Você está na página 1de 10

a. Bagaimana anatomi terkait pada kasus?

11 10
b. Apa makna dari G6P4A1? 2 11
G6/Gravida 6: Jumlah kehamilan yang pernah dialami ibu Melinda sampai saat ini 6 kali
P4/Partus 4: Jumlah kelahiran yang pernah dialami ibu Melinda sampai saat ini 4 kali
dari 6 kali kehamilan
A1/Abortus 1: Jumlah keguguran yang pernah dialami ibu Melinda sampai saat ini 1 kali

c. TB-BB 11 9
Pertambahan berat badan normal ibu hamil berkisar 9 kg 12 kg (pada ibu dengan IMT
normal sebelum hamil). Sedangkan pada ibu hamil dengan IMT yang tinggi penambahan
berat badan tidak boleh terlalu tinggi, sebaliknya pada ibu hamil dengan IMT yang
rendah harus meningkatkan berat badan tubuh lebih dari yang IMT normal. Hal ini
ditujukan agar janin yang dikandungan tercukupi kalori yang dibutuhkan (sekitar 300
kalori/hari). Apabila seorang ibu selama masa kehamilannya kalori tidak mencukupi,
maka dapat berdampak pada pertambahan berat badan selama kehamilan dan
mengakibatkan pertumbuhan terhadap janin dapat terhambat.

Sumber: infobunda.com
d. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan FHR? 11 10
Alat Dalam Pemeriksaan Detak Jantung Janin
Alat yang dapat digunakan dalam pemeriksaan detak jantung janin adalah sebagai
berikut:
-

Stetoskop Laennec

Salah satu alat yang dirancang khusus untuk mendengarkan detak jantung secara manual,
hanya saja baru dapat digunakan pada usia kehamilan 17-22 minggu.Cara pemeriksaan
dengan menggunakan ini memiliki kekurangan yaitu baru dapat bekerja pada usia
kehamilan memasuki 4 bulan.
Adapun cara pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop leanec yaitu ibu hamil dapat
berbaring dengan posisi telentang kemydian pemeriksaaan dengan menggunakan leopold
untuk menentukan posisi punggung janin. Sedangkan untuk meletakan stetoskop sendiri
pada daerah sekitar punggung janin dan mulai menghitung detak jantung janin, hasilnya
dicatat untuk mengetahui gambaran kondisi janin.

1. Baringkan ibu hamil dengan posisi telentang. Perhatikan keadaan umum dan
kenyamanan ibu. Usahakan ibu tidak terlentang terlalu lama karena dapat
mengakibatkan supine hypotensive syndrome (sebuah sindrom hipotensi yang
seringkali ditandai dengan berkeringat, mual, dan takikardia, kondisi ini terjadi pada
beberapa wanita hamil di posisi terlentang dan berhubungan dengan obstruksi vena
balik oleh uterus).
2. Pemeriksa melakukan pemeriksaan disebelah kanan ibu.
3. Lakukan pemeriksaan Leopold untuk mencari posisi punggung janin. Leopold untuk
mencari posisi punggung janin adalah leopold 2. Leopold 2 ini menghasilkan posisi
punggung janin disebelah kanan atau disebelah kiri ibu. Leopold asalah suatau cara
untuk mengetahui posisi dan letak janin dalam rahim ibu. Terdapat 4 teknik leopold
yaitu leopold 1 digunakan untuk mengetahui bagian yang ada di fundus, leopold 2
digunakan untuk mengetahui posisi punggung janin, leopold 3 digunakan untuk
mengetahui bagian terendah janin dan leopold 4 digunakan untuk mengetahui
seberapa jauh bagian terandah janin masuk kedalam pintu atas panggul.
4. Letakkan linex pada daerah sekitar punggung janin. Bila presentasi janin adalah
kepala biasanya linex ditempatkan dibawah umbilikus atau pusar ibu dan sesuai
dengan posisi punggung janin. Tetapi bila presentasinya bokong maka linex
diletakkan diatas umbilikus atau pusar ibu dan sesuai dengan posisi punggung janin.
5. Pegang bagian nadi di tangan ibu. Hal ini dilakukan untuk membedakan antara denyut
jantung janin dengan pembuluh darah aorta. Wajah pemeriksa menghadap kepada
wajah ibu agar terdapat kontak yang dapat mengidentifikasi perasaan ibu saat
pemeriksaan.
6. Hitung total detak jantung janin selama satu menit penuh.

