Você está na página 1de 4

1

Analisis Spektroskopi UV VIS


Analisis Komponen Secara Simultan
Lulut Tutik Margirahayu, dan Suprapto,M.Sc.,Ph.D
Jurusan Kimia, Fakultaas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: suprapto@chem.its.ac.id
Abstrakpercobaan ini bertujuan untuk
menentukan konsentrasi Kobalt (Co) dan Nikel (Ni)
secara simultan menggunakan spektroskopi UV-VIS
dan mengikuti Hukum Lambert Beer. percobaan
ini menggunakan 5 variasi konsentrasi dari masing
masing larutan Co2+ dan Ni2+. Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan, konsentrasi
berbanding lurus dengan absorbansi dimana
semakin besar konsentrasi maka semakin besar pula
nilai absorbansi begitupun sebaliknya.
Kata KunciSpektroskopi UV-VIS, Hukum Lambert
Beer, Absorbansi, Konsentrasi

a. Penyerapan oleh transisi elektron ikatan dan


electron anti ikatan.
b. Penyerapan oleh transisi electron d dan f dari
molekul kompleks.
c. Penyerapan oleh perpindahan muatan.
Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada
berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu
perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang
khas untuk komponen yang berbeda.Absorbsi sinar oleh
larutan mengikuti hukum Lambert-Beer, yaitu :

I. PENDAHULUAN

Setiap larutan mempunyai kespesifikan masingmasing, yaitu dalam hal penyerapan terhadap sinar
elektromagnetik. Suatu larutan akan mempunyai daerah
penyerapan terbaik pada panjang gelombang
maksimum.
Apabila
dua
komponen
larutan
dicampurkan menjadi satu, maka akan menghasilkan
absorbansi
yang
berbeda,
yaitu
merupakan
penjumlahan absorbansi masing-masing larutan pada
panjang gelombang yang dikehendaki.[1]
Spektroskopi UV-VIS ini merupakan gabungan
antara spektroskopi UV dan Visible. Menggunakan dua
buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan
sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih
canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar
sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang
dilengkapi dengan monokromator. Untuk sistem
spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan
paling populer digunakan. Kemudahan metode ini
adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna
juga untuk sample tak berwarna. Spektroskopi
ultraviolet-visible atau spektrofotometri ultravioletvisible (UV-Vis atau UV / Vis) melibatkan spektroskopi
dari foton dalam daerah UV-Vis. Ini berarti
menggunakan cahaya dalam terlihat dan berdekatan
(dekat ultraviolet (UV) dan dekat dengan inframerah
(NIR)) kisaran. Penyerapan dalam rentang yang terlihat
secara langsung mempengaruhi warna bahan kimia
yang terlibat. Di wilayah ini dari spektrum
elektromagnetik, molekul mengalami transisi elektronik.
Penyerapan sinar uv dan sinar tampak oleh molekul,
melalui 3 proses yaitu :

Keterangan :
Io = Intensitas sinar datang
It = Intensitas sinar yang diteruskan
a = Absorptivitas
b = Panjang sel/kuvet
c = konsentrasi (g/l)
A = Absorban
Jika dalam satu larutan yang mengandung n komponen,
maka:

Karena dalam percobaan ini terdapat dua


komponen maka diperlukan dua persamaan dari dua
panjang gelombang yang berlainan agar C 1 dan C2
dapat juga dihitung, jadi :
A1 = k1C1 + k3C2
A2 = k2C1 + k4C2
k dapat diperoleh dari kemiringan kurva standar atau
slope sedangkan A dari hasil pengukuran atau
absorbansi. [2]
Dalam percobaan ini menggunakan senyawa
Cobalt(II) dari Cobalt(II) Klorida terhidrat dan
senyawa Nikel(II) sulfat terhidrat. Cobalt(II) Klorida
terhidrat dan senyawa Nikel(II) sulfat terhidrat adalah
senyawa yang stabil dan berwarna merah dan hijau.
Ion.[3]
Analisis dua komponen tanpa pemisahan ini dapat
dilakukan melalui dua pendekatan yang berbeda. Dalam
pendekatan yang pertama, dapat dipilih panjang

