Você está na página 1de 12

Assalamualaikum Warrahmatullahiwabarrakatuh.

Pertama sekali, saya ucapkan doa kepada Allah SWT agar Bapak dan Keluarga
selalu dilindungi dan dilimpahi berkah. Amiin yaa Rabbalalamin.
Melalui email ini, saya ingin menyampaikan permohonan bantuan serta izin
mendapatkan data untuk bahan Penelitian Tugas Akhir Kuliah (Skripsi) saya di Universitas
Andalas. Rencana penelitian yang ingin saya tulis yaitu berjudul; Peran Konsulat RI
Songkhla dalam Pencapaian Kepentingan Nasional Indonesia di Thailand Selatan, Periode
tahun 2015-2016. Adapun bentuk data yang saya butuhkan adalah :
1. Data mengenai Mahasiswa Thailand Selatan yang belajar ke Indonesia (Pendidikan)
2. Data mengenai Penanganan ABK Indonesia yang bermasalah di Thailand Selatan
(Sosial)
3. Data mengenai Laporan Kegiatan Keikutsertaan KRI Songkhla dalam berbagai event
kebudayaan yang dilakukan oleh pihak Thailand Selatan (Budaya)
4. Data mengenai kegiatan kebudayaan yang dipromotori oleh Indonesia di Thailand
Selatan (Budaya)
5. Data mengenai kegiatan seminar/joint business yang dipromotori oleh Indonesia di
Thailand Selatan (Ekonomi)
Untuk memberikan gambaran mengenai rencana penelitian saya, saya sertakan juga lampiran
draft proposal tersebut. Demikianlah permohonan ini saya buat, besar harapan saya pada
keringanan hati Bapak untuk memberikan data dan izin. Atas perhatian Bapak saya ucapkan
Terimakasih. Assalamualaikum Warrahmatullahiwabarakatuh.

Rumusan Masalah
Sesuai dengan apa yang telah dijabarkan di atas, adanya data yang menunjukkan bahwa
saat ini, wilayah Kaesong merupakan pilihan alternatif utama dalam upaya perwujudan
hubungan baik dan kerjasama antara Korea Selatan dengan Korea Utara. Akan tetapi arogansi

dari masing-masing pihak yang masih kuat dan didorong oleh intervensi dari pihak luar,
khususnya Amerika Serikat dan Rusia, maka keberadaan wilayah Kaesong ini menjadi terganggu
efektifitasnya.
Adapun tujuan dari tulisan ini adalah memberikan jawaban serta penggambaran
mengenai pentingnya wilayah Kaesong terhadap interaksi positif maupun interaksi negatif Korea
Selatan Korea Utara , dan untuk menganalisa mengenai peran dari Amerika Serikat dan Rusia
sebagai pihak eksteren di Semenanjung Korea pada wilayah Kaesong.
Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan penelitian yang ingin penulis kaji adalah mengenai :
1. Apa peran wilayah Kaesong dalam hubungan Korea Selatan dan Korea Utara?
2. Apa peran Amerika Serikat dan Rusia pada aktifitas di wilayah Kaesong ?
Konsep yang Digunakan dalam Penelitian
Untuk membahas persoalan ini, penulis memakai konsep Realisme Struktural (Neorealis) untuk
menjelaskan fenomena yang ada. Penjelasan umum mengenai Struktural Realisme yaitu sebagai
berikut :
Dalam studi ilmu Hubungan Internasional, paradigm realisme (atau realisme politik)
merupakan salah satu paradigma yang fundamental. Realisme sebagai paradigma bukanlah
merupakan sebuah terori, melainkan sebuah orientasi umum atau disposisi filosofis 1. Realisme
sendiri tidak dapat dilihat sebagai sebuah teori akademik tunggal. Secara singkat, paradigma bisa
1 Robert Gilpin, The Richness of the Tradition of Political Realism, dalam Realism
and Its Critics,ed. Robert O.Keohane (New York : Colombia University Press, 1986),
304.

dianalogikan sebagai sebuah tenda besar dengan ruang untuk sejumlah teori teori yang berbeda
di dalamnya2.
Dalam perkembangan awalnya, realisme dibawa oleh Thucydides, Hobbes, dan Machiavelli.
Kemudian ide ide dari para ahli tersebut melahirkan pemikir pemikir lain seperti Carr dan
Morgenthau. Pada dasarnya, terdapat kesepakatan pernyataan bahwa, pertama, negara
merupakan aktor utama dalam hubungan internasional. Kedua, terdapat sistem internasoiona itu
bersifat anarki, dimana tidak adanya kekuatan tertinggi. Ketiga, Struggle for Power merupakan
hal yang mendasari prilaku negara.
Pada era kontemporer ini, pemikiran realisme mendapatkan revisi dari pemikir pemikir
baru realis, yaitu tentang realisme struktural (structural realism). Realisme struktural berbeda
dari realisme klasik. Dimana teori yang juga disebut neorealis ini, menganggap kenyataan bahwa
unit yang mempengaruhi struktur, tidak selalu benar. Terkadang strukturlah yang mempengaruhi
unit, bahkan keduanya bisa saling terkait satu sama lain.
Pemikiran neorealis yang akan digunakan pada tulisan ini merupakan pemikiran Kenneth
Waltz tentang Balance of Threat. Teori Balance of Threat merupakan kritik dari Balance of
Power. Menurut teori ini, dalam sistem internasional yang anarki, negara akan menggalang
aliansi dengan atau melawan kekuatan yang paling mengancam3. Aliansi adalah respon atas

