Você está na página 1de 9

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL

Pengertian

Muskuloskeletal terdiri dari kata :


Muskulo
: otot
Skeletal
: tulang
Muskulo atau muscular adalah jaringan otot-otot tubuh (ilmu yang mempelajari = Myologi)
sedangkan skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh (ilmu yang mempelajari =
Osteologi).
Sistem muskuloskeletal terdiri dari :
1.
2.
3.
4.

Otot (muscle).
Tulang (skeletal).
Sendi.
Tendon : jaringan ikat yang
menghubungkan otot dan tulang.
5. Ligamen: jaringan ikat yang
mempertemukan kedua ujung tulang.

6. Bursae : kantong kecil dari jaringan ikat,


antara tulang dan kulit, antara tulang dan
tendon atau diantara otot.
7. Fascia : jaringan penyambung longgar di
bawah kulit atau pembungkus otot, saraf
dan pembuluh darah.

Bagian-bagian Tulang

Foramen
Fosa
Prosesus
Kondilus
Tuberkel
Tuberositas

: lubang pada tulang


: lekuk tulang
: taju / tonjolan tulang
: tonjolan bundar
: tonjolan kecil
: tonjolan besar

Trokanter
Krista
Spina
Kapul

: tonjolan besar tulang paha


: tepi tulang usus
: tonjolan pada tulang usus
: kepala tulang

SISTEM SKELETAL / RANGKA


Skeletal atau kerngka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa
organ lunak,terutama dalam tengkorak,panggul. Kerangka juga berfungsi sebagai alat ungkit pada
gerakan dan menyediakan permukaan untuk kaitan otot-otot kerangka.
Sistem skeletal dibentuk oleh 206 buah tulang yang terbagi dalam 2 bagian besar :
1. Axial skeletal :
a. Tulang kepala : tengkorak otak = 8 buah ;
tengkorak wajah = 14 buah ; tulang telinga
= 6 buah ; tulang Hyoid (tulang lidah
sampai pangkal leher) = 1 buah

b. Tulang belakan dan pinggul = 26 buah


c. Kerangka dada = 25 buah
2. Appendicular skeletal / rangka pendukung gerak :
a. Ekstremitas atas, tulang yang membentuk anggota gerak atas = 64 buah
b. Ekstremitas bawah, tulang yang membentuk anggota gerak bawah = 62 buah
1) TENGKORAK
Adalah tulang kerangka kepala

Dibagi menjadi 2 :
1. 8 tulang cranium
2. 14 tulang wajah
Tulang Kranium
1 tulang oksipital
(tulang kepala
belakang)
2 tulang parietal (tulang
ubun-ubun)
1 tulang frontal (tulang dahi)
2 tulang temporal (tulang pelipis)
1 tulang etmoid (tulang tapis)
1tulang sphenoid (tulang baji)
Tulang Wajah
Bagian rahang :
2 Os maksila (tulang rahang atas)
1 Os mandibula
(tulang rahang bawah)
2 Os zigomatikum (tulang pipi)
2 Os palatum (tulang langit- langit)
Bagian hidung :
2 Os nasale (tulang hidung)
1 Os vomer (sekat rongga hidung)
2 Os lakrimalis (tulang mata)
2 Os konka nasal ( tulang karang hidung)
2) Rangka Dada
Rangka dari torax tersususn atas tulang dan tulang rawan. Torax berupa sebuah rongga terbentuk
kerucut, di bawah lebih lebar daripada di atas dan di belakang lebih panjang dari pada di depan. Di
sebelah belakang torax dibentuk oleh kedua belas vertebra torakalis,di depan oleh sternum dan di
samping oleh dua belas pasang iga,yang melingkari badan mulai dari belakang dari tulang belakang
sampai ke sternum di depan.

