Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Beberapa hal yang akan dianalisa adalah besarnya pasar yang tersedia
dilihat dari segi demografis, geografis, psikografis dan juga secara prilaku.
Selain itu, analisis pasar juga akan menunjukkan potensi pertumbuhan
dari populasi yang berkaitan. Dari hasil analisis pasar tersebut, Sophistica
kemudian dapat menentukan segmen dan target market yang dirasa
memiliki market potensial & growth yang sesuai dengan karakteristik
produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan memperlihatkan segmen dan
juga target market Sophistica, hal selanjutnya yang dapat dilakukan
adalah memperlihatkan market potensial dari penjulan produk dan jasa
Sophistica.
Berdasarkan data yang diperoleh dari publikasi Jakarta dalam Angka edisi
2014, memperlihatkan jumlah penduduk keseluruhan Jakarta sejumlah
10.012.271 jiwa dengan populasi wanita sebesar 4.908.657 jiwa.Jumlah
penduduk DKI Jakarta terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, baik
dikarenakan pertumbuhan alami maupun karena faktor migrasi.
Berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk dari Hasil Sensus Penduduk 2010,
jumlah penduduk Jakarta tahun 2013 sebesar 9,97 juta jiwa. Tahun 2014
penduduk DKI Jakarta meningkat menjadi 10,08 juta (meningkat hampir
105 ribu jiwa setahun).
Data selanjutnya adalah data yang diperoleh dari hasil riset MarkPlus
Indonesia di tahun 2014. Dari piramida kelas sosial ekonomi diatas,
menunjukkan bahwa jumlah persentase populasi Mid-Middle class sebesar
21,8%, dan populasi upper-middle class sebesar 16,1%. Total jumlah
persentase yang memiliki buying ceiling jasa yang ditawarkan Sophistica
adalah sebesar 37,9% dari populasi total penduduk Indoneisa. Meskipun
demikian, menurut survey yang dilakukan oleh Marketplus, jumlah
expenditure terbesar rata rata dikeluarkan oleh mayoritas masyarakat
Jakarta.
Social
Class
SEC A
0.35
SEC B
0.51
SEC C1
0.14
TOTAL
Sedangkan menurut data yang diperoleh dari riset CMV 2016, dan
consumer trend 2016 yang dilakukan oleh Nielsen di daerah jabodetabek,
diperoleh hasil bahwa secara kelas social ekonomi, 35% penduduk Jakarta
memiliki kelas A, 51% penduduk Jakarta memiliki kelas B, dan 14%
penduduk Jakarta memiliki kelas C1. Total jumlah persentase penduduk
yang memiliki buying ceiling untuk produk dan jasa yang ditawarkan
Sophsitica adalah 86% dari populasi Jakarta.
Lebih lanjut, melalui hasil riset yang dilakuakn oleh Global Habit tentang
pola kebiasaan pembelian konsumen di beberapa kota besar, termasuk
Jakarta. Menunjukkan adanya peningkatan potensi pembelanjaan di
bidang Kecantikan dari yang tadi nilainya 15.00 menjadi 17.4. Riset Global
Habit juga menunjukkan bahwa populasi Jakarta memiliki buying impulse
yang besar, dimana konsumen memiliki kencenderungan melakukan
pembelanjaan tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu.
Dari hasil riset yang dilakukan oleh Nielsen dalam Evolving Indonesian di
tahun 2016, terjadi perubahan besar terutama pada peta konsumen dan
pola konsumsi pribadi. Terjadi peningkatan jumlah populasi dengan kelas
sosial ekonomi mengengah ke atas, dan peningkatan jumlah populasi
wanita. Dari segi pola konsumsi, konsumen cenderung mementingkan
tentang kenyamanan, pengalaman berbelnja dan menjadi lebih perhatian
kepada kesehatan dan kesejahterannya.
1.1.4 Segmentasi
Setelah melakukan analisa pasar, Sophistica dapat melihat besaran
market potensial, potensi pertumbuhan pasar dan juga karakteristik
konsumen market yang dituju, Sophistica dapat menetukan segmentasi
yang disesuaikan dengan hasil analisa pasar. Beberapa factor yang
mempengaruhi segmentasi Sophistica adalah:
1. Demografis:
Secara Demografis, segmen pasar dari Sophistica akan dibagi dari beberapa
factor utama, yaitu:
a. Jenis Kelamin: Wanita
Kegiatan yang berhubungan dengan salon kecantikan biasanya
banyak diminati oleh wanita, terutama kecantikan yang
berhubungan dengan bulu mata dan alis. Maka dari itu
Sophistica memilih untuk menetapkan target jenis kelamin ini
adalah wanita, meskipun ada juga laki - laki yang juga tertarik
akan kecantikan seputar bulu mata dan alis.
b. Umur: 20-39 tahun
Di jaman yang semakin modern, tekanan untuk terlihat lebih
cantik timbul lebih cepat. Seperti yang diucapkan oleh penata
rias kelas dunia Bobbi Brown, mengenakan riasan mata smoky
eyes biasanya digunakan oleh remaja usia 18 tahun ke atas.