gelombang komponen yang satu menyerap jauh lebih


kuat serta panjang gelombang lainnya terdapat keadaan
sebaliknya. Dalam hal ini berlaku anggapan bahwa
absorpsi komponen yang lain dapat diabaikan terhadap
absorpsi yang jauh lebih besar dari komponen yang
diukur. Namun pengabaian ini jarang dapat dilakukan
dalam persoalan-persoalan analisis yang nyata.
II. METODE PENELITIAN
2.1 Alat dan bahan
2.1.1 Alat
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah
gelas beker, labu ukur 100 mL dan 10 mL, buret 50 ml,
botol timbang, pengaduk, kuvet, neraca analitik serta
spektrofotometri UV-VIS.
2.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi
aquadest, NiSO4.6H2O dan CoCl2.6H2O
2.1.2

Prosedur Percobaan

A.Pembuatan Larutan Stock


Pembuatan larutan stock Co2+ dengan konsentrasi
0,1 dari 2.34742 gram CoCl2.6H2O dan larutan Ni2+
dengan konsentrasi 0.18 dari 4.72113 gram
NiSO4.6H2O. Kemudian masing-masing senyawa
tersebut dilarutkan dengan aqua DM dalam labu ukur
100 ml
B. Pembuatan Kurva Kalibrasi Co(II) dan Ni(II)

Pembuatan kurva kalibrasi dilakukan dengan variasi


konsentrasi dari larutan stock, denga cara pengenceran
dibuat larutan dengan konsentrasi Co2+ 0,1 M ; 0,08M ;
0.06 M ; 0,04 M ; 002 M sedangkan variasi
konsentrasi Ni2+ adalah 0,18 M ; 0,16 M ; 0,14 M ;
0,12 M.
Kemudian terhadap masing-masing
konsentrasi dilakukan pengukuran menggunakan
spektrofotometer UV-VIS setelah itu dibuat grafik
antara absorbansi terhadap panjang gelombang
pengukuran untuk mendapatkan nilai K. Dicatat nilai
maksimal.
C. Penentuan nilai k dari larutan Cr (III) dan Co
(II)
Disiapkan larutan Co (II) dan Ni (II) yang telah
dilakukan pengenceran dari larutan stock. Diukur
absorbansi masing-masing larutan Co(II) dan Ni(II)
dengan maksimal larutan Co dan Ni pada percobaan
A. Dibuat kurva kalibrasi dan diperoleh persaman
garis. Dihitung nilai K pada masing-masing panjang
gelombang tersebut. Dituliskan dua persamaan yang
mewakili absorbansi pada Co dan Ni.
D. Analisa cuplikan campuran
Diukur absorbansi larutan campuran yang diberikan
pada Co dan Ni. Campuran diperoleh dari asisten.
Kemudian, dihitung konsentrasi Co (II) dan Ni(II) yang
terdapat pada campuran uji dengan menggunakan
persamaan yang didaptkan dari prosedur C.

III. HASIL DAN DISKUSI


Percobaan analisis komponen secara simultan ini
bertujuan untuk menentukan konsentrasi masingmasing larutan Co2+ dan Ni2+ yang dicampur secara
simultan. Warna larutan Co2+ adalah merah sedangkan
warna larutan Ni2+ adalah hijau muda. Prinsip dasar
pada percobaan ini adalah absorbansi dari larutan yang
secara simultan adalah hasil penjumlahan absorbansi
masing-masing komponen pada panjang gelombang
tersebut.
Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis adalah interaksi yang
terjadi antara energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber
sinar dengan materi yang berupa molekul. Besar energi yang
diserap tertentu dan menyebabkan elektron tereksitasi dari keadaan
dasar ke keadaan tereksitasi yang memiliki energi lebih tinggi.
Serapan tidak terjadi seketika pada daerah ultraviolet-visible untuk
semua struktur elektronik, tetapi hanya pada sistem-sistem
terkonjugasi, struktur elektronik dengan adanya ikatan dan non
bonding elektron .Prinsip kerja spektrofotometer berdasarkan
hukum Lambert Beer, yaitu bila cahaya monokromatik (Io)
melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut
diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi
dipancarkan (It).
Perlakuan pertama percobaan ini adalah pembuatan
larutan induk Co2+ konsentrasi 0,1 M dan Ni2+ 0,18 M
yang kemudian diencerkan. Percobaan ini melakukan
pengenceran langsung dari larutan stock untuk
membuat kurva kalibrasi masing-masing larutan
standar. Variasi konsentrasi Co2+ yang digunakan untuk
membuat kurva kalibrasi ini adalah 0,10 M; 0,08 M;
0,06 M; 0,04 M danx 0,02 M sedangkan untuk larutan
Ni2+ variasi konsentrasinya adalah 0,18 M; 0,16 M;
0,14 M; 0,12 M dan 0,1 M. Berikut ini adalah data
hasil pengukuran menggunakan spektroskopi UV-VIS.
Dari pengkuran yang telah dilakukan, didapat data
absorbansi larutan Co2+ dan Ni2+. Berdasarkan data
yang ada, Co2+ memiliki max pada 512 nm dan Ni2+
memiliki max pada 726 nm.

Gambar 1. Absorbansi Co Pada Semua Konsentrasi

Gambar 3. Co pada 512 nm

Gambar 1. Absorbansi Cr (II) pada Semua Konsentrasi

Dari gambar 1 dan 2 menunjukan bahwa semakin


besar konsentrasi larutan yang diberikan maka semakin
tinggi nilai absorbansinya dengan panjang gelombang
yang sama.
Setelah diperoleh panjang gelombang maksimal yang
dihasilkan oleh kedua larutan , diukur larutan Co(II)
dan Ni(II) pada panjang gelombang 512 nm dan 726
nm. Berikut ini adalah data absorbansi tiap larutan.
Tiap larutan mengalami pengulangan sebanyak 3 kali
dan diperoleh absorbansi rata rata sebagai berikut:

Gambar 3. Cr pada 575 nm

Tabel 1. Data Absorbansi Larutan Co(II)


Absorbansi rata-rata
[CoCl2.6H2O]
512 nm
726 m
0,1
0,494
0,008
0,08
0,398
0,007
0.06
0,302
0,006
0,04
0,199
0,005
0,02
0,101
0,004
Tabel 2. Data Absorbansi Larutan Ni(II)
Absorbansi Rata - Rata
[NiSO4.6H2O]
512 nm
726 nm
0,18
0,017
0,394
0,16
0,016
0,34
0,14
0,015
0,307
0,12
0,013
0,267
0,10
0,012
0,216

Gambar 4. Ni pada 726 nm

Setelah diperoleh data absorbansi, diplot ke dalam


grafik sebagai berikut :
Gambar 2. Cr pada 515 nm

Gambar 5. Co pada 575 nm


Berdasarkan grafk yang ditujukan, nilai absorbansi
dipengaruhi oleh konsentrasi. Pada grafik ditunjukan

bahwa semakin besar konsentrasi larutan maka semakin


besar nilai absorbansi yang didapat dan hal ini sesuai
0.01061 =dengan
0.24625 Hukum
XCo + 0.00325
XNi (1)
Lambert
Beer. Kemudian data
1.24258 =absrobansi
0.24625 XCo
+
0.46563
XNidibuat
(2) kurva kalibrasi yang
yang diperoleh
akan menghasilkan persamaan linier y= mx+b dimana
XNi = 0,1177
M
persamaan
ini merupakan representasi persamaan
Lambert-Beer dengan nilai slope (m) merupakan nilai
hasil kali .b (absortivitas molar dikalikan dengan
panjang jalannya sinar).
Dari perhitungan kurva kalibrasi didapatkan slope
untuk larutan Co2+ pada 512nm sebesar 4,925 dan pada
726nm sebesar 0,05. Sedangakan nilai slope untuk
larutan Ni2+ pada 512nm sebesar 0,065 dan pada 726nm
sebesar 2,125.
Tabel 3. Persamaan Linier dari Kurva Kalibrasi
Co(II) dan Cr(III)
Persamaan
512 nm
726 nm
Linier
Co
4,925x+0,0033
0,05x+0003
Ni
0,065x+0,0055
2,125x+0,0077
Kemudian dihitung % recovery Co pada panjang
gelombang 729 nm dan Ni pada panjang gelombang
512 nm pada masing-masing variasi konsentrasi.
%Recovery =

100 %

didapatan rata-rata dari %recovery untuk masingmasing variasi konsentrasi untuk Co pada pajang
gelombang 729 nm adalah 100% sedangkan Ni pada
panjang gelombag 512 nm adalah 99,9603%
Prosedur selanjutnya adalah menentukan konsentrasi
larutan unknown dengan menggunakan kurva kalibrasi
yang ada. Larutan campuran yang diuji adalah
campuran dari larutan Co2+ dan Ni2+ yang tidak
diketahui
konsentrasinya,
sehingga
dicari
konsentrasinya menggunakan persamaan yang telah
diperoleh dari kurva kalibrasi Co2+ dan Ni2+. Larutan
tersebut dimasukkan telah dietahui dan diuji
absorbansinya oleh asisten, didapatkan absorbansi
larutan Unknown pada panjang gelombang 512 nm dan
726 nm. Berikut adala data absorbansi larutan
unknown
Tabel 4. Data Absorbansi Larutan Unknown
Sehingga perhitungan untuk konsentrasi Co dan Ni
pada larutan unkwon adalah,
A512 : 0.2122 = 4.925 XCo + 0.065 XNi
(1)
A726 : 0.2523 = 0.05 XCo + 2.125XNi
(II)
Dilakukan
1. Konsentrasi Ni2+ eliminasi untuk mengetahui salah
satu konsentrasi.
Didapatkan konsentrasi Ni dengan eliminasi
persamaan I dan II sebesar 0,1177 M
0.2122 = 4.925 XCo+ 0.065 XNi
(1) x 0.05
0.2523 = 0.05 XCo + 2.125 XNi i
(2) x 0.4925

2. Konsentrasi Co2+
Didapatkan konsentrasi Co dengan substitusi hasil
perhitungan Ni sebesar 0,0415 M
0.2122 = 4.925 Xco + 0.065XNi
0.2122 = 4.925 Xco + 0.065 ( 0.117)

XCo

= 0.0415

Sehingga didapatkan Konsentrasi larutan unknown


pada panjang gelombang Co (512 nm) dan Ni (726 nm)
sebesar 0,0415 M dan 0,1177 M.
IV. KESIMPULAN

Campuran larutan Co2+ dan Ni2+ bersifat aditif


karena kedua larutan tidak bercampur komponennya
sehingga menghasilkan absorbansi maksimum pada
panjang gelombang yang berbeda. Konsentrasi
berbanding lurus dengan absorbansi dimana semakin
besar konsentrasi maka semakin besar pula nilai
absorbansi begitupun sebaliknya. Persen recovery dari
percobaan untuk Co pada panjang gelombang Ni
(726nm) adalah 100% sedangkan Ni pada panjang
gelombang Co (512nm) adalah 99,9603%.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Day, U. R., 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. 6 ed.

Jakarta:
Erlangga.
[2] Harvey, D., 1996. Modern Analytical Chemistry.
USA:
Prentice Hall.
[3] Shelva, G., 1979. Vogel's Textbook of Macro and
Semimicro Qualitative Inorganic Analysis. 5th ed.
New
York: Longman Inc..

Panjang Gelombang
512 nm
726 nm

Absorbansi
0,221
0,263

Você também pode gostar