3) TULANG-TULANG EKSTREMITAS ATAS


1. Tulang-tulang gelang bahu
Skapula 2 buah
Klavikula 2 buah
2. Humerus 2 buah
3. Lengan bawah
Radius 2 buah
Ulna 2 buah
4. Tangan
8 pasang tulang karpal
5 pasang tulang metakarpal
14 pasang tulang falanges

4) TULANG- TULANG EKSTREMITAS BAWAH


1. Tulang pangkal paha
Ilum (tulang usus)
Pubis (tulang kemaluan)
Iskhium (tulang duduk)
2. Femur 2 buah
3. Patela 2 buah
4. Tungkai bawah
Fibula 2 buah
Tibia 2 buah
5. Tulang-tulang kaki
Tarsal 14 buah
Metatarsal 10 buah
Falangus 28 buah
5) TULANG-TULANG PANGGUL
Terdiri dari :
1. Tulang coxae : Ilium :tulang usus), pubis (tulang kemaluan), iskhium (tulang duduk)
2. Tulang sakrum : gabungan dari 5 vertebra sakralis
3. Tulang koksigis : gabungan dari 3 vertebra koksigis
6) Tulang Belakang
Kolumne vertebralis atau tulang belakang adalah sebuah struktur lentur yang dibentuk oleh
sejumlah tulang yang disebut vertebra atau ruas tulang belakang. Di antara tiap dua ruas tulang
pada tulang belakang terdapat bantalan tulang rawan. Panjang rangkaian tulang belakang pada
orang dewasa dapat dibagi menjadi 57 sampai 67 sentimeter. Seluruhnya terdapat 33 ruas tulang,
24 buah di antaranya adalah tulang-tulang terpisah dan 9 ruas sisanya bergabung membentuk 2
tulang.

SENDI
Sendi adalah persambungan / artikulasio : pertemuan antara dua atau lebih dari tulang rangka.
(Atrologi = ilmu yang mempelajari sendi)
Sendi berdasarkan jenis persambungannya
1. Sinartrosis, sendi yang terdapat kesinambungan karena di antara kedua ujung tulang yang
bersendi terdapat suatu jaringan, contoh pada tulang tengkorak
2. Amphiartrosis, sendi yang dapat sedikit bergerak, contoh tulang persendian vertebrae
3. Diartrosis, sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara tulang yang bersendi terdapat
rongga, contoh sendi panggul, lutut, bahu, dan siku.
Fisiologi Sistem Tulang
Fungsi Umum
1. Formasi kerangka (penentu bentuk dan ukuran tubuh), perlengketan otot, pengungkit.
2. Proteksi (membentuk rongga, melindungi organ yang halus dan lunak seperti jantung, otak, dan
paru).
3. Hemopoiesis (pembentukan sel darah merah).
4. Penyimpanan mineral (Ca dan fosfat) dan lipid
Fungsi Khusus
1. Sinus-sinus paranasalis : menimbulkan nada pada suara, email gigi : memotong, menggigit, dan
menggilas makanan
2. Tulang kecil telinga : mengkonduksi gelombang suara
3. Panggul wanita : memudahkan proses partus

PERAN BERBAGAI ZAT GIZI DAN SUBSTRAT KIMIA LAINNYA


DALAM STRUKTUR BIOKIMIA
Energi yang digunakan dalam sistem gerak adalah dalam bentuk ATP (Adenin Trifosfat). Bahan
makanan yang berupa karbohidrat, lemak, dan protein yang dioksidasi akan menghasilkan energi,
dimana energi tersebut digunakan untuk membentuk sejumlah besar ATP, dan selanjutnya ATP
tersebut digunakan sebagai sumber energi bagi banyak fungsi sel. Sehingga ATP merupakan senyawa
kimia labil yang terdapat di semua sel, dan semua mekanisme fisiologis yang memerlukan energi
untuk kerjanya mendapatkan energi langsung dari ATP.
ATP adalah suatu nukleotida yang terdiri dari basa nitrogen adenin, gula pentosa ribosa dan
tiga rantai fosfat. Dua rantai fosfat yang terakhir dihubungkan dengan bagian sisa molekul oleh
ikatan fosfat berenergi tinggi yang sangat labil sehingga dapat dipecah seketika bila dibutuhkan
energi untuk meningkatkan reaksi sel lainnya. Enzim-enzim oksidatif yang mengkatalis perubahan
Adenosine Diphospate (ADP) menjadi ATP dengan serangkaian reaksi menyebabkan energi yang

