Você está na página 1de 11

KOREKSI ORDER-2 FUNGSI GELOMBANG DAN ENERGI ION

LITHIUM DENGAN PENDEKATAN TEORI GANGGUAN

ARTIKEL

Oleh :
MIRDA PRISMA WIJAYANTO
NIM 120210102032

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

KOREKSI ORDER-2 FUNGSI GELOMBANG DAN ENERGI ION


LITHIUM DENGAN PENDEKATAN TEORI GANGGUAN
1)

Mirda Prisma Wijayanto, 2)Bambang Supriadi, 2)Rifati Dina Handayani


1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
2)
Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Email : mirda.foundation@gmail.com
Abstract

The goals of this research is to determine the wave function and energy of Lithium
ion (Li2+) under electrostatics field using Schrodinger equation approach and second
order perturbation theory. Type of this research was literature review research. The
first step of this research is determine the wave function of Lithium ion using
Schrodinger equation consists of radial, polar, and azimuth wave function until the
quantum number n

3 . For the development, would be analyzed the variation of

wave function and energy levels where the Lithium ion placed in the homogeny
electric field. The variation of wave function and energy levels can be calculated
using perturbation theory until second order correction. The result then simulated
using computer and can be compared with the general condition of Lithium ion
without any perturbation.
Keywords : Lithium ion, electrostatics field, Schrodinger equation, perturbation
theory.

e 2
4 0 r c

PENDAHULUAN
V(r)

Secara matematis, keterkaitan


antara dualisme gelombang dan partikel
dapat dijelaskan dengan menggunakan
suatu persamaan diferensial parsial orde
dua yang dikenal sebagai persamaan
Schrodinger. Salah satu aplikasi dari
persamaan Schrodinger yaitu untuk
menganalisa perilaku elektron dalam atom
Hidrogen. Persamaan Schrodinger untuk
Atom hidrogen dapat dituliskan :

...(2)
Dapat dituliskan secara lengkap menjadi :

{ ( )

}{

2 1 2
1

1 2
r
+
sin
+
+
2 m r2 r
r sin
sin 2 2
E

.(3)

Untuk mendapatkan solusi persamaan


diatas digunakan metode pemisahan
variabel :

2 ( x, y , z) + ( EV ( x , y , z )) (x , y ,z )=0
2m

( r ) = ( r , ,

.(1)

= R(r) ()

( )

keterangan :

2=

1 2
1

1
2
r
+
sin
+
2
2
r r 2 sin
r 2 sin
1 2
1

1
2
2R
r 2 r
r
+
sin
+
+
R r
r sin
sin 2 2

( )

{ ( )

tinggi n>1. Setelah mencapai kulit terluar


elektron kemudian akan terlepas dan
=0 sehingga persamaan diatas dapat menjadi elektron bebas. Adanya elektron
dikelompokkan menjadi dua persamaan bebas ini akan menghasilkan arus listrik
diferensial orde dua fungsi radial dan yang
digunakan
prosesor
untuk
persamaan diferensial fungsi sudut sebagai mengoperasikan piranti elektronik.
berikut :
Untuk
mempelajari
perilaku
eksitasi elektron tersebut dapat digunakan
2 R 2 m r2
e2
r
+ 2 E+
R=R suatu pendekatan matematis yaitu teori
gangguan. Berdasarkan suku gangguannya,
r
r
4

0 c
teori gangguan dapat dikelompokkan
menjadi
gangguan
stasioner
(tak
...(4a)
2
bergantung
waktu)
dan
gangguan
1

m
sin
+ 2 =
bergantung waktu. Berdasarkan pengaruh
sin

sin
bilangan kuantum terhadap koreksi energi
teori gangguan dapat dibedakan untuk
0..(4b)
kasus non degenerasi dan gangguan
2

