Você está na página 1de 6

BAB 13

TEKNIK ANALISIS DATA

A. Pengertian
Ada banyak para ahli mengemukakan defenisi mengenai analisis data.
Menurut Patton, analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan
kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Menurut Lexy J. Moleong, analisis data adalah proses mengurutkan data kedalam
pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Sedangkan menurut Suprayogo analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan,
pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena
memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah.
Data mentah yang dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya jika tidak
dianalisis. Analisis data merupakan bagian ayang amat penting dalam metode ilmiah,
karena dengan analisislah data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan masalah penelitian.
Analisis data dilakukan setelah data diperoleh dari sampel melalui instrumen yang
telah dipilih dan akan digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian atau untuk
menguji hipotesa yang diajukan melalui penyajian data. Data yang terkumpul tidak
mesti seluruhnya disajikan dalam pelaporan penelitian, penyajian data ini adalah dalam
rangka untuk memperlihatkan data kepada pembaca tentang realitas yang sebenarnya
terjadi sesuai dengan fokus dan tema penelitian. Oleh karena itu data yang disajikan
dalam penelitian tentunya adalah data yang terkait dengan tema bahasan saja yang perlu
disajikan.
Secara umum data yang disajikan untuk dianalisa tersebut dapat berupa karakteristik
wilayah dan sampel kasus penelitian. Penyajian dimensi data seperti ini diharapkan dapat
memperlihatkan kepada para pembaca setting dan konteks yang lebih spesifik dan
penelitian yang sedang mereka baca. Data ada baiknya disajikan dari bentuk yang
sederhana, kemudian diakhiri dengan penyajian data yang lebih relatif kompleks.
Penyederhanaan alur penyajian data tersebut diharapkan dapat membantu para pembaca
pelaporan penelitian kita untuk memahami keutuhan pelaporan secara lebih integratif.
Oleh karena itu data yang terkumpul tersebut perlu diolah dan dianalisis agar dapat
memecahkan masalah penelitian. Menganalisis data merupakan langkah yang sangat
kritis

dalam

peneliltian.

Karena

pada

tahap

ini

peneliti harus memilih

dan

memastikan pola analisis yang digunakna sesuai dengan jenis data yang telah
dikumpulkan, apakah menggunakan analisa statistik atau analisa non statistik.

B. Proses Analisis Data


Analisis data dalam penelitian kuantitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution (1988)
menyatakan Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum
terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.
1. Analisis sebelum di lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan, atau data skunder, yang akan digunakan menentukan fokus penelitian.
2. Analisis Data di lapangan Model Miles and Huberman
Menurut Miles (1992) dalam http://aflahchintya23.wordpress.com/ analisis data
kualitatif terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
a. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data dilakukan selama penelitian
berlangsung, setelah peneliti di lapangan, sampai laporan tersusun. Reduksi data
merupakan bagian dari analisis data dengan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan, dan
mengorganisasi data sehingga kesimpulan final dapat diambil dan diverifikasi. Data
kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasi dengan berbagai cara, seleksi,
ringkasan, penggolongan, dan bahkan ke dalam angka-angka.

b. Penyajian Data
Penyajian data merupakan alur kedua dalam kegiatan analisis data. Data dan
informasi yang sudah diperoleh di lapangan dimasukkan ke dalam suatu matriks.
Penyajian data dapat meliputi berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan.
c. Verifikasi dan Kesimpulan

Begitu matriks terisi, maka kesimpulan awal dapat dilakukan. Sekumpulan


informasi yang tersusun memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan.
Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Dalam penelitian
kualitatif, prinsip pokok teknik analisanya ialah mengolah dan menganalisa data-data
yang terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai
makna.
Prosedur analisa data kualitatif dibagi dalam 5 langkah, yaitu:
1. Mengorganisasi data
Cara ini dilakukan dengan membaca berulangkali data yang ada sehingga
peneliti dapat menemukan data yang sesuai dengan penelitiannya dan
membuang data yang tidak sesuai.
2. Membuat kategori, menentukan tema dan pola
Langkah kedua ialah menentukan kategori yang merupakan proses cukup
rumit karena peneliti harus mampu mengelompokkan data yang ada ke dalam
suatu kategori dengan tema masing-masing sehingga pola keteraturan data
menjadi terlihat secara jelas.
3. Menguji hipotesa yang muncul denagan menggunakan data yang ada
Setelah proses pembuatan kategori maka peneliti melakukan pengujian
kemungkinan berkembangnya suatu hipotesa dan mengujinya dengan
menggunakan data yang tersedia.
4. Mencari eksplanasi alternatif data
Proses berikutnya ialah peneliti memberikan keterangan yang masuk akal data
yang ada dan peneliti harus mampu menerangkan data tersebut didasarkan
pada hubungan logika makna yang terkandung dalam data tersebut.

5. Menulis laporan
Penulisan laporan merupakan bagian analisa kualitatif yang tidak terpisahkan.
Dalam laporan ini peneliti harus mampu menuliskan kata, frasa, dan kalimat
serta pengertian secara tepat yang akan digunakan untuk mendeskripsikan
data dan hasil analisanya.
3. Analisis data Selama di lapangan model Spradley
Dari model analisis data yang dikenalkan oleh Spradley (1980), bisa dipakai sebagai
pedoman dalam penelitian. Kendati tidak baku, artinya setiap peneliti kualitatif bisa

mengembangkannya sendiri, secara garis besar model analisis itu diuraikan sebagai
berikut:
1. Analisis Domain (Domain analysis).
Analisis domain pada hakikatnya adalah upaya peneliti untuk memperoleh gambaran
umum tentang data untuk menjawab fokus penelitian. Caranya ialah dengan membaca
naskah data secara umum dan menyeluruh untuk memperoleh domain atau ranah apa saja
yang ada di dalam data tersebut.
Pada tahap ini peneliti belum perlu membaca dan memahami data secara rinci dan
detail karena targetnya hanya untuk memperoleh domain atau ranah. Hasil analisis ini
masih berupa pengetahuan tingkat permukaan tentang berbagai ranah konseptual. Dari
hasil pembacaan itu diperoleh hal-hal penting dari kata, frase atau bahkan kalimat untuk
dibuat catatan pinggir. Terdapat 3 elemen dasar domain yaitu Cover term, Included term
dan Semantic relationship. Ada enam tahap yang dilakukan dalam analisis domain yaitu:
1.