7. Catat hasil dan beritahu hasil pada ibu, apakah denyut jantung bayi dalam keadaan
normal atau tidak. Bila denyut jantung bayi tidak dalam keadaan normal maka perlu
dilakukan intervensi terhadap janin.
-

Ultrasonografi

Selanjutnya adalah dengan menggunakan USG yang memberikan manfaat untuk dunia
kedokteran dengan menggunakan gelombang ultrasonik yang menggunakan gelombang
suara kemudian hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk gambar di dalam monitor.
Jenis pemeriksaan USG dapat dibagi menjadi empat bagian.Pertama adalah USG dengan
menggunakan 2 dimensi, dengan menghasilkan gambar dua bidang yaitu melintang dan
memanjang. Kualitas gambar yang baik dan juha memberikan kondisi gambaran janin
dilayar.Sedangkan pemeriksaan USG 3 dimensi mendapatkan tambahan dari USG
sebelumnya,yaitu adanya gambar tampilan yang mirip dengan aslinya.Permukaan suatu
benda dapat dilihat dengan jelas dan posisi janin berada.Hal ini karena hasil dapat
memperlihatkan posisi janin dalam beberapa sisi.
Selanjutnya adalah USG dengan menggunakan 4 dimensi. Kondisi ini sama dengan USG
3 dimensi hanya saja dapat menghasilkan gambar bergerak ,sehingga gambar statis dan
sementara pada USG 4 dimensi dapat bergerak jadi lebih jelas dan dapat membayangkan
dengan langsung kondisi janin di dalam rahim anda. Terakhir adalah USG doppler yaitu
mengutamakan pengukuran aliran darah yang terutama dari aliran tali pusat.Dengan
menggunakan alat ini dapat diketahui keadaan dan pertumbuhan janin yang sesua dengan
usia janin. Penilaian dengan alat ini dapat meliputi gerakan janin, tonus, cairan
ketuban,reaktivitas denyut jantung janin dan juga saat tepat ketika dilakukan
pemeriksaan.
Pemeriksaan denyut jantung dengan menggunakan alat ultrasonografi dapat dilakukan
pada trimester pertama, trimester kedua dan trimester ketiga dengan fungsi dan manfaat
yang berbeda.Pada trimester pertama dapat memastikan tanda pasti kehamilan,
mengetahui keadaan janin, jumlah janin,lokasi hamil dan juga tanda kehamilan. Bahkan
dapat mengetahui keadaan rahim dan juga organ disekitarnya. Melakukan penapisan awal
dengan mengukur ketebalan selaput lendir dan sebagainya.

Sedangkan pada trimester kedua dapat mengetahui penapisan secara menyerluruh,


mengukur panjang serviks dan menentukan lokasi plasenta. Terakhir pada trimester akhir
yang dapat menilai kesejahteraan janin, mengukur biometri janin dan melihat serta
menentukan posisi janin dan tali pusat serta menilai posisi plasenta.
-

Deteksi Jantung Menggunakan NST

Untuk mengetahui denyut jantung selanjutnya adalah dengan pemeriksaan janin dengan
menggunakan kardiotokografi pada usia kehamilan kurang lebih 32 minggu. Pemeriksaan
ini juga berhubungan dengan perubahan pada denyut jantung dan juga gerakan janin yang
mampu membantu dalam persiapan persalinan.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah dengan menilai gambaran detak jantung janin dan
aktivitas janin. Bahkan dapat membantu dalam menilai gerakan aktivitas normal sesuai
respon.Adapun cara menilai dan melakukan persiapan test ini adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan dilakukan pada saat pagi hari setelah sarapan.Sedangkan prosedurnya
sendiri dimana ibu hamil tidur santai dalam kondisi miring 45 derajat kekiri. Kemudian
tekanan

darah

diukur

dalam

10

menit

sekali,dipasang

kardio

dan

juga

tokodinamometer.Kemudian frekuensi jantung dicatat dan pemantauan dilakukan selama


30 menit.Pemeriksaan ini dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil NST secara
individual. Hasil akan dibagi berdasarkan dari catatan pengamatan yang dilakukan yaitu
reaktif, tidak reaktif dan juga sinusoidal.Sedangkan untuk hasil pemeriksaan NST yang
abnormal apabila ditemukan terjadinya bradikardi atau deselerasi 40 atau baseline dimana
detak jantung janin 90 dpm yang lamanya 60 detik bahkan lebih.
-