2
berdegenerasi. Dalam penelitian ini akan
+m =0 ........
2

dikaji pengaruh medan elektrostatis


terhadap fungsi gelombang pada keadaan
(4c)
dasar (1s) hingga koreksi order-2. Kajian
Persamaan (4a) disebut sebagai Persamaan dilakukan terhadap fungsi gelombang
Radial (r). Persamaan (4b) disebut tingkat dasar dikarenakan pada keadaan
persamaan Polar ( ). Persamaan (4c) dasar n=1 l=0 hanya terdapat satu states
elektron yang akan menghasilkan nilai satu

level energi. Keadaan yang demikian


disebut Persamaan Azimuth (
).
disebut sebagai keadaan non degenerasi
Dalam penelitian ini akan dikaji
yang akan menjadi fokus masalah dalam
fungsi gelombang dan energi dari salah
penelitian ini. Apabila digunakan kajian
satu kelompok atom Hidrogenik yaitu ion
terhadap keadaan yang lebih tinggi
Lithium. Kelompok partikel yang termasuk
misalnya n=2 akan terdapat dua kombinasi
atom hidrogenik diantaranya adalah atom
bilangan kuantum yang menghasilkan nilai
hidrogen (Z = 1) dan isotopnya, deuterium
level energi yang sama yaitu n=2 l=0 dan
(A = 2, Z = 1), tritium (A = 3, Z = 1), ion
n=2 l=1. Keadaan yang demikian disebut
+
Helium (He ) yaitu atom Helium yang
sebagai keadaan degenerasi. Tingkat
kehilangan satu dari dua elektronnya (Z =
ketelitian perhitungan pada teori gangguan
2), serta ion Lithium (Li 2+) yaitu atom
ditentukan oleh order koreksi. Semakin
Lithium yang kehilangan dua dari tiga
tinggi order koreksi menandakan penelitian
elektronnya (Z = 3).
semakin akurat dan teliti.
Dalam aplikasinya atom Lithium
maupun ion Lithium banyak digunakan
METODE PENELITIAN
sebagai baterai untuk berbagai peralatan
elektronika. Prinsip kerja penggunaan ion
Penelitian ini merupakan jenis
Lithium Li2+ dalam baterai mengacu pada
penelitian pengembangan non eksperimen
konsep
eksitasi
elektron.
Dalam
yaitu study literature. Langkah penelitian
penggunaannya, elektron akan menyerap
meliputi :
energi dari kapasitor yang disimpan dalam
a Persiapan
bentuk medan lsitrik. Akibatnya elektron
Tahap ini adalah mempersiapkan bahan
akan mengalami eksitasi dari dari tingkat
bahan yang dijadikan informasi dengan
energi rendah misalnya n=1 menuju kulit
cara mengumpulkan buku buku
lain dengan tingkat energi yang lebih
digunakan suatu konstanta C =

mekanika kuantum, fisika matematika dari berbagai buku literatur dan penelitian
serta jurnal mengenai atom berelektron sebelumnya yang terkait.
tunggal terutama ion Lithium, persamaan e. Simulasi
Schrodinger, serta teori gangguan,
b Pengembangan Teori
Tahap simulasi adalah tahap perhitungan
Teori yang dikembangkan adalah numerik untuk menentukan fungsi
pengkajian fungsi gelombang dan energi gelombang
ion
Lithium
dengan
hingga koreksi order2 untuk ion Lithium
menggunakan
software
Matlab2012.
akibat pengaruh dari medan elektrostatis.
Langkah pertama yang dilakukan adalah Output yang dihasilkan yaitu berupa grafik
menentukan fungsi gelombang ion Lithium simulasi fungsi gelombang ion Lithium

3 . Langkah selanjutnya yaitu

untuk n

menentukan fungsi gelombang dan energi


terkoreksi
hingga
order-2
dengan
menggunakan pendekatan teori gangguan.
Fungsi gelombang yang dikoreksi adalah
fungsi gelombang untuk keadaan dasar
(1s).
c Hasil Pengembangan Teori
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
yaitu berupa persamaan matematis fungsi
gelombang dan energi terkoreksi hingga
order-2
akibat
gangguan
medan
elektrostatis.
d Validasi
Pada tahap ini peneliti membuat
simulasi grafik fungsi gelombang serta
grafik rapat probabilitas radial atom
hidrogen yang diperoleh dari hasil
pengembangan sebagai bahan validasi.
Grafik tersebut kemudian dicocokkan
dengan grafik fungsi gelombang dan rapat
probabilitas atom hidrogen yang diperoleh

hingga

3 ,

grafik

rapat

probabilitasnya, nilai rapat probabilitas


menggunakan metode simpsons rule, serta
persamaan koreksi energi akibat pengaruh
medan listrik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Fungsi gelombang yang diperoleh berupa


fungsi gelombang Radial Rnl(r), fungsi
gelombang Polar lm ( ), dan fungsi
gelombang Azimuth m (). Berikut akan
disajikan data fungsi gelombang ion
Lithium untuk n