Memilih salah satu hubungan semantik untuk memulai dari sembilan

2.
3.

hubungan semantik yang tersedia;


Menyiapkan lembar analisis domain;
Memilih salah satu sampel catatan lapangan yang dibuat terakhir, untuk

4.

memulainya;
Mencari istilah acuan dan istilah bagian yang cocok dengan hubungan

5.
6.

semantik dari catatan lapangan;


Mengulangi usaha pencarian domain sampai semua hubungan semantik habis;
Membuat daftar domain yang ditemukan (teridentifikasikan).

2. Analisis Taksonomi (Taxonomy Analysis).


Taksonomi adalah himpunan kategori-katagori yang di organisasi berdasarkan suatu
semantic relationship. Jadi taksonomi merupakan rincian dari domain cultural. Pada
tahap analisis taksonomi, peneliti berupaya memahami domain-domain tertentu sesuai
fokus masalah atau sasaran penelitian. Masing-masing domain mulai dipahami secara
mendalam, dan membaginya lagi menjadi sub-domain, dan dari sub-domain itu dirinci
lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi hingga tidak ada lagi yang tersisa, alias
habis (exhausted). Pada tahap analisis ini peneliti bisa mendalami domain dan subdomain yang penting lewat konsultasi dengan bahan-bahan pustaka untuk memperoleh
pemahaman lebih dalam. Tujuh langkah yang dilakukan dalam analisis taksonomi yaitu:
1. Memilih salah satu domain untuk dianalisis;

2. Mencari kesamaan atas dasar hubungan semantik yang sama yang digunakan
untuk domain itu;
3. Mencari tambahan istilah bagian;
4. Mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan
sebagai sub bagian dari domain yang sedang dianalisis;
5. Membentuk taksonomi sementara;
6. Mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan;
7. Membangun taksonomi secara lengkap.
3. Analisis Komponensial (Componential Analysis).
Pada tahap ini peneliti mencoba mengkontraskan antar unsur dalam suatu daerah yang
diperoleh. Unsur-unsur yang kontras dipilih dan selanjutnya dibuat kategorisasi yang
relevan. Kedalaman pemahaman terlihat dalam kemampuan untuk mengelompokkan dan
merinci anggota sesuatu daerah, juga memahami karakteristik tertentu yang berasosiasi.
Dengan mengetahui warga suatu daerah, memahami kesamaan dan hubungan internal,
dan perbedaan antar warga dari suatu daerah, dapat diperoleh pengertian menyeluruh dan
mendalam serta rinci mengenai pokok permasalahan. Ada delapan langkah dalam analisi
komponen ini yaitu:
1. Memilih domain yang akan dianalisis;
2. Mengidentifikasi seluruh kontral yang telah ditemukan;
3. Menyiapkan lembar paradigma;
4. Mengidentifikasi demensi kontras yang memiliki dua nilai;
5. Menggabungkan demensi kontras yang berkaitan erat menjadi satu;
6. Menyiapkan pertanyaan kontras untuk ciri yang tidak ada;
7. Mengadakan pengamatan terpilih untuk melengkapi data;
8. Menyiapkan paradigma lengkap.
4. Analisis Tema Kultural (Discovering Cultural Themes).
Analisis Tema Kultural adalah analisis dengan memahami gejala-gejala yang khas
dari analisis sebelumnya. Analisis ini mencoba mengumpulkan sekian banyak tema, fokus
budaya, nilai, dan simbol-simbol budaya yang ada dalam setiap domain. Selain itu,
analisis ini berusaha menemukan hubungan-hubungan yang terdapat pada domain yang
dianalisis, sehingga akan membentuk satu kesatuan yang holistik, yang akhirnya
menampakkan tema yang dominan dan mana yang kurang dominan. Pada tahap ini yang
dilakukan oleh peneliti adalah:
1.
2.
3.
4.

Membaca secara cermat keseluruhan catatan penting,


Memberikan kode pada topik-topik penting,
Menyusun tipologi,
Membaca pustaka yang terkait dengan masalah dan konteks penelitian.

Berdasarkan seluruh analisis, peneliti melakukan rekonstruksi dalam bentuk deskripsi,


narasi dan argumentasi. Sekali lagi di sini diperlukan kepekaan, kecerdasan, kejelian, dan
kepakaran peneliti untuk bisa menarik kesimpulan secara umum sesuai sasaran penelitian.
Tujuh cara untuk menemukan tema yaitu:
1. Melebur diri;
2. Melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan;
3. Menemukan perspektif yang lebih luas melelui pencarian domain dalam
4.
5.
6.
7.

pemandangan budaya;
Menguji demensi kontras seluruh domain yang telah dianalisis;
Mengidentifikasi domain terorganisir;
Membuat gambar untuk memvisualisasi hubungan antar domain;
Mencari tema universal, dipilih satu dari enam topik: konflik sosial,
kontradiksi budaya, teknik kontrol sosial, hubungan sosial pribadi,
memperoleh dan menjaga status dan memecahkan masalah. Sesuai dengan
topik penelitian maka yang dipilih adalah memecahkan masalah.

Você também pode gostar