Pemeriksaan Menggunukan Alat Doppler

Detak jantung janin juga dapat diketahui berdasarkan fetal doppler yaitu alat yang
digunakan dalam menentukan detak jantung janin pada ibu hamil dengan menggunakan
sensor ultrasound dengan frekunsi yang dapat mendeteksi detak jantung janin dan
memberikan manfaat sesuai dengan yang dipancarkan oleh sensor ultrasound.
Alat yang digunakan dalam pemeriksaan doppler diantaranya adalah doppler dan jelly.
Sedangkan

untuk

langkah-langkah

pemeriksaan

diantaranya

adalah

dengan

membaringkan ibu hamil dengan posisi telentang dan memberikan jelly pada doppler

yang digunakan. Bahkan dapat menempelkan doppler pada perut ibu hamil di daerah
punggung janin. Kemudian meletakan jantung janin dengan mendengar detak jantung
janin kurang lebih selama satu menit.Selanjutnya dilanjutkan dengan mengetahui detak
jantun janin dan memberikan hasil dari pemeriksaan.
Apabila ditemukan hasil dalam detak jantung janin yang terdengar atau tidak adanya
pergerakan bayi maka pasien dapat dirujuk ke rumah sakit untuk dapat mendapatkan
keteranngan penyebab dari kondisi yang dialami oleh pasien.
Dengan demikian pemeriksaan detak jantung janin sangat penting untuk mengetahui
kondisi kesehatan janin di dalam kandungan.Hanya saja untuk menentukan usia
kehamilan dengan metode detak jantung janin mengalami kesulitan karena detak jantung
janin baru dapat terdeteksi pada kehamilan memasuki usia 4 bulan bahkan lebih setiap
individu mengalami perbedaan .
e. Hb 1 11
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan, antara lain adalah oleh karena
peningkatan oksigen, perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dan
janin, serta kebutuhan suplai darah untuk pembesaran uterus, sehingga terjadi
peningkatan volume darah yaitu peningkatan volume plasma dan sel darah merah.
Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika
dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi
hemoglobin akibat hemodilusi (Abdulmuthalib, 2009). Volume plasma meningkat 45-65
% dimulai pada trimester II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke-9 yaitu
meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta kembali normal tiga
bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen
plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldosteron.
Volume plasma yang terekspansi menurunkan hematokrit, konsentrasi hemoglobin
darah, dan hitung eritrosit, tetapi tidak menurunkan jumlah absolut Hb atau eritrosit
dalam sirkulasi. Penurunan hematokrit, konsentrasi hemoglobin, dan hitung eritrosit
biasanya tampak pada minggu ke-7 sampai ke-8 kehamilan, dan terus menurun sampai
minggu ke-16 sampai ke-22 ketika titik keseimbangan tercapai. Sebab itu, apabila
ekspansi volume plasma yang terus-menerus tidak diimbangi dengan peningkatan
produksi eritropoetin sehingga menurunkan kadar Ht, konsentrasi Hb, atau hitung

