Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Adenovirus ditemukan secara kebetulan oleh Rowe dan kawan-kawan pada tahun 1953
dalam usahanya mencari dan mengasingkan virus penyebab selesma (common cold). Virus
tumbuh baik pada biakan jaringan adenoid dengan membentuk efek sitopatik (ESP). Ada dua
genus, yaitu Mastadenovirus dan Aviadenovirus . Dari 80 spesies adalah adenovirus manusia.
Adenovirus pada manusia dapat menimbulkan infeksi saluran pernapasan yang mirip dengan
influenza. Meskipun demikian adenovirus manusia yang di inokulasi pada bayi hamster, tikus
atau mencit ternyata dapat menimbulkan kanker. juga sel-sel rodent secara in vitro dapat
dipengaruhi olah virus ini sehingga bersifat ganas.
A. MORFOLOGI ADENOVIRUS
Adenovirus merupakan virus telanjang yang tidak mempunyai selubung dengan ukuran
garis tengah antara 70 dan 80 nm dan mengandung double stranded DNA. Virion
mempunyai pusat inti (central core) yang padat yang disebut nukleoid, yang dikelilingi
oleh kapsid luar yang ikosahedral terdiri dari 252 kapsomer. Dari sejumlah 252 kapsomer
tersebut , 240 disebut hekson oleh karena masing-masing dikelilingi oleh 6 kapsomer
tetangga. Hekson merupakan subunit utama yang menyusun morfologi kapsid. Di puncak
ikosahedron terdapat 12 kapsomer lainnya yang disebut penton oleh karena masingmasing dikelilingi oleh 5 buah kapsomer tetangga. dari dasar setiap penton akan keluar
sebuah serat yang ujungnya mempunyai terminal knob. (Soedarto.1998) Adenovirus
yang letak replikasinya di dalam inti sel ini, paling sedikit mempunyai 31 serotipe. Pada
manusia adenovirus di bagi-bagi menjadi sub grup berdasarkan : 1. kemampuannya
mengadakan aglutinasi eritrosit kera rhesus atau tikus 2. kemampuannya menimbulkan
kanker pada hamster (sifat onkogenik) 3. berat molekul dan adanya guanine-sitosin pada
DNA Semua adenovirus memiliki antigen yang grup spesifik yang berkaitan dengan
hekson dan sub grup spesifik yang ditentukan oleh penton. Antigen yang tipe spesifik
ditentukan oleh fiber (serat) dan hekson. Antibody terhadap fiber manghambat
hemaglutinasi sedangkan yang terhadap hekson akan menetralisir kemampuan infeksi
virus.
anggraheniheksaningtyas.blogspot.com/2011/10/adenoviridae.htm
B. GAMBARAN KLINIK
Gambaran klinik yang paling dikenal dari infeksi adenovirus ialah sindrom penyakit
pernapasan akut (acute respiratory disease=ARD) yang terutama disebabkan oleh tipe 4
dan 7, juga oleh tipe 3,4,21. Penyakit akut akibat infeksi adenovirus ditandai oleh adanya
demam, faringitis , batuk dan kadang-kadang konjungtivitis, rhinitis, otitis, laryngitis,
trakheobronkritis atau pneumonitis. Disamping penyakit pernapasan akut, sindrom lain
akibat infeksi adenovirus ialah demam faringokonjungtival, faringitis eksudativa
nonstreptokokal, pneumonia atipik primer yang tak berhubungan dengan pembentukan
aglutinin dingin. konjungtivitis folikular akut terutama disebabkan tipa 3 dan 7
disamping tipe-tipe yang lain, sedangkan keratokonjungtivitis epidemic yang berat
disebabkan oleh adenovirus tipe 8 dan 9. Penyakit yang disebabkan adenovirus Biasa
Jarang Penyakit pernapasan akut (tipe 3,4,7,14,21) Keratokonjungtivitis epidemic (tipe
8,9) Faringitis Febril akut (tipe 1,2,3,5,7) Meningoensefalitis (tipe 7) Konjungtifitis
folikular
akut
(terutama
tipe
dan
7,
disamping
tipe
D. PATOGENESIS
Adenovirus berkembang biak mula-mula dalam faring, konjungtiva atau intestine, dan
jarang menyebar melampaui kelenjar limfe servikal, preaurikular atau mesentrik. proses
penyakit bersifat setempat dengan masa inkubasi 5-7 hari. Jaringan tonsil dan adenoid
yang diangkat dari anak normal sering mengandung adenovirus tipe 1,2 atau 5. Efek
sitopatik dari virus tersebut dalam sel epitel terjadi sangat lambat (2-4 minggu atau
lebih). (Staf Pengajar FKUI.1994) E. DIAGNOSIS LABORATORIUM Adenovirus
dapat diasingkan dari bahan usapan tenggorok, feses, atau usapan/kerokan konjungtiva
dan membiakkan dalam biakan jaringan berasal (ginjal atau sel Hela, KB atau HEP-2)
Efek sitopatik terjadi sangat lambat (2-4 minggu) dengan terlihatnya proses pembulatan
(rounding), penggembungan (sweeling) dan pengelompokan sel-sel menjadi grape-like
clusters. Badan inklusi intranukleus, basofilik. Identifikasi virus secara serologic
dilakukan dengan reaksi pengikatan komplemen, reaksi hambatan hemaglutinasi
(memakai eritrosit tikus besar, kera atau orang) dan reaksi netralisasi (invitro dan invivo).