3 :

r , ,
Tabel 1. Fungsi Gelombang
Bilangan
Kuantum

Orbital

ion Lithium
Fungsi Harmonik

Fungsi Gelombang Radial

Bola

Rnl (r)

Y lm ( , )

Fungsi Gelombang

n l m ( r , , ) =R nl ( r ) Y l m ( , )
l

2
1

a 02

3 3 e

3 r
a0

1
4

3 r

3 3 1 a0
e
32
a0

(2 a 0 )
0

[e ]
3 r
2a0

3 3
3
2

3 3
4 2

1
4

(a 0 )

3
2

[ ( )]
2

3r
a0

[e

3 r
2a0

( a30r )]

(2 a 0 )
0

3
2

pz
3 r

3
4

cos

3 3
4 2

1
3

(a 0 )2

3 r

3 r 2a0
e cos
a0

( )

3 r 2a0
e
a0

( )
2

3
3

( 2 a 0 )2
1

px
3 r

3
2

py
3 r

( )
1

( a 0)

3
2

4
3 10
1
4

r2
a 02
1

pz

3
4

1
3

( a 0)2

3
4 2

sin sin

3 r 2a0
e
a0

3 r
3 3 r e 2 a 0 sin cos
3

(
a0)
(a 0 )
2

(2 a 0 )

3
4 2

sin cos

3 r 2a0
e
a0

( )

3
4

3 r
3 3 r e 2 a 0 sin sin
3

(a 0 )2

(a0)

1 1 2r
2r

+1 e a 0
3
2
2 3 a 0 a 0
a0

( )

r
a0

8
3 2

3
4

cos

4
3 2

3
( a0 )

3
2

r
r2

e a 0 cos
2
a 0 2a 0

r
r

ea 0
a 0 2 a 02
1

( a 0)

3
2

3 2

px

sin cos

r
r2

ea 0
2
a0 2a0
1

( a 0)

3 2

( a 0)
0

3
2

( a 0)

3
2

dyz

( a 0)

3
2

3
4

3
3

( a0 ) 2

r
r2

e a 0 sin
2
a 0 2a 0

4
3 10

5
( 3 cos 2 1 )
16

15
4

2 3
3 2

( a0 )

3
2

r2 a 0
e
a 02

1
3

( a0 ) 2

sin cos cos

15
4

sin cos sin


r
a0

r
r2

e a 0 sin
2
a 0 2a 0

( 3 cos2 1 )
r2 a 0
e sin cos
2
a0

e a0
4
3 10

1
3 2

r
a 02

4
3 2

e a0

dzx

r2
a 02

( a0 ) 2

4
3 10

dzz

r
a 02

sin sin

r
r

ea 0
2
a0 2a0
1

4
3 2

3
2

py

3
4

2 3
3 2

1
3

( a0 ) 2

r2 a 0
e sin cos
a0 2

( a 0)

4
3 10

3
2

dx2 y2

r2
2
a0

( a 0)

sin 2 cos2

r
a0

4
3 10

3
2

dxy

r2
a 02

( a0 ) 2

r2 a 0
e
a02

sin 2 cos2

3
3 2

15
16

sin 2 sin2

r
a0

3
3 2

15
16

( a0 ) 2
2

r2 a 0
e
a02

sin sin

Dalam penelitian ini dikaji pengaruh medan elektrostatis terhadap fungsi


gelombang dan perubahan tingkat energi pada ion Lithium.