eritrosit di bawah batas normal, timbullah anemia. Umumnya ibu hamil dianggap
anemia jika kadar hemoglobin di bawah 11 g/dl atau hematokrit kurang dari 33 %
(Abdulmuthalib, 2009).
Kehamilan membutuhkan tambahan zat besi sekitar 800-1000 mg untuk mencukupi
kebutuhan yang terdiri dari :
1. Terjadinya peningkatan sel darah merah membutuhkan 300-400 mg zat besi dan
mencapai puncak pada 32 minggu kehamilan. Universitas Sumatera Utara
2. Janin membutuhkan zat besi 100-200 mg.
3. Pertumbuhan plasenta membutuhkan zat besi 100-200 mg.
4. Sekitar 190 mg hilang selama melahirkan.
Penurunan Hb tersebut diperparah dengan kurangnya nutrisi terutama Fe yang
dibutuhkan dalam eritropoesis yang akhirnya menyebabkan anemia/
f. Epidemiologi 11 10
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30073/4/Chapter%20II.pdf
a. Menurut Orang
Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan
usia yang mempunyai risiko yang tinggi untuk hamil. Karena akan membahayakan
kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun janinnya, berisiko mengalami pendarahan
dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia.
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2008, prevalensi anemia
pada tahun 1999-2005 di dunia masih tinggi dimana prevalensi pada balita 47,4%, anak
usia sekolah 25,4%, wanita tidak hamil 30,2%, wanita hamil 41,8%, pada lansia 23,9%
dan terendah pada laki-laki 12,7%.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan
tahun 2005 di 4 kabupaten/kota di Sumatera Utara yaitu Medan, Binjai, Deli Serdang dan
Langkat prevalensi anemia pada pekerja wanita 40,5%.
Hal ini di tegaskan kembali oleh Amiruddin dkk pada tahun 2007 di
Baltimurung Sulawesi Selatan menemukan hubungan umur ibu dengan kejadian anemia
dan responden yang paling banyak menderita anemia adalah responden dengan umur <
20 tahun dan >35 tahun sebanyak 20 (74,1%) orang dan pada umur 20-35 tahun
sebanyak 51 (50.5%) orang yang menderita anemia. Hasil penelitian Hendro di
Puskesmas Medan Johor Tahun 2005 menemukan bahwa proporsi ibu hamil yang
mengalami anemia adalah pada kelompok umur 25 tahun yaitu 43,6%.
b. Menurut Tempat
Anemia defisiensi zat besi lebih cenderung berlangsung di Negara sedang
berkembang ketimbang Negara yang sudah maju. Prevalensi anemia ibu hamil pada
tahun 2005 di beberapa Negara terbelakang sangat tinggi seperti di Kongo adalah

67,30%, di Nigeria 65,51% dan di Eithopia 62,68%. Prevalensi ini mulai berkurang di
Negara berkembang seperti di India 44,33% dan Indonesia 44,33%. Sedangkan di
Negara maju prevalensi anemia pada ibu hamil sangat rendah yaitu 11,46% di Prancis
dan 5,7% di United States.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan PT Merck Tbk di Jawa Timur,
Jawa Barat, dan Sumatera Utara prevalensi anemia cukup tinggi. Di Jawa Timur dengan
melibatkan 5.959 peserta tes darah di tiga kota, Kediri, Jombang, dan Mojokerto, didapat
33% di antaranya anemia. Di Jawa Barat dengan peserta tes darah sebanyak 7.439 di tiga
kota, Garut, Tasikmalaya, dan Cirebon, 41% di antaranya anemia. Sedangkan di
Sumatera Utara dengan peserta tes darah sebanyak 9.377 orang di tiga kota, Medan,
Pematang Siantar, dan Kisaran, didapati 33% di antaranya anemia.
c. Menurut Waktu
Pada suatu penelitian yang diadakan di beberapa praktek bidan swasta dalam
kotamadya Medan, ditemukan bahwa terjadi peningkatan penderita anemia dengan
makin tuanya usia kehamilan. Besarnya angka kejadian anemia ibu hamil pada trimester
I kehamilan adalah 20%, trimester II sebesar 70%, dan trimester III sebesar 70%.4 Hal
ini disebabkan karena pada trimester pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan
sedikit karena tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin masih lambat. Menginjak
trimester kedua hingga ketiga, volume darah dalam tubuh wanita akan meningkat sampai
35%, ini ekuivalen dengan 450 mg zat besi untuk memproduksi sel-sel darah merah. Sel
darah merah harus mengangkut oksigen lebih banyak untuk janin. Sedangkan saat
melahirkan, perlu tambahan besi 300 350 mg akibat kehilangan darah. Sampai saat
melahirkan, wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg per hari atau dua kali lipat
kebutuhan kondisi tidak hamil.
Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 1986
proporsi ibu hamil yang menderita anemia adalah 73,3% menurun pada tahun 1992
menjadi 63,5%, pada tahun 1995 menurun menjadi 50,9%, tahun 2001 menurun lagi
menjadi 40,1%. Hasil Riskesdas 2007 proporsi ibu hamil yang anemia adalah 24,5% .
Hal ini menunjukkan keberhasilan program pemerintah dalam hal penanggulangan
anemia pada ibu hamil.
g. Etiologi 1 11
Sumber: Tarwoto. 2007. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil, Konsep dan
Penatalaksanakannya. Jakarta: Trans Info Media

Fadlun, Achmad Feryanto. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta:


Salemba
Menurut Tarwoto,dkk, (2007:13) penyebab anemia secara umum adalah:
a.

Kekurangan zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi, misalnya faktor sosial-ekonomi.

b.