2 Diki Avianto, Pandangan Realisme, Liberalisme, dan Konstruktivisme terhadap


Mercosur Sebagai Institusi Perdagangan Regioanal di Amerika Selatan hal 5-6. HI
FISIP Universitas Indonesia 2013,mengutip Jack Donelly, Realism and International
Relations (New York : Cambridge University Press 2004), 6.
3 Walt, Stephen M. Spring . Alliance Formation and The Balance of World
Power,1985 hal 8-9

ketidakseimbangan ancaman, bukan ketidakseimbangan kekuatan4. Sumber sumber ancaman


menurut Waltz :
Aggregate Power. Jenis ancaman yang berasal dari kekuatan sebuah negara. Semakin besar
kekuatannya, seperti militer, industri dsb, maka semakin mengancamlah negara tersebut untuk
negara lain.
Proximity. Yaitu semakin dekat jarak suatu negara semakin besar pula ancaman yang akan
dirasakan oleh negara lain.
Offensive Power. Dimana negara negara dengan kapasitas militer yang kuat dianggap lebih
provokatif dalam menciptakan aliansi - aliansi dari pada negara yang kapasitas militernya tidak
terlalu tinggi atau hanya untuk sekedar pertahanan diri.
Offensive Intention. Negara negara yang agresif cenderung lebih mampu memicu aliansi
aliansi negara lain.
Argumen Pokok
Argumen pokok penulis terhadap penelitian ini adalah, bahwa rekonsolidasi antara Korea Selatan
dengan Korea Utara merupakan hal yang berpotensi kecil selama masih terdapat keterlibatan
mendalam dari pihak pihak luar, di antaranya Amerika Serikat dan Rusia. Keberadaan wilayah
Kaesong merupakan bentuk dari kepentingan nasional semata Korea Selatan dan Korea Utara.
Hal ini dikarenakan pengaruh pengaruh intevensi yang dilakukan Amerika Serikat dan Rusia,
sehingga keinginan naluriah Korea Selatan dan Korea Utara sebagai sebuah kesatuan bangsa
Semenanjung Korea untuk kembali bersatu menjadi tidak terkedepankan.
4 Legro, Jeffrey W. & Andrew Moravcsik, Is Anybody Still A Realist? hal 36

Analisis Penelitian
Seiring dengan kemajuan dalam pembangunan infrastruktur, Asia sudah tidak lagi
sekedar dipandang sebagai penghasil bahan mentah untuk kepentingan industri negara maju.
Beralihnya kawasan produksi manufaktur dari negara-negara maju ke wilayah Asia,
menyebabkan pergeseran yang dramatis. Kemajuan dalam bidang ekonomi inilah yang kemudian
mengubah pola hubungan dan interaksi dalam politik global5.
Amerika Serikat melihat bahwa keamanan Korea bisa tercapai bila tidak ada satu
pihakpun yang mengejar bentuk hegemoni di kawsan Timur Jauh. Situasi damai dapat dijaga
apabila menyadari bahwa setiap potensi agresi pada kawasan ini akan menjadi spekulasiyang
bisa mengandung resiko kehancuran sendiri. Pandangan Amerika Serikat ini menggunakan
pendekatan deterrence6.

5 Universitas Sumatra Utara. Chapter I


6 DG. Kousolas, Power And Influence : An Introduction to International Relations,
Brooks/Cole Publishing Company, Monterey California,1985, Hal 142

www.dw.de.com 03 April 2013


Korea Utara Tutup Kawasan Industri Kaesong,
Para pekerja dari korea selatan dilarang masuk ke kawasasn industri ksesong di korea utara. As
pertegas kesaipan membantu korsel jika terjadi seraqngan. Rezim korut beberapa kali mengancap
akan menutup Kaesong , namun selama ini pabrik disana tetap bekerja.Kawasan industry yang
dikelola bersama oleh korut dan koresel tersebut merupakan sumber devisa penting bagi rezim di
pyiongyang
Dalam pembicaraan dengan mentri luar negri korsel, Yun Byung Se di Washington, Kerry
mengatakan as akan melakukan apa yang perlu dilakukan untuk mempertahankan diri sendiri
dan korea selatan.

Você também pode gostar