Berikut merupakan data

hasil koreksi order-2 :


Tabel 2. Koreksi Order-2 Fungsi Gelombang ion Lithium

3 r

3 3 1 a0
e
32
a0
3r
3r 2 a 0
4
6,5758 x 10 E
e cos
3
2
( a 0)

1s
Order-1

awal

Fungsi Gelombang

Order-2

(1 )

1( 2 )

0,9497 x 1027 E 2

( )}
1

e a0
3

a0 2

3 r

3 3 1 a0
3 r 2a0
4
e 6,5758 x 10 E
e cos
3
3
2
2
a0
(a 0)

27 2
E
( 0) 0,9497
( 1) x 10
(2 )
1= 1 +1 + 1

( )}
1

e a0
3

a0 2

2
1 2r
2r
4 3 r ( 2 a 0r )
+1 +
( cos +sin ( sin+ cos
2
3 2 2 a 02
3a0 a0

3 r

koreksi lengkap

Koreksi Fungsi Gelombang

1 2 r2 2 r
4 3 r ( 2 a 0r )
+1 +
( cos +sin ( sin+ cos
2
3 2 2 a 02
3a0 a0

Tabel 3. Koreksi Order-2 Energi ion Lithium


+
Energi ion Lithiumn
(Joule)

Order-1

Koreksi Energi (Joule)


Order-2

koreksi lengkap

1
1( 0)
2

( 0)

(1 )

(2 )

(0 )

(1)

(2)

1= 1 + 1 + 1

19

195,84 x 10

7,35 x 1045 E2

48,96 x 1019

Ion Lithium merupakan salah satu


kelompok partikel yang memiliki elektron
tunggal. Ion Lithium dihasilkan dari atom
Lithium yang kehilangan 2 dari 3
elektronnya. Dengan demikian ion Lithium
dapat disimbolkan Li2+. Permasalahan
terkait atom dengan elektron tunggal
seperti ion Lithium (Li2+) dapat
diselesaikan
dengan
menggunakan
persamaan Schrodinger. Dalam penelitian
ini dibatasi pada penggunaan persamaan
Schrodinger tak bergantung waktu dimana
perilaku gerak elektron didasarkan pada
model atom Bohr.
Persamaan Schrodinger dapat
diselesaikan dengan menggunakan metode
pemisahan variabel sehingga diperoleh
solusi analitis kompleks berupa fungsi
gelombang. Fungsi gelombang merupakan
kuantitas
yang
digunakan
untuk
menjelaskan sifat dualisme yang dimiliki
oleh suatu partikel misalnya elektron.
Dalam mekanika kuantum perilaku gerak
elektron menjadi hal yang sangat kompleks
dikarenakan bentuk dari fungsi gelombang
tidak hanya bergantung oleh n akan tetapi
juga bergantung pada l dan m. n disebut
sebagai bilangan kuantum utama yang
menentukan tingkat tingkat energi dari
suatu partikel. l disebut sebagai bilangan
kuantum azimuth yang berkaitan dengan
arah dan bentuk fungsi gelombang. m
disebut
sebagai
bilangan
kuantum
magnetik yang berkaitan dengan fenomena
bahwa tingkat tingkat energi dapat
bervariasi terhadap pengaruh dari medan
magnet. Akan tetapi dalam penelitian ini
dibatasi bahwa pengaruh medan magnet
dan efek spin dapat diabaikan. Fungsi
gelombang ion Lithium terdiri dari fungsi
gelombang Radial Rnl (r) serta fungsi
harmonik
merupakan

bola

Y lm ( , )

gabungan

dari

yang
fungsi

195,84 x 10197,35 x 1045 E2

gelombang Polar lm ( ) dan fungsi


gelombang Azimuth m (). Berikut ini
adalah grafik fungsi gelombang Radial ion
Lithium yang diperoleh menggunakan
software Matlab2012:

Gambar 4.1 grafik fungsi gelombang Radial ion


Lithium untuk n = 1

Gambar 4.2 grafik fungsi gelombang Radial


ion Lithium untuk n = 2

magnetik
juga
dapat
diabaikan.
Hamiltonian pengganggu diberikan oleh

^
G=e
r .
E =|e||
E||r|cos

persamaan,
dengan

adalah sudut yang dibentuk

antara medan listrik

Gambar 4.3 grafik fungsi gelombang Radial


ion Lithium untuk n = 3

Dalam penelitian ini dikaji


pengaruh medan elektrostatis terhadap
perubahan fungsi gelombang dan tingkat
energi ion Lithium hingga koreksi order-2.
Teori gangguan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori gangguan tak
bergantung waktu untuk sistem yang non
degenerasi.
Artinya
tidak
terdapat
kombinasi beberapa bilangan kuantum
berbeda yang dapat menghasilkan tingkat
energi yang sama, seperti halnya untuk
kasus teori gangguan berdegenerasi.
Fungsi gelombang yang dikaji dengan
menggunakan teori gangguan hanya fungsi
gelombang ion Lithium untuk keadaan
dasar yaitu

1s .

