Você está na página 1de 1

Riwayat

pengobatan

Antihistamin
generasi 1

Nn.F,18 th
Lipofilik
Jarang di
konsumsi kecuali
saat parah

Sallute
sign

DK :
Rinitis

Merangsang
reseptor H1 di
ujung n.vidianus

Kongestif nasal

Allergic shiner
KIE

- jauhi allergen
- kontrol
lingkungan

Cegah
manifestasi
klinis pada
orang yang
sudah
tersensitisasi

Gejala klinis
dan derajat
beratnya

Pencegahan
Allergic March

Dibawa APC ke nodul limfoid

Dekongestan :
Pseudoefedrin
tab 60 mg 4x

APC mempresentasikan alergen peptide ke


sel Th dg MHC class 2

Hipersekresi
kelenjar mukosa &
sel goblet

Antigen berikatan dg reseptor CD4+ Th2


Th2 keluarkan IL4

Vasodilatasi &
permeabilitas
vaskular

Antihistamin generasi
2 : Loratadin tab`10
mg 1x sehari

Diagnosis Banding :

Rhinosinusitis
Rhinitis infeksi
Rhinitis
noninflamasi-

Unsur protein

Serat Protein
Alergen

Sel B produksi IgE spesifik untuk antigen

IgE berikatan dg sel mast, basofil dan


eosinofil

Pemaparan
ulang

Eosinofil
Release toxic granul
product

Major basic
protein (MBP)

Kelompok 7

Debu

Rhinorea

Pelepasan histamin,
leukotrien, PGD2,
PAF

Tersier

Sekunder

Mengenal antigen
yang tidak
seharusnya

Nenek asma

Faktor pemicu

Tekanan di
rongga hidung

Aktivitas Th2

Tungau dalam
debu

Darah
terakumulasi di
vena & kapiler di
bawah mata

Pencegahan
primer

Faktor Risiko

DD ( di

Hidung gatal dan


bersin-bersin

Inhibisi Th1
terhadap Th2

Ibu alergi seafood (dermatitis


atopi & syok anafilaktik)

Diagnosis

Menembus BBB
Efek sedatif

Paparan
patogen

Lingkungan bersih

Menggang
gu fungsi
saraf
muscarinic
(M2)
reseptor

Data Lab :
eusinofilia
basofil

Eosinophil
cationic protein

Merusak integritas epitel nasal


Saraf mudah terstimulasi
Parasimpatis kolinergik

Eosinophil
peroksidase

Basofil

Sel mast

Você também pode gostar