Você está na página 1de 2

Anamnesa Hiperbilirubinemia:

Pada anamnesa kasus dapat dihubungkan dengan pembahasan sebagai berikut:

Riwayat keluarga ikterus, anemia, splenektomi, sferositosis, defisiensi glukosa 6-

fosfat dehidrogenase (G6PD).


Riwayat keluarga dengan penyakit hati, menandakan kemungkinan galaktosemia,
defisiensi alfa-1-antiripsin, tirosinosis, hipermetioninemia, penyakit Gilbert, sindrom

Crigler-Najjar tipe 1 dan II, atau fibrosis kistik.


Riwayat saudara dengan ikterus atau anemia, mengarahkan pada kemungkinan

inkompatibilitas golongan darah atau breast-milk jaundice.


Riwayat sakit selama kehamilan, menandakan kemungkinan infeksi virus atau

toksoplasma.
Riwayat obat-obatan yang dikonsumsi ibu, yang berpotensi menggeser ikatan
bilirubin dengan albumin (sulfonamida) atau mengakibatkan hemolisis pada bayi

dengan defisiensi G6PD (sulfonamida, nitrofurantoin, antimalaria).


Riwayat persalinan traumatik yang berpotensi menyebabkan perdarahan atau
hemolisis. Bayi asfiksia dapat mengalami hiperbilirubinemia yang disebabkan
ketidakmampuan hati memetabolisme bilirubin atau akibat perdarahan intrakranial.
Keterlambatan klem tali pusat dapat menyebabkan polisitemia neonatal dan

peningkatan bilirubin.
Pemberian nutrisi parenteral total dapat menyebabkan hiperbilirubinemia direk

berkepanjangan.
Pemberian air susu ibu (ASI). Harus dibedakan antara breast-milk jaundice dan
breastfeeding jaundice.
(Pedoman Pelayanan Medis IDAI Edisi II)

Anamnesa Sepsis:
Pada anamnesa kasus dapat dihubungkan dengan pembahasan sebagai berikut:

Riwayat ibu mengalami infeksi intrauterin, demam dengan kecurigaan infeksi berat
atau ketuban pecah dini.

Riwayat persalinan tindakan, penolong persalinan, lingkungan persalinan yang

kurang higienis.
Riwayat lahir asfiksia berat, bayi kurang bulan, berat lahir rendah.
Riwayat air ketuban keruh, purulen atau bercampur mekonium.
Riwayat bayi malas minum, penyakitnya cepat memberat.
Riwayat keadaan bayi lunglai, mengantuk aktivitas berkurang atau iritabel/rewel,
muntah, perut kembung, tidak sadar, kejang.
(Pedoman Pelayanan Medis IDAI Edisi II)

Você também pode gostar