Penyerapan zat besi yang tidak optimal, misalnya pada diare akut.

c.

Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan akibat luka akut.

Sebagian besar anemia di Indonesia penyebabnya adalah kekuangan zat besi. Zat besi adalah
salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hb. Oleh karena itu disebut
Anemia Gizi Besi.
Anemia gizi besi dapat terjadi karena hal-hal berikut ini:
a.

Kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan.

b.

Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.

c.

Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh.

Você também pode gostar

  • Skabies
    Skabies
    Documento10 páginas
    Skabies
    Nur Ilmi Sofiah
    Ainda não há avaliações
  • Germas
    Germas
    Documento30 páginas
    Germas
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Prosedur Invasif Minimal Prosedur Thoraks: Bronkoskopi Diagnostik Dan Terapeutik
    Prosedur Invasif Minimal Prosedur Thoraks: Bronkoskopi Diagnostik Dan Terapeutik
    Documento39 páginas
    Prosedur Invasif Minimal Prosedur Thoraks: Bronkoskopi Diagnostik Dan Terapeutik
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Soda lime dan bara lime untuk menyerap karbon dioksida
    Soda lime dan bara lime untuk menyerap karbon dioksida
    Documento2 páginas
    Soda lime dan bara lime untuk menyerap karbon dioksida
    afifurrahman_rizal
    100% (1)
  • Baku Mutu Pencemaran Udara PP No 41 TH 1999
    Baku Mutu Pencemaran Udara PP No 41 TH 1999
    Documento18 páginas
    Baku Mutu Pencemaran Udara PP No 41 TH 1999
    Alicia Meadows
    Ainda não há avaliações
  • Acute Limb Ischemia
    Acute Limb Ischemia
    Documento10 páginas
    Acute Limb Ischemia
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Peripheral Arterial Disease
    Peripheral Arterial Disease
    Documento19 páginas
    Peripheral Arterial Disease
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Jenis Jenis Luka
    Jenis Jenis Luka
    Documento2 páginas
    Jenis Jenis Luka
    Muhammad Adam Mudzakir
    Ainda não há avaliações
  • DVT e
    DVT e
    Documento28 páginas
    DVT e
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Referat Karsinoma Tiroid EJI
    Referat Karsinoma Tiroid EJI
    Documento42 páginas
    Referat Karsinoma Tiroid EJI
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Peripheral Arterial Disease
    Peripheral Arterial Disease
    Documento19 páginas
    Peripheral Arterial Disease
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Aznxolaijx
    Aznxolaijx
    Documento14 páginas
    Aznxolaijx
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • DVT e
    DVT e
    Documento28 páginas
    DVT e
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Acute Limb Ischemia
    Acute Limb Ischemia
    Documento10 páginas
    Acute Limb Ischemia
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Family Folder Dita-Dika
    Family Folder Dita-Dika
    Documento41 páginas
    Family Folder Dita-Dika
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Family Folder Dita-Dika
    Family Folder Dita-Dika
    Documento41 páginas
    Family Folder Dita-Dika
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Aaaaaaa
    Aaaaaaa
    Documento35 páginas
    Aaaaaaa
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Manajemen Persalinan Normal
    Manajemen Persalinan Normal
    Documento10 páginas
    Manajemen Persalinan Normal
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • TRanslate
    TRanslate
    Documento2 páginas
    TRanslate
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • PPT
    PPT
    Documento21 páginas
    PPT
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Untitled Document
    Untitled Document
    Documento2 páginas
    Untitled Document
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Untitled Document
    Untitled Document
    Documento2 páginas
    Untitled Document
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Telaah Jurnal CA Cervix
    Telaah Jurnal CA Cervix
    Documento39 páginas
    Telaah Jurnal CA Cervix
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • PPT
    PPT
    Documento21 páginas
    PPT
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • UNTUK
    UNTUK
    Documento2 páginas
    UNTUK
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Isi Case Jiwa
    Isi Case Jiwa
    Documento32 páginas
    Isi Case Jiwa
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • UNTUK
    UNTUK
    Documento2 páginas
    UNTUK
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Keratitis
    Keratitis
    Documento6 páginas
    Keratitis
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Traumatic Cataract
    Traumatic Cataract
    Documento20 páginas
    Traumatic Cataract
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Case Pterygium Print
    Case Pterygium Print
    Documento15 páginas
    Case Pterygium Print
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações