Você está na página 1de 10

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA CV GAJAH

Makalah Kewirausahaan
Dosen: DR. UNTARA, S.E., MMSI.

Disusun Oleh:
1. Desi Prastiowati
2. Kurnia Yasri Putri
3. Masriani Saidin

(2A213545)
(24213889)
(25213337)

4EB16

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2016

PENDAHULUAN
Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, perdagangan dan industri berusaha agar tetap
hidup dan berkembang. Untuk dapat hidup dan berkembang, perusahaan harus ditunjang
dengan laba yang diperoleh dari usahanya. Keberhasilan suatu perusahaan adalah sangat
ditentukan dari kecermatan atas kemampuan pimpinan dalam pengelolaan perusahaan. Suatu
perusahaan yang baik dalam rangka pencapaian tujuan memerlukan pedoman, yang menjadi
pedoman itu adalah bagaimana pemimpin dapat menentukan harga pokok yang dihasilkan
dan dapat dijangkau oleh konsumen.
Biaya produksi menurut Mulyadi (2007:24), adalah pengorbanan sumber ekonomis yang
diukur dalam satuan uang, yang akan terjadi dan kemungkinan akan terjadi untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam sebuah perusahaan biaya dapat dibedakan menjadi biaya utama dan
biaya konversi. Biaya utama (Prime Cost) adalah Penjumlahan antara biaya bahan baku
dengan biaya tenaga kerja langsung, menjadi biaya utama karena kedua biaya tersebut
menjadi pokok dalam perhitungan biaya produksi. Sedangkan biaya konversi adalah
penjumlahan antara biaya tenaga kerja langsung dengan biaya overhead pabrik, dinamakan
sebagai biaya konversi karena merubah bentuk dari bahan langsung dikonversi barang jadi.
Biaya produksi menurut Mulyadi (2007), terdiri dari tiga unsur yaitu bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
Biaya produksi juga merupakan faktor penting dalam menentukan harga pokok produksi.
Harga pokok produksi yang dihasilkan ini bertujuan untuk menetapkan laba yang ingin
dicapai oleh sebuah perusahaan dalam suatu periode akuntansi, (Mulyadi:2007). Peneliti
memilih topik ini dikarenakan ingin mengetahui bagaimana CV Gajah mengalokasikan dan
perhitungan biaya produksi dalam menentukan harga jual produk.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sejumlah manfaat, bukan hanya bagi
pembaca saja, melainkan juga bagi CV Gajah.

KAJIAN TEORI
Definisi Biaya
Hansen dan Mowen (2009), menyatakan bahwa biaya produksi merupakan: biaya yang
berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa.
Menurut Mulyadi (2007:10), mengungkapkan bahwa biaya adalah Pengorbanan sumber
ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk
tujuan tertentu.
Menurut Sugiri (2009), Biaya produksi adalah biaya yang diperlukan untuk memperoleh
bahan baku dari pemasok dan mengubahnya menjadi produk selesai yang siap dijual.
Jadi biaya produksi merupakan dasar dalam penentuan harga jual, sebab suatu tingkat
harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. Sebaliknya, apabila
suatu tingkat harga melebihi semua biaya, baik biaya produksi, biaya operasi maupun biaya
non operasi maka akan menghasilkan keuntungan.
Dalam sebuah perusahaan manufaktur biaya dibagi menjadi kategori besar,antara lain:
a. Bahan Langsung (Direct Material)
Menurut Gorrison et al (2006:51), menyatakan bahwa Bahan Langsung adalah bahan
yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi. Sesungguhnya bahan baku berkaitan
dengan semua jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan produk jadi, dan produk jadi
suatu perusahaan dapat menjadi bahan baku perusahaan lainnya.
Hansen dan Mowen (2009), juga menyatakan bahwa biaya bahan langsung ini dapat
langsung dibebankan ke produk karena pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur
kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk.
Menurut Blocer et al (2008:119), Biaya Bahan Langsung adalah bahan baku yang
digunakan untuk memproduksi produk, yaitu yang secara fisik menajdi bagian dari produk
tersebut.
b. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)
Menurut Horngren et al (2006), Biaya Tenaga Kerja adalah kompensasi atas seluruh
tenaga kerja manufaktur yang dapat ditelusuri ke objek biaya (barang dalam proses dan
kemudian barang jadi) dengan cara yang ekonomis. Biaya Tenaga kerja menurut Garisson et
al (2006: 51), digunakan untuk biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke
produk jadi. Tenaga kerja langsung biasanya disebut juga tenaga kerja manual (Touch