(Staf Pengajar FKUI.1994) F. PENCEGAHAN Penyakit ini dapat menular melalui jalur
fecal-oral (dari kotoran ke mulut), sehingga menjaga kebersihan tangan sebelum makan
sangat dianjurkan. Juga dalam hal ini, hindari hubungan teknik seks tertentu yang
beresiko menjadi jalur fecal-oral ini misal: anilingus, coprophilia, and ass to mouth.
Menjaga tingkat chlor yang memadai sangat diperlukan untuk mencegah kolam renang
menjadi
sumber
penyakit
ini
B. Nilai Rujukan
DEWASA : Laki-laki : 3.5-7.0 mg/dl. Perempuan : 2.5-6.0 mg/dl. Kadar panik : >12mg/dl.
ANAK : 2.5-5.5 mg/dl
LANSIA : 3.5-8.5 MG/DL
Catatan : nilai normal dapat bervariasi di setiap laboratorium. kunjungi lainnya: Virus Bakteri
K 3 Kesling Golongan Darah Laboratorium Klinik Ureum Titrasi Materi Biokimia
Hematologi Laporan Biologi Kimia Makalah ReferensiKu Description: Prosedur
Pemeriksaan Ureum, Kreatinin, Asam Urat Rating: 5.0 Reviewer: Iim Nurhidayat
ItemReviewed: Prosedur Pemeriksaan Ureum, Kreatinin, Asam Urat
Read more: http://sectoranalyst.blogspot.com/2012/07/prosedur-pemeriksaan-ureumkreatinin.html#ixzz3odxytWlB
Contoh:
Dalam suatu KLB penyakit types, jumlah penderita laki-laki sebanyak 30 orang dan
jumlah penderita perempuan adalah 15 orang. Maka penderita laki-laki : perempuan
adalah = 30 : 15 = 2 : 1
PROPORSI
Suatu bentuk khusus dalam perhitungan rasio adalah proporsi. Apabila pembilang
(numerator) adalah bagian dari penyebut, maka bentuk perbandingan tersebut dinamakan
Proporsi. Jadi proporsi bisa diartikan sebagai jumlah dari suatu sifat tertentu dibandingkan
dengan seluruh populasi dimana sifat tersebut didapatkan.
Rumusan dari proporsi yaitu:
Contoh:
Dalam suatu KLB penyakit types, jumlah penderita laki-laki sebanyak 30 orang dan
jumlah penderita perempuan adalah 15 orang. Berapa proporsi penderita laki-laki? Jawab:
INSIDEN
Adalah Berapa banyak kasus baru yang muncul pada populasi yang beresiko pada waktu
tertentu. Berguna dalam epidemiologi deskriptif untuk menentukan mereka / kelompok
penduduk yang menderita dan yang terancam ( Berisiko ). Digunakan sebagai dasar dalam
menentukan program pencegahan dan penanggulangan serta menentukan sasaran utama
dalam program. Merupakan alat pokok untuk mempelajari etiologi penyakit kronis dan akut.
Memberikan ukuran langsung dari angka pada individu dalam satu populasi yang terjangkit
Dipakai untuk mengukur luasnya atau besarnya frekwensi kejadian dimana suatu penyakit
infeksi terjadi
Prinsip-prinsip Penggunaan Angka Insidens
1. Angka Insidens dapat digunakan untuk mengestimasi probabilitas atau risiko terkena
penyakit selama satu periode waktu tertentu.
2. Jika angka insidens meningkat, probabilitas risiko terkena penyakit juga meningkat.
3. Jika angka insidens secara konsisten lebih tinggi selama kurun waktu tertentu dalam
satu tahun (seperti saat musim hujan), risiko terkena penyakit pada saat itu meningkat,
mis: angka influenza paling tinggi terjadi saat musim hujan
4. Jika angka insidens secara konsisten lebih tinggi di antara mereka yang tinggal di
suatu tempat tertentu, risiko seseorang untuk terkena penyakit meningkat jika ia
tinggal di tempat itu
Bagian dari Insidens adalah :
a. Insidensi rate (IR)
b. AR = Attack Rate : Adalah angka insidens komulatif dan dipakai dalam epidemi.
Angka serangan paling sering digunakan pada situasi keracunan makanan.
http://softkartika.blogspot.co.id/2013/02/kimia-klinik-iii.html
http://penyebabherpes.com/
http://www.g-excess.com/pengertian-sitomegalovirus-beserta-gejala-danpenyebarannya.html
http://mediskus.com/penyakit/penyakit-herpes-penyebab-jenis-jenis
https://klinikhewan09.wordpress.com/2010/10/26/herpes-virus-pada-primata/