Você está na página 1de 10

PRESENTAIS JURNAL

PROBIOTICS FOR INFANTILE COLIC: A SYSTEMATIC REVIEW

Rumah Sakit Umum Daerah R. Soedjati Purwodadi

Disusun Oleh :
AZDA AULIA FAJRI
01.211.6343

Pembimbing
dr. Agustinawati Ulfah, Sp. A

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2015

Probiotik
untuk
bayi
yang
mengalami
kolik:
tinjauan
sistematis
Abstract
Latar Belakang: Kolik pada bayi merupakan hal umum yang menyebabkan stress pada orang
tua. Peningkatan perubahan bakteri usus terutama distribusi dan keberadaan Lactobacilus
memiliki peranan penting dalam patogenesis.
Tujuan dari tinjauan sistematis ini adalah untuk mengevaluasi kefektivitasan suplemen
probiotik dalam pengurangan waktu tangis bayi yang berhasil mengatasi kolik pada bayi.
Metode
: Literatur penelitian yang dilakukan oleh MEDLINE, EMBASE dan
Cochrane Central Register of Controlled Trias. Percobaan ini menggunakan metode
randomized controlled trials yang memasukkan bayi yang disusui dengan ASI sebagai kriteria
inklusi. Pengolahan data menggunakan meta-analisis, dan percobaan ini dilakukan
bedasarkan metodologi dari Cochrane Collaboration.
Hasil
: dari 3 uji coba yang terdaftar adalah 220 bayi disusui dengan ASI yang
memenuhi kriteria inklusi, dimana hanya 209 bayi yang dapat analisis. dan hanya 2 studi
yang dinilai memiliki kualitas yang baik. Lactobacillus reuteri adalah satu-satunya spesies
yang digunakan dalam terapi intervensi. Dua uji inilah yang dibiayai oleh industri. Suplemen
probiotik ini dibandingkan dengan simetikon atau placebo dapat mempersingkat waktu tangis
bayi dengan signifikan sampai 7 hari mencapai puncak pasca 3 minggu penggunaan terapi.
Demikian pula, probiotik dibandingkan dengan plasebo secara signifikan dapat meningkatkan
keberhasilan terapi kolik pada bayi dengan risiko relatif (RR) 0,06; 95% CI
(0,01, 0,25).
Kesimpulan : Meskipun L. reuteri mungkin efektif
memperpendek waktu tangis bayi yang disusui ASI
mendukung penggunaan probiotik untuk pengobatan
formula masih belum terpecahkan. Hasil dari studi
membantu menarik kesimpulan yang lebih pasti.
Kata kunci

sebagai strategi pengobatan untuk


dengan kolik, namun bukti yang
kolik pada bayi yang diberi susu
yang dirancang lebih besar akan

