Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
pasien, keluarga, masyarakat umum serta staf rumah sakit dalam hal
menciptakan kualitas hidup yang lebih baik. Studi ini bertujuan untuk
mengetahui promosi kesehatan yang ada di rumah sakit di Thailand
dan bagaimana rumah sakit tersebut dapat bertahan dengan adanya
program tersebut. Metode yang digunakan adalah melalui observasi,
wawancara,
diskusi dan
studi
LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat
menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan merupakan
setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, dikatakan bahwa rumah sakit
mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Upaya promotif dan preventif saat ini belum menjadi hal
yang utama dalam pelayanan kesehatan di unit-unit pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit. Reformasi perumahsakitan khususnya
di Indonesia sangat diperlukan mengingat masih banyaknya rumah
sakit yang hanya menekankan pelayanannya pada aspek kuratif dan
rehabilitatif saja, keadaan ini menyebabkan rumah sakit menjadi
sarana kesehatan yang elit dan terlepas dari sistem kesehatan
dimana ia berada. Penerapan paradigma tersebut akan sangat
berpengaruh terhadap pendekatan yang harus dilaksanakan dalam
promosi kesehatan, sehingga pengembangan promosi kesehatan di
rumah sakit perlu dilakukan sesegera mungkin (Standar Promosi
Kesehatan Rumah Sakit, 2010).
Promosi kesehatan merupakan bagian integral dari proses
pelayanan kesehatan yang dikaitkan dengan klinis, edukasi, kebiasaan
dan masalah organisasi. Promosi kesehatan di rumah sakit adalah
upaya rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien dan
kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam
mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompokkelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan,
mencegah masalah-masalah kesehatan dan mengembangkan upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui pembelajaran dari,
oleh, untuk dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka, serta
didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (Standar
Promosi Kesehatan Rumah Sakit, 2010). Adapun sasaran dari program
promosi kesehatan di rumah sakit adalah petugas medis, pasien,
keluarga pasien, pengunjung dan masyarakat yang tinggal/berada di
sekitar rumah sakit.
Tidak semua rumah sakit memiliki program promosi kesehatan
karena ada beberapa alasan antara lain kurangnya sumber daya
manusia serta sarana dan prasarana untuk mendukung promosi
kesehatan di rumah sakit. Begitu juga dengan dukungan dari
pemerintah dan lembaga-lembaga terkait dengan promosi kesehatan,
serta kurangnya dalam hal pembiayaan. Program promosi kesehatan
dasar dilakukan sebagai proyek terisolasi atau sebagai tugas untuk
divisi tertentu, tanpa dukungan serta komitmen organisasi.
Program promosi kesehatan jarang dilirik oleh pengelola rumah
sakit baik itu rumah sakit swasta maupun pemerintah disebabkan
karena
saat
ini
program
promosi
kesehatan
dianggap
tidak
promosi kesehatan
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
pengembangan
data
pada
studi
ini
dilakukan
melalui
N
o
1
2
3
4
5
6
7
KCMH
1914
Pemerintah
Public Hospital
Umum
Pembiayaan
Pemerintah
Peran RS Pendidikan
Ada
Program
Promosi Ada
Kesehatan
Theptarin Hospital
1985
Pribadi
Private Hospital
Umum, namun terdapat
pelayanan
khusus
untuk diabetes
Pribadi
Tidak ada
Ada
memiliki
pelayanan
khusus
berupa
diabetes
yang
Tabel 2
Gambaran Promosi Kesehatan di KCMH dan Theptarin
Hospital
N
o
1
Program
Awal
dilaksanak
an
Tujuan
KCMH
Theptarin Hospital
Aktivitas
Pembiayaa
n
Sumber
Daya
Manusia
Penelitian
Promosi kesehatan
yang dikaitkan dengan
pasien, petugas medis
dan masyarakat
promosi
direktur
kesehatan
rumah
sakit,
di
KCMH
dimana
berada
di
bawah
melibatkan
semua
mengarah
pada
pasien
diabetes
(diabetic
control
and
berjalan kurang lebih sejak 8 tahun yang lalu. Lebih jauh, Theptarin
Hospital mengkampanyekan untuk meningkatkan kesadaran tentang
resiko yang berhubungan dengan perkembangan diabetes untuk
deteksi awal dan mengurangi resiko komplikasi.
Theptarin Hospital mempunyai tujuan untuk meningkatkan
standar bagi pasien diabetes di Thailand dengan mengutamakan
pelayanan prima, edukasi untuk staf rumah sakit dan pasien serta
penelitian.
Teptharin
Hospital
merupakan
manifestasi
fisik
dari
Hospital
merupakan
contoh
sektor
pelayanan
pembiayaan,
Theptarin
Hospital
tidak
berbeda
10
sebagai
pusat
transfer
untuk
pasien
domestik
dan
internasional.