dikeluarkan dari pengikatan hidrogen dengan oksigen digunakan untuk mengaktifkan ATPase dan
mengendalikan reaksi untuk membentuk ATP dalam jumlah besar dari ADP. Bila ATP di urai secara
kimia sehingga menjadi ADP akan menghasilkan energi sebesar 8 kkal/mol, dan cukup untuk
berlangsungnya hampir semua langkah reaksi kimia dalam tubuh.
Glikolisis merupakan salah satu bentuk metabolisme energi yang dapat berjalan secara
anaerobik tanpa kehadiran oksigen. Proses metabolisme energi ini mengunakan simpanan glukosa
yang sebagian besar akan diperoleh dari glikogen otot atau juga dari glukosa yang terdapat di dalam
aliran darah untuk menghasilkan ATP. Inti dari proses glikolisis yang terjadi di dalam sitoplasma sel
ini adalah mengubah molekul glukosa menjadi asam piruvat dimana proses ini juga akan disertai
dengan membentukan ATP.
Mokelul asam piruvat yang terbentuk dari proses glikolisis ini dapat mengalami proses
metabolism lanjut baik secara aerobik maupun secara anaerobik bergantung terhadap ketersediaan
oksigen di dalam tubuh. Pada saat berolahraga dengan intensitas rendah dimana ketersediaan oksigen
di dalam tubuh cukup besar, molekul asam piruvat yang terbentuk ini dapat diubah menjadi CO2 dan
H2O di dalam mitokondria sel. Dan jika ketersediaan oksigen terbatas di dalam tubuh atau saat
pembentukan asam piruvat terjadi secara cepat seperti saat melakukan sprint, maka asam piruvat
tersebut akan terkonversi menjadi asam laktat.
Di dalam proses ini, sebanyak 2 buah molekul ATP dapat dihasilkan apabila sumber glukosa
berasal dari glukosa darah dan sebanyak 3 buah molekul ATP dapat dihasilkan apabila
glukosaberasal dari glikogen otot. Setelah melalui proses glikolisis, asam piruvat yang di hasilkan ini
kemudian akan diubah menjadi Asetil-KoA di dalam mitokondsia. Proses perubahan dari asam
piruvat menjadi Asetil-KoA ini akan berjalan dengan ketersediaan oksigen serta akan menghasilkan
produk samping berupa NADH yang juga dapat menghasilkan 2-3 molekul ATP. Untuk memenuhi
kebutuhan energi bagi sel-sel tubuh, Asetil-KoA hasil konversi asam piruvat ini kemudian akan
masuk ke dalam siklus asam-sitrat untuk kemudian diubah menjadi karbon dioksida (CO2), ATP,
NADH dan FADH2 melalui tahapan reaksi yang kompleks. Reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses
yang telah disebutkan dapat dituliskan melalui persamaan reaksi sederhana sebagai berikut:
Asetil-KoA + ADP + Pi + 3 NAD + FAD + 3H2O ---> 2CO2+ CoA + ATP + 3 NADH + 3H +
FADH2
Setelah melewati berbagai tahapan proses reaksi di dalam siklus asam sitrat, metabolisme
energy dari glukosa kemudian akan dilanjutkan kembali melalui suatu proses reaksi yang disebut
sebagai proses fosforilasi oksidatif. Dalam proses ini, molekul NADH dan juga FADH yang