: kolik infantil, Probiotik, review sistematis, Lactobacillus Reuter

Latar Belakang
kolik pada bayi adalah problem umum dalam perkembangan kesehatan bayi yang
ditandai dengan seringnya bayi menangis sepanjang hari dan biasanya terjadi pada bulan
pertama kehidupan. Khasnya dari kondisi ini adalah tangis yang kompulsif atau adanya rewel
yang tiba-tiba dengan multifaktor penyebab. meskipun ini mempengaruhi 5% - 19% dari bayi
yang baru lahir, itu menyisakan problem frustasi pada orangtua dan perawat bayi karena hal
ini sulit diatasi dan mungkin dapat mempengaruhi psikososial secara signifikan. Angka dari
hasil penelitian secara cross sectional mengatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara bayi yang mengalami kolik terhadap depresi ibu dan penyalahan anak.
Meskipun telah dilakukan penelitian selama 40 tahun, etiologi dari kolik pada bayi
masih sulit dipahami. literatur terbaru meyakinkan bahwa beberapa mekanisme kausatif
seperti kebiasaan, alergi makanan dan hipersensitivitas, immaturitas dari fungsi usus dan
dismotilitas. Dari catatan Shenassa et al, melalui ulasan komprehensif dari 5 penelitian
mengindentifikasi kemungkinan adanya hubungan antara kebiasaan ibu yang merokok dan
terjadinya kolik pada bayi yang mungkin dimediasi dengan peningkatan plasma dan tingkat
motilitas. Baru-baru ini, komposisi dari mikrobiota pada usus memiliki faktor resiko
terjadinya kolik pada bayi. beberapa penelitian mengindikasikan Lactobacillus yang
inadekuat di awal bulan kehidupan mungkin memiliki efek asam lemak usus yang
menimbulkan kolik pada bayi. Bakteri koliform yang jumlahnya berlimpah juga diketahui
dapat menjadikan kolik pada bayi. Dan itu membuat spekulasi bahwa dengan mengubah
komposisi dari mikrobiota usus dapat mempengaruhi pengelolaan pada bayi. Pada
prakteknya, probiotik yang digunakan pada bayi dengan kolik adalah Lactobacillus reuteri
(strain American Type Culture Collection Strain 55730 or DSM 17 938). Namun, spesies
Lactobacillus lainnya seperti L.delbrueckii subsp. delbrueckii DSM 20074 and L. plantarum
MB 456 terl membuktikan dapat menghambat aktifitas gas yang dihasilkan oleh koliform dan
mungkin mempengaruhi menejemen bayi dengan kolik secara signifikan. Hal yang sama juga
diungkapkan oleh Aloisio et al yang mengevaluasi 4 strain bifidobakterium, namanya, B.
breve B632 (DSM 24706), B2274 (DSM 2407), B7840 (DSM 24708), dan B. longum subsp.
longum B1975 (DSM 24709), dan ditemukan bahwa mereka mungkin berpotensi digunakan
untuk terapi kolik pada bayi atau bisa sebagai strategi preventif pada bayi yang mengalami
diare akibat bakteria. Namun, penelitian mengenai keamanan dan efek dari probiotik pada
spesies ini belum dipahami.
Tujuan dari tinjauan sistematis ini adalah untuk mengetahui efek dari suplemen
probiotik dalam pengurangan waktu tangis bayi dan suksesnya terapi pada bayi yang
mengalami kolik.

METODE
Strategi Penelitian
penelitian yang memenuhi syarat dari Ovid MEDLINE - National Library of
Medicine [Januari 1966 sampai September 2012] menggunakan subyek MESH dengan judul
dan kata teks istilah sebegai berikut: neonatus, bayi yang baru lahir, bayi,probiotik,
lactobacillus, Bifidobacterium, kolik; jenis publikasi terbatas pada uji coba terkontrol. Tidak
ada penetapan bahasa yang diterapkan. Database lain juga dicari termasuk: EMBASE
(Januari 1980 sampai September 2012) The Cochrane Central Register of Controlled Trials
(CENTRAL, Perpustakaan Cochrane, Edisi 9, 2012). Tambahan dicari menggunakan
referensi dalam artikel diambil dari pencarian. Ahli Konten dihubungi untuk mengidentifikasi
penelitian yang tidak diterbitkan dan penelitian yang sedang berlangsung
Pemilihan Penelitian
kami menginklusi semua randomized atau quasi-randomized controlled trials yang
membandingkan probiotik (dengan beberapa dosis atau composisi) dengan plasebo, kontrol
atau bentuk lain dari perawatan pada bayi cukup bulan yang sehat dengan kolik infantil yang
kurang dari 4 bulan. Semua definisi kolik pada bayi yang dianggap dapat diterima. Kami
mengambil artikel dalam bahasa apapun asalkan ada abstrak dalam bahasa Inggris yang dapat
menggambarkan isi artikel.
Ekstraksi data
Artikel yang telah dipilih segera dinilai untuk kelayakan, dan terdapat dua pengulas
independen yang bertugas untuk mendeskripsikan data pada subyek penelitian, jenis
intervensi, bayi yang dialokasikan sebagai kontrol, hasil dan kualitas metodologis penelitian
tersebut. Pemilihan artikel diselesaikan dengan diskusi dan konsensus. Dimana bila terdapat
data yang tidak lengkap, peneliti dari suatu studi utama dihubungi untuk mengkonfirmasi dan
mengklarifikasi data tersebut.
Kualitas metodologi penelitian
Metode standar dari Cochrane Collaboration [ 22 ] digunakan untuk menilai kualitas
metodologis percobaan. Untuk setiap percobaan, informasi yang dicari mengenai metode
pengacakan, kerahasiaan alokasi, blinding, dan kelengkapan follow up dan laporan hasil dari
semua bayi yang terdaftar dalam percobaan. Rincian metodologi penelitian diambil dari data
yang dipublikasikan dan bahkan mungkin dengan menghubungi langsung penulis utama.
Sintesis Data
Hasil utama dari keberhasilan pengobatan, dilihat dari penurunan persentase rata-rata
waktu menangis hariannya anak-anak mencapai > 50%. hasil sekunder adalah durasi
menangis (menit per hari) dan mengenai hal negatif yang terkait dengan suplemen probiotik.
Untuk hasil dikotomis, risiko relatif (RR) dan hubungan interval kepercayaan diperhitungkan.
Untuk hasil berikutnya, efek pengobatan dinyatakan sebagai rata-rata besarnya angka