Mengenai sarana dan prasarana yang tersedia di Theptarin
Hospital berkaitan dengan promosi kesehatan meliputi klinik diabetes,
laboratorium,
foot
care,
eye
care,
tempat
edukasi
makanan
dalam
pelayanan
seperti
distal
bypass
surgery
dan
membuka
Clinic
ini
memiliki
instruktur
dan
dokter
yang
untuk
melakukan
latihan
kebugaran.
Klinik
ini
bisa
11
Theptarin
Hospital
memiliki
beberapa
hambatan
selama
PEMBAHASAN
Promosi
kesehatan
didefinisikan
sebagai
proses
yang
dalam
perbaikan
mereka
yang
berhubungan
dengan
melalui
kesehatan
standar
adalah
pengaturan
masalah
yang
untuk
berfokus
pelayanan.
untuk
Promosi
meningkatkan
yang
telah
dikembangkan
sesuai
dengan
persyaratan
untuk
promosi
kesehatan.
Kebijakan
ini
harus
12
diimplementasikan
organisasi
secara
meningkatkan
sebagai
bagian
keseluruhan
kualitas
dari
dan
pelayanan
sistem
bertujuan
kesehatan.
mutu
untuk
Hal
ini
penilaian
terhadap
rumah
kebutuhan
sakit
untuk
pasien
untuk
yang
signifikan
mengenai
faktor-faktor
yang
13
Memiliki alokasi anggaran untuk pelaksanaan PKRS
Mensosialisasikan PKRS
i seluruh jajaran rumah sakit
2
Penilaian Pasien
Menyediakan instrumen kajian mengenai kebutuhan pasien, keluarga
pasien, pengun
ung rumah sakit serta masyarakat di sekitar rumah sakit
3
Pemberian Informasi Kepada Pasien
Memberikan informasi yang jelas tentang kondisi pasien termasuk
pengobatan, perawatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatannya
14
4
Promosi Kondisi Tempat Kerja Yang Sehat
Memastikan adanya strategi sumber daya manusia meliputi
pengembangan dan pelatihan staf pada keterampilan promosi kesehatan
Memastikan adanya kebijakan untuk tempat kerja yang aman dan sehat
bagi para staf.
5
Keberlangsungan dan Kerjasama
Memastikan pelayanan promosi kesehatan sejalan dengan visi dan
rencana kesehatan
Mengiden
ifikasi dan bekerjasama dengan penyedia layanan kesehatan dan sosial
serta organisasi yang berkaitan dalam komunitas
15
hidup.
Menurut
data
dari
International
Diabetes
Federation (IDF) (2012) menyebutkan bahwa lebih dari 371 juta orang
di dunia menderita penyakit diabetes. Berdasarkan data tersebut 8,3%
dari populasi di dunia telah mengidap penyakit diabetes (International
Working
Group
on
the
Diabetic
Foot (IWGDF),
2012).
WHO
pada
tahun
1998.
Meskipun
kegiatan
promosi
terkait
dengan
promosi
kesehatan.
Hal
lain
yang
perlu
sudah
menyadari
pentingnya
promosi
kesehatan
dalam
17
DAFTAR PUSTAKA
18
(unpan1.un.org/intradoc/groups/public/documents/apcity/unpan0
09705.pdf)
Kementrian Kesehatan RI, 2010. Standar Promosi Kesehatan di Rumah
Sakit, Jakarta.
Lee,CB, Chen,MS, Powell,MJ, Chu,CMY, 2013, Organizational change to
health promoting hospitals : a review of the literature,
Springer Science Reviews, vol. 1, pp. 13-23.
Ministry of Public Health, n.d. Major public health programs and
activities implemented in Thailand, diakses tanggal 28
Februari 2015
(www.moph.go.th/ops/thealth_44/CHA8.PDF)
Notoatmodjo, S 2010, Promosi kesehatan teori dan aplikasi, Rineka
Cipta,Jakarta.
Ottawa Charter for Health Promotion, WHO, 1986, diakses tanggal 14
Maret 2015.
(http://www.who.int/hpr/NPH/docs/ottawa_charter-hp.pdf)
Srithamrongsawat,S, Aekplakorn,W, Jongudomsuk,P, Thammatacharee,J, Patcharanarumol,W, Swasdiworn,W,
Tangcharoensathien,V 2010, Funding health promotion and
prevention-the Thai experience,Thailand.
Theptarin Hospital, n.d., Theptarins story, diakses tanggal 27 Februari
2015
(www.theptarin.com/en/theptarin-story)
Today, 2013, The Little hospital that cared for more than the sick,
diakses tanggal 6 Maret 2015
(http://www.todayonline.com/daily-focus/little-hospital-thatcared-for-more-than-the-sick)
Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
19
20