Gangguan yang dihasilkan berupa


medan listrik statis (medan elektrotatis).
Gangguan berupa medan elektrostatis
dipilih dengan mempertimbangkan aplikasi
dari penggunaan ion Lithium sebagai
bahan pembuatan baterai yang banyak
digunakan oleh berbagai peralatan
elektronik portable. Dalam aplikasinya,
medan listrik ditimbulkan oleh elektron
elektron diluar Lithium yaitu dapat berasal
dari elektron bebas didalam konduktor
perlatan elektronik tersebut. Penelitian ini
dibatasi bahwa efek medan magnet dari
elektron luar cukup kecil sehingga dapat
diabaikan. Dengan demikian pengaruh spin

E dengan sumbu-z

positif. Koreksi pertama dilakukan


terhadap
fungsi
gelombang
yang
ditunjukkan pada tabel 4.2.
Dari persamaan lengkap koreksi
order-2 dapat diketahui bahwa adanya
gangguan
medan
elektrostatis
mengakibatkan
elektron
mengalami
eksitasi menuju tingkat bilangan kuantum
yang lebih tinggi. Berasarkan proses
perhitungan diketahui bahwa koreksi
order-1 menunjukkan elektron tereksitasi
dari keadaan dasar

n=1

(1s) menuju

tingkat (states) eksitasi pertama

n=2 .

Hal tersebut terlihat pada persamaan


koreksi order-1 dimana terdapat fungsi
gelombang untuk tingkat n = 2 yaitu

(0 )

yang meliputi 2s, 2pz, 2py, 2px.

Koreksi order-2 menunjukkan elektron


tereksitasi menuju tingkat (states) eksitasi
kedua

n=3 .

Pada persamaan tersebut terdapat


suku fungsi gelombang untuk tingkat n =
3 yaitu

(0 )

yang meliputi 3s, 3pz, 3py,

3px, 3dzz, 3dzx, 3dyz, 3dx2- y2, 3dxy. Orbital


orbital tersebut disusun dan diurutkan
berdasarkan kombinasi bilangan kuantum l
dan m. Orbital pertama yaitu orbital s
disusun oleh kombinasi l = 0 dan m = 0.
Orbital kedua yaitu pz disusun oleh
kombinasi l = 1 dan m = 0. Orbital ketiga
yaitu py disusun oleh kombinasi l = 1 dan
m = +1. Orbital ketiga yaitu px disusun
oleh kombinasi l = 1 dan m = -1.
Kombinasi l dan m terhadap urutan
penyusunan orbital dapat dilihat pada tabel
4.1.
Berdasarkan persamaan koreksi
order-1 maupun koreksi order-2, secara

fisis dapat dijelaskan bahwa koreksi order


pada teori gangguan menunjukkan tingkat
ketelitian untuk menentukan pengaruh
gangguan terhadap tingkat eksitasi
elektron. Semakin tinggi order koreksi,
maka perhitungan akan menjadi semakin
teliti dan akan semakin lengkap fungsi
gelombang yang akan diperoleh.
Selanjutnya dilakukan koreksi
terhadap energi dari ion Lithium akibat
gangguan medan elektrostatis. Telah
dihitung energi ion Lithium sebelum
dilakukan koreksi yaitu untuk n=1 bernilai
(0 )

1 =
untuk

19

195,84 x 10
n=2

(0 )

2 =48,96 x 10

19

Joule dan
bernilai

Joule.