Tetapi saat ini, remaja usia 15-16 tahun sudah ingin berdandan
seperti itu. Meskipun usia aktif menggunakan perawatan
kecantikan sudah dimulai sejak umur 15 tahun, menurut data
statistik Jakarta dalam Angka 2014, antara range umur 15-49
tahun, usia 20-39 tahun memiliki jumlah populas paling besar.
c. Kelas Ekonomi: SEC A-B
dalam kecantikan dan tidak ingin repot. Wanita affluent sangat mementingkan
kualitas pelayanan yang diberikan kepadanya.
b. Attention Seeker
Senang menarik perhatian orang lain, pengambil resiko, kurang memiliki
dasar rasional. Mereka cenderung mudah untuk dibujuk secara emosional
dan cenderung menjadi follower.
sangat amat perduli dengan penampilannya, dan ingin selalu tampil cantik.
Wanta attention seeker biasanya banyak memiliki teman dan sangat
menyukai hal hal yang baru dan menjadi trend setter.
c. Pleasure Seeker
Ingin mencapai sesuatu tanpa kerja terlalu keras. Cenderung individualis dan
kurang suka bersosialisasi. Gemar mengikuti trend dan tidak memiliki prinsip
yang terlalu kuat. Wanita pleasure seeker ingin tampil cantik tanpa harus
melakukan pengorbanan yang besar. Wanita pleasure seeker tidak mau repot
dan menginginkan perawatan yang mudah. Meskipun mereka gemar
mengikuti trend, mereka cenderung menjadi late adopter dan menggunakan
trend yang sudah banyak digunakan oleh orang lain.
Sebagian masyarakat perkotaan di Indonesia termasuk sebagai pleasure
seeker dan attention seeker sebesar 37%. Atribut konsumen yang dimiliki
oleh ketiga psikografi tersebut sesuai juga dengan value proposition yang
ditawarkan oleh Sophistica, yaitu sebuah pengalaman baru dan
kecantikan dengan perawatan minim.
lifestyle
size
growth
internal
resourc
e
potensi
weighted
score
menengah
atas
2529
pleasure
seeker
4.39
menengah
atas
2529
affluent
4.36
menengah
2529
pleasure
seeker
4.30
menengah
2529
affluent
4.16
menengah
atas
3034
pleasure
seeker
4.10
menengah
atas
3034
affluent
4.08
menengah
3034
pleasure
seeker
3.99
menengah
3034
affluent
3.87
menengah
atas
2024
pleasure
seeker
3.79
menengah
atas
2024
affluent
3.78
menengah
atas
2529
attention
seeker
3.72
menengah
2024
pleasure
seeker
3.65
menengah
2529
attention
seeker
3.57
menengah
2024
affluent
3.55
menengah
atas
3034
attention
seeker
3.44
menengah
atas
1519
pleasure
seeker
3.30
menengah
3034
attention
seeker
3.27
menengah
atas
2024
attention
seeker
3.13
menengah
atas
1519
affluent
3.10
2024
1519
attention
seeker
pleasure
seeker
2.94
2.93
external
tingkat
ekonomi
menengah
menengah
menengah
1519
affluent
2.82
menengah
atas
1519
attention
seeker
2.68
menengah
1519
attention
seeker
2.32
Dari hasil matrix factor internal dan factor internal di atas, dapat
disimpulkan bahwa target market utama dari Sophistica adalah wanita
dengan kelas ekonomi menengah keatas berusia 25-39 tahun dengan
gaya hidup pleasure seeker.
Populasi kelas menengah ke atas di Indonesia memiliki potensi
peningkatan persentasi menurut hasil riset Boston Consulting Group dari
23,2 % di tahun 2012 menjadi 49,3 % di tahun 2020. Selain itu, persentasi
wanita angkatan kerja (usia produktif) mengalami peningkatan sebesar
105,60 ribu orang selama Agustus 2014 Agustus 2015. Wanita dengan
gaya hidup pleasur seeker memiliki tingkat kepedulian yang tinggi
terhadap tren terbaru dan tidak segan untuk mencoba sesuatu yang
belum pernah dia lakukan sebelumnya. Yang menjadi target market
Sophistica adalah wanita yang memiliki alokasi dana untuk pengeluaran di
bidang kecantikan dan sadar akan penampilannya. Usia 25-29 tahun
merupakan usia produktif dimana wanita perkotaan memiliki
kecenderungan untuk mengekspresikan dirinya sendiri dan mendapatkan
pengakuan dari orang lain. Dimana dengan gaya hidup pleasure seeker
yang menginginkan kenyamanan dengan pengorbanan yang rendah,
ekstensi bulu mata dan alis merupakan jasa yang cocok karena dapt
memberikan hasil kecantikan semi permanen dalam jangka waktu yang
panjang, tanpa memerlukan perawatan yang sulit dan tidak dilakukan
setiap hari.