Labour) karena tenaga kerja langsung melakukan kerja tangan atas produk pada saat
produksi.
c. Biaya overhead pabrik (Manufacturing Overhead)
Biaya Overhead pabrik menurut Horngren et al (2006) adalah seluruh biaya manufaktur
yang terkait dengan objek biaya (barang dalam proses dan kemudian barang jadi) namun
tidak dapat ditelusuri ke objek biaya dengan cara yang ekonomis.
Menurut Blocer et al (2008),Biaya Overhead Pabrik adalah biaya tidak langsung untuk
bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas yang digunakan untuk mendukung proses produksi.
Menurut Mulyadi (2007), Biaya menurut fungsi pokoknya digolongkan menjadi 3
kelompok, yaitu:
a. Biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau
kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat
digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.
b. Biaya Pemasaran, yaitu biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran
produk, contohnya biaya iklan, promosi, dan biaya lain-lain.
c. Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan
produksi dan pemasaran produk, contonya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dan lainlain.
Pengumpulan harga pokok produksi sangat ditentukan oleh cara produksi, menurut Mulyadi
secara garis besar cara memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Produksi atas dasar pesanan
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, mengumpulkan harga pokok
produksinya dengan menggunakan harga pokok pesanan (job order cost method). Dalam
metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk untuk pesanan tertentu dan harga pokok
produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung
dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan
produk dalam pesanan yang bersangkutan.
b. Produksi masa
Perusahaan yang berproduksi masa, mengumpulkan harga pokok produksinya dengan
menggunakan metode harga pokok proses (process cost method). Dalam hal ini biaya-biaya
produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk
yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi
untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang
bersangkutan.

PEMBAHASAN
Sejarah Perusahaan
CV Gajah adalah perusahaan yang memiliki kegiatan usaha memproduksi bahan
bangunan conblok khususnya yang model bata, karena yang paling banyak terjual dipasaran.
Bapak Hamdan Hisyam merupakan pemilik CV Gajah yang berlokasi di Jalan AIP KS Tubun
No. 43 RT 01 RW 04 Kelurahan Pakembaran, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Pada tahun 2006 Bapak Hamdan memulai usaha Conblok ini dan usaha beliau terus
mengalami perkembangan hingga saat ini. CV Gajah tidak membutuhkan tenaga pemasaran
dalam menjual produknya karena perusahaan ini sudah banyak orang yang mengetahuinya
karena lokasi perusahaan ini yang strategis dan mudah dijangkau.
Struktur Organisasi Perusahaan
CV Gajah sampai saat ini telah mempekerjakan kurang lebih 16 orang karyawan yang
terdiri dari 6 orang bagian pengadukan, 4 bagian pencetakan, dan 6 orang bagian pengentasan
atau penjemuran. Adapun keterangan tugas dari masing masing bagian
dalam stuktur organisasi tersebut adalah :
1. Pemilik Perusahaan
Bapak Hamdan Hisyam yang memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan dalam
aktivitas produksi.
2. Bagian Keuangan
Pemilik perusahaan juga memiliki peran sebagai pengendali keuangan perusahaan yang
mengatur pembelanjaan yang digunakan untuk produksi conblok, dan berhubungan dengan
pihak pemborong sebagai konsumen dan mengatur pembayaran upah setiap karyawan.
3. Bagian Produksi
Bagian produksi merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah industri, yang
memiliki beberapa bagian yang saling berkaitan. Untuk membuat sebuah produk menjadi
layak jual bagian-bagian tersebut antara lain:

Bagian pengadukan, bagian ini memiliki tugas mengambil bahan yaitu pasir, semen,
batu split dan air yang dicampur ditempat pengadukan, ada dua tempat pengadukan

dalam aktivitas produksi tersebut.


Bagian pencetakan, bagian ini memiliki tugas membuat atau mencetak conblok , ada
dua mesin pencetak.

Bagian pengentasan atau penjemuran, bagian ini memiliki tugas menjemur conblok
setelah dicetak dan pengentasan conblok.

Kegiatan CV Gajah
Produk yang dihasilkan oleh CV Gajah adalah bahan material bangunan khusunya
Conblok dengan berbagai model conblok. Produk yang dihasilkan adalah produk jadi yang
diproduksi untuk memenuhi konsumen. Bahan baku yang digunakan adalah semen, pasir, dan
batu split. Selain bahan baku itu proses produksi juga didukung oleh peralatan dan
perlengkapan guna menunjang proses produksi antara lain adalah mesin pencetak, mesin
pengaduk dan lain-lain.
Identifikasi Proses Produksi Conblok CV Gajah
Proses produksi meliputi kegiatan merubah bahan mentah atau setengah jadi menjadi
barang jadi melalui proses produksi dengan menggunakan mesin, dan peralatan lainnya, serta
SDM yang terampil dan berkualitas. Dibawah ini merupakan struktur proses produksi
conblok di CV Gajah:
1. Tahap Persiapan
Merupakan tahap awal dalam kegiatan proses produksi. Pada tahap ini kegiatan yang
dilakukan adalah mempersiapkan bahan dan perlengkapan yang digunakan.
2. Tahap Pengadukan Bahan
Tahap pengadukan bahan merupakan kegiatan pencampuran bahan-bahan baku utama
yang digunakan antara lain, pencampuran pasir, semen, batu split, ini dilakukan oleh 6 orang
karyawan.
3. Tahap Pencetakan Conblok
Tahap pencetakan conblok ini merupakan kegiatan untuk mencetak conblok, dengan
menggunakan bahan yang telah diaduk. Dalam tahap pencetakan ini dilakukan oleh 4
orang karyawan.
4. Tahap Pengentasan dan Penjemuran
Tahap ini adalah tahap terakhir yaitu dengan menjemur conblok yang telah selesai dicetak
dan tahap pengentasan, tahap ini dilakukan oleh 6 orang.
5. Tahap Finishing
Tahap ini dilakukan kegiatan menyisihkan beberapa Conblok yang cacat, dan
mengumpulkan conblok yang layak jual.
Perhitungan Harga Pokok Produksi Conblok CV Gajah

Perhitungan harga pokok produksi conblok yang telah dilakukan perusahaan selama ini
masih sangat sederhana. Biaya-biaya yang diperhitungkan dalam penetapan harga pokok
produksi meliputi biaya bahan baku, upah tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Bahan baku yang digunakan oleh CV Gajah dihitung berdasarkan jumlah bahan baku
yang digunakan dikalikan dengan harga bahan baku tersebut. Sedangkan untuk biaya tenaga
kerja langsung dibayarakan tiap migggu, tetapi dari setiap bagian yang dikerjakan karyawan
itu mendapatkan gaji yang berbeda-beda. Untuk biaya Overhead dihitung perbulan kecuali
biaya diesel dan air, karena di CV Gajah ini mesinnya itu dijalankan dengan diesel, dan biaya
diesel Rp 175.000/hari.
Tabel 1. Perhitungan Biaya Produksi Conblok Model Bata
No.
1.
2.
3.

Jenis Bahan Baku


Pasir
Batu Split
Semen Tiga Roda

No.
1.
2.
3.
No.
1.
2.
3.
4.

Banyaknya
(perhari)
3 kubik
1 kubik
21 sak

Jenis Bagian
Bagian Pengadukan
Bagian Pencetakan
Bagian Pengentasan/Penjemuran
Jenis Biaya
Biaya listrik/diesel
Biaya air/sumur
Biaya pemeliharaan kendaraan
Biaya pemeliharaan mesin

Sumber: CV Gajah, 2016


Conblok Model Bata
Bahan Baku Langsung :
1. Pasir
2. Batu Split
3. Semen Tiga Roda (40 kg)

Harga Satuan
50.000/kubik
150.000/kubik
52.000/sak
Jumlah
Pegawai
6 orang
4 orang
6 orang

Total/Bulan
24 hari kerja
24 hari kerja
24 hari kerja
Gaji/Minggu
25.000/hari
50.000/hari
25.000/hari

Total/Bulan
175.000/hari
15.000/hari
560.000/bulan
480.000/bulan

Biaya Tenaga Kerja Langsung :


1. Bagian Pengadukan (6 orang)
2. Bagian Pencetakan (4 orang)
3. Bagian penjemuran dan pengentasan (6 orang)
Biaya Overhead :
1. Biaya Listrik
2. Biaya Air
3. Biaya Pemeliharaan Mesin
4. Biaya Pemeliharaan Kendaraan
Harga Jual Menurut Perhitungan Perusahaan:
Bahan Baku Pasir (3 kubik x 50.000 x 24 hari)

= Rp 3.600.000

Batu Split (1 kubik x 150.000 x 24 hari)

= Rp 3.600.000

Semen Tiga Roda (21 sak x 52.000 x 24 hari)

= Rp 26.208.000

Total Biaya bahan baku

= Rp 33.408.000

BTKL Bagian Pengadukan (6 orang x 25.000 x 24 hari)

= Rp 3.600.000

Bagian Pencetakan (4 orang x 50.000 x 24 hari)

= Rp 4.800.000

Bagian Penjemuran & Pengentasan (6 orang x 25000 x 24 hari)

= Rp 3.600.000

Total BTKL = Rp 12.000.000


BOP Biaya Listrik/Diesel (175.000 x 24 hari)

= Rp 4.200.000

Biaya Air (15000 x 24 hari)

= Rp

360.000

Biaya Pemeliharaan mesin

= Rp

480.000

Biaya pemeliharaan kendaraan

= Rp

560.000

Total BOP

= Rp 5.600.000

Total Biaya produksi

= Rp 51.008.000

Biaya Non Produksi:


Biaya Administrasi dan Umum

= Rp 2000.000

Biaya Pemasaran

= Rp 0 (tidak ada bagian pemasaran)

Total Biaya Non Produksi = Rp 2000.000


Total Biaya Penuh

= Rp 53.008.000

Laba yang diharapkan (30 %)

= Rp 15.902.400

Harga Jual

= Rp 68.910.400

Volume produksi

= 63.000 biji/bulan
Harga jual/unit

= Rp1.093/1.100

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
CV Gajah menerapkan perhitungan biaya produksi yang masih sangat sederhana, elemen
yang dihitung dengan menggunakan metode perusahaan antara lain, biaya bahan baku
langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead, tetapi hanya memasukkan

sebagian biaya overhead dalam perhitungan biaya produksi. Perhitungan biaya produksi
conblok per unit menurut metode perusahaan adalah Rp 1.100.

Saran
CV Gajah sebaiknya memasukkan biaya penyusutan dalam perhitungan biaya produksi,
sehingga perhitungan biaya produksi lebih akurat dan dalam penetapan harga jual lebih tepat
dan dapat memaksimalkan laba.

Você também pode gostar