Tanda

negatif (-) pada energi menandakan adanya


energi ikat elektron terhadap inti atom.
Tanda negatif energi hanya memiliki
makna fisis, tidak bermakna matematis.
Seperti yang dijelaskan dalam Zettili
(2009:50) bahwa nilai energi berbanding
terbalik dengan nilai bilangan kuantum
utama
n.
Meningkatnya
nilai
n
menyebabkan penurunan level energi.
Apabila harga bilangan kuantum n sangat
besar yaitu

menyebabkan harga

jari jari atom rn juga akan menjadi


semakin besar. Akan tetapi pada kondisi ini
nilai energi akan terus menurun menuju
nilai nol dituliskan

En 0 . Secara fisis

dapat diartikan bahwa proton dan elektron


terpisah sangat jauh satu sama lain yang
menyebabkan hilangnya interaksi ikat
(bound state) antara elektron dengan
proton. Pada kondisi ini dikatakan bahwa
atom terionisasi. Hasil yang diperoleh
dalam penelitian telah sesuai dengan teori
yang dijelaskan dalam buku literatur
dimana energi ion Lithium mengalami
penurunan dari keadaan dasar n=1 menuju
keadaan eksitasi pertama n=2.
Pada koreksi order-1 diperoleh
bahwa energi ion Lithium

(1)

1 =0 .

Secara fisis dapat diartikan bahwa medan

elektrostatis tidak mempengaruhi besarnya


energi elektron pada tingkat eksitasi
pertama. Nilai koreksi energi pada ion
Lithium dapat dilihat pada tabel 4.3.
Berdasarkan data hasil penelitian pada
tabel 4.3 diketahui bahwa nilai koreksi
energi mengalami penuruan dari koreksi
order-1
2

(2)

(1)

1 =0 terhadap koreksi order-

1 =7,35 x 10

45

SIMPULANDAN SARAN
Berdasarkan
persamaan
koreksi order-1 maupun koreksi
order-2,
secara
fisis
dapat
dijelaskan bahwa koreksi order
pada teori gangguan menunjukkan
tingkat
ketelitian
untuk
menentukan pengaruh gangguan
terhadap tingkat eksitasi elektron.
Semakin tinggi order koreksi,
maka perhitungan akan menjadi
semakin teliti dan akan semakin
lengkap fungsi gelombang yang
akan diperoleh. Secara umum
dapat disimpulkan bahwa data
hasil penelitian yang diperoleh
telah sesuai dengan teori dari
berbagai buku literature maupun
hasil penelitian sebelumnya yang
sejenis dalam pokok bahasan teori
gangguan. Guna pengembangan
teori,
penulis
memberikan
beberapa saran terkait penelitian
tentang fisika partikel dan energi
tinggi, diantaranya :
a. Dalam pengembangan teori mekanika
kuantum dapat digunakan metode atau
pendekatan selain teori gangguan yaitu
metode variasi Ritz maupun metode
WKB (kuantisasi energi semiklasik).
b. Sebagai variasi dapat dikaji pengaruh
gangguan berupa medan magnet
sehingga efek spin tidak lagi dibaikan.

DAFTAR PUSTAKA
Hassani,
Hossein.
2011.
Singular
Spectrum Analysis based on the
Perturbation Theory. Nonlinear
Analysis
:
Real
World
Applications 12 (2011) 2752
2766.
Kalhous, Milos. 2004. New Version of the
Reyleigh

Schrodinger
Perturbation Theory : Examples.
International Journal of Quantum
Chemistry. Vol.99 : 325 335
(2004).
Montgomery, H.E.Jr. 2001. Variational
Perturbation Theory of the
Confined
Hydrogen
Atom.
International Journal of Molecular
Sciences.
ISSN:
1442-0067,
Vol.1 .

Ohno, Koichi. 2004. Quantum Chemistry.


Tokyo
:
Iwanami
Shoten
Publishers.
Rebolini, Elisa. 2015. Excited States from
Range Separated Density
Functional Perturbation Theory.
Molecular Physics 2015.
Sanubary, Iklas. 2012. Penentuan Energi
Osilator Kuantum Anharmonik
Menggunakan Teori Gangguan.
ISSN:23014970. Vol.II (2) : 1
5.
Xie, Wenfang. 2009. Effects of an Electric
Field on the Confined Hydrogen
Atom in a Parabolic Potential
Well. Physics Letter A 373 (2009)
2251-2254.
doi:10.1016/j.physleta.2009.04.05
8.
Zettili, Nouredine. 2001. Quantum
Mechanics
Concepts
and
Applications. England : John
Wiley & Sons Ltd.

Você também pode gostar