523 = 0.05 XCo + 2.125XNi
(II)
Dilakukan
1. Konsentrasi Ni2+ eliminasi untuk mengetahui salah
satu konsentrasi.
Didapatkan konsentrasi Ni dengan eliminasi
persamaan I dan II sebesar 0,1177 M
0.2122 = 4.925 XCo+ 0.065 XNi
(1) x 0.05
0.2523 = 0.05 XCo + 2.125 XNi i
(2) x 0.4925
2. Konsentrasi Co2+
Didapatkan konsentrasi Co dengan substitusi hasil
perhitungan Ni sebesar 0,0415 M
0.2122 = 4.925 Xco + 0.065XNi
0.2122 = 4.925 Xco + 0.065 ( 0.117)
XCo
= 0.0415
Jakarta:
Erlangga.
[2] Harvey, D., 1996. Modern Analytical Chemistry.
USA:
Prentice Hall.
[3] Shelva, G., 1979. Vogel's Textbook of Macro and
Semimicro Qualitative Inorganic Analysis. 5th ed.
New
York: Longman Inc..
Panjang Gelombang
512 nm
726 nm
Absorbansi
0,221
0,263