dihasilkan dalam siklus asam sitrat akan diubah menjadi molekul ATP dan H2O. Dari 1 molekul
NADH akan dapat dihasilkan 3 buah molekul ATP dan dari 1 buah molekul FADH2 akan dapat
menghasilkan 2 molekul ATP. Proses metabolisme energi secara aerobik melalui pembakaran
glukosa/glikogen secara total akan menghasilkan 38 buah molekul ATP dan juga akan menghasilkan
produk samping berupa karbon dioksida (CO2) serta air (H2O). Persamaan reaksi sederhana untuk
mengambarkan proses tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
Glukosa + 6O2 +38 ADP + 38Pi ---> 6 CO2 + 6 H2 O + 38 ATP
Rincian diatas dapat diringkas sebagai berikut;
Glikolisis:
Glukosa > 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP
Siklus Krebs
2 asetil piruvat > 2 asetil KoA + 2 C02 2 NADH 2 ATP
2 asetil KoA > 4 CO2 6 NADH 2 PADH2
Rantai Transport electron respirasi
10 NADH + 502 > 10 NAD+ + 10 H20 30 ATP
2 FADH2 + O2 > 2 PAD + 2 H20 4 ATP
Total ATP 38
Bentuk ATP inilah yang digunakan oleh tubuh dalam menunjang sistem gerak.

BIOKIMIA TULANG
Tulang adalah jaringan ikat yang terdiri atas :
1.

Zat anorganik ( Mineral )


Glikosaminoglikan (G.A.G) : Senyawa yang tersusun atas rantai gula bercabang Nasetilgalaktosamin dan asam glukuronat.Senyawa glikosaminoglikan (G.A.G) merupakan
komponen struktural penting dalam penyusun kartilago dan meningkatkan ketahanan tulang
terhadap tekanan.Senyawa glikosaminoglikan (G.A.G) ini disintesis oleh sel-sel tulang yaitu

2.

osteoblast dan osteosit.


Zat organik ( Matriks tulang )
Zat anorganik kristal Hidroksiapatit yaitu Ca10 (PO4)6 (OH)2, Na+, Mg2+, CO32- (karbonat) dan
F+ (Fluorida ). Hidroksi apatit merupakan faktor yang menentukan kekuatan tulang, 99%

Ca2+ berada dalam tulang.Zat organik pada tulang berupa protein 90-95% adalah kolagen tipe
1. Kolagen tipe V dan kolagen lainnya merupakan bagian kecil pada matriks.Tulang selalu
berada dalam keadaan Dynamic Equilibrium atau peristiwa tukar ganti. Peristiwa ini
terlaksana karena ada dua jenis sel , yaitu :
Osteoblas : - Deposisi tulang (Mineralisasi)
- Sintesis matriks baru
Osteoklas : - Resorpsii tulang (Demineralisasi)
- Menghancurkan matriks lama
Terdapat kelenjar paratiroid, yaitu :
Hormon PTH (Paratiroid Hormon )
Fungsinya :
Memacu Osteoklas pada tulang.
Menghambat Osteoblast pada tulang.
Memicu pelepasan kalsium (Ca2+) dari tulang ke plasma.
Meningkatkan reabsorpsi kalsium (Ca2+) ke ginjal.
Sel parafolikuler (Sel C) menghasilkan Calsitonin
Fungsinya :
Menurunkan kadar Ca2+ dalam plasma dengan cara penghambatan osteoklas
( menurunkan laju pelepasan Ca2+ dari tulang )Memacu eksresi Ca2+ melalui ginjal.
3. Vitamin D
Vitamin D berperan dalam meningkatkan absorpsi Ca2+ dan Po43- (Fosfat) melalui usus.
Akibatnya Ca2+ dan Po43- dalam darah meningkat sampai batas tertentu sehingga terbentuk
garam Ca3 (Po4)2 yang mengendap ditulang.
Vit D memasukkan kalsium ke tulang dari darah.
4. Vitamin C
Vitamin C penting untuk sintesis kolagen pada tulang dan pembuluh darah.
5. Vitamin A
Vitamin A penting untuk regenerasi sel-sel .

Kartikosteroid : untuk menghambat osteoblast sehingga dapat menyebabkan


Osteoporosis
Kalsitonin : Memompa Ca2+ ke dalam tulang merupakan antagonis Osteoklas.

Estrogen

: Mempertinggi integritas tulang dengan cara sintesis matriks dan

deposisis mineral dalam tulang, bekerja secara antagonis terhadap osteoklas

DAFTAR PUSTAKA
Perace, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT. Gramedia
Syaifuddin. 1997. Anatomi dan Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta : EGC

Você também pode gostar