perbedaan dan perhitungan standar deviasi. Metaanalisis data dikumpulkan dengan


menggunakan efek pasti dengan asumsi bahwa L. reuteri DSM 17.938 dan L. reuteri ATCC
55730 adalah bioekuivalen dan ditambahkan kelompok pembanding dengan simethicone
(satu trial) atau dengan plasebo (dua percobaan). Software Manajer (RevMan), Versi 5.2
digunakan untuk analisis statistik. Sebuah analisis subkelompok direncanakan untuk sebuah
proritas investigasi dalam menentukan efek probiotik pada subyek dengan riwayat atopik
pada keluarga dan ditambah analisis kegunaan probiotik dengan berbagai macam strain.
heterogenitas didefinisikan sebagai uji signifikan ketika nilai p adalah <0,1 dan / atau jika
terdapat perbedaan dalam efek uji silang. Pengujian antara studi-heterogeneity (termasuk I 2
test) dilakukan.
Sejak hasil penelitian utama mereka (Waktu Menangis) sebagai median (kisaran atau
range interkuartil), dengan tujuan mendapatkan data statistik dan melakukan metaanalisis,
hasil ini diubah menjadi rata-rata (standar deviasi) seperti yang direkomendasikan oleh Hozo
et al. [ 23]

Hasil
Sebanyak 10 kutipan berpotensi relevan diperoleh melalui strategi pencarian utama
kami (Gambar 1 ). Tujuh penelitian dikeluarkan karena para peneliti menggunakan formula
berbasis probiotik pada neonatus non-kolik, yang merusak tujuan utama dari metaanalisis.
Tiga uji coba memenuhi kriteria inklusi kami [2 4-26]. Meskipun Szajewska et al. [26 ]
direncanakan kriteria inklusi bayi berusia kurang dari lima bulan, maksimum aktual. Usia
pada saat pendaftaran adalah 81 hari. Karakteristik inklusi pada penelitian termasuk diringkas
dalam Tabel 1 . Tiga uji coba yang sedang dilakukan akan dirangkum dalam Tabel 2 , namun
data tersebut tidak lengkap maka tidak dimasukkan dalam ulasan ini.
Secara keseluruhan, 140 bayi ASI eksklusif [ 24 , 25] sementara Szajewska et al.
menambahkan laporannya bahwa 80 dari bayi dalam penelitian mereka secara eksklusif atau
dengan predominant (> 50%) ASI [2 6] . Secara umum, kriteria inklusi pada penelitian ini
memiliki efek bias yang rendah (Tabel 3 ). Sebanyak 209 bayi sehat yang terdaftar di tiga
studi dan sebagian besar dari bayi makan ASI eksklusif. Semua klinis uji coba memanfaatkan
spesies probiotik yang sama (Lactobacillus reuteri; strain-American Type Culture Collection
Regangan 55.730 atau DSM 17 938) dengan dosis harian yang identik. Satu studi
mengevaluasi efektivitas suplemen probiotik terhadap simethicone [ 24 ]. Tak satu pun dari
kriteria inklusi mengalami efek samping yang merugikan dari suplemen tersebut.
Pengaruh L. reuteri terhadap waktu menangis
Pengaruh L. reuteri pada waktu menangis dibandingkan dengan simetikon atau plasebo. Data
mengenai waktu menangis telah dilaporkan dari tiga percobaan sebagai hasil primer yang
melibatkan 209 bayi. Pada tujuh hari setelah inisiasi pengobatan, bayi pada kelompok
probiotik memiliki waktu menangis yang lebih pendek secara signifikan. Waktu menangis di
7 hari mempunyai perbedaan signifikan hanya dalam model efek tetap, tapi tidak signifikan
dalam model efek acak. Namun, Efek terapi yang berkelanjutan dan stabil pada tiga minggu
setelah memulai terapi. Probiotik dapat menurunkan waktu menangis pada hampir satu jam
[rata-rata perbedaan - 56.03 menit; 95% CI (-59,92, -52,15)] (Gambar 2) .Untuk mengurangi
heterogenitas dan dampak potensial dari simetikon, analisis sensitivitas hanya dilakukan pada
double-blind, dengan menggunakan placebo sebagai kontrol, uji [2 4,26] dilakukan

Heterogenitas tetap tidak berubah secara mencolok terhadap penurunan waktu menangis pada
21 hari [angka perbedaan -55,48 menit; 95% CI (-59,46, -51,49)].
Pengaruh L. reuteri pada tingkat respons
Secara keseluruhan Tingkat respons keseluruhan L. reuteri dibandingkan dengan
simetikon atau plasebo. Responden (yang mengalami kesuksesan terapi) didefinisikan
sebagai persentase bayi yang mencapai pengurangan waktu menangis harian rata-rata lebih
dari lima puluh persen. Tingkat respon dilaporkan pada dua percobaan pada setiap interval
penilaian. Savino et al. kembali melaporkan tingkat respons pada 28 hari saja [ 24 ].
Kemajuan respon yang signifikan secara statistik tercatat mulai pada hari ke 7 [ 25] setelah
mulai terapi (Gambar 3). Efek maksimal pada hari ke 21 setelah dimulainya pengobatan,
dengan risiko relatif (RR) 0,06; 95% CI (0,01, 0,25). Dengan catatan, peningkatan progresif
serupa juga terlihat dalam subyek kontrol; Namun, efek positif lebih jelas terlihat pada
kelompok probiotik.
Efek dengan riwayat atopi
Dampak atopi didokumentasikan hanya dalam satu studi [ 26 ]. Sejarah atopi tidak
mengubah kemajuran efek probiotik pada bayi yang diobati.

Diskusi

Kami melaporkan review sistematis pertama yang menggunakan randomized trials


mengenai kemanjuran probiotik dalam kolik pada bayi. Sebuah efek yang signifikan
mengenai suplementas L. reuteri (Strain-American Type Culture Collection Regangan 55730
dan DSM 17 938) dalam memperpendek waktu menangis dan terbukti dapat meningkatkan
data responder. Respon positif adalah yang memiliki progresifitas dengan waktu dan
memiliki waktu puncak dan waktu plateu pada tiga minggu setelah memulai terapi. Hal
serupa yang memiliki efek positif tercatat pada kelompok kontrol, yang bisa dijelaskan oleh
riwayat terjadinya kolik pada bayi atau oleh placebo efek [ 22 , 23]. Namun, efek dalam
kelompok probiotik telah diumumkan. Penting untuk dicatat bahwa salah satu strain (L.
reuteri ATCC 55730) yang digunakan dalam salah satu inklusi percobaan [2 4] ditemukan
membawa potensi yang bersifat resisten terhadap tetrasiklin dan lincomycin pada orang
dewasa [2 7] dan digantikan dalam studi selanjutnya oleh L. reuteri DSM 17938, strain yang
mempertahankan karakteristik probiotik yang asli [ 28, 29].
Tinjauan sistematis kami termasuk dalam studi kualitas tinggi. Namun; Kesimpulan
kami secara keseluruhan adalah mengenai terganggunya sejumlah kecil bayi yang terdaftar
prevalensi umum kolik infantil dan heterogenitas inklusi penelitian yang dinilai adalah waktu
menangis. Heterogenitas ini dapat dijelaskan oleh Ketidakseimbangan yang jelas dari kedua
kelompok pada awal, dalam penelitian ini yang dilaporkan oleh Savino et al. [ 25 ].
Kelompok probiotik dimulai dengan lamanya waktu menangis yang dengan cepat terbukti
mempunyai efek positif setelah 7 hari pemberian terapi.Sebagian besar subjek yang termasuk
ke dlaam kriteria inklusi adalah subyek dengan ASI dimana juga terdapat bayi dengan susu
formula. Namun, kejadian terjadinya kolik pada bayi dengan ASI maupun susu formula sama
saja, karena patogenesisnya sama dan penggunaan probiotik mempengaruhi terapi fiare
akibat mikrobiota dan radang pada usus akibat pola makan.[ 16 -19,31].
Sebelumnya penelitian yang dilakukan oleh Savino et al. [2 4] melibatkan
penggunaan simetikon pada kelompok plasebo. Ini mungkin dapat mengurangi pengaruh
probiotik kecuali pengaruh simetikon sama tidak berefeknya dengan plasebo. Sensitivitas
analisis mengkonfirmasi bahwa terapi simetikon dalam penelitian ini tidak berdampak secara
signifikan terhadap heterogenitas ataupun pada waktu menangis di hari ke 21. Salah satu
keterbatasan dari penelitian ini tentang kolik pada bayi adalah dibutuhkannya cara yang lebih
obyektif untuk mengukur durasi menangis daripada hanya diukur dengan mengandalkan
orang tua untuk menentukan hasil ini.
Pengolahan data dengan komputer mengenai waktu tangis ini lebih dapat menjamin
keluarnya hasil yang lebih konkrit dalam penilaian dan hasilnya bisa dipertimbangkan untuk
ke depannya. Dua dari percobaan termasuk didukung oleh produsen strain probiotik yang
diteliti, yang meningkatkan kemungkinan bias. Namun dalam penelitian terdapat investigator
yang dapat mengecilkan kemungkinan terjadinya bias dan data dikontrol secara transparansi
untuk mencegah terjadinya konflik [ 32 , 33].
Baru-baru ini beberapa studi telah membahas peran perubahan mikrobiota usus dalam
patogenesis kolik. Kolik pada bayi telah meningkat seiring dengan meningkatnya kolonisasi
oleh koliform terutama E.coli dan menjadi menurun dan diubah pola kolonisasinya oleh
spesies Lactobacillus [ 17 -19]. Selanjutnya, L. reuteri juga mengerahkan efek antimikroba
terhadap enterik patogen yang dapat menyebabkan respon imun [ 34 -36]. Modulasi
kekebalan juga bisa didapatkan dengan probiotik pada bayi yang mengalami kolik karena
dapat penanda pertama terjadinya hipersensitivitas makanan [37 ]. Sejak suplemen probiotik

muncul sebagai terapi kolik pada bayi, akan lebih menarik jika terdapat penelitian yang
menggunakan terapi ini sebagai profilaksis setelah lahir. Tidak jelas apakah akan terjadi efek
yang serupa atau bahkan akan terakumulatif bila dilakukan penelitian menggunakan bakteri
probiotik secara single ataupun dikombinasikan dengan sesama strain L. reuteri.

Kesimpulan
Review ini berisi tentang efek yang menguntungkan oleh suplemen probiotik pada
bayi kolik dengan ASI sebagai predominan. Lactobacillus reuteri (strain American Type
Culture Collection Strain 55730 or DSM 17 938) secara signifikan dapat mengurangi durasi
(jam/hari) waktu menangis pada bayi dan diidentifikasi tidak ada masalah dalam penggunaan
jangka pendek.Namun, semua tiga studi yang termasuk dalam penelitian ini menunjukkan
hasil yang positif yang dapat direalisasikan dalam skala besar tunggal, multicenter, dan bisa
dilakukan kembali uji coba secara acak. Studi yang lebih spesifik diperlukan dalam populasi
etnis yang beragam, terutama di untuk formula makan bayi. [38 ]

Você também pode gostar